Anda di halaman 1dari 2

CONTOH SOAL AKM LITERASI

Oleh; Nurwati, S.Pd (SMPN 2 Namang)

TEKS
Tradisi Adu Pantun Betawi yang Sarat Makna
Di setiap acara pernikahan masyarakat suku Betawi asli, tentu identik dengan acara adu
pantun yang biasa dikenal dengan tradisi palang pintu. Tradisi ini menjadi salah satu bagian
dalam proses upacara pernikahan dalam adat Betawi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Salah satu ciri khas dalam tradisi palang pintu ini adalah perpaduan silat dan seni pantun
yang jenaka. Dalam tradisi ini, perwakilan mempelai laki-laki dan perempuan yang disebut
sebagai jawara akan saling menunjukkan kemampuan silat dan pantunnya. Setelah saling
berbalas pantun, barulah mempelai pria dipersilakan masuk ke rumah mempelai perempuan
untuk proses akad nikah.
Tidak hanya dilakukan saat acara pernikahan adat Betawi saja, akan tetapi tradisi palang
pintu juga bisa digunakan di acara-acara seperti peresmian kantor dan penyambutan tamu.
Tradisi palang pintu yang dilakukan sebelum acara pernikahan dimulai menjadi sebuah
simbol ujian yang harus dilalui pihak laki-laki sebelum meminang. Di sinilah peran penting para
jawara sebagai perwakilan agar bisa mengalahkan jawara dari pihak perempuan.
Adu pantun yang dilakukan para jawara pun dimaknai sebagai suatu bentuk diplomasi
atau manifestasi. Adanya tradisi palang pintu ini diharapkan dapat mendekatkan dan
mengakrabkan hubungan antar kampung dan antar keluarga.
Tradisi palang pintu sudah begitu melekat sebagai salah satu tradisi kebudayaan Betawi
yang terus dijaga oleh penerusnya. Dalam pengertiannya, palang pintu berarti penghalang untuk
memasuki area tertentu yang dijaga oleh jawaranya. Rebana ketimpring, petasan, kembang
kelape, pantun, sirih dare, silat betawi dan sikeh menjadi perlengkapan yang harus ada dalam
tradisi ini.
Dalam arti lain, palang pintu juga berarti menyambut di mana dalam sambutannya yang
pertama pihak laki-laki akan memberi salam kepada pihak perempuan. Tradisi yang ada sejak
tahun 1993 ini juga menjadi salah satu cara pihak perempuan untuk melihat kemampuan mengaji
dari pihak laki-laki. Karena dalam tradisi ini juga terdapat pembacaan ayat suci Al Quran setelah
adu pantun.
Secara filosofis, tradisi palang pintu mengandung 3 makna penting, yaitu:
Adu pantun, sebagai simbol bahwa sang suami harus bisa membahagiakan istri dan anak-
anaknya kelak. Silat, sebagai simbol bahwa sang suami harus mampu menjaga dan melindungi
keluarganya dari berbagai gangguan baik dari dalam maupun luar
Sholawat, sebagai simbol bahwa sang suami harus menjadi tuntunan bagi anak istrinya
dalam hal agama. Tradisi yang sangat unik dan menarik ini mungkin semakin lama akan semakin
hilang jika tidak ada generasi muda yang melestarikannya.

Sumber : https://rollingstone.co.id/contoh-teks-eksplanasi/
SOAL 1
Konten : Teks Infromasi
Konteks : Sosial Budaya
Proses Kognitif : Menemukan Informasi
Bentuk Soal : Uraian
Mengapa di dalam adat Betawi selalu di awali proses Tradisi Palang Pintu ?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Jawaban :
 Karena pada filsosfinya tradisi tersebut bertujuan untuk mendekatkan dan mengakrabkan
hubungan antar kampung dan antar keluarga.
 Karena salah satu cara pihak perempuan untuk melihat kemampuan mengaji dari pihak laki-
laki. Karena dalam tradisi ini juga terdapat pembacaan ayat suci Al Quran setelah adu
pantun.

SOAL 2
Konten : Teks Infromasi
Konteks : Sosial Budaya
Proses Kognitif : Evaluasi dan Refleksi
Bentuk Soal : Uraian
Setujukan kamu apabila tradisi ini tidak perlu dilakukan lagi di era sekarang ini?
Kemukakan alasanmu!

Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai