Anda di halaman 1dari 6

Hooke’s Law

Nama : Izdihar Nisa

NIM : 06101182025005

Goal

Your goal is to determine the relationship between force and stretch of a spring. You will use both a rubber band and a
spring for the hands-on lab. For the computer simulation, you will select one spring to study.

PreLab Question

1) What does a spring do when you pull on it? Be specific and use scientific terms.

Bila suatu pegas di tarik , maka pegas akan memanjang semakin besar beban (tarikan) yang didapat oleh
pegas maka pegas akan menjadi lebih panjang. Pegas memiliki sifat elastisitas dimana jika beban ditambahkan pada
pegas , maka pegas merenggang terlalu panjang dan dengan waktu yang relatif lama. Pegas lama-kelamaan akan
kehilangan sifat elastisitasnya. Kemampuan pegas untuk meregang tanpa kehilangan bentuknya dikenal dengan
konstanta pegas atau elastisitas pegas.

2) What happens when you push a spring? How is this different than pulling it?

Saat mendorong pegas , energinya akan bekerja dengan cara yang sama , pertama dengan energi potensial
yang setelah dilepaskan pegas akan diubah menjadi energi kinetik, sampai pegas kembali ke keadaan kesetimbangannya.
Berbeda dengan pegas yang daya elastisitasnya sudah berkurang, saat di dorong atau di tekan maka pegas itu
berkemungkinan menjadi rapat lagi. tetapi jika kita menariknya ,maka pegas tidak akan bergerak sebaik saat kita
mendorongnya. Menarik pegas kemungkinan besar akan merusak bentuk pegas tapi mendorongnya dapat
menyebabkan pegas kembali rapat.

3) What type(s) of energy does a spring before and after you stretch it? Draw a diagram below and explain your
reasoning.

1. Pada saat Pegas di keadaan seimbang.

Dalam hal keseimbangan, satu-satunya energi yang terlibat , Energi potensial (EP) merupakan salah satu energi
yang dimiliki pegas saat kondisi teregang atau tertekan. Jika regangan atau tekanan ini dilepas, maka energi ini akan
berpindah menjadi energi kinetik.
2. Saat pegas dihentikan

Saat pegas diregangkan , energi elastisitas potensial pegas muncul di samping energi potensial gravitasi.

3. Saat pegas bergerak

Ketika melepaskan pegas, sebagian besar energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik, yang sesuai
dengan pergerakan pegas dan akan muncul energi panas yang dapat dibandingkan dengan gaya gesek.
Diagram di bawah ini adalah diagram batang energi untuk sistem lintasan udara dan pegas.

Grafik batang menunjukkan bahwa saat massa pegas bergerak dari A ke B ke C, energi kinetik meningkat dan energi
potensial elastis berkurang. Namun jumlah total dari kedua bentuk energi mekanik ini tetap konstan. Energi mekanik
sedang diubah dari bentuk potensial menjadi bentuk kinetik; namun jumlah totalnya sedang disimpan . Fenomena
kekekalan energi yang serupa terjadi saat massa bergerak dari C ke D ke E. Saat pegas menjadi terkompresi dan massa
melambat, energi kinetiknya diubah menjadi energi potensial elastis. Saat transformasi ini terjadi, jumlah total energi
mekanik menjadi kekal.
4) Are all springs/rubber bands the same? What makes them different?

Pegas dan karet tidaklah sama. Karena karet lebih cepat putus atau renggang daripada pegas.Karet hanya
mampu melakukan renggangan karena polimer yang menyusunnya dapat menyesuaikan diri saat diberi renggangan.
Saat karet gelang itu dilepas setelah direnggangkan sampai panjang, maka karet gelang itu tidak akan benar-benar
kembali kebentuknya semula, bahkan bisa saja gelang karet itu menjadi putus.

Sedangkan pegas, Pegas biasanya terbuat dari baja, Dimana pegas itu kuat, dan jarang putus. Namun ,tidak semua
pegas sama, secara fisik pegas yang dapat bervariasi dalam pegas adalah konstanta pegas itu sendiri, ini memungkinkan
untuk meregangkan pegas secara maksimal tanpa kehilangan bentuknya, juga pegas dapat memiliki berbagai bentuk,
atau fungsi.pegas dengan konstanta elastis yang besar akan membutuhkan lebih banyak kekuatan untuk diregangkan,
sebaliknya pegas dengan konstanta elastis yang kecil membutuhkan lebih sedikit pekerjaan untuk diregangkan atau
didorong,

Materials

Using the materials provided (rubber band, spring, ruler, set of masses and scale) and computer

Data collection

1. Open link https://phet.colorado.edu/in/simulation/masses-and-springs


2. This whole lab can be done from the “Intro” page, so click that. Spend some time playing with the springs and
seeing how they work. Clicking “Natural Length”, “Equilibrium Position” and using the ruler can help you find the
displacement of the spring.
3. When you are ready to begin the lab, turn on the “Natural Length”, “Equilibrium Position” and use the ruler. Start
with 50 grams (0.05 kg) and the Spring Constant slid all the way down to small. Use this and your Weight formula to
find the force pulling on the spring, and measure how many meters the spring is displaced. Click the Stop Sign at the
top to get it to stop oscillating. Remember, divide by 100 to convert cm to m!
4. Make the table consist of mass (kg), gravity (m/s2), Weight/Force (N), Displacement (m), Spring Constant (N/m).
5. Fill your data from step 3 on the table , and use these values to calculate the spring constant. Repeat with 100 g (0.1
kg) and 250g (0.25 kg), and find the average of all the spring constants that you calculated.
6. Repeat step 3 - 5 with the spring constant set halfway between “Small” and “Large”.
7. And repeat once more with the Spring Constant set all the way up to “Large”.
8. Now we’ll find the mass of the three “Mystery Weights” That are provided. Since we now know the spring constant
(or at least an average) we can work backwards to find the mass. Rearranging Hooke’s Law, we have:
� = ��
And using the weight in place of force, we get:

� = ��
�� = ��
��
�=

So we’ll multiply the spring constant you found above by the displacement, then divide that by gravity to get the
mass of our “mystery masses”. Make the table consist of mass color, spring contant (N/m), displacement (m),
Weight/Force (N), ), gravity (m/s2), and mass (kg)
9. Fill your data on the table, being careful to use meters and kilograms.

Data

Massa (Kg) Gravitasi (�/�� ) Gaya / Berat Perpindahan Konstanta


(N) (m) Pegas (N/m)
0.05 9.8 0.1 0.1 1
0.1 9.8 0.7 0.14 5
0.25 9.8 2 0.2 10

Warna Gravitasi (�/�� ) Gaya / Berat Perpindahan Konstanta Pegas Massa


(N) (m) (N/m) Misteri (Kg)
Pink 9.8 0.24 0.24 1 0.024
Biru 9.8 1.05 0.21 5 0.10
Kuning 9.8 1.6 0.16 10 0.16

Use of Hooke’s Law –

1. Pada busur panah.

Saat tali busur panah ditarik, maka akan menghasilkan tegangan dan akan menghasilkan energi potensial yang
sangat elastis. Setelah anak panah dilepaskan dari tegangannya, maka akan membuat anak panah melaju dengan sangat
cepat.

2. Pegas mobil

Pegas mobil menjadi benda yang memiliki sifat yang elastis dan pegas mobil biasanya terbuat dari bahan baja.
Pemanfaatan pegas mobil dilakukan untuk meredam guncangan kecepatan kendaraan dan pegas menambah
kenyamanan dalam mobil. Dalam cabang ilmu fisika, mobil memiliki elastisitas yang sangat baik dan adanya pegas mobil
membuat pengendara menjadi aman. Kini banyak sekali jenis kendaraan atau mobil yang ada di Indonesia dan setiap
mobil memiliki kegunaan yang bervariasi.

3. Papan Lompat

Dalam sejarahnya loncat indah menjadi olahraga yang berasal dari Eropa dan dari berbagai jenis metode
penelitian disebutkan bahwa lompat indah merupakan perpaduan antara loncatan dengan akrobatik. Untuk melakukan
loncat indah, tentu membutuhkan papan loncat untuk membuat tolakan melompat dan papan loncat menjadi salah satu
penerapan hukum Hooke dalam kehidupan sehari-hari. Loncat indah diawali dengan langkah pantulan dan mulai masuk
ke dalam air.

4. Alat Ukur Berat Badan

Sistem kerja alat penimbang berat badan memanfaatkan pegas untuk mengukur seberapa berat tubuh manusia
dan penggunaan timbangan sangatlah simpel, karena anda bisa langsung melihat pergerakan jarum.

5. Jembatan
Dalam pembuatan jembatan, biasanya menggunakan rangka yang memiliki sifat elastis dan bagian
penyangganya bisa menahan getaran yang sangat besar. Keberadaan jembatan sangatlah penting, bagi wilayah yang
kesulitan akses dan pembuatan jembatan menjadi salah satu cara meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat.

Brief Conclusion

Hukum Hooke merupakan sebuah gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke. Dia menjelaskan adanya kejadian
hubungan gaya antara yang bekerja pada pegas atau benda elastis lainnya agar benda tersebut bisa kembali seperti
semula.

Bunyi Hukum Hooke

“Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang
pegas berbanding lurus atau sebanding dengan gaya tariknya”.

Dari percobaan ini kita dapat mengetahui dan mempelari bagaimana cara menghitung besar gaya elastisitas dan cara
menghitung massa beban dari pegas dan gaya pegas yang berbeda menggunakan pegas yang masing masing memiliki
konstanta dan massa beban yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai