PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pajak merupkan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang tanpa mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk kepentingan negara. Pajak sangat penting karena menjadi
salah satu penerimaan negara terbesar dari wajib pajak. Beberapa penerimaan negra dari
pajak yaitu, Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB). Salah satu jenis pajak yang lebih banya menjadi sumber penerimaan negara
diantara pajak – pajak lain adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) karena PPN dikenakan
pada setiap orang atau setiap konsumen akhir, PPN merupakan bentuk pemajakan atas
konsumsi barang dan jasa yang bersifat umum yang dikenakan pada setiap mata rantai jalur
produksi dan distribusi. Seperti halnya pada sebuah perusahaan dimana pada kegiatan
PPN dapat dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) sebagai pemungut PPN yang nantinya
akan disetorkan pada kas negara melalui kantor pajak atau fasilitas lain yang mendukung.
Pengenaan PPN didasarkan atas transaksi penjualan dan pembelian. Dimana transaksi
penjualan berkaitan dengan PPN keluaran merupakan PPN yang dipungut oleh PKP atas
penyerahan BKP (Barang Kena Pajak) atau JKP (Jasa Kena Pajak) kepada penerimanya.
Sedangkan transaksi pembelian berkaitan dengan PPN masukan, dimana PPN ini dibayar
oleh pembeli atas penerimaan BKP atau JKP kepada PKP. Jika pada suatu transaksi
perusahaan perhitungan PPN masukan lebih besar dari PPN keluaran, maka selisih tersebut
disebut sebagai kurang bayar dan nantinya harus disetor/dibayarkan ke kas negara melalui
kantor pajak atau lainnya. Namun, jika PPN keluaran lebih tinggi dari PPN masukan maka
terjadi lebih bayar yang akan dikompensasikan ke tahun/masa berikutnya. Metode ini disebut
metode pengkreditan.
Alasan penggunaan metode pengkreditan pajak masukan dan pajak pengeluaran didasarkan
pada PPN yang merupakan pajak yang bersifat netral bagi PKP. Meskipun PPN dipungut
pada semua mata rantai produksi dan distribusi barang dan jasa oleh Pengusaha Kena Pajak
(PKP), PPN ini tidak dimaksud untuk dibebankan kepada PKP, namun kepada konsumen
akhir, dengan cara PKP yang diberi kewajiban untuk memungut pajak atas penyerahan
barang dan jasa yang dilakukan. PKP memiliki hak untuk mengkreditkan PPN yang dipungut
oleh pihak lain, hal inilah yang menjamin bahwa PKP bukan sebagai pihak yang
menamnggung PPN atau disebut netralisasi dalam konsep PPN. Dimana, PKP hanya
menyerahkan selisih lebih dari pajak keluaran dan pajak masukan (PPN).
Setiap pembelian barang yang berkaitan secara langsung dengan barang yang nantinya akan
dihasilkan menjadi barang baru atau akan dijual, maka barang tersebut akan dikenai pajak
oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) senilai 10% dari harga beli barang, sedangkan
kebalikanny jika barang tersebut menambahkan 10% dari harga jual sebelum pajak yang
PT. Kamaltex merupakan perusahaan yang bergerak dalam pemintalan benang dan jasa
makloon (jasa atas pemintalan benang dari PT. Kamaltex untuk perusahaan lain yang
menggunakan jasa tersebut dengan bahan baku dari mereka sendiri). PT. Kamaltex juga
merupakan perusahaan pemintalan tertua di Jawa Tengah, sehingga tidak diragukan lagi
kualitasnya, sehingga dapat bertahan sampai saat ini. Untuk mendukung kualitas tersebut
dalam proses produski benang tersebut PT. Kamalte membutuhkan banyak bahan baku,
seperti kapas, mesin, plastik pengemas, dll. Barang-barang tersebut diperoleh dari pembelian
kepada pihak lain. Pada pembelian tersebutlah yang mulai dikenai Pajak Pertambahan Nilai,
baik nanti masukan atau pengeluaran yang berhubungan dengan adanya pembelian atau
Sebagian besar penjualan di PT. Kamaltex melayani pasar ekspor yaitu sekitar 70% dengan
negara tujuan seperti, Korea, India, Turki, dll. Sedangkan, sisanya sebersar 30% melayani
pasar lokal. Namun, dengan keadaan pandemi saat ini, pasar ekspor mengalami kendala yang
menyebabkan beberapa negara menolak untuk melakukan atau menerima barang dari
Indonesia. Sehingga, beberapa waktu lalu perusahaan sempat mengalami goyah, namun
dengan beberapa strategi, PT. Kamaltex mampu betahan dengan mengandalkan penjualan
domestik.
Kegitan produksi dan distribusi pada saat ini sudah mulai stabil, meskipun masih hanya
melayani pasar dalam negeri, seperti contoh untuk jasa makloon, dimana konsumen
membayar jasa atas pemintalan benang yang disediakan PT. Kamaltex. Bahan pembuat
benang adalah salah satu yang dikenai PPN, PPN akan dibayarkan setiap bulannya sesuai
masa. Dengan sistematik PPN bulan ini dibayarkanbulan berikutnya pada akhir bulan, berupa
Untuk pembuatan faktur tagihan PPN ini dimulai dari pemesanan jumlah barang pada
departemen pembelian dan berakhir pada faktur keluaran (jika kita menjual barang). Faktur
keluaran ini yang kemudian akan dikirimkan kepada pembeli untuk dapat dibayarkan atau
dikreditkan terlebih dahulu pada PPN masukan yang ada, dan kemudia dibayarkan.
Sedangkan untuk faktur masukan, dimana PT. Kamaltex menerima faktur dari perusahaan
lain seperti PT. Polychem, PT. San Star Manunggal, dan beberpa perusahaan lain. Faktur
tersebut diinput ke e-faktur agar dapat direkam. Penggunaan e-faktur ini selain berfungsi
untuk membuat faktur pajak elektronik namun, juga berfungsi sebagai lapor SPT (Surat
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Penulis
Tujuan Penulisan
Sebagai salah satu syarat telah melaksanakn Praktik Kerja Lapangan dan menyelesaikan
Sebagai laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan mahasiswa di tempat PKL.
Melatih kemampuan mahasiswa dalam bersikap agar dapat menjadi pribadi yang mandiri,
mampu memecahkan masalah dan memberikan solusi pada masalah yang dihadapi di dala
Manfaat Penulisan
Dari Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat
bagi:
Penulis
Alur dari kegiatam PKL seperti proses dan hasil yang diperoleh selama mengikuti PKL ini
memasuki dunia kerja yang sebenarnya, dengan membandingkan atau mengaplikasikan teori
yang didapat di dalam kelas dengan kenyataan sesungguhnya di lapangan atau dunia kerja.
Sehingga dapat berlatih untuk menghadapi masalah dan menemukan solui serta mengambil
Laporan ini diharapkan menjadikan setiap mekanisme ynag dilakukan pada PPN, baik
keluaran dan masukan agar lebih ditingkatkan lagi pada setiap prosesnya.
Sebagai salah satu sarana untuk menjalin hubungan antara PT. Kamalte dengan UNNES.
Membantu PT. Kamaltex untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga pekerjaan lebih cepat
selesai.
Hasil penulisan laporan ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pikiran bagi PT.
Kamaltex.
Akademik
Sebagai salah satu literatur dan informasi yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk menambah
wawsan baru ketika akan melakukan penelitian atau sebagai tambahan informasi.
Pihak Lain
Hasil yang dicapai pada laporan ini diharapkan dapat memebrikan kontribusi dalam ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang dan juga dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.
Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Adapun pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan kali ini berlokai di PT. Kamaltex Indonesia
Teknik pengumpulam data yang digunakan penulis pada studi ini analisis diskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan cara mendapat data dari narasumber,
melalui data yang dikirim atau diterima setelah melakukan kegiatan produksi dan distribusi
barang yang kemusian diinput. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis
adalah:
Sumber Data
Data Primer
Data yang diperoleh lansung dari perusahaan melalui wawancara kepada pihak yang
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber – sumber informasi terkait seperti literatur, buku, atau
sumber tertulis lainnya yang di dapat di dalam atau di luar perusahaan, serta sumber dari
Metode yang digunakan dalam pengumpulan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis
Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langung dan mendetail pada objek yang akan diteliti untuk memperoleh informasi mengenai
mekanisme Pajak Pertambahan Nilai yang kemudian dicatat pada suatu catatan observasi.
Wawancara
Merupakan bentuk komunikasi lisan anata dua pihak dimana pihak pertama sebagai
pewawancara dan pihak lainnya sebagai narasumber untuk memeperoleh informasi mengenai
mekanisme perpajakan khususnya PPN yang dikenakan pada PT. Kamalte baik masukan atau
keluaran.
Metode Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memngumpulkan dan mencari
data terkait tema/judul yang dapat digunakan sebagai kelengkapan informasi untuk proses
penyusunan laporan melalui situs resmi PT. Kamaltex, buku – buku terkait tema yang