A. LATAR BELAKANG
Indonesia telah terpuruk di bidang pendidikan selama kurang lebih satu dekade
terakhir. Hal ini menjadi tugas bersama seluruh lembaga pendidik dan tenaga
kependidikan untuk membangkitkan kembali dunia pendidikan. Kebangkitan
dunia pendidikan harus dimulai dari hal yang terkecil dan mungkin terlupakan
oleh kita bersama. Salah satu masalah yang terlupakan adalah peran serta atau
keaktifan siswa di luar jam belajar (ekstra kurikuler).
Sangat boleh jadi semangat belajar siswa ditentukan dari kepuasan mereka
dalam menyalurkan
bakat dan keinginannya. Faktor-faktor yang berhubungan secara langsung dan
tidak langsung dengan siswa harus dijadikan sebuah tolak ukur untuk
menentukan keberhasilan pendidikan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara langsung
berhubungan dengan siswa dan dapat mengembangkan minat, bakat, dan
keinginan siswa. Prestasi demi prestasi akan terus dicetak oleh siswa jika
sekolah memberikan dukungan yang lebih kepada siswa.
Tugas utama siswa di sekolah adalah belajar. Kegiatan di luar sekolah tentu
bukan suatu batu loncatan ketika siswa tidak mampu lagi belajar. Kegiatan di
dalam ekstra kuriuler haruslah menjadi penopang yang sangat kuat terhadap
kegiatan belajar di sekolah.
B. KEBIJAKAN UMUM
Wakasek kesiswaan bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan
dengan siswa. Harapan utamanya adalah bagaimana siswa menjadi insan
beriman dan bertaqwa, terdidik, dan selalu mengembangkan kepribadiaannya
untuk kemanfaatan pribadi, lingkungan dan orang lain.
Semua kegiatan siswa sudah terakomodir dan difasilitasi oleh sekolah.
Berkenaan dengan tugas tersebut, wakasek kesiswaan sudah menentukan garis
besar semua kegiatan yang boleh diiikuti oleh siswa, diantaranya :
Semua kegitan dilaksanakan dengan izin kepala sekolah dan orang tua
siswa
Semua kegiatan tidak melupakan tugas utamanya, yaitu belajar.
Semua kegiatan selalu berorientasi untuk pengembangan diri setiap siswa
Semua kegiatan didanai oleh komite sekolah dan dibantu oleh donatur
yang tidak mengikat.
Jadwal kegiatan harus disesuaikan dengan agenda kegiatan sekolah.
Semua kegiatan sudah terencana dengan baik dan matang.
Semua kegiatan tidak menyebabkan ekses negatif baik untuk SMA
Negeri 4 Luwu Timur maupun untuk yang lainnya.
Semua kegiatan ekstra kurikuler harus dilasanakan di luar jam sekolah
kecuali dalam keadaan mendesak dengan izin kepala sekolah.
C. LANDASAN HUKUM
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan
bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan
diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan di fasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi
konseling di sekolah dan di luar sekolah.
H. PENUTUP
I. KESIMPULAN
Semua kegiatan yang dilaksanakan, baik langsung oleh sekolah maupun oleh
siswa yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian selalu terencana
dengan baik dan matang dengan selalu membuat rencana program kerja atau
kegiatan dan rencana anggaran kegiatan. Semua rencana harus dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan agenda sekolah dan selalu dipantau oleh kepala
sekolah melalui wakasek kesiswaan. Peran serta yang sangat aktif dari seluruh
siswa sangat diharapkan demi terwujudnya kepribadian siswa yang menuju ke
arah yang positif.
II. SARAN-SARAN
Sebaik apapun kegiatan itu terencana dan terlaksana, maka penulisan laporan
pertanggungjawaban harus dibuat untuk dijadikan bahan evaluasi dan
rekomendasi untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Harapan utamanya adalah
kegiatan yang sudah terlaksana akan menjadi cermin atau gambaran, sehingga
kegiatan berikutnya akan terlaksana dengan baik dan sukses.
Mengatahui,-
KEPALA SEKOLAH, KESISWAAN,-
Pembinaan kesiswaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional, oleh karena
itu dalam pelaksanaannya memerlukan keterlibatan semua pihak baik orang tua, masyarakat, maupun
pemerintah.
Dalam melaksanakan tugas pembinaan kesiswaan, banyak aspek yang perlu mendapat perhatian kita,
terutama dalam upaya menyiapkan kader penerus perjuangan bangsa yang handal dan unggul serta mampu
bersaing dalam berbagai persaingan kehidupan yang semakin ketat. Salah satu aspek yang perlu didahulukan
dalam kaitan pembinaan kesiswaan yang setiap saat bertambah dan berkembang, namun seringkali tak
terdokumentasikan secara lengkap.
Menyadari akan posisi penting para siswa sebagai bagian tak terpisahkan dari generasi muda bangsa yang
menempati posisi strategis dalam bentangan mata rantai sejarah perjuangan bangsa, maka pelaksanaan
pembinaan kesiswaan melalui jalur kurikuler dan empat jalur pembinaan kesiswaan (organisasi kesiswaan,
latihan kepemimpinan, kegiatan Ekstrakurikuler, dan kegiatan Wawasan Wiyata Mandala) harus menjadi
kesatuan program yang dilaksanakan setiap sekolah, dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan Nasional
seperti diatur dalam pasal 3 Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan rohani dan jasmani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Pembinaan kesiswaan sebagai dari sistem Pendidikan Nasional diwujudkan dalam rangka:
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreatifitas, serta minat para siswa ke dalam salah
Satu wadah aktivitas yang terbina, terarah dan terkendali serta bebas dari berbagai
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa,
Sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat
Terselenggaranya proses belajar mengajar sesuai Konsep Wawasan Wiyata Mandala.
3. Mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan Nasional dengan
Memberikan bekal ketrampilan dan kemampuan kepemimpinan siswa yang ditopang
Oleh kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi
4. Sebagai sarana bagi siswa untuk mengembangkan dan menyalurkan bakat-bakat positif
Dan pemanfaatan waktu luang dalam rangka membentuk generasi muda yang
Tentang pembagian tugas KBM dan Tugas Tambahan di SMA Negeri 1 Pekalongan tahun pelajaran 2012/2013.
3.1 Maksud
Maksud pembinaan kesiswaan adalah mengusahakan agar para siswa dapat tumbuh
dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan Pendidikan
Nasional.
3.2 Tujuan
3.2.1 Meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina
Sekolah sebagai Wawasan Wiyata mandala, sehingga terhindar dari pengaruh
3.2.2 Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatif yang
Datang dari luar lingkungan sekolah. Memantapkan kegiatan ekstra kurikulum
Dalam menunjang pencapaian kurikulum.
3.2.3 Meningkatkan apresiasi dan penghayatan serta guna pencapaian keselarasan,
Keserasian dan keseimbangan antara kehidupan lahiriah dan kepuasan batiniah
3.2.4 Menumbuh kembangkan jiwa kebangsaan dan bernegara pada diri siswa.
3.2.5 Meraih prestasi di bidang masing-masing yang pada akhirnya dapat membawa
IV. Sasaran
Sasaran pembinaan kesiswaan adalah seluruh siswa pada setiap tingkatan mulai kelas X, kelas XI, sampai
dengan kelas XII di SMA Negeri 1 Pekalongan tahun pelajaran 2012/2013.
5.2.3 Kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah yang tidak menghambat kegiatan
Garapan bidang kesiswaan di sekolah dapat di kelompokkan ke dalam dua jenis bidang kegiatan yaitu:
6.1.5 Beasiswa
Dalam pelaksanaanya bidang kegiatan administrasi siswa di atas dibantu oleh staf tata usaha bidang
kesiswaan.
6.2 Bidang kegiatan OSIS dan pembinaan kesiswaan yang meliputi kegiatan pengembangan
Dalam pelaksanaannya bidang kegiatan Pengembangan Diri di atas dibantu oleh para pembina Pengembangan
Diri yang diberi SK Kepala Sekolah.
VII. Biaya
Kegiatan kesiswaan seluruhnya dibiayai dari sumber dana yang relevan dan partisipasi orang tua
siswa yang dipungut setelah terlebih dahulu di musyawarahkan dengan memberikan program yang
tercantum dalam RAPB tahun anggaran 2012/2013
4 komentar:
1.
2.
3.
sangat bermanfaat
Balas
4.
terimakasih inhhih
Balas
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
▼ 2012 (1)
o ▼ Mei (1)
Komunitas Blog Guru SMA 1 Pekalongan
SMAN 1
PEKALONGAN
Lihat profil
lengkapku
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.