Anda di halaman 1dari 3

XI MIPA 5 / KELOMPOK 6 DATE: 27 SEPTEMBER 2023

LAB ACTIVITY:

Reaksi Termokimia
TUJUAN: ALAT/BAHAN:
Mempelajari salah satu konsep dasar termokimia Piring
yaitu reaksi endoterm secara lebih mendalam Gelas kaca
dengan cara mengamati proses reaksi kimia Lilin
endoterm yang terjadi pada air dan lilin yang Korek api
menjadi sumber kalor, lalu mengaitkannya dengan Koin
konsep kimia yang sudah dipelajari. Air yang diberi pewarna makanan

PROSEDUR:
Letakkan koin di atas piring
Tuang air yang diberi pewarna makanan hingga cukup untuk menutupi permukaan koin
Letakkan lilin di atas piring
Nyalakan lilin dengan korek api
Tutup lilin yang nyala dengan gelas

HASIL:
Air yang diberi pewarna makanan akan masuk ke dalam gelas setelah lilin mati, hingga koin tidak tertutup
oleh air yang diberi pewarna makanan lagi.

PEMBAHASAN:
Dalam termokimia, segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi
disebut sistem, sedangkan segala sesuatu yang diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat
mempengaruhi sistem disebut lingkungan. Reaksi endoterm adalah reaksi penyerapan kalor dengan
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.
Berdasarkan informasi tadi, dapat dipahami bahwa reaksi yang terjadi adalah sejenis reaksi termokimia
yaitu reaksi endoterm, dengan lilin sebagai sistem serta air sebagai lingkungan. Pada reaksi tersebut, energi
dari lilin yang terbentuk adalah energi panas (kalor) dan energi cahaya. Reaksi tersebut hanya terjadi pada
saat suhu menurun, atau saat sistem mulai menyerap kalor dari lingkungan ke sistem untuk mengembalikan
suhu ke suhu awal. Namun, juga terjadi reaksi eksoterm di saat lilin dinyalakan, karena pembakaran lilin
merupakan reaksi pembakaran yang merupakan reaksi eksoterm.
Pembakaran lilin adalah reaksi pembakaran yang menghasilkan karbon dioksida yang menggantikan
oksigen yang ikut terbakar. Lilin mati karena kekurangan oksigen di dalam gelas, suhu air di dalam gelas
akan turun sehingga tekanan udara pada gelas juga menurun. Maka, air yang di luar gelas ditekan oleh
tekanan yang lebih tinggi dan mendorong air ke dalam gelas karena adanya perbedaan tekanan
menyebabkan keinginan untuk menyamakan tekanan.

CONCLUSION:
Reaksi endoterm yang menyebabkan air masuk ke dalam gelas disebabkan oleh reaksi eksoterm yang
dilakukan oleh lilin.
XI MIPA 5 / KELOMPOK 6 DATE: 27 SEPTEMBER 2023

LAB ACTIVITY:

Reaksi Eksoterm
TUJUAN: ALAT/BAHAN:
Mempelajari konsep dasar termokimia yaitu reaksi Gelas
eksoterm secara lebih mendalam dengan cara Sendok
mengamati proses reaksi kimia eksoterm yang Termometer
terjadi pada air dan kapur tulis, lalu mengaitkannya Air
dengan konsep kimia yang sudah dipelajari. Kapur tulis (CaO/Kalsium Oksida)

PROSEDUR:
Tuangkan air ke dalam gelas
Ukur suhu awal dari air
Masukkan serbuk kapur tulis (CaO) ke dalam air
Aduk larutan air dan serbut kapur tulis dengan sendok
Ukur suhu akhir larutan

HASIL:
Terjadi kenaikan suhu air sebesar 2°C karena dicampurkan dengan serbuk kapur tulis (CaO).

PEMBAHASAN:
Dalam termokimia, segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi
disebut sistem, sedangkan segala sesuatu yang diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat
mempengaruhi sistem disebut lingkungan. Reaksi eksoterm adalah reaksi pelepasan kalor dengan
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan.
Berdasarkan informasi tadi, dapat dipahami bahwa reaksi yang terjadi adalah sejenis reaksi termokimia
yaitu reaksi eksoterm. Pada reaksi pemebentukan :
H2O (l) + CaO (s) -> Ca(OH)2 (aq)
Terjadi kenaikan suhu yang setelah beberapa saat akan kembali ke suhu awal karena sistem melepas kalor ke
lingkungan.

CONCLUSION:
Reaksi yang terjadi pada pembentukan Ca(OH)2 adalah reaksi eksoterm karena sistem melepas kalor ke
lingkungan.
XI MIPA 5 / KELOMPOK 6 DATE: 27 SEPTEMBER 2023

LAB ACTIVITY:

Kalorimetri
TUJUAN: ALAT/BAHAN:
Mempelajari konsep kimia termokimia secara lebih Botol semprot NaOH (0,1 M)
mendalam dengan cara menghitung perubahan Gelas kimia HCl (0,1 M)
entalpi larutan NaOH dan HCl secara langsung Kalorimeter
dengan menggunakan kalorimeter sederhana, lalu Termometer
mengaitkannya dengan konsep kimia yang sudah Stopwatch
dipelajari. Pipet

PROSEDUR:
Takar NaOH dan HCl yang memiliki konsentrasi yang sama (0,1 M) dengan menggunakan pipet, dan
masukkan masing-masing jumlah yang sama ke dalam gelas kimia yang berbeda.
Ukur suhu awal kedua larutan.
Tuang NaOH ke dalam kalorimeter dan tuang HCl ke dalam botol semprot, lalu pindahkan HCl ke dalam
kalorimeter dengan menyemprotkannya dengan pelan.
Ukur suhu awal campuran larutan.
Aduk kalorimeter dengan pengaduk pada kalorimeter selama 15 menit.
Ukur suhu akhir setelah diaduk.

HASIL:
Hitung ΔH dari NaCl
NaOH (aq) + HCl (aq) -> NaCl (aq) + H2O (l)
q (sistem) = q (lingkungan) , karena kalorimeter tidak menyerap kalor
m = m NaOH + m HCl ΔT = 29-26 NaOH = HCl q = m.c.ΔT
= 20 + 20 = 3°C = 0,1 M = 40 gram x 4,18 J/gK x 6 K
= 40 gram =3K = 0,02 L x I mol/L = 501,6 J
= 0,02 mol = 0,5016 kJ
ΔH = - 0,5016 kJ / 0,02 mol
= - 25.08 kJ/mol

PEMBAHASAN:
Percobaan tersebut adalah cara untuk menentukan perubahan entalpi reaksi secara sederhana, walaupun
kurang akurat tetapi cukup memadai untuk pengukuran yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi. Alat
yang digunakan untuk menentukan perubahan kalor tersebut disebut kalorimeter. Perubahan entalpi (AH)
merupakan perubahan kalor yang diukur pada tekanan tetap. Pada reaksi eksoterm, kalor yang dilepas oleh
sistem sebagian diserap olch kalorimeter dan sebagian kalor akan menyebabkan naiknya suhu sistem.

CONCLUSION:
Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan, perubahan entalpi (ΔH) dapat dihitung dengan alat kalorimeter.
ΔH dari larutan NaCl yang dihitung pada eksperimen tersebut adalah -25.08 kJ/mol.

Anda mungkin juga menyukai