Anda di halaman 1dari 3

A.1.

2 Bekisting Kolom
Bahan yang digunakan dalam pembuatan bekisting adalah polyfilm dengan tebal 18 mm dan
balok kayu sebagai rangka bekisting. Bekisting kolom dapat dibuka setelah satu atau dua
hari pengecoran namun tidak dibongkar seluruhnya, melainkan hanya dibuka menjadi 2
bagian pada salah satu sudutnya sehingga mempermudah pemasangan bekisting untuk
kolom lainnya. Di sisi kiri dan kanan bekisting kolom ada balok penunjang miring, fungsinya
agar bekisting tidak goyang dan menjaga bekisting tetap rata dan lurus. Adapun langkah-
langkah pemasangan bekisting kolom adalah sebagai berikut:
a. Setelah ditetapkan posisi as kolom dengan alat ukur theodolith, dibuat marking
kolom sesuai ukuran kolom yang dikehendaki.
b. Untuk kolom yang berada di lantai 2 sampai 4 digunakan mobile crane untuk
mengangkat bekisting cetakan (Gambar 10), sedangkan untuk lantai 5 sampai 8
digunakan tower crane (Gambar 11)

Gambar 10. Mobilisasi Bekisting Ke Lantai Atas

Gambar 11. Pemasangan Bekisting Kolom Dengan Tower Crane


c. Pasang bekisting dan pastikan tiap sudut bekisting pada kondisi yang rapat agar
tidak terjadi kebocoran dan pastikan bekisting lurus dengan cara menarik dengan
benang yang diberi pemberat dan ditarik dari ujung-ujung kolom, termasuk
memeriksa kelurusannya terhadap posisi kolom-kolom lain.
d. Kemudian pemasangan pipe support untuk menahan bekisting.
e. Setelah kolom dicor dan telah dibuka maka dilanjutkan pekerjaan bekisting balok
dan pelat, bekisting kolom digunakan untuk pengecoran kolom lainnya.

A.1.3 Pengecoran Kolom


Beton untuk pengecoran adalah beton ready mix dari Batching Plant Kima PT. Bosowa
Beton Indonesia dengan nilai slump 12 cm. Sebelum digunakan, dilakukan pengecekan nilai
slump dan pengambilan sampel beton ready mix dengan silinder 15 cm x 30 cm. Pada
pengecoran kolom digunakan beton K350 dengan bantuan concrete pump. Beton ready mix
dituangkan ke concrete pump yang telah di setting terlebih dahulu lalu campuran beton akan
disalurkan melalui pipa concrete pump seperti pada Gambar 11. Pengecoran Concrete
Pump. Untuk pengecoran kolom di lantai 1 sampai 5 concrete pump masih dapat digunakan,
namun untuk kolom di lantai 6 sampai 8 pengecoran dilakukan dengan menuang campuran
beton ke bucket lalu diangkat menggunakan tower crane seperti pada Gambar 12.
Mobilisasi Bucket Berisi Campuran Beton Ready Mix Dengan Menggunakan Tower Crane.

Gambar 12. Pengecoran Kolom Dengan Concrete Pump


Gambar 13. Mobilisasi Bucket Berisi Campuran Beton Ready Mix Dengan Menggunakan
Tower Crane

Dalam proses pengecoran kolom, harus diperhatikan tinggi jatuh pengecoran. Tinggi jatuh
pengecoran tidak boleh melebihi 1,00 m karena dapat menyebabkan terjadinya segregasi
material dan juga akan menambah beban pada bekisting. Saat pengecoran sedang
berlangsung, dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator, yang tujuannya
untuk mengurangi rongga udara pada beton. Meskipun demikian, pemakaian vibrator tidak
boleh terlalu lama karena dapat mengakibatkan segregasi material penyusun beton. Apabila
pengecoran akan dihentikan dan dilanjutkan pada hari berikutnya, maka pengecoran
dihentikan atas persetujuan pengawas pada tempat yang momennya nol, yaitu pada sekitar
setengah tinggi kolom.

Anda mungkin juga menyukai