Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISA INSTRUMENTASI

Acara 3
Autoclave

Disusun oleh :
Nama : Alvin Hermanto
No. Mhs : 180801895
Hari/Tanggal : Senin, 31 Agustus 2020
Asisten : Libertus Anggit M. L. P.

LABORATORIUM TEKNBIO PANGAN


FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2020

KREDIT NILAI LAPORAN


PRAKTIKUM KIMIA ANALISA INSTRUMENTASI
Judul Acara : Autoclave
NILAI NILAI
NO KRITERIA
STANDAR ACC

* Cover - -

** Kredit Nilai - -

I PENDAHULUAN

JUDUL 5

TUJUAN 5

II HASIL DAN PEMBAHASAN 60

III KESIMPULAN 15

IV DAFTAR PUSTAKA 15

*** Lampiran - -

**** Format - -

JUMLAH 100

Nama Mahasiswa : Alvin Hermanto


No Mhs : 180801895
Mengetahui,
Asisten

Libertus Anggit M. L. P. Alvin Hermanto


I. PENDAHULUAN

A. Judul
Autoclave

B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja autoclave.
2. Mengetahui suhu dan lama waktu yang digunakan untuk sterilisasi alat
dan bahan
3. Memahami cara penggunaan autoclave.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Definisi dari sterilisasi menurut Fitriatin dan Manan (2015) adalah proses
penghilangan atau pengeliminasi semua bentuk kehidupan dari suatu zat, biasanya
mikroorganisme. Prinsip dari sterilisasi adalah dengan cara memanaskan dengan
suhu tinggi yang cukup untuk membunuh mikroorganisme (Mouljin dkk., 2013).
Ada beberapa macam sterilisasi menurut Lestari dan Hatarti (2017) yaitu :
1. Sterilisasi panas lembab : sterilisasi ini dilakukan dengan alat yang bernama
autoclave yang menggunakan uap jenuh bertekanan 15 lb/in2 selama 15 menit
pada suhu 121oC.
2. Sterilisasi dengan pemanasan kering : cara ini digunakan pada bahan-bahan
seperti pipet, tabung reaksi, cawan petri dari kaca, botol sampel, dan bahan-
bahan seperti jarum suntik, gliserin, minyak, vaselin, dan bahan-bahan lain
berupa bubuk dengan oven dalam suhu 160oC - 175oC.
3. Sterilisasi dengan perlakuan kimia : cara ini digunakan untuk bahan yang
gampang rusak jika disterilkan dengan suhu yang tinggi, bahan yang digunakan
adalah etilana oksida, formaldehida, dan glutaraldehida dalam waktu 2 – 18
jam.
4. Sterilisasi dengan radiasi : cara ini dilakukan dengan penyinaran sinar gamma,
tapi penggunaanya terbatas karena persyaratan keamanan yang tinggi dan biaya
nya yang mahal.
5. Sterilisasi dengan penyaringan : cara ini dilakukan dalam suhu kamar dan dasar
metodenya adalah membersihkan larutan atau suspensi dari mikroorganisme
dengan lewat suatu saringan seperti saringan Seitz yang porinya memiliki
diameter 0,45 μm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi adalah kekentalan larutan,
ukuran wadah yang digunakan, volume cairan, dan kepadatan muatan (Lestari dan
Hatarti, 2013). Autoclave adalah alat untuk proses sterilisasi dengan
memanfaatkan panas dan tekanan uap dalam suatu wadah (Ningsih dkk., 2012).
Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat gelas, microtube, air, larutan, dan
sebagainya. Prinsipnya adalah sterilisasi menggunakan uap panas dengan suhu
121oC yang memiliki tekanan 1 atm (Maftucah dkk., 2015).
Keuntungan dari penggunaan autoclave adalah dapat mensterilkan alat dan
bahan dengan uap panas bertekanan tinggi sampai bebas dari mikroorganisme.
Waktu yang digunakan autoclave untuk mensterilkan pun tergolong singkat
(Permatasari, 2013). Kekurangan dari penggunaan autoclave adalah selama
sterilisasi dilakukan, perlu pengawasan dan penjagaan jumlah panas yang
dikeluarkan alat tersebut secara manual (Kurniawan, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Fitriatin, E. dan Manan, A. 2015. Pemeriksaan viral nerveous necrosis (vnn) pada
ikan dengan metode polymerase chain reaction (pcr). Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan 7 (2): 149 – 152.

Kurniawan, I.S. 2016. Penentuan tingkatan jaminan sterilitas pada autoklaf


dengan indicator biologi Spore Trip. Farmaka 14 (1): 59 – 69.

Lestari, P.B. dan Hartati, T. W. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Gunung


Samudera, Malang.

Maftucah., Winaya, A. dan Zainudin, A. 2015. Teknik Dasar : Analisis Biologi


Molekuler. Deepublish, Yogyakarta.

Mouljin, J. A., Makkee, M., dan Van Diepen, A. E. 2013. Chemical Process
Technology Edisi ke-2. John Wiley & Sons, Chichester.

Ningsih, T., Chairunnisa, R., dan Miskah, S. 2012. Pemanfaatan bahan additive
abu sekam padi pada cement Portland PT Semen Baturaja (persero).
Jurnal Teknik Kimia 18 (4): 59 – 67.

Anda mungkin juga menyukai