Anda di halaman 1dari 61

Kelompok 6

Nama: Muhammad Reyhan (18643039)


: Rama Cainawa (18643051)
Kelas: D4-5A

Tugas Baja Jembatan Komposit

1. GELAGAR MEMANJANG
A. DATA TEKNIS JEMBATAN

40 500
250 2% 2%
300

250 250
1300 1300 1300 1300 1300
7000

Gambar 5. Distribusi tegangan penampang komposit keadaan ultimit

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
5000 5000 5000 5000

Gambar 6. Data denah jembatan komposit

Keterangan Simbol Data Satuan


Tebal slab lantai jembatan ts 0.3 m
Tebal lapisan aspal ta 0.04 m
Tebal genangan air hujan th 0.04 m
Tebal trotoar tt 0.25 m
Jarak antar gelagar memanjang s 1.3 m
Jarak antar gelagar melintang l 5 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 6 m
Lebar trotoar b2 0.5 m
Lebar total jembatan b 7 m
Panjang bentang jembatan L 20 m
Mutu baja BJ - 41
Mutu beton K- 350

B. BAHAN STRUKTUR
1. Mutu Beton
a, Mutu Beton, K - 350 fc' 29.05 Mpa
b. Modulus elastisitas Ec 25332.084399 Mpa

2. Mutu Baja
a. Mutu baja BJ - 41 fy 250 Mpa
fu 410 Mpa
b. Tehangan dasar baja fs 166.66666667 Mpa
c. Modulus elastisitas Es 200000 Mpa

3. Berat Jenis berdasarkan SNI T-1725-2016 (Pasal 7.1 Tabel 2):


a. Berat baja Ws 78.5 KN/m3
b. Berat beton bertulang Wc 25 KN/m3
c. Berat lapisan aspal Wa 22 KN/m3
d. Berat air hujan Wh 9.8 KN/m3
e. Berat steel deck 0.0606 KN/m3

C. DATA PROFIL GELAGAR MEMANJANG


Dicoba menggunakan profil IWF 600 x 200 x 11 x 17

b = 200 mm

ro = 22 mm

d= 600 mm tw = 11 mm

tf = 17 mm
Gambar 7. Penampang Profil IWF 600 x 200 x 11 x 17

Data diambil dari profil baja


Keterangan Simbol Data Satuan
Berat profil baja G 105.5 Kg/m
Tinggi d 600 mm
Lebar b 200 mm
Tebal badan tw 11 mm
Tebal sayap tf 17 mm
Jari-jari r0 22 mm
Luas penampang A 134.4 cm2
Momen inersia X Ix 77600 cm4
Momen inersia Y Iy 2280 cm4
Tahanan Momen Sx 2587 cm3
Faktor reduksi ɸ 0.9

D. PEMERIKSAAN PROFIL GELAGAR

Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengecek apakah struktur komposit mempunyai kekuatan
dan syarat-syarat yang diperlukan dalam menerima pelenturan. Syarat-syarat yang diperlukan
struktur komposit sebagai penampang compact adalah sebagai berikut:

1. Syarat proporsi bagian-bagian (member proportions) dalam menerima lentur, gelagar baja
tampang IWF harus proporsional sehingga dapat memenuhi syarat :
lyc
0.1   0.9
ly
dimana 1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 11333333.3 mm4

ly = 22800000 mm4

sehingga dengan demikian 0,1 ≤ Iyc/Iy ≤ 0,9


0.1 0.4971 0.9 AMAN

2. Syarat Kelangsingan
Pada kondisi komposit mengalami pelenturan positif dan struktur komposit diasumsikan
termasuk dalam klasifikasi compact, maka syarat kelangsingan badan menurut RSNI-T-03-
2005 (Pasal 8.3.1.2), Harus memenuhi persamaan yaitu :
2hcp E
3,74
tw fy
penentuan lebar efektif (bE) ( RSNI T-03-2005 (PASAL 8.2.1))
bE = 1/5 x L = 4000 mm
bE (Lebar Jalan)/(Jumlah
= Gelagar −1) = 1200 mm

bE = 12 x ts = 3600 mm
dipakai bE min = 1200 mm
Nilai hcp yaitu kedalaman badan gelagar yang mengalami tekan (compression) pada kondisi
plastis berdasarkan garis netral plastis adalah sebagai berikut :
a = As x fy = 113.39 mm
0,85 x f' c x b
E
sehingga dengan demikian a < ts
113,39 mm < 300 mm
sehingga
C = 0,85 x fc' x a x bE = 3360000 N
T = As x fy = 3360000 N

keseimbangan C=T, maka lengan momen:


d1 = d a = 543.30 mm
 ( ts  )
2 2
karena garis plastis tidak terletak pada badan (web) gelagar baja, maka berarti hcp = 0,
sehingga dengan demikian:
2h cp E
 3,76
tw fy
0 ≤ 106 TERPENUHI

3. Syarat kelangsingan sayap tidak diperlukan

4. syarat jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekan (distance compression flange
bracing ) jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekanan haruslah memenuhi syarat
(RSNI T-03-2005 (PASAL 7.3.5 TABEL 8)
1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 11333333 mm4
Ac = tf x b = 3400 mm2
√(𝑙𝑦𝑐/𝐴𝑐)
rt = = 57.7 mm2

Sehingga
Lb < 1,76 x rt x √𝐸𝑠 = 2874.07 mm
/𝑓𝑦
Lb = 𝐿/15 = 1333.33 mm

1333,33 mm < 4311,10 mm TERPENUHI

E. GELAGAR SEBELUM KOMPOSIT


1. Pembebanan sebelum komposit
2. Tegangan pada baja sebelum komposit
Panjang bentang gelagar L 5 m
Momen maksimum akibat beban mati MD 696.108 KN.m
No Jenis Beban Beban Satuan
1 Berat sendiri profil baja (IWF 600 x 200 x 11 x 17) 1.161 Kn/m
2 Berat slab lantai 12.675 Kn/m
3 Berat steel deck 0.087 Kn/m
Total beban mati gelagar sebelum komposit (QD) 13.922 Kn/m
Momen yang bekerja MD = 1/8 x QD x L2 696.108 Kn/m

Tegangan lentur yang terjadi,

M D  10 3 = 0.2691 N/mm2
f 
Sx
3. Lendutan pada baja sebelum komposit

Beban mati gelagar memanjang QD 13.922 N/mm


Panjang bentang gelagar L 5000 mm
Modulus elastisitas baja ES 200000 Mpa
Momen inersia x Ix 776000000 mm4

Lendutan yang terjadi

5 QD L4 =
 0.730 mm
384 Es Ix
kontrol lendutan
𝐿/800
>
6.25 > 0.730 AMAN

F. GELAGAR SETELAH KOMPOSIT


1. Section properties setelah komposit

bE= 1200 mm

Ytc1= 252.44 mm
ts= 300 mm
GARIS NETRAL KOMPOSIT

Yts1= 47.56 mm

Ybs1= 647.56 mm
d= 600 mm

b=200 mm
b=200 mm

Gambar 8. Section properties penampang komposit jangka waktu pendek

Rasio modulus elastisitas


n = Es / Ec = 7.90

Jangka pendek, K = 1
Luas penampang beton,
Ac1 = (𝑏𝐸 𝑥 = 45597.75 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)

Titik berat penampang beton,


Yc1 = 𝑡𝑠/2 = 150 mm

Ac1Yc1 = Ac1 x (Yc1 + ds) = 34198314 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys1 = 𝑑𝑠/2 = 300 mm

As1Ys1 = As1 x Ys1 = 4032000 mm3

Luas komposit,
A1 = Ac1 + As1 = 59037.75 mm2
AY1 = Ac1Yc1+ As1Ys1 = 38230314 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌1/𝐴1 = 647.557 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc1 = (ds + ts) - Ybs = 252.443 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts1 = Ytc1 - ts = -47.557 mm
Ac1Ytc1 = Ac1 x (Ytc1 - Yc1)2 = 478528020.11 mm4
As1Yts1 = As1 x (Ys1 - Yts1)2 = 1623497168.7 mm4
AY1Yt1 = Ac1Ytc1 + As1Yts1 = 2102025188.8 mm4

Momen inersia slab beton,


((𝑏𝐸 𝑥
Ioc1 = 𝑡𝑠3))/(12 = 341983139.39 mm4
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios1 = 776000000 mm4
Io1 = Ioc1 + Ios1 = 1117983139.4 mm4

Momen inersia komposit,


Ixc1 = Io1 + Ay1Yt1 = 3220008328.2 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑐1
Stc1 = = 12755391.447 mm3

Sisi atas baja,


𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑠1
Sts1 = = -67708292.35 mm3

Sisi bawah baja,


𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑏𝑠1
Sbs1 = = 4972547.5223 mm3

bE= 1200 mm

ts= 300 mm

Ytc3= 520.39 mm

Yts3= 220.39 mm
GARIS NETRAL KOMPOSIT

d= 600 mm

Ybs3= 379.61 mm

b=200 mm

Gambar 9. Section properties penampang komposit jangka waktu panjang

Rasio modulus elastisitas


𝐸𝑠/𝐸𝑐
n = = 7.90

Jangka panjang, K = 3
Luas penampang beton,
(𝑏𝐸 𝑥
Ac3 = 𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛) = 15199.25 mm2

Titik berat penampang beton,


Yc3 = 𝑡𝑠/2 = 150 mm
Ac3Yc3 = Ac3 x (Yc3 + ts) = 6839663 mm3

Titik berat penampang profil,


𝑑𝑠/2
Ys3 = = 300 mm

As3Ys3 = As3 x Ys3 = 4032000 mm3

Luas komposit,
A3 = Ac3 + As3 = 28639.25 mm2
AY3 = Ac3Yc3+ As3Ys3 = 10871663 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


𝐴𝑌3/𝐴3
Ybs = = 379.607 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc3 = (ds + ts) - Ybs = 520.393 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts3 = Ytc3 - ts = 220.393 mm
Ac3Ytc3 = Ac3 x (Ytc3 - Yc3)2 = 2085198917 mm4
As3Yts3 = As3 x (Ys3 - Yts3)2 = 85173175.6 mm4
AY3Yt3 = Ac3Ytc3 + As3Yts3 = 2170372092.6 mm4

Momen inersia slab beton,


((𝑏𝐸 𝑥
Ioc3 = 𝑡𝑠3))/(12 = 341983139.39 mm4
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios3 = 776000000 mm4
Io3 = Ioc3 + Ios3 = 1117983139.4 mm4

Momen inersia komposit,


Ixc3 = Io3 + Ay3Yt3 = 3288355232.0 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton, 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑐3
Stc3 = = 6318985.5421 mm3

Sisi atas baja, 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑠3


Sts3 = = 14920422.496 mm3

Sisi bawah baja, 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑏𝑠3


𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑏𝑠3
Sbs3 = = 8662523.0674 mm3

G. PEMBEBANAN SETELAH KOMPOSIT


1. Berat sendiri (MS)

No Jenis Baban Beban Satuan


1 Berat profil baja (IWF 600 x 200 x 11 x 17) 1.055 KN/m
2 Berat slab lantai 12.675 KN/m
3 Berat trotoar 10.56 KN/m
Total berat sendiri (QMS) 24.2925 KN/m

Panjang bentang gelagar


L = 5 m
Gaya geser maksimum akibat1/2
beban
𝑥
sendiri
VMS = 𝑄𝑀𝑆 𝑥 𝐿 = 60.73125 kN

Momen maksimum akibat beban sendiri


1/8 𝑥 𝑄𝑀𝑆
MMS = 𝑥 𝐿2 = 75.914 kNm

2. Berat mati tambahan (MA)

No Jenis Beban Beban Satuan


1 Berat aspal 1.60 kN/m
2 Berat air hujan 0.71 kN/m
Total berat sendiri (QMA) 2.32 kN/m

Panjang bentang gelagar


L = 5 m
Gaya geser maksimum akibat beban sendiri
1/2 𝑥
VMA = 𝑄𝑀𝐴 𝑥 𝐿 = 5.79 kN

Momen maksimum akibat beban


1/8 𝑥sendiri
𝑄𝑀𝐴
MMA = 𝑥 𝐿2 = 7.23 kNm

3. Beban hidup

Beban lajur "D"


Faktor beban = 2 (SNI 1725-2016 Pasal 8.3 Tabel 12)

Untuk L ≤ 30 m q = 9 kPa
Untuk L ≥ 30 m q = 9 x (0,5+ kPa
15/𝐿 )
SNI 1725-2016

Karena L = 20 m ≤ 30 m, maka dipakai


q = 9 kPa
Jarak antar gelagar memanjang, s = 1.3
(𝑞/2,75)𝑥 𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
q' = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 8.51 kN/m

Gaya geser maksimum akibat1/2


beban
𝑥 𝑞′lajur,
𝑥𝐿
VTDI = = 85.09 kN

Momen maksimum akibat beban lajur,


MTDI = 1/8 𝑥 𝑞′ 𝑥 𝐿2 = 425.45 kNm

Beban garis (BGT)


p = 49 kN/m
L = 20 m < 50 m, dari grafik diperoleh DLA = 40%

Maka:
P = p x s x (1 + DLA) x faktor beban = 178.36 kN

Gaya geser maksimum akibat beban garis


VTD2 1/2 𝑥 𝑃𝑇𝐷
= = 89.18 kN

Momen maksimum akibat beban garis,


MTD2 1/4 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿
= = 891.8 kNm

Jadi, gaya geser maksimum yang terjadi akibat beban hidup


VTD = VTD1 + VTD2 = 174.27 kN

Momen maksimum yang terjadi akibat beban hidup


MTD = MTD1 + MTD2 = 1317.25 kNm
= 131725 kNcm

4. Gaya rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada jarak 1,80 m dari permukaan lantai jembatan menurut (SNI 1725-
2016 Pasal 8.7). Besarnya gaya-gaya rem adalah 25 % dari berat gambar truk desain:

Berat gandar truk desain = 500 kN


Besarnya gaya rem TTB = 25% x 500 = 125 kN

Jumlah gelagar n = 6 buah


Besarnya gaya rem
TTB = 125/𝑛 = 20.83 kN

Lengan terhadap pusat tampang gelagar


Y = Ytc + ts + ta + 1,8 = 2.39 m
Gaya geser maksimum akibat gaya rem
VTB = (𝑇𝑇𝐵 𝑥 = 2.49 kN
𝑌)/𝐿

Momen maksimum akibat gaya rem,


MTB = 1/2 𝑥 = 24.92 kNm
𝑇𝑇𝐵 𝑥 𝑌

5. Gesekan perletakan

Tumpuan sendiri rol digunakan koefisien gesek (Cg) = 0,01. Momen yang terjadi dihitung
berdasarkan beban tetap dan koefisien gesek. Sedangkan haya geser dianggap tidak terjadi.
Momen maksimum akibat gesekan perletakan
MFB = 0,01 x (MMS + MMA) = 0.83 kNm

6. Pengaruh temperatur (ET)

Beban ini hanya mengakibatkan terjadinya momen, sedangkan gaya geser dianggap tidak
akan terjadi. Besar momen adalah:
SNI 1725-2016 (Pasal 9.3 Tabel 18)
Perbedaan suhu rencana ∆t = 15 o
C
SNI 1725-2016 (Pasal 9.3 Tabel 19)
Modulus elastisitas baja Es 20000 kN/cm2
Koefisien muai suhu baja єs 1.2E-05 /oC

h = d + ts = 63 cm

Momen pengaruh temperatur


MET = ∆t x єs x Es x (𝑖 𝑥 = -3869.05 kN.cm
𝑐1)/ℎ = -38.69 kN.m

7. Beban angin (EW)

Beban angin yang bekerja pada struktur jembatan, karena arah datangnya angin tegak lurus
dengan jembatan maka:
VB = 100 km/jam
PB = 0.0019

PD = PB x = 0.000233 Mpa
(𝑉𝐷𝑍/𝑉𝐵)2
TEW = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab

dimana dw = ds + ts + tt = 1150 mm
sehingga b/dw = 6.09 ≥ 6
maka, harga Cw = 1.25
Panjang bentang jembatan, L = 20 m
Ab = dw x L = 6.9 m2
Y = Ytc x ts x tt = 0.019 m

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas ultimit:


VwU = 35 m/s Sampai 5 Km dari pantai
RSNI T-02-2005 (Pasal 7.6 Tabel 28)

TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 6.339 kN

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah
horizontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.25
TEW2U = 0,0012 x Cw x (Vw)2 x L = 36.75 kN

Momen yang bekerja pada batas ultimit


MEWU = (TEW1U + TEW2U) x Y = 0.816 kNm

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas layan:


VwS = 30 m/s Sampai 5 km dari pantai
RSNI T-02-2005 (Pasal 7.6 Tabel 28)

TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 4.658 kN

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah
horizontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai, ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.25
TEW2U = 0,0012 x Cw x (Vw)2 x L = 27 kN

Momen yang bekerja pada batas layan


MEWS = (TEW1S + TEW2S) x Y = 0.599 kNm

8. Beban gempa (EQ)

Koefisien respon gempa elastis CSM = 0.12


Faktor modifikasi respon gempa elastis Rd = 2.5
SNI 2833:2008 (Pasal 4.1 Tabel 3)

Berat sendiri
MMS = 75.914 kNm
Berat mati tambahan
MMA = 7.23 kNm
Berat mati total
WT = MMS + MMA = 83.149 kNm

EQ = 𝐶𝑆𝑀/𝑅𝑑 = 3.991 kNm


𝑥 𝑊𝑡

Koefisien geser dasar daerah, (zona-5) C = 0.12


SNI 2833:2008 (Pasal 7.7.3 Tabel 32)
Faktor kepentingan I = 1
SNI 2833:2008 (Pasal 7.7.3 Tabel 32)
Tipe bangunan S = 3

Koefisien Pembebanan seismik horizontal


Kh = CxS = 0.36

Berat sendiri
MMS = 75.914 kNm
Berat mati tambahan
MMA = 7.23 kNm
Berat mati total
WT = MMS + MMA = 83.149 kNm

Momen akibat beban gempa


MEQ = Kh x I x WT = 29.933 kNm

9. Rekapitulasi pembebanan gelagar

Gaya geser nominal dan rencana

Faktor beban ultimit Vu (kN)


Jenis beban Vu (kN)
Normal Terkurangi Normal Terkurangi
Berat sendiri (MS)
1 Profil baja 2.64 1.1 0.9 2.90 2.37
2 Slab beton 31.69 1.3 0.75 41.19 23.77
3 Trotoar 26.41 1.3 0.75 34.33 19.80
Beban mati tambahan (MA)
5.7876 2 0.7 11.5752 4.05132
Beban hidup
174.27 1.8 - 174.27 -
Gaya rem (TB)
2.49 1.8 - 4.49 -
Gesekan perletakan
- 1.3 0.8 - -
Pengaruh temperatur (ET)
- 1.2 0.8 - -
Beban angin (EW)
1. EWS 31.658 1.2 - 37.99 -
2. EW U
43.089 1.2 - 51.71 -
Beban gempa (EQ)
- 1 - - -

Momen nominal dan rencana

Faktor beban ultimit Mu (kNm)


Jenis beban Mu (kNm)
Normal Terkurangi Normal Terkurangi
Berat sendiri (MS)
1 Profil baja 3.30 1.1 0.9 3.63 2.97
2 Slab beton 39.61 1.3 0.75 51.49 29.71
3 Trotoar 33.01 1.3 0.75 42.91 24.76
Beban mati tambahan (MA)
7.23 2 0.7 14.47 5.06
Beban hidup
1317.25 1.8 - 1317.25 -
Gaya rem (TB)
24.92 1.8 - 44.86 -
Gesekan perletakan
0.83 1.3 0.8 1.08 0.67
Pengaruh temperatur (ET)
-38.69 1.2 0.8 -46.43 -30.95
Beban angin (EW)
1. EWS 0.599 1.2 - 0.72 -
2. EWU 0.816 1.2 - 0.98 -
Beban gempa (EQ)
29.933 1 - 29.93 -

A. Tegangan gelagar setelah komposit

Modulus penampang serat atas komposit, Stc = 12755391.447 mm3


Modulus penampang serat atas baja, Sts = -67708292.35 mm3
Modulus penampang serat bawah baja, Sbs = 4972547.5223 mm3

Tegangan pada serat atas komposit, ftc = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑐)

Tegangan pada serat atas baja, fts = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑠)

Tegangan pada serat bawah baja, fbs = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑏𝑠)

Perhitungan tegangan pada gelagar memanjang


Momen ftc fts fbs
No Jenis beban
(N.mm) (Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 75914062.5 0.75 -0.142 1.93
2 Beban mati tambahan ( 7234500 0.07 -0.014 0.18
3 Beban hidup 1317254545 13.08 -2.464 33.55
4 Gaya rem (TB) 24921280 0.25 -0.047 0.63
5 Gesekan perletakan 831486 0.01 -0.002 0.02
6 Pengaruh temperatur (E -38690451 -0.38 0.072 -0.99
Beban angin (EW)
7 Ews 599378 0.01 -0.001 0.02
EwL 815821 0.01 -0.002 0.02
8 Beban gempa (EQ) 29933482.5 0.30 -0.056 0.76
Tegangan total 14.09 -2.654 36.14

Kombinasi 1
Tegangan ijin beton: 100% x fc' = 29.05 Mpa
Tegangan ijin baja: 100% x fy = 250 Mpa

Perhitungan pembebanan kombinasi 1

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.98 -0.18 2.51
2 Beban mati tambahan ( 0.07 -0.014 0.18
3 Beban hidup 23.54 -4.44 60.40
4 Gaya rem (TB) 0.45 -0.08 1.14
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.03 -0.41
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 24.88 -4.634 63.09
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 2
Tegangan ijin beton: 125% x fc' = 36.31 Mpa
Tegangan ijin baja: 125% x fy = 312.5 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.98 -0.18 2.51
2 Beban mati tambahan ( 0.14 -0.03 0.37
3 Beban hidup 18.31 -3.45 46.97
4 Gaya rem (TB) 0.35 -0.07 0.89
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.03 -0.41
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 19.62 -3.697 50.33
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 3
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 350 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.98 -0.18 2.51
2 Beban mati tambahan ( 0.14 -0.03 0.37
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.03 -0.41
Beban angin (EW)
7 Ews 0.01 0.00 0.02
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 0.97 -0.212 2.88
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 4
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 350 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.98 -0.18 2.51
2 Beban mati tambahan ( 0.14 -0.03 0.37
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.03 -0.41
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 0.96 -0.212 2.88
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 5
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 375 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.98 -0.18 2.51
2 Beban mati tambahan ( 0.14 -0.03 0.37
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E -0.16 0.03 -0.41
Beban angin (EW)
7 Ews 0.00 0.00 0.01
EwL 0.01 0.00 0.02
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 0.97 -0.183 2.50
AMAN AMAN AMAN

Ekstrem 1
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 375 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 0.98 -0.18 2.51
2 Beban mati tambahan ( 0.14 -0.03 0.37
3 Beban hidup 13.08 -2.46 33.55
4 Gaya rem (TB) 0.25 -0.05 0.63
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
Beban angin (EW)
7 Ews 0.00 0.00 0.01
EwL 0.01 0.00 0.02
8 Beban gempa (EQ) 0.30 -0.06 0.76
Tegangan total 14.76 -2.780 37.86
AMAN AMAN AMAN

Panjang bentang gelagar, L= 5000 mm


Modulus elastisitas baja, Es = 200000 Mpa
Momen inersia, Ixc1 = 3220008328.2 mm4
Ixc3 = 3288355232.0 mm4

Lendutan maximum pada gelagar akibat:


Beban merata (Q) : δ max = (5 𝑥 𝑄 𝑥 𝐿4)/(384 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Beban terpusat (P) : δ max = (1 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿3)/(48 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
δ max = (1 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿3)/(48 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Momen (M) : δ max = (1 𝑥 𝑀 𝑥 𝐿2)/(72√3
𝑥 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)

Perhitungan lendutan pada gelagar memanjang

Q P M Lendutan
No Jenis beban
(N/mm) (N) (N.mm) δmax
1 Berat sendiri (MS) 24.2925 - - 0.30
2 Beban mati tambahan ( 2.32 - - 0.03
3 Beban hidup 8.51 178360 - 0.83
4 Gaya rem (TB) - - 24921280.47 0.00776
5 Gesekan perletakan - - 831485.625 0.00026
6 Pengaruh temperatur (E - - -38690451.429 -0.01204
7 Beban angin (EW) - - 1415198.9827 0.00044
8 Beban gempa (EQ) - - 29933482.5 0.00932

Kombinasi beban akibat lendutan pada gelagar

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KO - 3 KOM - 4


Lendutan Lendutan Lendutan Lendutan
No Jenis beban δmax δmax
δmax δmax
1 Berat sendiri (MS) 0.30 0.30 0.30 -
2 Beban mati tambahan ( 0.03 0.03 0.03 -
3 Beban hidup 0.83 0.83 0.83 -
4 Gaya rem (TB) 0.00776 0.00776 0.00776 -
5 Gesekan perletakan - 0.00026 0.00026 -
6 Pengaruh temperatur (E - -0.01204 -0.01204 -
7 Beban angin (EW) - - 0.00044 -
8 Beban gempa (EQ) - - - 0.00932
δtotal 1.1635 1.1517 1.1522 0.0093
AMAN AMAN AMAN AMAN

Batasan lendutan elastis, L / 800 6.25 > δmax

C. Perhitungan Shear Connector

Kombinasi beban akibat gaya geser pada gelagar memanjang

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KOM - 3


Vu Vu Vu
No Jenis beban
(kN) (kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 60.73 60.73 60.73
2 Beban mati tambahan ( 5.79 5.79 5.79
3 Beban hidup 174.27 174.27 174.27
4 Gaya rem (TB) - 24.92 24.92
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
7 Beban angin (EW) - - 74.75
8 Beban gempa (EQ) - - -
Vumaks 240.79 265.71 340.46

Kombinasi tegangan gaya geser pada gelagar memanjang

Persen Vumax % 100 Vumax


No Kombinasi beban tegangan
ijin (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 240.79 240.790
2 Kombinasi - 2 125% 265.71 332.139
3 Kombinasi - 3 140% 340.46 476.641
Vumax rencana 240.790

Tebal slab, ts = 300 mm


Jarak titik atas slab beton terhadap garis netral, Ytc = 252.443 mm
Luas penampang beton yang ditranformasikan, A1 = 59037.75 mm2

Momen statis penampang tekan beton yang ditranformasikan,


Sc = A1 x (Ytc - ts/2) = 6048000 mm3

Gaya geser maksimum


qmax = Vmax x sc/Ixc1 = 0.452

Digunakan stud 19 x 125 L = 125 mm


D = 19 mm
Modulus elastisitas beton, Ec = 2533.21 kN/cm2
Kuat tekan beton, fc' = 2.905 kN/cm2
Mutu baja stud, BJ - 50 fu = 50 kN/cm2

Berdasarkan RSNI T-03-2005, syarat stud:


Diameter maksimum, 1,5 x tf = 25.5 mm

Jarak antara stud,


1. 600 mm
2. 2 x ts 600 mm
3. 4xL 500 mm

Dipakai stud 19 x 125, dengan D - 19 mm < 25,5 mm


AMAN mm2

Luas penampang stud, As = 1/4 x π x D2 = 283.53

Kuat geser nominal stud,


Qn = 0,5 x As x √fc' x Ec = 121.612 kN
As x fu = 141.764 kN
Kontrol: Qn ≤ As x fu AMAN

Jumlah shear connector dari tumpuan 1/4 L:


n = 1/4 x qmax x L/Qn = 18.595 buah
19 buah
Jarak shear connector,
s = L/(4 x n) = 263.158 mm

s < 500 AMAN

Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang:


n = 1/8 x qmax x L/Qn = 9.297 buah
11 buah
Jarak shear connector,
s = 𝐿/(4 𝑥 𝑛) = 454.545 mm

s < 500 AMAN

Stud Ø19 - 175 mm

Gelagar Memanjang Gelagar Melintang


IWF
IWF 600
900xx200
300xx11
16x x1728
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 14
IWF 900 x 300 x 16 x 28

5000 mm

Stud Ø19 - 375 mm

Gelagar Memanjang Gelagar Melintang


IWF 900
IWF 600 xx 300
200xx16
11xx28
17
Gelagar Melintang
IWF900
IWF 700x 300
x 300 x 13
x 16 x 14
x 28

5000 mm

Gambar 13. Gambar detail shear connector pada gelagar memanjang


500

300

250
300

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
.44 mm

mm
tc3= 520.39 mm

9 mm

1 mm
xs
njang
Kelompok 6
Nama: Muhammad Reyhan (18643039)
: Rama Cainawa (18643051)
Kelas: D4-5A

Tugas Baja Jembatan Komposit

2. GELAGAR MELINTANG
A. DATA TEKNIS JEMBATAN

40 500
250 2% 2%
300

250 250
1300 1300 1300 1300 1300
7000

Gambar 5. Distribusi tegangan penampang komposit keadaan ultimit

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
5000 5000 5000 5000

Gambar 6. Data denah jembatan komposit

Keterangan Simbol Data Satuan


Tebal slab lantai jembatan ts 0.3 m
Tebal lapisan aspal ta 0.04 m
Tebal genangan air hujan th 0.04 m
Tebal trotoar tt 0.25 m
Jarak antar gelagar memanjang s 1.3 m
Jarak antar gelagar melintang l 5 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 6 m
Lebar trotoar b2 0.5 m
Lebar total jembatan b 7 m
Panjang bentang jembatan L 20 m
Mutu baja BJ - 41
Mutu beton K- 350

B. BAHAN STRUKTUR
1. Mutu Beton
a, Mutu Beton, K - 350 fc' 29.05 Mpa
b. Modulus elastisitas Ec 25332.084399 Mpa

2. Mutu Baja
a. Mutu baja BJ - 41 fy 250 Mpa
fu 410 Mpa
b. Tehangan dasar baja fs 166.66666667 Mpa
c. Modulus elastisitas Es 200000 Mpa

3. Berat Jenis berdasarkan SNI T-1725-2016 (Pasal 7.1 Tabel 2):


a. Berat baja Ws 78.5 KN/m3
b. Berat beton bertulang Wc 25 KN/m3
c. Berat lapisan aspal Wa 22 KN/m3
d. Berat air hujan Wh 9.8 KN/m3
e. Berat steel deck 0.0606 KN/m3

C. DATA PROFIL GELAGAR MEMANJANG


Dicoba menggunakan profil IWF 700 x 300 x 13 x 24

b= 300 mm

ro= 28 mm

d= 700 mm tw= 13 mm

tf= 24 mm

Gambar 14. Penampang Profil IWF 700 x 300 x 13 x 24

Data diambil dari profil baja


Keterangan Simbol Data Satuan
Berat profil baja G 184.87 Kg/m
Tinggi d 700 mm
Lebar b 300 mm
Tebal badan tw 13 mm
Tebal sayap tf 24 mm
Jari-jari r0 28 mm
Luas penampang A 215.5 cm2
Momen inersia X Ix 201000 cm4
Momen inersia Y Iy 10800 cm4
Tahanan Momen Sx 5743 cm3
Faktor reduksi ɸ 0.9

D. PEMERIKSAAN PROFIL GELAGAR

Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengecek apakah struktur komposit mempunyai kekuatan
dan syarat-syarat yang diperlukan dalam menerima pelenturan. Syarat-syarat yang diperlukan
struktur komposit sebagai penampang compact adalah sebagai berikut:

1. Syarat proporsi bagian-bagian (member proportions) dalam menerima lentur, gelagar baja
tampang IWF harus proporsional sehingga dapat memenuhi syarat:

lyc
0.1   0.9
ly
dimana
1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 54000000 mm4

ly = 108000000 mm4

sehingga dengan demikian 0,1 ≤ Iyc/Iy ≤ 0,9


0,1 ≤ 0.5000 ≤ 0,9 AMAN

2. Syarat Kelangsingan
Pada kondisi komposit mengalami pelenturan positif dan struktur komposit diasumsikan
termasuk dalam klasifikasi compact, maka syarat kelangsingan badan menurut RSNI-T-03-
2005 (Pasal 8.3.1.2), Harus memenuhi persamaan yaitu :

2hcp E
3,76
tw fy
penentuan lebar efektif (bE) ( RSNI T-03-2005 (PASAL 8.2.1))
bE = l = 5000 mm
bE = 1/5 x b = 1400 mm
dipakai bE min = 1400 mm

Nilai hcp yaitu kedalaman badan gelagar yang mengalami tekan (compression) pada kondisi
plastis berdasarkan garis netral plastis adalah sebagai berikut :
a = = 155.85 mm
As x fy
0,85 x f' c x b
E
sehingga dengan demikian a < ts
155,85 mm < 300 mm
Sehingga,
C = 0,85 x fc' x a x bE = 5387500 N
T = As x fy = 5387500 N

keseimbangan C=T, maka lengan momen:


d1 = d a = 572.08 mm
 ( ts  )
2 2
karena garis plastis tidak terletak pada badan (web) gelagar baja, maka berarti hcp = 0,
sehingga dengan demikian:
2h cp E
 3,76
tw fy
0 ≤ 106 TERPENUHI

Jadi, syarat kelangsingan badan (web slenderness) terpenuhi.

3. Syarat kelangsingan sayap tidak diperlukan

4. syarat jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekan (distance compression flange
bracing ) jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekanan haruslah memenuhi syarat
(RSNI T-03-2005 (PASAL 7.3.5 TABEL 8)

1/12 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 (𝑏)3
lyc = = 54000000 mm4
Ac = tf x b = 7200 mm2
rt √(𝑙𝑦𝑐/𝐴𝑐)
= = 86.6 mm2

Sehingga
Lb < 1,76 x rt x √𝐸𝑠 = 4311.10 mm
Lb = /𝑓𝑦 = 1333.33 mm
𝐿/15

1333,33 mm < 4311,10 mm TERPENUHI

E. GELAGAR SEBELUM KOMPOSIT


1. Pembebanan sebelum komposit
2. Tegangan pada baja sebelum komposit
Panjang bentang gelagar L 7 m
Momen maksimum akibat beban mati MD 739.761 KN.m

No Jenis Beban Beban Satuan


1 Berat sendiri profil baja (IWF 600 x 200 x 11 x 17) 2.034 Kn/m
2 Berat slab lantai 12.675 Kn/m
3 Berat steel deck 0.087 Kn/m
Total beban mati gelagar sebelum komposit (QD) 14.795 Kn/m
Momen yang bekerja MD = 1/8 x QD x L2 739.761 Kn/m

Tegangan lentur yang terjadi,

M D  10 3 = 0.1288 N/mm2
f 
Sx
3. Lendutan pada baja sebelum komposit

Beban mati gelagar memanjang QD 14.795 N/mm


Panjang bentang gelagar L 7000 mm
Modulus elastisitas baja ES 200000 Mpa
Momen inersia x Ix 2010000000 mm4

Lendutan yang terjadi

5 QD L4 = 1.151 mm



384 Es Ix
kontrol lendutan
𝐿/800
>
8.75 > 1.151 AMAN

F. GELAGAR SETELAH KOMPOSIT


1. Section properties setelah komposit

bE= 1400 mm

ts= 300 mm Ytc1= 294.15 mm

Yts1= 5.85 mm

d= 700 mm Ybs1= 705.85 mm

b= 300 mm
Gambar 15. Section properties penampang komposit jangka waktu pendek

Rasio modulus elastisitas


n = Es / Ec = 7.90

Jangka pendek, K = 1
Luas penampang beton,
Ac1 = (𝑏𝐸 𝑥 = 53197.38 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)

Titik berat penampang beton,


Yc1 = 𝑡𝑠/2 = 150 mm

Ac1Yc1 = Ac1 x (Yc1 + ds) = 45217771 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys1 = 𝑑𝑠/2 = 350 mm

As1Ys1 = As1 x Ys1 = 7542500 mm3

Luas komposit,
A1 = Ac1 + As1 = 74747.38 mm2
AY1 = Ac1Yc1+ As1Ys1 = 52760271 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌1/𝐴1 = 705.848 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc1 = (ds + ts) - Ybs = 294.152 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts1 = Ytc1 - ts = -5.848 mm
Ac1Ytc1 = Ac1 x (Ytc1 - Yc1) = 1105434110.5
2
mm4
As1Yts1 = As1 x (Ys1 - Yts1)2 = 2728825772.1 mm4
AY1Yt1 = Ac1Ytc1 + As1Yts1 = 3834259882.6 mm4

Momen inersia slab beton,


Ioc1 = ((𝑏𝐸 𝑥 = 398980329.28 mm4
𝑡𝑠3))/(12
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios1 = 2010000000 mm4
Io1 = Ioc1 + Ios1 = 2408980329.3 mm4
Momen inersia komposit,
Ixc1 = Io1 + Ay1Yt1 = 6243240211.8 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
Stc1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑐1 = 21224522.175 mm3

Sisi atas baja,


Sts1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑡𝑠1 = -1067624800 mm3

Sisi bawah baja,


Sbs1 = 𝐼𝑥𝑐1/𝑌𝑏𝑠1 = 8845023.4529 mm3

bE= 1400 mm

ts= 300 mm

Ytc3= 604.86 mm

Yts3= 304.86 mm
GARIS NETRAL KOMPOSIT

d= 700 mm

Ybs3= 395.14 mm

b= 300 mm

Gambar 16. Section properties penampang komposit jangka waktu panjang

Rasio modulus elastisitas


n = 𝐸𝑠/𝐸𝑐 = 7.90

Jangka panjang, K = 3
Luas penampang beton,
Ac3 = (𝑏𝐸 𝑥 = 17732.46 mm2
𝑡𝑠)/(𝑘 𝑥 𝑛)

Titik berat penampang beton,


Yc3 = 𝑡𝑠/2 = 150 mm
Ac3Yc3 = Ac3 x (Yc3 + ts) = 7979607 mm3

Titik berat penampang profil,


Ys3 = 𝑑𝑠/2 = 350 mm

As3Ys3 = As3 x Ys3 = 7542500 mm3

Luas komposit,
A3 = Ac3 + As3 = 39282.46 mm2
AY3 = Ac3Yc3+ As3Ys3 = 15522107 mm3

Jarak ke titik berat dari bawah,


Ybs = 𝐴𝑌3/𝐴3 = 395.141 mm

Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral,


Ytc3 = (ds + ts) - Ybs = 604.859 mm

Jarak sisi atas profil terhadap garis netral,


Yts3 = Ytc3 - ts = 304.859 mm
Ac3Ytc3 = Ac3 x (Ytc3 - Yc3)2 = 3668788910.7 mm4
As3Yts3 = As3 x (Ys3 - Yts3)2 = 43912470.8 mm4
AY3Yt3 = Ac3Ytc3 + As3Yts3 = 3712701381.4 mm4

Momen inersia slab beton,


Ioc3 = ((𝑏𝐸 𝑥 = 398980329.28 mm4
𝑡𝑠3))/(12
𝑥 𝑛)

Momen inersia profil baja,


Ios3 = 2010000000 mm4
Io3 = Ioc3 + Ios3 = 2408980329.3 mm4

Momen inersia komposit,


Ixc3 = Io3 + Ay3Yt3 = 6121681710.7 mm4

Tahanan momen penampang komposit,


Sisi atas beton,
Stc3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑐3 = 10120839.384 mm3

Sisi atas baja,


Sts3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑡𝑠3 = 20080364.634 mm3

Sisi bawah baja,


Sbs3 = 𝐼𝑥𝑐3/𝑌𝑏𝑠3 = 15492401.754 mm3
G. PEMBEBANAN SETELAH KOMPOSIT
1. Berat sendiri (MS)

No Jenis Baban Beban Satuan


1 Berat profil baja (IWF 700 x 300 x 13 x 24) 1.85 KN/m
2 Berat slab lantai 48.75 KN/m
Total berat sendiri (QMS1) 50.60 KN/m
3 Berat trotoar 40.63 KN/m
Total berat trotoar (QMS2) 40.63 KN/m

QMS2 = 40,63 kN/m QMS2 = 40,63 kN/m

QMS1 = 50.60 kN/m

RA RB

500 mm 500 mm
7000 mm

Gambar 17. Pembebanan berat sendiri pada gelagar melintang

("(" 𝑄_𝑀𝑆1 " " ×7× 7/2)" + (" 𝑄_𝑀𝑆2 " " ×0.5× 0.5/2 ") + ("
RA = 𝑄_𝑀𝑆2×0.5×(0.5/2+6+0.5))" " )/7

= 196.683 kN

Momen maksimum ditengah bentang


MMS1 = (RA × 7/2) - (𝑄_𝑀𝑆1 × 7/2 × 7/4) - (𝑄_𝑀𝑆2 ×0.5
×(0.5/2+6/2))
= 312.46 kNm

Beban gelagar memanjang


QMS3 = 10.168 kN

P1 P2 P3 P4 P5 P6

RA RB

250 mm 250 mm

1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm

Gambar 18. Pembebanan akibat berat sendiri gelagar memanjang


250 mm 250 mm

1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm 1300 mm

RA = ((𝑃_1×(7−0.25))+ 〖 (𝑃 〗 _2 ×(7−0.25−1.3))+ 〖 (𝑃 〗 _3 ×(7−0.25−(2×1.3)))+

= 30.504 kN

MMS2 = (RA × 𝐿/2) − (𝑃_1×(𝐿/2−0.375))−(𝑃_2×(𝐿/2−0.375−1.25))−(𝑃_3×(𝐿/2−0.375−1.

= 47.281 kNm

Momen total akibat berat sendiri


MMS = MMS1 + MMS2
= 359.74 kNm

2. Berat mati tambahan (MA)

No Jenis Beban Beban Satuan


1 Berat aspal 6.16 kN/m
2 Berat air hujan 2.74 kN/m
Total berat sendiri (QMA) 8.90 kN/m
𝑄_𝑀𝐴×𝑏_
RA = 1/2

= 26.712 kN

Momen maksimum ditengah bentang


MMA = (RA × 𝐿/2) −(𝑄_𝑀𝐴 × 𝑏_1/2 ×𝑏_1/4)

= 53.424 kNm

3. Beban Hidup

Beban lajur "D"


Faktor beban = 2 (SNI 1725-2016 Pasal 8.3 Tabel 12)

Untuk L ≤ 30 m q = 9 kPa
Untuk L ≥ 30 m q = 9 x (0,5+ kPa
SNI 1725-2016 15/𝐿 )

Karena L = 20 m ≤ 30 m, maka dipakai


q = 9 kPa

Jarak antar gelagar melintang, l = 5 m


q' = (𝑞/2,75)𝑥 𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = 32.73 kN/m
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛

Beban garis (BGT)


p = 49 kN/m
L = 7 m < 50 m, dari grafik diperoleh DLA = 40%

Maka:
P = p x (1 + DLA) x faktor beban = 137.2 kN

Beban "D" = q' + P


= 169.93 kN/m

RA RB

7000 mm

Gambar 19. Pembebanan akibat beban hidup merata (D)

q1 = 100% × 169.93 = 169.93 kN/m


q2 = 50% × 169.93 = 84.96 kN/m

RA = 594.7455 kN
Momoen maksimum akibat beban "D"
MTD = (RA × 𝐿/2) −(𝑞 ×𝐿/2 ×𝐿/4)

= 1040.80 kNm

4. Gaya rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada jarak 1,80 m dari permukaan lantai jembatan menurut (SNI 1725-
2016, Pasal 3.4.2). Besarnya gaya-gaya rem tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai
berikut:

Lt = 20 m ≤ 80 m
Maka, TTB = 25 kN
Jumlah gelagar n = 6 buah
Besarnya gaya rem
TTB = 25/𝑛

= 4.17 kN
Lengan terhadap pusat tampang gelagar
Y = Ytc + ta + 1.80
= 2.13 m

Gaya geser maksimum akibat gaya rem


VTB = (𝑇_𝑇𝐵×𝑌)/
𝐿
= 0.44 kN

Momen maksimum akibat gaya rem


MTD1 = 1/2× 𝑇_𝑇𝐵 ×𝑌

= 4.45 kNm

5. Gesekan perletakan

Tumpuan sendiri rol digunakan koefisien gesek (Cg) = 0,01. Momen yang terjadi dihitung
berdasarkan beban tetap dan koefisien gesek. Sedangkan gaya geser dianggap tidak terjadi.
Momen maksimum akibat gesekan perletakan
MFB = 0,01 x (MMS + MMA) = 4.13 kNm

6. Pengaruh temperatur (ET)

Beban ini hanya mengakibatkan terjadinya momen, sedangkan gaya geser dianggap tidak
akan terjadi. Besar momen adalah:
Perbedaan suhu rencana ∆t = 15 o
C
Modulus elastisitas baja Es 20000 kN/cm2
Koefisien muai suhu baja єs 1.2E-05 /oC

h = d + ts = 100 cm

Momen pengaruh temperatur


MET = ∆t x єs x Es x (𝑖 𝑥 = 22476 kN.cm
𝑐1)/ℎ = 225 kN.m

7. Beban angin (EW)

Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin
yang meniup kendaraan diatas jembatan dihitung dengan rumus:

TEW = 0.0012 × Cw × (Vw)2 × Ab

Untuk 𝑏/𝑑_𝑤 = 1 maka harga Cw = 2.1


Untuk 𝑏/𝑑_𝑤 = 2 maka harga Cw = 1.5

Untuk 𝑏/𝑑_𝑤 ≥ 6 maka harga Cw = 1.25

Dimana, 𝑑_𝑤 = ds + ts + tt = 1250 mm


𝑏/𝑑_𝑤 = 5.6 mm

Maka, harga 1.5+ (𝑏⁄(𝑑_𝑤−2))/(6−2)×(1.25−1.5)


Cw = = 1.28

Panjang bentang jembatan, L = 20 m


Ab = dw × L = 25 m2
Y = Ytc + ts + tt = 0.84 m2

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas ultimit:


VwU = 35 m/s (Sampai 5 Km dari pantai)
TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 23.43 kN

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah
horizontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.28
TEW2U = 0,0012 x Cw x (VwU)2 x L = 37.49 kN

Momen yang bekerja pada batas ultimit


MEWU = (TEW1U + TEW2U) x Y = 51.42 kNm

Kecepatan angin rencana untuk keadaan batas layan:


VwS = 30 m/s Sampai 5 km dari pantai
TEW1U = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab = 17.21 kN

Jika suatu kendaraan berada diatas jembatan maka beban garis merata tambahan arah
horizontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai, ditentukan sebagai berikut:

Cw = 1.28
TEW2U = 0,0012 x Cw x (Vw)2 x L = 27.54 kN

Momen yang bekerja pada batas ultimit


MEWS = (TEW1S + TEW2S) x Y = 37.78 kNm

8. Beban gempa (EQ)


Koefisien geser dasar daerah, C = 0.12
Faktor kepentingan I = 1.0
Tipe bangunan S = 3.0

Koefisien Pembebanan seismik horizontal


Kh = CxS = 0.36

Berat sendiri
MMS = 359.737 kNm

Berat mati tambahan


MMA = 53.42 kNm
WT = MMS + MMA = 413.16 kNm

Momen akibat beban gempa


MEQ = Kh x I x WT = 148.738 kNm

9. Rekapitulasi pembebanan gelagar

Gaya geser nominal dan rencana

Jenis Beban Vu (Kg) Faktor beban ultimit VuU(Kg)


Berat sendiri (MS) 227.186 - 227.186
Beban mati tambahan (MA) 26.712 0.7 18.6984
Beban lajur "D" ( TD) 594.745 1.8 594.7454545
Gaya rem (TB) 0.44 1.8 0.800
Gesekan perletakan - 1.3 1.3
Pengaruh temperatur (ET) - 1.2 -
Beban angin (EW)
1 EWS 44.75 1.2 53.70
2 EWU 60.91 1.2 73.10
Beban gempa (EQ) - 1.0 -

Momen nominal dan rencana

Jenis Beban Mu (Kg.m) Faktor beban ultimit MuU(Kg.m)


Berat sendiri (MS) 359.74 - 359.74
Beban mati tambahan (MA) 53.424 0.7 37.397
Beban lajur "D" ( TD) 1040.80 1.8 1040.80
Gaya rem (TB) 4.45 1.8 8.003
Gesekan perletakan 4.13 1.3 5.37
Pengaruh temperatur (ET) 225 1.2 269.71
Beban angin (EW)
1 EWS 37.78 1.2 45.33
2 EW U
51.42 1.2 61.70
Beban gempa (EQ) 148.738 1.0 148.738

A. Tegangan gelagar setelah komposit

Modulus penampang serat atas komposit, Stc = 21224522.175 mm3


Modulus penampang serat atas baja, Sts = -1067624800 mm3
Modulus penampang serat bawah baja, Sbs = 8845023.4529 mm3

Tegangan pada serat atas komposit, ftc = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑐)

Tegangan pada serat atas baja, fts = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑡𝑠)

Tegangan pada serat bawah baja, fbs = 𝑀/(𝑛 𝑥 𝑆𝑏𝑠)

Perhitungan tegangan pada gelagar memanjang

Momen ftc fts fbs


No Jenis beban
(N.mm) (Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 359736603 2.15 -0.04 5.15
2 Beban mati tambahan ( 53424000 0.32 -0.01 0.77
3 Beban hidup 1040804545 6.21 -0.12 14.90
4 Gaya rem (TB) 4446150 0.03 0.00 0.06
5 Gesekan perletakan 4131606 0.02 0.00 0.06
6 Pengaruh temperatur (E 224756648 1.34 -0.03 3.22
Beban angin (EW)
7 Ews 37777922 0.23 0.00 0.54
EWL 51419949 0.31 -0.01 0.74
8 Beban gempa (EQ) 148737817 0.89 -0.02 2.13
Tegangan total 11.49 -0.23 27.57

Kombinasi 1
Tegangan ijin beton: 100% x fc' = 29.05 Mpa
Tegangan ijin baja: 100% x fy = 250 Mpa

Kombinasi pembebanan 1 setelah komposit

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) 11.18 -0.22 26.83
4 Gaya rem (TB) 0.05 0.00 0.11
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 15.22 -0.30 36.51
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 2
Tegangan ijin beton: 125% x fc' = 36.31 Mpa
Tegangan ijin baja: 125% x fy = 312.5 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) 8.70 -0.17 20.87
4 Gaya rem (TB) 0.04 0.00 0.09
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 12.72 -0.25 30.52
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 3
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 350 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews 0.32 -0.01 0.76
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 4.30 -0.09 10.33
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 4
Tegangan ijin beton: 140% x fc' = 40.67 Mpa
Tegangan ijin baja: 140% x fy = 350 Mpa
ftc fts fbs
No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban lajur "D" (TD) - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 3.99 -0.08 9.57
AMAN AMAN AMAN

Kombinasi 5
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 375 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban hidup - - -
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
Beban angin (EW)
7 Ews 0.09 0.00 0.22
EwL 0.31 -0.01 0.74
8 Beban gempa (EQ) - - -
Tegangan total 3.83 -0.076 9.18
AMAN AMAN AMAN

Ekstrem 1
Tegangan ijin beton: 150% x fc' = 43.58 Mpa
Tegangan ijin baja: 150% x fy = 375 Mpa

ftc fts fbs


No Jenis beban
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
1 Berat sendiri (MS) 2.79 -0.06 6.70
2 Beban mati tambahan ( 0.64 -0.01 1.53
3 Beban hidup 6.21 -0.12 14.90
4 Gaya rem (TB) 0.03 0.00 0.06
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E 0.56 -0.01 1.34
Beban angin (EW)
7 Ews - - -
EwL - - -
8 Beban gempa (EQ) 0.89 -0.02 2.13
Tegangan total 11.11 -0.22 26.67
AMAN AMAN AMAN

Panjang bentang gelagar, L= 7000 mm


Modulus elastisitas baja, Es = 200000 Mpa
Momen inersia, Ixc1 = 6243240211.8 mm4
Ixc3 = 6121681710.7 mm4

Lendutan maximum pada gelagar akibat:


Beban merata (Q) : δ max = (5 𝑥 𝑄 𝑥 𝐿4)/(384 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Beban terpusat (P) : δ max = (1 𝑥 𝑃 𝑥 𝐿3)/(48 𝑥
𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)
Momen (M) : δ max = (1 𝑥 𝑀 𝑥 𝐿2)/(72√3
𝑥 𝐸𝑠 𝑥 𝐼𝑥𝑐)

Perhitungan lendutan pada gelagar memanjang

Q P M Lendutan
No Jenis beban
(N/mm) (N) (N.mm) δmax
1 Berat sendiri (MS) 91.22 - - 2.33
2 Beban mati tambahan ( 8.90 - - 0.23
3 Beban lajur "D" (TD) 32.73 137.2 - 0.84
4 Gaya rem (TB) - - 4446150.4481 0.0014
5 Gesekan perletakan - - 4131606.025 0.0013
6 Pengaruh temperatur (E - - 224756647.63 0.0707
7 Beban angin (EW) - - 89197871.401 0.0281
8 Beban gempa (EQ) - - 148737816.9 0.0468

Batasan lendutan elastis, L / 800 8.75 > δmax

Kombinasi beban akibat lendutan pada gelagar

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KO - 3 KOM - 4


Lendutan Lendutan Lendutan Lendutan
No Jenis beban δmax δmax
δmax δmax
1 Berat sendiri (MS) 2.329 2.329 2.329 -
2 Beban mati tambahan ( 0.227 0.227 0.227 -
3 Beban lajur "D" (TD) 0.836 0.836 0.836 -
4 Gaya rem (TB) 0.00140 0.00140 0.00140 -
5 Gesekan perletakan - 0.00130 0.00130 -
6 Pengaruh temperatur (E - 0.07073 0.07073 -
7 Beban angin (EW) - - 0.02807 -
8 Beban gempa (EQ) - - - 0.047
δtotal 3.395 3.467 3.495 0.047
AMAN AMAN AMAN AMAN

C. Perhitungan Shear Connector

Kombinasi beban akibat gaya geser pada gelagar memanjang

Kombinasi beban KOM - 1 KOM - 2 KOM - 3


Vu Vu Vu
No Jenis beban
(kN) (kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 227.19 227.19 227.19
2 Beban mati tambahan ( 26.71 26.71 26.71
3 Beban lajur "D" (TD) 594.75 594.75 594.75
4 Gaya rem (TB) - 0.44 0.44
5 Gesekan perletakan - - -
6 Pengaruh temperatur (E - - -
7 Beban angin (EW) - - 60.91
8 Beban gempa (EQ) - - -
Vumaks 848.64 849.09 910.00

Kombinasi tegangan gaya geser pada gelagar melintang

Persen Vumax % 100 Vumax


No Kombinasi beban tegangan
ijin (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 848.64 848.64
2 Kombinasi - 2 125% 849.09 1061.36
3 Kombinasi - 3 140% 910.00 1274.00
Vumax rencana 848.64

Tebal slab, ts = 300 mm


Jarak titik atas slab beton terhadap garis netral, Ytc = 294 mm
Luas penampang beton yang ditranformasikan, Act = 74747.38 mm2

Momen statis penampang tekan beton yang ditranformasikan,


Sc = Act x (Ytc - ts/2) = 10775000 mm3

Gaya geser maksimum


qmax = Vmax x sc/Ixc1 = 1.46

Digunakan stud 19 x 125 L = 125 mm


D = 19 mm
Modulus elastisitas beton, Ec = 2533.21 kN/cm2
Kuat tekan beton, fc' = 2.905 kN/cm2
Mutu baja stud, BJ - 50 fu = 50 kN/cm2
Berdasarkan RSNI T-03-2005, syarat stud:
Diameter maksimum, 1,5 x tf = 36 mm

Jarak antara stud,


1. 600 mm
2. 2 x ts 600 mm
3. 4xL 500 mm

Dipakai stud 19 x 125, dengan D - 19 mm < 30 mm mm2

Luas penampang stud, As = 1/4 x π x D2 = 283.53

Kuat geser nominal stud,


Qn = 0,5 x As x √fc' x Ec = 121.61 kN
As x fu = 141.76 kN

Kontrol: Qn ≤ As x fu AMAN

Jumlah shear connector dari tumpuan 1/4 L:


n = 1/4 x qmax x L/Qn = 21 buah

Jarak shear connector,


s = L/(4 x n) = 237.23 mm

s < 500 AMAN

Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang:


n = 1/8 x qmax x L/Qn = 30 buah

Jarak shear connector,


s = 𝐿/(4 𝑥 𝑛) = 166.0631 mm

s < 500 AMAN

Stud Ø19-200

Gelagar Memanjang
IWF 600 x 200 x 11 x 17

Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

250 mm 1300 mm
Gelagar Memanjang
IWF 600 x 200 x 11 x 17

Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

250 mm 1300 mm

Stud Ø19 - 150

Gelagar Memanjang
IWF 600 x 200 x 11 x 17

Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

1300 mm

Gambar 23. Shear connector pada gelagar melintang di 1/4 bentang


500

300

250
00

250

1300

1300

1300

1300

1300

250
4.15 mm

85 mm
Ytc3= 604.86 mm

04.86 mm

95.14 mm
QMS2 = 40,63 kN/m

RB

500 mm

P6

RB

250 mm
250 mm

_3 ×(7−0.25−(2×1.3)))+ 〖 (𝑃 〗 _4 ×(7−0.25−(3×1.3)))+ 〖 (𝑃 〗 _5 ×(7−0.25−(4×1.3)))+ 〖 (𝑃 〗 _6 ×(7−0,25−(5×1,3))))/𝐿

−1.25))−(𝑃_3×(𝐿/2−0.375−1.25−1.25))
RB
ng
×(7−0,25−(5×1,3))))/𝐿
Kelompok 6
Nama: Muhammad Reyhan (18643039)
: Rama Cainawa (18643051)
Kelas: D4-5A

Tugas Baja Jembatan Komposit

3. PERHITUNGAN SAMBUNGAN GELAGAR MEMANJANG DAN MELINTANG


A. DATA-DATA PERENCANAAN

Panjang bentang jembatan, L = 20 m


Jumlah gelagar memanjang = 6 buah
Jumlah gelagar melintang = 6 buah
Jarak antar gelagar memanjang, s = 1.3 m
Jarak antar gelagar melintang, I = 5 m

B. MENGHITUNG BEBAN TERFAKTOR (RU)


Besarnya gaya lintang yang bekerja pada gelagar memanjang:
Beban mati gelagar memanjang QD = 26.61 kN/m
Beban hidup gelagar memanjang QL = 118.52 kN/m
Beban terfaktor,
Ru = 1⁄2×(𝑄𝐷×𝑠)+𝑄𝐿 = 135.817 kN/m

C. MENGHITUNG TAHANAN NOMINAL BAUT


1 Rencana baut
Digunankan baut tipe : A325
Diameter baut, d = 20 mm
Diameter lobang baut, d1 = 21 mm
Kuat tarik minimum baut fu = 825 Mpa

2 Tahanan Geser Baut


Bidang geser baut, m = 2
r1 = 0.5

Luas baut
Ab = 1/4 × π × d2 = 314.16 mm2

Maka :
Rn = m × r1 × fu × Ab
= 259181.39 N
ɸRn = 194386.05 N

3 Tahanan Tarik Baut


Rn = 0.75 × fu × Ab
= 194386.05 N
ɸRn = 145789.53 N
4 Tahanan Tumpu Baut
Tebal pelat, tp = 11 mm
Kuat tarik pelat fu = 410 N/mm2
Rn = 2.4 × d × tp × fu
= 216480 N
ɸRn = 162360 N

D. MENGHITUNG JUMLAH BAUT


Beban terfaktor, Ru = 135.8173252 kN
Tahanan nominal baut (diambil terkec ɸRn = 145.790 kN
Jumlah baut,
n = Ru / ɸRn = 0.93 buah
= 8 buah

E. KONTROL KEKUATAN DESAIN


a Baut
Tahanan nominal baut, ɸRn = 145.790 kN
Jumlah baut, n = 8 buah
Ru baut = 1166.3162726 kN
Kontrol : Ru baut ≥ Ru
1166.316 ≥ 135.8173 AMAN

b Pelat
Luas pelat, Ag = 13440 mm2
Jumlah baut, n = 8 buah
Tebal pelat, tp = 11 mm

Luas netto pelat,


An = Ag - n × d × tp
= 11680 mm2

Luas nominal pelat,


Ae = An = 11680 mm2

Kuat tarik pelat, fu = 410 Mpa


Kuat leleh pelat, fy = 250 Mpa

Kondisi leleh : ɸ = 0.9


ɸTn = ɸ × fy × Ag = 3024000 N

Kondisi fraktur: ɸ = 0.75


ɸTn = ɸ × fu × Ae = 3591600 N

diambil nilai terkecil, ɸTn = 3024000 N


= 3024 kN
Kontrol :
ɸTn ≥ Ru
3024 ≥ 135.817325 AMAN

F. SUSUNAN BAUT
Syarat jarak baut menurut RSNI T-03-2005 :
Jarak baut ke tepi :
1.5 d <LI <150 mm
30 <LI <150 mm

Jadi jarak dari tepi diambil : 100 mm

Jarak antar baut :


3d <L2 <200 mm
60 <L2 <200 mm

Jadi, jarak antar baut diambil : 150 mm

Gelagar Memanjang 150 mm 150 mm


IWF 600 x 200 x 11 x 17

150 mm 150 mm

8 Baut Ø19 - 125 150 mm 150 mm

150 mm 150 mm

150 mm 150 mm

100 mm 100 mm
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24
1300 mm

Gelagar Memanjang 150 mm


IWF 600 x 200 x 11 x 17

150 mm

8 Baut Ø19 - 125 150 mm

150 mm

150 mm

100 mm
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24
150 mm

100 mm
Gelagar Melintang
IWF 700 x 300 x 13 x 24

Gambar 24. Susunan baut gelagar memanjang dan melintang

Anda mungkin juga menyukai