SKRIPSI
Oleh
NOVAN FUADHY
15.0201.0014
FAKULTAS HUKUM
2019
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh
NPM : 15.0201.0014
Mengetahui,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Magelang
ii
PENGESAHAN
Tim Penguji :
1. Agna Susila, SH., M.Hum ................................
NIDN. 0608105401
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Magelang
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya adalah Mahasiswa Fakultas Hukum
Akhir/Ujian Skripsi:
NPM : 15.0201.0014
Kabupaten Magelang
Adalah benar-benar hasil karya sendiri/ tidak menjiplak dan apabila terbukti saya
menjiplak dari hasil karya orang lain, maka skripsi saya tersebut beserta hasilnya
Yang Menyatakan,
NOVAN FUADHY
NPM. 15.0201.0014
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
iv
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NIM : 15.0201.0014
Fakultas : Hukum
Dibuat di : Magelang
Pada tanggal : 1 Agustus 2019
Yang Menyatakan,
NOVAN FUADHY
NPM. 15.0201.0014
v
HALAMAN MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
hukum, namun demikian berkat bantuan, bimbingan serta petunjuk dari berbagai
pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tiada kata maupun ungkapan yang dapat penulis pilih kecuali rasa hormat dan
Magelang.
skripsi ini.
vii
7. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Magelang.
8. Almarhum Ayah Sakroni dan Ibu Siti Latifah serta Kakakku tercinta Khoiri
dan Pemuda Dusun Dukuh Wuni yang selalu memberi semangat, arahan,
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
dengan ketulusan hati yang ikhlas dan ridhonya dengan ini memohon kritik
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
B. Spesifikasi Penelitian ................................................................................ 39
C. Bahan Penelitian ........................................................................................ 39
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 40
E. Metode Pendekatan Penelitian .................................................................. 40
F. Metode Analisis Data ................................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44
A. Gambaran Umum Vandalisme di Kota Magelang .................................... 44
B. Vandalisme dalam Kajian Hukum Positif ................................................. 49
C. Penegakan Hukum Tindak Pidana Vandalisme di Kota Magelang .......... 59
D. Kendala dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Vandalisme di Kota
Magelang ........................................................................................................... 72
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 75
A. Kesimpulan ................................................................................................... 75
B. Saran .......................................................................................................... 77
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 79
xii
BAB I
PENDAHULUAN
hidup merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dilestarikan
lingkungan, yang pada akhirnya akan dirasakan akibatnya oleh manusia itu
sendiri.
yang sehat dan serasi tetap terpelihara bahkan meningkat menjadi lebih
baik dan lebih indah. Kerusakan yang sudah terjadi, hendaknya segera
Kota sebagai tempat yang bersih, sehat, indah, rapi dan tertata
1
sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai pekerja seni (seniman
bagian dari identitas kota yang harus memenuhi standar sebagai kota yang
bersih dan tertata dari tangan-tangan manusia yang ingin merusak. Maka
dari itu, manusia sebagai makhluk yang tidak bisa lepas dari lingkungan,
sudah sepatutnya untuk menjaga lingkungan agar tetap baik, bersih, indah
tembok, pertokoan, pagar ataupun juga fasilitas umum seperti rambu lalu
lintas. Selain itu juga penempelan brosur, poster dan pamflet di tempat
tidak indah, bersih dan terkesan kumuh dan kotor. Tindakan tersebut
kegiatan iseng dan tidak bertanggung jawab dari beberapa orang yang
2
sejumlah negara, terutama yang berkaitan dengan tindak perusakan
dampak dan pengaruh yang kecil bagi kehidupan masyarakat. Padahal jika
fungsi dari fasilitas umum, contoh lain dari vandalisme adalah berupa
coret-coret tembok atau obyek lain agar dapat dibaca secara luas, berupa
tulisan nama orang, nama sekolah, nama gank atau tulisan-tulisan lain
seseorang yang membinasakan harta benda orang lain dan juga merujuk
tembok gedung, pepohonan yang berada di perkotaan akan kotor dan tidak
rendah dan sedang masih mencari identitas diri atau jati dirinya.
3
Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kota Magelang pada Kamis (9/11/2017)
15.24/11/18)
tempat fasilitas umum saja, tetapi juga di tembok-tembok atau pagar milik
terlihat kotor dan kumuh. Selain itu perbuatan vandalisme sendiri juga
2014 tentang Pemerintah Daerah. Pasal 255 mengatur bahwa Satuan Polisi
4
peraturan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
huruf (b) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 tahun 2015 tentang
menggunakan cat, zat warna, dan sejenisnya pada: a. Fasilitas Umum dan
pemilik bangunan.
5
(tiga) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah), tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pelanggaran.
(Perda) yang berhubungan dengan sanksi yang tegas dan jelas terhadap
dapat ditindak dan lama kelamaan vandalisme tidak ada lagi. Sehingga
tegas bagi perusak dan memberi penghargaan bagi yang peduli terhadap
lingkungan sekitar. Masih banyak cara dan tempat untuk dijadikan sarana
manusia yang beradab yang memiliki akal budi. Oleh karena itu segera
dan nyaman.
6
berkaitan tentang penegakan hukum terhadap pelaku vandalisme. Untuk
B. Rumusan Masalah
Dari pandangan dan pemikiran latar belakang di atas maka dapat di lihat
permasalahannya adalah:
Kota Magelang?
C. Tujuan Penulisan
di Kota Magelang.
D. Kegunaan Penelitian
7
Sisi Teoritis
pelaku vandalisme.
3. Penulis juga mengharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi sumber
Sisi Praktis
ketertiban umum.
kurang maksimal.
8
4. Bagi Univesitas Muhammadiyah Magelang, hasil penelitian ini
bidang hukum. Di samping itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi
yang sejenis.
Hasil penelitian ini disusun dalam sebuah skripsi yang membahas dan
Pelaku Vandalisme. Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab di mana
antara bab satu dengan bab yang lainya saling berkaitan dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang secara ringkas di susun dengan
BAB I PENDAHULUAN
9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dasar dan mengatur ketentuan tentang perbuatan yang tidak boleh dilakukan
dan dilarang yang disertai ancaman pidana bagi barang siapa yang
melakukan, kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang telah melanggar
larangan itu dapat dikenakan sanksi pidana dan dengan cara bagaimana
penunjukkan orang atau badan hukum yang pada umumnya dapat di hukum
11
dengan diadakanya hukum pidana materiil, oleh karena itu merupakan suatu
hukumnya.
12
Asas penegakan hukum yang cepat, tepat, sederhana dan biaya
ringan hingga saat ini belum sepenuhnya mencapai sasaran seperti yang
penegakan kembali supremasi hukum atau yang lebih dikenal dengan rule
of law. Rule of law sendiri mempunyai dua arti yaitu dalam arti fomil dan
materiil:
rule of law.
13
a. Ketaatan dari setiap warga masyarakat terhadap
azasi manusia.
manusia.
Berbicara tentang hukum pidana pasti ada tujuan atau maksud yang
hukum pidana hanya ada dua, yaitu aliran klasik dan modern.
a. Aliran Klasik
14
ketidakpastian hukum, ketidaksamaan dalam hukum dan
yaitu :
undang-undang.
kesalahan.
b. Aliran Modern
15
postulat le salut du people est supreme loi yang berarti hukum tertinggi
terbagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum
hukum pidana sama seperti fungsi hukum pada umumnya yaitu untuk
secara khusus hukum pidana sebagai hukum publik mempunyai tiga fungsi
pokok yaitu:
16
a. Melindungi kepentingan hukum dari perbuatan-perbuatan yang
sebagainya.
sebagainya.
sebagainya.
17
b. Memberi dasar ligitimasi bagi negara dalam rangka megara
fungsi kedua dari hukum pidana sebagai hukum publik ini yaitu
18
Selain itu hukum pidana juga mempunyai fungsi-fungsi lainnya,
norma lainnya dan dapat dipakai sebagai upaya terakhir apabila sistem
Secara konseptual, maka inti dan arti penegakan hukum terletak pada
19
hukum, tetapi telah menjadi kewajiban serta komitmen seluruh komponen
yang telah disepakati bersama dalam suatu peraturan yang berlaku, baik
memiliki kekuatan yang tetap. (Priyatno, Wajah Hukum Pidana: Asas dan
20
Perlunya upaya penanggulangan kejahatan diintegrasikan dengan
menimbulkan kejahatan
wewenang untuk itu, seperti polisi, jaksa dan pejabat pemerintahan. Sejak
tersebut.
21
paksaan yang secara potensil yang berada di dalam peraturan tersebut
positif atau negatifnya terletak pada isi faktor tersebut. Faktorfaktor tersebut,
undang-undang saja.
22
Ada istilah lain yang dipakai di dalam hukum pidana yaitu
laku, gerak-gerik atau sikap jasmani seorang, hal mana lebih dikenal dalam
perbuatan pidana itu lebih kongkrit yang mengarah kedalam perbuatan pisik
perbuatan pidana, karena tidak semua perbuatan pisik itu perbuatan pidana,
dan begitu juga sebaliknya dengan suatu perbuatan pisik dapat menimbulkan
23
b. Menurut cara merumuskannya, dibedakan antara tindak
(materieel delicten).
omissionis).
lama/berlangsung terus.
24
i. Berdasarkan berat ringannya pidana yang diancamkan, maka
(gepriviligieerde delicten).
(samengestelde delicten).
menjamin bahwa seluruh kejahatan dalam buku II itu semuanya itu bersifat
yang dikemukakan Hazewinkel Suringa, Pasal 489 KUHP, Pasal 490 KUHP
atau Pasal 506 KUHP yang masuk pelanggaran pada dasarnya sudah
25
yang dinilai menjadi serius dan mempunyai sifat terlarang setelah dimuat
pasti jenis pelanggaran itu adalah lebih ringan daripada kejahatan, hal ini
dapat diketahui dari ancaman pidana pada pelanggaran tidak ada yang
diancam dengan pidana penjara, tetapi berupa pidana kurungan dan denda,
pelanggaran.
pelanggaran.
26
pengurus, anggota pengurus atau komisaris itu tidak dipidana.
saja.
dirampas.
pelanggaran.
27
hukum Indonesia melakukan kejahatan jabatan, dan bukan
pelanggaran jabatan.
kumulasi murni.
Sebaliknya dalam rumusan tindak pidana materiil, inti larangan adalah pada
pada timbulnya akibat dan bukan pada selesainya wujud perbuatan. Begitu
juga untuk selesainya tindak pidana materiil tidak bergantung pada sejauh
28
mana wujud perbuatan yang dilakukan, tetapi sepenuhnya digantungkan
telah selesai dilakukan dalam hal pembunuhan, tetapi pembunuhan itu belum
terjadi jika dari perbuatan itu belum atau tidak menimbulkan akibat
c. Melawan hukum;
a. Perbuatan (manusia);
29
D. Tinjauan Tentang Vandalisme
1. Pengertian Vandalisme
telah membinasakan kota Roma pada tahun 445 M. Dalam bahasa Indonesia
kata vandalisme berasal dari kata dasar vandal yang berarti perusak,
dan menghancurkan hasil karya seni dan barang- barang berharga lainnya.
atau merusak berbagai obyek fisik dan buatan, baik milik pribadi (private
halte bus, merusak fasilitas umum seperti telepon umum, wc umum, taman
dsb.
lebih besar;
30
6) Perasaan bersalah dan menyesal setelah kejadian bercampur
dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan oleh remaja tengah usia
untuk mencapai satu objek tertentu dengan disertai kekerasan dan agresi.
Pada umumnya anak-anak muda tadi sangat egois, dan suka menyalahk
31
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindakan vandalisme,
1. Teman Sebaya
biasanya akan mudah diserap dan ditiru oleh orang remaja, apalagi
sekelompok remaja yang tidak memiliki tujuan dan mereka bosan dan
benda-benda disekitarnya.
2. Lingkungan Masyarakat
masyarakat yang tidak berguna. Hal inilah yang dapat mendorong para
umum.
3. Keluarga Remaja
32
4. Pengaruh media masa
dihindari. Paparan dari adegan negative film barat yang memiliki unsur
media masa, apalagi tanpa bimbingan dan petunjuk dari orang tua.
sebaya, faktor lingkungan masyarakat, faktor keluarga dan faktor dari media
masa.
3. Bentuk-Bentuk Vandalisme
33
untuk memberitahukan kepada anggota DPR bahwa kinerja seorang
miliki, bukan bertujuan untuk mengganggu orang lain. A.L. Wilde juga
tidak punya tujuan dan tidak mengahasilkan keuntungan moneter. Inilah aksi
34
pagar, properti milik pribadi maupun sarana prasarana umum. Tindakan ini
365)
atau etnis. Dari tipe grafiti diatas, coret-coretan secara tidak jelas
35
4. Akibat Vandalisme
remaja seperti yang diungkapkan oleh Goldstein (1996) bahwa remaja yang
dinyatakan oleh Cohen (dalam Long & Burke, 2015) bahwa remaja yang
kesenangan dan perasaan lepas, karena hal tersebut merupakan bentuk dari
hasil karya mereka dapat dilihat oleh banyak orang walaupun hasil karya
yang dijelaskan oleh Horowitz & Tobaly (2003) bahwa remaja yang pernah
seperti di sekolah. Dampak yang dialami oleh para pelaku tersebut adalah
berdampak pada narsisme. Hal tersebut dapat terjadi apabila para remaja
36
Hal ini membuat remaja tersebut merasa bangga ketika aksi mereka
dapat dilihat oleh banyak orang yang memiliki sosial media. Berdasarkan
lebih jika, proses dan hasil dari vandalisme disebar luaskan di media sosial
agar dapat dilihat oleh banyak orang. Vandalisme juga berdampak pada
lingkungan sosial, seperti di sekolah di mana para remaja yang pernah atau
2017)
37
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu penelitian.
menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal tersebut sesuai dengan karakter
perspektif ilmu hukum untuk memecahkan isu hukum yang dihadapi (Peter
Mahmud Marzuki, 2015: 60).Oleh karena itu metode yang digunakan dalam
A. Jenis Penelitian
empiris yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan
38
bersifat laporan atau sebagai informasi dan penelitian hukum yang diambil
dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau
B. Spesifikasi Penelitian
C. Bahan Penelitian
a. Data primer
39
4. Putusan Pegadilan Negeri Magelang dengan nomor perkara
63/Pid.C/2018/PN.Mgg.
b. Data sekunder
memperoleh data sekunder yang ada dalam bahan hukum primer dan
40
tidak mengadakan perhitungan, serta menekankan pada aspek suatu
menurut Bogdan dan Taylor dalam Suwandi dan Basrowi (Suwandi &
41
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai
bahwa:
Oleh karena itu selama proses penelitian ini, peneliti akan lebih
dengan cara berpikir berangkat dari hal-hal yang khusus untuk kemudian
42
terhadap pelaku vandalisme. Analisis data secara induktif ini didasarkan
dalam jumlah yang banyak agar mendapat kesimpulan dari penelitian ini.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
oleh penulis dan dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan,
2. Jika ditinjau dari aspek hukum positif dan kajian yang sebelumnya
masih mencari identitas diri atau jati dirinya. Oleh karena itu aksi
75
3. Satpol PP Kota Magelang dalam melakukan penegakan hukum
pelaku atau saksi aksi vandalisme pada lepas tengah malam hari,
76
Kurangnya anggaran (APBD) yang dialokasikan dalam
B. Saran
1. Perlu adanya wadah untuk pecinta karya seni terutama seni Grafitti
para pecinta kaya seni Grafitty dan Mural selama kaya seni itu
dan optimal.
77
lebih menekankan sosialisasi kepada masyarakat tentang
vandalisme.
78
Daftar Pustaka
A. Buku
79
B. Jurnal
https://id.wikipedia.org/wiki/Grafiti. (t.thn.).
Nurrohmah, A. (t.thn.). Suka Seni? Kenali Dulu Perbedaan Mural dan Grafiti,
terdapat dalam https://polka.id/perbedaan-mural-graffiti/ .
https://polka.id/perbedaan-mural-graffiti/.
C. Web
(http://magelang.sorot.co/berita-3574-dua-pelaku-vandalisme-digelandang
https://id.wikipedia.org/wiki/Grafiti. (t.thn.).
80