Anda di halaman 1dari 8

BAB 1.

DATA HASIL PENGUKURAN

1.1 Tabel Hasil Pengamatan


Dari pengamatan debit air yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Kadar Air dan Aktivitas Air

Pengamatan kadar air pada bahan hasil pertanian dilakukan dengan cara
menimbang bahan sampel sebelum di oven dan menimbang bahan sampel sesudah
di oven, sedangkan aktivitas air menggunakan alat yang bernama Lab Swift-aw.
Hal tersebut dapat di buktikan pada contoh sampel seperti wortel yang bersifat
perishable dengan kadar air 92,5% mempunyai nilai aktivitas air 0,94, nilai
tersebut lebih tinggi dari nilai bahan non perishable contoh seperti kedelai dengan
nilai kadar air 12,1% dan aktivitas air 0,618.

1.2 Prosedur Kerja


Berikut adalah prosedur kerja untuk pengukuran kadar air dan aktivitas air
(aw)

1.2.1 Prosedur pengukuran kadar air


2

Mulai

Bahan: wortel, labu siyam, tomat, kedelai,


jagung, dan kacang tanah
Alat: timbangan, oven, timer, pisau, sendok,
cawan, eksikator, dan penjepit

Mencuci cawan kemudian mengoven cawan pada suhu 130 C selama 3 jam

Mengambil cawan kemudian didinginkan didalam eksikator selama 1 jam

Memotong dan menggiling bahan hasil pertanian

Menimbang sampel 20 gram lalu diletakan pada cawan kering

Mengoven sampel pada suhu 130 C selama 3 jam

Mendinginkan sampel didalam eksikator dan ditimbang

Mengoven bahan kembali selama 30 menit pada suhu 130 C

Mendinginkan sampel didalam eksikator dan ditimbang

Mengolah data

Data kadar air

mulai

Gambar 1.1 Diagram Alir Pengukuran Kadar Air Bahan Hasil Pertanian
3

1.2.2 Prosedur pengukuran aktivitas air (aw)

Mulai

Bahan: wortel, labu siyam, tomat, kedelai,


jagung, dan kacang tanah
Alat: timbangan, lab swift- aw, timer, pisau,
cawan, sendok, dan penjepit

Menyiapkan alat pengukur aw, menekan tombol menu hingga nilai aw


dan suhu muncul

Menganbil sejumlah sampel, dan diisikan pada cawan plastik


hingga terisi setengahnya

Masukan cawan plastik berisi sampel pada ruang pengukuran aw

Menekan tombol start untuk memulai pengukuran

Menunggu bunyi “beep” untuk menunjukan analisis telah selesai

Data aktivitas air

Selesai

Gambar 1.2 Diagram Alir Pengukuran Aktivitas Air Bahan Hasil Pertanian
4

1.3 Pembahasan
1.3.1 Penggolongan Bahan Berdasarkan Kadar Air Tinggi dan Rendah
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam persen. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan
kesegaran dan daya simpan bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi
mengakibatkan mudahnya bakteri, mikroba, kapang, dan khamir untuk
berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan dan
memiliki daya simpan yang pendek. Sedangkan kadar air rendah memiliki daya
simpan yang lebih lama karena kandungan air yang terdapat pada behan
cenderung sedikit sehingga mikroba tidak bisa hidup didalamnya (Winarno,
1997).

Dalam tabel 1.1 dituliskan bahwa bahan-bahan yang memiliki kadar air tinggi
antara lain wortel, tomat, dan labu siyam. Bahan yang mengandung kadar air
tinggi biasanya tidak awet dalam hal penyimpanan karena bahan yang memiliki
kadar air tinggi lebih mudah busuk karena air adalah media untuk
perkembangbiakan mikroba.

Dalam tabel bab 1 dituliskan bahwa bahan-bahan yang memiliki kadar air
rendah antara lain kacang kedelai, kacang tanah, dan jagung cenderung memiliki
daya simpan yang lama karena memiliki kadar air rendah untuk menghambat
perkembangbiakan mikroba

1.3.2 Rumus Konversi


Wm
Kadar air (bb%) m = ×100 % .............................................Persamaan (1)
Wm+Wd
Wm
Kadar air (bk%) M = × 100 %.....................................................Persamaan (2)
Wd
Konversi rumus kadar air basis basah ke basisi kering ditentukan dengan rumus:
100 m
M= ........................................................................................Persamaan (3)
100−m
Keterangan : Wm : berat air dalam bahan
Wd : berat kering mutlak
5

1.3.3 Penggolongan bahan berdasarkan aw tinggi dan rendah


Aktivitas air (aw) menggambarkan derajat akivitas air dalam bahan pangan,
baik kimia dan biologis. Aktivitas air sangat erat kaitannya dengan kadar air
dalam bahan terhadap daya simpan. Tinggi rendahnya nilai aktivitas air akan
mempengaruhi waktu simpan dan kualitas dari bahan makanan. Range nilai
aktivitas air yaitu 0 – 1. Semakin besar nilai aktivitas air maka semakin kecil daya
tahan bahan makanan, begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai aktivitas air
maka semakin lama daya simpan bahan makanan tersebut. Kandungan air dalam
bahan makanan mempengaruhi daya tahan bahan terhadap serangan mikroba yang
dapat digunakan oleh mikroorganisme sebagai tempat tumbuhnya (Belitz, 2009).

Dalam tabel 1.1 dituliskan bahwa bahan-bahan yang memiliki nilai aktivitas
air (aw) tinggi adalah tomat, labu siyam dan wortel dengan nilai aw masing-
masing (0,941), (0,941), (0,940) sehingga menjadi tempat tumbuhnya mikroba
yang berdampak pada bahan cepat membusuk. Mikroba bisa berkembang pada
nilai aw minimal 0,91.

Dalam tabel 1.1 dituliskan bahwa bahan-bahan yang memiliki nilai aktivitas
air (aw) rendah antara lain kacang kedelai, kacang tanah, dan jagung dengan nilai
awmang-masing (0,618), (0,566), (0,697) sehingga mikroba tidak dapat
berkembang karena dibahan tersebut memiliki nilai aw kurang dari 0,91.

1.3.4 Hubungan antara Kadar Air dan Aktivitas Air

Grafik 1.1 Grafik Hubungan Antara Kadar Air dan Aktivitas Air
6

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan kadar air dan aktivitas
air pada bahan pertanian adalah semakin tinggi kadar air yang dimiliki sampel
maka aktivitas air juga akan tinggi. Sehingga pada bahan pertanian tingkat kadar
air mempengaruhi cepat atau lambat busuk suatu bahan pertanian, karena aktivitas
air menunjukan habitat mikroorganisme yang mempegaruhi daya simpan bahan.

Bahan yang memiliki kadar air dan nilai aw tinggi antara lain tomat, wortel,
dan labu siyam, sedangkan bahan yang memiliki kadar air dan nilai aw rendah
antara lain kacang kedelai, kacang tanah, dan biji jagung.

1.3.5 Eksikator
Eksikator merupakan alat laboratorium yang di gunakan untuk
menghilangkan kadar air yang ada pada bahan. Fungsi dari eksikator antara lain :

1. Untuk menyerap panas dari bahan atau alat yang sudah di keringkan
menggunakan oven, microwave atau yang lainnya

2. Sebagai tempat penyimpanan bahan yang mudah terpengaruh oleh


kelembapan udara

3. Sebagai tempat untuk mendinginkan atau mengeringkan alat dan bahan


BAB 2. KESIMPULAN

1. Bahan pertanian yang memiliki sifat perishable antara lain tomat, labu
Siam, dan wortel, memiliki kadar air (bb%) yang tinggi yaitu 94,8 %,
93,9%, 92,5 sehingga mikroba dapat hidup didalamnya dan memiliki daya
simpan tidak tahan lama.

2. Bahan yang memiliki sifat non perishable antara lain kacang kedelai,
kacang tanah, dan jagung, memiliki kadar air (bb%) rendah yaitu 12,1%,
6,3%, 14,9% sehingga mikroba tidak bisa hidup didalamnya karena
memiliki kadar air rendah dan memiliki daya simpan yang cukup lama.
Media untuk tempat tumbuhnya mikroba adalah di air atau tempat lembab.
BAB 3. DAFTAR PUSTAKA

Aventi, 2015. Penelitian Prngukuran Kadar Air Buah

Leviana, T dan Paramita, V. 2017. Pengaruh suhu terhadap kadar air dan aktivitas
air dalam bahan pada kunyit.

Awali,P. 2017. Perbedaan Desikator dan Eksikator.


https://www.coursehero.com/file/27029316/Perbedaan-Desikator-dan-
Eksikatordocx/ [Diakses pada 23 Maret 2019]

Anda mungkin juga menyukai