Fahri Ihwan Syuhada Naskah Pidato Ujian Praktik
Fahri Ihwan Syuhada Naskah Pidato Ujian Praktik
Yang terhormat:
Kepala SMA Negeri 34 Jakarta, Ibu Dra. Hj. Umi Harini, MM
Wakil SMA Negeri 34 Jakarta bidang kurikulum, Bapak Johari, S.Pd
Wakil Kepala SMA Negeri 34 Jakarta bidang kesiswaan, Bapak Drs. Dudung KusumaM.Pd
Wakil Kepala SMA Negeri 34 Jakarta bidang sarana prasarana dan humas, Bapak Hadi
Siswanto, M.Pd
Drs. Tatang Munandar, sebagai guru Bahasa Indonesia Kelas XII
Dan hadirin yang saya hormati.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, Allah swt yang telah
memberikan nikmat dan karunia Nya sehingga kita bisa melakukan ujian praktik Bahasa
Indonesia melalui zoom meeting. Sholawat serta salam tidak lupa kami sampaikan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Pertama, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Fahri Ihwan Syuhada nomer
absen 13 dari kelas XII IPS 1. Pada hari yang cerah ini saya akan menyampaikan pidato
dengan judul “Krisis Ekonomi Akibat COVID-19”
COVID-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan. Virus ini sangat mudah
menular dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Terlebih lagi, virus ini bisa
berdampak fatal bagi mereka yang mengidap penyakit seperti hipertensi, diabetes, kanker,
penyakit jantung, dan lain-lain yang kemungkinan terburuknya adalah kematian
Hadirin sekalian, saat ini tidak hanya Indonesia, tetapi juga seluruh dunia sedang mengalami
musibah pandemi COVID-19. Masalah ini menyebabkan munculnya krisis ekonomi di
berbagai negara termasuk Indonesia. Krisis ekonomi adalah keadaan melemahnya
perekonomian suatu negara karena banyaknya pengagguran yang sebagian besar
disebabkan oleh tutpnya perusahaan-perusahaan besar di negara seribu pulau ini tutup.
Munculnya pandemi COVID-19 ini memiliki dampak besar bagi perekonomian Indonesia
dampak bagi berbagai kalangan. Ditambah lagi ditetapkannya PSBB di tujuh belas daerah di
Indonesia. Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ini menghimbau masyarakat untuk
melakukan kegiatan di luar rumah dan bekerja melalui media elektronik. Masyarakat yang
melakukan work from home dan mempunyai tabungan yang cukup, tentu memilih untuk
melakukan karantina dirumah masing-masing dan menyediakan bahan2 pangan yang
diperlukan dengan jangka waktu lama. Hal ini sangat mempengaruhi masyarakat yang
pekerjaannya memanfaatkan keramaian, tentu membuat pengasilan mereka terganggu.
Sebagai contoh, pemilik restoran kaki lima yang dihimbau untuk tidak membuka usahanya
untuk menekan laju penularan virus corona ini. Mereka yang mengalami masalah ini akan
menambah jumlah pengangguran jika mereka tidak pandai mencari peluang usaha.
Perekonomian negara tentu ikut mengalami krisis, salah satunya kegiatan ekspor impor
yang terhambat. Perusahaan ekspor yang menerapkan kebijakan WFH akan mengalami
hambatan dalam memproduksi barang. Tidak sedikit peusahaan yang merumahkan
karyawannya karena pemasukan perusahan menipis dan tidak mampu menggaji banyaknya
pegawai perusahaan tersebut. Hal ini juga berakibat pada jumlah pengangguran di
Indonesia meningkat.
Dari sektor energi terbarukan dan tidak terbarukan, sektor ini menjadi salah satu sektor
yang paling merasakan dampak dari pandemi COVID. Masyarakat yang memilih untuk
melakukan lockdown tentu mengakibatkan penurunan konsumsi energi Bahan Bakar Minyak
(BBM) dikarenakan penggunaan kendaraan bermotor yang memerlukan BBM berkurang.
Selain itu mereka yang berperan penting untuk menyediakan bahan bakar juga mengalami
kesulitan akibat virus. Hal ini mengakibatkan adanya hambatan dalam penyediaan bahan
bakar dan berpotensi mengganggu stabilitas finansial perushaan.