disusun oleh :
Nama : Yusrinabilla
NIM : 17/414521/KH/09408
Kel/Gel : 10/1
I. JUDUL PRAKTIKUM
“Pemeriksaan Daging di Laboratorium”
II. TUJUAN PRAKTIUM
1. Memahami daging menurut SNI 2008 dan karakteristik normal daging (warna,
pH, tekstur, dll)
2. Memahami perbedaan karakteristik daging masing-masing hewan
3. Memahami macam pigmen pada daging
4. Memahami mekanisme perubahan otot menjadi daging dan proses pembusukan
daging
5. Memahami daging DFD dan PSE beserta cirinya
6. Memahami proses pembusukan daging
7. Memahami daging ayam bangkai dan cirinya
Metode :
Sepotong daging ditaruh di ujung besi penggantung dengan sumbat karet
reagen Eber sebanyak 5 ml dituang pada tabung reaksi besi penggantung
dengan sumbat dan daging dimasukkan daging tidak boleh menyentuh reagen
dan dinding tabung tunggu hingga ada embun/tidak gas NH3 yang keluar dari
daging akan berikatan dengan uap HCl dan membentuk embun NH4Cl.
Hasil dan Interpretasi :
(+) : Ada pembusukan, terdapat embun pada dinding tabung reaksi. Gas NH 3 dari
potongan daging busuk berikatan dengan uap HCL akan membentuk embun
NH4Cl.
(-) : Tidak ada pembusukan, tidak terdapat embun. Penyebabnya adalah tidak ada
aktivitas bakteri penghasil NH3 atau aktivitas bakteri pada daging busuk belum
sempurna.
2. Uji H2S
Materi :
1. Kertas saring : untuk menyaring larutan
2. Cawan petri : sebagai tempat pengujian uji
3. Pb asetat 10% : sebagai reagen dalam uji H2S, sebagai indicator ada
tidaknya H2S yang dihasilkan daging
4. Daging sapi : sampel yang akan diuji
Metode :
Daging dipotong dadu disimpan di cawan petri kertas saring diletakkan
pada cawan petri larutan Pb Asetat 10% diteteskan pada kertas saring
secukupnya cawan petri ditutup dan tunggu 10 menit. Bila terdapat gas H2S
bebas, maka akan berikatan dengan Pb asetat menjadi PbS yang akan ditandai
dengan timbulnya bercak coklat/hitam pada kertas saring.
3. Uji Postma
Materi :
1. Cawan petri : tempat perlakuan uji
2. Alu dan mortar : untuk menghaluskan daging
3. Penangas air 500C : pemanas
4. MgO 100mg : untuk mempercepat ekstrak daging melepaskan NH3
5. Daging 2 gr : sampel yang akan diuji
6. Aquadest 20 ml : larutan membuat ekstrak daging
7. Kertas lakmus merah : indicator pH
Metode :
Sebanyak 2 gr daging sapi dihancurkan dalam 20 ml air dengan alu dan mortar
untuk membuat ekstrak 10 ml ekstrak daging 10% diambil dan dimasukkan ke
cawan petri kertas lakmus merah ditempel pada bagian dalam dan luar tutup
cawan petri 100 mg MgO ditambahkan ke cawan petri dan dihomogenkan
cawan petri dimasukkan ke waterbath 500C selama 5 menit waterbath ditutup.
Ekstrak daging dan MgO yang dipanaskan akan membebaskan NH 3 dari ikatan
dan bereaksi dengan kertas lakmus di dalam petri, sedangkan lakmus diluar
sebagai control.
Hasil dan Interpretasi :
(+) : Ada pembusukan, kertas lakmus menjadi biru muda
(-) : Tidak ada pembusukan, kertas lakmus tidak berubah warna.
Dubius : Kertas lakmus Sebagian besar berubah warna.