1. Identitas
- Nama Mata Pelajaran : Kimia X (Peminatan)
- Semester : Ganjil
- Kompetensi Dasar :
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi
dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antarpartikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
3.5.1 Menjelaskan hubungan kestabilan unsur dengan konfigurasi elektron gas mulia
3.5.2 Menggambarkan lambang Lewis suatu unsur berdasarkan elektron valensi yang
dimiliki
3.5.3 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
3.5.4 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam
Melalui diskusi, Tanya jawab, pnugasan, presentasi dan analisis, peserta ddik dapat
menjelaskan kecenderungan atom-atom membentuk ikatan, serta pross terjadinya ikatan
dan dapat memprediksikan jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan
membandingkan sifat fisisnya, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur , peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi dan berkreasi(4C).
- Materi Pembelajaran
Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP):
- Prof. Effendy. 2016. Ilmu Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Malang: Indonesian
Academic Publishing.
- Purba, Michael .2007. Buku Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
B. Peta Konsep
C. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami penjelasan dibawah ini :
Tahukan anda:
a. Apakah unsur-unsur yang membetuk garam dapur
berdiri sendiri ataukah membentuk senyawa?
b. Bagaimana proses penggabungan itu terjadi?”
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar berikut dan
ikuti petunjuk yang ada dalam UKB- 3.5 ini.
B. Kegiatan Inti
2) Kegiatan Belajar
Ayo… ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!
Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !!!!
3. Dengan menggunakan bersama pasangan elektron yang berasal dari kedua atom yang
mulia, jika sama- sama kekurangan elektron.
Contoh : atom 1H dan 17Cl jika keduanya berikatan maka yang dilakukan oleh masing- masing
atom :
1H :1 ( untuk stabil seperti He, kurang 1 elektron)
17Cl : 2 8 7 (untuk stabil seperti Ar, kurang 1 elektron)
Supaya kedua atom dapat mengikuti kaidah duplet (atom H) dan kaidah oktet ( atom Cl) maka
dalam membentuk ikatan harus menggunakan elektron bersama dari kedua atom.
C. Lambang Lewis
Cara serah terima atau pemasangan elektron biasanya ditunjukkan dengan menggunakan
lambang Lewis. Simbol Lewis atau lambang Lewis adalah simbol suatu atom yang dikelilingi
oleh tanda titik ( dot) yang menyatakan elektron valensi dari atom tersebut. Simbol Lewis dari
unsur- unsur golongan utama pada periode 1,2,3 ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Simbol Lewis dari Unsur- unsur golongan utama pada periode 1,2,3
Atom- atom yang memiliki elektron terluar sama, maka simbol Lewisnya juga sama, misalnya
unsur- unsur yang terletak dalam golongan IA seperti Li, Na, Rb, Cs,, Fr.
ATAU
Ayoo berlatih………….!
Setelah anda mempelajari cara- cara atom untuk mencapai keadaan stabil, untuk menguji kepahaman
anda diskusikan pertanyaan berikut dengan kelompok yang sudah dibentuk !
10Ne
18Ar
36Kr
54Xe
86Rn
Berdasarkan tabel diatas ;
a. Apakah yang dimaksud dengan konfigurasi duplet?
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
b. Apakah yang dimaksud dengan konfigurasi Oktet?
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
2. Untuk mengetahui bagaimana unsur- unsur selain gas mulia dapat mencapai keadaan stabil
maka lengkapilah tabel berikut !
Atom Konfigurasi Elektron GO Lambang Melepas/ Ion Konfigurasi
elektron valensi L Lewis menerima elektron ion
elektron
13 Al
11Na
12Mg
16S
17Cl
19K
20Ca
Jawab :
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan soal- soal tersebut, maka kalian bisa melanjutkan ke
kegiatan belajar 2.
Kegiatan Belajar 2
Setelah kalian belajar tentang kestabilan unsur dan struktur lewis pada kegiatan 1,
pada kegiatan berikutnya kalian akan mempelajari tentang ikatan ion dan logam
beserta sifat fisisnya. Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan
penuh konsentrasi !!
IKATAN IONIK
Dalam kehidupan sehari- hari tentu kalian pernah menjumpai orang- orang yang
mempunyai kelebihan uang (orang kaya) dan orang- orang yang kekurangan uang (orang miskin).
Kebanyakan orang yang memiliki kelebihan uang akan mnyumbangkan sebagian uangnya kepada
orang yang membutuhkan. Demikian halnya terjadi dalam unsur- unsur kimia, yang digambarkan
dengan ikatan ion.
Ikatan ionik terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron (atom logam) dan atom
lan yang mudah menerima elektron (atom non logam). Ikatan ion disebut juga ikatan elektrovalen.
Atom- atom yang mempunyai kecenderungan membentuk ion positif dan atom- atom yang
mempunyai kecenderungan membentuk ion negatif sudah kita pelajari pada LKS 3.1
Ikatan ionik terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron ( yaitu atom logam yaitu
golongan IA, IIA) dan atom lain yang mudah menerima elektron( yaitu atom nonlogam yaitu
golongan VIA dan VIIA) pada fase gas. Ion positif akan tarik menarik dengan ion negatif karena
ada gaya elektrostatis dan membentuk ikatan ion. Sebagai contoh pada senyawa NaCl yang
terbentuk antara atom Na dan Cl yaitu :
• Struktur elektronnya adalah:
Selain senyawa ionik biner juga terdapat senyawa ionik poliatomik yang dibentuk antara
1. Kation sederhana dengan anion poliatomik contoh KNO3, Na2SO4
2. Kation poliatomik dengan anion sederhana contoh NH4Cl
3. Kation poliatomik dengan anion poliatomik contoh NH4NO3, (NH4)2SO4.
Gambar struktur lewis senyawa KNO3, Na2SO4, NH4Cl dapat dilihat pada gambar berikut.
INGAT YAAA......
Ayoo berlatih………….!
Setelah anda mempelajari bagaimana proses terjadinya ikatan ionik, maka untuk mengetahui uji
pemahaman anda jawab pertanyaan berikut dengan diskusi kelompok.
1. Lengkapi tabel berikut untuk dapat menjelaskan langkah- langkah proses terjadinya ikatan
ionik pada senyawa NaCl !
b. Konfigurasi elektron
c. Elektron valensi
d. Mencapai keadaan
stabil
(melepas/ menangkap
elektron )
g. Gambar struktur
Lewis
1 Lengkapi tabel berikut untuk dapat menjelaskan langkah- langkah proses terjadinya
ikatan ionik pada senyawa MgCl2
b. Konfigurasi elektron
c. Elektron valensi
d. Mencapai keadaan
stabil
(menangkap/menerima
elektron )
2 Berdasarkan soal nomor 1 dan 2 kesimpulan apa yang dapat peroleh tentang ikatan ionik ?
4 Manakah diantara pasangan unsur berikut yang dapat diharapkan dapat membentuk ikatan
ionik?
a. Natrium + oksigen
b. Klorin + oksigen
c. Magnesium + Oksigen
Jawab
UNIT KEGIATAN BELAJAR
(UKB Kimia - 2.6)
1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : KIMIA
b. Semester : GANJIL
c. Kompetensi Dasar :
2.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain
elektron dalam menentukan bentuk molekul
3.7. Menganalisis kepolaran senyawa
4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada
di lingkungan sekitar atau perangkat lunak komputer
o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Endang Susilowati, Tarti Harijani. 2013.
Buku Siswa Kimia 1untuk kelas X SMA/MA. Solo: Wangsa Jatra Lestari, hal 119 sd 124.
2. Peta Konsep
Bentuk Molekul
dijelaskan dalam teori memiliki
memiliki memiliki
bentuk memiliki memiliki
bentuk bentuk bentuk
memiliki
bentuk
Oktahedral
Tetrahedral
Piramida
Linear Segitiga Huruf V Seesaw terdistorsi
Planar
Trigonal Trigonal Huruf T Bujur
Piramida Bipiramida bengkok Sangkar
3. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah ini.
Kalian pasti sering mendengar kalimat air. Air merupakan hal yang
paling penting dalam kehidupan sehari – hari. Secara mikroskopis atau
menurut ilmu sains khususnya kimia, molekul yang menjadi penyusun air
adalah H2O. Molekul air atau H2O memilik bentuk V. Mengapa memiliki
bentuk V dan bagaimana bentuk molekul berbagai senyawa? Untuk itu mari
kita pelajari materi bentuk molekul.
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar
berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.
B. KEGIATAN INTI
2) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!
Kegiatan Belajar 1
Teori yang digunakan untuk memperkirakan bentuk molekul adalah teori VSEPR (valence shell
elektron pair repulsion). Teori ini menyatakan bahwa baik pasangan elektron dalam ikatan kimia
(PEI) ataupun pasangan elektron bebas (PEB) saling menolak. Pasangan elektron cenderung untuk
berjauhan. Tabel berikut merupakan penataan pasangan elektron yang menghasilkan gaya tolak
minimum.
1200
A
X X
AX2E Huruf V SnCl2, SnBr2,
A SnI2,
PbCl2, PbBr2,
X X PbI2
<1200
4 AX4 Tetrahedral BF4-, BeCl42-,CH4,
X CCl4, SiCl4, GeCl4,
109028' SnCl4, AsCl4+,
A X FeCl42-
X
X
AX3E Trigonal piramidal NH3, NCl3, H3O+,
A X PCl3, AsCl3, SbCl3
X
X
<109.50
AX2E2 Huruf V H2O, OCl2, SCl2,
A SeCl2, TeCl2
X X
<109.50
AXE3 Linear HF, OH-
A X
5 AX5 Trigonal Bipiramidal (TBP) PF5,PCl5,
X SbCl5,NbCl5,
90 0 900 TaCl5,
X
X A Sb (CH3)3Cl2
<1200
0
<120 X
X
<900
A <1800
0
<120
X
AX3E2 Huruf T atau T bengkok ClF3, BrF3, IPhCl2
X
<900
A X <1800
X
AX2E3 Linear ICl2-, I3-, XeF2
X
A 1800
A 900
X X
1800
Teori domain elektron meramalkan bentuk geometri molekul berdasarkan gaya tolak menolak
elektron valensi atom pusat. Domain elektron adalah daerah ditemukannya elektron atau daerah
kedudukan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut:
1. Setiap elektron ikatan (tunggal, rangkap, atau rangkap 3 ) merupakan 1 domain
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain
Ayo berlatih!!
Setelah memahami contoh di atas, maka selesaikanlah soal berikut dibuku kerja kalian!
Tentukan tipe molekul senyawa berikut:
1. PH3
2. H2S
3. SO3
4. SCl6
5. ClF5
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar berikut !!
Kegiatan Belajar 2
109,5o
CH4 109,5o (H—C—H) Tetrahedral
IV. PERTANYAAN.
1. Dari hasil pengamatan diperoleh gambar bentuk molekul yang berbeda-beda pada senyawa
yang berlainan. Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut?
2. Jelaskan pengaruh PEB pada bentuk molekul NH3 dan H2O?
3. Mengapa bentuk molekul NH3 tidak datar seperti BF3, meskipun jumlah atomnya sama?
4. Berdasarkan rumus,tentukan elektron valensi,PEI dan PEB untuk atom pusat N pada molekul
NH3 ( nomer atom N = 7, H = 1 )
Pembahasan hubungan kepolaran dengan bentuk molekul akan dibahas lebih dalam
pada modul berikutnya. Contoh senyawa lain yang memiliki bentuk simetris dan bersifat
nonpolar, yaitu CH4, BH3, BCl3, BF3, PCl5, CO2.
Gambar 3.14 Struktur Lewis dan Rumus Strukur dari BF3 dan CO2
Senyawa akan bersifat polar terjadi jika pada atom pusat dari molekul senyawa
tersebut terdapat PEB( Pasangan Elektron Bebas) sehingga bentuk molekulnya menjadi tidak
simetris. Muatan dari PEB akan lebih tertarik ke atom pusat yang bermuatan negatif dan
sekaligus tertolak oleh PEI yang lebih bermuatan positif. Oleh sebab itu, di antara atom pusat
dan atom yang terikat akan timbul dipol yang besar dan senyawa yang terbentuk bersifat
polar. Contoh senyawa lain yang memiliki bentuk tidak simetris dan bersifat polar yaitu PCl3,
H2O, dan NH3 seperti pada Tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Struktur Lewis, Rumus Struktur dan Bentuk molekul dari Senyawa
PCl3, H2O, dan NH3.
Kegiatan belajar 3
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 3 berikut.
b. CO
c. F2
d. CH4
e. H2S
2. Anda sudah mempelajari sifat senyawa ionic dan kovalen, serta perbedaan senyawa kovalen
polar dan nonpolar.jika anda berikan tabel sifat 3 buah zat sebagai berikut :
Zat Titik Leleh Kelarutan Konduktivitas Listrik
dalam air Padatan Lelehan Larutan
X -78 Larut (-) (-) (-)
Y 800 Larut (-) (+) (+)
Z -115 larut (-) (-) (+)
Keterangan : (+) = konduktor ; (-) = non konduktor
Berdasarkan data diatas kesimpulan apa yang dapat anda peroleh tentang sifat zat X,Y dam Z?
Kalau kalian sudah memahami kegiatan belajar 3, sekarang coba lanjut dikegiatan belajar 4
Kegiatan Belajar 4
1200
A
X X
A X
X
X
<109.50
3. Senyawa ICl4 memiliki sifat kovalen non polar
X X
A 900
X X
1800
1.
2.
Dari contoh penyelesaian di atas, adakah hal yang belum kalian pahami? Jika kalian sudah
paham kerjakanlah soal pada bagian Ayo berlatih berikut!
Ayo berlatih!!
C. PENUTUP
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, dan 3, berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, atau 3 yang
sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi!.
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi bentuk molekul, lanjutkan kegiatan
berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!.
No absen :
Kelas :
GAYA ANTARMOLEKUL
Tujuan :
Gaya Antarmolekul
Carilah informasi mengenai jenis-jenis gaya antarmolekul pada handout, buku teks, ataupun internet!
Kemudian isilah tabel di bawah ini berdasarkan informasi yang kamu dapatkan!
Jenis Gaya Antarmolekul Prinsip Kerja Contoh
Gaya dipol sesaat-dipol Gaya ini terjadi antara antar molekul CCl4 dalam
induksian (Gaya London) molekul nonpolar dengan cairan CCl4
molekul nonpolar. Akibat antara molekul CCl4 dan
polarisasi awan elektron, molekul CS2 dalam
terjadi pemisahan pusat campuran cairan CCl4 dan
muatan positif dan pusat CS2
muatan negatif pada molekul
nonpolar. Pemisahan ini
menghasilkan molekul dengan
dipol sesaat. Molekul dengan
dipol sesaat menginduksi
molekul nonpolar yang ada
disekitarnya sehingga
menghasilkan molekul dengan
dipol induksian. Dua molekul
tersebut kemudian
mengadakan gaya tarik yang
disebut gaya London.
Gaya dipol-dipol induksian Gaya ini terjadi apabila antara CH2Cl2 dan CCl4
molekul polar dan molekul antara CHCl3 dan CS2
nonpolar berada pada jarak antara CH2Cl2 dan I2
tertentu, molekul polar dapat
menginduksi molekul
nonpolar sehingga pada
molekul nonpolar tersebut
terjadi dipol induksian .
Kemudian antara kedua
molekul tersebut terjadi gaya
tarik elektrostatik yang
disebut gaya dipol-dipol
induksian.
Gaya dipol-dipol Gaya ini terjadi antar molekul Dalam cairan CH2Cl2
polar, dimana molekul-
molekul polar membentuk
susunan dimana pusat muatan
positif suatu molekul polar
dekat dengan pusat muatan
negatif molekul polar yang
lain dan terjadi gaya tarik
menarik yang disebut gaya
dipol-dipol.
Ikatan hidrogen Ikatan hydrogen terjadi antarmolekul pada air
apabila atom hydrogen terikat antar molekul pada
oleh dua atau lebih atom lain HF
yang memiliki
keelektronegatifan tinggi
seperti atom N,O, dan F.
Minum teh atau sirup pada siang hari akan terasa lebih segar apabila ditambah dengan es. Setelah
dimasukkan ke dalam air, es batu akan mengapung. Tahukah kamu apa penyebabnya?
Es batu mengapung dalam air karena berat jenis es batu lebih rendah daripada air. Antarmolekul H2O
dapat membentuk ikatan yang disebut dengan ikatan hidrogen. Perbedaan berat jenis tersebut disebabkan
oleh interaksi antarmolekul H2O yang terjadi pada es batu dan air.
I. Ikatan Hidrogen
1. Mekanisme terjadinya Ikatan Hidrogen
Kalian telah mempelajari ikatan kovalen, baik ikatan kovalen polar maupun kovalen nonpolar.
Ikatan kovalen polar terbentuk karena antar atom yang berikatan kovalen tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Perbedaan ini menyebabkan pemisahan muatan pada kedua atom yang berikatan .
Tingkat pemisahan muatan (polarisasi muatan) dapat digambarkan dengan momen dipol.. Pengertian
momen dipol dapat disederhanakan lagi menjadi perbedaan keelektronegatifan. Akibatnya pada molekul
senyawa polar terdapat kutub-kutub yang bermuatan positif dan ada juga yang bermuatan negatif. Kutub
positif suatu molekul akan menyebabkan terjadinya gaya elektrostatik dengan kutub-kutub negatif
molekul lain. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar 1.1
Gaya ini dapat menyebabkan suatu senyawa polar dapat bercampur dengan senyawa polar yang lain,
seperti HCl, NH3, HF, dan alkohol.
Gaya elektrostatik yang besar terjadi karena perbedaan keelektronegatifan yang besar pula.ikatan
hidrogen terjadi karena adanya gaya elektrostatik antarmolekul. Perhatikan gambar 1.3 berikut!
Jadi, ikatan hidrogen terjadi apabila atom hidrogen terikat oleh dua atom atau lebih atom lain (pada
umumnya hanya dua atom) yang memiliki keelektronegatifan tinggi seperti atom N, O, dan F
H O H O H O
H O H H H O H
H H
ikatan hidrogen ikatan hidrogen
2. Pengaruh Ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Lebur Zat
Ikatan hidrogen terjadi pada senyawa yang memiliki gaya elektrostatik antar molekul yang sangat
besar.gaya elektrosatik yang sangat besar terjadi pada molekul yang sangat polar (memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang sangat besar). Ada beberapa unsur yang memiliki keelektronegatifan besar
adalah F, O, N, dst.
Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih suatu senyawa. Titik didih suatu senyawa dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu massa molekul relatif dan ikatan antarmolekul.
a. Massa molekul relatif (Mr)
Jika Mr suatu senyawa besar, maka titik didihnya tinggi. Hal ini terjadi karena proses pemisahan
(peregangan) antar molekul hingga terjadi perubahan wujud zat cair ke gas diperlukan energi yang
besar. Adapun untuk senyawa yang Mr-nya kecil, titik didih cenderung rendah karena molekul
tersebut mudah direnggakan hingga berubah menjadi gas.
b. Ikatan antarmolekul
Jika ikatan antar molekul kuat, maka titik didih tinggi. Untuk dapat merenggangkan dan memutuskan
ikatan antarmolekul diperlukan energi yang besar. Adapun jika ikatan antarmolekul lemah, maka titik
didih rendah karena dengan energi yang kecil pun, ikatan dapat diputuskan dengan mudah.
Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat tabel berikut:
Berdasarkan gambar di atas adanya ikatan hidrogen antarmolekul menyebabkan titik didih dan titik lebur
H2O lebih tinggi daripada titik didih dan titik lebur senyawa-senyawa segolongannya (H2S, H2Se, dan
H2Te). Diperolehnya fakta bahwa titik didih dan titik lebur H2S < H2Se < H2Te menunjukkan bahwa
dengan bertambah banyaknya elektron dalam senyawa atau dengan bertambahnya massa molekul
senyawa, maka peranan gaya London lebih dominan daripada peranan dari gaya dipol-dipol.
Latihan
+ − + − + −
− + − + − +
+ − + − + −
Ikatan van der Waals
(a)
(b)
Gambar 1.5
(a) Ikatan van der Waals pada molekul padat
(b) Ikatan van der Waals pada molekul cair
Gaya dipol-dipol juga berpengaruh terhadap titik didih dan titik lebur zat. Apabila gaya dipol-dipol antar
molekul polar semakin besar maka titik didih dan titik lebur zat semakin tinggi.
Induksian
Gambar1.6
+ −
Molekul tanpa molekul dengan
dipol dipol sesaat
gambar 1.7
dalam waktu yang sangat singkat dipol sesaat ini akan hilang tetapi kemudian timbul kembali. Timbul
dan hilangnya dipol sesaat ini dianggap terjadi secara terus-menerus dan bergantian. Apabila di dekatnya
ada molekul nonpolar sejenis atau berbeda, maka molekul dengan dipol sesaat ini akan menginduksi
(mengimbas) molekul tersebut sehingga terjadi dipol induksian atau dipol imbasan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1.8
induksian
gambar 1.8.
II. 4. Pengaruh Ikatan van der Waals terhadap Titik Didih dan Titik Leleh
Zat
Semakin besar kekuatan gaya antarmolekul menyebabkan bertambah tingginya titik lebur dan
titik didih zat. Begitu juga dengan senyawa nonpolar, titik didih dan titik lebur senyawa nonpolar
dipengaruhi oleh kekuatan ikatan van der Waals, dalam hal ini yang berpengaruh adalah gaya London.
Antar Molekul kovalen terdapat gaya yang bekerja untuk mengikat molekul-molekul tersebut, yang
disebut gaya antarmolekul .
Gaya ini akan bekerja efektif bila jarak antar molekul sudah sangat dekat, sehingga bila molekul-
molekul gas dikompresi dan didinginkan dan jarak antar molekul tersebut semakin dekat maka gaya antar
molekul tersebut semakin kuat dan dapat menjadikan zat cair tersebut membeku menjadi padat
Latihan