Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan Imigrasi di Inggris Pasca Brexit

Permasalahan mengenai imigran merupakan salah satu faktor yang membuat masyarakat
Inggris setuju dengan keputusan Inggris untuk menanggalkan keanggotaannya di Uni Eropa
sebab dengan menjadi bagian dari Uni Eropa, Inggris otomatis harus mengikuti seluruh
kebijakan yang telah ditetapkan oleh organisasi supranasional tersebut, salah satunya ialah
kebijakan “Open Door” Policy yang mewajibkan negara-negara Uni Eropa untuk membuka
perbatasan bagi para imigran, terutama imigran dari negara Eropa, yang berdampak pada
peningkatan arus kedatangan imigran. Dengan keluarnya Inggris dari organisasi Uni Eropa,
Inggris dapat secara mandiri menyusun dan mengontrol regulasi di negaranya tanpa campur
tangan pihak ketiga. Oleh karena itu, esai ini akan membahas perubahan yang terjadi pada sistem
imigrasi Inggris pasca Brexit.

Tak dapat disangkal bahwa kedatangan imigran memiliki sisi positif bagi negara
penerimanya, tetapi hal tersebut juga tak jarang menimbulkan keresahan bagi masyarakat lokal
yang berinteraksi langsung dengan para imigran. Pasca Brexit, Theresa May selaku Perdana
Menteri Inggris kala itu mengatakan bahwa mereka akan mengadopsi kebijakan imigrasi yang
efektif dari beberapa, seperti kebijakan mengenai imigran dan pencari suaka milik Australia
yaitu short term visa and permanent resident yang salah satu syaratnya mewajibkan imigran
untuk mengikuti tes penilaian keterampilan untuk mengetahui keahlian apa yang dimilikinya, hal
ini bertujuan agar imigran yang masuk ke Inggris dapat langsung terjun ke dunia kerja tidak
seperti sebelumnya di mana imigran tanpa keahlian apa pun dapat bebas masuk ke Inggris dan
berujung menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.

Demikian dapat disimpulkan bahwa pemerintah Inggris sepakat tidak akan mengizinkan
gerakan free movement seperti yang dicanangkan Uni Eropa, mereka akan menyeleksi tiap
imigran yang datang dan memastikan bahwa imigran yang masuk ke Inggris telah memenuhi
kriteria yang ditetapkan dengan harapan dapat meminimalisir dampak negatif dari keberadaan
imigran dengan segala heterogenitasnya di tengah masyarakat.
Referensi

Alunaza, Hardi & Sherin, V. 2018. Pengaruh British Exit Terhadap Kebijakan Pemerintah
Inggris Terkait Masalah Imigran. Intermestic: Journal of International Studies, Volume 2,
Nomor 2, Mei 2018, Hlm. 163.
Sinambela, Stivani Ismawira. 2017. Migrant Crisis: Open Door Policy Analysis. Universitas
Potensi Utama: Jurnal PIR, Vol. 2, Nomor 1, Tahun 2017.
Katarzyna, Cymbranowicz. 2018. “Fortress Europe” or “Open Door Policy” – attempts to
solve the refugee and migration crisis in the European Union in 2011–2017. International
Business and Global Economy.
Susanti, Suksma dkk. Dampak Referendum Brexit Terhadap Kebijakan Imigran Uni Eropa di
Inggris. Universitas Udayana: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Anda mungkin juga menyukai