PROPOSAL
OLEH:
1705901050003
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kuasa-Nya
yang telahmemberikan nikmat sehat dan lapang kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beriring salam penulis sanjungkan
kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Meulaboh, 23
Desember 2020
Penulis,
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTRA ISI.............................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
Latar Belakang.................................................................................................................1
5.1 Selai
BAB III
3.1.1 Bahan.........................................................................................................34
3.1.2 Alat............................................................................................................35
PENDAHULUAN
Semangka merupakan dua jenis bunga pada satu tumbuhan :bunga jantan yang
hanya punya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci yang memiliki benang
sari dan putik (pistillum) bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium)
dibagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval,(Subyakto,2010). Didalam
semangka buah semangka terkandung karbohidrat,serat,folat,vitamin A,C,E, Kalsium,
Kalium Tembaga, Beta-karoten dan bagian kandungan lainnya, dan selain itu semangka
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mampu membantu mengatasi
peradangan,menjaga jantung tetap sehat,salah satu sumber hidrasi terbaik,meringan kan
kekakuan otot,menjaga kesehatan percernaan dan lainnya. Daunnya berlekuk-lekuk di
tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm).
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda
dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kulitnya,daging,dan buahnya yang berair
berwarna merah atau kuning.Tanaman ini cukup taan akan kekeringan terutama apabila
telah memasuki masa pembentukan buah.
Umur simpan dari semangka sendiri wktu terlama layak dimakan setelah dipotong
akan turun drastis menjadi 3-5 hari saja,simpan didalam wadah tertutup jika memotong
beberapa bagian pastikan penyimpanan didalam wadah tertutup agar tidak terkena udara
kulkas karena akan mempengaruhi rasa dan tekstur.
Buah semangka tidak hanya digunakan sebagai semangka goreng daging nya juga
bisa dijadikan jus dan selain itu kulitnya juga bisa dibuat kan menjadi selai semangka.
Selain buah nya yang bisa dimakan dan memiliki banyak manfaat ternyata kulitnya juga
bisa diolah menjadi olahan yang menamjupkan seperti selai kulit semangka,manfaat dari
kulit semangka itu sendiri mengandung banyak sekali nutrisi.
Masyarakat biasanya mengonsumsi semangka dengan diolah menjadi rujak, jus
dan es buah. Biasanya bagian daging buah semangka saja yang dipakai, sementara
kulit semangka yang tebal dibuang begitu saja. Untuk mengurangi limbah kulit
semangka yang dapat mencemari lingkungan dan rentan terhadap risiko
kerusakan,perlu dilakukan pengolahan kulit semangka menjadi suatu produk
makanan yang lebih awet dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Banyak orang yang membuang kulitnya tanpa memikirkannya dulu kulit
semangka bisa mengatur konsentrasi antioksidan, mineral, vitamin C, A, B6, mengatasi
batu ginjal, baik bagi ibu hamil, perawatan kulit. Seperti yang sudah disebut teksur keras
dan berserat dari kulit semangka dari kulit semagka membuatnya kurang menarik
sebagai cemilan ,disini kami berniat untuk membuat keripik semangka agar masyarakat
bisa menikmati cemilan yang sangat unik ini,
Dalam bidang pangan, pengolahan makanan semakin berkembang sehingga
menghasilkan beberapa produk olahan yang unik dan berjuta manfaat dan pada
umumnya masyarakat hanya mengkonsumsi buah atau isi nya saja namun kulitnya
dibuang begitu saja, dan limbah kulitnya tidak dimanfaatkan disini agar kurang limbah
diindonesia maka akan kami olah kulit semangka ini menjadi selai dari kulit semangka
agar masyarakat sadar bahwa limbah juga bisa menghasilkan produk unik Dan bisa jadi
pundi pundi rupiah.
Bagian dari albedo semangka dapat digunakan dalam berbagai produk pangan
seperti selai dan permen jelly. Salah satu produk olahan yang sangat
digemari mayarakat adalah selai. Selai merupakan jenis makanan olahan berasal dari
sari buah atau buah-buahan yang dihancurkan, ditambah gula dan dimasak samapai
mengental (Syahrumsyah dkk, 2010).
Pemanfaatan albedo semangka yang mengandung senyawa pektin yang
bahan baku dalam pembuatan selai tidak menarik. Oleh karena itu, perlu
penambahan buah lain yang dapat memperbaiki warna dari selai albedo tersebut. Salah
satu buah yang dapat digunakan adalah buah sirsak. Buah sirsak yang warna nya
putih susu yang menarik, rasa yang manis serta aromanya yang wangi yang dapat
membangkitkan
selera.
Kulit semangka juga mengandung pro vitamin A, vitamin B dan mineral, jenis
mineral yang paling banyak terkandung dalam kulit semangka adalah kalsium dan
fosfor masing-masing sebesar 31 mg dan 11 mg per 100 gram kulit semangka. Kalsium
dan fosfor berfungsi dalam membantu pertumbuhan dan memperkuat tulang dan gigi
serta mencagah penyakit osteoporosis, selain itu juga memegang peranan penting pada
berbagi proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh. (Siregar 2015).
Jeruk nipis adalah jenis buah citrus yang memiliki kandungan vitamin C tertinggi
dibandingkan dengan jeruk lainnya. Tak hanya itu, jeruk nipis mengandung vitamin B1,
B2, B3 dan B5 serta lemak, karbohidrat, serat, asam folat, protein, fosfor dan masing
banyak lagi. Jeruk nipis merupakan jenis buah yang sedari dulu dipercaya sebagai buah
dengan kaya manfaat bagi tubuh manusia. Pada umumnya, jeruk nipis
dapat dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan juga minuman.
Pemanfaatan albedo semangka yang mengandung senyawa pektin yang
bahan baku dalam pembuatan selai tidak menarik. Oleh karena itu, perlu
penambahan buah lain yang dapat memperbaiki warna dari selai albedo tersebut. Salah
satu buah yang dapat digunakan adalah buah sirsak. Buah sirsak yang warna nya
putih susu yang menarik, rasa yang manis serta aromanya yang wangi yang dapat
membangkitkan
selera.
Kulit semangka juga mengandung pro vitamin A, vitamin B dan mineral, jenis
mineral yang paling banyak terkandung dalam kulit semangka adalah kalsium dan
fosfor masing-masing sebesar 31 mg dan 11 mg per 100 gram kulit semangka. Kalsium
dan fosfor berfungsi dalam membantu pertumbuhan dan memperkuat tulang dan gigi
serta mencagah penyakit osteoporosis, selain itu juga memegang peranan penting pada
berbagi proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh. (Siregar 2015).
Jeruk nipis adalah jenis buah citrus yang memiliki kandungan vitamin C tertinggi
dibandingkan dengan jeruk lainnya. Tak hanya itu, jeruk nipis mengandung vitamin B1,
B2, B3 dan B5 serta lemak, karbohidrat, serat, asam folat, protein, fosfor dan masing
banyak lagi. Jeruk nipis merupakan jenis buah yang sedari dulu dipercaya sebagai buah
dengan kaya manfaat bagi tubuh manusia. Pada umumnya, jeruk nipis
dapat dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan juga minuman.
Manfaat jeruk nipis bagi kesehatan antara lain adalah dapat mengobati berbagai
macam gangguan kesehatan, merawat kulit wajah, merawat rambut dan lain sebagainya.
Hal ini yang menyebabkan jeruk nipis bermanfaat bagi tubuh manusia karena
kandungan vitamin C yang tinggi dan juga antioksidan. Jeruk nipis terkenal dengan
rasanya yang asem maka konsumen jika memkonsumsi buah ini langsung tidak sanggup
untuk memakan atau meminum lansung maka perlu pegolahan lanjut agar buah ini bisa
dinikmati oleh semua kalangan baik anak anak remaja maupun dewasa yaitu dengan
cara pelambahan jeruk nipis dalam pembuatan selai dari kulit semangka
Penggunaan dua jenis buah yang berbeda yaitu kulit semangka,jeruk nipis.
Dalam pembutan selain (selai) diharapkan dapat menghasilkan diversifikasi dari
selai itu sendiri. Selain itu kadar antioksidan yang cukup tinggi dari 2 jenis buah
tersebut diharapkan dapat memberikan khasiat sebagai makanan fungsional untuk
mencegah berbagai macam penyakit.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan selai dari kulit semangka dan
penamabahan air perasan jeruk nipis pada selai, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “PENGARUH PENAMBAHAN SARI JERUK NIPIS
(CITRUS AUSRANFOLIA) TERHADAP KARAKTERISTIK SELAI DARI
LIMBAH BUAH SEMANGKA (CITRULLUS LANATUS)
a. bagi peneliti:
1. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya di bidang pangan dengan memanfaatkan
limbah kulit buah semangka.
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru tentang
manfaat kulit buah semangka, bisa dijadikan selai.
3. Dapat mengelolah dan memanfaatkan limbah kulit buah
semangka untuk pembuatan selai agar tidak terbuang sia sia.
b. Bagi masyarakat
1. Dapat menambahkan informasi tentang pemanfaatan limbah
kulit buah semangka untuk diolah menjadi selai yang
menyehatkan tubuh.
2. dapat dikembangkan sebagai lahan usaha yang baru yaitu
pembuatan selai dari kulit buah semangka.
BAB II
Kingkom : plante
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famyli : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrull
1. Iklim
a. Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka
adalah 40-50 mm/bulan.
b. Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit
sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya
kemunduran waktu panen.
c. Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah
dengan optimal pada suhu 25 derajat C (siang hari).
d. Suhu udara yang ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu
harian rata-rata yang berkisar 20–30 mm.
e. Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari
areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi
demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah
asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa
kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong
tumbuhnya jamur perusak tanaman
2. Media Tanam
a. Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang
cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah
kebun/persawahan yang telah dikeringkan.
b. Keasaman tanah (pH) yang diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah
asam) maka diadakan pengapuran dengan dosis disesuaikan dengan tingkat
keasaman tanah tersebut.
c. Tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah porous
(sarang) sehingga mudah membuang kelebihan air, tetapi tanah yang terlalu
mudah membuang air kurang baik untuk ditanami semangka.
3. ketinggian tempat
a. Ketinggian tempat yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah:
100-300 m dpl.Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat
pantai yang mempunyai ketinggian di bawah 100 m dpl dan di atas
perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 m dpl.
b. Bentuk buah semangka sangat bervariasi, tergantung varietasnya. Pada
umumny dibedakan 3 bentuk buah semangka, yaitu oval, bulat memanjang
dan silinder. Berdasarkan klasifikasi warna kulit buah dibedakan menjadi 3
macam warna yakni hijau muda, hijau tua dan kuning: baik yang polos
maupun yang bergaris garis.
Kandungan gizi dari buah semangka dapat diliat pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Kandungan gizi buah semangka per 100 gram bahan
Banyaknya
Kandungan gizi 1) 2)
Air 92,10 g 92,30 g
Sumber : 1) Direktorat gizi Depkes R.I (1981), 2) Food and Nutrition Research
Center, Handbook No.1 Manila (1964)3.1 Kulit Semangka
lapisan tengah (mesokarp) dan epidermis dalam (endokarp). Epidermis luar dan
lapisan tengah (mesokarp) atau albedo merupakan bagian dari kulit semangka.
Albedo merupakan bagian kulit semangka yang tebal dan berwarna putih.
Sebagaimana jaringan tanaman lunak yang lain, albedo semangka juga tersusun
Endokarp
Mesokarp
(Albedo)
Eksokarp
Kulit buahnya ada yang tipis, dan ada pula yang tebal. Buah semangka yang
berkulit tebal lebih tahan dalam penyimpanan dan pengangkutan dibandingkan
dengan yang berkulit tipis, daging buah semangka dibedakan menjadi beberapa
warna, yaitu merah muda, merah tua dan kuning. Berdasarkan jumlah bijinya,
dibedakan menjadi semangka berbiji dan nonbiji atau triploid. Bauh albedo
(mesokarp) semangka merupakan bagian kulit buah paling tebal dan berwarna
putih.Albedo semangka memiliki kandungan paktin sebesar13% paktin
merupakan bagian dari senyawa.Paktin pada tenaman banyak terdapat
dilapisan kulit buah. Paktin dapat membantuk gel dengan bentukan sebagai
bahan perekat/ pengental (gelling agent) pada pembuatan selai ( Ardiansyah,2014).
3.1.1 Manfaat Kandungan Kulit Semangka
Umumnya orang hanya akan memakan daging buah semangka yakni yang
bagian merahnya saja, sedangkan bagian dalam kulit semangka, biasanya hanya
dianggap sebagai sampah.Padahal, kulit semangka juga memiliki khasiat untuk
tubuh. Kulit semangka mengandung kadar kalori rendah, vitamin C, vitamin A,
vitamin B6, kalium, dan seng.Setiap 3 cm kulit semangka mengandung 1,8 kalori.
Selain itu, kulit buah semangka juga kaya nutrisi dengan klorofil, citrulline,
lycopene, asam amino, dan flavonoid dan senyawa fenolik.Anda dapat menikmati
kulit semangka dalam bentuk smoothie dan selai, maupun digunakan sebagai
campuran salad atau menambahkanya pada acar. Anda juga bisa mencampurkan
kulit semangka dengan jus di pagi hari.
Mulai sekarang jangan langsung membuang kulit semangka. Nutrisi yang ada
di dalam kulit semangka tak kalah penting dan dibutuhkan tubuh serta
menyehatkan.Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, khasiat
kulit semangka yang dapat Anda manfaatkan untuk kesehatan.
1. bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
2. mengatasi tekanan darah
3. meningkatkan kebugaran saat berolahraga.
Kulit/pulp buah semangka juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, dan
klorofil. Vitamin-vitamin yang terdapat pada kulit buah semangka meliputi
vitamin A, vitamin B2, vitamin B6, vitamin E, dan vitamin C. Kandungan vitamin
E, vitamin C, dan protein yang cukup banyak pada kulit buah semangka dapat
digunakan untuk menghaluskan kulit, rambut, dan membuat rambut tampak berkilau.
Sedangkan betakaroten dan likopen yang terdapat pada kulit buah semangka dapat
dimanfaatkan sebagai antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah dan mencegah
timbulnya keriput pada wajah.(Prahasta,2009)
Kulit buah semangka mengandung antioksidan yang cukup dan juga Kulit
semangka mengandung antioksida diantaranya vitamin A, vitamin B2, vitamin
B6, vitamin E, vitamin C dan likopen. Antioksidan pada kulit semangka dapat
menangkal radikal bebas dan mencegah berbagai penyakit. Selain ini kandungan
likopen pada kulit semangka dapat mengahasilakan dan mengencangkan
kulit serta mencegah timbulnya keriput pada wajah.
dan dapat tumbuh subur pada tanah yang kemiringannya sekitar 30o
(Prastiwi dan Ferdiansyah 2013).
12. Temperatur optimal untuk tanaman ini adalah 25 sampai 30oC dan
kelembaban yang ideal adalah 70 sampai 80%. Di Indonesia,
13. jeruk nipis dapat berbunga dan berbuah secara serentak, serta dapat
berlangsung sepanjang tahun (Sarwono, 2001).
14. Buah jeruk nipis memiliki rasa yang sangat asam, berbentuk bulat sampai
bulat telur, dan berkulit tipis.
4.1.2 Taksonomi Tanaman Jeruk Nipis
1. Klasifikasi ilmiah
kingdom : Plantea
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotiledoneae
Bangsa : Rutales 8
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia S
1
Ujung akar tanaman jeruk terdiri dari sel-sel muda yang
senantiasa membelah dan merupakan titik tumbuh akar jeruk. Ujung akar
terlindung oleh tudung akar yang bagian luarnya berlendir sehingga ujung
akar mudah menembus tanah (Liana 2017).
2. Batang (Caulis)
Batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu
batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar tergolong
kayu. Batangnya berbentuk bulat (teres), berduri (spina) pendek, kaku
dan juga tajam. Selain itu, arah tumbuh batangnya mengangguk (nutans),
batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi ujungnya membengkok
kembali ke bawah.Sifat percabangan batang monopodial yaitu batang
pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang
(Boekoesoe dan Jusuf 2015).
3. Daun (Foluim)
Daunnya berwarna hijau dan jika sudah tua warna kulitnya menjadi
kuning. Helain daun berbentuk jorong, pangkal bulat, ujung tumpul, tepi
beringgit, permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap, permukaan
daun bagian bawah berwarna hijau muda, daging daun seperti kertas,
Panjang 2,5 – 9 cm, lebar 2,5 cm, sedangkan tulang daunnya menyirip
dengan tangkai bersayap, hijau.
4. Buah (Fructus)
Buah jeruk nipis berbentuk bola bewarna kuning setelah tua atau
masak dan bewarna hijau ketika masih muda dengan diameter 3,5-5 cm.
Kulit buah pada jeruk nipis mengandung semacam minyak atsiri yang pahit
rasanya. Minyak atsiri adalah sejenis minyak yang mudah sekali menguap
pada suhu kamar tanpa mengalami penguraian terlebih dahulu, dan baunya
sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Minyak tersebut mudah sekali
bersenyawa dengan alkohol, eter dan minyak lemak, tetapi sulit larut dalam
air (Liana 2017).
5. Bunga (Flos)
Bunga muncul dari ketiak-ketiak daun atau pucuk-pucuk ranting
yang masih muda. Setelah pucuk daun tumbuh, beberapa hari kemudian
akan disusul putik- putik bunga. Bunga jeruk nipis berwarna agak
kemerahan hingga keunguan. Bunga jeruk biasanya berbau harum karena
banyak mengandung nektar (madu) (Liana,2017).
1. Mencerahkan wajah
Jeruk nipis kaya akan anti oksidan dan vitamin C. Hal ini
akan membantu kulit agar terhindar dari jerawat, mencerahkan
wajah, mengatasi minyak berlebih, dan mengangkat sel kulit mati.
Dengan manfaatnya mengangkat sel kulit mati inilah, jeruk nipis
tidak bisa mencerahkan wajah secara alami.
2. Mengencangkan kulit
Selain mencerahkan wajah, jeruk nipis juga dapat digunakan
sebagai cara mengencangkan wajah yang alami. Caranya pun sama
dengan yang sudah menyajikan pada poin 15.
3. Menghilangkan dan mengobati jerawat
Sifat antibiotik jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan
bakteri yang menyebabkan jerawat. Untuk hasil yang lebih
maksimal, Anda bisa mencampurnya dengan madu, kemudian
oleskan pada wajah yang berjerawat.
4. Menyamarkan bekas jerawat dan flek hitam di wajah
Bagi Anda yang memang sudah mengalami peradangan
parah pada wajah karena jerawat dan ingin segera menghilangkan
bekasnya, Anda bisa mengaplikasikan jeruk nipis unuk
menyamarkan bekas jerawat dan flek hitam di wajah.
5. Membersihkan komedo dan menghilangkan komedo hitam
Manfaat lainnya adalah untuk membersihkan komedo dan
menghilangkan komedo hitam dengan cara kerja yang sama pada 4
poin di atas.
1. Menebalkan rambut
Vitamin C pada jeruk nipis akan mendorong pertumbuhan
akar rambut. Anda dapat menggunakan jeruk nipis untuk
menebalkan rambut Anda atau untuk mengatasi kebotakan.
2. Menghilangkan ketombe
Selain menebalkan rambut, penggunaan teratur jeruk nipis
pada kulit kepala juga dapat digunakan untuk membasmi ketombe.
3. Menebalkan alis dan bulu mata
Anda tak perlu lagi membuang uang untuk membeli produk
kecantikan hanya demi tampil dengan alis tebal dan bulu mata tebal.
Anda cukup menggunakan jeruk nipis untuk mendapatkan alis dan
bulu mata tebal dan panjang yang alami.
4.1.5 kandungan zat jeruk nipis
Adapun komposisi kimia jeruk nipis dapat dilihat pada table berikut
Komposisi Zat Gizi Per 100 G jeruk nipis / Komposisi Zat Gizi
Per 100 G jeruk nipis
JUMLAH
/ 100
GIZI GRAM
Kalsium 40 mg
Fosfor 22 mg
Zat Besi 1 mg
Vitamin A 0 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin C 27 mg
Lemak 0,1 mg
12,3 mg
Karbohidrat
Kalsium 40 mg
Energi 37 mg
1
5.1 SELAI
1
5
.1
.1
M
a
c
a
m
–
M
a
c
a
m
S
el
ai
sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Sortasi bahan baku dilakukan untuk memilih bahan baku
dengan kualitas yang diinginkan.Sortasi dapat dilakukan secara
manual dengan memisahkan antara bahan baku yang cacat dengan yang
bagus. Setelah mendapatkan buah yang bagus, dilakukan pengupasan
dan pemotongan bahan baku. Proses pencucian buah dilakukan
setelahnya.
b. Tahap pemasakan
c. Tahap pengemasan
dalam uap air (mengukus) sampai suhu 100 oC selama 30 menit. Tutup
botol yang akan digunakan pun juga harus disterilkan terlebih dahulu.
Sterilisasi botol sebaiknya dilakukan sesaat sebelum proses
pengisian untuk mencegah tercemar kembali oleh udara dari luar
sebelum proses pengisian. Pengisian selai ke dalam botol dilakukan
pada saat selai bersuhu 88-93 oC. Apabila jumlah selai yang dibuat
sedikit sebaiknya pengisian dilakukan dengan cara ini.
1. SORTASI
Proses sortasi dilakukan untuk memilih bahan yang sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Buah yang dig1unakan adalah buah yang sudah
masak dan segar serta daging buah yang tidak terlalu keras maupun lembek.
Proses ini dipilih dua bagian yaitu ampas buah serta daging buah yang utuh.
2. PENCUCIAN
Prosespencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menempel
dan tahap ini menggunakan air mengalir lebih baik dan air yang mengandung
kaporit untuk membunuh mikroorganisme pathogen (Kumalaningsih dan
Suprayogi, 2006)
3. PENGUPASAN
Pengupasan apel dilakukan untuk membuang kulit yang tidak dipakai
selama pengolahan. Pengupasan apel sebaiknya menggunakan pisau stainless
steel dan direndam dengan air setelah dikupas, hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya pencoklatan enzimatis yang tidak diinginkan.
4. PENGHANCURAN
Daging buah yang telah diblansing dipotong sedang dimasukkan ke
dalam blender dan ditambahkan air sesuai dengan perbandingan yang
ditentukan. Penambahan air bertujuan untuk mempermudah proses
penghancuran. Ini dilakukan hingga daging buah halus untuk mengurangi
endapan pada bubur buah yang dihasilkan. Lalu disaring dengan saringan kelapa
(80-100 mesh) untuk menghasilkan bubur buah yang baik (Soedarya,2010).
5. PEMASAKAN
Sebelum dimasak bubur buah apel ditambah dengan bahan lain seperti
pektin, asam, agar-agar dan sari buah markisa dan dimasak dengan api sedang
dan dimasukan bahan seperti sorbitol dan gula. Setelah mendidih, api
dikecilkan dan terus dimasak sambil diaduk. Pemanasan dihentikan setelah
terbentuk gel (Soedarya, 2010).
6.PENGISIAN/ PENGEMASAN
Proses pengisian digunakan untuk mengkemas selai ke dalam botol dan
memperoleh produk yang awet untuk disimpan, Pemasukan selai ke dalam wadah
sebaikknya dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi pengerasan didalam wajan.
Kemasan yang digunakan untuk wadah selai adalah botol yang telah disterilkan
terlebih dahulu dengan dicuci sampai bersih. Tutup botol yang akan
digunakan juga harus di cuci terlebih dahulu. Sterilisasi botol sebaiknya
dilakukan sesaat sebelum proses pengis2ian untuk mencegah tercemar
kembali oleh udara dari luar sebelum proses pengisian.
7. P A S T E U R I S A S I
Pasteurisasi merupakan proses termal dengan suhu sedang (Mild Heat
Treatment) yang diberikan pada produk pangan. Tujuan pasteurisasi adalah
membunuh mikroba vegetatif tertentu yakni pathogen dan inaktivasi enzim,
karena pada proses pasteurisasi tidak mematikan semua mikroorganisme
vegetatif dan mikroorganisme pembentuk spora sehingga produk hasil
pasteurisasi harus dikemas atau disimpan pada suhu rendah, pengemas atmosfer
termodifikasi, pengaturan pH, atau pengaturan aktivitas air untuk mengendalikan
pertumbuhan mikroba.
1. Buah-buahan yang umum dibuat selai dan jelly antara lain nenas,
jambu biji, pepaya, sirsak, dan apel.Pilih buah masak dan buah tua
dengan perbandingan yang sama.Misalnya jika campuran antara
buah tua dan buah masak 450 gram (masing-masing 225 gram),maka
gula pasir yang dipakai adalah 550 gram.
2
6.1 ALUR ATAU DIAGRAM PROSES
PRODUKSI
Kulit Semangka
ggggx
Pemilihan Bahan
Pencucian
Pengupasan
Penghancuran
- Air 100 ml
Pencampuran - Gula Pasir 250 g
Bahan
- Sari Jeruk Nipis 15 ml
- Garam
Pengadukan
- Margarin 15 g
Pemasakan hingga
berubah warna dan
tekstur
6.1.1 Bahan Tambahan Dalam Selai Dari Kulit Semangka
1.GULA
Penambahan gula pada proses pembuatan selai bertujuan untuk
memperoleh tekstur,penampakan dan flavor yang baik.asam dan gula mampu
mempengaruhi konsistensi dan dipersibilitas yag memiliki hubungan daya oles
selai,dalam hal ini gula dan asam mempengaruhi dalam pembentukan gel,sukrosa
(gula) akan mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa karena adanya
pengaruh dari suhu pemanasan dan asam yang meningkatkan kelarutan sukrosa
(Fatonah,2002).
Tujuan penambahan gula dalam pembuatan selai adalah memberi rasa
manis,pembentukan gel,dan sebagai pengawetan karena dapat mengikat air
sehingga gula dapat mengawetkan makanan.Kandungan sukrosa pada suatu gula
menentukan kualitas gula,semakin tinggi kanduangan sukrosa maka kualitas gula
semakin baik.
2.AIR
3.JERUK NIPIS
Sari jeruk nipis mengandung asam sitrat yang dapat digunakan sebagai
sumber asam alami dalam pembuatan selai kulit semangka(Febrianti,2017).
Kandungan asam sitrat pada sari jeruk nipis yaitu 7%. Asam diperlukan pada
pembuatan selai untuk menambah cita rasa dan pembentukan gel, selain itu
penambahan sari jeruk nipis
Bertujuan sebagai penambah rasa dan aroma serta pengawet alami
pada selai kulit semangka (Hidayat, et al., 2017).Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai penambahan sari jeruk nipis untuk
mengurangi rasa dan aroma khas limbah kulit semangka yang kurang disukai juga
sebagai sumber asam alamiah dalam pembentukan gel selai kulit semangka
4.GARAM
Penambahan garam pada pembuatan selai berfungsi untuk menambah cita
rasa dan mempertajam rasa manis serta berfungsi sebagai bahan pengawet dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
5.MARGARIN
2
6.1.2 Penentuan Tahap Pengolahan Yang
HarusDikendalikan Untuk Menghindari
Bahaya (Kritis)
Penjelasan bagaimana cara penentuan tahap-tahap pengolahan
kritis sebagai berikut :
a. Pemilihan Bahan
Bahan mentah yang digunakan : buah-buahan à risiko tercemar
bahan kimia seperti residu pestisida. Karena ada tahap berikutnya,
yaitu pencucian yang mungkin mencegah masuknya cemaran residu
pestisida, maka tahap pemilihan bahan mentah bukan tahap yang
kritis.
b. Tahap Formulasi
Formasi pada pembuatanselaimerupakantahappengendalian
kritis, karena menentukan keawetan produk. Pengendaliannya
adalah penambahan perbandingan gula dan bubur buah sesuai
prosedur yaitu dengan perbandingan 45 :55.
c. Tahap Pengolahan
a. Pemasakan lanjut pada suhu 100C selama 30 menit
menjamin berkurangnya mikroba. Meskipun sesudah tahap
1. Panel perseorangan
Panel ini tergantung dalam orang yang sangat ahli dengan kedepannya
spesifik yang sangat tinggi dan menguasai metode ini.
2. Panel terbatas
Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang memiliki kepekaan tinggi
mengenal faktor dalam penilaian organoleptik cara pengolahan dan
pengaruh bahan baku terhadap hasil akhir.
3 Paner terlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang yang dilpilih berdasarkan jenis
suku bangsa,tingkat sosial,pendidikan,dan sebagainya.Panel tidak terlatih
5. Paner Tidak Terlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang yang dilpilih berdasarkan jenis
suku bangsa,tingkat sosial,pendidikan,dan sebagainya.Panel tidak terlatih
terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis panelis pria sama
dengan panelis wanita
6. Panel Konsumen
Panel konsumen terdiri dari 30 – 100 orang tergantung target
pemasaran komotidi,panel mempunyai sifat sangat umum dan
Dapat Ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.
1. Persiapan penelis
Sebelum pengujuan dilakukan, para penelis harus diharapkan
datang pada waktunya, jika sudah datang. Pengujian harus
dilaksanakan.
2. penyimpan peralatan dan sasaranPeralatan untuk menggunakan
pengujian organoleptik perlu direncanakan dengan teliti, jangan
samapai ketika pengujian sedang berlangsung ada sarana
perlengkapan yang kurang sehingga terpaksa pengujian tertulis.
3. penjelasan / instruksiDalam penjelasan ini dilakukan kepada
calon panelis untuk mengetahui penjelaskan dan informasi dengan
pengujian organoleptic. Mereka sudah harus tahu dan siap
melakukan tugas apa yang harus dikerjakan
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1.1 Bahan
3.1.2 Alat
porselen warna putih, sendok teh, gelas berisi air putih dan formulir
uji organoleptik.
A 100 g 50 g -
B 100 g 50 g 25 g
C 100 g 50 g 50 g
D 100 g 50 g 75 g
E 100 g 50 g 100 g
penambahan sari buah sirsak dan perbandingan gula pasir yang tepat tepat terhadap
rasa, warna, aroma dan tekstur dengan penambahan buah kulit semangka.
3.5DefinisiOperasional
1. Selai adalah produk pangan bertekstur lunak dan plastis yang terbuat dari
campuran bubur kulit semangka dan kemudian ditambahkan gula, air, sari
2. Bubur kulit semangka adalah hasil hancuran albedo kulit semangka merah
berbiji.
3. Jeruk Nipis yang dipilih jeruk nipis yang masih warna hijau biar banyak
sarinya
4. Kandungan gizi selai adalah komposisi zat gizi yang terdapat daselai dari
kulit semangka
5. Daya terima selai adalah tingkat kesukaan panelis terhadap cita rasa
selai dari kulit semangka dan sari jeruk nipis yang meliputi warna, aroma,
1. Tahap Persiapan
rujak. Kulit semangka yang akan diolah dipilih yang kondisinya baik dan
c. Jeruk nipis yang dipilih jeruk nipis yang biasa digunakan untuk memasak
didapur dan yang dipilih warnanya yang masih hijau atau warna kuning
2. Tahap Pelaksanaan
dengan blender.
b. Lalu kupas jeruk nipis dan pisahkan sama bijinya lalu peras airnya agar lalu
c. Bubur kulit semangka kemudian dimasak, dengan api sedang selama pemasakan
ditambahkan gula pasir 250 g dan sari buah sirsak 250 g,garam dan margarinya.
meleleh tidak lama dan terpisah menjadi dua bagian. (Fachruddin, 2008).
d.Selai diaduk terus agar merata, saat selai mulai mengental dan berubah warna,
e.Matikan kompor, lalu selai dipindahkan ke piring dan diamkan sebentar sampai
suhunya turun.
3.Tahap Penyelesaian
lalu memasukkan toples dalam air mendidih untuk menghindari kontaminasi pada
bakteri.Selai dikemas dalam wadah / toples yang tertutup sesuai perlakuan. Wadah/
aroma, tekstur, warna dan rasa. Dalam uji organoleptik masing-masing sampel
disediakan dalam botol selai, tiap-tiap sampel diberi tanda sesuai dengan tingat
penambahan sari jeruk nipis dan penilaian ini menggunakan indera. Jenis uji
organoleptik yang digunakan adalah uji kesukaan/ hedonik menyatakan suka atau
acuan. sediakan air putih sebagai penetral rasa pada mulut sebelum dan sesudah
diminta untuk memberikan penilaian terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur
tingkatan dengan skor yang terendah adalah 1 dan skor yang tertinggi adalah 3
Data dalam penelitian disajikan dalam tabel. Penyajian dalam bentuk tabel
merupakan data dalam bentuk angka yang disusun secara teratur dalam kolom dan
baris. Penyajian dalam bentuk tabel banyak digunakan pada penulisan laporan
dari panelis dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang
diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif.
Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut (Ali, 1992).
𝑛
% = x
100 𝑁
Keterangan :
% = Skor presentase
analisinya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu
sebagai berikut :
Schard).
Ardiansyah, G. 2014. Variasi tingkat keasaman dalam ekstraksi pectin kulit buah
Manila (1964).Direktorat gizi Depkes R.I (1981), 2) Food and Nutrition Research C
enter, Handbook No.1