(LKS)
I. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan.
4.4. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm.
II. Indikator
Kognitif
a. Menjelaskan terjadinya reaksi eksoterm
b. Menjelaskan terjadinya reaksi endoterm
c. Mendeskripsikan terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Afektif
a. Menunjukkan perilaku ilmiah dalam memecahkan masalah pada diskusi kelompok.
b. Menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan terkait materi
termokimia.
c. Menunjukkan sikap kritis dalam menanggapi penjelasan maupun pendapat mengenai
peristiwa yang terjadi dalam mempelajari termokimia.
Psikomotor
a. Menyajikan data hasil diskusi kelompok mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
secara sistematis menggunakan bahasa yang sesuai.
III. Tujuan Pembelajaran
KEGIATAN
Alat Bahan
Gelas Minum 2 buah Akuades
Termometer 1 buah Kapur
Mangkok 2 buah Pupuk Urea
IV. Pembahasan
1. Pada percobaan 1, suhu awal akuades adalah 27oC. Kemudian ditambahkan pupuk urea dan
suhunya turun menjadi 25oC
Dengan persamaan reaksi:
Air + Urea(pupuk) --> H2O + NH4OH
∆T = Takhir–Tawal
∆T = 25 – 27 = - 2oC
Karena suhunya turun, artinya campuran tersebut mengalami reaksi Endoterm
2. Pada percobaan 2, suhu awal akuades adalah 27oC. Kemudian ditambahkan kapur dan suhunya
naik menjadi 29oC.
Dengan persamaan reaksi:
Air + Kapur --> H2O + Ca(OH)2
∆T = Takhir–Tawal
∆T = 29 – 27 = 2oC
Karena suhunya naik, artinya campuran tersebut mengalami reaksi Eksoterm
V. Pertanyaan
1. Bagaimana perbedaan suhu air dengan suhu larutan?
2. Gejala apakah yang menandai terjadinya reaksi pada percobaan 1 dan 2 ?
3. Tunjukkan pada percobaan 1 dan 2 reaksi yang bagaimanakah yang menandai terjadinya reaksi
eksoterm dan endoterm?
Jawaban Pertanyaan : 8
1. Perbedaan suhu air dengan suhu larutan hasil reaksi adalah:
A. Pada reaksi 1, suhu air turun dari 27°C menjadi 25°C , jadi perbedaan suhu
air dengan suhu larutan berbeda -2°C
B. Pada reaksi 2, suhu air naik dari 27°C menjadi 29°C, jadi perbedaan suhu air
dengan suhu larutan berbeda 2°C
2. A. Pada percobaan 1, reaksi yang terjadi adalah reaksi endoterm, karena sistem
melepas kalor ke lingkungannya hal ini ditandai penurunan suhu pada sistem
tersebut, kemudian kita juga dapat merasakan lingkungan di sekitar sistem berubah
menjadi dingin
B. Pada percobaan 2, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm, karena sistem
menyerap kalor dari lingkungannya hal ini ditandai kenaikan suhu pada sistem
tersebut, kemudian kita juga dapat merasakan lingkungan sekitar sistem berubah
menjadi lebih panas
3.
1). Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut
dikeluarkan panas.
Pada reaksi eksoterm harga AH = ( - )
VI. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Arah
No Reaktan Jenis Suhu Aktivitas Persamaan
perpindahan
Reaksi lingkungan sistem reaksi
kalor
Akuades Sama-sama
1 Endoterm Dingin Sistem Ke Melepas berhubungan
+
lingkungan kalor dengan kalor
Urea dan
perubahan
entalpi
Akuades Sama-sama
2 Eksoterm Panas Lingkunga Menyerap berhubungan
+ Kapur Ke Sistem kalor dengan kalor
dan
perubahan
entalpi
SELAMAT MENGERJAKAN