DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TATA BOGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini, yang berjudulImplikasi Perkembangan Anak Usia
Sekolah Menengah Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan
yang kami miliki, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Tuhan yang Maha Esa, membalas amal
kebaikannya.Amin.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................... 5
C. TUJUAN.................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
A. IMPLIKASI PERKEMBANGAN FISIK DAN PERILAKU PSIKOMOTORIK.................5
B. IMPLIKASI PERKEMBANGAN BAHASA DAN PERILAKU KOGNITIF....................10
C. IMPLIKASI PERILAKU SOSIAL, MORAITAS DAN KEAGAMAAN............................17
D. IMPLIKASI PERILAKU AFEKTIF, KONATIF, DAN KEPRIBADIAN.........................18
E. IMPLIKASI PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA TERHADAP
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN...................................................................................... 19
F. IMPLIKASI PERKEMBANGAN KONSEP DIRI...............................................................25
G. IMPLIKASI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA BAGI PENDIDIKAN......31
BAB III PENUTUP........................................................................................................................... 33
A. KESIMPULAN....................................................................................................................... 33
B. SARAN.................................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 34
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna
demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi beberapa
hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang
disampaikan pendidik.
Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih
mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung
metode pembelajaran kelak.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.1 Bagaimana Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik pada Peserta Didik?
1.2 Apa saja Karakteristik pada Perkembangan Fisik dan Psikomotorik pada Peserta
Didik?
1.3 Bagaimana Perkembangan Bahasa Dan Perilaku Kognitif pada Peserta Didik?
1.4 Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa?
1.5 Apa yang dimaksud dengan Perilaku Sosial, Moralitas Dan Keagamaan?
1.6 Apa yang dimaksud dengan Perilaku Afektif, Konatif,dan Keperibadian?
1.7 Bagaimana Perkembangan Emosi Remaja terhadap Penyelenggaraan
Pendididkan?
1.8 Apa saja faktor pada Perkembangan Konsep Diri?
1.9 Apa saja Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan?
C. TUJUAN
1.1 Mampu mendeskripsikan bagaimana Perkembangan Fisik dan Perilaku
Psikomotorik pada remaja.
1.2 Mampu menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa.
1.3 Mampu memahami Perilaku Sosial, Moralitas Dan Keagamaan juga Perilaku
Afektif, Konatif,dan Keperibadian.
1.4 Mampu mendeskripsikan Perkembangan Emosi Remaja terhadap
Penyelenggaraan Pendididkan.
1.5 Mampu menganalisis faktor pada Perkembangan Konsep Diri.
1.6 Mampu memahami Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. IMPLIKASI PERKEMBANGAN FISIK DAN PERILAKU PSIKOMOTORIK
a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan
salah satu aspek penting dari perkembangan individu.Pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks.Semua organ
ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan
fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
1. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi.
2. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik.
3. Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
4. Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-
perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ
indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-
perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti
perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan
dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan
sebagainya).
b. Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
1. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai
mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu
gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak,
melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar
sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan
juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara
proporsional.Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi
gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.
2. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11)
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak,
koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot
otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya
tahan kurang.
3. Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki
laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat,
koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistim peredaran darah masih belum kuat,
koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dari segi psiologi anak wanita lebih
maju satu tahun dari lelaki
4. Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan
metabolism yang tajam.Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12
tahun).Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
5. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada
perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual.Karakteristik
perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat dan
tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer (kelenjar-
kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder (tumbuh
payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya), timbulnya hasrat seksual
yang tinggi (masa puberitas).
6. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat
bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik.Laki-laki cenderung lebih baik
kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil.Pertumbuhan ukuran tubuh
yang proposianal memberikan kemampuan fisik yang kuat.Pada masa dewasa
pertumbuhan mecapai titik maksimal.Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai
terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.
c. Perkembangan Psikomotorik
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku
psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana
kepada yang kompleks(2) dari yang kasar dan global (gross bodily movements)
kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated
movements).
Jenis perkembangan psikomotorik :
1. Berjalan dan Memegang Benda
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar
(locomotion) yang harus dikuasainya selama tahun pertama dari
kehidupannya.Keterampilan memegang benda, sampai dengan enam bulan
pertama dari kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih benda-benda
yang ditarik ke dekat badannya dengan seluruh lengannya.Masa enam bulan
kedua dari kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut
dan memegang erat-erat benda, seraya memasukkan ke mulutnya.Setelah
keterampilan berjalan bebas dikuasai, keterampilan memegang secara bebas
dapat dicapai.
2. Bermain dan Bekerja
Mulai usia empat sampai lima tahun bermain konstruksi yang e? alistic seperti
menyusun alat-alat mainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betuk
gerakan bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-
aturan tertentu yang ketat. Pada usia anak sekolah, permainan e? alistic
berkembang ke permainan yang ?ealistic yang melibatkan gerakan yang lebih
kompleks disertai aturan tertentu yang ketat. Pada usia remaja, kegiatan motorik
sudah tertuju pada persiapan kerja, keterampilan menulis, mengetik, menjahit,
dan sebagainya.
d. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik
1. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak:
a. Usia 3 tahun
Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat
melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti
kaki, dapat berjingkrak.
b. Usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat
melompat 24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan
bantuan, dapat melakukan jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.
c. Usia 5 tahun
Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat
melompat 28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki,
dapat melakukan jingkrak dengan sangat mudah.
Implikasi perkembangan agama pada anak MI dalam proses pendidikan, sekolah atau
guru harus menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini dengan menyusuaikan dengan
tingkat perkembangan anak termasuk sekolah juga harus memfasilitasi kegiatan
keagamaan termasuk mengaitkan kegiatan pendidikan dengan kegiatan keagamaan atau
nilai-nilai agama islam dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan faktor lain yang harus di
pertimbangkan adalah
1. Aspek usia,
2. Aspek fisik, dan
3. Aspek psikis.
Perasaan merupakan bagian dari emosi, tidak terdapat perbedaan yang jelas
antara perasaan dan emosi.Emosi bersifat lebih intens dari perasaan, lebih
ekspresif, ada kecenderungan untuk meletus, dan emosi dapat timbul dari
kombinasi beberapa perasaan, sehingga emosi mengandung arti yang lebih
kompleks dari perasaan.
f) Social Comparison
Remaja lebih sering menggunakan social comparison (perbandingan
social) untuk mengevaluasi diri mereka sendiri.Namun, kesediaan remaja
untuk mengevaluasi diri mereka cenderung menurun pada masa remaja
karena menerut mereka perbandingan social itu tidaklah diinginkan Namun,
kesediaan remaja untuk mengevaluasi diri mereka cenderung menurun pada
masa remaja karena menerut mereka perbandingan social itu tidaklah
diinginkan.
g) Self-Conscious
Remaja lebih sadar akan dirinya dibandingkan dengan anak-anak dan
lebih memikirkan tentang pemahaman diri mereka.
h) Self-protective
Remaja juga memiliki mekanisme untuk melindungi dan mengembagkan
dirinya.Dalam upaya melindungo dirinya, remaja cendrung menolak adanya
karakteristik negatif dalam diri mereka.
i) Unconscious
Konsep diri remaja melibatkan adanya pengenalan bahwa komponen yang
tidak disadari termasuk dalam dirinya, sama seperti komponen yang disadari.
Pengenalan seperti ini tidak muncul hingga masa remaja akhir. Artinya,
remaja yang lebih tua, yakin akan adanya aspek-aspek tertentu dari
pengalaman mental dari mereka yang berada di luar kesadaran atau control
mereka dibandingkan dengan remaja yang lebih muda.
j) Self-integration
Terutama pada masa remaja akhir, konsep diri menjadi lebih terintegrasi,
dimana bagian yang berbeda-beda dari diri secara sistematik menjadi satu
kesatuan.Remaja yang lebih tua, lebih mampu mendeteksi adanya
ketidakkonsistenan.
G. IMPLIKASI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJABAGI PENDIDIKAN
Dengan mengetahui tugas perkembangan dan ciri-ciri usia remaja diharapkan para
orangtua, pendidik dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada
masa remaja ini sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini
dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan
jiwanya.
Memperhatikan banyaknya tugas-tugas yang harus diselesaikan pada setiap fase
perkembangan remaja, maka penyelenggaraan pendidikan seharusnyalah
memperhatikan tugas-tugas dari tiap-tiap fase perkembangan remaja.Sekalipun dalam
penyelenggaraan pendidikan tidak mungkin dapat memenuhi tuntutan dan harapan dari
semua sisi perkembangan remaja.
Beberapa usaha yang perlu dilakukan didalam penyelenggaraan pendidikan
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh remaja dalam setiap fase
perkembangannya adalah:
1. Sekolah maupun perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan
kegiatan-kegiatan non akademis melalui berbagai perkumpulan yang ada di
sekolah, seperti perkumpulan penggemar olah raga sejenis, kesenian dan lain-
lain.
2. Apabila ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis
kelaminnya, mereka perlu diberi bantuan melalui bimbingan dan konseling.
Demikian juga, apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya
daripada menaruh perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah turut
membantunya agar mereka mampu menerima peranannya sebagai wanita.
3. Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba
dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalaui mata
pelajaran biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi
perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan
untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.
4. Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan sistim kemasyarakatan yang
dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat
untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan
oleh semua personil sekolah, terutama petugas bimbingan dan konseling, yaitu
guru pembimbing atau konselor sekolah.
5. Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum
muatan local
6. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan social
kemasyarakatan yang perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan
praktis melalui organisasi sekolah, pertemuan berkala dengan orang tua/wali
murid dan pemantapan pendidikan agama baik didalam maupun diluar sekolah.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penting juga bagi sekolah meyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung
kelompokkelompok tersebut untuk mempunyai program dan tujuan
mereka.Implikasi perkembangan perilaku social, moraldan keagamaan anak usia
sekolah menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk
kelompokkelompok belajar, atau perkumpula remaja yang positif. Pengembangan
emosi peserta didik juga sangat erat kaitannya dengan faktorfaktor perubahan
jasmani, perubahandalam hubungannya dengan orang tua, perubahan dalam
hubungannya dengan temantemannya, perubahan pandangan luar dan perubahan
dalam hubungannya dengan sekolah. 7leh karena itu, perbedaan individual dalam
perkembangan emosi sangat dimungkinkan terjadi dan pasti dapat terjadi
B. SARAN
Saran yang dapat berikan ialah hendaknya guru pembimbing membantu siswa
untuk merasa bertanggung jawab, dengan misalnya memberikan siswa kebebasan
dalam menentukan keputusannya. Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya
secara realistis, karena rasa bangga merupakan salah satu kunci untuk menjadi lebih
positif dalam memandang kemampuan yang ia miliki. Serta pada saat memberikan
materi pembelajaran tentang anatomi manusia, sebaiknya kelas pria dan wanita
dipisah agar anak dapat dengan bebas bertanya tentang segala hal berkaitan dengan
perkembangan dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://rudijunti20.blogspot.com/2016/12/implikasi-perkembangan-fisik-dan.html
http://semutlewat.blogspot.com/2013/01/makalah-perkembangan-bahasa-pada-
remaja.html
312175271_Pengaruh_Perkembangan_Bahasa_Terhadap_Perkembangan_Kognitif_An
ak_Usia_1
Sunarto, Prof. Dr. H. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Asdi Mahasatya. Jakarta
https://hamidummajid.wordpress.com/2011/04/18/makalah-perkembangan-peserta-didik/