DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
2. DELLA AMELIA
4. INDAH MARDIANTI
5. OVIE TASYARI
6. PUTRI RAHAYU
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ Obat-Obat Golongan Antiaritmia “. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Farmakologi.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh Karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah
ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Mengetahui
Tim Penyusun
Daftar Isi
Halaman Sampul.....................................................................................................I
Halaman Judul........................................................................................................I
Kata Pengantar.......................................................................................................II
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1. Kesimpulan................................................................................................14
3.2. Saran..........................................................................................................15
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
1. Apa itu pengertian aritmia ?
2. Apa saja jenis-jenis golongan antiaritmia ?
3. Apa gnama zat aktif yang terkandung dalam obat antiaritmia
4. Apa saja nama branded dalam obat antiaritmia ?
5. Apa itu indikasi umum antiaritmia ?
6. Apa efek samping dalam penggunaan obat golongan antiaritmia ?
7. Bagaimana aturan dosis dalam menggunakan obat antiaritmia ?
I.3. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit aritmia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis golongan antiaritmia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui zat aktif yang terkandung dalam obat antiaritmia
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami efek samping dalam penggunaan
obat antiaritmia.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dosis dalam pengunaan obat
antiaritmia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelompok I : Morisizin
Nama zat aktif : Moricizin
Nama branded : Ethimazine
Inidaksi umum : Pengobatan aritmia ventrikular yang membahayakan jiwa
pasien.
Dosis : 600 - 900mg/hari PO dalam dosis terbagi setiap 8 jam :
dimulai dengan < 600 mg/hari pada pasien lansia dan yang
mengalami kerusakan hati.
b) Prokainamid
Nama zat aktif : Prokainamid
Nama branded : Pronestyl, Procan, Procanbid.
Indikasi umum : Pengobatan aritmia ventrikular yang membahayakan
Pasien.
Dosis : Dewasa = 50 mg/kg/hari PO dalam dosis terbagi setiap
3 jam ; 0,5 - 1 g IM setiap 4 - 8 jam ; 500 - 600 mg IV
selama 25 - 30 menit, kemudian 2 - 6 mg/menit IV.
Pediatrik : 15 - 50 mg/kg per hari PO dalam dosis
terbagi setiap 4 - 6 jam ; 3 – 6 mg/kg IV selama 5
menit kemudian 20 – 80 pg/kg per menit IV.
c) Kuinidin
Nama zat aktif : Kuinidin
Nama branded : Quinaglute, Cardioquin.
Indikasi umum : Pengobatan aritmia atrial pada orang dewasa.
Dosis : 400 - 600 mg PO setiap 2 - 3 jam ; 600 mg IM,
kemudian 400 mg IM setiap 2 jam sesuai kebutuhan
330 mg IV dengan kecepatan 1 ml/menit.
2. Kelompok IB : Lidokain, Meksiletin, Fenitoin, Tokaini.
a) Lidokain
Nama zat aktif : Lidokain
Nama branded : Bioron, Extracaine, Lidocaine Compositum, Lidocaine
HCL, Lidocaine HCL (NAT) G, Lidodex, Lidox 2%,
Pehacain, Vitamin B Complex (IKA), Xylocaine.
Indikasi umum : Pengobatan aritmia ventrikular yang membahayakan
jiwa pasien selama infrak miokard atau bedah jantung,
pengobatan kedaruratan aritmia ventrikular jika uji
diagnostik tidak tersedia.
Dosis : Dewasa = 300 mg larutan 10% IM : 50 - 100 mg IV
bolus dengan kecepatan 20-50 mg/menit : 1 – 4
mg/menit infus IV Pediatrik : keamanan dan
efektifitasnya belum ditetapkan : 1mg/kg IV
dilanjutkan dengan 30 pg/kg per menit infus IV sudah
dianjurkan.
b) Meksiletin
Nama zat aktif : Meksiletin
Nama branded : Mexilil
Indikasi umum : Pengobatan aritmia ventrikular yang membahayakan
( jiwa pada orang dewasa ).
Dosis : 200mg PO setiap 8 jam sampai 1200mg/ hari PO
sesuai kebutuhan.
c) Tokainid
Nama zat aktif : Tokainid
Nama branded : Tonocard
Indikasi umum : Pengobatan aritmia ventrikular yang membahayakan
Farmakikonetik Golongan 1 :
Obat ini didistribusikan secara luas setelah injeksi atau setelah absorsi cepat
memalui saluran GI. Obat ini mengalami metabolisme dalam jumlah besar di hati dan
di ekresikan melalui urine. Obat ini menembus plasenta, meskipun tidak diketahui efek
merugikan spesifik yang terkait dengan penggunaannya, obat ini boleh digunakan
selama kehamilan jika manfaatnya pada ibu jauh lebih besar dari pada risiko pontensial
pada janin. Obat ini masuk ke ASI, dan karena efek merugikan potensial pada neonatus,
obat ini tidak boleh digunakan selama laktasi.
Mekanisme kerja golongan 1 :
Antiaritmia kelas 1 menstabilkan membran sel dengan cara berikatan dengan
seluran natrium, menekan fase 0 potensial aksi, dan mengubah durasi potensial aksi.
Obat ini memiliki efek anestisia lokal. Obat ini di indikasikan untuk pengobatan aritmia
ventrikular yang berpotensi membahayakan jiwa pasien dan tidak boleh digunakan
untuk mengobati aritmia lainnya karena adanya risiko efek proaritmia. Kuinidin
terutama efektif dalam pengobatan aritmia atrial. Flekainid dan propafenon juga
digunakan untuk mencegah PAT pada pasien simtomatik yang tidak menderita defek
jantung struktural.
Kontaindikasi golongan 1 :
Obat ini dikontaindikasi jika terdapat alergi terhadap obat tersebut yang;
bradikardia atau blok jantung, kecuali jika terdapat pacu jantung buatan karena
perubahan konduksi dapat menyebabkan blok jantung total; gagal jantung kongestif
(GJK), hipotensi atau syok, yang dapat diperburuk oleh efek obat ini pada potensial
aksi; laktasi, karena efek merugikan potensial pada neonatus; dan jika terdapat
gangguan elektrolit yang dapat mengubah efektifitas obat. Obat ini harus digunakan
dengan hati-hati pada disfusi ginjal atau hati, yang dapat menganggu biotranformasi
dan ekresi obat ini, dan selama kehamilan, karena adanya efek merugikan potensial
pada janin.
Farmakokinetika golongan II :
Obat ini diabsorsi dari saluran GI dan mengalami metabolisme di hati.
Makanan dapat meningkatkan biovailabilitas propanolol, meskipun efek ini tidak
terjadi pada agens penyekat β-adrenergik lainnya. Propanolol juga menembus barier
darah otak tetapi karteolol, nadolor dan sotalol tidak menembus barier darah otak,
membuatnya menjadi obat pilihan jika terjadi efek SSP pada penggunaan propranolol.
Karena di ekresikan melalui urine, obat ini digunakan dengan hati-hati pada pasien
yang menderita kerusakan ginjal. Efek teratogenik telah terjadi pada penelitian hewan
yang menggunakan semua obat ini kecuali sotalol. Penggunaan setiap penyekat β-
andenergik selama kehamilan diperbolehkan hanya jika manfaaatnya pada ibu jauh
lebih besar daripada resikonya pada janin. Secara umum, obat ini tidak boleh digunakan
selama laktasi karena berpotensi menimbulkan efek pada janin. Keamanan dan
efektifitas obat ini pada anak-anak belum ditetapkan.
Kontraindikasi golongan II :
Penggunaan obat ini dikontraindikasikan jika terdapat bradikardia ( frekuensi
jantung kurang dari 45 kali/menit dan blok AV, yang dapat diperburuk oleh efek obat
ini; pada syok kardigening, GJK, asma atau depresi pernapasan, yang dapat diperburuk
oleh penghambatan reseptor-β; dan pada kehamilan serta laktasi, karena adanya efek
merugikan potensial pada neonatus. Obat ini harus digunakan dengan hati-hati pada
pasien diabtes dan disfungsi tiroid, yang dapat mengalami perubahan karena
penghambatan reseptor-β, dan pada disfungsi ginjal serta hati, yang dapat mengubah
metabolisme dan eksresi obat ini.
Farmakokinetika golongang IV :
Obat ini diabsorpsi dengan baik, sangat berikatan dengan protein, dan
dimetabolisme dihati, serta diekskresikan melalui urine. Obat ini menembus plasenta,
dan dikaitkan dengan abnormalitas janin pada penelitian terhadap hewan.
Kontraindikasi golongan IV :
Jika obat ini digunakan untuk mengobati aritmia yang membahayakan jiwa
ketika tidak ada obat lain yang efektif, tidak terdapat kontraindikasi. Ibutilid dan
dofetilid tidak boleh digunakan jika terdapat blok AV, yang dapat diperburuk oleh obat
ini. Semua obat ini harus digunakan dengan hati-hati jika terdapat syok, hipotensi,
depresi pernapasan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antiaritmia adalah obat yang mengubah potensial aksi sel jantung dan
menghentikan aritmia. Penelitian CAST menemukan bahwa pengobatan aritmia jangka
panjang dapat menyebabkan kematian akibat jantung, sehingga obat ini hanya
diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek dari aritmia ventrikel yang berpotensi
mengancam jiwa pasien.
Antiaritmia golongan I : Moricizin
Antiaritmia golongan Ia : Disopiramid, prokainamid, quinidin
Antiaritmia golongan Ib : Lidokain, meksiletin, tokainid
Antiaritmia golongan Ic : Flekainid, propafenon
Antiaritmia golongan II : Asebutolol, esmolol, propanolol
Antiaritmia golongan III : Amiodaron, bretilium
Antiaritmia golongan IV : Diltiazem, verapamil
Antiaritmia golongan lainnya : Adenosin, digoksin
Pasien yang menerima obat antiaritmia perlu dipantau secara kontinu ketika
kondisinya sedang distabilkan dan selama penggunaan obat ini untuk mendektesikan
terjadinya aritmia atau efek merugikan lainnya yang berhubungan dengan perubahan
potensial aksi otot atau saraf lain.
3.2 Saran
Dari informasi yang terdapat pada makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan informasi yang terdapat pada makalah ini dapat
menambah pengetahuan tentang aritmia dan obat-obat golongan antiaritmia
Daftar Pustaka
Pustaka pelajar, 2012. Farmakologi obat-obat penting dalam pembelajaran ilmu farmasi dan
dunia kesehatan, Celeban timur yogyakarta.
Karch, Amy M 2010, Buku ajar Farmakologi Keperawatan, Jakarta : EGC, 2010.