TEMA
(https://www.thermalproducts.com/information-and-resources/item/1995-
diterima adalah produk dengan kriteria dan spesifikasi yang sudah sesuai
standar.
bahan kimia
1. Bagian depan yang tetap atau Front Head Stationary Head (Stasionary
Head)
ketiga bagian tersebut. Jika suatu STHE memiliki kode BEM, artinya HE ini
memiliki bagian depan tipe B, shell dengan tipe E, dan bagian belakang
Gambar 1 (https://www.process-heating.com/articles/84522-selecting-tema-
type-heat-exchangers).
Pada Removable bundle heat exchangers bundel tube dapat dilepaskan tanpa
mengganti shell atau bonnets. Kategori STHE ini umumnya kurang efektif
dari segi biaya dibanding disain dengan bundle tube yang tidak dapat
1. BEU / AEU
umumnya merupakan gaya desain yang paling efektif dari segi biaya dari
Unit-unit ini harus memiliki jumlah aliran tube yang genap, yang justru
(a)
Gambar 3. STHE tipe BEU, (a) bagian-bagian penyusun, (b) skema aliran fluida
mendinginkan fluida dengan tingkat fouling yang rendah seperti seperti air,
susu, dan produk minuman. Selain itu tipe ini cocok untuk proses
2. BEW / AEW
Shell pada disain ini dapat dilepas sehingga dapat diinspeksi dan
perpipaan shell. Kelemahan dari kategori ini yaitu fluida pada shell dan
tube keduanya harus non-volatile dan tidak beracun. Aliran di tube hanya
bisa 1- atau 2-pass. STHE ini juga tidak dapat digunakan untuk proses
dimana terdapat perbedaan temperatur yang besar antara shell dan tube.
3. AEP / BEP
Tipe ini terdiri dari unit tabung lurus dengan satu floating head di dalam
dan satu stationer head. Disain yang seperti ini memungkinkan tube bundle
temperatur yang besar antara fluida di shell dengan fluida di tube. Unit-
unit ini paling sering digunakan sebagai intercooler dan aftercooler dengan
gas di sisi tube. Tipe ini juga merupakan konfigurasi STHE yang umum
Tekanan operasi maksimum untuk STHE tipe ini adalah >2000 psig.
(tingkat fouling yang tinggi). Mengingat tube bundle pada tipe BEP tidak
dapat dilepaskan maka fluida di bagian shell harus memiliki tingkat fouling
(a)
Gambar 5. STHE tipe BEP, (a) bagian-bagian penyusun, (b) skema aliran fluida
4. AES / BES
Tipe ini adalah unit bundel yang paling mahal dalam kategori ini. Tabung
steam. Desain tipe ini juga mensyaratkan jumlah aliran di sisi tube
berjumlah genap. Oleh karena itu proses transfer panas yang bisa diterapkan
pada tipe ini juga terbatas seperti U bundel. STHE tipe ini umumnya
Bundle atau fluida yang digunakan terlalu korosif sehingga dapat merusak
Jenis unit ini sering digunakan dalam layanan dan layanan bertekanan
yang bocor. Keuntungan lain adalah bahwa mereka umumnya lebih efektif
1. NEU
STHE tipe NEU ekuivalen dengan tipe BEU Exchanger untuk aplikasi industri
yang tidak mengharuskan proses berjalan sesuai standar sanitasi seperti pada
aplikasi untuk produk makanan. Karena badan HE ini tidak harus dilapisi
maka tipe NEU adalah pilihan paling ekonomis untuk proses pemanasan
10 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
(a)
(b)
11 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
STHE ini merupakan disain yang paling sederhana dan paling ekonomis.
Tube sheet dilas pada shell dan kedua head disambungkan dengan tube
menggunakan baut. Kekurangan dari disain ini yaitu, bagian shell hanya
(a)
(b)
12 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 8. STHE tipe BEM
tabung mengembang dan terlepas dari tube sheet yang dapat menyebabkan
Pemilihan Praktis
Karena terlalu banyak jenis kontruksi Shell and Tube dengan standard TEMA,
Pilih tipe rear head terlebih dahulu, kemudian pilih stationary head
yang cocok.
Jika tube side tinggi, pilih B-M, karena tubesheet bisa diperbaiki,
fluida pada shell side harusnya non-fouling atau shell side tidak
Jika shell high fouling, maka pilih A-S, jika shell side design pressure
Pilih NTIW dengan tipe E, jika fluida di shell side vapor dan terjadi
getaran (vibration)
Untuk tipe kattle reboiler, pertama pilih BKU (Gambar 2.4), jika tube
13 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
BAB 2. PERTIMBANGAN DISAIN TERMAL
Laju alir fluida panas dan dingin, temperatur keluarannya dan properti dari
masing-masing fluida tersebut adalah input utama dalam disain termal HE.
Untuk shell dan tube, disain termal meliputi penentuan luas area
perpindahan panas, jumlah tube, panjang dan diameter tube, tata letak tube,
jumlah aliran (pass) shell dan tube, tipe HE (fixed tube, removable tube, atau
U bundle), jarak antar tube (tube pitch), jumlah sekat (baffle), tipe dan
Shell
Shell adalah wadah untuk fluida yang melewati shell dan tempat
pas dengan ukuran tube bundle. Jarak antara bagian dalam shell dan tube
Tube
Kondisi paling efisien untuk perpindahan panas adalah ketika suatu STHE,
mampu menahan tekanan internal tube dan korosi dari fluida yang
dengan BWG (Birmingham Wire Gauge) dan diameter luar (OD) yang diukur
14 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Semakin panjang tube akan berakibat pada semakin kecil diameter shell dan
tube harus diukur dari muka bagian dalam tabung ke ujung bagian lurus di
U-bend.
Tube dengan panjang 6, 8, 12, 16, 20, dan 24 ft adalah yang paling umum
perancangan yang ekonomis dapat dipilih panjang tube dengan ukuran 2500,
3000, 3500, 4000, 4500, 5000 dan 6000 mm. Untuk perancangan panjang
tube diluar dari standard bisa difabrikasi jika mampu. Stainless steel,
Alokasi Fluida
Shell : Tube
15 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Fluida yang mempunyai Fluida yang cenderung kotor
perubahan fasa
besar (>40oC)
Apabila ditinjau alat penukar kalor iini, maka aliran dibagi menjadi tiga
berlawanan arah.
LMTD yang besar, sehingga luas transfer panas yang dibutuhkan kecil, maka
16 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
ukuran HE juga kecil. Berikut adalah gambar arah aliran fluida counter-
Susunan pemasangan tube pada tube sheet suatu STHE bisa dijumpai dalam
pola triangular dan square seperti terlihat pada Gambar 9 berikut. Tube pitch
adalah jarak dari bagian tengah satu tube ke bagian tengah tube lain yang
berdekatan. Nilai terkecil untuk tube pitch adalah 1.25 kali dari diameter
luar tube (ODt) dan biasanya nilai ini yang dipakai kecuali ada keharusan
untuk menggunakan tube pitch yang lebih lebar. Jumlah total tube yang
diameter dalam (ID) shell, OD tube, tube pitch, tata letak tube, jumlah aliran
17 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 9. Tube Pattern
Tube pitch ditentukan dengan terlebih dahulu menetapkan OD tube dan tata
letak tube. Standar tube pitch untuk pasangan beberapa OD tube dengan pola
5 7 25
8 8 32
¾ 1 15
atau 1
16
1 1¼ 1¼
1¼ 1
9
1
9
16 16
1½ 18
7
18
7
18 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Diameter Tube
Diameter tube yang paling sering digunakan yakni antara 1 dan ¾ inch,
dengan ukuran lain, berikut adalah tabel diameter tube yang disediakan di
19 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Thickness External Internal
OD of B.W.G ID tubing Internal area surface m2 surface m2
tubing (m) gauge (m) (m) (m2) per m per m
length length
13 0.002375 0.014 0.000153938 0.0598715 0.0136375
14 0.002075 0.0146 0.000167438 0.0598715 0.0142235
15 0.0018 0.01515 0.00018025 0.0598715 0.0147631
16 0.001625 0.0155 0.000188688 0.0598715 0.0178887
17 0.00145 0.01585 0.000197313 0.0598715 0.0154422
18 0.001225 0.0163 0.000208688 0.0598715 0.0164654
20 0.000875 0.017 0.000227 0.0598715 0.0165585
10 0.00335 0.015175 0.000180875 0.0698755 0.0147817
20 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Thickness External Internal
OD of B.W.G ID tubing Internal area surface m2 surface m2
tubing (m) gauge (m) (m) (m2) per m per m
length length
18 0.001225 0.02255 0.000399375 0.079849 0.0219725
21 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Diameter Shell
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menentukan diameter shell. Yang
dengan jumlah tube dan pola tube triangular yang paling umum digunakan
pada STHE (Gambar 10). Diameter shell yang terbaca dari grafik tersebut
adalah diameter dalam (ID) untuk STHE dengan triangular pitch. Jika
susunan tube yang digunakan adalah square pitch maka ID yang terbaca
Gambar 10. ID shell pada variasi jumlah tube, OD tube dan tube pitch
keterbatasan. Grafik ini hanya bisa digunakan untuk STHE dengan jumlah
22 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
tube antara 200-2000 dan hanya untuk OD tube dengan tube pitch tertentu.
dengan faktor koreksi terkait susunan tube di shell, ID shell yang terbaca di
grafik harus dikalikan dengan faktor koreksi karena jumlah aliran di tube.
STHE bukan bagian dari bahasan di diktat ini maka faktor koreksi tersebut
adalah square pitch dengan 4-tube pass. Faktor koreksi inlet flow area untuk
Langkan pengerjaan :
23 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
- Pada grafik diperoleh shell diameter 25 inch dari 320 jumlah tube dan
OD tube 1 inch.
standar untuk berbagai OD tube, tube pitch, dan jumlah aliran di tube.
OD tube = 0.01875 m (3/4 in); Triangular pitch; tube pitch = 0.0234 m (15/16
in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
8 0.2 36 32 26 24 18
10 0.25 62 56 47 42 36
12 0.3 109 98 86 82 78
13.25 0.33125 127 114 96 90 86
15.25 0.38125 170 160 140 136 128
17.25 0.43125 239 224 194 188 178
19.25 0.48125 301 282 252 244 234
21.25 0.53125 361 342 314 306 290
23.25 0.58125 442 420 386 378 364
25 0.625 532 506 468 446 434
27 0.675 637 602 550 536 624
29 0.725 721 692 640 620 594
24 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
31 0.775 847 882 766 722 720
33 0.825 974 938 878 852 820
35 0.875 1102 1068 1004 988 958
37 0.925 1240 1200 1144 1104 1072
39 0.975 1377 1330 1258 1248 1212
OD tube = 0.01875 m (3/4 in); Triangular pitch; tube pitch = 0.025 m (1 in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
8 0.2 37 30 24 24 18
10 0.25 61 52 40 36 36
12 0.3 92 82 76 74 70
13.25 0.33125 109 106 86 82 74
15.25 0.38125 151 138 122 118 110
17.25 0.43125 203 196 178 172 166
19.25 0.48125 262 250 226 216 210
21.25 0.53125 316 302 278 272 260
23.25 0.58125 384 376 352 342 328
25 0.625 470 452 422 394 382
27 0.675 559 534 488 474 464
29 0.725 630 604 556 538 508
31 0.775 745 728 678 666 640
33 0.825 856 830 774 760 782
35 0.875 970 938 882 864 848
37 0.925 1074 1044 1012 986 870
39 0.975 1206 1176 1128 1100 1078
OD tube = 0.025 m (1 in); Triangular pitch; tube pitch = 0.03125 m (1 ¼ in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
8 0.2 21 16 16 14
10 0.25 32 32 26 24
12 0.3 55 52 48 46 44
13.25 0.33125 63 66 58 54 50
15.25 0.38125 91 86 80 74 72
17.25 0.43125 131 228 106 104 94
19.25 0.48125 163 152 140 136 128
21.25 0.53125 199 188 170 164 160
23.25 0.58125 241 232 212 212 202
25 0.625 294 282 256 252 242
25 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
27 0.675 349 334 302 296 286
29 0.725 397 376 338 334 316
31 0.775 472 454 430 424 400
33 0.825 538 522 486 470 454
35 0.875 608 592 562 546 532
37 0.925 674 664 632 614 598
39 0.975 766 736 700 688 672
OD tube = 0.03125 m (1 ¼ in); Triangular pitch; tube pitch = 0.039 m (1 9/16
in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
10 0.25 20 18 14
12 0.3 32 30 26 22 20
13.25 0.33125 38 36 32 28 26
15.25 0.38125 54 51 45 42 38
17.25 0.43125 69 66 62 58 54
19.25 0.48125 95 91 86 78 69
21.25 0.53125 117 112 105 101 95
23.25 0.58125 140 136 130 123 117
25 0.625 170 164 155 150 140
27 0.675 202 196 185 179 170
29 0.725 235 228 217 212 202
31 0.775 275 270 255 245 235
33 0.825 315 305 297 288 275
35 0.875 357 348 335 327 315
37 0.925 407 390 380 374 357
39 0.975 449 436 425 419 407
OD tube = 0.0375 m (1 ½ in); Triangular pitch; tube pitch = 0.0468 m (1 7/8
in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
12 0.3 15 14 14 12 12
13.25 0.33125 27 22 18 16 14
15.25 0.38125 36 34 32 30 27
17.25 0.43125 48 44 42 38 36
19.25 0.48125 61 58 55 51 48
21.25 0.53125 76 72 70 66 61
23.25 0.58125 95 91 86 80 76
26 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
25 0.625 115 110 105 98 95
27 0.675 136 131 125 118 1115
29 0.725 160 154 147 141 136
31 0.775 184 177 172 165 160
33 0.825 215 206 200 190 184
35 0.875 246 238 230 220 215
37 0.925 275 268 260 252 246
39 0.975 307 229 290 284 275
OD tube = 0.01875 m (3/4 in); Square pitch; tube pitch = 0.025 m (1 in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
8 0.2 32 26 20 20
10 0.25 52 52 40 36
12 0.3 81 76 68 68 60
13.25 0.33125 97 90 32 76 70
15.25 0.38125 137 124 116 108 103
17.25 0.43125 177 166 148 150 142
19.25 0.48125 224 220 204 192 188
21.25 0.53125 277 270 246 240 234
23.25 0.58125 341 324 308 302 292
25 0.625 413 394 370 356 346
27 0.675 481 460 432 420 408
29 0.725 553 526 480 468 456
31 0.775 657 640 600 580 560
33 0.825 749 718 688 676 648
35 0.875 845 824 780 766 748
37 0.925 934 914 886 866 838
39 0.975 1049 1024 982 968 948
OD tube = 0.01875 m (3/4 in); Square pitch; tube pitch = 0.03125 m (1 ¼ in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
8 0.2 21 16 14
10 0.25 32 32 26 24
12 0.3 48 45 40 38 36
13.25 0.33125 61 56 52 48 44
15.25 0.38125 81 75 68 68 64
17.25 0.43125 112 112 96 90 82
19.25 0.48125 138 132 128 122 116
27 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
21.25 0.53125 177 166 158 152 148
23.25 0.58125 213 208 192 184 184
25 0.625 260 252 238 226 222
27 0.675 300 288 278 268 260
29 0.725 341 326 300 294 286
31 0.775 406 398 380 368 358
33 0.825 465 460 432 420 414
35 0.875 522 518 488 484 472
37 0.925 596 574 562 544 532
39 0.975 665 644 624 612 600
OD tube = 0.03125 m (1 ¼ in); Square pitch; tube pitch = 0.039 m (1 9/16 in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
10 0.25 16 12 10
12 0.3 30 24 22 16 16
13.25 0.33125 32 30 30 22 22
15.25 0.38125 44 40 37 35 31
17.25 0.43125 56 53 51 48 44
19.25 0.48125 78 73 71 64 56
21.25 0.53125 96 90 86 82 78
23.25 0.58125 127 112 106 102 95
25 0.625 140 135 127 123 115
27 0.675 166 160 151 146 140
29 0.725 193 188 178 174 166
31 0.775 226 220 209 202 193
33 0.825 258 252 224 238 226
35 0.875 298 287 275 268 258
37 0.925 334 322 311 304 293
39 0.975 370 362 348 342 336
OD tube = 0.0375 m (1 ½ in); Square pitch; tube pitch = 0.0468 m (1 7/8 in)
ID shell Number of pass
inch m 1 2 4 6 8
12 0.25 16 16 12 12
13.25 0.3 22 22 16 16
15.25 0.33125 29 29 25 24 22
17.25 0.38125 39 39 34 32 29
19.25 0.43125 50 48 45 43 39
21.25 0.48125 62 60 57 54 50
28 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
23.25 0.53125 78 74 70 66 62
25 0.58125 94 90 86 84 78
27 0.625 112 108 102 98 94
29 0.675 131 127 120 116 112
31 0.725 151 146 141 138 131
33 0.775 176 170 164 160 151
35 0.825 202 196 188 182 176
37 0.875 224 220 217 210 202
39 0.925 252 246 237 230 224
Baffle
29 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
susunan baffle shell and tube heat exchanger, dapat dililihat pada gambar
di samping.
Single segmental baffle (baffle satu segment) beroperasi dengan baik untuk
proses satu fasa dan memberikan cross flow heat transfer (across the tube) yang
lebih besar daripada longitudinal heat transfer (through the windows). Akan
yang sangat viscous dimana aliran tidak mengalami turbulensi dan adanya
dari baffle jenis single segmental ini adalah heat transfer rate yang tinggi
karena aliran cross flownya. Kerugian utamanya adalah pressure drop yang
juga tinggi, terutama untuk aliran berkecepatan tinggi. Ada dua orientasi
single segmental baffle, perpendicular baffle cut dan parallel baffle cut.
Tabel 6. Perbandingan Geometri dan Aplikasi Perpendicular dan Parallel Baffle Cut
(a) (b)
Aplikasi
30 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Satu fasa (single phase) tanpa solid Satu fasa dengan atau tanpa solid
Boiling
Condensing
memberikan cross flow heat transfer yang lebih rendah (60% – 90%) untuk
spacing yang sama, total baffle cut yang sama, dan flow rate yang sama
sekitar sepertiga sampai setengah dari pressure drop single segmental baffle.
Pada umumnya, center dan wing baffle punya overlap dua sampai empat
baris tube.
Triple segmental baffle menghasilkan cross flow dan longitudinal flow yang
dari jumlah support plate yang digunakan. Support plate digunakan untuk
31 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
menempati daerah window, maka untuk jumlah tube yang sama diperlukan
Baffle cut
Baffle cut adalah bilangan yang menggambarkan berapa persen dari diameter
Untuk segmental dan single phase, baffle cut berada pada range 10-49%.
Pada kasus exchanger yang ukurannya besar (diameter shell lebih besar
menghindari vapor terakumulasi pada atas shell, kecuali untuk small size
Berikut adalah baffle cut yang diizinkan untuk beberapa tipe baffle:
Segmental : 10-49%
Baffle spacing
Baffle spacing adalah jarak antara satu baffle dengan yang lainnya. Nilai
minimum untuk baffle spacing biasanya adalah 0.2 x ID shell atau 51 mm,
Jika baffle spacing lebih kecil dari itu maka akan sulit memfabrikasinya.
32 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Nilai optimum baffle spacing biasanya antara 40%-60% dari inside diameter
shell.
tidaknya panas berpindah dari fluida panas ke fluida dingin dan juga
33 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Tabel 7. Koefisen Perpindahan Panas Menyeluruh (Ludwig,)
34 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Heavy oils Water 10-50
Organic solvents Light oil 20-70
Water Brine 100-200
Organic solvents Brine 30-90
Gases Brine 3-50
Organic solvents Organic solvents 20-60
Heavy oils Heavy oils 8-50
35 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Fouling Factor (Rd)
korosi, polimerisasi dan proses biologi. Sedangkan fouling factor adalah Angka
Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi
Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi
kerak keras.
Akibat fouling :
meningkat
Berikut adalah nilai fouling dari beberapa fluida, yang ditampilkan pada
Tabel 8.
36 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
3 ft and Over 3 3 ft and Over 3
less ft less ft
Sea water 0.0005 0.0005 0.001 0.001
Blackies water 0.002 0.001 0.003 0.002
Cooling tower and artificial spray pond:
Tread makeup 0.001 0.001 0.002 0.001
untreated 0.003 0.003 0.005 0.004
City or well water (such as 0.001 0.001 0.002 0.002
great lakes)
Great lakes 0.001 0.001 0.002 0.002
River water
minimum 0.002 0.001 0.003 0.002
misissippi 0.003 0.002 0.004 0.003
Delaware. schuyikill 0.003 0.002 0.004 0.003
East river and newyork bay 0.003 0.002 0.004 0.003
Chicago sanitary canal 0.008 0.005 0.010 0.008
37 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Industrial organic heat transfer media 0.001
Molten heat transfer salts 0.0005
Chemical processing streams
Gases and vapors
Acid gas 0.001
Solvent vapors 0.001
Stable overhead products 0.001
Liquids
MEA & DEA solutions 0.002
DEG & TEG solutions 0.002
Stable side draw and bottom product 0.001
Caustic solutions 0.002
Vegetable oils 0.003
Natural gas-gasoline processing streams
Gases and vapors
Natural gas 0.001
Over head products 0.001
Liquids
Lean oil 0.002
Rich oil 0.001
Natural gasoline & liquidfied petrolium gases 0.001
Oil Refinery system
Crude & vacuum unit gases and vapors Atmospheric tower over 0.001
head vapors
Light napthas 0.001
Vacuum overhead vapors crude & vacuum liquids 0.002
Gasoline 0.001
Naphtha & light distilates 0.001
Kerosene 0.001
Light gas oil 0.002
Heavy gas oil 0.003
Heavy fuel oils 0.005
Asphalt & residuum 0.001
Cracking & cooking unit streams
Overhead vapors 0.002
Light cycle oil 0.002
Heavy cycle oil 0.003
Light coker gas oil 0.003
Heavy coker gas oil 0.004
Bottom slurry oil (4.5 ft/ sec. Minimum) 0.002
38 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Light liquid products 0.003
Catalytic reforming & hydrodesulfurization stream
Reformer charge 0.002
Reformer effluent 0.001
Hydrodesulfurization charge & effluent 0.002
Over head vapors & Gases 0.001
Liqiud prodict over 50o A.P.I 0.001
Liqiud prodict 30 o -50o A.P.I 0.002
Light ends processing streams
Overhead vapors & gases 0.001
Liquid products 0.001
Absorption oils 0.002
Alkylation trace acid streams 0.002
Reboiler streams 0.003
Lube oil processing stream
Feed stock 0.002
Solvent feed mix 0.002
Solvent 0.001
Extract* 0.003
Raffinate 0.001
Asphalt 0.005
Wax slurries 0.003
Refined lube oil 0.001
39 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
BAB 3. PROSEDUR PERANCANGAN STHE
Algoritma Perancangan HE
Definisi Masalah
40 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
tahapan evaluasi untuk mengetahui apakah hasil kalkulasi dari suatu tahap
mengubah fasa fluida proses, atau untuk mempertukarkan panas antara dua
fluida proses.
Pengumpulan Data
Data properti fluida seperti densitas, viskositas, dan kapasitas panas adalah
hal yang paling penting dan menentukan valid atau tidak hasil perancangan
fouling juga menentukan hasil perancangan STHE. Data properti fluida yang
perpindahan panas pada STHE yang akan dirancang. Simulasi bisa dilakukan
di Aspen Hysys, Unisim Design, atau DWSIM. Jika komponen yang terdapat
yang ada. Salah satu contohnya yaitu bila HE berfungsi untuk mengubah fasa
adalah panas latent atau gabungan panas sensible dan latent jika terjadi
(tanpa ada perubahan fasa), maka panas yang dipertukarkan pada HE adalah
panas sensible saja. Berikut adalah penjelasan mengenai persamaan panas yang
41 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Untuk heater dan cooler
Q = W × cp × (t2-t1)
Q=W×ƛ
Untuk heater atau cooler, namun ada perubahan fasa dalam prosesnya
Q = W × cp × (t2-t1) + W × ƛ
Keterangan
masuk dan keluar dari fluida dingin dan panas. Perhitungan ini juga
dipengaruhi oleh jenis arah aliran pada heat exchanger yang kita tentukan,
Aliran counter-current
(T1 − t 2 ) − (T2 − t1 )
𝐿𝑀𝑇𝐷𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 =
(T t )
ln 1 − 2
(T2 − t1 )
(T1 − t1 ) − (T2 − t 2 )
𝐿𝑀𝑇𝐷𝑐𝑜 =
(T t )
ln 1 − 1
(T2 − t2 )
Keterangan :
42 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
T1 = Temperatur fluida panas oC
masuk
T2 = Temperatur fluida panas oC
keluar
t1 = Temperatur fluida dingin oC
masuk
t2 = Temperatur fluida dingin oC
keluar
koreksi (Ft) yang nilainya bergantung pada jumlah pass fluida di dalam tube.
dengan lebih dari satu jumlah tube pass (1,2- atau 1,4-STHE). Geometri aliran
di tube yang lebih dari satu ini menyebabkan arah aliran fluida di tube
terhadap arah aliran fluida di shell tidak selalu sama. Misalnya pada 1,2-
STHE dimana tube disusun menyerupai huruf U (Gambar 13). Untuk fluida di
aliran fluida di dalam shell. Sementara untuk fluida di tube sisi bawah,
Arah aliran
fluida di tube
Gambar 13. Profil aliran di shell dan tube pada 1,2 STHE
43 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
LMTD untuk sebuah heat exchanger hanya bisa dihitung menggunakan satu
jenis arah aliran, searah ATAU berlawanan arah, tidak bisa dua-duanya.
Oleh karena itu, untuk STHE yang jumlah aliran fluida di tube lebih dari
persamaan,
𝑡2 − 𝑡1
𝑃=
𝑇1 − 𝑡1
Dari titik P di sumbu X kemudian tarik garis vertikal hingga mencapai kurva
𝑇1 − 𝑇2
𝑅=
𝑡2 − 𝑡1
Grafik yang digunakan untuk menentukan faktor koreksi (Ft) bergantung pada
jumlah tube pass pada STHE. Gambar X-Y di bawah ini menampilkan grafik-
grafik faktor koreksi untuk STHE pada berbagai konfigurasi tube pass.
44 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 14. Faktor koreksi LMTD untuk 1,2 STHE
45 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 16. Faktor koreksi LMTD untuk 3,6 STHE
oil (minyak), dari 138oC menjadi 103oC. Media pendingin yang digunakan
adalah air, dengan temperatur air masuk pada 30oC dan temperatur keluar
air yang dizinkan adalah 50oC, digunakan tipe 1 pass shell- 2 pass tube Heat
Penjelasan :
a) counter current
T1 = 138oC T2 = 103oC
t2 = 30oC t1 = 50oC
LMTD = 77.28 oC
46 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
b) co-current / paralel
T1 = 138oC T2 = 103oC
t1 = 50oC t2 = 30oC
LMTD = 80.26 oC
P = 0.18
R = 1.75
melihat kurva dari Gambar 2.14, dimana nilai P ditampilkan pada sumbu X
dan nilai faktor koreksi pada sumbu Y. Nilai P yang sudah ditentukan atau
didapat ditarik garis lurus katas, sampai titik temu antara garis R yang sudah
kita dapat, selanjutnya tarik garis lurus ke arah sumbu Y (faktor koreksi). Pada
kasus ini diperoleh faktor koreksi LMTD sekitar 0.97, sehingga nilai LMTD
aktualnya yaitu,
luas yang dibutuhkan heat exchanger agar transfer panas yang dihasilkan
(Uo,asm). Nilai Uo,asm diambil dari Tabel 6. Nilai A’ yang dihasilkan akan
47 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
menentukan apakah tipe HE adalah shell & tube (A’ > 200 ft 2) atau double
pipe (A’ < 200 ft2, silakan merujuk pada Diktat Perancangan Double Pipe).
𝑄
𝐴′ =
𝑈𝑜.𝑎𝑠𝑚 × 𝐿𝑀𝑇𝐷
Keterangan :
tube, BWG dan panjang tube (L). Nilai-nilai ini kemudian digunakan untuk
menghitung jumlah tube (Nt) dan diameter dalam shell (IDs). BWG
ketebalan tube. Semakin besar nilai BWG maka pipa semakin tipis.
Nilai ODt, BWG, dan L secara kolektif akan mempengaruhi bilangan Reynold
bagian dalam tube. Nilai ODt, dan juga tube pitch akan mempengaruhi IDs
ini perlu dipahami agar bisa merevisi dimensi STHE ketika kriteria disain
Kebutuhan jumlah tube shell and tube heat exchanger ditentukan dengan
𝐴
𝑁𝑡 =
𝜋 × 𝑂𝐷𝑡 × 𝐿
48 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Keterangan :
Nt = Jumlah tube
ODt = diameter luar tube m
L = panjang tube m
A = luas perpindahan m2
panas
Setelah menentukan OD tube, jumlah tube (Nt), pola susunan tube dan tube
pitch, nilai ID shell dapat ditentukan dengan mekanisme yang telah dijelaskan
sebelumnya.
49 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Penentuan Cross Flow Area
Gambar 17. Ilustrasi cross flow area pada shell dengan single segmental baffle
Cross flow area shell merupakan besaran yang menggambarkan luas area antar
tube yang dapat dilewati oleh fluida dari satu baffle ke baffle berikutnya
(Gambar 17). Cross flow area pada shell dapat dihitung dengan menggunakan
𝐼𝐷𝑠
persamaan berikut. Kalkulasi ⁄𝑃 dilakukan untuk menghitung ada berapa
𝑡
𝐼𝐷𝑆 × 𝐶′ × 𝐵
𝑎𝑠 =
𝑃𝑡
Cross flow area pada tube adalah besaran yang menggambarkan total luas
penampang tube yang dapat dialiri oleh fluida. Cross flow area pada tube dapat
𝑁𝑡 × 𝑎′𝑡
𝑎𝑡 =
𝑛
keterangan :
50 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
𝑎𝑠 = Flow area pada shell m2
𝑎𝑡 = Flow area pada tube m2
𝑎′𝑡 = flow area per tube m2
Nt = jumlah tube
IDs = diameter dalam shell m
C’ = jarak antar dinding tube = pitch – m
OD tube
Pt = Pitch m
B = Baffle spacing m
n = jumlah pass
Kecepatan massa adalah besaran yang menggambarkan laju alir massa fluida
per cross flow area. Terdapat tiga persamaan untuk menentukan kecepatan
Shell Tube
Tidak terjadi 𝐺𝑆 =
𝑊𝑆
𝐺𝑡 =
𝑊𝑡
𝑎𝑠 𝑎𝑡
perubahan fasa (no
phase change)
parsial
Keterangan :
l/ = densitas gas/liquid
51 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
a = flow area m2
L = panjang tube m
Nt = jumlah tube
berikut:
Shell Tube
𝐷𝑒 × 𝐺𝑆 𝐼𝐷𝑡 × 𝐺𝑡
𝑅𝑒𝑆 = 𝑅𝑒𝑡 =
𝜇 𝜇
Keterangan :
Re = bilangan Reynold
De = diameter equivalent m
shell
µ = viskositas kg/m.jam
Nilai untuk diameter equivalent dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.
52 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
0.0125 0.0156 Square 0.012
0.0125 0.0188 Square 0.022
0.0188 0.0234 Square 0.018
0.0188 0.0250 Square 0.02375
0.0250 0.0313 Square 0.02475
0.0313 0.0391 Square 0.03075
berikut:
𝑂𝐷2
4 (𝑝2 − 𝜋 × 4 )
𝐷𝑒 =
𝜋 × 𝑂𝐷
𝑂𝐷2
4 [0.5𝑝 × 0.86𝑝 − 0.5𝜋 ×
4 ]
𝐷𝑒 =
𝜋 × 𝑂𝐷⁄
2
Keterangan :
p = tube pitch m
53 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Penentuan Nilai JH (Heat Transfer Factor
Grafik penentuan nilai JH untuk area shell terdapat pada Gambar 18 sementara untuk area tube terdapat
54 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 18. JH untuk shell
55 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 19. JH untuk tube
56 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Untuk mendapatkan nilai JH shell dibutuhkan data bilangan Reynold pada
shell, pola susunan tube (triangular atau square), dan % baffle cut. Bilangan
Reynold yang terhitung adalah 28000, pola susunan tube adalah triangular
dengan 25% baffle cut. Melalui pembacaan grafik tersebut diperoleh nilai JH
Data yang dibutuhkan untuk menentukan nilai JH pada area tube adalah
dibutuhkan data jumlah tube (Nt), panjang tube (L) dan total ID tube. Satuan
untuk L dan D adalah ft. Misalnya bilangan Reynold untuk aliran di tube
adalah 2000, panjang tube 3 m, jumlah tube 300, dan ID tube 1 inch. Maka
244. Pada Gambar 19 tidak ditemukan nilai LD = 244 maka gunakan saja
nilai LD terdekat yaitu 240. Dengan bilangan Reynold 2000 dan LD = 240
1
𝑗𝐻 × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑖 = ( ) ∅𝑡
𝐼𝐷𝑡 𝑘
∅𝑡 = (µ/µ𝑤) 0.14
1
Φ × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑖 = ( )
𝐼𝐷𝑡 𝑘
57 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Keterangan:
Dalam konteks ini permukaan bisa berarti permukaan dinding tube atau
58 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 20. Condensing coefficient
59 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Bagian Luar (ho) Pada Shell
1
𝑗𝐻 × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑜 = ( ) ∅𝑆
𝐷𝑒 𝑘
∅𝑆 = (µ/µ𝑤) 0.14
Keterangan :
Diameter (hio)
berikut:
𝐼𝐷𝑡
ℎ𝑖𝑜 = ℎ𝑖 ( )
𝑂𝐷𝑡
Keterangan :
60 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
hio = nilai koefisien perpindahan pipa lapisan J/s.m2. °C
dalam ketika mengenai luar diameter
IDt = diameter dalam tube m
ODt = diameter dalam tube m
berikut:
(ℎ𝑜 ⁄Φ𝑆 )
𝑇𝑤 = 𝑡𝐶 + (𝑇 − 𝑡𝐶 )
(ℎ𝑖𝑜 ⁄Φ𝑡 ) + (ℎ𝑜 ⁄Φ𝑆 ) 𝐶
Keterangan :
seluruh hambatan yang ada pada HE). Artinya, agar transfer panas yang
61 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
1
𝑈𝑜 =
𝑑
1 𝑑𝑜 𝑙𝑛 ( 𝑜⁄𝑑 ) 𝑑 𝑑 1
𝑖
+ 𝑅𝑜𝑑 + + 𝑜 × 𝑅𝑜𝑑 + 𝑜 × ℎ
ℎ𝑜 2𝑘𝑤 𝑑𝑖 𝑑𝑖 𝑖
Keterangan
Nilai Uo,cal harus lebih besar dari nilai Uo,asm. Kriteria ini harus dipenuhi
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙 − 𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚
0< × 100% < 30%
𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚
30% adalah batas maksimum over design HE. Artinya, meskipun kapasitas
transfer panas dari HE yang dirancang harus lebih besar dari yang
62 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
dibutuhkan, tetap harus ada batasan maksimal agar biaya fabrikasi HE
dapat diminimalisir.
velocity fluida yang melewati baik shell atau tube. Kecepatan fluida di shell
semakin tinggi velocity fluida maka semakin besar pula pressure drop. Ketika
menghantarkan panas juga menurun. Oleh karena itu nilai pressure drop
𝐿 𝜇 −𝑚 𝜌𝑣𝑡2
∆𝑃𝑡 = 𝑁𝑝 [8𝑗𝑓 ( ) ( ) + 2.5]
𝑑𝑖 𝜇𝑤 2
𝑅𝑒 < 2100
= 0.14 untuk aliran turbulen,
𝑅𝑒 > 2100
dimana,
63 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
𝑣𝑡 = Kecepatan aliran di tube (m/s)
𝐷𝑠 𝐿 𝜇 −0.14 𝜌𝑣𝑠2
∆𝑃𝑠 = 8𝑗𝑓 ( ) ( ) ( )
𝑑𝑒 𝑙𝐵 𝜇𝑤 2
dimana,
𝑙𝐵 = Baffle spacing
64 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 21. Faktor friksi, 𝒋𝒇 , tube
65 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
66 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Gambar 22. Faktor friksi, 𝒋𝒇 , shell
67 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
KASUS 1. PERANCANGAN COOLER
Temperatur brackish water naik dari 25oC menjadi 40oC. Diketahui laju alir
𝑇𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡+𝑇𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
*Temperatur rata-rata (Tavg) = 2
68 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝐽
= (100000 × ) ∙ 2.84 ∙ (95 − 40)℃
ℎ 3600 𝑠 𝑘𝑔. ℃
= 4338.89 𝑘𝐽/𝑠
Berdasarkan data di Tabel nilai fouling factor untuk brackish water dan
methanol adalah 0.0003 m2.K/W dan 0.0002 m2.K/W. Karena brackish water
dan methanol di shell. Sebagai asumsi awal, tipe HE yang digunakan adalah
Step 5. LMTD
dikoreksi.
𝑇1 − 𝑇2 95 − 40
𝑅= = = 3.67
𝑡2 − 𝑡1 40 − 25
𝑡2 − 𝑡1 40 − 25
𝑃= = = 0.21
𝑇1 − 𝑡1 95 − 25
69 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Dari Gambar 14 untuk nilai R dan P yang telah dihitung nilai faktor
Dari Tabel dapat dilihat bahwa untuk cooler dengan organic solvent sebagai
fluida panas dan water sebagai fluida dingin nilai U berada pada rentang
maka,
70 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
1000 𝑊
𝑄 4340 𝑘𝐽/𝑠 ×
1 𝑘𝐽/𝑠
𝐴= = = 289.99 𝑚2
𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚 ∆𝑇𝑚 600 𝑊/𝑚2 . ℃ ∙ 24.94℃
2. BWG = 12
3. IDt = 0.01355 m
4. a't = 0.000138938 m2
5. L = 4 m
𝐴 289.99 𝑚2
𝑁𝑡 = = = 1231 𝑡𝑢𝑏𝑒
𝜋 × 𝑂𝐷𝑡 × 𝐿 3.14 × 0.01875 𝑚 × 4 𝑚
Pola tube yang dipilih adalah triangular. Tube pitch yang dipilih adalah
Pada Gambar 10, untuk jumlah tube 1231, ODt = ¾ inch, dan 𝑃𝑡 = 15/16
71 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
15 3
𝐼𝐷𝑆 × 𝐶′ × 𝐵 (36.72 𝑖𝑛)( ⁄16 − ⁄4 𝑖𝑛)(0.5 × 36.72𝑖𝑛)
𝑎𝑠 = = = 129.6 𝑖𝑛2 = 0.081 𝑚2
𝑃𝑡 15⁄ 𝑖𝑛
16
𝑁𝑡 × 𝑎′𝑡 (1231)(0.000138938 𝑚2 )
𝑎𝑡 = = = 0.0855 𝑚2
𝑛 2
melibatkan perubahan fasa. 𝑊𝑆 adalah laju alir massa fluida di shell yaitu
methanol dan 𝑊𝑡 adalah laju alir massa fluida di tube yaitu brackish water
1ℎ
𝑊𝑆 100000 𝑘𝑔/ℎ × 3600 𝑠
𝐺𝑆 = = = 342.94 𝑘𝑔/(𝑚2 . 𝑠)
𝑎𝑠 0.081 𝑚2
𝑊𝑡 68.871 𝑘𝑔/𝑠
𝐺𝑡 = = = 805.51 𝑘𝑔/(𝑚2 . 𝑠)
𝑎𝑡 0.0853 𝑚2
De yang dipilih adalah sebagai berikut. Nilai ODt dan pitch dipilih yang
paling mendekati.
72 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
0.0313 0.0391 Square 0.03075
Asumsi awal untuk baffle cut yaitu 25%. Dari pembacaan grafik JH diperoleh
73 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Step 15. Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Pipa Lapisan Dalam
(hi) Tube
1
𝑗𝐻 × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑖 = ( ) ∅𝑡
𝐼𝐷𝑡 𝑘
1
𝑘𝑔 3
𝑊 𝐽 1 𝑚. 𝑠
48 × 0.59 2 4200 × 0.8 𝑐𝑃 ×
(𝑚 . ℃) (𝑘𝑔. ℃) 1000 𝑐𝑃
ℎ𝑖 = ×1
0.01355 𝑚 𝑊
0.59 2
(𝑚 . ℃)
( )
ℎ𝑖 = 3732.356 𝑊/(𝑚2 . ℃)
74 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Step 16. Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Bagian Luar (ho) Pada
Shell
1
𝑗𝐻 × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑜 = ( ) ∅𝑆
𝐷𝑒 𝑘
1
𝑘𝑔 3
𝑊 𝐽 1 𝑚. 𝑠
68 × 0.19 2 2840 × 0.318 𝑐𝑃 × 1000 𝑐𝑃
(𝑚 . ℃) (𝑘𝑔. ℃)
ℎ𝑖 = ×1
0.01375 𝑚 𝑊
0.19 2
(𝑚 . ℃)
( )
ℎ𝑖 = 1579.879 𝑊/(𝑚2 . ℃)
1
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 =
𝑑
1 𝑑𝑜 𝑙𝑛 ( 𝑜⁄𝑑 ) 𝑑 𝑑𝑜 1
𝑖 𝑜
+ 𝑅𝑜𝑑 + + × 𝑅𝑖𝑑 + ×
ℎ𝑜 2𝑘𝑤 𝑑𝑖 𝑑𝑖 ℎ𝑖
Stell dengan 𝑘𝑤 = 16.2 𝑊/𝑚. ℃. Dari Tabel diketahui bahwa fouling factor
( 𝑅𝑜𝑑 ) untuk methanol (light organic) adalah 5000 𝑊/(𝑚2 . ℃) dan untuk
1
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 =
0.01875
1 0.01875 𝑙𝑛 ( )
+ 0.0002 + 0.01355 + 0.01875 × 0.00033 + 0.01875 × 1
1579.879 2(16.2) 0.01355 0.01355 3732.356
75 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Karena nilai 𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 < 𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚 , maka ketika dimasukkan dalam persamaan
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙 −𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚
× 100% nilainya akan < 0. Disain STHE harus diulang dari Step 6
𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 .
TRIAL 2
Step 6
1000 𝑊
𝑄 4340 𝑘𝐽/𝑠 ×
1 𝑘𝐽/𝑠
𝐴= = 2
= 322.401𝑚2
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 ∆𝑇𝑚 539.685 𝑊/𝑚 . ℃ ∙ 24.94℃
Step 7
Agar proses trial kedua penentuan perancangan dimensi STHE bisa lebih
sederhana, sebisa mungkin hindari mengganti ODt atau BWG tube. Dimensi
STHE akan sesuai kriteria jika nilai 𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 > 𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑚 . Kriteria ini akan tercapai
jika bilangan Reynold baik di shell maupun di tube cukup besar. Dari
nilai Res dan Ret sangat dipengaruhi oleh dimensi tube. Untuk menghindari
trial yang berulang-ulang, pertama kali ubah panjang tube (L) sehingga
diperoleh jumlah tube (Nt) yang lebih sedikit. Nt yang lebih sedikit
menghasilkan IDs yang lebih kecil dan nilai at yang lebih kecil. Nilai at
yang lebih kecil, tanpa mengubah IDt, menghasilkan nilai Gt yang lebih
besar. Dengan demikian diperoleh nilai Ret yang lebih besar serta JH yang
lebih besar.
76 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
Ubah nilai parameter disain STHE. Untuk trial yang kedua ubah perbesar
2. BWG = 12
3. IDt = 0.01355 m
4. a't = 0.000138938 m2
5. L = 5 m.
Step 8
𝐴 322.401 𝑚2
𝑁𝑡 = = = 1095 𝑡𝑢𝑏𝑒 → 1100 𝑡𝑢𝑏𝑒
𝜋 × 𝑂𝐷𝑡 × 𝐿 3.14 × 0.01875 𝑚 × 5 𝑚
Step 9
Step 10
Pada Gambar 10, untuk jumlah tube 1100, ODt = ¾ inch, dan 𝑃𝑡 = 15/16
Step 11
15 3
𝐼𝐷𝑆 × 𝐶′ × 𝐵 (34.68 𝑖𝑛)( ⁄16 − ⁄4 𝑖𝑛)(0.5 × 34.68 𝑖𝑛)
𝑎𝑠 = = = 115.6 𝑖𝑛2 = 0.0722 𝑚2
𝑃𝑡 15⁄ 𝑖𝑛
16
77 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
𝑁𝑡 × 𝑎′𝑡 (1100)(0.000138938 𝑚2 )
𝑎𝑡 = = = 0.07604 𝑚2
𝑛 2
Step 12
1ℎ
𝑊𝑆 100000 𝑘𝑔/ℎ × 3600 𝑠
𝐺𝑆 = = = 384.47 𝑘𝑔/(𝑚2 . 𝑠)
𝑎𝑠 0.0722 𝑚2
𝑊𝑡 68.871 𝑘𝑔/𝑠
𝐺𝑡 = = = 905.67 𝑘𝑔/(𝑚2 . 𝑠)
𝑎𝑡 0.07604 𝑚2
Step 13
Step 14
Asumsi untuk baffle cut masih 25%. Dari pembacaan grafik JH diperoleh
Step 15
1
𝑗𝐻 × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑖 = ( ) ∅𝑡
𝐼𝐷𝑡 𝑘
78 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
1
𝑘𝑔 3
𝑊 𝐽 1
70 × 0.59 2 4200 × 0.8 𝑐𝑃 × 𝑚. 𝑠
(𝑚 . ℃) (𝑘𝑔. ℃) 1000 𝑐𝑃
ℎ𝑖 = ×1
0.01355 𝑚 𝑊
0.59 2
(𝑚 . ℃)
( )
ℎ𝑖 = 5443.019 𝑊/(𝑚2 . ℃)
Step 16
1
𝑗𝐻 × 𝑘 𝐶𝑝 × 𝜇 3
ℎ𝑜 = ( ) ∅𝑆
𝐷𝑒 𝑘
1
𝑘𝑔 3
𝑊 𝐽 1 𝑚. 𝑠
72 × 0.19 2 2840 × 0.318 𝑐𝑃 × 1000 𝑐𝑃
(𝑚 . ℃) (𝑘𝑔. ℃)
ℎ𝑖 = ×1
0.01375 𝑚 𝑊
0.19 2
(𝑚 . ℃)
( )
ℎ𝑖 = 1672.813 𝑊/(𝑚2 . ℃)
Step 17
1
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 =
0.01875
1 0.01875 𝑙𝑛 ( )
+ 0.0002 + 0.01355 + 0.01875 × 0.00033 + 0.01875 × 1
1672.813 2(16.2) 0.01355 0.01355 5443.019
𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 = 587.805 𝑊/(𝑚2 . ℃); lebih besar dari nilai 𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 yang dihasilkan dari
trial pertama.
79 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
18.2 Evaluasi Pressure drop tube
𝐿 𝜇 −𝑚 𝜌𝑣𝑡2
∆𝑃𝑡 = 𝑁𝑝 [8𝑗𝑓 ( ) ( ) + 2.5]
𝑑𝑖 𝜇𝑤 2
𝑊𝑡 (68.87 𝑘𝑔/𝑠)
𝑣𝑡 = = = 0.91 𝑚/𝑠
𝜌𝑡 𝑎𝑡 (995 𝑘𝑔/𝑚3)(0.07604 𝑚2 )
80 | Y u l i A m a l i a H u s n i l
𝐷𝑠 𝐿 𝜇 −0.14 𝜌𝑣𝑠2
∆𝑃𝑠 = 8𝑗𝑓 ( ) ( ) ( )
𝑑𝑒 𝑙𝐵 𝜇𝑤 2
1ℎ
𝑊𝑠 (100000 𝑘𝑔/ℎ × 3600 𝑠)
𝑣𝑠 = = = 0.512 𝑚/𝑠
𝜌𝑠 𝑎𝑠 (750 𝑘𝑔/𝑚3)(0.072254 𝑚2 )
81 | Y u l i A m a l i a H u s n i l