MK. BAKERY
SKOR NILAI:
NAMA MAHASISWA:
DOSEN PENAMPU:
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “ Critical Book Report ”
ini dengan sangat baik dan tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Ana Rahmi. M.Pd yang memberi
kesempatan bagi saya untuk mengerjakan tugas ini dan membimbing saya dalam
penyelesaian tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis dan orang-orang yang
menggunakan Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan” critical book review” ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan dan masih perlu penyempurnaan, sehingga penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dapat menjadi tolak
ukur dalam perbaikan kedepannya.
PENULIS
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU
Cover buku
BAB I
PENDAHULUAN
Sering kali membuat kita bingung untuk memilih buku dan untuk mereferensi atau
membaca buku untuk di kaji. Terkadang kita memilih satu buku namun kurang memuaskan
bagi kita. Misalnya dari segi analisis bahasa maupun pembahasan dalam buku yang ingin kita
kaji. Oleh karena itu, saya membuat critical book report ini untuk mempermudah pembaca
dalam memahami secara singkat isi buku dan memilih buku referensi yang ingin dikaji,
khususnya tentang etika komunikasi interpersonal
C MANFAAT
BAB II
RINGKASAN BUKU
1. RINGKASAN BUKU UTAMA
Dari pemahaman atas prrinsip-prinsip pokok pikiran yang terkandung dalam berbagai
pengeertian tersebut, dapatlah dikemukakan pengertian yang sederhana, bahwa komunikasi
interpersonal atau komunikasi antara pribadi adalah proses penyampaian pesan antara
pengirim pesan(sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak
langsung. Komunilasi dikatakan secara langsung ( primer) apabila pihak yang terlibat
komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi
(sekunder) tidak langsung dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu.
MESSAGE
SENDER RECEIVER
FEEDBACK
Gambar 1.1 Visual proses komunikasi interpersonal.
Sumber atau komunikator yaitu orang yang ingin membagi informasional, keadaan
internal sendiri, kepada orang lain.
Encoding yaitu suatu aktivitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan
melalui simbol simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan tata
bahasa, dan karakteristik komunikan.
Pesan yaitu informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Saluran merupakan sarana fisik penyampaia pesan dari sember kepada penerima.
Penerima/komunikan seseorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasikan
pesan.
Deconding/ proses pemberi makna merupakan kegiatan internal dalam diri penerima.
Penerima akan memberikan makna terhadap apa yang disampaikan oleh
komunikator.
Respon merupakan apa yang telah diputuskan olehpenerima untuk dijadikan sebagai
sebuah tanggapan terhadap pesan.
Gangguan dapat terjadi didalam komponan maupun dari sistem komunikasi.
Gangguan merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian
dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat psikis maupun fisik.
Konteks komunikasi. Komunikasi selalu terjadi dalam konteks tertentu, paling tidak
ada tiga dimensi yaitu, ruang, waktu dan nilai. Konteks ruangan menunjukkan pada
lingkungan terjadinya komunikasi, Konteks waktu menunjukkan kapan komunikasi
dilakukan, konteks nilai, meliputu nilai sosial, dan budaya yang mempengaruhi
suasana komunikasi. Misalnya; adat istiaddat, situasi rumah, norma sosial, norma
pergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya.
1. Komunikasi interperrsonal dimulai dari diri pribadinya. Artinya bahwa ssegala proses
penaksiran pesan maupun penilaian mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri.
2. Komunikasi interpersonal bersifat transaksional. Ciri ini dapat terlihat dari pertukaran
pesan secara timbal balik dan berkelanjutan.
3. Komunikasi interpersonal menyangkut aspek isi pesandan hubungan antar pribadi.
Maksudnya bahwa efektivitas komunikasi inter personalhanya ditentukan oleh
kualitas pesan, melainkan juga ditentukan kadar hubungan individu.
4. Komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik, antara pihak yang
berkomunikasi atau dengan kata lain saling bertatap muka.
5. Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi
saling tergantung satu dengan yang lain . hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi
interpersonal melibatkan ranah emosi, sehingga terdapat saling ketergantungan antara
pihak pihak yang saking berkomunikasi.
6. Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah dan diulang. Artinya ketika sesorang
mengatakan sesuatu kepada seseorang maka sesuatu itu tidak dapat diulang atau
diubah.
Dari segi etimologis, istilah etika berasal dari kata latin etichus yang berarti kebiasaan.
Courtlant L.Bovee dan John V.Thill mendefenisikan etika adalah prinsip perilaku yang
mengatur seseorang atau kelompok. Orang orang yang memiliki etika umumnya dapat
dipercaya, adil, tidak memihak, menghargai orang lain, dan menunjukkan kepedulian
terhadap dampak atas tindakannya.
Etika sebagai suatu study atau ilmu yang membicarakan perbuatab atau tingkah laku
manusia, mana yang dinilai bai, dan mana pula yang dinilai buruk. Dalam menelaah ukuran
baik buruk ini, etika dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu:
Etika deskriptif
Etika deskriptif merupakan usaha menilai tindakan atau perilaku berdasarkan
ketentuan atau norma baik-buruk yalm kehidupan yang tumbuh dalam kehidupan
bersama, baik dalam keluarga maupun didalam masyarakat. Apakah tindakan
seseorang itu etis ataukah tidak tergantung dengan kesesuaian yang dilakukan oleh
kebanyakan orang , jadi ukuran etis yaitu, kalau tidak bertentangan dengan kebiasaan,
maka tindakan itu dikategorikan sebagai tindakan yang etis.
Etika normatif
Etika normatif berusaha menelaah dan memberikan penilaian eetis atas tindakan
dengan cara menggunakan norma yang dibuat oleh otoritas tertentu. Dengan demikian
apakah tindakan itu etis atau tidak , tegantung pada kesesuaian trhadap norma yang
sudah dibakukan oleh sebuah institusi atau masyarakat.
2. ALIRAN ETIKA
Komunikasi interpersonal m,erupakan proses komunikasi antar pribadi atau antar individu.
Untuk menjaga agar proses komunikasi tersebut berjalan dengan baik, agar tujuan
komunikasi dapat tercapai tanpa menimbulkan kerenggangan hubungan antara individu,
maka diperlukan etika berkomunikasi. Cara paling mudah menerapkan etika komunikasi
interpersonal ialah, pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, bahkan kita semua sebagai
anggota masyarakat, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
Etika yang tergambar dalam tata krama berkomunikasi adalah kebiasaan dan
kemungkinan merupakan kesepakatan dalam hubungan atara warga. Ukuran itu berlaku
secara selikung dan kadang-kadang sulit dimengerti akal sehat. Misalnya: ada bangsa lain
yang makan sambil mengeluarkan bunyi ciplak, hal ini tidak dianggap tidak sopan, malah
sangat sopan karena menunjukkan kesungguhan menikmati hidangan. Sebaliknya bagi
kebanyakan orang indonesia hal itu dipandang sebagai tidak sopan
Pada dasarnya komunikasi interpersonal dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan.
Secara lisan dapat terjadi secara langsung (tatap muka), maupun dengan menggunakan media
seperti telepon, sms, facebook, email, dan sebagainya.
Berikut ini beberapa norma etika berkomunikasi dengan media telepon yang perlu
diperhatikan:
Isi sms yang hendaknya dikirimkan hendaknya dibaca ulang, jangan sampai muncul
kata-kata atau kalimat yang menyinggung perasaaan si penerima.
Jangan menggunakan kata-kata kotot dalam menulis pesan.
Segera membalas SMS yang perlu dibalas dan jangan menunda. Kita kurang
memperhatikan dan menghargai si pengirim surat.
Jangan menggunakan istilah dan singkatan yang tidak populer, karena dapat
menimbulkan salah penafsiran.
Gunakan SMS sebagai ganti komunikasi telepon yang suaranya bisa mengganggu
orang lain.
Menulis SMS dengan huruf kapital, sering dianggap sebaggai ungkapan kemarahan.
Menyapa dengan sopan dan santun serta diawali dengan menyebut namanya.
Tidak mengolok-olok
Tidak mempergunjingkan teman
Tidak membeda-bedakan teman
menjempu
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
Kata-katanya mudah dimengerti karena pemilihan kata yang tidak terlalu kaku
sehingga membuat pembaca tidak cepat leleh dalam membaca buku ini.
Buku ini memberikan contoh yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Buku ini dilengkapi denga uji pengetahuan diakhir pembahasannya sehingga
pengetahuan pembaca dapat ter-asah
Dalam buku ini secara tersirat memberikan gambaran bagaimana menyelesaikan
masaah kehidupan
B. KELEMAHAN BUKU
Pembahasan dalam buku ini terlalu luas disetiap babnya, sehingga seringkali tidak ada
kaitan dengan komunikasi interpersonal itu sendiri.
Masih ada kata-kata yang salah dalam pengetikan buku ini.
Gambar yang ada pada buku tidak berwarna.
Link yang dicantumkan sebagai sumber gambartidak sesuai karena tidak bisa di akses.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari reviwe ini, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari etika dari segi etimologis (asal
kata),istilah etika berasal dari bahasa latin ethicus yang berarti kebiasaaan. Etika dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
Etika deskriptif
Etika normatif
Sedangkan yang dimaksud dengan etika komunikasi adalah suatu rangkuman istilah yang
mempunyai pengertian tersendiri, yaitu norma, nilai atau ukuran tingkah laku yang baik
dalam kegiatan komunikasi yang baik dimasyarakat. Etika komunikasi interpersonal dapat
dibagi ,enjadi beberapa bagian yaitu:
B. SARAN
Dalam meriview buku ini mungkin masih kurang sempurna, baik dari segi penulisan
maupun dari segi pembahasan. Oleh karena itu saya harapkan kepada dosen dan rekan
mahasiswa dapat memberi saran dan kritik demi kesempurnaan dan agar dapat digunakan
sebagai acuan dalam meriview buku lainnya.
DAFTAR PUSTAKA