Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PEMERIKSAAN

FUNGSI GINJAL

Kelompok 2
VENNY f0b016002
KRISDAYANTI F0B016007
Pendahuluan
Ginjal merupakan organ berbentuk kacang, dengan ukuran kepalan
tangan. Ginjal berada di dekat bagian tengah punggung, tepat di bawah
tulang rusuk, satu di setiap sisi tulang belakang.
Fungsi ginjal yaitu sebagai sistem penyaringan alami tubuh, melakukan
banyak fungsi penting. Fungsi ini termasuk menghilangkan bahan ampas
sisa metabolisme dari aliran darah, mengatur keseimbangan tingkat air
dalam tubuh, dan menahan pH (tingkat asam-basa) pada cairan tubuh.
Kurang lebih 1,5 liter darah dialirkan melalui ginjal setiap menit
Metodologi
 Pemeriksaan Kadar Ureum
 Pengukuran ureum serum dapat di-pergunakan untuk
mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi, menilai
keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal,
dan menilai hasil hemodialisis.
• Pemeriksaan urin
Tes skrining yang sederhana dan murah disebut urine rutin,
merupakan tes yang seringkali pertama diberikan jika masalah ginjal
dicurigai. Pada tahapan ini yang perlu diperhatikan adalah
persiapan pasien seperti makanan, minuman atau obat yang
dikonsumsi sebelum pengambilan sampel. Lalu, pada proses
pengambilan sampel, pertama pemilihan bahan specimen. Yang
terbaik adalah urin pagi atau setelah bangun tidur dan urin sewaktu
adapun parameter yang diuji adalah warna, bau, volume, darah,
fospat dan nanah, berat jenis, bakteri dan protein.
 Pemeriksaan Kadar Kreatinin
 Klirens Kreatinin
Klirens kreatinin merupakan pemeriksaan yang mengukur kadar
kreatinin yang di-filtrasi di ginjal. GFR dipergunakan untuk
mengukur fungsi ginjal.
Klirens suatu zat adalah volume plasma yang dibersihkan dari zat
tersebut dalam waktu tertentu. Klirens kreatinin dilaporkan
dalam mL/menit dan dapat dikoreksi dengan luas permukaan
tubuh.

 Estimated Glomerular Filtration Rate


The National Kidney Foundation me-rekomendasi bahwa estimated
GFR (eGFR) dapat diperhitungkan sesuai dengan kreatinin
serum.
 Pemeriksaan Kadar Asam Urat
 Salah satu metode pemeriksaan yang dipergunakan untuk
memeriksa asam urat adalah metode caraway dan metode
coupled enzyme.
 Pemeriksaan β2 Microglobulin
 Pengukuran kadar β2 microglobulin serum memberikan
informasi gangguan fungsi tubulus pada pasien transplantasi
ginjal dan adanya peningkatan kadar β2 microglobulin me-
nunjukkan adanya penolakan organ tersebut
 Pemeriksaan Inulin
 Adapun cara pemeriksaan kliren inulin yaitu 25 mL inulin 10%
diinjeksi intravena diikuti dengan pemberian 500 mL inulin 1,5%
dengan kecepatan 4 mL/menit.
Hasil Dan Pembahasan
Pemeriksaan Urin Pemeriksaan Ureum
Peningkatan ureum dalam darah disebut azotemia.
Kondisi gagal ginjal yang ditandai dengan kadar ureum
plasma sangat tinggi dikenal dengan istilah uremia. Keadaan
ini dapat berbahaya dan memerlukan hemodialisis atau
tranplantasi ginjal. Peningkatan ureum dikelompokkan
dalam tiga kelompok, yaitu pra-renal, renal, dan pasca-
renal.
Penurunan kadar ureum plasma dapat disebabkan
oleh penurunan asupan protein, dan penyakit hati yang
berat. Pada kehamilan juga terjadi penurunan kadar ureum
karena adanya peningkatan sintesis protein. Pengukuran
kadar ureum juga dapat dilakukan menggunakan
perbandingan ureum/kreatinin
Pemeriksaan Kadar Kreatinin
Klirens Kreatinin Estimated Glomerular Filtration Rate

• DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl.


Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita
sedikit lebih rendah karena massa otot
yang lebih rendah daripada pria).
• ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi
: 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun) : 0,3-0,6
mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2
mg/dl. Kadar agak meningkat seiring
dengan bertambahnya usia, akibat
pertambahan massa otot.
• LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang
akibat penurunan massa otot dan
penurunan produksi kreatinin.
Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pemeriksaan β2 Microglobulin
• Metode caraway menggunakan reaksi oksidasi • Kadar β2 microglobulin stabil pada orang normal.

asam urat yang dilanjutkan reduksi asam Peningkatan kadar β2 microglobulin menunjukkan adanya
peningkatan meta-bolisme seluler yang sering terjadi pada
fosfotungstat pada suasana alkali menjadi
penyakit mieloproliferatif dan limfo-proliferatif, inflamasi,
tungsten blue. Metode yang menggunakan enzim dan gagal ginjal. β2 microglobulin mempunyai ukuran yang
uricase yang mengkatalisis oksidasi asam urat kecil, sehingga dapat dengan mudah difiltrasi oleh

menjadi allantoin. Perbedaan absorbansi sebelum glomerulus. Sekitar 99% β2 microglobulin direabsorpsi oleh
tubulus proksimal dan dikatabolisme.
dan sesudah inkubasi dengan enzim uricase
• Pengukuran kadar β2 microglobulin serum memberikan
sebanding dengan kadar asam urat. informasi gangguan fungsi tubulus pada pasien transplantasi

• Metode coupled enzyme mengukur hidrogen ginjal dan adanya peningkatan kadar β2 microglobulin me-
nunjukkan adanya penolakan organ tersebut. β2
peroksida yang dihasilkan dari perubahan asam
microglobulin merupakan penanda yang lebih efektif
urat menjadi allantoin. Enzim peroksidase dan dibandingkan dengan kreatinin serum dalam menilai
katalase digunakan sebagai indikator katalis reaksi keberhasilan transplantasi ginjal karena β2 microglobulin

kimia. Warna yang dihasilkan sebanding dengan tidak dipengaruhi oleh massa otot.

kadar asam urat pada bahan pemeriksaan.


Bilirubin dan asam urat dapat menjadi faktor peng
-ganggu pada metode coupled enzyme.
Pemeriksaan Inulin
• Penggunaan inulin untuk menilai fungsi ginjal membutuhkan laju
infus intravena yang konstan untuk mempertahankan tingkat
plasma dan kadar puncak yang telah dicapai.
• Pengukuran Inulin saat ini lebih sering dilakukan dengan
menggunakan inulinase. Inulinase adalah suatu enzim yang
mengubah inulin menjadi fruktosa. Kadar fruktosa kemudian
ditentu-kan dengan bantuan sorbitol dehydrogenase dan
pengukuran kadar dilakukan secara fotometris pada panjang
gelombang 340 nm. Namun pemeriksaan inulin membutuhkan
prosedur khusus yang membutuhkan waktu, observasi, harganya
cukup mahal dan tidak dapat dilakukan untuk pasien rawat jalan.
KESIMPULAN
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi untuk melakukan
beberapa fungsi penting dalam metabolisme tubuh.
Pemeriksaan laboratorium sangat membantu dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi fungsi ginjal. Pada saat ini
telah dikembangkan beberapa pemeriksaan laboratorium
yang bertujuan untuk menilai fungsi ginjal

Anda mungkin juga menyukai