Anda di halaman 1dari 6

PERILAKU MAHASISWA DI LINGKUNGAN KAMPUS YANG BERPOTENSI

MENUMBUHKAN BUDAYA KORUPSI DI MASYARAKAT

Yahya Mahda Vikia


7111419024
Mata Kuliah Umum Pendidikan Konservasi
Universitas Negeri Semarang

I. Pendahuluan menyimpang di lingkungan kampus


yang dapat menumbuhkan jiwa
a) Latar Belakang korupsi di masyarakat kelak dan
berpotensi sebagai penerima tonggak
Korupsi di Indonesia saat ini estafet para koruptor saat ini. Sangat
sangat beragam macamnya, lah riskan jika hal ini terjadi. Maka
modusnya, pelakunya, dari tingkat dari itu, saya akan menjabarkan
kecil sampai tingkat atas semua ada tindakan tindakan menyimpang
negara kita , sangat riskan sekali mahasiswa yang berpotensi
bukan jika kita melihat fakta yang menciptakan budaya korupsi di
ada karena begitu banyak rakyat kita masyarakat.
yang masih tergolong belum
sejahtera namun para tikus-tikus b) Rumusan Masalah
kantor ataupun poli(TIKUS) tersebut
sewenang wenangnya menikmati  Pengertian korupsi
hasil korupsinya diatas penderitaan  Pengertian mahasiswa
rakyat.  Relasi korupsi dengan mahasiswa
Disisi lain negara ini memiliki  Tindakan mahasiswa yang
Agent of Change yang tidak lain dan berpotensi aksi korupsi
tidak bukan adalah para mahasiswa
yang jumlahnya sudah jutaan di
semua perguruan tinggi negeri
maupun swasta, mahasiswa
merupakan bibit yang akan tumbuh
menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi negaranya ataupun bisa juga
malah akan menjadi beban dan
menyusahkan negaranya.
Sebagai kaum terpelajar, kita II. Tinjauan Pustaka
dituntut untuk mengubah dan
mencari jalan keluar problematika
Definisi Korupsi
korupsi yang terjadi saat ini. Namun
pada faktanya masih ada saja para
Dalam sejarah tercatat bahwa
mahasiswa ini bertindak
korupsi bermula sejak awal
kehidupan manusia. Ada juga catatan atau kelompok tertentu yang dapat
lain korupsi sudah berlangsung sejak merugikan kepentingan umum.
Zaman Mesir kuno, Babilonia, Dari definisi tersebut juga
sampai pada abad pertengahan, terdapat beberapa unsur yang
hingga sekarang. Pada Zaman melekat pada korupsi dilingkungan
Romawi, korupsi dilakukan oleh para kampus, khususnya mahasiswa.
jenderal dengan memeras jajahannya Pertama, melawan norma norma
untuk memperkaya diri mereka yang sah dan berlaku. Melanggar
sendiri. Korupsi hanyalah istilah norma dilingkungan kampus sudah
modern, namun wujud dari tindakan sering kita lihat. Bahkan sudah
korupsi itu sendiri telah lahir sejak menjadi sebuah kebudayaan. Kedua,
lama. penyalahgunaan atau wewenang
Masyarakat pada umumnya ataupun amanah yang ada pada
menggunakan istilah korupsi untuk dirinya. Ketiga, demi kepentingan
merujuk kepada serangkaian diri sendiri, kerabat. Keempat,
tindakan tindakan terlarang atau merugikan pihak lain bahkan diri
melawan hukum dalam rangka sendiri.
mendapatkan keuntungan dengan Selain itu, definisi lain dari
merugikan oranglain. Hal yang korupsi bukan melulu soal
paling mengidentikkan perilaku penyalagunaan wewenang, namun
korupsi bagi masyarakat umum sikap kejujuran juga bermain dalam
adalah penekanan pada hal ini. Sikap kejujuran tinggi
penyalahgunaan kekuasaan atau merupakan landasan dari
jabatan untuk keuntungan pribadi. tercegahnya dari perbuatan
Bazwir mengutip bahwa penyimpangan tersebut. Namun
“korupsi” dapat didefinisikan dengan permasalahan yang hingga saat ini
berbagai cara. Namun demikian, bila masih menjadi fenomena dikalangan
dikaji secara mendalam dan mahasiswa yaitu, budaya
gamblang, dapat diketahui bahwa ketidakjujuran mahasiswa. Fakta
hampir semua definisi korupsi menunjukkan bahwa, budaya
mengandung 2 unsur didalamnya. ketidakjujuran kian menggejala di
Pertama, penyalahgunaan kekuasaan kalangan mahasiswa. Bahkan akar
yang melampaui batasan kewajaran dari masalah korupsi, kolusi dan
hukum oleh para pejabat atau nepotisme di Indonesia adalah murni
aparatur negara. Kedua, dari faktor ketidakjujuran pada
pengutamaan kepentingan pribadi waktu menjadi mahasiswa. Saya
diatas kepentingan publik oleh para masih mahasiswa, dan saya melihat
pejabat atau aparatur negara yang bahkan merasakan itu semua,
bersangkutan. bagaimana budaya ketidakjujuran
Dengan melihat definisi mahasiswa sangat
diatas, dapat saya simpulkan bahwa sistemik. Semangat inovasi dan etos
korupsi secara implisit adalah kerja para mahasiswa menunjukkan
menyalahgunakan kewenangan, grafik yang menghawatirkan.
jabatan atau amanah secara melawan
hukum untuk memperoleh
keuntungan atau manfaat pribadi dan
pendidikan ditingkat perguruan
tinggi, mahasiswa sendiri bisa juga
disebut “Agent of Change” atau agen
III. Pembahasan perubahan, yang mana tugas
mahasiswa kelak nantinya adalah
A. Pengertian Korupsi untuk membuat sebuah perubahan
yang lebih baik bagi masyarakat.
(Wikipedia).
Kata “korupsi” berasal dari
Bahasa Latin “corruptio” (Fockema
Andrea: 1951) atau kata “corruptus” C. Relasi Korupsi dengan Mahasiswa
(Webster Student Dictionary: 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa Mahasiswa juga memiliki
“corruptio” berasal dari kata hubungan dengan korupsi tapi bukan
“corrumpere”, suatu Bahasa Latin berarti mahasiswa adalah koruptor,
yang lebih tua. Dari Bahasa Latin maksud saya disini adalah
tersebut kemudian dikenal istilah mahasiswa merupakan bibit yang
“corruption, corrupt” (Inggris), akan tumbuh menjadi sesuatu yang
“corruption” (Prancis) dan bermanfaat bagi negaranya ataupun
“corruptive/ korruptie” (Belanda). bisa juga malah akan menjadi beban
Namun dari semua itu, arti kata dan menyusahkan negaranya. Oleh
korupsi secara harfiah adalah sebab itu, sebelum para penerus cita-
kebusukan, keburukan, kebejatan, cita bangsa ini meneruskan langkah
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak pastinya, mahasiswa seharusnya
bermoral, penyimpangan dari dibekali pendidikan tentang korupsi
kesucian. Secara garis besar korupsi supaya para mahasiswa bisa memilah
merupakan tindakan yang sangat mana yang bisa dikatakan korupsi
buruk, tidak bermoral, merugikan mana yang bukan, karena kriteria
banyak orang untuk kepentingan diri korupsi sendiri ini sangatlah
sendiri maupun kelompoknya. kompleks jika kita tidak berhati-hati.
(Wikipedia). Mahasiswa juga seharusnya
selalu ikut mengkritisi dan juga
Dari perspektif lain secari garis mengawal kebijakan-kebijakan
besar memenuhi unsur : publik sebagai langkah preventif dan
 Perbuatan melawan hukum protektif terhadap kebijakan-
kebijakan yang diambil para
 Penyalahgunaan kewenangan,
pemangku kepentingan sehingga
kesempatan, atau sarana
apapun kebijakannya bisa terkontrol
 Memperkaya diri sendiri, oranglain,
dan juga tepat sasaran. Sehingga
atau sekelompok orang
tidak ada yang dirugikan dalam hal
 Merugikan keuangan negara apapun.
Oleh karenanya, peran aktif
mahasiswa sangatlah dibutuhkan
B. Pengertian Mahasiswa dalam proses di pemerintahan, selain
sebagai proses pembelajaran juga
Sedangkan mahasiswa adalah untuk mengawasi stick holder agar
seseorang yang sedang menempuh tidak berbuat yang tidak sesuai
dengan aturan yang ada, namun lebih akan menghilangkan rasa percaya
dari itu mahasiswa juga diharapkan diri mahasiswa. Bila kebiasaan
bisa lebih bijak dalam semua tersebut berlanjut maka percaya diri
tindakannya, karena kebanyakan dari
akan kemampuan diri menjadi luntur,
yang telah terjadi, mahasiswa selalu
anarkis saat mereka tidak bisa sehingga semangat belajar jadi
menyampaikan aspirasinya hilang.
Namun disisi lain, sebelum Kedua, perilaku ketidakjujuran
mereka mengkritisi orang lain, saya mahasiswa adalah fenomena plagiasi
berharap mahasiswa juga bisa yang selalu menjadi momok bagi
menanamkan moral yang baik, pendidikan di Indonesia.
minimal untuk tidak melakukan
Terungkapnya kasus plagiasi di
sesuatu apapun yang merugikan
orang lain, dan mahasiswa juga bebarapa perguruan tinggi, menjadi
wajib paham mengenai korupsi dan tolok ukur bagi kualitas pendidikan.
juga kriteria-kriteria maupun hal-hal Tindakan copy paste seakan menjadi
yang bisa termasuk kedalam korupsi. ritual wajib dalam memenuhi tugas
dari dosen. Mahasiswa bahkan
D. Tindakan Mahasiswa yang peneliti ditengarai banyak yang
Berpotensi Menumbuhkan Budaya melakukan tindakan plagiat ini.
Korupsi Ketiga, perilaku ketidakjujuran
mahasiswa adalah titip absensi.
Sebenarnya mahasiswa itu
Absensi yang ditandatangani
sendiri juga pernah melakukan
mahasiswa sering
korupsi, bahkan sudah jadi sebuah
kebudayaan para Agent of Change disalahgunakan. Titip absen
sedari dulu tanpa mereka sadari merupakan kecurangan yang kerap
ataupun memang sengaja mereka kali dilakukan oleh oleh pihak-pihak
lakukan, namun biasanya yang yang tidak bertanggung jawab.
dilakukan mahasiswa masih Dengan maksud tetap dianggap hadir
tergolong korupsi yang masih kecil, dalam presensi walaupun tidak
Macam-macam tindakan mahasiswa dating dalam perkuliahan. Perilaku
yang tergolong termasuk seperti ini jelas menggambarkarkan
korupsi, yaitu; sebuah tindakan demoral di kalangan
Pertama, contoh budaya mahasiswa.
ketidakjujuran mahasiswa adalah Ketidakjujuran meskipun kecil
perilaku mencontek, maka teman seperti ini jelas akan mengikis
yang di contek tentunya telah integritas mahasiswa hingga bukan
´terampas´ keadilan dan tindak mungkin kelak mahasiswa
kemampuannya. Ketika mahasiswa akan berani menggadaikan
yang di contek belajar sejak siang integritasnya untuk sesuatu yang
hingga malam, tetapi penyontek yang lebih besar, karena hal-hal besar
kerjaannya main, bermalas malasan, dimulai dari kebiasaan-kebiasaan
dengan gampangnya mencuri hasil kecil yang dilakukan. Seperti halnya
kerja keras temannya. Mencontek
para pejabat yang berani melakukan mencontek, plagiasi (penjiplakan
korupsi, disebabkan oleh hilangnya karya tulis) dan titip absen.
integritas diri karena terbiasa Orientasi belajar mahasiswa di
melakukan pelanggaran-pelanggaran perguruan tinggi adalah hanya untuk
kecil yang yang dianggap sepele. mendapatkan nilai tinggi dan gelar,
Kejujuran merupakan barang langka artinya lebih banyak kemampuan
di Indonesia. Banyak orang kognitif daripada afektif dan
pintar yang lulus perguruan tinggi, psikomotorik, inilah yang membuat
tapi sangat langka orang pintar yang mahasiswa mengambil jalan pintas
jujur. atau melakukan praktek
Persoalan ketidakjujuran tersebut ketidakjujuran.
merupakan suatu hal yang
mengkhawatirkan dan perlu V. Daftar Pustaka
perhatian serius. Dan apabila budaya
ketidakjujuran mahasiswa seperti J.E Sahetapy, 2011, Amburadulnya
mencontek, plagiasi, titip absen, dll Integritas, Komisi Hukum Nasional RI,
tidak segera diberantas, maka Jakarta. (BUKU)
perguruan tinggi akan menjadi
bagian dari ´pembibitan´ moral yang Wikipedia
dekstruktif di Indonesia.
Ahmad Fawa’id, Sultonul Huda (Ed.), NU
Melawan Korupsi: Kajian Tafsir dan Fiqih,
(Jakarta: Tim Kerja Gerakan Nasional
IV. Kesimpulan Pemberantasan Korupsi Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama, 2006).
Akar dari masalah korupsi di
Indonesia adalah murni dari faktor Sujinal Arifin, 2009, Menyontek : Penyebab
ketidakjujuran pada waktu menjadi dan Penanggulangannya,
mahasiswa. Semangat inovasi dan http://sujinalarifin.wordpress.com/2009/06/0
etos kerja para mahasiswa 9/menyontek-penyebab-dan-
menunjukkan grafik yang penanggulangannya/, 23 Maret 2012.
menghawatirkan. Indikatornya
sederhana, terdapat beberapa contoh Yeti Kurniawati, 2011, Orang Pintar kok
Plagiat sih, 
budaya ketidakjujuran mahasiswa
http://edukasi.kompasiana.com/2011/08/25/
misalnya, orang-pintar-kok-plagiat-sih/, 22 Maret
2012.

Anda mungkin juga menyukai