Anda di halaman 1dari 7

127 | JURNAL ILMU BUDAYA

Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

ABREVIASI BAHASA PRANCIS PADA MEDIA SOSIAL TWITTER:


SUATU KAJIAN MORFOLOGI
Widianti Eka Pratiwi1, Agus Nero Sofyan2
1,2
Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran

widianti14001@mail.unpad.ac.id
sofyanagusnero@gmail.com

Abstract
This research has a purpose to describe a morphological process called abbreviation. Abbreviation is a
shortened form of a written word or phrase used in place of the whole word or phrase. This research
uses descriptive qualitative method. The data are tweets in French which were taken on November 10
from Twitter. Overall, from the tweets those were found, there are twenty tweets which contain some
words in abbreviated form. The result shows that there are five kinds of abbreviations that exist in
those forty tweets, there are apocope, aphérèse, syncope, siglè, and acronyme. The most used
abbreviation form is apocope which can be found in 14 tweets, meanwhile the least used one is
aphérèse which is available in 4 of forty tweets.
Keywords: abbreviation, tweet, twitter, French

PENDAHULUAN berbeda, seperti social network, forum


internet, weblogs, social blogs, micro
Komunikasi adalah proses blogging, wikis, podcasts, gambar, video,
pertukaran informasi dari seseorang ke rating, dan bookmark sosial. Menurut
orang yang lainnya. Ketika berbicara Kaplan, dkk ada enam jenis media sosial:
tentang komunikasi di era milenial ini, proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia),
tidak lengkap rasanya jika tidak blog dan microblogs (misalnya, twitter),
melibatkan peran internet. Internet adalah komunitas konten (misalnya, youtube),
salah satu teknologi yang berkembang situs jaringan sosial (misalnya facebook,
pesat dan sangat membantu manusia dalam instagram), virtual game (misalnya world
berkomunikasi. Semakin berkembangnya of warcraft), dan virtual social (misalnya,
zaman, semakin banyak pula second life).
perkembangan yang dialami oleh internet. Jejaring sosial adalah situs dimana
Sekarang ini, kita dapat berhubungan atau setiap orang bisa membuat laman pribadi
berkomunikasi ataupun berbagi informasi dan kemudian terhubung dengan orang-
dengan orang lain meskipun dipisahkan orang di seluruh dunia untuk berbagi
oleh jarak yang sangat jauh, salah satu informasi dan berkomunikasi. Beberapa
perantaranya adalah melalui jejaring jejaring sosial terbesar antara lain
sosial. facebook, twitter, dan instagram. Jika
Kaplan, dkk (2010) mendefinisikan media tradisional menggunakan media
media sosial sebagai sebuah kelompok cetak, maka media sosial menggunakan
aplikasi berbasis internet yang dibangun di internet. Media sosial mengajak siapapun
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 yang tertarik untuk memberikan komentar
dan memungkinkan penciptaan dan dan berbagi informasi dalam waktu cepat
pertukaran user-generated content. Media dan tak terbatas.
sosial terdiri dari berbagai bentuk yang
128 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

Blog, jejaring sosial dan Wiki penelitian yang mengisi rumpang yang
adalah beberapa bentuk media sosial yang baru sehingga sangat perlu dikemukakan
paling umum digunakan oleh masyarakat dan dibahas lebih lanjut.
di seluruh dunia. Saat teknologi internet Menurut Kridalaksana (2008: 1)
dan telepon seluler makin maju maka Abreviasi adalah proses morfologis berupa
media sosial pun ikut tumbuh dengan penanggalan satu atau beberapa bagian
pesat. Kini untuk mengakses twitter leksem atau kombinasi leksem sehingga
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan terjadi bentuk baru yang berstatus kata.
kapan saja hanya dengan menggunakan Abreviasi ini menyangkut penyingkatan,
telepon seluler. Hal ini mengakibatkan pemenggalan, akronimi, kontraksi,
cepatnya arus informasi berkembang, tidak lambang huruf.
hanya di negara-negara maju, namun juga Sedangkan, abreviasi menurut Calvet
di Indonesia. Karena cepatnya (1999: 10) adalah pemenggalan kata yang
perkembangan media sosial, kini peranan sering terjadi pada bahasa popular dan
media massa konvensional dalam bahasa argotic. Abreviasi digunakan untuk
menyebarkan berita pun mulai tergantikan. mempersingkat waktu dan mempermudah
Twitter adalah salah satu layanan penulisan.
jejaring sosial yang memungkinkan Proses abreviasi atau penyingkatan
penggunanya untuk membaca pesan atau di dalam bahasa Prancis dibedakan
informasi terkini berbasis teks. Di dalam menjadi abréviation dan siglaison.
jejaring sosial twitter, ditemukan beragam 1. Abréviation
variasi bahasa. Ragam bahasa atau sering “La phénomène de l’abreviation est
disebut sebagai variasi bahasa terjadi tidak particulière à la langue familière ou
hanya karena penutur yang tidak homogen, vulgaire, qui tends systématiquement à
tetapi juga karena kegiatan interaksi yang l’économie dans la pronunciation tout en
dilakukan masyarakat sangat beragam. conservant l’unité du signifié.” (Béchade,
Keragaman bahasa makin bertambah 1992: 172)
apabila bahasa tersebut digunakan oleh Fenomena abreviasi adalah salah satu
penutur yang sangat banyak dan dalam bentuk bahasa sehari-hari yang secara
wilayah yang sangat luas (Wulandari, sistematis cenderung efisien dalam proses
2016). pengucapannya, namun tetap menjaga
Karena twitter membatasi kesatuan maknanya
penggunanya untuk menggunakan 280 Krautganer (2003: 48) dalam jurnalnya
karakter dalam setiap tweet, para yang berjudul ‘Techniques d'abreviation
pengguna dituntut untuk menulis informasi dans les webchats francophones’
atau pesan secara singkat dan jelas menyebutkan beberapa jenis abreviasi
sehingga ditemukan banyak sekali dalam bahasa Prancis
penyingkatan atau abreviasi. a. Aphérèse merupakan proses
Penelitian tentang abreviasi sudah penghilangan leksem pada awal kata,
pernah dilakukan oleh Diza Juanita yang misalnya bus (autobus).
melakukan analisis kontrastif abreviasi b. Apocope adalah proses penghilangan
bahasa Indonesia dan abreviasi bahasa leksem pada akhir kata, misalnya
Prancis. Namun, belum ada penelitian célibataire (célib).
yang secara khusus membahas tentang c. Syncope adalah proses penghilangan
abreviasi dalam bahasa Prancis sehingga atau penanggalan satu atau beberapa
dapat dikatakan penelitian mengenai leksem di tengah kata, contohnya
bentuk abreviasi bahasa Prancis pada adalah bd (boulevard), grd (grand).
media sosial Twitter ini merupakan
129 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

2. Siglaison dilakukan dengan menggunakan metode


“La siglaison consiste dans la simak dengan teknik catat
reduction d’un terme compose à la sebagai teknik dasarnya. Data diambil dari
succession des initiales des termes qui media sosial yaitu Twitter.
le composent. Selon la pronunciation, Penulis memperoleh data dengan
on distingue siglès et acronymes.” cara menyimak tweet dari pengguna media
(Béchade, 1992: 173) sosial Twitter yang menggunakan bahasa
Siglaison dibentuk melalui pengekalan Prancis. Setelah menyimak, penulis
ucapan dari beberapa huruf awal yang menandai tweet yang mengandung proses
membentuknya. Melalui bentuk morfologis abreviasi. Adapun teknik catat
pelafalannya, siglaison terbagi menjadi dilakukan setelah menandai kalimat
dua jenis yaitu siglè dan akronim. dengan mencatat bentuk yang relevan bagi
a. Le siglè penelitian.
Siglè merupakan proses penyingkatan Selanjutnya, metode yang
yang terbentuk melalu pengekalan satu digunakan untuk menganalisis data dalam
atau beberapa leksem awal dari masing- penelitian ini adalah metode distribusional.
masing komponen atau kata serta dalam Selanjutnya, metode yang
pelafalannya disesuaikan melakui huruf digunakan untuk menganalisis data dalam
per hurufnya. Contoh: penelitian ini adalah metode distribusional.
RTT (Réduction du Temps de Travail) Proses analisis menggunakan metode
b. L’acronyme kualitatif dengan kajian morfologi.
L’acronyme adalah proses
penyingkatan yang terbentuk melalui HASIL DAN PEMBAHASAN
pengekalan satu atau beberapa leksem
awal dari masing-masing komponen Setelah melakukan analisis
dan dilafalkan seperti sebuah kata. terhadap tweet berbahasa Prancis, penulis
Contoh: menemukan banyak proses abreviasi yang
UPTIH (Union Profesionnelle des terjadi. Jenis abreviasi yang paling banyak
Travailleurs Indépendents Handicapés) terjadi adalah apocope, lalu diikuti oleh
syncope, siglè, acronyme, dan yang paling
METODE sedikit adalah aphérèse.

Dalam penelitian ini, penulis Jumlah


No Jenis Abreviasi
menggunakan metode penulisan analisis Data
deskriptif. Analisis deskriptif merupakan 1 Aphérèse 4
cara penelitian yang bertujuan 2 Apocope 14
mendeskripsikan atau menggambarkan 3 Syncope 10
secara sistematis mengenai data yang akan 4 Siglè 7
diteliti oleh penulis. Penelitian ini terdiri 5 Acronyme 5
atas tiga tahap penelitian yaitu tahap Total 40
penyediaan data, tahap analisis data, dan
tahap penyajian hasil analisis Di bawah ini akan dideskripsikan
Penulis menggunakan metode penelitian hasil analisis dari data-data yang telah
menurut Sudaryanto (2016). Menurut ditemukan
Sudaryanto, metode penyediaan data
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu
metode simak dan metode cakap. Pada
penelitian ini, proses penyediaan data
130 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

Data 1 aplikasi ini, pengguna dapat mengambil


foto, merekam video, menambahkan teks
dan lukisan, dan mengirimkannya ke
daftar penerima yang ditentukan
pengguna.
Pada kata tersebut, terjadi
pemenggalan di akhir kalimat, hal ini
ditandai dengan hilangnya ‘chat’ dari kata
tersebut. Pemenggalan kata di akhir kata
disebut apocope.
Data 3

Gambar 1. Data 1
Ce TGV est innouï!!

Train à Grande Vitesse Gambar 3. Data 3


Pada data (1), terdapat jenis Les photos de mon père qd il était petit
abreviasi yang disebut siglè, yaitu yang
disebut singkatan. Hal ini tampak pada
data TGV yang merupakan singkatan dari quand
train grande vitesse ‘kereta berkecepatan Pada data (3) terdapat kata qd yang
tinggi’ yang terdapat di Prancis. TGV merupakan singkatan dari kata quand
adalah kereta tercepat pertama di Eropa. ‘ketika’ yang termasuk ke dalam konjungsi
TGV dikatakan sigle karena dalam subordinatif. Jenis abreviasi yang terjadi
pelafalannya dieja te-je-ve. pada data tersebut adalah syncope, yakni
Data 2 pengurangan huruf pada pertengahan kata.
Pada data (3) huruf u, a, n, dan d yang
terdapat pada pertengahan kata sengaja
dihilangkan dan menghasilkan bentuk baru
yaitu qd.
Data 4

Gambar 2. Data 2
Je t’ai bloqué sur Snap

Snapchat
Gambar 4. Data 4
Pada data (2) terdapat kata Snap Je regarde pas la télé
yang berasal dari kata Snapchat. Snapchat
adalah sebuah aplikasi pesan foto, dengan Télévision
131 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

Pada data (4) terjadi proses Pada data (6) terdapat satu jenis
morfologis yakni abreviasi yang berupa abreviasi acronyme, hal ini dibuktikan
pemenggalan pada akhir kata atau biasa dengan adanya pengekalan leksem awal
disebut apocope. Kata télé termasuk ke dari masing-masing komponen yaitu huruf
dalam kategori apocope karena adanya O dari kata Organisation, lalu huruf N dari
penghilangan dua suku kata terakhir yaitu kata Nations, dan huruf U dari kata Unies.
vision. Kata télé berasal dari kata Pelafalan kata ONU dilafalkan seperti
télévision yang berarti televisi. sebuah kata. ONU (Organisation des
Nations Unies) adalah nama singkatan dari
Data 5 sebuah organisasi internasional yang
dalam bahasa Indonesia disebut PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Data 7

Gambar 5. Data 5
Quand je regarde la feuille de mon voisin et
que je croise le regard du prof
Gambar 7. Data 7
Pleurer ds ses rêves ca compte ou pas
Professeur
Pada data (5) terdapat kata prof dans
yang merupakan bentuk singkat dari
Pada data (7) terdapat kata ds yang
nomina professeur yang berarti guru atau
merupakan bentuk singkat dari preposisi
pengajar. Pada data tersebut, terjadi proses
dans ‘di dalam’. Pada kata tersebut terjadi
pemenggalan kata di akhir kalimat,
penghilangan beberapa huruf yang
sehingga dapat didakatan bahwa data
terdapat pada pertengahan kata sehingga
tersebut mengandung jenis abreviasi
hanya menyisakan huruf d dan s, maka
apocope.
Data 6
dapat disimpulkan bahwa data (7)
mengalami jenis abreviasi syncope.
Data 8

Gambar 6. Data 6
Gambar 8. Data 8
Au Forum de Paris sur la paix, l’ONU
Enlevez moi twitter, je tweet bcp trop en ce
présente ses solutions pour renforcer le
moment mdrr
multilatéralisme.

Organisation des Nations Unies


132 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

Pada data (8), terdapat dua kata SIMPULAN


yang mengalami abreviasi yakni bcp yang
berasal dari kata beaucoup ‘banyak’ dan Setelah melakukan analisis pada 20
mdr yang merupakan singkatan dari mort data berupa tweet berbahasa Prancis yang
de rire. mengandung proses morfologis abreviasi,
Pada kata bcp, terdapat dapat ditemukan lima jenis abreviasi yang
penghilangan beberapa huruf dari kata muncul, yaitu apocope, aphérèse, syncope,
beaucoup sehingga dapat disimpulkan siglè, dan acronyme. Dari emmpat puluh
bahwa kata tersebut mengalami proses data yang telah dikumpulkan dan
abreviasi yakni syncope. dianalisis, terdapat 14 data yang
Sedangkan, kata yang kedua yakni mengandung apocope, 10 data yang
mdr merupakan istilah yang biasa mengandung syncope, 7 data yang
digunakan ketika melihat sesuatu yang mengandung siglè, 5 kata yang
sangat lucu. Dalam bahasa Inggris, mengandung acronyme, dan 4 data yang
terdapat istilah yang memiliki arti sama mengandung aphérèse.
yaitu kata lol (laughing out loud). Pada
kata mdr terjadi penyingkatan yang
terbentuk melalui pengekalan leksem awal DAFTAR PUSTAKA
dari masing-masing komponen, selain itu
dalam pelafalannya kata mdr dilafalkan Andres Kaplan & Michael HaenLein,
sesuai huruf per hurufnya. Maka, dengan (2010). User Of The World, Unite!
ciri-ciri tersebut, kata mdr termasuk ke The Challenges and Opportunities
dalam kategori abreviasi siglè. Of Social Media. Business Horizons
Data 9 Kridalaksana. (2008). Kamus Linguistik.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Tesis:
Analisis Pengaruh Media Sosial
Twitter Terhadap Pembentukan
Brand Attachment, Program
Magister Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia. hal,
10-11
Juanita, D., Usman, M., & Masdiana.
(n.d.). Abreviasi Bahasa Indonesia
Gambar 9. Data 9
Les pâtes au sel, les pâtes au sel. On aime, no dan Bahasa Prancis (Suatu Analisis
blème. Kontrastif). Retrieved from
http://repository.unhas.ac.id/handle/1
23456789/25807
Problème Moeschler, dkk. (2009). Introduction à la
Pada data (9) terjadi proses Linguistique Contemporaine. Paris:
abreviasi berupa pemenggalan pada awal Armand Colin.
kata atau biasa disebut aphérèse. Kata Nursella, A. (2016). Analyse des
blème berasal dari nomina problème yang Abréviations et Sigles Dans Les
berarti masalah. Pada data (9), terdapat Petites Annonces Françaises.
penghilangkan satu suku kata awal HEXAGONE Jurnal Pendidikan,
sehingga menghasilkan singkatan baru Linguistik, Budaya Dan Sastra
yaitu kata blème. Perancis, 5(1), 1–11.
133 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 8, Nomor 1, Juni 2020 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

https://doi.org/10.24114/hxg.v51.389
2
Salzburg, K. K. (2003). Techniques
d’abréviation dans les webchats
francophones. Linguistik Online,
15(3), 47–67.
https://doi.org/10.13092/lo.15.815
Wulandari, A. (2016). Penggunaan Jargon
Oleh Komunitas Chatting WhatApp
Grup. 12 (September), 60–72.

Anda mungkin juga menyukai