Anda di halaman 1dari 2

Analisis Tweed

Analisis Tweed dikembangkan pertama kali tahun 1954 oleh Charles


H.Tweed. Dasar analisis Tweed adalah inklinasi insisif mandibula terhadap
tulangbasal dan hubungannnya dengan relasi vertikal mandibula terhadap kranium.
Padaawalnya, Tweed mengamati dalam praktek klinisnya bahwa perawatan
maloklusidengan hasil yang baik, profil harmonis, dan oklusi yang stabil mempunyai
satukesamaan, yaitu posisi insisif mandibula tegak lurus terhadap basis
skeletal.Pengamatan klinis yang diperkuat hasil sefalogram kemudian berkembang
menjadisegitiga diagnostik Tweed. Segitiga diagnostik Tweed sederhana, tetapi
sangat membantu dalam menentukan rencana perawatan.

Pada awal tahun – tahunnya sebagai orthodontis, Tweed tidak


melakukanekstraksi dalam perawatan orthodontik. Namun pada beberapa
pasiennya iamengamati adanya ketidakseimbangaan dan ketidakharmonisan pada
wajah danrelapse post perawatan yang signifikan. Ia kemudian melakukan analisis
awal darirekam medis pasiennya yang kemudian mengarah pada studi mengenai
gambarandan karakteristik oklusi, geligi, dan wajah manusia yang dianggap normal
yangtidak pernah mendapatkan perawatan orthodontik.

Berupa segitiga diagnostik, dimana terdapat 3 bidang :

• Frankfurt Horizontal (FH) : bidang yang menghubungkan titik orbitale dengan


titik porion.

• Bidang mandibula : bidang yang merupakan garis tangen terhadap tepi bawah
mandibula.

• Garis yang ditarik sepanjang gigi insisivus bawah (long axis of the lower
incisor)

Diantara bidang-bidang tersebut nantinya akan dihubungkan menjadi segitia


tweed. Sudut-sudut yang dibentuk antara lain: (
1. Frankfurt Mandibular Plane Angle (FMA), yaitu sudut yang dibentuk dari
hubungan bidang Frankfurt Horizontal dengan bidang mandibula. FMA merupakan
sudut yang terpenting dari segitiga Tweed karena dapat menggambarkan pola skeletal
wajah. Nilai batas normalnya antara 22° - 28°.

2. Incisor Mandibular Plane Angle (IMPA), yaitu sudut antara inklinasi aksial gigi
insisivus bawah dengan bidang mandibula. Nilai rata-ratanya adalah 90°.

3. Frankfurt Mandibular Incisor Angle (FMIA), yaitu sudut yang dibentuk dari
hubungan aksis sepanjang gigi insisivus bawah dengan bidang Franfurt Horizontal.
Nilai rata-ratanya adalah 65°.

Gambar 1 Segitiga Tweed

Anda mungkin juga menyukai