Skripsi
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Study Strata Satu (S1) Untuk Mencapai Gelar Sarjana
Hukum
Oleh:
Sulaiman
NIM. 2019.07.01.0.0014
FAKULTAS HUKUM
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
OLEH:
SULAIMAN
NIM. 2019.07.01.0.0014
Pamekasan,
SKRIPSI
OLEH:
SULAIMAN
NIM. 2019.07.01.0.0014
Laporan Skripsi Hukum ini telah diuji dan berhasil dipertahankan di hadapan Majelis Penguji
Skripsi dan Komperatif Fakultas Hukum Universitas Islam Madura, Pada hari Senin, Tanggal
Majelis Penguji
Ketua
Penguji I Penguji II
Nama : SULAIMAN
NPM : 2019.07.01.0.0014
Dengan ini saya menyatakan, bahwa skripsi hukum ini tidak pemah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi lain, dan di dalamnya tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh peneliti lain kecuali yang secara
tertulis diacu di dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila suatu saat ada
pihak lain yang melakukan klaim bahwa skripsi ini merupakan plagiat karya ilmiah yang lain,
dan dapat dibukitkan, saya bersedia menerima segala sanksi yang akan diberikan oleh Fakultas
SULAIMAN
NIM. 2019.07.01.0.0014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang
telah melimpahkan segala rahmat, pertolongan serta hidayahnya, sehingga peneliti dapat
merealisasikan penyusunan hasil skripsi ini yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Hukum di Universitas Islam Madura Pamekasan. Adapun judul yang peneliti angkat
PIDANA KEKERASAN SEKSUAL”. Peneliti menyadari dalam penelitian ini (skripsi) masih
jauh dari sempurna baik dalam subtansinya maupun dalam penyajiannya, berkat motivasi
bimbingan dan bantuan dari semua pihak maka penelitian skripsi ini dapat terealisasikan. Untuk
itu dalam kesempatan ini dengan penuh ta’zdhim dan hormat dengan kerendahan hati peneliti
1. Bapak Drs. Ahmad. S.Ag.,M.pd., selaku Rektor Universitas Islam Madura Pamekasan,
2. Bapak Drs. Abdul Munib. M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Madura
Pamekasan
3. Bapak Hanafi, S.H,M.H selaku Ketua Prodi Hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam
Madura dan sekaligus Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dan
4. Ucapan terima kasih kepada Semua dosen Penguji Skripsi yang sebesar-besarnya yang sudah
5. Seluruh Dosen Program Studi Hukum di Fakultas Hukum yang telah membimbing kami
telah memberi pelayanan dengan baik mulai dari semester awal sampai semester akhir.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi do’a, semangat dan dukungan selama proses
penyusunan skripsi serta selalu memberi wejangan untuk selalu sabar dalam segala hal.
8. Saudara-saudariku yang telah memberi motivasi dan semangat serta dukungan kepadaku
9. Sahabat-sahabat terbaik saya selama menjalani masa kuliah di Universitas Islam Madura
10. Rekan-rekan prodi Hukum 2019 Fukultas Hukum Universitas Islam Madura yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, meski kebersamaan kita hanya sementara, tapi kenangan kalian akan
kuingat selamanya.
11. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat peneliti sebutkan sutu persatu Semoga
amal Ibadah dan andil kalian dibalas oleh Allah S.W.T. Amin.
Semoga penelitian (skripsi) ini layak dibaca dan dapat memberikan kontribusi praktis
serta akademik bagi internal civitas akadamik Universitas Islam Madura Pamekasan Sendiri
maupun eksternal. Semua kebenaran dalam skripsi ini merupakan semata-mata murni
datangnya dari Allah SWT dan kekuasaannya, dan segala kesalahan dan kekurangan itu
SULAIMAN
NIM. 2019.07.01.0.0014
ABSTRAK
Kekerasan seksual merupakan isu yang telah lama menjadi perbincangan di tengah masyarakat
Indonesia. Di Indonesia sendiri, kata mengungkapkan seksual sudah tidak asing lagi karena
hampir setiap tahunnya kasus mengungkapkan seksual terjadi. Mengungkapkan bahwa
kekerasan seksual merupakan suatu tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang dengan cara
memaksa untuk melakukan kontak seksual yang tidak Dikehendaki .Kekerasan adalah salah satu
perilaku yang bertentangan dengan Undang-Undang, baik hanya berupa tindakan mengancam
atau tindakan yang sudah mengarah pada tindakan nyata yang mengakibatkan terjadinya
kerusakan fisik, benda, atau juga bisa menyebabkan kematian seseorang.
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, disebut juga penelitian doktrinal,
Menurut temuan penelitian Nurisman, hukum pidana Indonesia termasuk UU TPKS yang
mengatur tentang kekerasan seksual. Perlindungan yang diberikan kepada korban bersifat
komprehensif, meliputi budaya hukum, struktur hukum, bantuan hukum, perlindungan
perorangan, aspek psikososial, dan rehabilitasi.1 UU TPKS memuat tindakan punitif dan non-
punitif, dengan tindakan punitif yang ditujukan untuk mengatasi gejala atau permasalahan TPKS
yang ada. Dalam penelitian lain Pemenuhan hak korban atas pemulihan dipaparkan pada Pasal
70. Pemulihan yang dimaksudkan meliputi pemulihan pasca peradilan, pemulihan sebelum dan
selama proses peradilan, serta hak penuh atas pemulihan korban. Undang-undang TPKS dalam
hal ini berusaha agar korban mendapatkan hak penuh serta mendapatkan rasa aman dari pelaku.
ABSTRAK
Sexual violence is an issue that has long been discussed among Indonesian society. In Indonesia
itself, the word sexual disclosure is no longer foreign because almost every year cases of sexual
disclosure occur. Reveals that sexual violence is an act of violence committed by someone by
forcing them to have unwanted sexual contact. Violence is a type of behavior that is contrary to
the law, whether only in the form of threatening actions or actions that have led to real actions
that result in physical damage, objects, or can also cause someone's death.
This research is normative legal research, namely legal research carried out by examining library
materials or secondary data, also called doctrinal research,
According to Nurisman's research findings, Indonesian criminal law includes the TPKS Law
which regulates sexual violence. The protection provided to victims is comprehensive, covering
legal culture, legal structure, legal aid, individual protection, psychosocial aspects, and
rehabilitation.1 The TPKS Law contains punitive and non-punitive measures, with punitive
measures aimed at overcoming TPKS symptoms or problems. There is. In other research, the
fulfillment of victims' rights to recovery is explained in Article 70. The intended recovery
includes post-trial recovery, recovery before and during the judicial process, as well as the
victim's full right to recovery. In this case, the TPKS law seeks to ensure that victims receive full
rights and feel safe from the perpetrators.