Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. X G1IIP20002 T/H USIA KEHAMILAN 39 MINGGU


DI BPS ( BIDAN PRAKTEK SWASTA ) BKIA Hj. FARIDA HAJRI
SURABAYA

Disusun oleh :

RORIN KUSUMA
WULANDARI
NPM. 03021005

STIKES INSAN UNGGUL SURABAYA


PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN JALUR A
TAHUN AJARAN 2006
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan laporan yang berjudul “ Asuhan Kebidanan


pada By. Ny. J Usia 1 Hari Dengan Caput Succedaneum ”, di BPS Hj. Farida Hajri,
Amd.Keb Surabaya. Periode 20 Maret 2006 sampai dengan 14 April 2006.

Surabaya, 30 Maret 2006


Mahasiswa Kebidanan
Rorin Kusuma Wulandari
NPM. 03021005

Di setujui oleh :

Pembimbing Akademik Bidan pembimbing

Endang Sri Resmiati, S.H,SST Sri Wahyuni,Amd.Keb


NIP. 140 059 054

Mengetahui :

an. Ketua STIKES Insan Unggul


Surabaya
Plh. Ketua Program Studi
D IV Kebidanan

Endang Sri Resmiati, S.H, SST


NIP. 140 059 054

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-


Nya, sehingga tersusun laporan proses belajar tentang penerapan asuhan kebidanan yang
berjudul “ Asuhan Kebidanan pada By. Ny. J Usia 1 Hari dengan Caput
Succedaneum ” di BPS Hj. Farida Hajri, Amd. Keb Surabaya.
Asuhan kebidanan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas di lapangan atau
lahan praktek. Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. BPS Hj. Farida Hajri, Amd.Keb sebagai lahan praktek.
2. Bidan Hj. Farida Hajri selaku kepala BPS.
3. Bidan Sri Wahyuni, Amd. Keb selaku bidan pembimbing praktek di BPS.
4. Ibu Endang Sri Resmiati, S.H, SST selaku ketua program studi D IV Kebidanan.
5. Ibu Suharni Relawati, Spd.SST selaku dosen pembimbing.
6. By. Ny. J selaku pasien.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan materi maupun spiritual.
8. Rekan- rekan mahasisiwa STIKES INSAN UNGGUL yang telah banyak memberikan
dukungan, masukan pada penulisan Asuhan Kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
untuk perbaikan laporan ini dan juga laporan selanjutnya. Penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada
khususnya.

Surabaya, 30 Maret 2006

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I : 1.1 PENDAHULUAN


1.1.1 Latar Belakang …………………………………………… 1
1.1.2 Tujuan Penulisan ………………………………………… 2
1.1.3 Metode Penulisan ………………………………………... 2
1.1.4 Lokasi Penulisan …………………………………………. 2
1.1.5 Sistematika Penulisan ……………………………………. 3

BAB II : 1.2 LANDASAN TEORI


1.2.1 Definisi ………………………………………………….. 4
1.2.2 Proses Kehamilan ……………………………………….. 4
1.2.3 Perubahan Fisiologis Wanita Hamil …………………….. 7
1.2.4 Lama Kehamilan ………………………………………… 11
1.2.5 Tanda dan Gejala Kehamilan ……………………………. 11
1.2.6 Diagnosis Banding Kehamilan ………………………….. 12
1.2.7 Tujuan Pemeriksaan dan Pengawasan Ibu Hamil ………. 13
1.2.8 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan ………………………… 13
1.2.9 Pemeriksaan Ibu Hamil …………………………………. 14
1.2.10 Nasihat-nasihat untuk ibu hamil ………………………... 14

BAB III : 1.3 TINJAUAN KASUS


1.3.1 Pengkajian Data …………………………………………. 24
1.3.2 Interprestasi Data Dasar ………………………………… 29

1.3.3 Diagnosa Potensial ………………………………………. 31


1.3.4 Tindakan Segera …………………………………………. 31
1.3.5 Rencana Tindakan dan Rasional ………………………… 31
1.3.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan …………………………. 32
1.3.7 Evaluasi ………………………………………………….. 34
BAB IV : 1.4 PENUTUP
1.4.1 Kesimpulan ……………………………………………… 36
1.4.2 Saran …………………………………………………….. 37

DAFTAR PUSTAKA 38

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan
kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan. Oleh
karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di
kemudian hari. ( Manuaba; 1998 )
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang
sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa
memandang lama dan lokasi kehamilannya.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan
salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan
AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang sangat
bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang
berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut harus
dapat ditekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi ditekan
menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk memastikan
keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabila ada
penyimpangan atau kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan
bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus dikuasai
oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin.
Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/ multigravida umumnya banyak masalah
yang berhubungan dengan kehamilannya karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil primigravida/ multigravida untuk
melakukan kemungkinan faktor resiko tinggi bisa ditemukan.

1.1.2 TUJUAN PENULISAN


a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan
dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. X G1IIP20002 Usia Kehamilan 39
Minggu di BPS BKIA Hj. Farida Hajri.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan fisiologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.

1.1.3 METODE PENULISAN


Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan
peristiwa dan gejala yang terjadi.
2. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustkaan.
3. Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas
kesehatan.

1.1.4 LOKASI DAN WAKTU


a. LOKASI
Asuhan Kebidanan ini disusun saat penulis melaksanakan praktek lapangan
di BKIA BPS Hj. Farida Hajri Surabaya.
b. WAKTU
Penyusunan asuhan kebidanan ini dilakukan pada saat jam kerja BKIA yaitu
pukul 08.00 – 12.00 WIB.

1.1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
lokasi dan waktu, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi konsep dasar kehamilan dan asuhan kebidanan
pada kehamilan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa
potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan
rencana tindakan dan evaluasi.
BAB IV Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
LANDASAN TEORI
A. KONSEP DASAR KEHAMILAN
1.2.1 Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. ( Buku Acuan Nasional Maternal dan
Neonatal, Sarwono Prawirohardjo: 89 ).

1.2.2 Proses Kehamilan


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur ( ovum ) dari indung
telur ( ovulasi ), yang ditangkap oleh umbai- umbai ( fimbriae ) dan masuk ke
dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta- juta sel mani ( sperma ) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
menggembung dari tuba falopii.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak ( oleh
rambut getar tuba ) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim
untuk selanjutnya bersarang ke ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
( implantasi ). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira- kira 6- 7
hari. Untuk menyuplai darah dan zat- zat makanan bagi mudigah dan janin,
dipersiapkan uri ( plasenta ).
Pembuahan ( konsepsi = fertilisasi )
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel
telur di tuba fallopii. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi
yang dapat melintasi zona pelusidadan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu zona
pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain.
Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri
atas acuan genetik dari wanita dan pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3
hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga
rahim oleh arus dan getaran silia serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tiba dalam
kavum uteri pada tingkat blastula.
Nidasi ( Implantasi )
Nidasi adalah masknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi.
Blastula dengan bagian yang berisi masa sel dalam akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi.
Itulah sebabnya, kadang- kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua ( tanda hartman ). Umumnya nidasi terjadi pada
dinding depan atau belakang rahim ( korpus ) dekat fundus uteri.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic
gonadotropin ( HCG ).
Pertumbuhan mudigah ( Embriogenesis )
Pertumbuhan mudigah ( embrio ) bermula dari lempeng embrional yang
selanjutnya berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan, yaitu :
 sel- sel ektodermal
 sel- sel mesodermal
 sel- sel entodermal
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga
dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas diantara ruang amnion dan
mudigah menjadi padat, disebut body stalk, yang merupakan jembatan antara
mudigah dengan dinding trofoblas. Body stalk kelak menjadi tali pusat.

Uri ( plasenta )
Uri berbentuk bundar atau oval; ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm,
berat 500-600 gram. Biasanya plasenta atau uri akan berbentuk lengkap pada
kehamilan kira- kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh
rongga rahim.
Perubahan- perubahan dan organoganasis yang terjadi pada berbagai
periode kehamilan.
Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
4 minggu 7.5-10 mm Rudimental mata, telinga, dan
hidung.
8 minggu 2.5 cm Hidung, kuping, jari- jemari
mulai dibentuk. Kepala
menekur ke dada.
12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas,
kelopak mata melekat, leher
mulai berbentuk, alat
kandungan luar terbentuk
namun belum berdiferensiasi.
16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna terbentuk
dan dapat dikenak, kulit tipis
dan warna merah.
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai
tumbuh di kepala, dan rambut
halus ( lanugo ) tumbuh di kulit.
24 minggu 30-32 minggu Kedua kelopak mata tumbuh
alis dan bulu mata serta kulit
keriput. Kepala besar. Bila lahir
dapat bernapas tetapi hanya
bertahan hidup beberapa jam
saja.
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi
verniks kaseosa. Bila lahir dapat
bernapas, menangis pelan dan
lemah. Bayi imatur.
32 minggu 40-43 minggu Kulit merah dan keriput. Bila
lahir kelihatan seperti orang tua
kecil.
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput.
Bayi prematur.
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin,
verniks kaseosa banyak, rambut
kepala tumbuh baik, organ-
organ baik.

1.2.3 PERUBAHAN FISIOLOGIK WANITA HAMIL


 Perubahan pada sistem reproduksi
Uterus
- Ukuran : Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut- serabut kolagennya
menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua.
- Berat : Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan ( 40 pekan ).
- Bentuk dan konsistensi : Pada bulan- bulan pertama kehamilan, bentuk
rahim seperti buah alpukat dan pada akhir kehamilan seperti bujur telur.
Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak ( soft ), disebut
tanda hegar.
- Posisi rahim dalam kandungan :
 Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi
 Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis
 Setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batas hati
- Vaskularisasi : Aa. Uterina dan Aa. Ovarika bertambah dalam diameter,
panjang dan anak- anak cabangnya. Pembuluh darah balik mengembang
dan bertambah.
- Serviks uteri : serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak
(soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick.
Indung telur ( Ovarium )
 Ovulasi terhenti
 Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut tanda chadwick.
Dinding perut ( Abdominal Wall )
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum.
Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan
ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba
bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.

 Perubahan pada organ dan sistem lainnya


Sistem Sirkulasi Darah
 Volume darah : volume darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak,
kira- kira 25%, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti
curah jantung ( cardiac output ) yang meningkat sebanyak ± 30%. Akibat
hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang
menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi
kordis. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati
cukup bulan.
 Protein darah : Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein,
albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan
meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-globulin dan
fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan hemoglobin : Hematokrit cenderung menurun karena
kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung
meningkat untuk memenuhi kebutuhan transpor O2 yang sangat
diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun
sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil.
Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat.
Dalam kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula
dengan produksi trombosit.
 Nadi dan tekanan darah : tekanan darah arteri cenderung menurun
terutama selama trimester kedua, dan kemudian akan naik lagi seperti
pada pra- hamil. Tekanan vena dalam batas- batas normal pada
ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester
pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata- ratanya 84 per menit.
 Jantung : Pompa jantung mulai naik kira- kira 30% setelah kehamilan 3
bulan dan menurun lagi pada minggu- minggu terakhir kehamilan.
Elektrokardiogram kadangkala memperlihatkan deviasi aksisi ke kiri.
Sistem Pernapasan
Wanita hamil kadang- kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal
ini disebabkan oleh usus yang tertekanke arah diafragma akibat pembesaran
rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita
hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan
dada.
Saluran Pencernaan
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual dan
muntah. Tonus otot- otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan
baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah sering terjadi,
biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi ( morning sickness ).
Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-
ligamen melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian.
Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin,
kalsium maternal pada tulang- tulang panjang akan berkurang untuk
memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan
kekurangan kalsium.
Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi :
 Muka : disebut masker kehamilan ( chloasma gravidarum )
 Payudara : puting susu dan areola payudara
 Perut : linea nigra, striae
 Vulva
Kelenjar Endokrin
 Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
 Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
 Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh

 Perubahan metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
1. Tingkat metabolik basal pada wanita hamil meninggi hingga 15-20%,
terutama pada trimester akhir.
2. Keseimbangan asam- alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi
alkali :
 Wanita tidak hamil : 155mEq/ liter
 Wanita hamil : 145 mEq/ liter
 Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/ liter
 Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/ liter
3. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat
kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
4. Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan
kuat, sering kencing, dan kadangkala dijumpai glukosuria yang
mengingatkan kita pada diabetes mellitus
Payudara ( mammae )
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat
teraba noduli- noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena- vena lebih
membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau diperas
keluar air susu jolong ( kolostrum ) berwarna kuning.

1.2.4 LAMA KEHAMILAN


Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan
dibagi atas 3 triwulan yaitu : kehamilan trimester I antara 0 – 12
minggu,kehamilan trimester II antara 12 – 28 minggu, kehamilan trimester III
antara 28 – 40 minggu.

1.2.5 TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN


( 1 ) Tanda- tanda presumtif :
 Amenorhoe ( tidak dapat haid ).
 Mual dan muntah
 Mengidam
 Tidak tahan suatu bau- bauan
 Pingsan
 Tidak ada selera makan
 Lelah
 Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar montgomery terlihat lebih membesar.
 Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
 Konstipasi atau obstipasi karena tonus otot- otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid.
 Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai
dimuka ( chloasma gravidarum ), areola payudara, leher dan dinding perut
( linea nigra = grisea ).
 Epulis : hipertrofi dari papil gusi.
 Pemekaran vena- vena ( varices ) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva
biasanya dijumpai pada trimester akhir.
( 2 ) Tanda- tanda kemungkinan hamil :
 Perut membesar
 Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi
dari rahim
 Tanda hegar
 Tanda Chadwick
 Tanda piscaseck
 Kontraksi- kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton - Hicks
 Teraba ballotement
 Reaksi kehamilan positif
( 3 ) Tanda pasti ( tanda positif ) :
 Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
 Denyut jantung janin.
 Terlihat tulang- tulang janin dalam foto- rontgen (USG).
1.2.6 DIAGNOSIS BANDING KEHAMILAN
Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau
penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan :
( 1 ) Hamil palsu : gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti amenorhoe, perut
membesar, mual, muntah, air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan
gerakan janin. Namun pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda-
tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif.
( 2 ) Mioma uteri : Perut dan rahim membesar, namun pada perabaan, rahim
terasa padat, kadang kala berbenjol- benjol. Tanda kehamilan negatif dan
tidak dijumpai tanda- tanda kehamilan lainnya.
( 3 ) Kista ovarii : Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada
pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif,
tanda- tanda kehamilan lain negatif.
( 4 ) Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin : Pada pemasangan kateter
keluar banyak air kencing.
( 5 ) Hemetometra : uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen
inperforata, stenosis vagina dan serviks.

1.2.7 TUJUAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN IBU HAMIL


Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu
dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu
dan anak yang sehat.
Tujuan khusus antara lain :
a. Mengenali dan menangani penyulit- penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyakit- penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
c. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
d. Memberikan nasihat- nasihat tentang cara hidup sehari- hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
1.2.8 JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
 Pemeriksaan pertama kali yang idealadalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat satu bulan.
 Periksa ulang 1 x sebulan bulan sampai kehamilan 7 bulan.
 Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
 Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
 Periksa khusus bila ada keluhan- keluhan.

1.2.9 PEMERIKSAAN IBU HAMIL


 Hubungan tua kehamilan ( bulan ), besar uterus, dan tinggi fundus uteri.
Akhir bulan Besar uterus Tinggi fundus uteri
1 Lebih besar dari biasa Belum teraba ( palpasi ).
2 Telur bebek Di belakang simfisis.
3 Telur angsa 1-2 jari di atas simfisis.
4 Kepala bayi Pertengahan simfisis- pusat.
5 Kepala dewasa 2-3 jari di bawah pusat.
6 Kepala dewasa kira- kira setinggi pusat.
7 Kepala dewasa 2-3 jari di atas pusat.
8 Kepala dewasa Pertengahan pusat- px.
9 Kepala dewasa 3 jari di bawah px/ setinggi
px.
10 Kepala dewasa sama dengan kehamilan 8
bulan namunmelebar ke
samping.

1.2.10 NASIHAT- NASIHAT UNTUK IBU HAMIL


Makanan ( Diet ) Ibu Hamil
Wanita hamil dan menyusui harus betul- betul mendapat perhatian
susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Zat- zat yang diperlukan: protein,
karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam- macam garam; terutama kalsium,
fosfor, dan zat besi (Fe); vitamin dan air.
Semua zat tersebut di atas kita peroleh dari makanan yang kita makan
sehari- hari dan pengobatan tambahan yang diberikan bila ada kekurangannya.
Yang penting diperhatikan sebenarnya yaitu:
1) Cara mengatur menu
2) Cara pengolahan menu makanan

Kebutuhan makanan sehari- hari ibu tidak hamil, ibu hamil dan menyusui :
Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil Menyusui
Kalori 2000 2300 3000
Protein 55 g 65 g 80 g
Kalsium (Ca) 0.5 g 1g 1g
Zat besi (Fe) 12 g 17 g 17 g
Vitamin A 5000 IU 6000 IU 7000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU 800 IU
Tiamin 0.8 mg 1 mg 1.2 mg
Riboflavin 1.2 mg 1.3 mg 1.5 mg
Niasin 13 mg 15 mg 18 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg 90 mg

MEROKOK
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih kecil.
Karena itu wanita hamil dilarang merokok.

OBAT-OBATAN
Prinsip : Jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan
terutama dalam triwulan I. Perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya
dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus dipertimbangakan
pemakaian obat-obtan tersebut.
LINGKUNGAN
Saat sekarang, bahaya polusi udara, air, dan makanan terhadap ibu dan anak
sudah mulai diselidiki seperti halnya merokok.

GERAK BADAN
Kegunaanya : Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah,
pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan
dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar.
Gerak badan di tempat :
 Berdiri – jongkok
 Terlentang – kaki diangkat
 Terlentang – perut diangkat
 Melatih pernapasan

KERJA
 Boleh bekerja seperti biasa
 Cukup istirahat dan makan teratur
 Pemeriksaan hamil yang teratur

BERPERGIAN
 Jangan terlalu lama dan melelahkan
 Duduk lama-statis vena (vena stagnasi) menyebabkan tromboflebitis dan
kaki bengkak
 Berpergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hipoksia, dan
tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara.

PAKAIAN
 Pakaian harus longgar, bersih, tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
 Pakailah kutang yang menyokong payudara.
 Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi.
 Pakaian dalam yang selalu bersih.
ISTIRAHAT DAN REKREASI
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik
untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik
dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan.

MANDI
Mandi diperlukan untuk kebersihan / higiene terutama perawatan kulit, karena
fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun lembut
/ringan. Jangan tergelincir di perigi dan jagalah kebersihannya. Douche dan mandi
berendam tidak dianjurkan.

KOITUS
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah :
 Sering abortus/ prematur
 Perdarahan pervaginam
 Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati
 Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang
 Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus – partus
prematurus.

KESEHATAN JIWA
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalianan, karena itu dianjurkan
bukan saja mealkukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk
menghadapi persalianan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalianan adalah
suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir
akan hal ini. Untuk itu, dokter harus diketahuinya karena kebodohan, rasa takut, dan
sebagiannya dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan, ini akan
mengganggu jalannya partus, ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. Untuk
menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien-penolong (dokter,bidan)
dan diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan :
 Menghilangkan ketidaktahuan
 Latihan-latihan fisik dan kejiwaan
 Mendidik cara-cara perawatan bayi
 Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologik

B. ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN


I. PENGKAJIAN DATA
Meliputi data subjektif ( yang didapatkan dari pernyataan pasien ) dan data
objektif ( yang didapatkan dari hasil pemeriksaan ). Yang termasuk data subjektif
adalah sebagai berikut :
1. Informasi biodata ibu dan suami, meliputi :
DATA IBU SUAMI
Nama ........ ........
Umur ........ ........
Agama ........ ........
Bangsa/ suku ........ ........
Pendidikan ........ ........
Pekerjaan ........ ........
Alamat ........ ........
No. Telp ........ ........
No.Register ........ ........

2. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi :


a. HPHT dan apakah normal
b. Gerak janin ( kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang
terjadi )
c. Masalah atau tanda- tanda bahaya
d. Keluhan- keluhan lazim pada kehamilan
e. Penggunaan obat- obatan ( termasuk jamu- jamuan )
f. Kekhawatiran- kekhawatiran lain yang dirasakan
Riwayat kehamilan yang sekarang dapat membantu untuk menentukan
umur kehamilan dengan tepat. Setelah mengetahui umur kehamilan, dapat
dilakukan konseling tentang keluhan kehamilan yang biasa terjadi dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi dengan lebih baik.

3. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi :


a. Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan aterm, persalinan
prematur, keguguran, persalinan dengan tindakan ( forsep, vakum, operasi
seksio sesaria )
b. Riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya
c. Hipertensi disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya
d. Berat bayi sebelumnya < 2.5 kg atau > 4 kg
e. Masalah- masalah lain yang dialami
Riwayat kebidanan yang lalu membantu anda mengelola asuhan pada
kehamilan ini (konseling khusus, tes, tindak lanjut dan rencana persalinan).

4. Riwayat kesehatan termasuk penyakit- penyakit yang diidap dahulu


dan sekarang, seperti :
a. Masalah-masalah cardiovaskuler
b. Hipertensi
c. Malaria
d. PMS atau HIV/AIDS
e. Imunisasi tetanus.
Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang dapat membantu mengidentifikasi
kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir.

5. Riwayat sosial ekonomi, meliputi :


a. Status perkawinan.
b. Respon orang tua dan keluarga terhadap kehamilan ini.
c. Riwyat KB.
d. Dukungan keluarga.
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga.
f. Kebiasaan makan dan gizi yang di konsumsi dengan fokus pada vitamin A
dan zat besi.
g. Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat atau
alkohol.
h. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari.
i. Tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan.
Riwayat sosial ekonomi ibu dapt membantu mengetahui sistem dukungan
terhadap ibu dan pengambilan keputusan dalam keluarga sehingga dapat
membantu ibu merencanakan persalinannya dengan lebih baik.

Sedangkan yang termasuk data objektif adalah :


1. Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi badan.
b. Berat badan.
c. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah
- Denyut nadi
- Suhu
2. Kepala dan leher
a. Edema di wajah.
b. Pada mata.
c. Mulut pucat.
d. Saluran limfe atau pembengkakan kelenjar tiroid.
3. Tangan dan kaki
a. Edema di jari tangan.
b. Kuku jari pucat.
c. Varices vena.
d. Reflek-reflek.
4. Payudara
a. Ukuran, simetris.
b. Puting payudara : menonjol/masuk.
c. Keluarnya kolostrum atau cairan lain.
d. Retraksi, dimpling.
e. Massa.
f. Nodus axilla.
5. Abdomen
a. Luka bekas operasi.
b. Tinggi Fundus Uteri (TFU), jika lebih dari 12 minggu.
c. Letak, peresentasi, posisi dan penurunan kepala (kalau > 36 minggu).
d. Djj (jika > 18 minggu).
6. Genital luar ( externa )
a. Varices
b. Perdarahan
c. Luka
d. Cairan yang keluar
e. Pengeluaran dari uretra dan seken
f. Kelenjar bartholin : bengkak (massa), cairan yang keluar.
7. Genital dalam ( interna )
a. Serviks meliputi : cairan yang keluar, luka ( lesi ), kelunakan, posisi,
mobilitas, tertutup atau membuka.
b. Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah.
c. Ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa ( pada trimester
pertama ).
d. Uterus meliputi : ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan, massa
( pada trimester pertama ).
8. Ekstremitas bawah
a. Oedema
b. Varices
9. Palpasi/ periksa raba, terdiri dari leopold I sampai leopold 4
a. Leopold I
- untuk menentukan usia kehamilan dan tinggi fundus uteri.
- untuk mengetahui bagian apa yang terletakdi atas fundus uteri.
b. Leopold 2
- untuk menentukan batas antra rahim kanan dan rahim kiri.
- pada letak bujur untuk menentukan dimana letak kepala berada, pada
letak lintang untuk menentukan dimana punggung berada.
c. Leopold 3
- untuk mengetahui apakah bagian bawah janin sudah masuk PAP atau
belum.
d. Leopold 4
- untuk menentukan seberapa bagian bawah janin yang sudah masuk
PAP, apabila bagian terendah janin belum masuk maka leopold 4 ini
tidak perlu dilakukan.

II. DIAGNOSA/ MASALAH DAN KEBUTUHAN


Berdasarkan semua hasil pemeriksaan kemudian dilakukan identifikasi yang
benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien.

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Mengidentifikasi diagnosa/ masalah potensial yang mungkin akan terjadi
berdasarkan masalah/ diagnosa yang sudah diidentifikasi.

IV. TINDAKAN SEGERA


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/ dokter, dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi pasien.

V. RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL


Merencanakan asuhan menyeluruh ynag rasional dengan temuan dari langkah
sebelumnya.
VI. PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN
Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman.
VII. EVALUASI
Mengevaluasi dari keefektifan asuhan yang diberikan, ulangi kembali proses
manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan
tetapi belum diteliti.
BAB III
TINJAUAN KASUS

NO. REGISTER : 562/05


BPS Hj. Farida Hajri

1.3.1 PENGKAJIAN DATA


A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama : Ny. X Nama suami : Tn. Y
Umur : 35 th Umur : 36 th
Agama : Islam Agama : Islam
Bangsa/ suku : Indonesia/ Jawa Bangsa/ suku : Indonesia/ Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Penyelam
Alamat rumah : Kali Mas Baru II/53 Alamat rumah : Kali Mas Baru II/53
No. Telp :-

2. Status perkawinan
 Perkawinan ke : I
 Usia Menikah : 22 th
 Lama Kawin : 13 th

3. Keluhan utama / Alasan kunjungan


Ibu mengatakan datang ke BPS kontrol rutin setiap minggu untuk
memeriksakan kehamilannya.

4. Riwayat penyakit sekarang


Ibu mengatakan datang ke BPS BKIA Hj. Farida Hajri untuk memeriksakan
kehamilnnya.
5. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun ataupun
menahun seperti : DM, Ashma, TBC, HT, Hepatitis.

6. Riwayat penyakit keluarga


Ibu mengatakan, dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular,
menurun ataupun menahun seperti HT, DM, TBC, Ashma, Hepatitis dan tidak
ada riwayat keturunan kembar.

7. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi.
 Menarche : 15 th
 Siklus/Lama : 28 hari, teratur 7 hari.
 Banyak : 2 – 3 kotex / hari.
 Warna / Bau : Merah segar / anyir.
 Keluhan : Disminorehoe (-), flour albus (-).
 HPHT : 16 – 06 – 2005
 HPL : 23 – 03 – 2006

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.


KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS
Ke UK Jenis Penolong Tmpt Penyt BBL Sex Hidup Mati Penyt ASI
Perk. KB
1 1 9 bln Spt.B Bidan Bps - 2200 L 12 th - - 7 bln Pil
1 2 9 bln Spt.B Bidan Bps - 2900 P 5 th - - 9 bln Suntik 3 bln
1 Hamil - - - - - - - - - - - -
ini

c. Riwayat kehamilan sekarang.


 Trimester I : ANC 1 kali di BKIA BPS Hj. Farida Hajri oleh
bidan. Keluhan saat UK 0 – 12 minggu ibu sering
kencing, mual kadang-kadang muntah.
 Trimester II : ANC 2 kali di BKIA BPS Hj. Farida Hajri oleh
bidan, saat kehamilan 12 – 28 minggu ibu
mendapatkan suntik TT. Ibu mendapatkan vit.C,
tablet.Fe dan tablet.calium selama ini ibu tidak
ada keluhan, penyuluhan yang didapat, kebutuhan
nutrisi ibu hamil.
 Trimester III : ANC 2 kali di BKIA BPS Hj. Farida Hajri oleh
bidan, ibu mendapatkan vit.C, kalsitar, B1, omega
dan keluhan saat ini sering kenceng-kenceng dan
punggung terasa sakit. Penyuluhan yang pernah
didapat : tanda – tanda persalinan, perawatan
payudara, cara menyusui yang benar.

8. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Nutrisi
Ibu mengatakan selama hamil makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu :
nasi, lauk-pauk, sayur. Minum ± 7 – 8 gelas / hr air putih, teh manis &
susu.
b. Eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1 x / hr, konsistensi lunak, tidak ada keluhan. BAK
± 5 – 6 x / hr, warna kunuing jernih, tidak ada keluhan.
c. Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang ± ½ - 1 jam / hr. Tidur malam ± 7 – 8 jam / hr,
tidak ada keluhan.
d. Aktivitas
Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri
tetapi mengurangi pekerjaan berat & jalan kaki di pagi hari.
e. Personal hygene
Ibu mengatakan mandi 2 kali/hr, gosok gigi 2 kali/hr, ganti baju 2 kali/hr,
keramas 3 kali/minggu.
f. Seksual
Ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seksual, apalagi pada usia
kehamilan 9 bulan.

9. Riwayat psikososial
Hubungan ibu dengan suami baik dan kooperatif dengan petugas.

10. Pola sosial budaya


Ibu dan suami berasal dari suku jawa, selama hamil, tidak ada pantangan
makan atau minum tertentu dan tidak pernah minum jamu.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan umum
- Keadaan umum: Baik
- Kesadaran : Composmenitis
- Postur tubuh : Lordosis
- Cara berjalan : Tegak, tidak pincang
- TB / Lila : 154 cm / 24,3 cm
- BB sebelum hamil : 53 kg
- BB saat hamil : 60 kg

b. Tanda-tanda vital
- Tensi : 120/70 mmHg
- Suhu : 36 ºC
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Infeksi
- Kepala : Tidak ada benjolan, kulit kepala nersih, rambut
lurus dan panjang.
- Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma.
- Mata : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterus palpegra tidak odema. Mata sebelah kanan
terkena katarak.
- Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
ada poliof, tidak ada seceret.
- Mulut dan gigi : Simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak terdapat gigi
palsu.
- Telinga : Simetris, tidak ada sekret menkopurulen.
- Leher : Tidak ada pembesaran kel.tyiroid, tidak ada
bendungan v.jugularis.
- Dada & payudara: Tidak ada retraksi, bentuk payudara simetris puting
susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae,
bersih, sudah keluar colostrum.
- Perut : Terdapat strie albican dan linea nigra, bentuk
membujur sesuai umur kehamilan.
- Genetalia : Tidak odema, tidak varices, tidak ada tumor, tidak
ada condiloma, tidak bhartoinitis, terdapat
pengeluaran cairan, merembes, agak keruh, ada
cicatrix.
- Anus : Tidak ada haemoroid, bersih, tidak ada varices.
- Eksteremitas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varises.
b. Palpasi
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan vena jugalaris.
- Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
- Mamae : Tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan, konsistensi
lunak, colostrum sudah keluar.
- Perut : Leopold I : TFU 3 jr bawah px (30 cm)
teraba bagian besar, lunak pada
fundus (bokong).
Leopold II : Teraba bagian datar, panjang,
keras seperti papan di sebelah,
kiri perut ibu. Di sebelah
kanan, teraba bagian kecil
janin.
Leopold III : Bagian terendah teraba keras,
bulat & melenting (kepala)
tidak dapat digoyangkan ( ).
Leopold IV : Kedua tangan tidak dapat
bertemu (divergen).
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing & ronchi.
Perut : DJJ (+) (12-11-12) terdenger jelas & teratur di sebelah kiri
bawah pusat perut ibu.
d. Perkusi
Reflek patella +/+

3. Pemeriksaan penunjang
Hb : Tidak dilakukan.

4. Kesimpulan
Ny. X G1IIP20002 Usia Kehamilan 39 Minggu, hidup, tunggal, let. Kep, intra uteri,
keadaan jalan lahir normal, K/U ibu baik.
1.3.2 INTERPRETASI DATA DASAR
DIAGNOSA :
Ny. X G1IIP20002 Usia Kehamilan 39 Minggu, hidup, tunggal, let. Kep, intra uteri.

MASALAH :
Masalah tidak ada.

KEBUTUHAN :
Memberikan HE tentang :
1. Informasi perubahan ibu hamil.
 Perubahan pada vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
esterogen sehingga tampak makin merah dan kebiru- biruan (tanda
chadwicks).
 Perubahan pada payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat lakatasi. Perkembangan payudara tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen,
progesteron, dan somatomammotropin.
 Perubahan pada sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O 2 yang meningkat,
ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.
 Perubahan pada sistem pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang
dapat menyebabkan : Pengeluaran air liur berlebihan, terjadi mual dan
pusing terutama pada pagi hari, muntah yang berlebihan disebut hiperemisis
gravidarum, progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan
dapat menyebabkan susah buang air besar.
 Perubahan pada kandung kencing
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunya kepala bayi pada hamil
tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
 Perubahan pada kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan
pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada strie
gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi
(cloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang.
 Perubahan pada metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan memberikan ASI.
2. Pola Nutrisi
Pada saat hamil pola makan ibu bertambah dan ibu harus banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna
merah atau kuning serta lauk-pauk (ikan, daging, telur, tempe dan tahu). Ibu
minum air putih sehari ± 8 gelas.
3. Pola istirahat
Pada saat hamil pola istirahat yaitu tidur malam ± 8 jam ( 21.00 – 05.00 ),
tidur siang ± 1 jam ( 14.00 – 15.00).
4. Personal Hygiene
Baik sebelum atau saat hamil ibu mandi ± 2 kali sehari, gosok gigi ± 3 kali
sehari sehabis makan, keramas ± 2 hari sekali, ganti baju 1 kali sehari tiap
sore dan ganti pakaian dalam ± 3 kali sehari karena sering kencing dan merasa
basah.
5. Tanda bahaya pada ibu hamil.
 Hiperemisis gravidarum
 Abortus imminen
 Abortus insipien
 Abortus inkonpletus
 Infeksi
 Missed abortiaon
 Mola hidostosa

1.3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL :


Masalah potensial tidak ada.

1.3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU


KOLABORASI :
Tidak membutuhkan tindakan segera karena sesuai hasil pemeriksaan kondisi ibu
dan janin cukup baik.

1.3.5 MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH


1. Lakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi therapeutik.
Rasional : Melakukan pendekatan dengan komunikasi therapeutik akan
menumbuhkan rasa percaya pasien kepada petugas dan pasien
dapat lebih kooperatif sehingga mudah dalam memberikan
pelayanan asuhan kebidanan.
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.
Rasional : Dengan pemeriksaan kehamilan standart 5 T kita dapat
mendeteksi dini kelainan kehamilan.
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu
mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin
terjadi dari kondisi saat ini.
4. Berikan tablet penambah darah dan tablet multi vitamin.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi untuk memberikan tambahan obat
kepada ibu, kesehatan ibu dan janin akan lebih terjamin.
5. Anjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur,
kondisi ibu dan janin akan menjadi lebih baik dan terkontrol.
5. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi.
Rasional : Dengan kontrol tepat pada waktunya kondisi ibu dan janin lebih
terpantau oleh tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tanda
bahaya kehamilan tidak akan terjadi.

1.3.6 PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN


1. Melakukan pendekatan melalui komunikasi therapeutik baik secara
verbal maupun non verbal ( sentuhan, kontak mata, dll ),
memperkenalkan diri pada ibu, berbicara sopan dan tidak menyinggung
pasien, mendengar segala keluhan ibu.

2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.


- BB : 60 kg
- TFU : 3 jari bawah px (30 cm).
- UK : 39 minggu.
- DJJ : (+) 12-11-12, puka.
- Tekanan darah : 120/70 mmHg
- Denyut nadi : 88 X/ menit
- Pernafasan : 20 X/ menit
- Suhu : 36 ºC
- Lila : 24,3 cm
- TB : 154 cm
- BB : sebelum hamil 53 kg
- TT : Boster.
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu.
a. Memberitahukan pada ibu bahwa kondisinya dan janin saat ini baik
b. Memberitahukan posisi janin dalam kandungan

4. Memberikan tablet tambah darah dan vitamin.


1. Siobion ( tablet tambah darah ) 1x1
2. Cargesik ( vitamin ) 2x1
3. Amoxillin (Antibiotik) 2x1

5. Menganjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur


Kedua obat tersebut harus diminum tepat pada waktunya, untuk tablet besi
sebaiknya diminum pada malam hari menjelang tidur karena dapat
menyebabkan mual, sedangkan vitamin diminum pada pagi hari setelah
sarapan.

6. Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 1 seminggu lagi


Pada trimester III ini sebaiknya ibu kontrol tiap 1 seminggu sekali.

1.3.7 EVALUASI
1. Melakukan tindakan melalui komunikasi therapeutik
Evaluasi : S : Ibu mengatakan mengerti dan dapat memahami apa yang
dijelaskan oleh petugas.
O : Ibu menyampaikan semua keluhannya pada petugas
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan

2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.


Evaluasi : S : Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O : Ibu menganggukan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan

3. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dengan


bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu.
Evaluasi : S : Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan

4. Memberikan tablet tambah darah dan vitamin.


Evaluasi : S : Dokter menyarankan kepada ibu untuk meminum obat yang
telah diberikan
O : Ibu tersenyum dan menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan

5. Menganjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur.


Evaluasi : S : Ibu mengatakan akan minum obat secara teratur
O : Ibu dapat menyebutkan kembali aturan minum obat dengan
benar
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan

6. Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-


waktu ada keluhan.
Evaluasi : S : Ibu mengatakan akan kontrol 1minggu lagi
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP

1.4.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. X dengan usia kehamilan
39 minggu di BPS BKIA Hj. Farida Hajri Surabaya. Dapat ditarik beberapa
kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan
dari ibu hamil sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat
diagnosa kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu
pada tinjauan pustaka & adanya perubahan serta keseimbangan dengan tinjauan
pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat
direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan
dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga masalah yang ada pada tinjauan
pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan akan tetapi
tidak dilaksanakan seperti perawatan payudara dalam kasus nyata hanya
dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan sendiri dirumah sesuai
petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pada Ny. X Kehamilan 39 minggu maka
sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Pada akhirnya klien bersedia untuk
kontrol 1 minggu lagi, keberhasilan dalam mengatasi masalah klien didukung
oleh beberapa faktor diantranya sarana yang memadai, adanya tindakan yang
komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk melakukan ANC.
1.4.2 SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus
meningkatkan kemampuan & keterampilan yang dimiliki serta harus memiliki
kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.

2. Bagi klien.
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar
keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien
dapat terpecahkan.

3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih
memperhatikan & memberikan bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada
umumnya serta supaya melengkapi buku-buku yang ada di perpustakaan yang
merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.

4. Bagi rumah sakit.


Rumah sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang sudah ada
dan selalu berusaha untuk memberikan pelyanan yang terbaik untuk pasien.
DAFTAR PUSTAKA

 Mochtar, Rustam, “ Sinpsis Obstetri ” , ECG. Jakarta : 1998.


 Manuaba “ Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga Berencana untuk
Pendidik Bidan ”, Penerbit buku kedokteran, Jakarta : 1998.
 Prawirohario, Sarwono, “ Asuhan Maternal dan Nonatal ”, YBPSP, Jakata : 2002.
 Sastrawinata, Sulaiman, “Obstetri Fisiologi “, Fakultas kedokteran Universitas
Padjajaran Bandung, Bandung : 1993.
 Varney, Helen, “ Buku Saku Bidan “, Penerbit buku kedokteran, Jakarta : 2001.

Anda mungkin juga menyukai