Anda di halaman 1dari 6

LITERATURE REVIEW

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN


KEPUASAN PASIEN DALAM PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

*Liza Ika Wulandari 1, Martha Silalahi 2, Tri Mochartini 3

Universitas Mh Thamrin
lizaika.wulandari@gmail.com
martha766hi@gmail.com
tri_mochartini@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Komunikasi terapeutik merupakan komponen penting dalam


keperawatan, komunikasi antar perawat dan pasien memiliki hubungan yang
bertujuan “””’’untuk kesembuhan pasien. Terciptanya komunikasi terapeutik yang
baik akan menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien.
Dengan demikian, pasien akan merasa puas dan nyaman terhadap pelayanan yang
diberikan perawat sehingga meningkatkan semangat dan motivasi pasien untuk
sembuh. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat
dengan kepuasan pasien dalam pelayanan di rumah sakit. Metodelogi: Pencarian
artikel atau jurnal melalui Portal Garuda, Google Schoolar, Proquest, dan ACG
Case Reports Journal Science direct. Hasil: Dalam artikel atau jurnal literature
review secara umum terdapat hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan
kepuasan pasien. Diskusi: Dari beberapa artikel atau jurnal terdapat satu jurnal
yang tidak terdapat kolerasi yang signifikan secara statistik antara skor total
komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan pasien dengan nilai p <0,05.
Kesimpulan: Pada review artikel atau jurnal literarute review ini secara umum
diketahui terdapat hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan
pasien.

Kata Kunci: “Komunikasi terapeutik perawat”, kepuasan pasien.

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang sering
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mencari bantuan terhadap permasalahan
kesehatan. Hal penting dalam pelayanan kesehatan rumah sakit mengenai perilaku
perawat, atau kurangnya informasi yang diberikan oleh perawat terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi pasien, atau sikap tidak komunikatif perawat pada saat
memberikan pelayanan keperawatan, dan sikap kurang memperhatikan keluhan
yang disampaikan pasien. (Answar, 2012).

Perawat sebagai petugas yang selalu berhubungan dengan pasien harus memiliki
keterampilan, salah satunya adalah keterampilan interpersonal yaitu keterampilan
dalam komunikasi dengan pasien, komunikasi merupakan proses kompleks yang
melibatkan perilaku memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang
lain dan dunia sekitarnya. Perawat yang memiliki keterampilan dalam
berkomunikasi secara terapeutik tidak mudah menjalin hubungan rasa percaya
dengan pasien (Nugroho dan Aryati, 2014).

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk


tujuan terapi. Seorang terapis dapat membantu pasien mengatasi masalah yang
dihadapinya melalui komunikasi (Damaiyanti, 2014). Tujuan komunikasi
terapeutik (Mukhripah Damaiyanti, 2008) membantu pasien untuk memperjelas
dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan
untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan,
mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya, mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik
dan dirinya sendiri.

Menurut Depkes RI tahun 2005, dari beberapa rumah sakit di Indonesia


menunjukan 67% pasien yang mengeluh adanya ketidakpuasan dalam penerimaan
pelayanan kesehatan, khususnya komunikasi perawat (Depkes RI, 2005).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Huda, 2010) tentang hubungan
komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pelayanan pasien di RS
Bunda Margonda Depok, 61,3% menyatakan puas dan 37,8% menyatakan kurang
puas. Didukung oleh penelitian (Hermawan, 2009) kenyamanan pasien di IGD RS
Mardi Rahayu dari tahun 2006 sampai Mei 2009 menyatakan bahwa 5% sampai
6,5% responden merasa tidak nyaman saat di Instalasi Gawat Darurat, hal ini
dikarenakan komunikasi perawat yang kurang.
METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah Literature Review. Literature review


adalah ringkasan komprehensif dari penelitian sebelumnya tentang suatu topik.
Tinjauan pustaka mensurvei artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang relavan
dengan bidang penelitian tertentu. Review harus menghitung, mengdeskripsikan,
meringkas, mengevaluasi secara objektif dan memperjelas penelitian sebelumnya
ini.

Penelusur dilakukan menggunakan Portal Garuda, Google Schoolar, Proquest,


dan ACG Case Reports Journal Science direct. Dengan kata kunci tiap variabel
yang telah dipilih. Artikel atau jurnal penelitian yang ditemukan dibaca dengan
cermat untuk melihat apakah artikel atau jurnal penelitian memenuhi kriteria
inklusi penulis untuk dijadikan sebagai literature dalam penulisan literature
review.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Iskandar dkk (2019), tentang hubungan komunikasi terapeutik perawat


dengan kepuasan pasien rawat inap mengatakan ada hubungan antara komunikasi
terapeutik perawat dan kepuasan pasien, dari 36 responden terdapat 22 orang
(61,1%) pasien, yang tidak puas dengan komunikasi terapeutik perawat dengan
nilai P = 0,043, p <α (0,05), dengan nilai R = 0,339 dengan tingkat keberhasilan
(33%), maka artinya ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan
kepuasan pasien secara signifikan. Hasil yang sama dilakukan pada penelitian
Samuel dkk (2019), tentang hubungan pengetahuan perawat tentang komunikasi
terapeutik dengan kepuasan pasien di ruang Cendana Rumah Sakit Tingkat III
Wolter Mongisidi Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan
tentang komunikasi terapeutik kurang sebanyak 9 responden (23,6%),
pengetahuan tentang komunikasi terapeutik cukup sebanyak 5 responden (13,2%)
dan pengetahuan tentang komunikasi terapeutik baik sebanyak 34 responden
(63%), dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang merasa kurang puas
sebanyak 10 responden (26,3%), pasien yang merasa cukup puas sebanyak 4
responden (10,5%), dan pasien yang merasa puas sebanyak 24 orang (63,2%).
Dengan nialai P = 0,001, p <α (0,05), maka artinya ada hubungan pengetahuan
tentang komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien di ruang Cendana Rumah
Sakit Tiangkat III Wolter Mongisidi Manado. Hasil penelitia yang dilakukan pada
penelitian Mechi dkk (2019), tentang hubungan komunikasi terapeutik perawat
dengan kepuasan pasien. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 43,3%
responden menyatakan puas dan 56,7% responden menyatakan tidak puas, pada
analisis bivariat di dapatkan p value = 0,000, maka artinya ada hubungan yang
bermakna antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang
rawat inap non bedah RSUD Padang Pariaman. Hasil penelitian yang dilakukan
Mohammad (2020), tentang hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan
pasien rawat inap pukesmas tapen. Hasil dari 30 responden sebagian besar
perawat sudah melakukan komunikasi terapeutik dengan baik sebanyak 23
responden (76,7%). Responden puas terhadap pelayanan 23 responden (76,7%).
Diketahui 46,00 dan kepuasan pasien 46, 167. Standar deviasi komunikasi
perawat adalah 1,800 dan kepuasan pasien 46,00. Nilai minimal komunikasi
perawat adalah 43 dan maksimal 50. Nilai kepuasan pasien minimal adalah 41 dan
maksimal 51. Uji kolerasi Spearman (alat uji dengan menggunakan spss untuk
mengetahui antara dua atau lebih variabel) diperoleh nilai p-value 0,000 (p<0,05),
maka artinya ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan
pasien. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Misi (2016), tentang
komunikasi terapeutik perawat berhubungan dengan kepuasan pasien, hasil
penelitian ini menunjukkan (49,1%) komunikasi terapeutik perawat baik, dan
(68,4%) responden puas, dan uji kendal tau menunjukkan P = 0,003 dan nilai
kolerasi sebesar R = 0,371 dengan tingkat keberhasilan (37%), maka artinya ada
hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan
pasien. Hasil penelitian yang sama dilakukan Soliha (2020), tentang model
komunikasi perawat untuk meningkatkan kepuasan pasien, hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh faktor perawat terhadap interaksi perawat ( hasil
uji t diperoleh nilai t = 2,916 > 2,0. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh interaksi perawat terhadap keterampilan komunikasi (hasil uji t
diperoleh nilai t = 2,897 > 2,0. Hasil penelitian yang sama dilakukan Igbinlades et
al (2020), tentang tingkat komunikasi terapeutik perawat dan pasien. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat dan pasien di nilai
buruk oleh perawat rata-rata keseluruhan (2,6), dan sangat baik oleh pasien rata-
rata keseluruhan (4,1), maka artinya ada hubungan komunikasi terapeutik
perawat dan pasien dilakukan sangat baik.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan tujuh artikel atau jurnal tersebut bahwa dalam beberapa artikel atau
jurnal mengatakan adanya hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan
kepuasan pasien dalam pelayanan serta dapat dilihat dari artikel atau jurnal
tersebut komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien dalam pelayanan
dapat dikategorikan dengan baik. Dari hasil literature review merekomendasikan
perlunya mencari referensi terbaru dalam memilah dan mengekstrasi jurnal yang
akan dipilih lebih teliti terutama populasi yang digunakan dan jumlah sampel
didalam jurnal tersebut. Sehingga mendapatkan informasi dan untuk melakukan
penelitian selanjutnya seoptimal mungkin.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, yang
telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, saya juga berterima kasih
kepada keluarga saya terutama kepada kedua orang tua saya yang telah
memberikan semangat dan bantuan yang tiada henti. Saya ucapakan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pembimbing saya yaitu Ns. Martha Silalahi,
S.Kep., M.Kep dan Ns. Tri Mochartini, S.Kep., M.Kep Dosen pembimbing yang
selalu memberikan arahan dengan sangat baik, dan masukan dalam pembuatan
literatur review dan saya ucapkan terima kasih kepada Seluruh teman
seperjuangan Sarjana Keperawatan tahun 2016 - 2020 yang selalu bersama-sama
dalam suka dan duka yang selalu ada menyemangati selama menyusun literatur
review.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar Markus Sembiring, Novita Br Ginting Munthe. (2019). Hubungan
Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap.
(Vol. 1 No. 2)
Samuel Stevi Kumajas. (2019). Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang
Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Cendana
Rumah Sakit Tingkat III Wolter Mongisidi. (Vol. 2, No. 1)

Mechi Silvia Dora, Dini Qurrata Ayuni,Yanti Asmalinda. (2019). Hubungan


Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien. (Vol. 10,
No.2)

Mohammad Syarif Hidayatullah, Husnul Khotimah, Setyo Adi Nugroho. (2020).


Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Pukesmas Tapen Kabupaten Bondowoso. (Vol. 8, No. 1)

Misi Siti, Zulpahiyana, Sofyan Indrayana. (2016). Komunikasi Terapeutik


Perawat Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien. (Vol. 4, No. 1)

Soliha, Ah Yusuf, Tiyas Kusumaningrum. (2020). Model Komunikasi Perawat


Untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien. (Vol. 11, No. 4)

Igbinlade AS, Anyebe EE, Olorukooba H, Yusuf A,G, Jobin J. (2020). (Level of
Nurse-Patient Therapeutic Communication: Perspectives of Nurses and
Patients in a Tertiary Hospital in North West Nigeria)

Anda mungkin juga menyukai