HIBAH INTERNAL
Ketua :
Lili Purnama Sari, S.ST., M.Kes
NIDN :0910089202
Anggota:
Dahniar,S.ST.,M.Keb
NIDN: 0904018702
i
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TAHUN
AKADEMIK 2020/2021
Mengetahui, Peneliti,
Ketua P3M STIKES Nani Hasanuddin,
Mengetahui,
Ketua STIKES Nani Hasanuddin,
i
RINGKASAN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Prevalensi gangguan tidur di indonesia pada ibu hamil cukup tinggi
sekiar 64%, ibu yang mengalami sleep apnea sebesar 65% terpaksa menjalani
bedah sesar dan sekitar 42% mengalami preklamsia (resi,2015)
Ketidaknyamanan selama kehamilan akan mengganggu kualitas tidur
yang akan berakibat pada gangguan psikologi pada masa kehamilan. Hal ini
dapat menjadi masalah pada kehamilan. Salah satu cara agar memperbaiki
kualitas tidur dengan melakukan yoga. Berlatih senam yoga pada masa ini
merupakan salah satu solusi self help yang menunjang proses kehamilan,
kelahiran dan bahkan pengasuhan anak yang dapat dilakukan dalam kelas
antenatal, yang merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas dan perawatan bayi baru lahir ( Depkes, 2010).
Latihan yoga yang dilakukan diantaranya mencakup berbagai
relaksasi, mengatur postur, olah napas dan meditasi selama satu jam setiap
hari. Gerakan relaksasi, mengatur postur dan olah nafas ini sama dengan
gerakan yang dilakukan pada saat senam hamil, karena teknik gerakannya
menitikberatkan kepada latihan otot-otot. Bentuk meditasi yang dilakukan
selama senam ini yaitu berupa imaginasi terbimbing, dimana ibu hamil
dianjurkan mengatur posisi yang paling relaks, kemudian diminta untuk
memejamkan mata dan mengikuti imaginasi yang diarahkan oleh petugas
(Mediarti, 2014).
Kualitas tidur itu sendiri meliputi 7 parameter yaitu kualitas tidur
subjektif, latensi tidur, lama tidur malam, efisiensi tidur, gangguan ketika tidur
malam, menggunakan obat tidur dan terganggunya aktifitas disiang hari
(Safiri, 2017).
Hasil penelitian dari Fathia NR (2014) mengemukakan bahwa terdapat
peningkatan kualitas tidur pada ibu hamil setelah mengikuti senam yoga.
Dinilai dengan kategori pada kedua responden sebelum
2
senam yoga memiliki kualitas tidur yang buruk, selama mengikuti senam yoga
kaulitas tidur menjadi baik , dan setelah senam yoga kedua responden masih
bisa mempertahankan kualitas tidur tetap baik. Dengan begitu diharapkan
perasaan-perasaan seperti rasa tegang atau cemas mengenai persalinan dapat
hilang dan menumbuhkan rasa berani melalui proses alami yang harus
dilewati oleh setiap wanita.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Safitri (2017) mendapatkan
Peningkatan kualitas tidur yang didapatkan sesudah pelaksanaan senam yoga
selama 3x dalam 12 hari hal ini di buktikan dengan 7 parameter kualitas tidur
yang semakin kecil nilainya pada setiap parameter. Peningkatan kualitas tidur
ibu hamil trimester III di akibatkan oleh meningkatnya rasa nyaman, tenang
dan damai setelah pelaksanaan senam yoga.
Melihat masalah yang telah dipaparkan di atas mengenai risiko
gangguan psikologis pada Masa kehamilan akibat kualitas tidur maka peneliti
tertarik untuk mengetahui pengaruh Pelaksanaan yoga Perinatal terhadap
kualitas tidur ibu Di Puskesmas Antang Prumnas Kota Makassar.
3
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Puskesmas Antang Prumnas Makassar diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat memberikan suatu konstribusi positif bagi berbagai
pihak khususnya penyelenggara pelayanan kesehatan sehingga bisa
dijadikan referensi untuk peningkatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.
2. Bagi ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan kesadarannya tentang
pentingnya aktivitas fisik terutama yoga prenatal untuk memperlancar
aliran darah, mengatur pola nafas sehingga membantu memperbaiki
kualitas tidur.
3. Bagi peneliti berikutnya memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh
yoga prenatal terhadap Kualitas tidur ibu hamil.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Konsep Yoga Prenatal (Senam Hamil
Yoga)
1. Pengertian
Yoga adalah latihan tubuh dan pikiran yang berasal dari India dan
menjadi semakin diakui dan digunakan di negara maju sebagai praktik
kesehatan untuk berbagai ilmu imunologi, neuromuskuler, psikologis, dan
kondisi nyeri. Kata yoga berasal dari bahasa Sansekerta, istilah “Yug”
diterjemahkan sebagai “untuk bersatu”, arti lebih luas berarti bekerja
menuju pengalaman diri. Yoga berpotensi untuk menciptakan
keseimbangan di sepanjang dimensi emosional, mental, fisik, dan spiritual.
Yoga merupakan sistem komprehensif yang menggunakan postur fisik
(asana), latihan pernafasan (pranayama), konsentrasi dan meditasi
(dharana dan dhyana) (Husin, 2013).
Yoga antenatal adalah salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga
yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil (Tia, 2014)
Yoga adalah cara yang baik untuk mempersiapkan persalinan
karena teknik latihannya menitik beratkan pada pengendalian otot , teknik
pernafasan, relaksasi dan ketenangan pikiran. Teknik relaksasi yang dapat
dilakukan dengan cara membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat
mebuat tubuh menjadi rileks (Stoppard, 2012).
2. Manfaat yoga Prenatal
Adapun manfaat yoga bagi kehamilan dapat dikategorikan menjadi
manfaat fisik, mental dan spiritual sebagai berikut (Tia, 2014):
a. Manfaat fisik yoga hamil melalui postur tubuh yoga (asana):
1) Melatih postur tubuh yang baik, tegap dan kuat di sepanjang
kehamilan.
5
2) Melancarkan aliran darah, memperlancar suplai oksigen, nutrisi
dan vitamin dari makanan ke janin.
3) Menguatkan otot pinggung, membuatnya lebih kuat untuk
menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera
punggung atau sakit pinggang.
b. Manfaat mental yoga hamil melalui teknik-teknik pernapasan yoga
(pranayama), relaksasi, dan teknik-teknik pemusatan pikiran
(dharana):
1) Meningkatkan kualitas tidur selama hamil. Hal ini sejalan dengan
penelitian Fathia NR (2014), peningkatan kualitas tidur pada ibu
hamil setelah mengikuti senam yoga. Dinilai dengan kategori pada
kedua responden sebelum senam yoga memiliki kualitas tidur yang
buruk, selama mengikuti senam yoga kaulitas tidur menjadi baik ,
dan setelah senam yoga kedua responden masih bisa
mempertahankan kualitas tidur tetap baik.
2) Menggunakan teknik-teknik pernapasan yoga untuk menenangkan
pikiran dan memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang
akan membantu saat dilanda kecemasan dan ketakutan.
c. Manfaat spiritual yoga hamil melalui teknik-teknik berkontemplasi dan
meditasi:
1) Menggunakan teknik-teknik pemusatan pikiran dan meditasi yang
bermanfaat untuk berkomunikasi dengan sang buah hati dan
meningkatkan keterikatan dengannya.
2) Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani
kehamilan
Selain itu Sindhu (2009) menjelaskan ada banyak cara untuk
mempersiapkan kelahiran, diantaranya dengan berlatih yoga hamil
di saat kehamilan. Adapun gerakan dalam yoga yang disesuaikan
pada trimester III:
6
a) Postur restoratif-mudhsana (postur anak)
Postur Mudhasana bermanfaat untuk mengistirahatkan otot
punggung dan organ perut bagian dalam, meringankan mual,
dan sakit punggung, meredakan ketegangan serta
mengembalikan rasa nyaman. Pada trimester III janin akan
semakin membebani tulang punggung bawah ibu hamil. Postur
ini dilakukan dengan cara berikut:
(1) Duduk diatas tumit dan meregangkan lutut sedikit lebih
lebar hingga sejajar pinggul yang berguna untuk
mengakomodasi perut ibu hamil yang semakin membesar.
(2) Membuang napas secara perlahan dan
mencondongkan tubuh ke depan dan
mengistirahatkan kening diatas tumpuan kedua
tangan.
(3) Memejamkan mata dan menarik napas secara dalam,
melakukan posisi ini selama yang diinginkan dan senyaman
mungkin.
(4) Menarik napas dan perlahan kembali duduk diatas tumit.
b) Postur berdiri-utkasana (postur kursi)
Postur ini bermanfaat untuk menguatkan sekaligus melenturkan
otot-otot dasar panggul, menguatkan kaki dan membangkitkan
rasa berani, antara lain:
(1) Berdiri dengan kedua kaki diregangkan lebih lebar dari
pinggul.
(2) Menarik napas, memanjangkan tulang punggung kemudian
membuang napas.
7
(3) Menekuk lutut hingga sejajar dengan tumit, memastikan
lutut tertarik keluar dan tulang ekor masuk.
(4) Mencondongkan tubuh sedikit ke depan dan meletakkan
kedua tangan diatas paha.
(5) Mempertahankan posisi ini secara perlahan-lahan.
(6) Menarik napas dan perlahan mengembalikan posisi lutut
menjadi lurus kemudian buang napas.
c) Postur melunturkan dan menguatkan panggul-postur
berjongkok
Posisi berjongkok merupakan salah satu posisi yang ideal
untuk melahirkan karena akan memaksimalkan tekanan
didalam panggul untuk melahirkan bayi. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
(1) Dari posisi berdiri, regangkan kedua kaki sedikit lebih lebar
daripada pinggul dan mengarahkan jari kaki kearah luar dan
tumit kearah dalam.
(2) Menekuk lutut dan perlahan pinggul turun ke alas.
Kemudian meletakkan kedua tangan pada alas didepan
tubuh atau diatas lutut. Mempertahankan posisi tulang ekor
agar tetap tertarik ke dalam.
d) Prinsip senam yoga dalam kehamilan
(1) Sadari dan hayati nafas alami dari dalam tubuh. Bernafas
dengan ringan relaks dan lembut. Bernafas masuk dan
keluar melalui hidung.
(2) Dengarkan signal tubuh anda. Amati dan sadari satiap
gerakan. Jika terasa nyaman lanjutkan, jika tidak maka
hentikan.
(3) Tidak melalukan postur inverse / terbalik, seperti
shoulder stand (postur bertumpu pada pundak), head
stand (postur bertumpu pada kepala) dan
8
hands stand (postur bertumpu pada tangan)
(4) Tidak melakukan pemuntliran dan peregangan tubuh
secara berlebihan. Lakukan gerakan memuntir dan
meregangkan otot-otot tubuh dengan lembut.
(5) Tidak melakukan postur (gerakan) yang menekan perut
(6) Tidak menahan postur terlalu lama.
(7) Tidak menahan nafas. Hindari kapalabhati dan khumbaka
yaitu teknik pernafasan yoga dengan menahan nafas
beberapa saat.
(8) Tidak berbaring telentang terlalu lama dan biasakan
berbaring miring ke kiri selama hamil.
(9) Hindari postur keseimbangan tanpa penyangga.
Bersandarlah pada dinding atau kursi ketika melakukan
postur keseimbangan.
(10) Hindari suhu yang terlalu tinggi. Cari tempat yang
nyaman saat berlatih yoga.
e) Frekuensi senam yoga kehamilan
Yoga pada kehamilan bermanfaat dalam menjaga kesehatan
emosi dan fisik. Ketika seorang wanita hamil melakukan
latihan secara teratur (3 kali Dalam 12 Hari selama 10 minggu
kehamilan), dapat menjaga elastisitas dan kekuatan ligament
panggul, pinggul, dan otot kaki sehingga mengurangi rasa nyeri
yang timbul saat persalinan serta memberikan ruang untuk
jalan lahir , meningkatkan kenyaman ibu pada 2 jam pasca
salin dan mengurangi risiko persalinan lama. Selain itu dapat
meningkatkan berat badan lahir, menurukan kejadian
prematuritas dan PJT.
f) Waktu melakukan senam yoga dalam kehamilan
Berlatih di pagi hari atau sore hari ketika perut kosong.
9
Lakukan yoga 1-2 jam setelah makan.(Husin, 2013)
g) Indikasi yoga kehamilan
Pada prinsipnya yoga aman dilakukan oleh semua wanita
hamil dan dapat dilakukan oleh semua wanita hamil dimulai
pada usia kehamilan 18 minggu, tidak memiliki riwayat
komplikasi selama kehamilan termasuk PJT, tidak memiliki
riwayat persalinan preterm, dan BBLR. Pada wanita dengan
riwayat abortus boleh melakukan yoga setelah usia di atas 20
minggu atau setelah dinyatakan kehamilan baik (Husin, 2013).
h) Kontraindikasi yoga kehamilan
Walaupun yoga dianggap latihan yang aman namun
terdapat beberapa keadaan dimana wanita memerlukan
persetujuan dari tenaga kesehatan, seperti memiliki tekanan
darah rendah, riwayat obstetric buruk seperti perdarahan
dalam kehamilan, KPD, dan BBLR. Selain keadaan tersebut,
yogapun harus diberhentikan jika saat pelaksanaan wanita
mengalami keluhan seperti:
(1) Rasa pusing, mual, dan muntah yang brekelanjutan
(2) Gangguan pengelihatan
(3) Kram pada perut bagian bawah d.Pembengkakan pada
tangan dan kaki
(4) Tremor pada ekstrimitas atas maupun bawah
(5) Jantung berdebar-debar g.Gerakan janin yang
melemah (Husin, 2013).
i) Persiapan senam yoga dalam kehamilan
(1) Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
(2) Berlatih tanpa alas kaki diatas alas untuk berlatih yoga.
(3) Jaga agar perut tidak terlalu kenyang dan tidak terlalu lapar
10
(4) Gunakan bantal, guling atau kursi sebagai alat bantu
melalukan postur yoga.
(5) Minum air yang banyak sesudah berlatih. (Tia, 2014)
j) Teknik yoga dalam kehamilan
Yoga terdiri dari teknik-teknik dan latihan yang dilakukan
untuk meningkatkan kejernihan pikiran, kesempurnaan
pernafasan dan kesehatan tubuh. Menurut Husin (2013) latihan
yoga pada kehamilan terdiri dari beberapa komponen sebagai
berikut:
(1) Asanas
Merupakan bagian dari selubung fisik atau anna- maya-
kosha, dimana latihan ini dapat meningkatkan kekuatan
fisik, meningkatkan fleksibilitas otot dan meningkatkan
daya tahan tubuh. Selain itu asanas mempengaruhi
kelenjar endokrin untuk menekan pengeluaran hormone
stress dan meningkatkan sekresi hormone relaksan,
sehingga menimbulkan efek ketegangan dan kestabilan
emosi. Sehingga jika seorang wanita melakukan teknik ini
akan tercipta keseimbangan emosi dan ketenangan serta
meningkatkan kelenturan otot-otot yang berpengaruh pada
pengurangan ketidaknyamanan otot selama kehamilan dan
memperlancar proses pesalinan.
(2) Kesadaran Bernafas
Latihan pengaturan pola nafas berada pada elemen prana-
maya-kosha (eneri tubuh) melalui ananda- maya-kosha
(kebahagiaan tubuh). Yaitu dengan melatih pernafasan
perlahan dan mendalam untuk menyiapkan pernafasan saat
proses persalinan, sehingga ibu tetap tenang dan suplai
oksigen ke janin tetap adekuat. Selain itu latihan ini
merupakan
11
pengalihan konsentrasi ibu dari nyeri persalinan.
(3) Nidra
Praktik khusus yang menghasilkan relaksasi yang
mendalam. Pada nidra, shavasana merupakan hal
terpenting untuk mencapai keadaan relaksasi yang
maksimal. Hal ini untuk menenangkan tubuh dan
memfokuskan pikiran serta melepaskan stress dan
ketegangan dari tubuh, sehingga tubuh dan pikiran menjadi
rileks.
(4) Dhyana atau Meditasi
Praktik konsentrasi pikiran, sehingga tubuh diajak untuk
fokus pada rasa tenang. Ketika terjadi konsentrasi dan
fokus antara fikiran, nafas dan gerak sensoris, maka akan
terwujud ketenangan yang maksimal sehingga energi
positif terkumpul dalam tubuh dan tercapainya
keseimbangan diantara lima elemen yoga. Keadaan ini
dinamakan harmonisasi prana melalui chakra.(Husin,
2013).
k) Gerakan senam yoga dalam kehamilan
(1) Pemanasan penuh kesadaran.
Pemanasan sangat penting sebelum berlatih yoga dalam
kehamilan. Jika tidak melakuan pemanasan otot-otot tubuh
akan kaget dan akibatnya tubuh merasa nyeri atau pegal
setelah latihan. Pemanasan yang dilakukan dengan
kesadaran nafas akan membuat tubuh relaksasi dan aktif
sehingga tubuh akan siap melakukan gerakan-gerakan
yoga. Menurut Tia (2014) pemanasan tersebut terdiri dari
gerakan- gerakan sebagai berikut :
a. Pemanasan leher Manfaat :
1) Meredakan ketegangan didaerah leher
12
2) Melancarkan energy didaerah leher dan kepala
Gerakan:
a) Gerakan 1
(a) Duduk bersila dengan nyaman dan luruskan tulang
punggung.
(b) Letakkan kedua tangan diatas lutut.
(c) Tengok kepala kearah kanan. Tahan posisi dan
bernafas relaks 3-5 kali.
(d) Tengok kepala kearah kiri. Tahan posisi dan bernafas
relaks 3-5 kali.
Gambar 2.3.1
b) Gerakan 2
(a) Rebahkan kepala ke samping kanan. Tahan
posisi dan bernafas relaks 3-5 kali.
(b) Rebahkan kepala ke samping kiri. Tahan
(c) posisi dan bernafas relaks 3-5 kali.
Gambar 2.3.2
c) Gerakan 3
13
(c) Putar leher dan kepala kea rah sebaliknya. Lakukan
sebanyak 3-4 kali.
(d) Tundukkan kepala seluruhnya ke bawah dan
bernafas normal.
Gambar 2.3.4
b) Gerakan 2
(a) Kembali duduk bersila menghadap depan.
(b) Buang nafas, perlahan memuntir tubuh kesamping
kanan.
14
Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal
3-5 kali. Ulangi sisi lainnya.
Gambar 2.3.5
c. Peregangan bahu
dan pundak
Manfaat:
a) Mengurangi ketegangan di pundak, bahu dan
dada.
b) Melancarkan energi tubuh dan memperdalam
kapasitas nafas.
Gerakan :
a) Gerakan 1
(1) Duduk bersila dengan nyaman.
(2) Letakkan kedua tangan di pundak dan kedua siku
bersentuhan.
(3) Tarik nafas, putar lengan ke atas, kedua siku
menghadap ke atas.
(4) Buang nafas, lalu putar lengan ke belakang
(5) Ulangi gerakan 3-5 kali.
Gambar 2.3.6
15
Gambar 2.3.7
l) Gerakan inti senam yoga dalam kehamilan.
a) Gerakan 1 postur anak (Child Pose)
Manfaat :
a) Merasakan nafas perut secara langsung
b) Memperdalam kapasitas nafas.
c) Membantu posisi bayi di dalam perut agar berada
diposisi yang benar.
d) Membuat tubuh dan pikiran lebih relaks Gerakan :
a) Duduk di atas tumit dan regangkan lutut melebar ke
samping.
b) Bungkukkan badan ke depan, tekuk kedua lengan dan
rebahkan kepala ke lengan atas alas.
c) Pejamkan mata dan perdalam nafas.
d) Bernafas perlahan dan teratur sebanyak 5-8 kali.
e) Jika perut mulai membesar kerena pertumbuhan bayi di
dalam rahim, letakkan bantal dan rebahkan kepala di
atas bantal. Sesuaikan posisi bantal sehingga perut
tidak menekan alas.
Gambar 2.3.8
b) Gerakan 2 postur peregangan kucing (cat stretch)
Manfaat :
a) Menguatkan dan melenturkan tulang punggung.
b) Mengatasi nyeri punggung, nyeri panggul dan
nyeri di daerah tulang selangkang.
c) Menguatkan lengan dan pergelangan tangan.
d) Meregangkan leher dan bahu.
Gerakan :
16
a) Letakkan kedua telapak tangan dan lutut di alas. Posisi
lutu sejajar panggul dan telapak tangan sejajar bahu.
Regangkan jari-jari tangan.
b) Tarik nafas, lihat ke depan, serta naikkan tulang ekor
dan panggul ke atas. Kedua tangan tetap lurus.
c) Hembuskan nafas, tundukkan kepala dan pandangan
kea rah perut. Posisi punggung melengkung kea rah
dalam.
d) Ulangi latihan sebanyak 5-8 kali secara perlahan dan
lembut.
e) Setelah selesai, istirahat sejenak dengan posisi postur
anak.
Bernafas dalam beberapa kali sebelum lanjut ke postur
berikutnya.
Gambar 2.3.9
Gambar 2.3.10
c) Gerakan 3 postur peregangan kucing mengalir
(flowing cat stretch)
Manfaat :
17
a) Meregangkan tubuh bagian depan dan belakang.
b) Memperdalam kapasitas nafas.
c) Menguatkan otot-otot punggung.
d) Melenturkan otot-otot panggul.
Gerakan :
a) Letakkan kedua telapak tangan dan lutut di alas. Posisi
lutut sejajar panggul dan telapak tangan sejajar bahu.
Regangkan jari-jari tangan.
b) Turunkan kedua siku ke alas (gambar 2.3.11), tarik
nafas dan dorong/julurkan badan perlahan kedepan
(gambar 2.3.12).
c) Buang nafas, lekukkan punggung dan panggul ke dalam
dan tundukkan kepala. Arahkan pandangan ke perut
(gambar 2.3.13).
d) Perlahan mundur ke belakang, pantat kea rah tumit dan
kedua siku kembali diletakkan ke alas (gambar 2.3.11).
Lanjutkan gerakan pada gambar
2.3.12 dan 2.3.13.
e) Ulangi gerakan pada gambar 2.3.11, 2.3.12 dan
2.3.13 sebanyak 5-8 kali.
Gambar 2.3.11
Gambar 2.3.12
18
Gambar 2.3.13
d) Gerakan 4 postur harimau (tiger stretch) Manfaat :
a) Meningkatkan energi dan vitalitas tubuh.
b) Melenturkan tulang punggung dan otot punggung.
c) Menguatkan kaki dan sendi panggul.
d) Membantu melancarkan pencernaan.
e) Membantu melancarkan aliran darah.
Gerakan :
a) Letakkan kedua telapak tangan di alas dan sejajar
bahu, sedangkan lutut sejajar panggul. Regangkan
jari-jari tangan.
b) Tarik nafas, rentangkan kaki kiri ke belakang sejajar
panggul.
Arahkan pandangan ke depan
c) Buang nafas dan tekuk lutut. Lekukkan tubuh kea rah
dalam.
d) Tarik nafas, kembali rentangkan kaki dan
buang nafas. Tekuk lutut kea rah dalam.
e) Ulangi gerakan 5-8 kali.
f) Lakukan dengan sisi kanan. Ulangi gerakan
sebanyak 5-8 kali.
Gambar 2.3.14
19
Gambar 2.3.15
e) Gerakan 5 postur berdiri (standing pose) Manfaat :
a) Membantu melatih keseimbangan tubuh.
b) Menguatkan otot-otot kaki dan otot panggul.
c) Mengurangi sakit pinggang dan nyeri tulang punggung.
Gerakan :
a) Regangkan kedua kaki sejajar panggul sehingga tubuh
stabil dan seimbang. Berat badan bertumpu secara
seimbang pasa seluruh kaki.
b) Luruskan tulang punggung dengan posisi bahu relaks.
Kedua tangan lurus di samping tubuh dengan telapak
tangan mengahadap ke dalam.
c) Bernafas perlahan, dalam dan teratur. Rasakan sensasi
pada seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga
ujung kaki.
Gambar 2.3.16
f) Gerakan 6 postur segitiga (Triangle Pose) Manfaat :
a) Memperdalam kapasitas nafas.
b) Menguatkan tubuh bagian samping.
c) Meredakan sakit punggung.
d) Melancarkan sirkulasi darah.
e) Menguatkan seluruh otot paha.
f) Membantu melancarkan pencernaan.
20
g) Melenturkan otot punggung.
Gerakan :
a) Regangkan kedua kaki kesamping lebih lebar dari pada
bahu.
b) Arahkan kaki kanan 900 ke arah kanan. Rentangkan
kedua lengan sejajar bahu.
c) Hembuskan nafas, condongkan tubuh kesamping
kanan. Jaga agar lutut kanan tidak tertekuk dan
bernafas normal perlahan.
d) Tahan lembut posisi dan bernafas normal perlahan 5-8
kali.
e) Perlahan tegakkan tubuh kembali.
f) Lakukan dengan sisi lainnya.
Gambar 2.3.17
21
b) Melenturkan otot lengan dan bahu.
c) Memperdalam kapasitas nafas.
Gerakan :
a) Regangkan kedua kaki kesamping lebih lebar dari
pada bahu.
b) Arahkan telapak kaki kanan ke kanan dan tekuk
lutut.
c) Letakkan tangan kanan di atas paha.
d) Luruskan tangan kiri ke atas atau ke depan.
e) Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal
perlahan 5-8 kali.
22
Pandangan melihat ke depan atau ke atas.
d) Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali.
e) Tarik nafas dan luruskan kaki kanan.
f) Buang nafas dan posisikan kedua tangan ke bawah
di samping tubih.
g) Lakukan dengan sisi lainnya.
Gambar 2.3.19
i) Gerakan 9 postur pejuang 2 (warior 2 pose) Manfaat :
a) Menguatkan otot paha, betis dan tumit.
b) Melenturkan otot di sekitar bahu.
c) Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
d) Meningkatkan energy dan konsentrasi.
Gerakan :
a) Berdiri tegak lurus perlahan letakkan kaki kiri ke
belakang.
b) Rentangkan kedua tangan ke samping sejajar bahu.
Kedua telapak tangan menghap ke bawah.
c) Buang nafas, tekuk lutut kanan sejajar tumit. Tahan
lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali.
d) Tarik nafas dan luruskan kaki kanan kembali. Buang
nafas, kedua tangan kembali di samping tubuh.
e) Lakukan dengan sisi lainnya.
23
Gambar 2.3.20
j) Gerakan 10 postur kupu-kupu (butterfly pose) Manfaat
a) Melenturkan sendi dan otot bagian dalam paha.
b) Melancarkan pencernaan dan aliran darah ke
rahim.
Gerakan :
a) Duduk dengan menyatukan kedua telapak
kaki. Ayunkan kedua paha ke atas dan ke
bawah. Lakukan 10-20 kali.
Gambar 2.3.21
k) Gerakan 11 postur jongkok (squatting pose) Manfaat :
a) Menguatkan otot-otot paha dan melenturkan otot
dasar panggul.
b) Melancarkan sirkulasi darah ke kaki dan
pencernaan.
Gerakan :
a) Berjongkok dengan nyaman. Kedua telapak kaki
menempel pada alas. Satukan kedua tangan dan kedua
siku didalam lutut mendorong kea rah luar. Gambar
2.3.22
24
l) Gerakan 12 postur bersandar dinding (forward bend on
walls) Manfaat :
a) Memberi ruang untuk bernafas lebih dalam.
b) Melancarkan aliran oksigen ke rahim.
c) Menguatkan lengan, bahu dan punggung.
d) Melancarkan aliran darah pada kaki.
Gerakan :
kali.
Gambar 2.3.23
d. Gerakan 13 postur memutar panggul pada
dinding (pelvic rotation on walls)
Manfaat :
a) Melenturkan otot-otot panggul dan pinggul.
b) Memberi ruang pada ibu hamil untuk leluasa
bergerak.
Gerakan :
a) Memutar panggul dengan perlahan ke arah
25
depan, kanan, belakang dan kiri. Lakukan 3-5 kali putaran
ulangi arah sebaliknya.
Gambar 2.3.24
26
(b) Berdiam tenang dan amati nafas dari dalam tubuh.
(c) Bernafaslah perlahan dan lembut menggunakan
pernafasan perut.
(d) Perlahan, rasakan tubuh mulai daari telapak kaki dan
rasakan telapak kaki relaks.
(e) Perlahan, rasakan betis dan lutut dan relaks.
(f) Perlahan, rasakan paha dan relaks.
(g) Rasakan seluruh kaki relaks.
(h) Perlahan, rasakan perut dan relaks.
(i) Perlahan, rasakan dada dan relaks.
(j) Perlahan, rasakan seluruh punggung dan relaks.
(k) Perlahan, rasakan kedua lengan, kedua telapak tangan
dan jari- jari tangan relaks.
(l) Perlahan, rasakan leher dan kepala relaks.
(m) Relaksasikan seluruh tubuh dari ujung kepala hingga
ke ujung kaki.
(n) Saat menghembuskan nafas, rasakan tubuh semakin
tenang dan relaks.
(o) Perhatikan irama dan bunyi nafas, rasakan
kenyamanan di seluruh tubuh.
(p) Jika pikiran menerawang, perlahan kembali perhatikan
dan focus pada irama lembut nafas.
(q) Rasakan ketenangan yang telah dirasakan tubuh dan
pikiran.
(r) Rasakan keutuhan dan kesatuan antara nafas, tubuh
dan pikiran. Tetap bernafas dalam, perlahan dan
nyaman.
(s) Setelah beberapa saat, perlahan buka mata. Rasakan
kesegaran setelah latihan.(Tia, 2014)
27
2.2 Tinjauan Umum Tentang Konsep Kualitas Tidur
1. Pengertian
Tidur adalah suatu keadaan berulang, teratur, mudah reversibel
yang ditandai dengan keadaan relatif tidak bergerak dan tingginya
peningkatan ambang respon terhadap stimulus eksternal dibandingkan
dengan keadaan terjaga (Sadock, 2010). Waktu tidurnya kurang dari 3
jam dalam 24 jam dapat menyebabkan seseorang mudah marah dan
cakupan perhatiannya berkurang. Kurang tidur dalam waktu lama
menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kemunduran performa umum,
mudah terpengaruh dan bisa terjadi halusinasi (Puri K, 2011).
Subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Daniel et al,
1998; Buysse, Universitas Sumatera Utara 1998). Persepsi mengenai
kualitas tidur itu sangat bervariasi dan individual yang dapat dipengaruhi
oleh waktu yang digunakan untuk tidur pada malam hari atau efesiensi
tidur. Beberapa penelitian melaporkan bahwa efisiensi tidur pada usia
dewasa muda adalah 80-90% (Dament et al, 1985; Hayashi & Endo, 1982
dikutip dari Carpenito, 1998). Kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana
seseorang mempersiapkan pola tidurnya pada malam hari seperti
kedalaman tidur, kemampuan tinggal tidur, dan kemudahan untuk tertidur
tanpa bantuan medis. Kualitas tidur yang baik dapat memberikan perasaan
tenang di pagi hari, perasaan energik, dan tidak mengeluh gangguan tidur.
Dengan kata lain, memiliki kualitas tidur baik sangat penting dan vital
untuk hidup sehat semua orang Lai (2001) dalam Wavy (2008).
Kualitas tidur seseorang dapat dianalisa melalui pemeriksaan
laboratorium yaitu EEG yang merupakan rekaman arus listrik dari otak.
Perekaman listrik dari permukaan otak atau permukaan luar kepala dapat
menunjukkan adanya aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam
otak. Ini sangat dipengaruhi oleh
28
derajat eksitasi otak sebagai akibat dari keadaan tidur, keadaan siaga atau
karena penyakit lain yang diderita. Tipe gelombang EEG diklasifikasikan
sebagai gelombang alfa, betha, tetha dan delta (Guyyton & Hall, 2007).
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, lesu dan apatis,
kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah,
mata perih, perhatian terpecah- pecah, sakit kepala dan sering menguap
atau mengantuk (Hidayat, 2006). Kualitas tidur, menurut American
Psychiatric Association (2000), dalam Wavy (2008), didefinisikan
sebagai suatu fenomena kompleks yang melibatkan beberapa dimensi.
Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti
lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi
terbangun dan aspek
2. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur dibedakan menjadi dua tipe: tidur rapid eye
movement (REM) dan non-REM (NREM). Kedua tipe ini ditentukan oleh
perbedaan dalam pola electroencephalogram (EEG), gerakan mata, dan
tonus otot (CDC, 2008). Reticular Activating System (RAS) dapat
memberikan stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi
dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan
melepaskan katekolamin seperti norepineprin dan pada saat tidur
disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang
berada di pons dan batang otak tengah yaitu Bulbar Synchronizing
Regional (BSR). Sistem pada batang otak yang mengatur siklus dalam
tidur yaitu RAS dan BSR. Tidur REM (Rapid Eye Movement) dimulai
dengan meningkatnya asetilkolin, yang mengaktifkan korteks serebrum
sementara bagian otak lain tidak aktif, kemudian tidur REM (Rapid Eye
Movement) diakhiri dengan meningkatnya serotonin dan norpinefrin
serta
29
meningkatkan aktivasi otak depan hingga mencapai keadaaan bangun
(King LA, 2010).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Tidur
a. Penyakit
setiap penyakit menyebabkan ketidaknyamanaan fisik yang
menyebabkan masalah pada tidur. Seseorang dengan masalah
pernafasan dapat mengganggu tidurnya, nafas yang pendek membuat
orang sulit tidur dan orang yang memiliki kongesti di hidung dan
adanya drainase sinus mungkin mengalami gangguan untuk bernafas
dan sulit untuk tidur.
b. Lingkungan
tingkat cahaya dapat mempengaruhi seseorang untuk tidur, ada
yang bisa tidur dengan cahaya lampu ada juga yang bisa tidur apabila
lampu dimatikan atau dalam keadaan gelap. Ketidaknyamanan dari
suhu lingkungan dan kurangnya ventilasi dapat mempengaruhi tidur.
c. Latihan fisik dan kelelahan
kelelahan yang berlebihan akibat kerja yang meletihkan
mempunyai REM yang pendek tidur siang dapat mengganggu waktu
tidur malam dan harus dihindari jika seseorang mengalami insomnia.
d. Obat-obatan dan zat-zat kimia
Hypnotics atau obat tidur dapat mengganggu tidur NREM tahap 3
dan 4 serta dapat menekan REM. Beta blockers dapat menyebabkan
insomnia dan mimpi buruk. Narkotik seperti morfin, dapat menekan
tidur REM dan meningkatkan frekuensi bangun dari tidur dan
mengantuk. Orang yang minum alkohol dalam jumlah banyak sering
mengalami gangguan tidur dan mimpi buruk.
30
e. Diet dan kalori
kehilangan berat badan berkaitan dengan penurunan waktu tidur
total, terganggunya tidur dan bangun lebih awal. Sedangkan kelebihan
berat badan akan meningkatkan waktu tidur total.
f. Stres psikologis
stres psikologis mempengaruhi tidur dengan dua cara, yang
pertama orang mengalami stres merasa sulit untuk merasakan tidur
yang nyaman sesuai dengan yang dibutuhkan. Kedua, tidur REM
berkurang dalam jumlah yang cenderung menambah kecemasan dan
stres. Salah satu jenis stres yang sering ditemukan di kalangan
mahasiswa ialah stres akademik. Stres akademik dapat terjadi di
lingkungan sekolah atau pendidikan. (menurut Alimul,2015)
4. Aspek-aspek dari kualitas tidur
a. Durasi tidur (lamanya waktu tidur)
b. Gangguan saat tidur seperti pencahayaan dan kebisingan
c. Atency (interval waktu antara respon yang diharapkan)
d. Efisiensi tidur. (menurut Wolniczak,2013)
2.3 Tinjauan Umum Tentang Konsep Ibu Hamil
Kehamilan adalah serangkaian peristiwa yang diawali dengan
konsepsi dan akan berkembang sampai menjadi fetus yang aterm dan diakhiri
dengan proses persalinan (Sari dan Puspitasari, 2016).
1. Adapun tahapan kehamilan dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Trimester Pertama
Trimester pertama diukur mulai dari konsepsi sampai minggu ke-12.
Selama trimester pertama tubuh mulai banyak perubahan. Perubahan
hormonal mempengaruhi hampir setiap sistem organ didalam tubuh.
Perubahan ini dapat memicu gejala bahkan pada saat minggu pertama
kehamilan. Perubahan yang akan dialami selama trimester pertama
yaitu
31
kelelahan luar biasa, payudara sakit dan bengkak, perut terasa tidak
enak atau merasa mual.
b. Trimester Kedua
Trimester keduadiukur mulai dari sekitar 13 hingga 28minggu
kehamilan. Perubahan yang terjadi pada trimester kedua yaitu perut
mulai membesar karena bayi terus tumbuh, sakit badan seperti sakit
punggung dan perut, penggelapan kulit disekitar puting, garis pada
kulit mulai dari pusar ke pinggang dan pembengkakan pada
pergelangan kaki, jari dan wajah.
c. Trimester Ketiga
Trimester ketiga diukur mulai dari 29 minggu hingga 40 minggu
kehamilan. Perubahan yang terjadi pada trimester ketiga yaitu sesak
nafas, mules, wasir, sakit dada, pusar akan timbul, susah tidur dan
kontraksi yang dapat menjadi tanda nyata atau waktu palsu untuk
melahirkan.
Beban psikologis yang dialami oleh ibu hamil lebih banyak terjadi
pada umur kehamilan trimester III dibandingkan pada trimester I dan
II.Beban psikologis yang terjadi dapat berpengaruh buruk terhadap
perkembangan janin dan mengakibatkan stres berkepanjangan yang
dapat berefek pada terhambatnya perkembangan janin termasuk
gangguan emosi setelah kelahiran apabila tidak ditangani dengan baik
meski dengan asupan nutrisi yang baik(Sari dan Puspitasari
2016).Selain ibu hamil diberikan senam prenatal yoga, ibu hamil juga
dibekali edukasi untuk menurunkan tingkat kecemasan. Hal ini sesuai
dengan penelitian Catarina(2011)yang mengatakan bahwa pampflet
persalinan memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan
tingkat kecemasan ibu hamil.
32
2. Perubahan fisiologi dan psikologi trimester III
a. Sistem
Reproduksi
1) Uterus
Pada usia kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 3
jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus
xifoideus. Pada usia kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri
adalah setengah jarak prosesus xifoideus dan pusat. Pada usia
kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri sekitar satu jari dibawah
prosesus xifoideus, dan kepala bayi belum masuk pintu atas
panggul. Pada usia kehamilan
40 minggu fundus uteri turun setinggi tiga jari dibawah prosesus
xifoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah masuk pintu atas
panggul (Nurul, 2014).
2) Serviks
Meningkatnya pembuluh darah menuju rahim memengaruhi
serviks yang akan mengalami perlunakan. Serviks hanya memiliki
sekitar 10% jaringan otot (Nurul, 2014).
3) Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah
dan kebiru-biruan (tanda Chadwick) (Nurul, 2014).
4) Ovarium
Indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum
akan meneruskan fungsina sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada usia 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari
kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormon korionik
gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisis
anterior (Nurul, 2014).
33
5) Payudara
Pada TM III suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolostrum dapat keluar yang berasal dari kelenjar- kelenjar asinus
yang mulai bersekresi. Peningkatan prolaktin akan merangsang
sintesis laktosa yang akan meningkatkan produksi air susu.
Aerola akan lebih besar dan kehitaman dan cenderung menonjol
keluar (Nurul, 2014).
6) Perubahan Metabolik
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg,
sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih
dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing
sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.
Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai
kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan
karbohidrat. WHO menganjurkan asupan protein per hari pada ibu
hamil 51 g (Nurul, 2014).
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB
dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adlah 11-12 kg.
kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg (Walyani,
2015).
7) Sistem Kardiovaskular
Pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan
venakava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi
telentang. Sehingga akan mengurangi darah balik vena ke jantung.
Akibatnya, terjadinya penurunan preload dan cardiac output
sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang
dikenal dengan sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang
cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.
Penekanan pada aorta ini juga akan mengurangi aliran darah
uteroplasenta ke
34
ginjal. Selama trimester terakhir posisi terlentang akan membuat
fungsi ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring. Karena
alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang
pada akhir kehamilan.
Volume darah akan meningkat secara progesif mulai minggu ke
6 – 8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32 – 34
dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume plasma
akan meningkat kira-kira 40-45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi
progestron dan estrogen pada ginjal (Nurul, 2014).
8) Sistem Respirasi
Kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah ± 6 cm,
tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional
dan volume residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang
naik ± 4 cm selama kehamilan. Frekuensi pernapasan hanya
mengalami sedikit perubahan selama kehamilan, tetapi volume
tidal, volume ventilasi per menit dan pengambilan oksigen per
menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.
Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan
akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah
persalinan (Nurul, 2014).
9) Traktus Digestivus
Uterus yang bertambah besar akan menggeser lambung dan
usus. Apendiks yang akan bergeser kearah atas dan lateral.
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot
polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam
hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan
gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebakan oleh refluks
asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat perubahan posisi
lambung dan menurunnya
35
tonus sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat
penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar.
Gusi akan lebih menjadi hiperemesis dan lunak sehingga
dengan trauma sedang saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis
selama kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan
berkurang secara spontan. Hemorroid juga merupakan suatu hal
yang sering terjadi sebagai akibat konstipasi dan peningkatan
tekanan vena pada bagian bawah karena pembesaran uterus (Nurul,
2014).
10) Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan
sering berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas
panggul, keluhan itu akan timbul kembali (Nurul, 2014).
Meningkatnya frekuensi buang air kecil, pembesaran rahim dan
penurunan bayi ke PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu
(Walyani, 2015).
11) Sistem Endokrin
Kehamilan normal membuat kelenjar hipofisis akan membesar
± 135 % akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti
penting dalam kehamilan. Pada perempuan yang mengalami
hipofisektomi persalinan dapat berjalan dengan lancar. Hormon
prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada saat kehamilan aterm.
Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan
menurun. Hal ini juga ditemukan pada ibu-ibu yang menyusui
(Nurul, 2014).
36
12) Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada
kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang kearah
dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokpksigis dan pubis akan
meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh
hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap
ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada
bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan (Nurul,
2014).
13) Sistem Persyarafan
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi
timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular sebagai berikut:
a) Kompresi syaraf panggul atau statis vascular akibat
pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori
ditungkai bawah.
b) Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada syaraf atau kompresi akar syaraf.
37
g) Hypocalcemia (penurunan kalsium darah yang kurang dari
normal) dikarenakan persyarafan otot seperti kejang otot/tetanus
(Walyani, 2015).
14) Sistem Ekskresi
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha yang disebut striae gravidarum. Pada
multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis
berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae
sebelumnya.
Pada kulit di garis pertengahan perutnya ( linea alba ) aka
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea
nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi
pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau
melasma gravidarum. Selain itu pada aerolla dan daerah genital
juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah
epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum diketahui.
Adanya peningkatan kadar serum melanocyte stimulating
hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai
penyebabnya. Estrogen dan progesteron diketahui mempunyai
peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor
pendorongnya (Nurul, 2014).
3. Perubahan psikologi pada trimester III
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester III. Wanita mungkin
merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupanya sendiri, seperti :
apakah nanti bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan
pelahiran (nyeri, kehilangan kendali), apakah ia akan bersalin atau
bayinya tidak mampu keluar karena perutnya
38
luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tangan dan bayi. Kehamilan dapat menimbulkan stress bagi semua
wanita. Gejala ini dipengaruhi oleh fluktuasi kadar hormon,
peningkatan stress dan pola makan dan tidur serta aktivitas normal lainya.
Pada pertengahan trimester III, peningkatan hasrat seksual yang
terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomenya
yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai
kepuasan dapat membantu atau sebaliknya menimbulkan perasaan
bersalah jika ibu merasa tidak nyaman. Berbagi perasaan secara jujur
dengan pasangan dan konsultasi klien dengan bidan menjadi sangat
penting (Iriyanti, 2013). Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali pada bulan kedelapan mungkin terdapat periode tidak semangat
dan depresi ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah.
(Nurul, 2014).
4. Keluhan ibu hamil pada trimester III
Nurul (2014) menyatakan, mengingat adanya perubahan secara
fisiologis dan anatomis, ibu hamil akan merasakan ketidaknyamanan.
Berbeda dalam kondisi normal, ibu hamil akan mengeluhkan hal-hal
berikut :
a. Mudah terengah-engah terutama dirasakan apabila rahim telah
membesar sehingga mendesak sekat rongga dada dan mengganggu
kembang kempisnya paru. Keadaan ini diperberat oleh meningkatnya
kebutuhan oksigen dan meningkatnya progesteron. Senam kebugaran
akan mengurangi keluhan ini, demikian pula dengan gerakan lengan
yang bisa mengembangkan rongga rusuk dan melonggarkan
pernafasan.
b. Mudah lelah, keluhan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan aliran
darah yang kurang diimbangi oleh ketersediaan darah.
39
Volume darah ibu hamil meningkat 30-50% dan frekuensi denyut
jantung meningkat 20%. Peningkatan volume darah ini akan
mengakibatkan pembesaran pembuluh darah, sehingga sering timbul
keluhan varises, ambien dan bengkak pada kaki. Gerakan senam
hamil dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga dapat mengurangi
keluhan ini.
c. Mual dan muntah, keluhan ini disebabkan karena adanya perubahan
aktivitas hormon yang menurunkan peristaltik usus dan tertumpahnya
asam lambung ke ujung atas lambung. Penurunan peristaltik usus ini
juga memperlambat proses pencernaan sehingga mengakibatkan
konstipasi. Gerakan senam hamil akan meningkatkan peristaltik usus.
Disamping itu makan dengan porsi kecil tapi sering juga dapat
membantu.
d. Nyeri punggung dan pinggang, keluhan ini disebabkan oleh adanya
perubahan postur tubuh yang membantu tulang belakang bagian
bawah cenderung melengkung ke depan. Lengkungan ini disebabkan
karena membesarnya perut. Selain itu keluhan ini juga dipicu oleh
hormon relaksin yang mengendurkan persendian di panggul. Senam
hamil dan senam yoga untuk otot-otot punggung, perut dan panggul
dapat memperbaiki postur dan mengurangi keluhan ini.
e. Kesulitan tidur (insomnia), keluhan ini biasanya terjadi pada akhir
kehamilan, karena pada saat itu terjadi penumpukkan keluhan seperti
susah bernafas, nyeri punggung, kejang kaki, dan lain-lain. Latihan
senam dengan relaksasi atau penenangan (yoga) dan pengaturan nafas
dapat membantu ibu hamil mengatasi keluhan ini.
40
2.4 Penelitian Terdahulu
41
equaivalent intervensi yoga
control group. terhadap kualitas tidur
Menggunakan ibu hamil dengan nilai
teknik p value 0,06 >alpha
nonprobality 0,05.
sampling dengan
jenis purposive
sampling.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
43
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang di gunakan Dalam Penelitian ini berupa Angket atau
kuesioner yang sudah Paten berdasarkan Variabel diteliti dari pengaruh Yoga
Prenatal Terhadap Kualitas Tidur pada ibu hamil Trimester III dengan Jumlah
pertanyaan sebanyak 9 Nomor. Selanjutnya diolah menggunakan tabel
frekuensi.Dalam Kuesioner
,Variabel tersebut terdiri dari elemen variabel dan masing – masing item akan
diukur yaitu Terlaksana , tidak terlaksana, kualitas tidur baik, kualitas tidur
kurang. Dalam Penelitian ini jawaban responden diberi skor yang telah
ditentukan didalam kuesioner.
3.6 Sumber Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dan
pengamatan selama proses penelitian. Pengumpulan data dilakukan
dengan bantuan kuesioner yang meliputi pertanyaan tentang karakteristik
responden serta tingkat kecemasan.
2. Data Sekunder
Data yang tercatat di Buku Registrasi dan kunjungan di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes sebagai sumber informasi dan data.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh diolah dengan program Software Statistical
Package for Sosial Science (SPSS). Langkah pengolahan data meliputi
editing, coding, entry data, cleaning data dan analisis data. Analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini berupa:
1. Analisis Univariat
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum
distribusi frekuensi hasil penelitian dari setiap variabel yang diteliti.
Selain itu, melalui uji deskriptif dapat melihat sebaran dari karakteristik
responden serta setiap variabel yang diteliti.
2. Analisis Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan atau pengaruh satu
variabel terhadap variabel lainnya. Pada penelitian ini akan digunakan
pengujian dengan T test sampel
POPULASI
Semua Ibu Hamil di PMB Bidan Sukmawati,S.ST.,M.Kes
SAMPEL:
Ibu Hamil Trimester III
sebanyak 30 orang
Pengumpulan data
Hasil
46
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. 2017. Blood Pressure Stages.
Cramer, H., et al. 2015. Characteristics of women who practice yoga in different
locations during pregnancy. BMJ open. 5(8): e008641.
Husin, F., 2013, Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Sagung Seto, Jakarta
Tia, P., 2014, Yoga Ibu Hamil, Pustaka Bunda, Jakarta WHO.2016.Maternal
Mortality.http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fs348/en/. Diaksestanggal27 Mei 2017.
Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Alokasi
Nama
Asal Bidang Waktu
No (NIDN/ Uraian Tugas
Instansi Ilmu (Jam/
NIM)
Minggu)
1 Lili STIKES Kebidan 9 jam - Pemilihan sampel
Purnama Nani an di PMB
Sari,S.ST., Hasanudd Sukmawati,S.ST.,
M.Kes in M.Kes
Makassar -Penyediaan lembar
observasi
dan kuesioner untuk
penelitian
- Pengumpulan data
- Monitoring dan
evaluasi tahapan
penelitian
- Publikasi jurnal
- Penyusunan
Modul
- Membuat HAKI
penelitian
Dahniar,S. STIKES Kebidan 9 jam - Membantu dalam
ST.,M.Keb Nani an pemilihan sampel
Hasanudd di PMB
in Sukmawati,S.ST.,
Makassar M.Kes
- Membantu dalam
penyediaan lembar
observasi dan
kuesioner untuk
penelitian
- Membantu dalam
pengumpulan data
- Membantu dalam
monitoring dan
evaluasi tahapan
penelitian
- Membantu dalam
publikasi jurnal
- Membantu
Penyusunan
Modul
- Membantu dalam
membuat
HAKI
penelitian
3 Haryaty STIKES Mahasis 9 jam - Membantu dalam
Tilukay Nani wa penyebaran lembar
Hasanudd observasi dan
in kuesioner untuk
Makassar penelitian
- Membantu dalam
pengamatan
penelitian di
PMBSukmawati,S.
ST.,M.Kes
- Membantu dalam
memfasilitasi
peserta pada saat
penelitian
4 Lusiyanti STIKES Mahasis 9 jam - Membantu dalam
Losen Nani wa penyebaran lembar
Hasanudd observasi dan
in kuesioner untuk
Makassar penelitian
- Membantu dalam
pengamatan
penelitian di
PMBSukmawati,S.
ST.,M.Kes
- Membantu dalam
memfasilitasi
peserta pada saat
penelitian
5 Senni STIKES Mahasis 9 jam - Entry data dan
Nani wa analisis data serta
Hasanudd membantu ketua
in dalam pelaporan
Makassar penelitian
6 Febronia STIKES Mahasis 9 jam - Entry data dan
Mariana Nani wa analisis data serta
Hasanudd membantu ketua
in dalam pelaporan
Makassar penelitian
7 Ivoni STIKES Mahasis 9 jam - Membantu ketua
Tetyray Nani wa dalam proses
Hasanudd publikasi dan
in pembuatan HAKI
Makassar penelitian
Lampiran 2
Dengan ini menyatakan kesediaan untuk menjadi ketua penelitian dan kesediaan
meluangkan waktu selama jam/bulan dalam penelitian Hibah Internal STIKES
Nani Hasanuddin Makassar Dengan Judul “Pelaksanaan yoga Prenatal
Terhadap Kualitas Tidur Pada ibu Hamil Trimester III di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes”.
Apabila Saya Ternyata Di Kemudian Hari Tidak Memenuhi Kesediaan
Yang Telah Disebutkan Di Atas Maka Saya Bersedia Diberhentikan
Keikutsertaannya Dari Penelitian Tersebut.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Peneliti utama,
IDENTITAS DIRI
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2015 PEKERTI Unhas
2015 Applied Approach (AA) Unhas
PENGALAMAN JABATAN
PENGALAMAN MENGAJAR
jenjang Institusi.jurusan/program Tahun
Mata Kuliah ...s.d.....
Keterampilan DIII Stikes Nani Hasanuddin 2018 sd
Dasar Praktek Makassar / Kebidanan 2019
Kebidanan
DIII Stikes Nani Hasanuddin 2018 sd
Interprenuership 2019
Makassar / Kebidanan
Etika dan Hukum DIII Stikes Nani Hasanuddin 2018 sd
Kesehatan Makassar / Kebidanan 2019
Pengantar DIII Stikes Nani Hasanuddin 2018 sd
Asuhan Makassar / Kebidanan 2019
kehamilan
,persalinan,nifas dan
bayi baru
lahir
Asuhan pasca DIII Stikes Nani Hasanuddin 2019 sd
persalinan dan Makassar / Kebidanan 2020
menyusui
Keterampilan DIII Stikes Nani Hasanuddin 2019 sd
Dasar Praktek Makassar / Kebidanan 2020
Kebidanan
Etika dan Hukum DIII Stikes Nani Hasanuddin 2019 sd
Kesehatan Makassar / Kebidanan 2020
Pengantar DIII Stikes Nani Hasanuddin 2019 sd
Asuhan Makassar / Kebidanan 2020
kehamilan
,persalinan,nifas
dan bayi baru lahir
B. Makalah/Poster/OP
Tahun Judul Penyelenggara
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara
PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Organisasi Jabatan
2013 sd Ikatan Bidan Indonesia Anggota
sekarang
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah
benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia
mempertanggungjawabkannya.
PENGALAMAN MENGAJAR
Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun ...
Mata Kuliah s.d. ...
DIII STIKES Nani Hasanuddin 2013 sd
Askeb II Persalinan Makassar / Kebidanan 2017
2019/2020
Perawatan payudara pada ibu hamil dan ibu menyusui
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Tingkat Jabatan Sumber
Judul Penelitian
Penyajian/Publikasi Dana
2015/2016 Faktor yang Lokal Anggota Institusi
berhubungan
dengan
pemilihan alat
kontrasepsi
dalam rahim
(AKDR) bagi
Akseptor KB di
Puskesmas
Jumpandang
Baru
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Sebagai Penyelenggara
2011 PEKERTI Peserta Unhas
2011 Applied Approach (AA) Peserta Unhas
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Sebagai Penyelenggara
2015 Seminar dengan tema “ Peduli Peserta Dua Lapan Pro
Perempuan
Indonesia Cegah Kanker
Serviks”
2015 Seminar dan Workshop Peserta Smart Care
Penanganan Trauma Center
Abdomen 2015“ Update Skill
Penanganan Pasien
Dengan Trauma Abdomen”
2016 Seminar Sehari Peserta IBI
“Penguatan Profesi Bidan
Untuk Mempersiapkan
Generasi Penerus Yang
Berkualitas Melalui
Pelayanan Sesuai Standar”
2016 Seminar dan workshop Peserta IBI
komplikasi perinatal wanita
hamil dan bayi, konseling
kesehatan reproduksi &
contraceptip update for
women and man
2016 Seminar fenomena dan Peserta Dua Lapan Pro
dampak perilaku seks bebas
dan workshop dampak
penyalah gunaan narkotika
dan obat obatan
terlaran terhadap perilaku seks
bebas
2016 Seminar Kegawatdaruratan Peserta UIN Alauddin
Obstetri Makassar
2017 Seminar Nasional Peserta Dua Lapan Pro
“Publikasi Penulisan
Artikel, Jurnal, Penelitian
dalam bidang kesehatan”
2018 Seminar Nasional “Tips Peserta Stikes Nani
danTrik Sukses Uji Hasanuddin
Kompetensi” Makassar
2018 Kuliah Tamu”Peningkatan Peserta Stikes Nani
Keterampilan Bidan Hasanuddin
mengenali dini Makassar
Preeklamsia’’
2018 The 1st Nani Hasanuddin Peserta Stikes Nani
International Health Hasanuddin
Conference 2018 ‘’Inter- Makassar
Professional Education dan
PracticeCollaborative: e
Patient Centerd Care
Assurance”
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Organisasi Jabatan
2015 sd Skr Ikatan Bidan Indonesia Anggota
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima resikonya.Dengan ini saya menyatakan bersedia ikut serta dalam
kegiatan penelitian yang berjudul “Pelaksanaan yoga Prenatal Terhadap
Kualitas Tidur Pada ibu Hamil Trimester III di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes ”.
Dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim
pengabdian pada masyarakat. Apabila tidak memenuhi kesediaan ini, saya
bersedia diberhentikan dari keikutsertaan dalam kegiatan tersebut.
Haryati Tilukay
NH041802054
2. Biodata mahasiswa dan pernyataan kesediaan ikut dalam kegiatan
penelitian
Nama Lengkap Lusiyanti Losen
NIM NH0418030
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Rumah Perintis Kemerdekaan No. VIII
Alamat E-mail lusilosen@gmail.com
No. HP 082192060045
Program Studi D-III Kebidanan
Tahun Masuk 2018
Semester V (Lima)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
resikonya. Dengan ini saya menyatakan bersedia ikut serta dalam kegiatan
penelitian dengan Judul “Pelaksanaan yoga Prenatal Terhadap
Kualitas Tidur Pada ibu Hamil Trimester III di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes ”.
Dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim
pengabdian pada masyarakat. Apabila tidak memenuhi kesediaan ini, saya
bersedia diberhentikan dari keikutsertaan dalam kegiatan tersebut.
Lusiyanti Losen
NH0418030
3. Biodata mahasiswa dan pernyataan kesediaan ikut dalam kegiatan
penelitian.
Nama Lengkap Senni
NIM NH0418044
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Rumah Jl.printis kemerdekaan VI
Alamat E-mail sennisenny0107@gmail.com
No. HP 085242348261
Program Studi D-III Kebidanan
Tahun Masuk 2018
Semester V (Lima)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima resikonya. Dengan ini saya menyatakan bersedia ikut serta dalam
kegiatan penelitian dengan Judul “Pelaksanaan yoga Prenatal Terhadap
Kualitas Tidur Pada ibu Hamil Trimester III di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes ”.
Dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim
pengabdian pada masyarakat. Apabila tidak memenuhi kesediaan ini, saya
bersedia diberhentikan dari keikutsertaan dalam kegiatan tersebut.
Senni
NH0418044
4. Biodata mahasiswa dan pernyataan kesediaan ikut dalam kegiatan
penelitian
Nama Lengkap Febronia Mariana
NIM NH0418012
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Rumah Jl. Perintis Kemerdekaan 14 KM
Alamat E-mail Febroniamariana@gmail.com
No. HP 081363225161
Program Studi D-III Kebidanan
Tahun Masuk 2018
Semester V (Lima)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima resikonya. Dengan ini saya menyatakan bersedia ikut serta dalam
kegiatan penelitian dengan Judul “Pelaksanaan yoga Prenatal Terhadap
Kualitas Tidur Pada ibu Hamil Trimester III di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes”.
Dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim
pengabdian pada masyarakat. Apabila tidak memenuhi kesediaan ini, saya
bersedia diberhentikan dari keikutsertaan dalam kegiatan tersebut.
Febronia Mariana
NH0418012
5. Biodata mahasiswa dan pernyataan kesediaan ikut dalam kegiatan
penelitian.
Nama Lengkap Ivon Tetiray
NIM NH0418022
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Rumah Jl. Printis kemedekaan VIII
Alamat E-mail tetirayivoni@gmail.com
No. HP 082199747110
Program Studi D-III Kebidanan
Tahun Masuk 2018
Semester V (Lima)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima resikonya. Dengan ini saya menyatakan bersedia ikut serta dalam
kegiatan Penelitian dengan Judul “Pelaksanaan yoga Prenatal
Terhadap Kualitas Tidur Pada ibu Hamil Trimester III di PMB
Sukmawati,S.ST.,M.Kes ”.
Dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim
pengabdian pada masyarakat. Apabila tidak memenuhi kesediaan ini, saya
bersedia diberhentikan dari keikutsertaan dalam kegiatan tersebut.
Ivoni Tetyray
NH0418022
KUESIONER PENELITIAN
Nama ............................
Alamat...........................
Umur .............................
Usia Kehamilan................Minggu
1. Jam berapa
biasanya anda
mulai tidur
malam?
2. Berapa lama anda < 15 16-30 31-60 >60
biasanya baru bisa Menit menit menit menit
tertidur tiap malam?
a. Tidak mampu
tertidur selama
30
menit
sejak
berbaring
b. Terbangun
ditengah malam
atau terlalu dini
c. Terbangun untuk
ke kamar mandi
d. Tidak mampu
bernafas dengan
leluasa
e. Batuk atau
mengorok
f.
Kedingin
an
dimalam
Hari
g. Kepanasan
dimalam hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
j. Alasan lain
………
6. Seberapa sering
anda
menggunakan
obat tidur
7. Seberapa sering
anda mengantuk
ketika melakukan
aktifitas disiang
hari
8. Seberapa besar Tidak Kecil Sedang Besar
antusias anda antusias
ingin
menyelesaikan
masalah yang
anda hadapi
9. Bagaimana kualitas Sangat Baik kurang Sangat
tidur anda selama Baik Kurang
seminggu yang lalu