Anda di halaman 1dari 14

“MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN”

“TAKSONOMI BLOOM”

Disusun Oleh :

I Made Jiyestha Guna Birawan (2215071015)

Wayan Budi Mertayasa (2215071013)

Pande Gede Oka Suarartawan (2215071004)

I Gede Rama Acarya Nanda (2215071022)

DOSEN PENGAMPU : EDI ELISA, S.Pd.,M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2023

i
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran dengan
judul “Taksonomi Bloom”.

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya
pada tujuan tersebut. Taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal
ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:

1. Bapak Edi Elisa selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

2. Teman-teman yang sudah memberi motivasi dalam proses penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Singaraja, 7 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Taksonomi Bloom ............................................................................................... 3
2.2 Level/Tingkatan dari Taksonomi Bloom .............................................................................. 3
2.3 Pentingnya Taksonomi Bloom diterapkan ............................................................................ 4
2.4 Cara Menggunakan Taksonomi Bloom................................................................................. 4
2.5 Alasan Taksonomi Bloom Penting bagi Merdeka Belajar .................................................... 6
2.6 Dimensi Taksonomi Bloom .................................................................................................. 6
BAB III ......................................................................................................................................... 10
PENUTUP..................................................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkansumber daya manusia
dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untukmencerdaskan kehidupan
bangsa.pendidikan merupakan suatu proses generasi mudauntuk dapat menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara efektifdan efisien. Pendidikan bukan hanya suatu proses
pengajaran, pendidikan termasuktransformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala
aspek yangdicakupinya. Usaha untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia
melaluipendidikan perlu mendapatkan perhatian khusu. Undang-undang Pendidikan No.20Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkankemampuan
membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan
bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensipeserta didik agr menjadi manusia yang
lebih beriman dan bertakwa. Demikeberhasilan pendidikan tersebut harus ada tujuan pembelajaran
yang pasti dan sudah tentu jelas yang biasa disebut dengan nama “Taksonomi Bloom”.

Pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai antropologi turut membawapeserta didik dalam
kehidupan bermasyarakat yang madani dalam pembangunanIndonesia dimasa yang akan
datang.pendidikan dan kebudayaan berproses secaradinamis untuk mengatur tata hidup
bermasyarakat, adanya proses pemanusiaandanpencapaian visi tentang kehidupan. Oleh karena
itu, proses pendidikan yangdiselenggarakan berkaitan erat dengan nilai-nilai kebudayaan yang
berlangsung padakehidupan bermasrakat.

Taksonomi petama kali disusun oleh S.Bloom dan kawan-kawan pada tahun1956, taksonomi
itu dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan yang dibagimenjadi beberapadomain yaitu
kognitif yang mencakup aspek-aspek kognitif padadiri seseorang seperti cara berfikir,
pengetahuan, pemahaman. Ranah afektif yangtermasuk aspek-aspek perasaan dan emosi sepeti
bakat, minat dan bakat. Yang terakhir yaitu psikomotorik, yang termasuk aspek-aspek psikomotor
sepertiolahragdan menggambar.

Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa bagian dan subkategoriyang
berurutan secara hierarkis (bertingkat), yang dimulai dari tingkah laku yangsederhana sampai pada
tingkah laku yang paling komples. Tingkat tingkah lakutersebut diasumsikan juga menyertakan
tingkah laku yang paling rendah. Namun,taksonomi Bloom mengalami perubahan yang biasa
disebut dengan revisi Taksonomi Bloom

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :


1. Apa itu Taksonomi Bloom?
2. Apa saja level/tingkatan dari Taksonomi Bloom?
3. Apakah Taksonomi Bloom penting untuk diterapkan?
4. Bagaimana cara menggunakan Taksonomi Bloom?
5. Alasan Taksonomi Bloom penting untuk merdeka belajar.
6. Dimensi Taksonomi Bloom.
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Taksonomi Bloom.


2. Mengetahui tingkataan dari Taksonomi Bloom.
3. Mengetahui pentingnya Taksonomi Bloom diterapkan.
4. Mengetahui cara menggunakan Taksonomi Bloom
5. Mengetahui seberapa penting Taksonomi Bloom untuk merdeka belajar.
6. Memahami dimensi Taksonomi Bloom

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Taksonomi Bloom

Taksonomi bloom adalah suatu struktur hirearki yang dapat mengidentifikasi


kemampuan setiap individu yang dimulai dari tingkat paling rendah hingga kemampuan
tingkat tinggi yang dimiliki individu. Adapun penerapan taksonomi bloom ini sudah
digunakan sejak tahun 1950-an yang pada saat itu digunakan pada evaluasi belajar siswa. Saat
ini, taksonomi bloom yang digunakan sudah versi revisi dari model taksonomi bloom
sebelumnya.

2.2 Level/Tingkatan dari Taksonomi Bloom

Berikut merupakan tingkatan yang terdapat pada taksonomi bloom, antara lain:

- Level 1: Remembering
Pada tingkatan ini, siswa diharapkan dapat mengingat konsep pembelajaran yang telah
diaplikasikan atau yang telah dijelaskan oleh guru.

- Level 2: Understanding
Pada tingkatan ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep pembelajaran, misalnya seperti
dapat membuat penafsiran dari konsep yang dijelaskan, memberikan contoh, meringkas,
menyimpulkan, hingga dapat menjelaskan konsep belajar yang telah dipelajari.

- Level 3: Applying
Pada tingkatan ini, siswa diharapkan sudah dapat melakukan ataupun menggunakan prosedur
yang dimiliki konsep belajar untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

- Level 4: Analyzing
Pada tingkatan ini, siswa berkesempatan untuk mulai mengembangkan dan mengaplikasikan
pemahaman yang mereka miliki tentang materi pembelajaran. Selain itu, siswa sudah mampu
untuk menyelesaikan beberapa permasalahan serta menemtukan bagian-bagian yang bisa
dijadikan solusi dari permasalahan tersebut.

- Level 5: Evaluating
Pada tingkatan ini, siswa dapat membuat penilaian maupun kritik berdasarkan kriteria
pembelajaran.

- Level 6: Creating

3
Pada tingkatan ini, siswa sudah memiliki kemampuan dan keterampilan kognitif. Pada
kesempatan ini, siswa sudah bisa memberikan hasil belajar, mulai mampu membuat
perencanaan ataupun memproduksi sesuatu yang baru.

2.3 Pentingnya Taksonomi Bloom diterapkan

Pada situasi saat ini, yaitu ketika program merdeka belajar diterapkan taksonomi bloom
digunakan untuk menentukan level kognitif siswa. Dengan demikian guru bisa lebih mudah
untuk menentukan materi pembelajaran siswa, pemetaan konsep dalam kegiatan belajar yang
akan dijelaskan secara e-learning, serta taksonomi bloom juga berfungsi sebagai standar dari
pencapaian hasil belajar siswa.

Adapun 3 ranah yang terdapat pada taksonomi bloom mengenai tujuan pendidikan, yaitu
sebagai berikut:

1. Kognitif
Ranah kognitif dalam taksonomi bloom akan berfokus pada perilaku siswa yang menekankan
kepada kemampuan intelektual mereka. Perilaku siswa akan menunjukan bagaimana
kemampuan berpikir mereka serta kecerdasan yang mereka miliki.

2. Afektif
Ranah afektif ini akan berfokus pada perilaku siswa yang menekankan sisi emosional dan
perasaan yang mereka miliki. Sebagai contoh dari ranah ini yaitu seperti minat, bakat, sikap
dan cara siswa untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

3. Psikomotorik
Selanjutnya ranah psikomotorik ini akan berfokus pada perilaku siswa dalam
mengaplikasikan sesuatu (hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan motorik). Sebagai
contoh, ranah ini akan meninjau bagaimana kemampuan olahraga siswa, dan lain sebagainya.

2.4 Cara Menggunakan Taksonomi Bloom.

Keputusan pemerintah untuk mulai menerapkan merdeka belajar membuat para


pendidik untuk mulai menerapkan taksonomi bloom dalam proses kegiatan belajar siswa.
Pentingnya taksonomi bloom pada merdeka belajar dapat dilihat dari alasan mengapa
taksonomi bloom penting untuk diterapkan, yaitu karena taksonomi bloom dapat membantu
guru untuk melihat dan menentukan level kognitif siswa. Dengan penentuan level tersebut,
guru akan lebih mudah dalam membuat konsep belajar dan menentukan rancangan proses
kegiatan belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang harus digunakan guru dalam
menerapkan taksonomi bloom yaitu sebagai berikut:

4
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Hal pertama yang harus ditetapkan guru sebelum menerapkan taksonomi bloom yaitu
menentukan tujuan pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran yang dibuat guru harus sesuai
dengan kemampuan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran saat itu.

2. Menentukan Kompetensi Pembelajaran

Setelah guru telah menetukan tujuan pembelajaran serta sudah mengenali kemampuan siswa,
maka langkah selanjutnya yaitu guru harus menentukan kompetensi apa yang ingin mereka
capai. Dalam menentukan kompetensi tersebut, guru harus memahami serta memperhatikan
kemampuan kognitif siswa, supaya mereka tidak merasa terbebani dan siswa tidak berhasil
memberikan yang maksimal dalam kegiatan belajarnya.

3. Menentukan Ranah Kemampuan Intelektual Siswa

Langkah selanjutnya yaitu guru harus menentukan ranah kemampuan intelektual siswa. Ranah
kemampuan intelektual tersebut harus sesuai dengan kompetensi pembelajaran.
· Ranah kognitif: ranah kognitif pada tingkatan taksonomi ini berkaitan tentang kemampuan
siswa dalam memahami, mengingat, menerapkan, dan menganalisis sesuatu.
· Ranah psikomotorik: Ranah psikomotorik pada tingkatan taksonomi ini berkaitan denga n
kemampuan siswa dalam beradaptasi, kreativitas siswa, serta perilaku siswa (tindakan siswa
selama proses kegiatan belajar berlangsung).
· Ranah afektif: ranah afektif pada tingkatan taksonomi ini berkaitan dengan respon siswa,
karakter siswa, serta nilai (kemampuan) yang dimiliki siswa.

4. Menggunakan Kata Kunci Yang Tepat

Pada kesempatan ini, kata kerja kunci ini berfungsi untuk membantu guru dalam menjelaskan
materi pembelajaran.

5. Menentukan Media Pembelajaran

Kemudian langkah terakhir yaitu dalam penerapan taksonomi bloom yaitu media
pembelajaran yang akan dipakai. Dalam hal ini, media belajar yang dipakai guru harus sesuai
dengan taksonomi bloom. Pilihlah media belajar yang dapat dilihar siswa dengan jelas.

5
2.5 Alasan Taksonomi Bloom Penting pada Merdeka Belajar.

Adapun beberapa alasan penting mengapa pemerintah ingin menerapkan konsep merdeka belajar
saat ini. Berikut adalah penjelasannya:

1. Merdeka Belajar Dapat Mengembangkan Pola Pikir Siswa


Konsep merdeka belajar yang ingin diterapkan pemerintah berfokus pada pengembangan kognitif
siswa. Dengan demikian, siswa akan ditantang untuk mampu berpikir secara kritis serta memiliki
kemampuan analisis yang baik. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pemerintah dapat dilihat
bahwa penerapan taksonomi bloom pada merdeka belajar adalah keputusan yang bijaksana.

2. Meningkatkan Kecerdasan Siswa


Pada tahun 2019, ranking PISA Indonesia berada pada urutan 74 dari 79 negara. Berdasarkan hasil
surveri tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak-anak di Indonesia masih
tergolong rendah. Dengan adanya konsep merdeka belajar ini, pemerintah berharap bahwa
kemampuan kognitif siswa di Indonesia akan semakin terlatih.

3. Inovasi Tingkat Pendidikan

Konsep merdeka belajar adalah bentuk dari inovasi pemerintah terhadap dunia pendidikan.
Konsep merdeka belajar ini menuntut siswa untuk menyelesaikan berbagai macam
permasalahan yang mereka hadapi, baik masalah tersebut dalam bentuk teori maupun proyek.
Selain itu, konsep ini akan membawa siswa untuk bisa belajar mengaplikasikan teori/materi
pembelajaran yang sudah dipelajari ke dalam kehidupan nyata. Siswa akan belajar untuk
mampu membuktikan teori yang sudah dipelajari, bukan hanya sekadar menghafal materi
pembelajaran saja. Pentingnya taksonomi bloom pada merdeka belajar dapat dilihat dari
penjelasan di atas. Demikianlah penjelasan mengenai taksonomi bloom serta keputusan
pemerintah untuk menerapkan konsep merdeka belajar.

2.6 Dimensi Taksonomi Bloom

Dimensi pengetahuan diperkenalkan oleh Anderson & Krathwohl dalam buku “ A Taxonomy for
Learning, Teaching, and Assessing A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives
”. Istilah dimensi pengetahuan ini merupakan bagian dari Taksonomi Bloom Revisi Anderson.
Dimensi pengetahuan (berbentuk, baris tabel taksonomi revisi). Dimensi pengetahuan
diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif.

6
1. Pengetahuan Faktual

Merupakan elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik untuk mempelajari suatu ilmu
atau menyelesaikan masalah di dalamnya.

Sub Jenis Pengetahuan Faktual

a. Pengetahuan tentang terminologi

b. Pengetahuan tentang detail elemen yang spesifik

2. Pengetahuan Konseptual

Merupakan hubungan-hubungan antar elemen dalam sruktur besar yang mermungkinkan


elemennya berfungsi secara bersama-sama.

Sub Jenis Pengetahuan Faktual

a. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori

b. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi

c. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur

3. Pengetahuan Prosedural

Merupakan Pengetahuan tentang bagaimana (cara) melakukan sesuatu, mempraktekkan metode-


metode penelitian, dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, dan metode.

Sub Jenis Pengetahuan Faktual

a. Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritma

b. Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu

c. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat

7
4. Pengetahuan Meta Kognitif

Metakognitif merupakan kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk


menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya,
kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai
kemajuan belajar sendiri (Flavel,1979). Sementara menurut Matlin (1994), metakognitif adalah
“knowledge and awareness about cognitive processes – or our thought about thinking” Jadi
metakognitif adalah suatu kesadaran tentang kognitif kita sendiri, bagaimana kognitif kita bekerja
serta bagaimana mengaturnya. Kemampuan ini sangat penting terutama untuk keperluan efisiensi
penggunaan kognitif kita dalam menyelesaikan masalah. Secara ringkas metakognitif dapat
diistilahkan sebagai “thinking about thinking”. Pengetahuan metakognitif meliputi pengetahuan
strategik, pengetahuan tugas-tugas berpikir (kognitif) dan pengetahuan pribadi.

Sub Jenis Pengetahuan Faktual

a. Pengetahuan strategis

b. Pengetahuan tentang tugas-tugas

c. Pengetahuan diri

Dimensi Proses Kognitif

Dimensi proses kognitif Dimensi yang kedua, yaitu proses kognitif (cognitive process).
Terdiri dari proses mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.

• Mengingat (C.1) Merupakan proses menarik kembali pengetahuan atau informasi yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang. Kegiatan ini meliputi dua proses kognitif, yaitu
mengenali (recognizing) dan mengingat kembali (recalling).
• Memahami (C.2) Merupakan kegiatan mengkonstruksikan makna atau pengertian,
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi baru dengan
pengetahuan yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan baru dalam skema yang
telah ada. Kegiatan ini meliputi kegiatan menafsirkan (interpreting), memberi contoh

8
• (exemplifying), meringkas (summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan
(comparing), dan menjelaskan (explaining).
• Mengaplikasikan (C.3) Merupakan kegiatan yang memakai prosedur tertentu untuk
mengerjakan soal latihan, menyelesaikan masalah, atau mengerjakan tugas. Baca juga:
Manfaat Belajar Bahasa Isyarat Kategori ini mencakup dua proses kognitif, yakni
menjalankan (executing) dan mengimplementasikan (implementing).
• Menganalisis (C.4) Merupakan proses memecah materi menjadi beberapa bagian kecil, dan
menentukan hubungan antarbagian dengan struktur keseluruhannya. Ada tiga proses
kognitif, yaitu membedakan (differenting), menggorganisir (organizing), dan menemukan
makna tersirat (attributing).
• Mengevaluasi (C.5) Merupakan kegiatan membuat sebuah pertimbangan keputusan
berdasarkan kriteria atau standar yang ada. Meliputi dua proses kognitif, yaitu memeriksa
(checking) dan mengkritik (critiquing).
• Mencipta (C.6) Merupakan proses penyusunan elemen menjadi suatu keseluruhan yang
koheren atau fungsional.
Terdiri dari tiga macam proses kognitif, yaitu membuat (generating), merencanakan
(planning), dan memproduksi (producing)

9
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkansumber daya


manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untukmencerdaskan kehidupan
bangsa.pendidikan merupakan suatu proses generasi mudauntuk dapat menjalankan kehidupan
dan memenuhi tujuan hidupnya secara efektifdan efisien. Pendidikan yang berlandaskan pada
nilai-nilai antropologi turut membawapeserta didik dalam kehidupan bermasyarakat yang
madani dalam pembangunanIndonesia dimasa yang akan datang.pendidikan dan kebudayaan
berproses secaradinamis untuk mengatur tata hidup bermasyarakat, adanya proses
pemanusiaandanpencapaian visi tentang kehidupan. Adapun penerapan taksonomi bloom ini
sudah digunakan sejak tahun 1950-an yang pada saat itu digunakan pada evaluasi belajar siswa.
2.2 Level/Tingkatan dari Taksonomi Bloom Berikut merupakan tingkatan yang terdapat pada
taksonomi bloom, antara lain: - Level 1: Remembering Pada tingkatan ini, siswa diharapkan
dapat mengingat konsep pembelajaran yang telah diaplikasikan atau yang telah dijelaskan oleh
guru. - Level 4: Analyzing Pada tingkatan ini, siswa berkesempatan untuk mulai
mengembangkan dan mengaplikasikan pemahaman yang mereka miliki tentang materi
pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.kejarcita.id/pentingnya-taksonomi-bloom-pada-merdeka-belajar/ diakses pada hari
Selasa 6 Juni 2023 pukul 16.00 WITA

https://hermananis.com/dimensi-pengetahuan-dalam-taksonomi-bloom-revisi-anderson-dan-
krathwohl/ diakses pada hari Selasa 7 Juni 2023 pukul 16.30 WITA

11

Anda mungkin juga menyukai