Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS

Dosen Pengampu : Niam Wahzudik, S.Pd., M.Pd.

is licensed under CC BY-SA-NC

Disusun oleh:

1. Syahfitri Belarossa (2301020009)


2. Isnaeni Fauziyah Tri Wahyuni (2301020035)
3. Nabil Fatih Alfaruq (2301020041)
4. Ikfina Akmalannisa (2301020074)
5. Vania Rahmawati (2301020073)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan nikmat, taufik, dan atas rahmat serta hidayah_NYA penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktu yang sudah di tentukan dengan judul
“Kurikulum Subjek Akademis” dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Teori Kurikulum yaitu Bapak Niam Wahzudik, S.Pd., M.Pd. yang telah
memberikan tugas makalah ini. Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat
kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sampaikan banyak
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.

Makalah ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses
internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa sumber
sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan beberapa ulasan pribadi. Ulasan
pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa kutipan yang berasal dari bahan
bacaan. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban guna melengkapi
tugas dan menambah wawasan serta pengetahuan kami tentang “Kurikulum Subjek
Akademis” di Program studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi,
Universitas Negeri Semarang. Penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca dan semoga makalah ini dapat dipahami oleh para
pembacanya.

Diluar itu, Penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Namun, harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya,
terutama untuk penulis pribadi dan teman-teman yang telah membaca makalah ini. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.

Semarang, 19 September 2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah..............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Kajian Teoretis..................................................................................................................3
2.1.1 Konsep Kurikulum Subjek Akademik......................................................................4
2.1.2....................................................................................................................................5
2.1.3 Pemilihan Disiplin Ilmu............................................................................................7
2.1.4 Penyesuaian Mata Pelajaran dengan Perkembangan Anak.......................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan mempunyai andil yang sangat penting dalam membentuk masa depan setiap
individu yang pernah mengalami atau merasakan bagaimana rasanya sebuah
pendidikan.Kurikulum,sebagai pondasi utama dalam proses berjalannya sebuah
pendidikan,memiliki dampak yang sangat berpengaruh dalam membentuk pemahaman
mengenai informasi yang diberikan,keterampilan atau skills yang dimiliki,serta dalam
membentuk siswa yang berkarakter kuat.Kurikulum subjek akademik adalah sebuah
kurikulum yang mengarah pada penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan
oleh para siswa dalam menghadapi hidup yang akan mereka lalui di masa mendatang.Oleh
karena itu,kurikulum ini sering menjadi perhatian utama dalam proses berjalannya sebuah
pendidikan.Hal ini dikarenakan kurikulum subjek akademik memiliki sebuah pondasi untuk
memahami pengetahuan dasar dan menguasai keterampilan yang diperlukan dalam proses
berjalannya kehidupan seorang siswa.

Makalah ini dibuat dengan memiliki tujuan untuk mengenal lebih dalam tentang kurikulum
subjek akademik dengan mencari tahu pengertian dari kurikulum ini serta menjelajah
bagaimana kurikulum ini akan diterapkan dalam proses pendidikan dan menjabarkan fungsi
atau kegunaan dari kurikulum subjek akademik.Makalah ini diharapkan dapat menyalurkan
sebuah wawasan baru bagi para pembaca serta memberikan pandangan yang lebih luas untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang ada pada masa kini dan menuju masa yang akan
datang.

1.2 Rumusan Masalah


Menggali informasi mengenai peran apakah yang dimiliki oleh kurikulum subjek
akademik dalam melatih pertumbuhan dan perkembangan pola pikir serta keterampilan
yang dimiliki oleh para siswa atau peserta didik dalam mempersiapkan kehidupan yang
akan mereka alami pada hari esok. Serta menilik lebih jauh mengenai permasalahan yang
muncul seiring berjalannya waktu kurikulum ini diterapkan.

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisa lebih dalam mengenai
peran atau andil dari kurikulum subjek akademik dalam mewujudkan tujuan pendidikan
nasional sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.

Selain dapat menganalisa peran yang dimiliki oleh kurikulum subjek akademik,
makalah ini juga dibuat untuk mengidentifikasi masalah atau kendala dalam penerapan
maupun pendekatan kurikulum subjek akademik terhadap pendidikan yang ada di
Indonesia.

1.4 Manfaat Makalah


Makalah ini dapat memudahkan pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang bagaimana kurikulum subjek akademik ini memengaruhi kehidupan para
siswa di berbagai peristiwa kehidupan yang akan dijalani oleh mereka pada masa depan.
Serta memberikan pandangan baru bagi para pembaca mengenai kurikulum yang sedang
dibahas dalam makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoretis
Definisi Kurikulum Istilah kurikulum, yang digunakan dalam dunia pendidikan,
memiliki beragam interpretasi oleh para ahli pendidikan. Namun, dalam berbagai penafsiran
ini, terdapat kesamaan yaitu bahwa kurikulum sangat berkaitan dengan upaya
mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Murray Print,
misalnya, menggambarkan kurikulum sebagai "perencanaan pengalaman belajar, program
yang diwujudkan dalam dokumen, dan hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun."
Secara konsep, kurikulum memiliki tiga dimensi pemahaman, yaitu kurikulum sebagai
subjek, pengalaman belajar, dan perencanaan program pembelajaran.

Kategori Kurikulum Subjek Akademik Kurikulum subjek akademik berasal dari


pendidikan klasik yang berfokus pada pengetahuan yang telah ditemukan oleh pemikir masa
lalu. Fokus kurikulum ini adalah pada konten pendidikan, dengan tujuan untuk
memungkinkan siswa menguasai sebanyak mungkin pengetahuan. Dalam kurikulum ini, guru
memiliki peran penting sebagai penyedia informasi, sehingga diperlukan penguasaan materi
yang mendalam dalam bidang studi yang diajarkan.

Kurikulum subjek akademik tidak hanya menitikberatkan pada materi pelajaran, tetapi
juga mulai memperhatikan proses pembelajaran. Ini tercermin dalam tiga pendekatan
perkembangan kurikulum subjek akademik, yaitu:

1. Melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan, di mana siswa tidak hanya menghafal


materi, tetapi juga belajar cara memperoleh dan menguji pengetahuan berdasarkan
fakta-fakta yang ada.
2. Pendekatan studi yang bersifat integratif, di mana mata pelajaran tidak dibatasi oleh
batas-batas tradisional dan didasarkan pada fenomena alam dan masalah sehari-hari.
Ini mengarah pada model kurikulum terintegrasi.
3. Materi pembelajaran tetap mencakup keterampilan seperti menulis, membaca, dan
pemecahan masalah matematis. Sementara itu, mata pelajaran seperti ilmu alam dan
ilmu sosial diajarkan tanpa terlalu terkait dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Kurikulum subjek akademik memiliki ciri-ciri terkait dengan tujuan, metode, struktur
konten, dan evaluasi. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan yang kuat dan melatih
siswa dalam penggunaan ide dan proses penelitian. Metode yang umum digunakan meliputi

3
pendekatan ekspositori dan inkuiri, dengan pemberian ide oleh guru dan pengembangan
konsep oleh siswa. Organisasi konten dapat berupa kurikulum berhubungan, terpadu, atau
berfokus pada pemecahan masalah sosial.

2.1.1 Konsep Kurikulum Subjek Akademik


Sukmadinata (2005: 81) mengungkapkan bahwa model kurikulum subyek akademis
merupakan jenis kurikulum pertama yang berasal dari pendidikan klasik yang mengarah pada
masa lalu. Dalam pandangan ini, kurikulum dianggap sebagai proses untuk mendalami ilmu
pengetahuan, dan proses belajar peserta didik bergantung pada aspek yang dianggap penting
dalam materi pelajaran tersebut. Fokus utama dari kurikulum subyek akademis adalah pada
esensi pendidikan, yang diambil dari berbagai disiplin ilmu. Karena penekanannya pada
pengetahuan, pendidikan dalam model ini cenderung memiliki sifat intelektual.

Kurikulum subjek akademik adalah kurikulum yang berorientasi pada masa lalu dan
peserta didik bergantung kepada pendidik dalam apa yang para pendidik ajarkan kepada
mereka, hal ini dikarenakan kurikulum ini lebih mengutamakan pengetahuan.

Kurikulum subjek akademis berasal dari tradisi pendidikan klasik yang menekankan
peranialisme dan esensialisme, dengan fokus pada warisan budaya masa lalu. Pendekatan ini
bertujuan untuk mempertahankan dan meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi
sebelumnya. Kurikulum ini menekankan esensi pendidikan, yang diambil dari berbagai
disiplin ilmu. Karena menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan, pendidikan dalam
model ini cenderung memiliki orientasi intelektual. Selain menekankan materi, dalam
perkembangannya, model ini mulai memperhatikan bagaimana siswa terlibat dalam proses
pembelajaran. Cara belajar yang dipilih sangat tergantung pada aspek yang dianggap penting
dalam materi pelajaran tersebut (Hamalik, 2007: 95). Terdapat minimal tiga pendekatan
dalam evolusi kurikulum subjek akademis, yakni:

1. Pendekatan Struktur Pengetahuan


Fokus pada bagaimana siswa memperoleh dan menguji fakta-fakta, bukan
hanya sekadar menghafalnya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman
mendalam terhadap materi.
2. Studi yang Bersifat Integratif
Merupakan tanggapan terhadap tuntutan masyarakat akan model pengetahuan
yang lebih holistik dan terpadu. Dalam pendekatan ini, dikembangkan model
kurikulum yang mengintegrasikan berbagai aspek pengetahuan. Ciri-ciri dari model

4
ini termasuk menentukan tema bersatu, menggabungkan kegiatan belajar dari
berbagai disiplin ilmu, dan menyatukan berbagai metode pembelajaran.
3. Pendekatan pada Sekolah-sekolah Fundamentalis
Fokus pada mata pelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan memecahkan
masalah matematis. Mata pelajaran lain seperti ilmu alam dan sosial dipelajari tanpa
dihubungkan dengan kebutuhan praktis pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-
hari.

Pendekatan ini memperlihatkan bahwa kurikulum subjek akademis telah mengalami


perkembangan dan variasi dalam pendekatan pembelajarannya, mencakup aspek pemahaman
mendalam, integrasi pengetahuan, dan pendekatan tradisional pada sekolah-sekolah
fundamentalis (Sukmadinata, 2005: 82-84).

2.1.2 Karakteristik Kurikulum Subjek Akademis

Karakteristik dari kurikulum subjek akademis mencakup beberapa aspek utama yang
membedakannya dari jenis kurikulum lainnya. Berikut adalah karakteristik-karakteristik
kunci dari kurikulum subjek akademis:

a. Tujuan Kurikulum Subjek Akademis


Menurut Sukmadinata (2005: 84), adalah untuk memberikan pengetahuan
yang kokoh dan melatih siswa dalam penerapan ide-ide serta proses penelitian. Hal ini
bertujuan untuk membuat siswa memiliki pemahaman mendalam di berbagai bidang
ilmu, sehingga diharapkan mereka dapat mengembangkan konsep dan keterampilan
yang dapat terus berkembang dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan
mereka dalam menguasai warisan budaya.
b. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran yang paling umum digunakan dalam kurikulum subjek
akademis adalah pameran (eksposisi) dan inkuiri. Guru menyajikan ide-ide, kemudian
siswa mengembangkannya untuk memahaminya secara lebih mendalam. Dalam
disiplin ilmu tertentu, siswa mencari berbagai masalah yang penting, merumuskannya,
dan mencari solusinya, sesuai dengan yang dijelaskan oleh Ansyar (1991: 120).

5
c. Organisasi Kurikulum

Sukmadinata (2005: 84-85) menjelaskan bahwa dalam organisasi kurikulum


subjek akademis terdapat berbagai pola organisasi isi (materi pelajaran). Beberapa pola
penting termasuk:

1) Correlated Curriculum
Kurikulum ini menekankan pentingnya hubungan antara isi atau konsep
yang dipelajari dari satu pelajaran dengan pelajaran lainnya, tetapi tetap
mempertahankan perbedaan esensial dari setiap mata pelajaran. Dengan
mengaitkan berbagai bahan ini, cakupan materi menjadi lebih luas.
2) Unified atau Concentrated Curriculum
Sesuai namanya, jenis kurikulum ini sangat menekankan pada disiplin
ilmu. Setiap disiplin ilmu dibangun dari berbagai tema pelajaran. Organisasi
bahan dalam satu pelajaran disusun dalam tema-tema tertentu. Salah satu contoh
penerapan kurikulum semacam ini adalah pembelajaran tematik. Sebagai contoh,
tema "lingkungan" dapat dieksplorasi melalui berbagai disiplin ilmu seperti sains,
matematika, sosial, dan bahasa.
3) Integrated Curriculum
Pola organisasi kurikulum ini mempertimbangkan warna disiplin ilmu.
Materi ajar diintegrasikan menjadi satu kesatuan yang disajikan dalam bentuk
unit-unit terpadu. Di dalam satu unit, terdapat hubungan antar mata pelajaran dan
berbagai kegiatan siswa. Dengan pengintegrasian materi pelajaran ini, diharapkan
siswa akan memiliki pemahaman menyeluruh terhadap materi. Oleh karena itu,
inti pengajaran harus memenuhi kebutuhan hidup dalam masyarakat sehari-hari.
Ciri-ciri dari kurikulum ini antara lain:
a) Unit harus merupakan satu kesatuan yang utuh dari seluruh bahan
pelajaran.
b) Unit didasarkan pada kebutuhan anak, termasuk kebutuhan pribadi,
sosial, jasmani, dan rohani.
c) Unit mencakup kegiatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
d) Unit memberikan motivasi sehingga anak dapat berkreasi.
e) Implementasi unit sering memerlukan waktu yang cukup lama karena
eksperimen atau pengalaman yang membutuhkan waktu yang panjang.

6
4) Problem Solving Curriculum
Pola organisasi isi ini mencakup topik-topik pemecahan masalah sosial
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu
(Anonim, 2013).
d. Evaluasi Belajar

Dalam kurikulum subjek akademis, jenis evaluasi yang digunakan bervariasi


tergantung pada tujuan dan subjek pelajaran. Evaluasi ini mengharapkan jawaban-
jawaban yang mencerminkan kejelasan logika, konsistensi, dan integrasi yang
menyeluruh. Penilaian yang cepat dan singkat tidak akan memberikan gambaran yang
akurat tentang kemajuan dan penguasaan peserta didik (Imron, 1993: 85).

2.1.3 Pemilihan Disiplin Ilmu


Menurut Sukmadinata (2005: 85-86) tantangan utama yang dihadapi oleh
pengembang kurikulum subjek akademis adalah bagaimana memilih materi pelajaran dari
berbagai bidang ilmu yang tersedia. Jika tujuannya adalah mencapai pemahaman yang
mendalam, maka jumlah disiplin ilmu yang diajarkan harus dikelola dengan bijak. Namun,
jika disiplin ilmu terlalu terbatas, maka penguasaan siswa mungkin menjadi terbatas dan sulit
diterapkan secara luas dalam kehidupan masyarakat. Sebaliknya, jika terlalu banyak disiplin
ilmu yang diberikan, kemungkinan tingkat pemahaman akan menjadi dangkal. Anak-anak
mungkin akan mengetahui banyak hal, tetapi pengetahuannya mungkin tidak akan mendalam.
Berikut adalah beberapa saran untuk mengatasi tantangan tersebut:

a) Berfokus pada pencapaian pemahaman menyeluruh (comprehensiveness) dengan


mempertimbangkan bagaimana menguji kebenaran atau memperoleh pengetahuan.
b) Prioritaskan kebutuhan masyarakat (social utility) dengan memilih dan menentukan
aspek-aspek dari disiplin ilmu yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
c) Tekankan pada penguasaan pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan yang menjadi
fondasi (prerequisite) untuk memahami disiplin ilmu lainnya.

2.1.4 Penyesuaian Mata Pelajaran dengan Perkembangan Anak


Sukmadinata (2005: 86) menekankan bahwa pengembang kurikulum subjek akademis
cenderung lebih memprioritaskan penyusunan materi secara terstruktur dan teratur daripada
mengkaitkan urutan materi dengan kemampuan berpikir anak. Mereka biasanya kurang
memperhatikan bagaimana siswa belajar dan lebih menitikberatkan pada susunan isi, yakni
apa yang diajarkan. Proses pembelajaran yang dijalani oleh siswa dianggap sama pentingnya

7
dengan penguasaan konsep, prinsip, dan generalisasi. Untuk mengatasi kelemahan ini dalam
perkembangan berikutnya, dilakukan beberapa peningkatan. Pertama, untuk sejalan dengan
penekanannya pada proses berpikir. Kedua, upaya-upaya dilakukan untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan perbedaan individu dan kebutuhan lokal. Ketiga, memanfaatkan sumber
daya dan fasilitas yang tersedia di masyarakat.

Kurikulum subjek akademis bertujuan agar siswa dapat berpikir secara logis dan
sistematis, daripada hanya mengatur urutan materi berdasarkan kemampuan berpikir siswa.
Tujuan utamanya adalah untuk memungkinkan siswa menggunakan ide-ide dan proses
penelitian, sehingga mereka memiliki pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu.
Harapannya, siswa dapat mengembangkan konsep dan keterampilan yang terus berguna
dalam masyarakat.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum Subjek Akademis merupakan sebuah kurikulum yang lebih mengarah pada
penguasaan pengetahuan, teori pendidikan klasik yang lebih menekankan perenialisme dan
esensialisme yang berorientasi kepada masa lalu menjadi sumber dari adanya kurikulum
subjek akademis. Maka dengan itu, kurikulum ini lebih mengarah pada masa lalu dan
menekankan pentingnya memahami materi pelajaran dari berbagai disiplin ilmu. Kurikulum
ini memiliki tiga pendekatan dalam evolusinya, yaitu Struktur Pengetahuan, Studi yang
Bersifat Integratif, dan Pendekatan pada sekolah-sekolah Fundamentalis. Karakteristik utama
dari kurikulum subjek akademis adalah mencakup tujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam, menyajikan metode pembelajaran yang melibatkan pameran dan inkuiri, serta
berbagai pola organisasi isi. Evaluasi belajar dalam kurikulum ini adalah berharap agar siswa
atau peserta didik dapat memberikan sebuah jawaban yang mencerminkan pemahamannya
mengenai ilmu pengetahuan yang diberikan oleh pendidik. Dalam penerapannya, pemilihan
disiplin ilmu dalam kurikulum ini menjadi sebuah tantangan yang nyata. Kurikulum ini juga
menyesuaikan mata pelajaran dengan perkembangan anak, tetapi lebih menekankan struktur
materi daripada kemampuan berpikir siswa. Tujuannya adalah menghasilkan siswa yang
dapat berpikir logis dan sistematis serta memiliki pengetahuan luas dalam berbagai bidang
ilmu.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suska, U. (n.d.). BAB II KAJIAN TEORI. Retrieved from http://repository.uin-suska.ac.id/:


http://repository.uin-suska.ac.id/6006/3/BAB%20II.pdf
Sukmadinata, N S. (2005). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, O. (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ansyar, M Nursain H. (1991). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Anonim. (2010). Kurikulum Rekontruksi Sosial. [On line]: Tersedia http//www.
ismail.blogspot.com/2010/06/12 (29-September-2015).

10

Anda mungkin juga menyukai