Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

MK. BAKERY

SKOR NILAI:

ROTI MANIS DAN DONAT

Oleh: Haryanto Makmoer

NAMA MAHASISWA:

JOKAS JERIKHO SIREGAR (5182142007)

ELIZUR POSMA GUNAWAN HUTASOIT(5183142006)

DOSEN PENAMPU:

Dra. Ana Rahmi, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGARI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “ Critical Book Report ”
ini dengan sangat baik dan tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Ana Rahmi. M.Pd yang memberi
kesempatan bagi saya untuk mengerjakan tugas ini dan membimbing saya dalam
penyelesaian tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis dan orang-orang yang
menggunakan Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan” critical book review” ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan dan masih perlu penyempurnaan, sehingga penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dapat menjadi tolak
ukur dalam perbaikan kedepannya.

Medan, April 2019

PENULIS
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU

1. Judul : Roti Manis & Donat


2. Edisi : 1, cerakan keempat
3. Pengarang/ Editor : Haryanto Makmoer
4. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2006
7. ISBN : 979-22-0183-1
8. Jumlah halaman : cover + 92 halaman

Cover buku
BAB I

PENDAHULUAN

A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR

Sering kali membuat kita bingung untuk memilih buku dan untuk mereferensi atau
membaca buku untuk di kaji. Terkadang kita memilih satu buku namun kurang memuaskan
bagi kita. Misalnya dari segi analisis bahasa maupun pembahasan dalam buku yang ingin kita
kaji. Oleh karena itu, saya membuat critical book report ini untuk mempermudah pembaca
dalam memahami secara singkat isi buku dan memilih buku referensi yang ingin dikaji,
khususnya tentang etika komunikasi interpersonal

B.TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT


1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan Mengetahui informasi yang terdapat dalam buku
3. Menemukan kelebihan dan kelemahan buku
4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku tersebut.

C MANFAAT

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bakery


2. Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai Bakery khususnya tentang Roti dan
Donat

BAB II

RINGKASAN BUKU
1. RINGKASAN BUKU UTAMA

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL.

Trenholm dan Jensen (1995:26)mendefiniskan komunikasi interpersonal sebagai


komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat
komunikasi ini adalah :

 Spontan dan informal.


 Saling menerima feedback secara maksimal.
 Partisipan berperan fleksibel.

Littlejhon (1999) komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara individu-


individu. Menurut Devito komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh sau
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang memberi umpan balik segera (Onong U. Effendy, 2003: 30).
Selanjutnya Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono (2000: 205) memaparkan, komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang berbentuk tatap muka, interaksi orang ke orang, dua
arah, verbal dan non verbal, serta saling berbagi informasi dan perasaan antara individu
dengan individu atau antara individu didalam kelompok kecil.

Dari pemahaman atas prrinsip-prinsip pokok pikiran yang terkandung dalam berbagai
pengeertian tersebut, dapatlah dikemukakan pengertian yang sederhana, bahwa komunikasi
interpersonal atau komunikasi antara pribadi adalah proses penyampaian pesan antara
pengirim pesan(sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak
langsung. Komunilasi dikatakan secara langsung ( primer) apabila pihak yang terlibat
komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi
(sekunder) tidak langsung dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu.

MESSAGE

SENDER RECEIVER

FEEDBACK
Gambar 1.1 Visual proses komunikasi interpersonal.

B. HAKIKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL.


Terdapat unsur hakikat yang senamtiasa muncul baik tersurat maupun tersurat dalam
komunikasi interpersonal antara lain:

 Komunikaasi interpersonal pada hakikatnya adalah suatu proses.


 Pesan berasal dari seorang komunikator(sender) dan dikirimkan kepeda komunikan
( receiver).
 Komunikasi interpersonal dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
 Penyampaian pesan baik secara lisan dan secarater tulis komunikasi interpersonal
tatap muka memungkinkan balikan atau respon dapat diketahui dengan segera (instant
feedback).

C. KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI INTERPERSONAl

 Sumber atau komunikator yaitu orang yang ingin membagi informasional, keadaan
internal sendiri, kepada orang lain.
 Encoding yaitu suatu aktivitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan
melalui simbol simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan tata
bahasa, dan karakteristik komunikan.
 Pesan yaitu informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
 Saluran merupakan sarana fisik penyampaia pesan dari sember kepada penerima.
 Penerima/komunikan seseorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasikan
pesan.
 Deconding/ proses pemberi makna merupakan kegiatan internal dalam diri penerima.
Penerima akan memberikan makna terhadap apa yang disampaikan oleh
komunikator.
 Respon merupakan apa yang telah diputuskan olehpenerima untuk dijadikan sebagai
sebuah tanggapan terhadap pesan.
 Gangguan dapat terjadi didalam komponan maupun dari sistem komunikasi.
Gangguan merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian
dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat psikis maupun fisik.
 Konteks komunikasi. Komunikasi selalu terjadi dalam konteks tertentu, paling tidak
ada tiga dimensi yaitu, ruang, waktu dan nilai. Konteks ruangan menunjukkan pada
lingkungan terjadinya komunikasi, Konteks waktu menunjukkan kapan komunikasi
dilakukan, konteks nilai, meliputu nilai sosial, dan budaya yang mempengaruhi
suasana komunikasi. Misalnya; adat istiaddat, situasi rumah, norma sosial, norma
pergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya.

D. CIRI-CIRI KOMUNIKASI INTERPERSONAL.


Judy C. Pearson (S.Djuarsa Sendjaja,2002:2.1) menyebutkan enam karakteristik
komunikasi interpersonal, yaitu:

1. Komunikasi interperrsonal dimulai dari diri pribadinya. Artinya bahwa ssegala proses
penaksiran pesan maupun penilaian mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri.
2. Komunikasi interpersonal bersifat transaksional. Ciri ini dapat terlihat dari pertukaran
pesan secara timbal balik dan berkelanjutan.
3. Komunikasi interpersonal menyangkut aspek isi pesandan hubungan antar pribadi.
Maksudnya bahwa efektivitas komunikasi inter personalhanya ditentukan oleh
kualitas pesan, melainkan juga ditentukan kadar hubungan individu.
4. Komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik, antara pihak yang
berkomunikasi atau dengan kata lain saling bertatap muka.
5. Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi
saling tergantung satu dengan yang lain . hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi
interpersonal melibatkan ranah emosi, sehingga terdapat saling ketergantungan antara
pihak pihak yang saking berkomunikasi.
6. Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah dan diulang. Artinya ketika sesorang
mengatakan sesuatu kepada seseorang maka sesuatu itu tidak dapat diulang atau
diubah.

E. PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Proses komunikasi interpersonal terdiri dari enam langkah yaitu :

1. Keinginan berkomunikasi. Seorang komunikator mempunyai keinginan untukberbegi


gagasan dengan orang lain.
2. Encoding oleh komunikator. Encoding merupakan memformalisasikan isi pikiran isi
pikiran dan gagasan dengan menggunakan kata-kata, simbol-simbol dan sebagainya.
3. Pengiriman pesan. Pilihan saluran yang digunakan misalnya telepon, sms, e-mail,
surat, atau pun tatap muka, bergantung pada kerakteristik pesan, lokasi penerima,
media yang tersedia, kebutuhan dengan kecepatan penyampaian pesan, karakteristik
pesan komunikan.
4. Penerimaan pesan. Pesan yang dikirim oleh komunikator telah diterima oleh
komunikan.
5. Deconding oleh komunikan. Dekoding merupakan kegiatan internal dalam diri
penerima melalui indera. Dengan demikian decoding merupakan perses memahami
isi pesan.
6. Umpan balik. Setalah komunikan menerima pesan dan memahami nya, komunikan
memberikan repon atau umpan balik. Umpan balik juga merupakan awal dimulainya
siklus proses komunikasi baru, sehingga proses komunikasi berlangsung secara
berkelanjutan.

F. ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL.


1. PENGERTIAN ETIKA

Dari segi etimologis, istilah etika berasal dari kata latin etichus yang berarti kebiasaan.
Courtlant L.Bovee dan John V.Thill mendefenisikan etika adalah prinsip perilaku yang
mengatur seseorang atau kelompok. Orang orang yang memiliki etika umumnya dapat
dipercaya, adil, tidak memihak, menghargai orang lain, dan menunjukkan kepedulian
terhadap dampak atas tindakannya.

Etika sebagai suatu study atau ilmu yang membicarakan perbuatab atau tingkah laku
manusia, mana yang dinilai bai, dan mana pula yang dinilai buruk. Dalam menelaah ukuran
baik buruk ini, etika dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu:

 Etika deskriptif
Etika deskriptif merupakan usaha menilai tindakan atau perilaku berdasarkan
ketentuan atau norma baik-buruk yalm kehidupan yang tumbuh dalam kehidupan
bersama, baik dalam keluarga maupun didalam masyarakat. Apakah tindakan
seseorang itu etis ataukah tidak tergantung dengan kesesuaian yang dilakukan oleh
kebanyakan orang , jadi ukuran etis yaitu, kalau tidak bertentangan dengan kebiasaan,
maka tindakan itu dikategorikan sebagai tindakan yang etis.
 Etika normatif
Etika normatif berusaha menelaah dan memberikan penilaian eetis atas tindakan
dengan cara menggunakan norma yang dibuat oleh otoritas tertentu. Dengan demikian
apakah tindakan itu etis atau tidak , tegantung pada kesesuaian trhadap norma yang
sudah dibakukan oleh sebuah institusi atau masyarakat.

2. ALIRAN ETIKA

 Aliran deotologis (deon : yang harus/wajib, yunani), melakukan penilaian atas


tindakan dengan melihat tindakan itu sendiri, apakay baik atau buruk. Artinya suatu
tindakan secara hakiki mengandung nilai sendiri apakah baik atau buruk. Kriteria etie
ditetapkan langsung ppada jenis tindakan itu sendiri. Ada tindakan uang dikategorikan
baik dan ada yang dikategorikan sebagai tindakan buruk.
 Aliran teleogis (telos: tujuan), aliran ini melihat nilai etis atau bukannya tindakan,
dilihat dari tujuan atas tindakan itu sendiri. Jika tujuannya baik sesuai dengan norma
etika dimasyarakat, maka digolongkan dengan tindakan etis, demikian sebaliknya,
jika suatu tindakan bertujuan jelek, akan dikategorikan sebgai tindakan tidak etis.
 Etika utilitarisme (utilitis: berguna), memandang suatui tindakan itui baik jika
akibatnya baik bagi orang banyak(masyarakat). Dengan demikian, tindakan itu tidak
diukur dari kepentingan sebjektif individu melainkan secara objektif pada masyarakat
umum.

3. DASAR ETIKA DAN KESALAHAN DALAM ETIKA


 Dasar etika
 Sopan dan ramah kepada siapa saja.
 Memberi perhatian kepada orang lain/tidak mementingkan diri sendiri.
 Menjaga perasaan orang lain.
 Ingin membantu.
 Memiliki rasa toleransi.
 Dapat menguasai diri, mengendalikan dalam setiap situasi.
 Kesalahan dalam etika
 Bahasa yang tidak pas.
 Tidak menghargai waktu orang lain.
 Penampilan yang tidak pas.
 Tata cara bertelepon yang salah.
 Kesalahan dalam menyapa.
 Kurangnya keterampilan mendengar
 Tidak menghargai milik orang lain.
 Mempermalukan orang lain.

4. ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal m,erupakan proses komunikasi antar pribadi atau antar individu.
Untuk menjaga agar proses komunikasi tersebut berjalan dengan baik, agar tujuan
komunikasi dapat tercapai tanpa menimbulkan kerenggangan hubungan antara individu,
maka diperlukan etika berkomunikasi. Cara paling mudah menerapkan etika komunikasi
interpersonal ialah, pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, bahkan kita semua sebagai
anggota masyarakat, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

 Nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya setempat.


 Segala aturan, ketentuan, tata tertib yang sudah disepakati
 Adat istiadat, kebiasaan yang dijaga kelestariannya
 Tata krama pergaulan yang baik
 Norma kesusilaan dan budi pekerti
 Norma sopan santun dalam segala tindakan.

Etika yang tergambar dalam tata krama berkomunikasi adalah kebiasaan dan
kemungkinan merupakan kesepakatan dalam hubungan atara warga. Ukuran itu berlaku
secara selikung dan kadang-kadang sulit dimengerti akal sehat. Misalnya: ada bangsa lain
yang makan sambil mengeluarkan bunyi ciplak, hal ini tidak dianggap tidak sopan, malah
sangat sopan karena menunjukkan kesungguhan menikmati hidangan. Sebaliknya bagi
kebanyakan orang indonesia hal itu dipandang sebagai tidak sopan

Pada dasarnya komunikasi interpersonal dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan.
Secara lisan dapat terjadi secara langsung (tatap muka), maupun dengan menggunakan media
seperti telepon, sms, facebook, email, dan sebagainya.

5. ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL TATAP MUKA


Berikut ini beberapa norma etika berkomunikasi interpersonal secara tatap muka yang
perlu diperhatikan:

 Waktu berbicara hendaklah kita tenang, sekali-kali boleh saja menegaskan


pembicaraan dengan gerak tangan secara halus dan sopan. Gerak tangan hendaklah
tidak terlalu banyak, dan jangan menggunakantelunjuk untuk menunjuk lawan
bicara.
 Jangan kita bicarakan sesuatu yang ingin dilupakan orang lain.
 Janganlah mempergunjingkan orang lain. Apalagi yang digunjingkan itu tentang
kejelekan dan sisi negatif orang lain.
 Jangan memborong seluruh pembicaraan. Biasakanlah mendengarkan orang lain, dan
jangan memotong pembicaraan orang lain.
 Waktu berbicara hendaknya kita mengambil jarak yang sesuai denganorang yang
kita ajak bicara
 Ketika kita tengah berbincang dengan teman, suara hendaklah disesuaikan, jangan
terlalu keras. Kalau hendak batuk, bersin, atau menguap, hendaklah mulut ditutup
dengan tangan. Kalau pembicaraan selesai hendaklah mengucapkan terima kasih.

6.ETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN MEDIA TELEPON

Berikut ini beberapa norma etika berkomunikasi dengan media telepon yang perlu
diperhatikan:

 Pertimbangkan waktu yang tepat.


 Berbicara dengan tenang, jelas, dan langsung kesasaran (to the point).
 Berikan perhatian yang sepenuhnya kepeda lawan berbicara.
 Jangan berbicara dengan orang lain yang lebih dekat dengan kita.
 Siapkan pensil dan kertas untuk mencatat seperlunya.
 Pada akhir pembicaraan hendaknya mengucapkan terima kasih.

7. ETIKA MENGGUNAKAN SMS

Berikut ini etika menggunakan SMS yang perlu diperhatikan:

 Isi sms yang hendaknya dikirimkan hendaknya dibaca ulang, jangan sampai muncul
kata-kata atau kalimat yang menyinggung perasaaan si penerima.
 Jangan menggunakan kata-kata kotot dalam menulis pesan.
 Segera membalas SMS yang perlu dibalas dan jangan menunda. Kita kurang
memperhatikan dan menghargai si pengirim surat.
 Jangan menggunakan istilah dan singkatan yang tidak populer, karena dapat
menimbulkan salah penafsiran.
 Gunakan SMS sebagai ganti komunikasi telepon yang suaranya bisa mengganggu
orang lain.
 Menulis SMS dengan huruf kapital, sering dianggap sebaggai ungkapan kemarahan.

8. ETIKA MENGGUNAKAN E-MAIL DAN FACEBOOK


Berikut ini beberapa etika dalam menggunakan E-mail dan facebook yang perlu
diperhatikan, antara lain:

 Menyapa dengan sopan dan santun serta diawali dengan menyebut namanya.
 Tidak mengolok-olok
 Tidak mempergunjingkan teman
 Tidak membeda-bedakan teman

9. ETIKA MENYAMBUT TAMU

 menjempu

10. ETIKA DIRUANG TUNGGU UMUM

11. ETIKA BERKENALAN

12. ETIKA DALAM PERCAKAPAN

13. ETIKA MEROKOK

14. ETIKA PERTUKARAN KARTU NAMA

BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU
 Kata-katanya mudah dimengerti karena pemilihan kata yang tidak terlalu kaku
sehingga membuat pembaca tidak cepat leleh dalam membaca buku ini.
 Buku ini memberikan contoh yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
 Buku ini dilengkapi denga uji pengetahuan diakhir pembahasannya sehingga
pengetahuan pembaca dapat ter-asah
 Dalam buku ini secara tersirat memberikan gambaran bagaimana menyelesaikan
masaah kehidupan

B. KELEMAHAN BUKU

 Pembahasan dalam buku ini terlalu luas disetiap babnya, sehingga seringkali tidak ada
kaitan dengan komunikasi interpersonal itu sendiri.
 Masih ada kata-kata yang salah dalam pengetikan buku ini.
 Gambar yang ada pada buku tidak berwarna.
 Link yang dicantumkan sebagai sumber gambartidak sesuai karena tidak bisa di akses.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari reviwe ini, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari etika dari segi etimologis (asal
kata),istilah etika berasal dari bahasa latin ethicus yang berarti kebiasaaan. Etika dapat dibagi
menjadi dua yaitu:

 Etika deskriptif
 Etika normatif

Sedangkan yang dimaksud dengan etika komunikasi adalah suatu rangkuman istilah yang
mempunyai pengertian tersendiri, yaitu norma, nilai atau ukuran tingkah laku yang baik
dalam kegiatan komunikasi yang baik dimasyarakat. Etika komunikasi interpersonal dapat
dibagi ,enjadi beberapa bagian yaitu:

 Etika interpersonal tatap muka


 Etika komunikasi bertelepon
 Etika dalam menggunakan sms
 Etika menggunakan email/facebook
 Etika menyambut tamu
 Etika diruang tunggu umum
 Etika berkenalan
 Etika dalam percakapan
 Etika merokok
 Etika pertukaran kartu nama.

B. SARAN

Dalam meriview buku ini mungkin masih kurang sempurna, baik dari segi penulisan
maupun dari segi pembahasan. Oleh karena itu saya harapkan kepada dosen dan rekan
mahasiswa dapat memberi saran dan kritik demi kesempurnaan dan agar dapat digunakan
sebagai acuan dalam meriview buku lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interprsonal. Yogyakarta: GRAHA ILMU


;

Anda mungkin juga menyukai