Anda di halaman 1dari 60

TREMATODA PARU:

PARAGONIMUS

SAHAT OMPUSUNGGU
» Disbt juga cacing paru-paru; penyakitnya disbt:
peny cacing daun paru, lung fluke disease, oriental
lung fluke diseases, pulmonary distomiasis, para-
sitical hemoptysis, Gregarinosis pulmonum, para-
sitare haemopte, dsb.
» Mulanya hanya dikenal 1 spesies: P. westermani,
namun dgn kecanggihan identifikasi, hingga thn
1991 dikenal 28 spesies (21 di Asia, 2 di Afrika dan
5 di Amerika.
» Cara identifikasi cacing dewasa Paragonimus:
1. Susunan spina (duri) kutikuler (tunggal atau
berkelompok).
2. Bentuk dan ukuran ovarium dan testis.
3. Perbandingan diameter kedua batil isap.
4. Ukuran, bentuk dan dinding telur.
» Cara identifikasi metaserkaria:
1. Ukuran dan bentuk kista.
2. Jumlah dan ketebalan membran kista.
3. Warna, ukuran dan bentuk larva.
4. Perbandingan kedua batil isap.
5. Panjang kantong ekskretorius.
» Utk klasifikasi yg lebih rinci perlu pemeriksaan
mikroskop elektron, penelitian imunologis dan
genetik serta studi molekuler.
» Banyak Paragonimus spp. yg ditemukan pd hewan
dan beberapa di antaranya berparasit pd manusia.
Paragonimus yang menginfeksi
manusia dan distribusinya
Spesies Distribusi
P. westermani Indonesia, Asia, India,
Philippines, New Guinea
P. skrjarbini miyazakii Japan
P. skrjabini skrjabini China, Southeast Asia
P. heterotremus Thailand, China, Southeast Asia
P. hueitungensis China mungkin sinonim P. skrjabini

P. uterobilateralis West Africa Sumber: Procop, P. kellicotti


dst
P. africanus West Africa
P. kellicotti North America
P. mexicanus Central America, South America
Pengelompokan Paragonimus di Asia
Nama species complex Spesies anggota
atau species
1. P. westermani complex 1. P. westermani; 2. P. siamensis
3. P. skrjabini skrjabini,
2. P. skrjabini complex 4. P. skrjabini miyazakii
5. P. proliferus (= P. hokuensis)
3. P. bangkokensis / 6. P. bangkokensis, 7. P. harinasutai
P. harinasutai complex 8. P. ohirai ; 9. P. paishuihoensis
(= P. ohirai complex)
4. P. heterotremus complex 10. P. heterotremus
11. P. pseudoheterotremus
5. P. macrorchis -
6. P. vietnamicum -
Paragonimus pulmonalis
Distribusi Geografis
Hanya terdpt di Jepang, Korea, Taiwan dan Cina,
sesuai dgn penyebaran kepiting Eriocheir spp. yg
merupakan hospes perantara kedua.

Hospes dan Nama Penyakit


H. def alami: manusia, anjing, kucing, harimau (di
Korea).
H. def eksperimen: monyet Taiwan (Macaca
cyclopis), monyet pemakan kepiting (Macaca
fascicularis) dan raccoon dogs.
Hospes dan Nama Penyakit

» Hospes perantara pertama: keong Semisulcospira


libertina.
» Hospes perantara kedua: kepiting Eriocheir japo-
nicus (Jepang, Taiwan, Korea), E. sinensis
(Korea, Cina); Cambaroides similis (Korea),
Geothelpusa dehaani dan Procambarus clarkii.
» Hospes paratenik: beruang (alami), babi, monyet
Jepang (Macaca fuscata), tikus dan anak ayam
(eksperimen).
Eriocheir japonicus

Semisulcospira libertina.

Cambaroides similis
Morfologi
» Tinggal di paru-paru, biasanya berpasangan
» Sewaktu hidup, kelihatan pendek, bila mati, seperti
bola rugbi dgn sisi dorsal lebih konveks dp ventral
» Ukuran: 7-12 mm x 4-8 mm x 4-6 mm, berarti lbh
tebal dp trematoda lainnya.
» Batil isap mulut biasanya > batil isap perut.
» Ovarium hampir selalu bercabang 6 (4-7), tersusun
membentuk 2/3 lingkaran.
» Di antara ovarium dan ujung posterior tubuh,
terdpt 2 testis, paralel kiri kanan; testis yang
terletak di sisi yang sama dgn ovarium, memp 6
lobus, testis lainnya 5 lobus.
Cacing dewasa
P. pulmonalis
Gambaran spina kutikuler dan ovarium Paragonimus spp di
Jepang; panah menunjuk oviduk.
Morfologi
» Gld vitelina menyebar di sepanjang kedua
sisi tubuh, sering menutupi ovarium dan testis.
» Karakteristik terpenting P. pulmonalis: reseptaku-
lum seminalis berbtk spt kantong, terletak di
persambungn kanalis Laurer dgn oviduk (di dekat
pangkal ovarium) dan tdk mengandung sperma
atau mengandung sperma abnormal.
» Telur: rata-rata 91,7 x 50,4 (85,0-100,0 x 40,0-57,5)
μ, kuning, memp operkulum, dinding lbh tebal di
ujung yang tdk beroperkulum.
Serkaria (kiri)
dan metaser-
karia (kanan)
P. pulmonalis;
serkaria memp
stilet (S)
panjang dan
ekor pendek
(panah).
Metaserkaria beberapa spesies Paragonimus: A. P. heterotremus; B.
P. bangkokensis; C. P. westermani; D. P. skrjabini; E. P. vietnamensis;
F. P. harinasuta; G. P. proliferus.

Sumber: Pham Ngoc Doanh, et al. Paragonimus and Paragonimiasis in Vietnam: an


Update.Korean J Parasitol . Dec 2013, 51(6): 621-627.
Bentuk alami
Paragonimus sp.
Sediaan diawetkan dlm
P. pulmonalis formalin tanpa tekanan;
1-3 = P. pulmonalis yg
berparasit pd anjing
setlh 157 hari (1 & 2
ventral; 3 dorsal);
4 = P. westermani japo-
1 nicus berparasit pd
anjing setlh 34 hari
(ventral).
P. westermani Ukuran tubuh kedua spe-
japonicus sies sangat berbeda.
Serkaria P. pulmonalis
dari keong Semisulco-
spira libertina: dorsal
(kiri) dan ventral
(kanan).
» Ekor pendek,
» Tubuh dilapisi oleh
spina kutikuler halus;
spina yg panjang pd
sisi yg ditunjuk tanda
panah, yaitu: anterior
bag dorsal tubuh, bag
posterior batil isap
mulut (O), tepi depan batil isap perut (A) hingga ujung pos-
terior tubuh; serta di ujung ekor.
» Papilla dan silia ditemukan simetris pd permukaan tubuh,
khususnya di sekitar batil isap perut.
Siklus Hidup
Telur keluar bersama tinja hosp def → jatuh di air →
menetas → keluar mirasidium → mirasidium menem-
bus tubuh keong → sporokista → redia induk →
redia anak → serkaria → serkaria keluar dari keong,
menembus tubuh kepiting/udang karang (hospes
perantara kedua, atau serkaria tdk keluar dari tubuh
keong, namun keong termakan kepiting → serkaria
menjadi metaserkaria sbg kista pd kepiting → kepi-
ting yang mengandung kista metaserkaria dimakan
manusia/hospes definitif → metaserkaria menjadi
dewasa dan tinggal di paru-paru; bila kepiting dima-
kan hospes paratenik (mis babi) → metaserkaria
berkembang tetapi tdk bisa dewasa → daging babi
mentah yg mengandung cacing tdk dewasa dimakan
manusia → dewasa dan tinggal di paru-paru.
Metaserkaria
Dewasa

Serkaria Telur

Redia induk Mirasidium


→ redia anak

Siklus hidup
P. westermani Sporokista
Siklus hidup
P. pulmonalis

Eriocheir sinensis
Siklus hidup
P. pulmonalis
Eriocheir sinensis betina
Eriocheir japonicus jantan
(hidup)

Geothelphusa dehaani
Procambarus clarkii betina (hidup)
Patologi dan Simtomatologi
» Pd awalnya metaserkaria berputar-putar di hati
→ kerusakan, perdarahan dan peradangan pd
parenkim hati → gejala ringan atau berat
tergantung banyaknya metaserkaria.
» Di pleura cacing mencari jodoh / tetap sendirian
→ hidrotoraks, piotoraks, pneumotoraks.
» Di paru-paru cacing mencari jodoh / tetap sen-
dirian → kista yg mengandung 1 atau 2 cacing →
kista penuh dgn telur cacing → muntahan isi
kristal Charcot-Leyden dan metabolit.
» Cacing memasuki rongga kepala→kematian dan
disbt paragonimiasis otak (cerebral paragonimi-
asis).
Diagnosis dan Pengobatan
» Pemeriks dahak/tinja utk menemukan telur; dahak
dilarutkan dgn NaOH 25 % lalu diperiksa dgn
sentrifugasi; tinja juga perlu sentrifugasi.
» Pemeriks dgn sinar Rontgen, namun perlu dibeda-
kan dgn tuberkulosis paru.
» Pemeriks imunologis, terutama bila ditemukan
parasitisme heterotrofik.
» Pemeriks radiografi/computerized tomography utk
membedakan infeksi otak dgn peny otak lain.
» Obat: bithionol dan praziquantel; pd kasus para-
sitisme heterotropik, mungkin perlu pembedahan.
» Profilaksis: jangan makan kepiting/udang kurang
matang
Paragonimus westermani

Hospes dan Nama Penyakit

» Hospes def: manusia dan mamalia spt: bangsa


kucing (kucing, harimau), bangsa anjing (anjing,
serigala), musang, tupai dan kera Macaca pema-
kan kepiting.
» Hospes perantara pertama: keong Brotia dan
Semisulcospira.
» Hospes perantara kedua: kepiting, lobster & udang
sungai, a.l:
~ Malaysia: Potamiscus johorensis, P. cognatus
dan Parathelpusa maculata;
~ Thailand: Ranguna smithiana;
~ Sri Langka: Parathelpusa rugosa dan P. ceylo-
nensis;
~ Cina: Simotamon denticulatum denticulatum,
Cambaroides dauricus dan C. schrenkii.
~ Lainnya: Cambaroides similis.
» Hospes paratenik: babi hutan, babi liar, monyet.
» Peny: paragonimiasis westermani.
Distribusi Geografis

» Daerah tropis hingga daerah dingin di Asia.


» Setlh cacing ini dibagi dlm 4 subspesies, maka
penyebaran P. westemani hanya terbatas di
Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Langka dan
India.
Morfologi

» Coklat kemerahan.
» Bentuk dan struktur internalnya mirip dgn P.
pulmonalis shg kedua spesies ini dianggap
spesies yg sama selama abad yg lalu.
» Ovarium 6 lobus.
» Perbedaan utama dgn P. pulmonalis: reseptaculum
seminalis P. westermani penuh berisi sperma pd
dewasa yg berpasangan; P. pulmonalis tanpa
sperma.
Morfologi
» Pd kebanyakan ♂, bentuk dan ukuran vesikula se-
minalis beragam tergantung pada kandungan
sperma dan tekanan dari uterus.
» Sperma juga terdpt di vas deferens & testis,
terutama di testis terlihat padat, karena sperma yg
berlimpah diperlukan utk perjodohan.
» Telur mirip dgn P. pulmonalis dan sulit dibedakan
bila jlh sampel yg diperiksa sedikit; ukuran telur:
85,1 x 47,2 μ (70-100 x 38,8 x 55 μ), jadi < telur P.
pulmonalis; penebalan dinding telur pd ujung yg
tanpa operkulum lbh jelas pd P. westermani.
Morfologi cacing dewasa
Paragonimus westermani
P. westermani P. pulmonalis

Perbandingan P. westermani dan P. pulmonalis


P. westermani

P. westermani (dari kucing)


P. westermani
P. westermani
Sumber kiri: University of Ottawa P. westermani
P. heterotremus P. westermani
Paragonimus kellicotti
Sumber: ?

Gambar kiri: Cacing dewasa Paragonimus sp di Vietnam. A. P. heterotremus;


B. P. westermani: C. P. vietnamensis; D. P. bangkokensis; E. P. proliferus; F. P. harinasutai;
G. P. skrjabini. Sumber: Pham Ngoc Doanh, et al. Paragonimus and Paragonimiasis in
Vietnam: an Update.Korean J Parasitol . Dec 2013, 51(6): 621-627.
P. heterotremus P. kellicotti
Telur Paragonimus sp
Telur P. westermani:
lonjong, kuning kecok-
latan, dinding tebal,
mempunyai operkulum
dengan penebalan
dinding pd kutub yg
tdk beroperkulum,
85,1 x 47,2 μ (70-100 x
38,8 x 55 μ.
Mirasidium Paragonimus

Serkaria P. westermani
(Ciri khas: ekor sangat pendek)
Sumber:https://www.google.co.id/
Telur Mirasidium Redia Serkaria Metaserkaria

Telur dan larva P. westermani


Metaserkaria
P. westermani
Metaserkaria P. westermani diisolasi dari lobster
Mirasidium Redia Serkaria Metaserkaria
Telur
Stilet

Silia

Operkulum

Ekor
A B C D E F G
Kapsul pasangan P. westermani pd jaringan paru
P. westermani
jaringan paru

P. westermani pd jaringan paru


Semisulcospira libertina
(hospes perantara pertama Paragonimus)
Lobster
Cambaroides similis
(hospes intermedier
kedua P. westermani)
Siklus Hidup
» Sama dgn P. pulmonalis, yg b’beda adalah hos-
pes intermedier pertama dan kedua.
» Telur dibatukkan b’sama dahak (bila dahak terte-
lan, telur keluar b’sama tinja) → jatuh di air → te-
lur menetas → mirasidia → mirasidia mencari
hospes perantara pertama (keong), menembus
tubuh keong → sporokista → redia (induk dan
anak) → serkaria → keluar dari keong → menye-
rang hospes perantara kedua (kepiting/udang) →
metaserkaria → daging kepiting tdk matang dima-
kan hospes definitif (mamalia/manusia) → meta-
serkaria menembus dd usus, peritoneum, diafrag-
ma, paru-paru → dewasa.
Metaserkaria
Dewasa

Serkaria Telur

Mirasidium

Siklus hidup Redia


P. westermani Sporokista
Siklus hidup
P. westermani
» Cacing bisa juga memasuki organ/jaringan lain,
mis otak dan otot seran lintang → siklus hidup
tidak selesai karena telur diletakkan di tempat
yang tdk bisa keluar.
» Waktu yang dibutuhkan sejak infeksi hingga
mengeluarkan telur adalah 65-90 hari.
» Cacing bisa hidup hingga 20 thn pd manusia.
» Hewan spt babi, anjing dan b’bagai spesies
kucing juga bisa terinfeksi P. westermani.
Patologi dan Simtomatologi P.
westermani
» Patologi dan simtomatologi keempat subspesies
P. wetermani serupa dgn P. pulmonalis.
» Metaserkaria dari rongga usus → rongga perut →
diafragma → rongga dada → paru.
» Perbedaan utama: pd P. westermani, reproduksi
membutuhkan pertukaran sperma 2 cacing dlm
satu kista di paru-paru; bila satu cacing tdk
mendapat jodoh, cacing menggulung di rongga
pleura dan menghasilkan telur abnormal.
» Karena infeksi biasanya terjadi oleh metaserkaria
yang sedikit, maka cacing menemukan jodohnya
shg cenderung berpindah-pindah dlm jangka lama
dan akibatnya, kerusakan pleura berat.
Patologi dan Simtomatologi
» Bila dua cacing bertemu, kedua cacing akan
membentuk kista pd paru-paru dan menunjukkan
gejala yang serupa dgn P. pulmonalis.
» Selain pd paru-paru, P. westermani bisa bermigra-
si ke otak → kerusakan yg serius pd otak.
Paru-paru anjing dgn multiple
nodulus P. westermani
Paru-paru anjing terinfeksi
P. westermani

Paru-paru anjing diinfeksi


buatan dgn metaserkaria
P. westermani
Diagnosis, pengobatan & profilaksis
» Klinis di daerah endemis: batuk dgn dahak coklat
» Sinar Rö: bisa keliru dgn tuberkulosis
» Parasitologis: pemeriksaan dahak/tinja/cairan
pleura dgn konsentrasi utk menemukan telur.
» Imunologis: utk membedakan dgn P. pulmonalis.
 Tes intradermal memakai antigen cacing dewasa
 Complement fixation test: reaksi silang dg
trematoda lain
» P’obatan dan p’cegahan: sama dgn P. pulmonalis;
prazikuantel,
Epidemiologi
• Infeksi karena makan daging kepiting kurang
matang.
• Makan daging babi hutan (hospes paratenik
kurang matang.
Metaserkaria P. mexicanus
(tidak mengalami kista di tubuh kepiting

Anda mungkin juga menyukai