Laporan Praktikum Biologi Tentang Jamur
Laporan Praktikum Biologi Tentang Jamur
WARTINI
Laman:www.sman1jonggat.sch.id; Surel:smansa_jgt@yahoo.co.id
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………………….
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C.Tujuan Praktikum………………………………………………………………….
D.Hipotesis…………………………………………………………………………..
A.Tempat Waktu…………………………………………………………………….
C.Cara Kerja…………………………………………………………………………
A.Hasil Praktikum…………………………………………………………………...
B.Pembahasan……………………………………………………………………….
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………………………………………….
B.Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
2.Bagaimana struktur jamur pada nasi basi jika dilihat melalui mikroskop?
D.Hipotesis
Hasil yang diperoleh dari pengamatan pada jamur tempe lebih mudah digambar
atau disketsakan daripada hasil pengamatan pada jamur roti dan nasi basi.
BAB II
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri khas yaitu berupa
benang tunggal atau bercabang-cabang yang disebut hifa.Fungi dibedakan menjadi
dua golongan yaitu kapang dan khamir.Kapang merupakan fungi yang berfilamen
atau mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal dan
tidak berfilamen (Medhy, 2013). 115
Struktur hifa sinostik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma (Aqsha, 2013). Baik jamur yang bersahaja
maupun jamur yang tingkat tinggi tubuhnya mempunyai ciri yang khas yaitu
berupa benang tunggal bercabang-cabang yang disebut miselium, atau berupa
kumpulan benang-benang yang padat menjadi satu. Hanya golongan ragi
(sacharomycetes) itu tubuhnya berupa sel-sel tunggal ciri kedua adalah jamur tidak
mempunyai klorofil, sehingga hidupnya terpaksa heterotrof.Sifat ini menguatkan
pendapat, bahwa jamur itu merupakan kelanjutan bakteri di dalam evolusi
(Waluyo, 2005).
Golongan jamur mencakup lebih daripada 55.000 spesies, jumlah ini jauh
melebihi jumlah spesies bakteri. Tentang klasifikasinya belum ada ketentuan 116.
Pendapat yang menyeluruh diantara para sarjana taksonomi. Bakteri dan jamur
merupakan golongan tumbuh-tumbuhan yang tubuhnya tidak mempunyai
diferensiasi, oleh karena itu disebut tumbuhan talus (thallophyta), lengkapnya
thallophyta yang tidak berklorofil. Ganggang adalah thallophyta yang berklorofil
(Waluyo, 2005). Jamur dibagi menjadi 2 yaitu khamir (Yeast) dan kapang (Mold).
Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan Khamir
mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang
paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam
ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau
lebih.Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau
berbentuk bola.
Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan
murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel- sel individu,
tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum
atau organ-organ penggerak lainnya. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya
terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman).
Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa
lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter
1μm.
METODE PENELITIAN
NO Alat Bahan
.
1. Kaca penutup Jamur tempe
2. Kaca benda Jamur nasi
3. Jarum pentul Jamur roti
4. Pipet Air
5. Tissue kering Jamur makroskopis
C.Cara Kerja
BAB IV
A.Hasil Praktikum
Gambar pembanding
2.)Jamur pada nasi
Gambar pembanding
3.)Jamur pada roti
Gambar hasil pengamatan
Gambar pembanding
B.Pembahasan
A.Tempe
B.Nasi Basi
C.Roti
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Pada saat melakukan pengamatan lebih baik jika dilakukan pada ruangan dengan
pencahayaan yang cukup dan objek atau jamur yang akan diteliti tidak boleh
bertumpuk.
DAFTAR PUSTAKA