Anda di halaman 1dari 4

Combined Loads

Pembebanan gabungan/kombinasi adalah pembebanan yang terjadi ketika sekumpulan jenis


beban yang berbeda diterapkan, misalnya momen lentur, gaya aksial, dan torsi. Tujuan dalam
pembebanan gabungan adalah untuk menentukan tegangan pada suatu titik di bagian struktur
ramping yang mengalami pembebanan yang berubah-ubah. Sebuah penampang dipotong melalui
titik perhatian dan beban / momen internal yang dievaluasi di pusat bagian untuk menjaga
keseimbangan. Sistem pembebanan internal ini akan terdiri dari tiga komponen gaya dan tiga
vektor pasangan (momen). Untuk menentukan distribusi tegangan pada suatu titik, diterapkan
prinsip superposisi. Jika pembebanan menghasilkan lebih dari satu jenis tegangan, tegangan total
dalam suatu penampang dapat dihitung dengan menjumlahkan tegangan individu bersama-sama
(superposisi).

Tinjauan tentang tegangan yang tercakup dalam pembahasan ini ada di bawah ini:

Gaya Aksial
Gaya aksial bekerja pada pusat aksis dari elemen struktur. Jika beban menyebabkan penambahan
panjang dari elemen, maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik. Jika beban menyebabkan
elemen memendek, maka gaya yang bekerja adalah gaya tekan. Kondisi struktur ini biasanya
ditemukan pada elemen-elemen struktur yang join-joinnya merupakan sendi seperti yang
biasanya didapatkan pada sistem struktur rangka batang dengan elemen yang tertarik disebut
batang tarik dan elemen yang tertekan disebut batang tekan. Selain itu elemen yang memikul
beban tekan juga biasanya disebut dengan kolom.
Gaya Geser
Gaya geser bekerja tegak lurus terhadap aksis dari elemen struktur. Gaya geser bisa berupa gaya
terpusat dan bisa juga berupa beban merata per satuan panjang.

Momen Lentur
Dalam praktek di lapangan sulit untuk menerapkan momen lentur murni pada elemen struktur.
Secara umum, momen lentur murni diperoleh dengan menerapkan jenis beban lainnya pada
elemen struktur. Sebagai contoh pada gambar elemen vertikal BC ditempatkan pada elemen AB
dan membawa beban geser horizontal P. Maka akibat itu pada AB terdapat momen M = Ph dan
juga beban aksial P pada titik B.
Torsi
Kondisi yang sama dalam penerapan momen lentur pada elemen struktur juga terjadi pada
penerapan torsi pada elemen struktur. Sebagai contoh pada balok kantilever sesuai dengan
gambar, elemen horizontal BC memikul gaya geser vertikal W pada titik C. Maka kantilever AB
menerima torsi T = Wh dan gaya geser W pada titik B.

Beban Luar dan Gaya Dalam


Semua gaya-gaya yang diilustrasikan pada gambar-gambar di atas merupakan Beban Luar.
Penempatan beban luar pada sistem struktur akan memicu terjadinya reaksi perletakan pada
tumpuan. Reaksi dari tumpuan juga didefinisikn sebagai beban luar.
Apabila balok kantilever seperti pada gambar dipotong pada potongan m-m maka bagian elemen
BC tidak mampu lagi mendukung beban W. Maka pada kasus ini bagian elemen AB yang akan
menjadi tumpuan untuk bagian elemen BC. Maka pada potongan m-m titik B aka terjadi momen
dan gaya geser akibat bagian elemen BC dan titik B bagian elemen AB akan menerima gaya dan
momen yang sama akan tetapi arahnya berlawanan.
Sistem gaya seperti ini disbut dengan Gaya Dalam. Secara umum gaya dalam bervariasi
sepanjang bentangan elemen struktur, dimana momen dalam, M, akan meningkat semakin dekat
dengan tumpuan. Maka pada hal ini pada potongan m-m terdapat gaya dalam gaya geser dan
momen lentur.

Gaya dalam terditribusi pada penampang elemen dalam bentuk tegangan. Resultan dari setiap
distribusi tegangan sesuai dengan gaya dalam yang bersesuaian maka gaya dalam sering juga
disebut resultan tegangan. Dalam analisis perlu untuk menentukan posisi dan nilai maksimum
dari tegangan dan perpindahan. Seringkali langkah pertama yang harus ditentukan adalah
menentukan distribusi gaya dalam dari empat gaya-gaya di atas.

Anda mungkin juga menyukai