Anda di halaman 1dari 5

Direktorat Jendral Imigrasi dalam Konsep Administrasi Publik

Dwight Waldo
Sukmasih 1

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

1.1 Konsep Dwight Waldo

Ilmu administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari kegiatan kerja sama dalam
institusi atau organisasi yang bersifat publik. Dwight Waldo (1955) dalam buku The Study of
Public Administration menjelaskan pengertian Administrasi Publik sebagai wujud
manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.
Dari pengertian yang disampaikan Dwight Waldo maka dapat diketahui bahwa manajemen
dan suatu organisasi yang terdiri dari beberapa manusia dan peralatan seperti sarana dan
prasarana yang terdiri dari jumlah orang yang terlibat, sifat tujuan yang hendak dicapai, ruang
lingkup serta tugas yang hendak dijalankan, dan sifat kerja sama yang dapat dikembangkan
agar mencapai tujuan organisasi. Ilmu administrasi terpusat pada penelaahan tentang
organisasi dengan pemahaman kerja sama sebagai fenomena yang berlangsung secara
organisasional.

1.1.1 Organisasi

Organisasi memerlukan dua orang atau lebih yang bekerja sama secara ikhlas dan
sukarela secara terikat di suatu badan atau lembaga pemerintahan yang terdapat atasan dan
bahawan yang kemudian ditentukan penempatan tujuan yang jelas yakni tujuan ditentukan
oleh semua orang yang langsung terlibat dalam proses pelaksanaan tujuan tersebut.
Organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari bagian bagian yang saling ketergantungan
atau berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat mengenai kewenangan,
koordinasi, dan pengawasan dalam usaha pencapaian tujuan yang telah di tentukan.

Dalam praktiknya, organisasi memiliki beberapa bentuk, diantaranya: 1) Organisasi


privat adalah organisasi yang dimiliki perorangan; 2) Organisasi publik adalah organisasi
yang dimiliki secara publik dan di atur oleh pemerintah.
Di era global ini organisasi cenderung menggunakan sistem terbuka. Organisasi
dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi tinggi dengan
lingkungan luar. Organisasi dengan sistem terbuka cenderung interaktif dan dinamis dalam
menanggapi setiap bentuk perubahan yang terjadi. Publik menjadi bagian penting dalam
organisasi dan mengedepankan kepentingan bersama. Konsep yang dianut oleh sistem
organisasi seperti ini cenderung mengedepankan kebersamaan dan memiliki kepedulian
tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan internal dan eksternal.

1.1.2 Manajemen

Dalam konsep administrasi publik yang disampaikan oleh Dwight Waldo, dijelaskan
bahwa manajemen memainkan peran penting. Setiap aktivitas memerlukan pengaturan untuk
mencapai tujuan dengan menggunakan efektif dan efisien. Manajemen akan memberikan
peluang besar untuk organisasi dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien, sehingga
kinerja suatu organisasi tinggi. Manajemen akan membuat organisasi akan lebih mudah,
lancar tertib dan terarah di dalam pencapaian tujuanya, melalui penerapan prinsip manajemen
yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan koordinasi.
Terdapat hubungan antara manajemen dengan budaya organisasi. Budaya organisasi ini
memiliki fungsi yang dapat mendorong keberhasilan organisasi. Karena budaya organisasi
dapat membedakan lembaga yang satu dengan yang lain sesuai dengan tujuan organsisasi.
Adanya budaya organisasi pada perusahaan radio karena sumber daya manusia yang dapat
menentukan sebuah perusahaan jelas dengan keberadaannya. Sumber daya lembaga yang
berada dalam struktur organisasi membentuk sebuah manajemen organisasi.

Menurut George R. Terry membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu, Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling
(Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.

1.2 Organisasi dan Manajemen DitJen Imigrasi

Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai sebuah struktur dan bagian dari Kementerian
Hukum dan HAM memiliki tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang imigrasi membentuk sistem kerja berbasis organisasi. Dalam
hal ini, Direktorat Jendral Imigrasi termasuk organisasi publik karena berada di bawah
naungan pemerintah dan melayani kepentingan warga Indonesia.
Melansir laman resmi Direktorat Jendral Imgrasi (www.imigrasi.go.id) diketahui
bahwa terdapat strukur organisasi yang terbentuk dari beberapa orang.

Di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM, Direktorat Jendral Imigrasi


memiliki beberapa struktur organisasi inti diantaranya: 1) Sekertariat Direktorat Jendral
Imigrasi; 2) Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian; 3) Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian; 4)
Direktorat Intlegen Keimigrasian; 5) Direktorat Pengawasan & Penindakan Keimigrasian; 6)
Direktorat Kerja Sama Keimigrasian dan 7) Direktorat Sistem & Teknologi Informasi
Keimigrasian.

Meskipun dalam struktur organisasi Direktorat Jendral Imigrasi memiliki beragam tim
inti, namun seluruhnya memiliki satu tujuan yang sama yaitu memberikan pelayanan
masyarakat berupa kepastian hukum dan kesamaan hak dalam hal keimigrasian. Setiap
bagian dalam struktur organisasi Direktorat Jendral Imigrasi memiliki fungsi dan wewenang
tersendiri namun masih saling berkaitan satu sama lain. Sekertariat Direktorat Jendral
Imigrasi memiliki tugas untuk melakukan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan
anggaran.

Ditjen Imigrasi perlu memiliki sistem manajemen yang tepat. Pengaturan dalam
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan tugas perlu dijalankan secara beriringan
dengan kontrol dan pengawasan.

Dalam PerMenKumHAM RI No. 29/2015 pasal Pasal 548 Direktorat Jenderal


Imigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bahkan sistem
manajemen dalam Ditjen Imigrasi telh tertuang dalam PerMenKumHAM RI No. 29/2015
Pasal 549 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 548, Direktorat


Jenderal Imigrasi menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan di bidang penegakan hukum dan keamanan keimigrasian,


pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan negara dan kerja sama luar negeri
keimigrasian, dan teknologi informasi keimigrasian;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan hukum dan keamanan keimigrasian,
pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan negara dan kerja sama luar negeri
keimigrasian, dan teknologi informasi keimigrasian;
3. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penegakan hukum dan keamanan
keimigrasian, pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan negara dan kerja sama
luar negeri keimigrasian, dan teknologi informasi keimigrasian;
4. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penegakan hukum dan
keamanan keimigrasian, pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan negara dan
kerja sama luar negeri keimigrasian, dan teknologi informasi keimigrasian;
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi; dan
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

1.3 Kesimpulan

Organisasi, manajemen, dan administrasi dapat disimpulkan ada hubungan yang erat
dan saling mempengaruhi tidak dapat dipisahkan satu sama lain sehingga merupakan satu
kesatuan. Keberadaan administrasi dan manajemen tidak akan ada apabila tidak ada
administrasi, sebaliknya organisasi tidak akan mencapai tujuan dengan baik tanpa dukungan
manajemen karena melalui manajemen semua kegiatan dikordinir dan diarahkan menuju
tujuan yang telah ditetapkan organisasi, begitu pula tanpa adanya organisasi maka tidak akan
ada yang melaksanakan proses kerjasama di dalam organisasi.

Dalam hal ini, pengaturan organisasi, budaya organisasi, struktur organisasi dan
manajemen memiliki peran penting dalam menjalankan tugas dan fungsi Direktorat Jendral
Imigrasi. Manajemen sebagai alat organisasi untuk mengarahkan kegiatan organisasi dan
mengendalikanya, sementara organisasi juga sebagai alat manajemen (para pemimpin) untuk
melaksanakan keputusan-keputusanya. Dengan demikian organisasi adalah tempat berproses
manajemen. Secara keseluruhan organisasi dan manajemen memiliki peran untuk
memastikan jalannya layanan publik yang menjadi bagian tugas Direktorat Jendral Imigrasi,
khususnya kepastian hukum dan kesamaan hak dalam hal keimigrasian.

Daftar Pustaka

Direktorat Jendral Imigrasi. (2009). Diambil kembali dari www.imigrasi.go.id

Rifa'i, M., Fadhli, M., & Wijaya, C. (2013). Manajemen Organisasi. Ciptapustaka Media
Perintis.
Waldo, D. (1955). The Study of Administration. New York: Doubleday and Company, INC.

Anda mungkin juga menyukai