Anda di halaman 1dari 11

EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

DISUSUN :

Jum’atul Aini C1C018002

M. FORMANSYAH MAHENDRA C1C018046

UNIVERSITAS JAMBI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI
PEMBAHASAN

EVOLUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi Bisnis

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system,


MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis
yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sementara menurut business dictionary, sistem
informasi manajemen adalah pendekatan yang terorganisasi untuk mempelajari
kebutuhan informasi manajemen organisasi di setiap tingkat guna pengambilan
keputusan operasional, taktis dan strategis.

Cara kerja sistem informasi manajemen, dimulai dari pemprosesan data


kemudian disimpan dalam database terpusat di mana informasi dapat diakses dan
di-update oleh semua orang yang memiliki wewenang sesuai dengan tujuan
mereka.

Sistem informasi manajemen memiliki banyak manfaat baik bagi pihak


manajemen maupun untuk organisasi keseluruhan. Adapun manfaat Sistem
Informasi Manajemen seperti:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.


2. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja
yang terkoordinasi dan sistematis.
4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi

Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang
semula kurang bernilai, setelah diubah atau diolah menjadi daoat memenuhi
kebutuhan masyarakat/konsumen.
Adapun beberapa fungsi bisnis adalah sebagai berikut:

1. Form Utility, yaitu fungsi produksi dimana sebuah bisnis


menghasilkan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Misalnya, perusahaan furniture, perusahaan jasa keungan.
2. Place Utility, yaitu fungsi distribusi dimana sebuah bisnis
menyalurkan suatu barang atau jasa ke lokasi terdekat yang bisa
dijangkau konsumen.
3. Possessive Utility, yaitu fungsi penjualan dalam bisnis.
4. Time Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam bisnis,
dimana barang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti
dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.

Menurut Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979), ada


tiga fungsi utama dari suatu bisnis, yaitu:

1. Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.


2. Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi.
3. Distributing Product to Consumers, yaitu untuk menyalurkan
produk yang dihasilkan kepada konsumen.

B. Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

Subsistem informasi didalam suatu organisasi untuk kepentingan eksekutif


disebut sebagai sistem informasi eksekutif. Sistem informasi ini dibangun karena
aktivitas para eksekutif tidak terstruktur dengan baik, para eksekutif tidak banyak
berurusan dengan intern perusahaan tapi lebih banyak keluar sehinga perlu ada
sistem informasi yang bisa menampung data-data tidak terstruktur yang
diterimanya, dan mengolahnya menjadi informasi yang harus selalu siap setiap
saat bila diperlukan.

Jadi sistem informasi eksekutif pada dasarnya merupakan gabungan dari


sistem informasi yang dapat menangani data-data yang diterima oleh eksekutif
dari luar, data-data hasil pemikiran eksekutif dan ringkasan dari informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dari berbagai fungsi organisasi.

1. Sistem Pendukung Eksekutif (SPE)


Beberapa penulis mengatakan bahwa SIE hanya memenuhi kebutuhan
informasi bagi eksekutif sedangkan SPE memberikan kebutuhan
informasi, komunikasi dan analisis dengan dukungan artificial
intelijen.
2. Model Sistem Informasi Eksekutif
Eksekutif menggunakan database organisasi perusahaan yang berisi
data-data yang berasal dari sistem pengolahan data (SPT) ditambah
dengan e-mail yang digunakan oleh para eksekutif untuk mengirim
dan menerima surat elektronik, kalender elektronik, untuk membuat
jadwal dan software untuk mencatat catatan-catatan pribadi.

C. Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan


untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan.

Subsistem input keuangan :

1. Subsistem informasi akuntansi keuangan mencatan (menjurnal) semua


transaksi keuangan perusahaan, mengelompokkanya berdasarkan akun
yang tersedia ke dalam buku besar dan mengikhtisarkannya dalam
bentuk neraca serta rugi laba.
2. Sistem informasi keuangan menghasilkan laporan keuangan
3. Subsistem audit intern membantu sistem informasi akuntansi dengan
data dan informasi internal yang diperoleh sebagai hasil evaluasi yang
dilakukan oleh audit intern.
4. Subsistem intelejen keuangan mengumpulkan data yang berasal dari
lingkungan luar perusahaan yang mempengaruhi arus uang komunitas
keuangan, pemegang saham, pemilik dan pemerintah.

Subsistem output keuangan :

1. Subsistem informasi peramalan jangka panjang, antara lima sampai


sepuluh tahun, sebagai dasar untuk perencanaan strategis.
2. Subsistem informasi manajemen dana berkaitan dengan arus uang
melalui perusahaan.
3. Subsistem informasi pengendalian menyiapkan anggaran operasi
tahunan dan memberikan masukan-masukan kepada manajer.
D. Sistem Informasi Pendidikan

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling


bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-
bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang.

Sedangkan pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang


didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan-
ketrampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat dari
generasi ke generasi.

Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didesain untuk


kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas
manajemen pada suatu organisasi pendidikan.

Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :

1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)


2. Komponen Perangkat Lunak (Software)
3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
4. Komponen Jarigan Komputer (Netware)
5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)

Ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar
dari sistem pendidikan. Jenjang pendidikan terdiri atas 3 klasifikasi yaitu
pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Pendekatan sistem informasi masing-
masing jenjang pendidikan tersebut tentu berbeda karena peraturan yang
memayungi masing-masing jenjang pendidikan tersebut juga berbeda.

Setiap sekolah hendaknya diberikan fasilitas teknologi komputerisasi yang


nantinya akan membangun suatu situs web masing-masing sekolah. Selanjutnya
situs web ini ditampung dalam suatu server yang terletak di provinsi masing-
masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian terkumpul menjadi web
nasional sehingga seluruh sekolah yang ada di Indonesia bisa bertukar informasi
mengenai sekolah masing-masing.
E. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia secara garis besar meliputi aktivitas


merencanakan, menerima, menempatkan, melatih, dan mengembangkan, serta
memelihara atau merawat sumber daya atau anggota perusahaan.

Agar perencanaan berjalan secara efektif, manajer sumber daya manusia harus
mempertimbangkan 2 faktor utama, yaitu :

1. Rencana Strategis Organisasi yang menentukan sumber daya manusia


bagaimana yang dibutuhkan
2. Masa depan lingkungan perusahaan seperti masalah ekonomi.

Rencana strategis dan lingkungan eksternal tersebut dioperasikan secara


bersama. Secara garis besar menetukan batasan-batasan bagaimana sebaiknya
SDM harus beroperasi.

a. Penerimaan
Ada dua macam penerimaan karyawan, yaitu :
 Penerimaan Umun
Penerimaan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan SDM
pada tingkat operasional.
 Penerimaan Khusus
Penerimaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan SDM pada
tingkat yang lebih tinggi atau tenaga ahli.

Sebelum SDM diterima ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh
bagian penerimaan, yaitu :

 Analisis pekerjaan dan tanggung jawab Untuk memperoleh


gambaran yang jelas mengenai aktivitas dan tanggung jawab
yang harus dilakukan oleh SDM baru.
 Uraian tugas dan jabatan Aktivitas ini dilakukan dengan
mengisi pernyataan secara tertulis mengenai apa-apa yang
harus dilakukan dan menjadi tanggung jawab suatu pekerjaan
tertentu.
b. Pemilihan
Aktivitas ini dilakukan dengan mengevaluasi informasi yang diperoleh
dari formulir pendaftaran atau lamaran, adapun tahap-tahap yang
dilakukan adalah :

1. Melengkapi berkas lamaran kerja


2. Interview penyaringan awal
3. Test
4. Penelitian latar belakang
5. Interview pemilihan secara mendalam
6. Uji kemampuan fisik
7. Penawaran pekerjaan
c. Sosialisasi

Aktivitas ini dilakukan untuk membantu SDM yang baru diterima agar
secara umum harus dapat beradaptasi dengan lingkungan intern organisasi,
dan mengetahui tanggung jawab yang diembannya.

d. Pelatihan dan Pengembangan

Dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja SDM saat ini agar mampu


melaksanakan tugas yang diberikan secara efektif dan efisien, sedangan
program pengembangan dimaksudkan untuk mempromosikan SDM
tersebut.

Ada empat prosedur untuk menentukan kebutuhan pelatihan dalam


organisasi :

1. Penilaian kinerja
2. Analisis kebutuhan pekerjaan
3. Analisis organisasi
4. Survey Sumber Daya Manusia

Empat metode pengembangan yang umum digunakan untuk melatih


seseorang dalam pekerjaannya (on the job), yaitu :

1. Pelatihan atasan kepada bawahan (coaching)


2. Rotasi Pekerjaan
3. Polatihan Posisi
4. Aktivitas pekerjaan yang direncanakan
e. Penilaian Kinerja

Aktivitas ini dilakukan dengan membandingkan antara kinerja secara


individu/organisasi/suborganisasi dengan standar yang telah ditentukan.
Ada tiga macam penilaian kinerja yaitu :

1. Penilaian informal adalah proses yang dilakukan terus menerus


untuk memberikan masukan kepada bagian yang lebih bawah
tentang seberapa baik mereka melakukan pekerjaannya.
2. Penilaian formail secara sistematis adalah penilaian yang
dilakukan antara satu tahun sekali atau dua kali.

f. Promosi, Mutasi, Penurunan Pangkat, Pemecatan

SDM yang menunjukkan kinerja yang baik akan dipromosikan ke


jabatan yang lebih tinggi sedangkan SDM yang memiliki kinerja rendah
akan diturunkan pangkatnya, dipindahkan ke posisi kurang penting atau
dipecat.

F. Pentingnya Informasi Manajemen dalam Pendidikan

Salah satu agenda reformasi pendidikan adalah perbaikan mutu pendidikan


yang dimulai dari tingkat prasekolah, SD, SLTP, SMU, sampai perguruan tinggi
dan kegiatan non formal di dalam kehidupan masyarakat.

Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi perubahan


global yang disertai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Perubahan itu sendiri sangat cepat dan pesat, sehingga perlu ada perbaikan yang
berkelanjutan (continous improvement) dibidang pendidikan sehingga out put
pendidikan dapat bersaing dalam era globalisasi seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi. Persaingan tersebut
hanya mungkin dimenangkan oleh lembaga pendidikan yang tetap
memperhatikan kualitas/mutu pendidikan dalam pengelolaannya.

Suatu sistem pendidikan dikatakan berkualitas/bermutu, jika proses belajar


mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik
dapat belajar sebanyak mungkin melaui proses belajar yang berkelanjutan. Proses
pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan
relevan dengan pembangunan.
Demi tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas, diperlukan manajemen
pendidikan yang dapat menggerakkan segala sumber daya pendidikan.
Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya
merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya.

Beberapa kendala manajemen pendidikan Indonesia yang belum menunjukkan


kemajuan sampai saat ini, antara lain :

a. Dampak manajemen yang sentralistik


Kecenderungan tentang terjadinya sentralisasi yang berlebihan (over
centralization) pada perintah pusat telah dirasakan hampir pada semua
aspek manajemen pendidikan.
b. Mekanisme pendanaan oleh pemerintah
Komersialisasi pendidikan sangat dirasakan dalam semua jenjang
pendidikan.
c. Manajemen dan organisasi
Lembaga pendidikan terutama yang dibawah naungan Depdiknas
harus tunduk pada peraturan-peraturan yang berlaku secara seragam
untuk semua lembaga pendidikan.
d. Problem Sumber Daya Manusia
Meskipun usaha untuk meningkatkan mutu tenaga pendidikan terus
dilakukan, secara umum kualifikasi pendidikan para guru/dosen di
Indonesia masih belum memadai.
G. Peranan Informasi dalam Pemecahan Masalah Manajemen

Setiap perusahaan maupun intansi pemerintah tidak akan pernah luput dari
masalah. Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas
terpenting yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang
terlalu disederhanakan. Pekerjaan dalam menyelesaikan masalah jauh lebih rumit
daripada hanya sekedar pemecahan masalah.

1. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

Hasil dari pemecahan masalah adalah solusi. Selama proses pemecahan


masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan
memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang
dipilih. Biasanya pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa
keputusan.
2. Tahapan-tahapan pemecahan masalah

Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal :

a. Aktivitas intelijen

Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi dalam lingkungan

b. Aktivitas perancangan

Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-


kemungkinan tindakan

c. Aktivitas pemilihan

Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.

d. Aktivitas peninjauan

Menilai pilihan-pilihan masa lalu.

Untuk melakukan masing-masing aktivitas, pemecah masalah harus


memiliki informasi. Sistem Informasi yang dikembangkanoleh pengguna
(user) maupun spesialis informasi, akan memberikan informasi ini.
Daftar Pustaka

Darmawan Deni, Fauzi Kunkun Nur (2013). Sistem Informasi Manajemen.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai