Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN NYERI PUNGGUNG DI PUSKESMAS


WIROBRAJAN YOGYAKARTA

CASE STUDY RESEARCH

Diajukan Guna Melengkapi Syarat Tugas Praktik Klinik Kebidanan


pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :
Annisa Winadia Sukma
NIM : 1610104360

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DENGAN NYERI PUNGGUNG DI PUSKESMAS
WIROBRAJAN YOGYAKARTA

CASE STUDY RESEARCH

DISUSUN OLEH :
Annisa Winadia Sukma
NIM. 1610104360

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Case Study
Research Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma IV
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Yekti Satriyandari, S.ST., M.Kes

Tanggal :

Tanda Tangan :
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DENGAN NYERI PUNGGUNG DI PUSKESMAS
WIROBRAJAN YOGYAKARTA

CASE STUDY RESEARCH

DISUSUN OLEH :
Annisa Winadia Sukma
NIM. 1610104360

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat


Untuk Tugas Praktik Klinik Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma IV
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

1. Penguji : ........................

2. Penguji : Yekti Satriyandari, S.ST., M.Kes ........................


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Nyeri Punggung di
Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta” ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas
Praktik Klinik Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma IV
Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta. Dalam penyusunan Case Study Research ini tentunya
masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis berharap dapat memperbaiki
kekurangannya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengharapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Case Study Research ini :
1. Warsiti, S.Kp., M.kep.,Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
2. Ismarwati, SKM.,S.ST.,M.P.H, selaku Dekan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami, S.Si.T.,MNS, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Jenjang
Diploma IV dan selaku pembimbing Case Study Research yang telah memberikan
arahan dan masukan.
4. selaku penguji Case Study Researchyang telah meluangkan waktu untuk menguji.
5. Ny. K dan Ny. A selaku responden dari penelitian ini yang telah bersedia membantu
dan bersedia menjadi responden selama penelitian ini berlangsung.
6. Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta, selaku tempat penelitian yang telah membantu
dari awal penelitian sampai proses penelitian ini berlangsung.
7. Keluarga yang telah memberikan do’a dan motivasi serta teman-teman Prodi
Diploma IV Kebidanan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Case Study Research ini dapat bermanfaat, sehingga bisa menjadi amal
ibadah bagi penulis dan seluruh pihak-pihak yang telah membantu. Amin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Yogyakarta, Mei 2017

penulis
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Alur Pikir..................................................................... 39


Tabel 4.2 P-I-C-O-T Analisis Jurnal............................................................ 50
Tabel 4.3 P-I-C-O-T Intervensi Nyeri Punggung........................................ 53
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rasionalisasi Asuhan Kebidanan


Lampiran 2. Lembar Inform Cosent
Lampiran 3. Lembar Askeb Ny. K
Lampiran 4. Lembar Askeb Ny. A
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu kondisi yang sangat dikenang dalam

hidup seorang perempuan yang sejak menit pertama ia sadar akan

kehamilannya, ia akan di penuhi rasa ingin tahu. Ingin memastikan

kehamilannya berjalan lancar, aman serta bayi yang dilahirkan dalam

kondisi sehat. Kehamilan juga merupakan tonggak peristiwa penting

dalam hubungan sebuah pasangan karena didalamnya terdapat kebutuhan

dan harapan antar pasangan tersebut (Choopra, 2009). Kehamilan sebagai

suatu kondisi dimana seorang perempuan sedang mengandung dan

mengembangkan fetus didalam rahimnya selama sembilan bulan atau

selama fetus masih ada di dalam kandungan ibu (World Health

Organisation, 2014).

Kehamilan memungkinkan terjadinya perubahan. Perubahan yang

terjadi selama kehamilan meliputi perubahan fisiologis maupun psikologis.

Perubahan fisiologis yang di jumpai saat kehamilan salah satunya terjadi

pada sistem muskuloskeletal. Perubahan pada sistem muskuloskeletal

dapat menyebabkan terjadinya nyeri tulang belakang pada kehamilan yang

sering terjadi belakangan ini (Salmah, dkk 2005).

International Assosiation FOR The Study of Pain (IASP) 2012,

menjelaskan bahwa nyeri sebagai kondisi subyektif yang tidak


menyenangkan meliputi pengalaman sensorik maupun emosional, aktual

maupun potensial yang menandakan terjadinya kerusakan jaringan. Nyeri

tulang belakang pada kehamilan menjadi masalah yang mengganggu

kenyamanan ibu saat kehamilan. National Health System (NHS) 2014,

menjelaskan bahwa sebagian besar perempuan akan mengalami nyeri

tulang belakang saat kehamilan sebagai gejala ketidaknyamanan.

Nyeri tulang belakang saat kehamilan disebabkan terjadi perubahan

struktur anatomi, hormonal dan stres (Traccy, 2014). Perubahan anatomis

terjadi karena peran tulang belakang semakin berat untuk

menyeimbangkan tubuh dengan membesarnya uterus dan janin. Penyebab

lainnya disebabkan karena peningkatan hormon relaksin yang

menyebabkan ligamen tulang belakang menjadi tidak stabil sehingga

mudah menjepit pembuluh darah dan serabut syaraf (American Pregnancy

Organisation, 2014). Nyeri tulang belakang yang dialami akan memicu

terjadinya stres dan perubahan mood pada ibu hamil yang berujung

terhadap semakin memburuknya nyeri tulang belakang ( Association

Chartred Physiotherapist for Woman Health, 2011).

Pada kehamilan trimester III ada beberapa wanita yang mengalami

nyeri punggung. Secara umum nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu perubahan postur

tubuh selama kehamilan. Nyeri punggung merupakan masalah yang serig

terjadi selama kehamilan, di negara Inggris dan Skandinavia dilaporkan

bahwa 50% ibu hamil mengalami nyeri punggung (Ummah, 2012). Hasil
dari peelitian pada ibu hamil di berbagai daerah Indonesia mencapai 60-

80% orng yang mengalami nyeri punggung pada kehamilannya

(Mafikasari, 2015).

Nyeri tulang belakang saat kehamilan apabila tidak ditangani

dengan baik dapat menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk.

Ibu hamil yang mengalami nyeri tulang belakang akan kesulitan didalam

menjalankan aktifitas seperti berdiri setelah duduk, berpindah dari tempat

tidur, duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama, membuka baju dan

melepaskan baju, maupun mengangkat dan memindahkan benda-benda

sekitar (Vermani, era et al, 2009). Kondisi yang lebih parah terjadi ketika

nyeri sampai menyebar ke area pelvis dan lumbar yang menyebabkan

kesulitan berjalan sehingga memerlukan kruk atau alat bantu jalan.

Penatalaksanaan nyeri tulang belakang saat kehamilan bervariatif,

seperti penetalaksanaan farmakologis maupun non farmakologis.

Pemberian analgesik seperti paracetamol, NSAID dan ibuprofen termasuk

penatalaksanaan nyeri secara farmakologis, sedangkan penatalaksanaan

non farmakologis meliputi manual terapi, seperti pijat dan latihan

mobilisasi, akupuntur, Transcutaneous Electrical Nerves Stimulation

(TENS), relaksasi dan terapi air hangat atau dingin (Sinclair, 2014).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul

studi kasus “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Nyeri Punggung

di Puskesmas Wirobrajan Tahun 2017”.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu

“Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan nyeri punggung” ?

C. Tujuan

Merupakan penjabaran tentang hal-hal/kondisi/hasil yang akan dicapai

bukan proses yang dilakukan. Tujuan studi kasus terdiri dari 2, yaitu :

1. Tujuan umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan nyeri

punggung secara holistik sesuai dengan manajemen kebidanan

menurut Varney di Puskesmas Wirobrajan.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif serta

menganalisa terhadap kasus pada ibu hamil dengan nyeri

punggung.

b. Mampu melakukan penatalaksanaan pada kasus nyeri punggung

pada ibu hamil

c. Mampu membahas mengenai tentang hal-hal yang berkaitan

dengan kasus pada ibu hamil dengan nyeri punggung

D. Manfaat

1. Bagi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu sebagai sumber informasi mengenai asuhan kebidanan nyeri

punggung pada ibu hamil.

2. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

puskesmas untuk meningkatkan dan pengembangan manajemen

asuhan pada ibu hamil dengan nyeri punggung.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini kiranya dapat meningkatkan pemahaman dan

wawasan peneliti, agar mampu menerapkan manajemen asuhan pada

ibu hamil dengan nyeri punggung.

4. Bagi Responden

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan

wawasan responden tentang penatalaksaan nyeri punggung pada ibu

hamil.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kehamilan

a. Definisi

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil

konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan

keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh

sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008)

b. Pembagian Trimester Kehamilan

Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu :

1) Trimester pertama (0 – 12 minggu)

2) Trimester kedua (13 - 28 minggu)

3) Trimester ketiga (29 - 42 minggu) (Manuaba, 2010)

c. Adapun ketidaknyamanan-ketidaknyamanan yang biasa terjadi

pada ibu hamil trimester III adalah (Maria, 2007) :


1) Konstipasi atau sembelit

2) Edema atau pembengkakan

3) Insomnia

4) Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang)

5) Kegerahan

6) Sering buang air kecil

2. Nyeri Punggung

Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang

terjadi pada area lumbalsakral. Nyeri pungung bawah biasanya

akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan

karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi

wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-prubahan ini

disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut

tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia

akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan

lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung

dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri (Varney, dkk., 2007).

Menurt Varney, dkk (2007) masalah memburuk jika

ternyata otot-otot abdomen wanita tersebut lemah sehingga gagal

menopang uterus yang membesar. Tanpa sokongan, uterus akan

mengendur, kondisi yang membuat lenkung punggung semakin

memanjang. Kelemahan otot abdomen lebih umum terjadi pada

wanita grande multipara yang tidak pernah melakukan latihan dan


memperoleh kembali tonus otot abdomennya tiap kali selesai

melahirkan. Para wanita primigravida biasanya memiliki otot

abdomen yang sangat baik karena otot-otot belum pernah

mengalami peregangan sebelumnya. Dengan demikian, keparahan

nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas.

Nyeri punggung juga dapat merupakan akibat membungkuk

berlebihan, berjalan tanpa istirahat.

Menurut Muflihah, dkk., (2014), selama hamil relaksin dan

progesteron bekerja pada kartigo dan jaringan ikat pada banyak

sendi yang memungkinkanya bergerak lebih leluasa. Hormon ini

bermanfaat pada panggul karena efeknya dapat sedikit melebarkan

diameter jalan lahir, tetapi keduanya dapat menimbulkan

ketidaknyamanan yaitu nyeri punggung pada ibu hamil.

Menurut Murkoff (2006, dalam Mafikasari, 2015)

mengatakan bahwa jika nyeri punggung tidak teratasi maka ibu

hamil akan mengalami gangguan rasa nyaman yang dapat

mengakibatkan stress, insomnia, dan gangguan tidur yang lainnya.

Hal dapat memperparah terjadinya sakit punggung yang dapat

memicu terjadinya wasir, membuat pencernaan kurang efesien,

mengganggu pernafasan serta peredaran darah, dan mungkin

menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).

Menurut Varney, dkk (2007) cara mengatasi nyeri

punggung antara lain:


1. Postur tubuh yang baik

2. Mekanik tubuh yang tetap saat mengangkat beban

3. Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan

berjalan tanpa istirahat

4. Ayunkan panggul/miringkan panggul

5. Gunakan sepatu tumit rendah, sepatu btumit tinggi tidak stabil

dan memperrberat maslah pada pusat gravitasi dan lordosis

6. Jika masalah bertambah parah, menggunakan penyokong

abdomen eksternal dianjurkan

7. Kompres hangat pada punggung (bantalan pemenas, mandi

pakai air hangat, dudk dibawah siraman air hangat)

8. Kompres es pada punggung

9. Pijatan/usapan pada punggung

10. Untuk istirahat/tidur:

a. Kasur yang menyokong

b. Posisikan badan dengan menggunakan bantal sebagai

pengganjal untuk meluruskan punggung dan meringakan

tarikan dan regangan.

Menurut Mafikasari (2015), cara mengatasi nyeri punggung pada

kehamilan yaitu dengan posisi tidur yang baik. Posisi tidur yang

baik bagi ibu hamil tergantung dengan usia kehamilannya,setelah

umur kehamilan 16 minggu tidak dianjurkan untuk tidur dengan

posisi terlentang melainkan dnegan posisi tidur miring kiri


ataupun kekanan secara bergantian. Menurut Lichayati (2013),

cara mengatasi yeri punggung saat hamil sala satunya dengan cara

rutin melakukan senam hamil 3 kali dalam seminggu, karena

senam hamil membuat elastis otot dan ligamen yang ada di

panggul serta memperbaiki sikap tubuh mengatur kontraksi dan

relaksasi. Selain itu senam hamil berfungsi untuk mengatur teknik

pernapasan sehingga ibu hamil merasa lebih rileks.

3. Senam Hamil

a. Definisi

Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan

tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan

ibu hamil (Mandriwati, 2008). Senam hamil adalah sebuah

program berupa latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu

untuk mempersiapkan saat persalinannya (Indiarti, 2008).

b. Tujuan Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008), tujuan senam hamil adalah :

1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut, ligamen-ligamen, otot dasar panggul yang

berhubungan dengan proses pesalinan.

2) Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selama

kelahiran dan persalinan dapat mengatasi keluhan-keluhan

umum pada wanita hamil, mengharapkan letak janin


normal, mengurangi sesak nafas akibat bertambah besarnya

perut.

3) Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai

peranan penting dalam persalinan dan selama hamil untuk

mempercepat relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas

dalam, selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri pada saat

his.

4) Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan

menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat

seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

5) Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik

(vena) secara segmental yang tak jarang terjadi pada ibu

hamil.

6) Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya

janin maka dia akan mendesak isi perut ke arah dada, hal ini

akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak

bisa optimal, dengan senam hamil maka ibu akan dapat

berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap relaks.

7) Latihan pernafasan khusus yang disebut penting quick

breathing terutama dilakukan setiap saat perut terasa

kencang.
8) Latihan mengejan, latihan ini khusus untuk menghadapi

persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat

lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.

c. Manfaat Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008), manfaat senam hamil adalah :

1) Mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung.

2) Memperbaiki sirkulasi darah.

3) Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari.

4) Tidur lebih nyenyak.

5) Mengurangi resiko kelahiran prematur.

6) Mengurangi stress.

7) Membantu mengembalikan bentuk tubuh lebih cepat setelah

melahirkan.

8) Tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan.

d. Syarat Melakukan Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008), syarat yang harus dipenuhi dalam

melakukan senam hamil adalah :

1) Kehamilan berjalan normal.

2) Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan

berikutnya yang mengalami kesulitan persalinan.

3) Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh

dokter atau bidan.

4) Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas


kemampuan fisik ibu.

5) Jangan membiarkan tubuh ibu kepanasan dalam jangka

waktu panjang dan istirahatlah sejenak.

7) Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam

decker yang dapat menyokong kaki.

7) Minum cukup air.

8) Perhatikan keseimbangan tubuh (kehamilan mengubah

keseimbangan tubuh ibu).

9) Lakukan olahraga sesuai porsi dan jangan berlebihan. Jika

terasa pusing, kram, lelah atau terlalu panas dan istirahat

saja.

e. Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008) dianjurkan untuk melakukan

senam hamil yaitu setelah usia kehamilan 22 minggu.

f. Lama Senam Hamil

Pelaksanaan senam hamil sedikitnya seminggu sekali maksimal

3 kali seminggu dalam waktu sekitar 30-60 menit (Jannah,

2012).

g. Tahapan Senam Hamil

Latihan Pendahuluan, lakukan pemanasan (pendahuluan)

sebelum memulai program olah raga yang berguna merangsang

sirkulasi darah,menggendorkan otot-otot dan tulang-tulang


sendi sehingga bergerak bebas , yang berarti mengurangi resiko

kerusakan. (Stoppartd, 2007). Cara melakukan latihan

pemanasan yaitu :

1) Latihan I. Duduk tegak bersandar pada kedua lengan, kedua

tungkai diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas.

2) Latihan II. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan

rapat.

3) Latihan III. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat

dan releks.

4) Latihan IV. Duduk bersila tegak, kedua tangan diatas bahu

dan kedua lengan disamping buah dada.

5) Latihan V. Berbaring terlentang, kedua lengan disamping

badan dan kedua lutut ditekuk.

6) Latihan VI. Berbaring terlentang, kedua lengan disamping

badan kedua tungkai luarus dan enak.

7) Latihan VII. Putarkan panggul kekiri sebanyak 4 kali dan

kanan 4 kali dengan menggerakan panggul kekiri,

tekannkan punggung kekanan sambil mengempiskan perut

dan mengerutkan liang dubur. Gerakkan panggul kekanan,

anggkat pinggang, gerakan kembali panggul kekiri dan

seterusnya sampai 4 kali gerakan memutar, kemudian

lakukan hal tersebut kearah kanan sebanyak 4 kali.

h. Latihan Umum Senam Hamil


Melalui senam hamil, diperoleh keadaan prima dengan

memenuhi syarat senam hamil tersebut, diharapkan kesegaran

rohani dan jasmani dapat ditingkatkan untuk mencapai

persalinan fisiologis. Latihan senam hamil didahului dengan

latihan umum yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

kontraksi tubuh, dinding perut, dan dasar panggul, juga

melemaskan persendian dan mengurangi rasa kaku, nyeri otot

dan sendi. Tahap – tahap senam hamil (Manuaba, 2010) yaitu :.

1) Latihan I

a) Duduk relaks dan badan ditopang tangan di belakang.

b) Kaki diluruskan dengan sedikit terbuka.

c) Gerakan latihan :

(1) Gerakan kaki kanan dan kiri ke depan dan ke

belakang.

(2) Putar persendian kaki melingkar ke dalam dan

keluar.

(3) Apabila mungkin angkat bokong dengan bantuan

kedua tangan dan ujung telapak kaki.

(4) Kembangkan dan kempiskan otot dinding perut. v.

Kerutkan dan kendurkan otot dubur.

(5) Lakukan gerakan ini sedikitnya 8 – 10 setiap

gerakan.

2) Latihan II
a) Sikap duduk tegak dengan badan disangga oleh tangan di

belakang badan.

b) Kedua tungkai bawah lurus dalam posisi rapat.

c) Tujuan latihan :

(1) Melatih otot dasar panggul agar dapat berfungsi

optimal saat persalinan

(2) Meningkatkan peredaran darah ke alat kelamin bagian

dalam sehingga sirkulasi menuju plasenta makin

sempurna.

d) Bentuk latihan :

(1) Tempatkan tungkai kanan di atas tungkai bawah kiri,

silih berganti.

(2) Kembangkan dan kempeskan otot dinding perut

bagian bawah.

(3) Kerutkan dan kendurkan otot liang dubur.

(4) Lakukan gerakan ini sedikitnya 8 – 10 kali.

3) Latihan III

a) Sikap duduk dengan badan disangga kedua tangan di

belakang, tungkai bawah dirapatkan.

b) Tidur terlentang dengan kedua kaki merapat.

c) Tujuan latihan :

(1) Memperkuat otot dinding perut sehingga dapat

berfungsi saat persalinan.


(2) Meningkatkan sirkulasi darah menuju kelamin

bawah, sehingga darah menuju janin dapat

ditingkatkan.

d) Bentuk latihan :

(1) Pada sikap duduk, angkat tungkai bawah silih

berganti ke atas dengan tinggi semaksimal

mungkin.

(2) Sikap tidur dengan kedua tangan dapat di samping

tetapi lebih baik di bawah kepala. 13

(3) Angkat tungkai bawah silih berganti kanan dan kiri

dengan tinggi semaksimal mungkin. iv. Lakukan

latihan ini sedikitnya 8 – 10 kali.

4) Latihan IV Latihan otot perut

a) Sikap duduk bersila dengan tegak.

b) Tangan di atas bahu sedangkan siku di samping badan.

c) Tujuan latihan :

(1) Melatih otot perut bagian atas.

(2) Meningkatkan kemampuan

e) Bentuk latihan :

(1) Lengan diletakkan di depan dada.

(2) Putar lengan ke atas dan ke samping, ke belakang, dan

selanjutnya kembali ke depan tubuh (dada).

(3) Lakukan latihan ini sedikitnya 8 – 10 kali.


5) Latihan V

a) Sikap duduk bersila dengan tumit berdekatan satu sama lain.

b) Badan agak rileks dan paha lemas.

c) Kedua tangan di persendian lutut.

d) Tujuan latihan :

(1) Melatih otot punggung agar berfungsi dengan baik.

(2) Meningkatkan peredaran darah ke alat kelaminbagian

dalam.

(3) Melatih agar persendian tulang punggung tidak kaku.

(4) Bentuk latihan :

a. Tekan persendian lutut dengan berat badan sebanyak

20 kali.

b. Badan diturunkan ke depan semaksimal mungkin.

6) Latihan VI

Sikap dan Gerakan Latihan VI

a) Sikap latihan tidur di atas tempat tidur datar.

b) Tangan di samping badan.

c) Tungkai bawah ditekuk pada persendian lutut dengan sudut

tungkai bawah bagian bawah sekitar 80 – 90 derajat.

d) Tujuan latihan :

(1) Melatih persendian tulang punggung bagian atas.

(2) Melatih otot perut dan otot tulang belakang.

(3) Bentuk latihan


(4) Angkat badan dengan topangan pada ujung telapak

kedua kaki dan bahu.

(5) Pertahankan selama mungkin di atas dan selanjutnya

turunkan perlahan – lahan.

7) Latihan VII

a) Sikap tidur terlentang di tempat tidur mendatar.

b) Badan seluruhnya rileks.

c) Tangan dan tungkai bawah lurus dengan rileks.

d) Tujuan latihan :

(1) Melatih persendian tulang punggung dan pinggul.

(2) Meningkatkan peredaran darah menuju alat kelamin

dalam.

(3) Meningkatkan peredaran darah menuju janin melalui

plasenta.

e) Bentuk latihan :

(1) Badan dilemaskan pada tempat tidur.

(2) Tangan dan tungkai bawah membujur lurus.

(3) Pinggul diangkat ke kanan dan ke kiri sambil melatih

otot liang dubur.

(4) Kembang kempiskan otot bagian bawah. Lakukan

latihan ini sedikitnya 10 – 15 kali 16

4. Nyeri Punggung Pada Kehamilan

a. Definisi
Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman

yang paling umum selama kehamilan. Nyeri punggung

dapat terjadi karena adanya tekanan pada otot punggung

ataupun pergeseran pada tulang punggung sehingga

menyebabkan sendi tertekan (Fraser, 2009)

b. Faktor yang menyebabkan nyeri punggung pada kehamilan

1) Usia kehamilan Nyeri punggung ini biasanya akan

meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia

kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat

pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur

tubuhnya. Perubahan ini disebabkan oleh berat uterus

yang membesar, membungkuk yang berlebihan,

berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban (Varney,

2006)

2) Kenaikan berat badan Bahwa kenaikan berat badan untuk

ibu hamil trimester II dan III yang normal yaitu 10-12 kg.

Jika kenaikan berat badan melebihi normal dapat

menyebabkan postur tubuh yang berlebihan sehingga

pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan yang

mengakibatkan otot disekitar pelvis tidak seimbang

sehingga mengalami nyeri punggung (Fraser, 2009)

5. Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung


Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan

tertentu yang di lakukan khusus untuk meningkatkan

kesehatan ibu hamil. yang mana senam hamil di lakukan

dengan tujuan membuat elastis otot dan ligamen yang ada di

panggul, memperbaiki sikap tubuh mengatur teknik

pernafasan. Dengan senam hamil terutama pada gerakan

latihan otot transversus sehingga dapat melatih tonus otot

abdominal transversal bagian dalam yang merupakan

penopang postural utama dari tulang belakang (Mundriawati,

2007). Begitu juga latihan dasar pelvis, dengan gerakan ini

dapat mempertahankan tonus otot sehingga dapat tetap

berfungsi dengan baik dan latihan ini akan meningkatkan

ketahanan serta otot postural yang berkedut dengan lambat

yang berada di dasar pelvis (Eileen, 2007). Karena senam

hamil mempunyai manfaat untuk melatih sikap tubuh guna

menghindari atau memperingan keluhan-keluhan seperti sakit

pinggang dan sakit punggung (Indiarti, 2008). Salah satu

intervensi untuk mengatasi nyeri punggung pada ibu hamil

adalah dengan melakukan senam hamil (Myra, 2009)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Studi kasus ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

studi kasus. Studi kasus ini dilakukan untuk dapat memberikan gambaran

dalam penanganan nyeri punggung ibu hamil TM III pada pasien rawat

jalan puskesmas Wirobrajan.

Studi kasus ini dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan

melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Meskipun unit tunggal,

namun dianalisis secara mendalam, meliputi berbagai aspek yang cukup

luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integratife (Notoatmodjo,

2010).
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat merupakan tempat dimana pengambilan kasus dalam studi

kasus ini dilaksanakan di Puskesmas Wirobrajan. Waktu penelitian adalah

rentang waktu yang digunakan penulis untuk pelaksanaan studi kasus

(Notoatmodjo, 2010). Lingkup waktu dalam penelitian ini April 2017.

Waktu pelaksanaan yaitu selama bulan April-Mei 2017. Follow up

dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus ini adalah pasien rawat jalan dari Puskesmas

Wirobrajan Yogyakarta dengan kriteria sebagai berikut :

1. Bersedia menjadi responden

2. Memiliki keluhan nyeri punggung

3. Responden dengan kehamilan TM III

D. Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut :

a) Buku tulis

b) Alat tulis (bolpoint)

c) Perekam

d) Daftar pertanyaan wawancara

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam studi kasus ini,

penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang


digunakan dalam sebuah proses penelitian. Metode pengumpulan data

yang penulis gunakan meliputi :

a) Wawancara mendalam (indepth interview)

Wawancara dilakukan penulis diawali dengan mencatat pokok

penting yang akan dibicarakan sebagai pegangan untuk mencapai

tujuan wawancara, dan responden bebas menjawab menurut isi hati

dan pikirannya. Lama wawncara juga tidak dibatasi dan diakhiri

menurut keinginan penulis. Dengan demikian, penulis dapat

memperoleh gambaran yang lebih luas karena setiap responden

bebas meninjau berbagai aspek menurut pendirian dan masing-

masing sehingga dapat memperkaya pandangan penulis.

b) Observasi

Observasi dilakukan penulis dengan mengamati responden

saat dilakukan wawancara. Pengamatan dilakukan untuk

mengamati dan melihat respon pasien saat peneliti melakukan

pengkajian data atau ketika dilakukan follow up.

c) Telaah Dokumentasi

Telaah dokumentasi dilakukan untuk melihat riwayat dan

status kesehatan pasien yang dapat ditemukan pada dokumen resmi

maupun tidak resmi seperti status pasien, catatan asuhan

kebidanan, dan rekam medik.


E. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan oleh penulis dengan melakukan

klarifikasi kepada petugas kesehatan yaitu bidan jaga yang telah

memberikan asuhan kepada ibu dan memberikan diagnosa sesuai dengan

keluhan pasien, serta kepada suami ibu untuk memastikan bahwa hasil

pengkajian data yang dilakukan telah benar-benar sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya.

F. Analisa Data

Analisa data diawali dengan studi kepustakaan dan evidence based

mengenai nyeri punggung. Setelah mengkaji evidence based penulis

melakukan pengkajian data pada pasien rawat jalan puskesmas wirobrajan

Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria untuk menjadi subyek penelitian

dalam studi kasus ini. Analisa data dalam studi kasus ini menggunakan

analisa berbasis PICOT (Patient-Intervensi-Comparison-Outcome-

Theori/time).

1. Patient

Merupakan keadaan atau hasil pengkajian pada data subyek

penelitian yang menjadikan dasar peneliti dalam memberikan

penatalaksanaan kepada responden.

2. Intervensi

Merupakan asuhan atau penatalaksanaan yang diberikan kepada

pasien. Intervensi yang diberikan berdasarkan evidence based.

3. Comparison
Merupakan perbedaan penatalaksanaan anatar pasien satu dengan

pasien yang lainnya.

4. Outcome

Merupakan hasil ataupun perubahan yang diharapkan terjadi

setelah pasien diberikan asuhan atau penatalaksanaan atas masalah

nyeri punggung pada ibu hamil yang dihadapi.

5. Theory

Merupakan dasar atau evidence based dalam memberikan

penatalaksanaan atas masalah yang dihadapi oleh pasien. Teori

diperoleh melalui studi pustaka dari buku atau jurnal yang berkaitan

dengan permasalahan nyeri punggung pada ibu hamil.

Analisa data dilakukan oleh penulis saat penulis telah selesai

melakukan pengkajian data dan memberikan asuhan kepada pasien

yang pertama kali dan setiap kali penulis selesai melakukan follow up

(kunjungan rumah).

G. Etika Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu penulis

melakukan etika dalam penelitian dimana etika ini merupakan salah satu

syarat dilakukaannya studi kasus terhadap subyek berupa manusi

(Notoatmodjo, 2010). Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang

harus dipahami anatara lain :

1. Informed consent
Sebelum melakukan studi kasus, maka akan diberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden dengan tujuan agar subyek

mengerti maksud dan tujuan studi kasus jika subyek bersedia maka

harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak

bersedia maka penelitian harus menghormati hak responden.

2. Anonymity

Pada pengumpulan data dijelaskan terlebih dahulu alat ukur

penelitian dengan tidak mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data sehingga nama responden bias dirahasiakan,

cukup dengan memakai kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentaly

Penelitian menjamin kerahasiaan masalah-masalah responden

yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaa informasi yang

telah terkumpul dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok

data tersebut yang dilaporkan pada hasil penelitian

4. Keamanan Responden

Penelitian ini tidak membahayakan jiwa responden atau nama

untuk kesehatan dan keselamatan responden.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Puskesmas Wirobrajan merupakan salah satu pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang terletak di Jl. Bugisan, Kecamatam Wirobrajan,

Yogyakarta. Puskesmas Wirobrajan merupakan salah satu tempat

pelayanan dasar dalam masyarakat yang memberikan pelayanan rawat

jalan. Pelayanan rawat jalan yang ada di puskesmas Wirobrajan terdiri dari

BP Umum, Poli gigi, dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Pelayanan KIA

terdiri dari perlayanan KB (Keluarga Berencana), Imunisasi, dan antenatal

care. Pelayanan antenatal care dilakukan setiap hari Senin dan Kamis.

Selain pelayanan BP Umum, KIA dan antenatal care, di Puskesmas


Wirobrajan juga di lengkapi dengan ahli gizi yang dapat menunjang

pemeriksaan antenatal care.

B. Subjek Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan antenatal di Puskesmas Wirobrajan. Pasien yang dipilih

menjadi responden adalah ibu hamil dengan nyeri punggung yang telah

dilakukan pemeriksaan oleh bidan. Responden I adalah Ny. OT umur 26

tahun, G2P1A0Ah1 UK 34+2 minggu (TM III) dengan nyeri punggung.

Responden II adalah Ny. WA umur 29 tahun G3P2A0Ah2 UK 34+ minggu

(TM III) dengan nyeri punggung.


C. Analisis Jurnal

No. Pasien Intervensi Comparasion Outcome Time Journal


1. ibu hamil trimester III, - Menyarankan ibu - Kejadian nyeri punggung 8 bulan untuk Jurnal Kesehatan
dengan jumlah 33 untuk melakukan sebesar 57% dari 35 ibu melakukan Vol. 07, No. 02,
orang di Poli cara tidur yang hamil trimeter III di Poli penelitian Agustus 2013
kandungan RS ARSY. benar yaitu dengan - kandungan RS ARSY. yaitu dari dengan judul Posisi
cara miring - Terdapat hubungan posisi bulan Januari Tidur dengan
kekanan atau tidur dengan dengan sampai Kejadian Back Pain
kekiri secara kejadian nyeri punggung. dengan (Nyeri Punggung)
bergantian. September Pada Ibu Hamil
2015. Trimester III.
2. Ibu hamil trimester II - Menganjurkan - Dari 33 ibu hamil, lebih 2 bulan untuk Jurnal Kesehatan
dan III dengan jumlah dan mengajarkan dari sebagian (75%) ibu pengumpulan Masyarakat Vol. 01,
ibu hamil 33 ibu untuk senam hamil yang tidak pernah data No.XIV, April 2013
responden di Polindes hamil 3x dalam 1 melakukan senam hamil dengan judul
desa Tlanak. minggu. emgalami nyeri punggung Hubungan Senam
- dan seluruh (100%) ibu Hamil dengan Nyeri
hamil yang sering Punggung Pada Ibu
melakukan senam hamil Hamil Di Polindes
tidak mengalami nyeri Desa Tlanak
punggung. Kecamatan
Kedungpring
Kabupaten
Lamongan.

D. Hasil

Kunjungan Pasien Intervensi Comparasion Outcome Teori


Pasien I adalah Ny. - Memberikan KIE 3 hari, dari Pada tanggal 28 - Posisi tidur terbaik untuk hamil
OT umur 26 tahun, ibu untuk jangan tanggal 25 April April 2017 pukul dan janin adalah tidur melingkar
G2P1A0 UK 34+2 terlalu lama tidur 2017 sampai 15.30 dilakukan atau lurus pada sisi tubuh, lebih
minggu (TM III) dengan posisi tanggal 28 April kunjungan ulang, dipilih miring kekiri dengan satu
dengan nyeri terlentang dan 2017 ibu mengatakan tungkai berada di atas tungkai
Di PKM punggung tentang cara nyeri punggung lainnya dengan sebuah bantal
Wirobrajan - Ibu mengeluh mengatasi pegel masih sedikit terasa (Mafikasari, 2015).
nyeri punggung pinggang yang ibu namun sudah tidak - Latihan otot abdomen perlu
terutama di malam alami dengan cara mengganggu saat diajarkan pada masa antenatal
hari saat mau tidur miring kanan istirahat malam, untuk memastikan kembalinya
tidur. kiri secara ibu sudah bentuk otot ke bentuk normal
bergantian. membiasakan tidur pascanatal dengan cepat,
- Memberikan KIE dengan posisi yang kemampuan mengejan yang
mengikuti senam dianjurkan tenaga efektif saat persalinan dan
hamil secara rutin kesehatan yaitu mengurangi nyeri punggung
3X/ minggu untuk tidak terlentang selama kehamilan. Menurut
mengurangi nyeri terlalu lama dan penelitian yang dilakukan oleh
punggung yang ibu miring kanan kiri Ratih (2013), ibu yang melakukan
alami. bergantian, ibu senam hamil 3X/minggu dapat
- Menyarankan ibu sudah mulai rutin mengurangi nyeri pinggang yang
untuk menggunakan melakukan senam dialami, memperkuat otot
sepatu bertumit hamil 3X/minggu, peralinan dan membantu letak
rendah. ibu tidak pernah janin.
menggunakan - Menurut Varney (2007),
sepatu bertumit menggunakan sepatu tumit tinggi
tinggi. membuat badan tidak stabil dan
memperberat masalah pada pusat
gravitasi dan lordosis.
Pasien II adalah Ny. - Memberikan KIE 3 hari, dari Pada tanggal 28 - Posisi tidur terbaik untuk hamil
WA umur 29 tahun, ibu untuk jangan tanggal 25 April April 2017 pukul dan janin adalah tidur melingkar
G3P2A0Ah2 UK 34+ terlalu lama tidur 2017 sampai 16.30 dilakukan atau lurus pada sisi tubuh, lebih
minggu (TM III) dengan posisi tanggal 28 April kunjungan ulang, dipilih miring kekiri dengan satu
dengan nyeri terlentang dan 2017 ibu merasa keadaan tungkai berada di atas tungkai
Di PKM punggung. tentang cara tubuhnya baik-baik lainnya dengan sebuah bantal
Wirobrajan - Ibu mengeluh mengatasi pegel saja namun masih (Mafikasari, 2015).
nyeri punggung. pinggang yang ibu terasa nyeri di - Latihan otot abdomen perlu
alami dengan cara punggung. Ibu diajarkan pada masa antenatal
tidur miring kanan sudah untuk memastikan kembalinya
kiri secara membiasakan tidur bentuk otot ke bentuk normal
bergantian. dengan posisi yang pascanatal dengan cepat,
- Memberikan KIE dianjurkan tenaga kemampuan mengejan yang
mengikuti senam kesehatan yaitu efektif saat persalinan dan
hamil secara rutin tidak terlentang mengurangi nyeri punggung
3X/ minggu untuk terlalu lama dan selama kehamilan. Menurut
mengurangi nyeri miring kanan kiri penelitian yang dilakukan oleh
punggung yang ibu bergantian, ibu Ratih (2013), ibu yang melakukan
alami. sudah mulai rutin senam hamil 3X/minggu dapat
- Menyarankan ibu melakukan senam mengurangi nyeri pinggang yang
untuk menggunakan hamil 3X/minggu, dialami, memperkuat otot
sepatu bertumit tidak pernah peralinan dan membantu letak
rendah. menggunakan janin.
sepatu bertumit - Menurut Varney (2007),
tinggi. menggunakan sepatu tumit tinggi
membuat badan tidak stabil dan
memperberat masalah pada pusat
gravitasi dan lordosis.

Analisis:
Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbalsakral. Nyeri pungung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur
tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar (Varney, dkk., 2007). Dalam kasus ini Ny. OT dan Ny. WA
sama-sama mengalami nyeri punggung pada kehamilan, namun pada Ny. WA tidak sampai mengganggu saat istirahat di malam hari.
Perkembangan hari ke-1 interval 3 hari, tanggal 28 April 2017 jam 15.30 (pasien I/Ny. OT); tanggal 13 Mei 2016 jam 16.30 WIB (pasien II/Ny
WA)

Follow Up Pasien Intervensi Comparasion Outcome Teori

Pasien I adalah Ny. - Memberikan KIE ibu 4 hari, dari Pada tanggal 2 Mei - Posisi tidur terbaik untuk
OT umur 26 tahun, untuk jangan terlalu tanggal 28 2017 pukul 15.45 hamil dan janin adalah tidur
G2P1A0 UK 34+2 lama tidur dengan posisi April 2017 dilakukan melingkar atau lurus pada sisi
minggu (TM III) terlentang dan tentang sampai tanggal kunjungan ulang, tubuh, lebih dipilih miring
dengan nyeri cara mengatasi pegel 2 Mei 2017. ibu mengatakan kekiri dengan satu tungkai
punggung pinggang yang ibu alami masih merasa nyeri berada di atas tungkai lainnya
I - Masih terasa dengan cara tidur miring dipunggung namun dengan sebuah bantal
sedikit nyeri kanan kiri secara sudah sedikit (Mafikasari, 2015).
dipunggung bergantian. berkurang. Ibu - Latihan otot abdomen perlu
namun sudah - Memberikan KIE sudah membiasakan diajarkan pada masa antenatal
tidak begitu mengikuti senam hamil tidur dengan posisi untuk memastikan kembalinya
mengganggu secara rutin 3X/ minggu yang dianjurkan bentuk otot ke bentuk normal
istirahat malam. untuk mengurangi nyeri tenaga kesehatan pascanatal dengan cepat,
punggung yang ibu yaitu tidak kemampuan mengejan yang
alami. terlentang terlalu efektif saat persalinan dan
- Menyarankan ibu untuk lama dan miring mengurangi nyeri punggung
menggunakan sepatu kanan kiri selama kehamilan. Menurut
bertumit rendah. bergantian, ibu penelitian yang dilakukan oleh
sudah mulai rutin Ratih (2013), ibu yang
melakukan senam melakukan senam hamil
hamil 3X/minggu, 3X/minggu dapat mengurangi
tidak pernah nyeri pinggang yang dialami,
menggunakan memperkuat otot peralinan
sepatu bertumit dan membantu letak janin.
tinggi. - Menurut Varney (2007),
menggunakan sepatu tumit
tinggi membuat badan tidak
stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi
dan lordosis.
Pasien II adalah Ny. - Memberikan KIE ibu 4 hari, dari Pada tanggal 2 Mei - Posisi tidur terbaik untuk
WA umur 29 tahun, untuk jangan terlalu tanggal 28 2017 pukul 17.00 hamil dan janin adalah tidur
G3P2A0Ah2 UK 34+ lama tidur dengan posisi April 2017 dilakukan melingkar atau lurus pada sisi
minggu (TM III) terlentang dan tentang sampai tanggal kunjungan ulang, tubuh, lebih dipilih miring
dengan nyeri cara mengatasi pegel 2 Mei 2017. ibu merasa kekiri dengan satu tungkai
I punggung. pinggang yang ibu alami keadaannya berada di atas tungkai lainnya
- Ibu mengeluh dengan cara tidur miring semakin membaik dengan sebuah bantal
masih terasa nyeri kanan kiri secara dan sudah tidak (Mafikasari, 2015).
di punggung bergantian. terasa nyeri. Ibu - Latihan otot abdomen perlu
- Keadaan - Memberikan KIE sudah membiasakan diajarkan pada masa antenatal
tubuhnya baik- mengikuti senam hamil tidur dengan posisi untuk memastikan kembalinya
baik saja. secara rutin 3X/ minggu yang dianjurkan bentuk otot ke bentuk normal
untuk mengurangi nyeri tenaga kesehatan pascanatal dengan cepat,
punggung yang ibu yaitu tidak kemampuan mengejan yang
alami. terlentang terlalu efektif saat persalinan dan
- Menyarankan ibu untuk lama dan miring mengurangi nyeri punggung
menggunakan sepatu kanan kiri selama kehamilan. Menurut
bertumit rendah. bergantian, ibu penelitian yang dilakukan oleh
sudah mulai rutin Ratih (2013), ibu yang
melakukan senam melakukan senam hamil
hamil 3X/minggu, 3X/minggu dapat mengurangi
tidak pernah nyeri pinggang yang dialami,
menggunakan memperkuat otot peralinan dan
sepatu bertumit membantu letak janin.
tinggi. - Menurut Varney (2007),
menggunakan sepatu tumit
tinggi membuat badan tidak
stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi
dan lordosis.
Analisis:
Pada kunjungan folow up pertama pada Ny. OT merasakan sudah ada perubahan, sakit punggung sudah sedikit berkurang dan saat istirahat
malam sudah tidak merasa sakit lagi karena Ny. OT sudah merubah posisi tidur sesuai anjuran tenaga kesehatan. Pada Ny. WA nyeri punggung
yang dialami sudah berkurang walaupun masih terasa nyeri saat-saat tertentu. Hal ini sesuai dengan teori mafikasari (2015) posisi tidur terbaik
untuk hamil dan janin adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh, lebih dipilih miring kekiri dengan satu tungkai berada di atas tungkai
lainnya dengan sebuah bantal.
Perkembangan hari ke-2 interval 4 hari, tanggal 2 Mei 2017 jam 15.45 WIB (pasien I/Ny. OT); tanggal 17 Mei 2016 jam 17.00 WIB (pasien
II/Ny. WA)

Follow Up Pasien Intervensi Comparasion Outcome Teori

Pasien I adalah Ny. - Memberikan KIE ibu 4 hari, dari Pada tanggal 5 Mei - Posisi tidur terbaik untuk hamil
OT umur 26 tahun, untuk jangan terlalu tanggal 2 Mei 2017 pukul 15.35 dan janin adalah tidur melingkar
G2P1A0 UK 34+2 lama tidur dengan posisi 2017 sampai 5 dilakukan atau lurus pada sisi tubuh, lebih
minggu (TM III) terlentang dan tentang Mei 2017. kunjungan ulang, dipilih miring kekiri dengan satu
II dengan nyeri cara mengatasi pegel ibu sudah tidak tungkai berada di atas tungkai
punggung pinggang yang ibu alami merasakan nyeri lainnya dengan sebuah bantal
- Ibu mengatakan dengan cara tidur miring punggung. Untuk (Mafikasari, 2015).
punggungnya kanan kiri secara mempertahankan - Latihan otot abdomen perlu
masih terasa bergantian untuk keadaanya ibu diajarkan pada masa antenatal
nyeri namun mempertahankan tetap membiasakan untuk memastikan kembalinya
sudah sedikit keadaan ibu. tidur dengan posisi bentuk otot ke bentuk normal
berkurang. - Memberikan KIE yang dianjurkan pascanatal dengan cepat,
- Keadaan baik mengikuti senam hamil tenaga kesehatan kemampuan mengejan yang
secara rutin 3X/ minggu yaitu tidak efektif saat persalinan dan
untuk mengurangi nyeri terlentang terlalu mengurangi nyeri punggung
punggung yang ibu lama dan miring selama kehamilan. Menurut
alami. kanan kiri penelitian yang dilakukan oleh
- Menyarankan ibu untuk bergantian, ibu Ratih (2013), ibu yang
menggunakan sepatu sudah mulai rutin melakukan senam hamil
bertumit rendah. melakukan senam 3X/minggu dapat mengurangi
hamil 3X/minggu, nyeri pinggang yang dialami,
tidak pernah memperkuat otot peralinan dan
menggunakan membantu letak janin.
sepatu bertumit - Menurut Varney (2007),
tinggi. menggunakan sepatu tumit
tinggi membuat badan tidak
stabil dan memperberat masalah
pada pusat gravitasi dan
lordosis.
Pasien II adalah Ny. - Memberikan KIE ibu 4 hari, dari Pada tanggal 5 Mei - Posisi tidur terbaik untuk hamil
WA umur 29 tahun, untuk jangan terlalu tanggal 2 Mei 2017 pukul 16.45 dan janin adalah tidur
G3P2A0Ah2 UK 34+ lama tidur dengan posisi 2017 sampai 5 dilakukan melingkar atau lurus pada sisi
minggu (TM III) terlentang dan tentang Mei 2017. kunjungan ulang, tubuh, lebih dipilih miring
dengan nyeri cara mengatasi pegel ibu sudah tidak kekiri dengan satu tungkai
II punggung. pinggang yang ibu alami merasakan nyeri berada di atas tungkai lainnya
- Keadaan semakin dengan cara tidur miring punggung dan dengan sebuah bantal
membaik. kanan kiri secara merasa jauh lebih (Mafikasari, 2015).
- Sudah tidak nyeri bergantian untuk sehat. Untuk - Latihan otot abdomen perlu
pada punggung. mempertahankan mempertahankan diajarkan pada masa antenatal
keadaan ibu. keadaanya ibu untuk memastikan kembalinya
- Memberikan KIE tetap membiasakan bentuk otot ke bentuk normal
mengikuti senam hamil tidur dengan posisi pascanatal dengan cepat,
secara rutin 3X/ minggu yang dianjurkan kemampuan mengejan yang
untuk mengurangi nyeri tenaga kesehatan efektif saat persalinan dan
punggung yang ibu yaitu tidak mengurangi nyeri punggung
alami. terlentang terlalu selama kehamilan. Menurut
- Menyarankan ibu untuk lama dan miring penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan sepatu kanan kiri Ratih (2013), ibu yang
bertumit rendah. bergantian, ibu melakukan senam hamil
sudah mulai rutin 3X/minggu dapat mengurangi
melakukan senam nyeri pinggang yang dialami,
hamil 3X/minggu, memperkuat otot peralinan dan
tidak pernah membantu letak janin.
menggunakan - Menurut Varney (2007),
sepatu bertumit menggunakan sepatu tumit
tinggi. tinggi membuat badan tidak
stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi
dan lordosis.
Analisis:
Pada follow up hari kedua Ny. OT masih merasakan sedikit nyeri namun sudah tidak mengganggu istirahat sama sekali pada punggung
sedangkan Ny. WA sudah jauh lebih baik dan tidak merasakan nyeri pada punggungnya. Hal ini sesuai dengan teori Murkooff (2006, dalam
Mafikasari, 2015) yang mengatakan nyeri punggung harus segera diatasi karena jika tidak diatasi ibu hamil akan mengalami gangguan rasa
nyaman yang dapat menyebabkan stress, insomnia dan gangguan tidur lainnya. Saat ini nyeri punggung Ny. OT dan Ny. WA sudah perlahan
berkurang sehingga tidak mengganggu rasa nyaman di periode kehamilan trimester III ini.
Perkembangan hari ke-3 interval 4 hari, tanggal 5 Mei 2017 jam 15.35 WIB (pasien I/Ny. OT); tanggal 5 Mei 2017 jam 16.45 WIB (pasien
II/Ny.WA)

Follow Up Pasien Intervensi Comparasion Outcome Teori

Pasien I adalah Ny. - Memberikan KIE ibu 4 hari sampai Pada tanggal 8 Mei - Posisi tidur terbaik untuk hamil
OT umur 26 tahun, untuk jangan terlalu tanggal 8 Mei 2017 pukul 16.00 dan janin adalah tidur
G2P1A0 UK 34+2 lama tidur dengan posisi 2017. dilakukan melingkar atau lurus pada sisi
minggu (TM III) terlentang dan tentang kunjungan ulang, tubuh, lebih dipilih miring
dengan nyeri cara mengatasi pegel ibu sudah tidak kekiri dengan satu tungkai
punggung pinggang yang ibu alami merasakan nyeri berada di atas tungkai lainnya
III - Keadaan sehat dengan cara tidur miring punggung dan dengan sebuah bantal
- Tidak merasakan kanan kiri secara merasa jauh lebih (Mafikasari, 2015).
nyeri punggung. bergantian untuk sehat. Untuk - Latihan otot abdomen perlu
mempertahankan mempertahankan diajarkan pada masa antenatal
keadaan ibu. keadaanya ibu tetap untuk memastikan kembalinya
- Memberikan KIE membiasakan tidur bentuk otot ke bentuk normal
mengikuti senam hamil dengan posisi yang pascanatal dengan cepat,
secara rutin 3X/ minggu dianjurkan tenaga kemampuan mengejan yang
untuk mengurangi nyeri kesehatan yaitu efektif saat persalinan dan
punggung yang ibu tidak terlentang mengurangi nyeri punggung
alami. terlalu lama dan selama kehamilan. Menurut
- Menyarankan ibu untuk miring kanan kiri penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan sepatu bergantian, ibu Ratih (2013), ibu yang
bertumit rendah. sudah mulai rutin melakukan senam hamil
melakukan senam 3X/minggu dapat mengurangi
hamil 3X/minggu, nyeri pinggang yang dialami,
tidak pernah memperkuat otot peralinan dan
menggunakan membantu letak janin.
sepatu bertumit - Menurut Varney (2007),
tinggi. menggunakan sepatu tumit
tinggi membuat badan tidak
stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi
dan lordosis.
Pasien II adalah Ny. - Memberikan KIE ibu 4 hari, sampai Pada tanggal 8 Mei - Posisi tidur terbaik untuk hamil
WA umur 29 tahun, untuk jangan terlalu tanggal 8 Mei 2017 pukul 17.00 dan janin adalah tidur
G3P2A0Ah2 UK 34+ lama tidur dengan posisi 2017. dilakukan melingkar atau lurus pada sisi
minggu (TM III) terlentang dan tentang kunjungan ulang, tubuh, lebih dipilih miring
III dengan nyeri cara mengatasi pegel ibu merasa jauh kekiri dengan satu tungkai
punggung. pinggang yang ibu alami lebih sehat dan berada di atas tungkai lainnya
- Ibu merasa jauh dengan cara tidur miring sudah tidak dengan sebuah bantal
lebih sehat. kanan kiri secara merasakan nyeri (Mafikasari, 2015).
- Tidak merasakan bergantian untuk punggung lagi. - Latihan otot abdomen perlu
nyeri punggung. mempertahankan Untuk diajarkan pada masa antenatal
keadaan ibu. mempertahankan untuk memastikan kembalinya
- Memberikan KIE keadaanya ibu tetap bentuk otot ke bentuk normal
mengikuti senam hamil membiasakan tidur pascanatal dengan cepat,
secara rutin 3X/ minggu dengan posisi yang kemampuan mengejan yang
untuk mengurangi nyeri dianjurkan tenaga efektif saat persalinan dan
punggung yang ibu kesehatan yaitu mengurangi nyeri punggung
alami. tidak terlentang selama kehamilan. Menurut
- Menyarankan ibu untuk terlalu lama dan penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan sepatu miring kanan kiri Ratih (2013), ibu yang
bertumit rendah. bergantian, ibu melakukan senam hamil
sudah mulai rutin 3X/minggu dapat mengurangi
melakukan senam nyeri pinggang yang dialami,
hamil 3X/minggu, memperkuat otot peralinan dan
tidak pernah membantu letak janin.
menggunakan - Menurut Varney (2007),
sepatu bertumit menggunakan sepatu tumit
tinggi. tinggi membuat badan tidak
stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi
dan lordosis.
Analisis:
Pada saat follow up terakhir yaitu kunjungan ketiga didapatkan hasil bahwa Ny. OT sudah tidak merasakan nyeri pada paunggungnya dan
merasa keaadaannya jauh lebih baik sedangkan NY. WA merasakan jauh lebih sehat saat ini karena nyeri punggung sudah tidak dirasakan lagi.
Hal ini membuktikan bahwa teori posisi tidur yang tepat serta rajin melakukan senam hamil 3x dalam seminggu mampu mengurangi rasa nyeri
pada ibu hamil trimester III
E. Pembahasan

1. Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis yang telah

dilakukan terhadap responden dalam studi kasus ini didapatkan hasil

bahwa :

Responden 1 dan 2 mengalami ketidak nyamanan pada kehamilan

di trimester 3. Berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan bahwa kedua

responden memiliki ketidak nyamanan yang sama yaitu pada responden 1

dan 2 mengalami nyeri punggung. Pada hasil pengkajian pertama

responden 1 menunjukkan mengalami nyeri punggung. Ibu mengatakan

merasa nyeri dirasakan sejak usia kehamilan 33 minggu. Ibu susah untuk

tidur sehingga ibu susah tidur dan beristirahat pada malam hari. Sehingga

ibu tidur dengan posisi miring kiri dan senam hamil ringan saat dirumah.

Ketidak nyamanan yang dirasakan ibu adalah normal karena adaptasi

tubuh karena adanya janin.

Pada pengkajian responden 2 nyeri punggung terjadi pada saat

usia kehamilan 30 minggu, ibu merasa tidak nyaman. Sehingga ibu

menghindari tidur terlentang karena pada saat tidur terlantang punggung

terasa lebih nyeri.

Ketidaknyamanan pada kehamilan di TM 3 sering dialami oleh

ibu hamil, nyeri pungung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya

seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat

pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya.


Perubahan-prubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar.

Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap postur

tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat

peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot

punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri (Varney, dkk., 2007).

2. Penatalaksanaan Nyeri Punggung

Pada penelitian ini ke dua pasien diberikan penatalaksanaan

yang sama dengan kasus yang sama pula yaitu tentang cara

mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester 3 dengan senam

hamil dan posisi tidur yang tepat. Pada hari pertama ke dua pasien

diberikan KIE tentang cara mengurangi nyeri punggung dengan cara

meganjurkan ibu untuk jangan terlalu lama tidur dengan posisi

terlentang dan tentang cara mengatasi pegel pinggang yang dialami

ibu dengan cara tidur miring kiri kanan dengan cara bergantian, KIE

tentang mengurangi nyeri punggung dengan cara rutin mengikuti

senam hamil 3x dalam seminggu, KIE untuk mengatasi nyeri

punggung dengan menggunakan sepatu atau sendal yang bertumit

rendah.

Pada hari ke dua nyeri punggung pada pasien pertama dan ke

dua tidak ada perbedaan, didapatkan bahwa baik pasien pertama

ataupun kedua masih mengeluhkan rasa nyeri pada punggung bagian

bawah. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan oleh bidan.

Pada hari ke tiga dan ke empat tidak ada perbedaan yang didapatkan
antara pasien pertama dan ke dua. Keadaan ibu semakin membaik dan

nyeri punggung sudah tidak dirasakan lagi, ibu merasa lebih sehat.

Hal ini sesuai dengan jurnal Mafikasari (2015), Posisi tidur

terbaik untuk hamil dan janin adalah tidur melingkar atau lurus pada

sisi tubuh, lebih dipilih miring kekiri dengan satu tungkai berada di

atas tungkai lainnya dengan sebuah bantal. Latihan otot abdomen

perlu diajarkan pada masa antenatal untuk memastikan kembalinya

bentuk otot ke bentuk normal pascanatal dengan cepat, kemampuan

mengejan yang efektif saat persalinan dan mengurangi nyeri

punggung selama kehamilan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Ratih (2013), ibu yang melakukan senam hamil 3X/minggu dapat

mengurangi nyeri pinggang yang dialami, memperkuat otot peralinan

dan membantu letak janin. Menurut Varney (2007), menggunakan

sepatu tumit tinggi membuat badan tidak stabil dan memperberat

masalah pada pusat gravitasi dan lordosis.

3. Faktor yang Menyebabkan Nyeri Punggung

Menurut Varney (2007), faktor yang menyebabkan nyeri

punggung meningkat karena pertambahan usia kehamilan hal ini

dikarenakan nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi

wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini

disebabkan oleh berat uterus yang membesar, masalah memburuk jika

ternyata otot-otot abdomen wanita tersebut lemah sehingga gagal

menopang uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi


perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan

dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis.

Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan

menimbulkan rasa sakit atau nyeri.


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Setelah dilakukan pengkajian selama 4 kali, didapatkan hasil bahwa

Ny.OT umur 26 tahun dengan nyeri punggung pada kunjungan ke 4

sudah tidak merasakan nyeri punggung lagi. Sedangkan Ny.WA umur 25

tahun dengan nyeri punggung pada kunjungan ke 4 juga sudah tidak

merasakan nyeri punggung. Nyeri punggung rata-rata dialami oleh ibu

hamil pada trimester 3. Hal ini dikarenakan pembesaran perut yang

dialami oleh ibu hamil.

2. Penatalaksanaan Nyeri Punggung pada kehamilan trimester 3 yaitu

dengan mengajurkan pasien untuk minum air putih yang banyak, tidur

dengan posisi miring kiri dan jangan terlentang terlalu lama serta rajin

mengikuti senam hamil 3x dalam seminggu untuk mengurangi rasa nyeri

punggung yang ibu alami. Pasien pertama didapatkan hasil nyeri

punggung mulai berkurang pada kunjungan ke 2 dan sudah tidak

merasakan nyeri punggung pada saat kunjungan ke 4. Pasien kedua nyeri

punggung berkurang pada kunjungan ke 2 dan tidak merasakan nyeri

punggung lagi pada kunjungan ke 3.

3. Faktor yang mempengaruhi Nyeri punggung yaitu akibat pergeseran

pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-

perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita

63
tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka

ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan

lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan

menimbulkan rasa sakit atau nyeri.

B. Saran

1. Bagi Bidan Puskesmas

Agar bisa memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil yang

mengalami nyeri punggung sedini mungkin dan perlunya kerjasama antara

bidan dan ibu hamil dalam mengatasi nyeri punggung agar tidak

berkelanjutan dengan menerapkan penatalaksanaan untuk tidur dengan

posisi miring kanan kiri secara bergantian serta melakukan senap hamil 3x

dalam seminggu secara teratur.

2. Bagi peneliti

Diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

nyeri punggung secara komprehensif, dan mampu memberikan dukungan

yang penuh kepada pasien agar pasien tetap menjaga kesehatan dalam

menghadapi keluhan selama masa kehamilan.

3. Bagi Responden

Agar dapat meningkatkan pemahaman dan mengatasi sendiri terhadap

kejadian nyeri punggung pada saat hamil dengan menyadari bahwa nyeri

punggung merupakan hal fisiologis yang terjadi pada wanita hamil

trimester 3, namun bila berlanjut sampai mengganggu istirahat dan


menimbulkan efek negatif lainnya diharapkan untuk segera menghubungi

tenaga kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai