Anda di halaman 1dari 6

Abortus Insipiens

Abortus insipiens

Abortus insipiens adalah perdarahan pervaginam (atau

kehilangan cairan amnion) terjadi disebabkan dilatasi serviks,

dengan atau tanpa nyeri abdomen. (Sinclair C, 2010;h.76).

Abortus insipiens merupakan suatu abortus yang sedang

mengancam, ditandai dengan pecahnya selaput janin dan

adanya serviks telah mendatar dan ostium uteri telah

membuka. ( Nugroho T, 2010; h. 21).

Abortus insipiens adalah abortus yang sedang

berlangsung, dengan ostium yang sedang terbuka dan

ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan

lagi. ( Joseph HK, 2011; h. 89).

Abortus insipiens adalah abortus membakat yang tidak


dapat dihentikan, karena setiap saat dapat terjadi ancaman

perdarahan dan pengeluaran hasil konsepsi. (Marmi, dkk,

2010;h. 58).

Abortus insipiens (abortus yang sedang berlangsung)

adalah proses abortus yang sedang berlangsung dsan tidak

dapat lagi dicegah, ditandai dengan terbuka ostium uteri

eksternum, selain perdarahan. (Achadiat, 2004; h. 26)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Abortus

insipiens merupakan abortus yang terjadi pada umur

kehamilan <20 minggu yang sedang berlangsung dan tidak

dapat di pertahankan lagi, terjadi dengan pengeluaran ostium

uteri

Ab insipien
Tindakan klinik yang dapat dilakukan untuk mengetahui terjadinya abortus

antara lain :

a. Terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu.

b. Pemeriksaan fisik yang terdiri dari keadaan umum tampak lemah,

tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat

dan kecil, dan suhu badan normal atau meningkat (jika keadaan

umum buruk, lakukan resusitasi dan stabilisasi).

c. Adanya perdarahan pervaginam yang dapat disertai keluarnya

jaringan janin, mual dan nyeri pinggang akibat kontraksi uterus (rasa

sakit atau kram perut diatas daerah sinopsis).

d. Pemeriksaan ginekologi meliputi inspeksi vulva dengan melihat

perdarahan pervaginam, ada atau tidak jaringan janin, dan tercium

atau tidak bau busuk dari vulva inspekulo.


e. Perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah

tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium dan ada atau tidak

cairan atau jaringan busuk dari ostium.

f. Pada periksa dalam dengan melihat porsio masih terbuka atau

tertutup teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus

sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio

digoyang, tidak nyeri pada saat perabaan adneksa dan kavum

douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.

Pemeriksaan penunjang yang umumnya dilakukan antara lain :

a. Tes kehamilan akan menunjukkan hasil positif bila janin masih

hidup bahkan 2-3 hari setelah abortus.

b. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah

janin masih hidup.


c. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion

(Masjoer dalam Maryunani, 2009).

✓ Penatalaksanaan

Abortus Insipiens

1) Apabila bidan menghadapi kasus abortus insipiens segera

berkonsultasi dengan dokter ahli kandungan sehingga pasien

mendapat penanganan yang tepat dan cepat.

2) Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, bahwa perforasi pada

kerokan lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dipercepat

dengan pemberian infus oksitosin.

3) Biasanya penatalaksanaan yang dilakukan pada kehamilan

kurang dari 12 minggu yang disertai perdarahan adalah

pengeluaran janin atau pengosongan uterus memakai kuret

vakum atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai


kuret tajam.

4) Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal

dilakukan pengeluaran plasenta secara manual.

Daftar pustaka

https://www.academia.edu/12118820/abortus_insipien

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://oshigita.wordpress.com/tag/abortus-
insipiens/&ved=2ahUKEwi_jOSnzuHnAhVs6XMBHdNSB1E4ChAWMAF6BAgFEAE&usg=AOvVaw2Uqx9vM
CqgLLqW6X7oNweV

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1602420015/7._BAB_2_.pdf&ved=2ahUKEwi_jOSnzuHnAhVs6XMBHdNSB1E
4ChAWMAl6BAgAEAE&usg=AOvVaw2yiOjV9E-Osn3bEPgjcVMP

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ump.ac.id/961/3/Dias
%2520Asteria%2520Rinawati%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiR_P6gzuHnAhWzyzgGHTGtDqwQFjALegQIBhAB&usg=AOvVaw0zAHqjyYix7
Gw8wSHXOyZo&cshid=1582252768336

Anda mungkin juga menyukai