Anda di halaman 1dari 31

ANALISA JURNAL EBN (EVIDANCE BASED NURSING)

Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung Pada


Ibu Hamil Trimester III

Disusun oleh :

Kelompok VI

1. Agun Tresna Satria 11232141

2. Eros Rosi Rostiani 11232152

3. M. Nurahadian A. P 11232203

4. Nur Halimah 11232147

5. Sirli Rara Amelia 11232146

6. Windy Nidya Sugiardi 11232144

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Analisa Jurnal EBN (Evidance Based Nursing) Maternitas” dengan menganalisis
jurnal tentang pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata ajar Keperawatan Maternitas
dalam Program Studi Pendidikan S1 Keperawatan di STIKes PERTAMEDIKA.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hanik selaku dosen
kordinator mata kuliah Maternitas yang membimbing dan mengarahkan kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat dapat menambah, memperluas, dan


memperkaya pengetahuan perawat dalam Analisa Jurnal EBN (Evidance Based
Nursing) terutama Maternitas. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan. Untuk itu kelompok berterima kasih bila terdapat
masukan yang konstruktif sebagai perbaikan makalah berikutnya.

Jakarta, 14 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 2

BAB II ANALISA JURNAL ............................................................................ 3

A. Jurnal Utama ........................................................................................ 3

B. Jurnal Pendukung ................................................................................. 3

C. Analisa PICO ....................................................................................... 4

BAB III TINJAUAN TEORI ............................................................................. 9

A. Kehamilan Trimester III ......................................................................... 9

B. Prenatal Yoga ......................................................................................... 13

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 16

A. Kesimpulan ............................................................................................... 26

B. Saran ......................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan menyebabkan berbagai perubahan dan penyesuaian


pada wanita. Perubahan sistem tubuh ibu selama kehamilan memerlukan
penyesuaian, baik fisik maupun mental. Tekad ibu untuk menanggung
ketidaknyamanan yang terkait dengan perubahan ini memerlukan
penyediaan terapi atau obat. Jika ketidaknyamanan ini tidak ditangani
dengan baik dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil, sehingga
diperlukan sumber yang jelas tentang cara mengatasi ketidaknyamanan
selama kehamilan (Aida Fitriani, 2022)

Postur tubuh yang tidak tepat dimasa kehamilan dapat berakibat


peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada tulang
belakang, pelvis dan sendi penahan-berat, sehingga hal ini dapat membawa
dampak pada peningkatan rasa nyeri dan sakit. Pada suatu kajian yang
dilakukan oleh Bullock et al pada tahun 1991 menemukan bahwa sekitar
88,2% wanita mengalami nyeri punggung pada beberapa tahapan
kehamilan. Ketika diajukan pertanyaan pada masa gestasi antara minggu
ke-14 dan minggu ke-22, sebanyak 62% wanita melaporkan menderita
nyeri punggung. (Brayshaw, 2008)

Pentingnya latihan fisik relaksasi senam hamil dapat bermanfaat


untuk mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat
bertambahnya beban pada ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul
akibat perubahan bentuk tubuh, memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, sehingga dapat mencegah atau
mengatasi keluhan nyeri di punggung bawah. (Saminem, 2009)

Prenatal yoga merupakan upaya promotif dan preventif untuk


meningkatkan kesehatan ibu agar dapat menyesuaikan diri dengan

3
pergantian raga serta psikologis sepanjang kehamilan serta mempersiapan
proses persalinan. Prenatal yoga diiringi oleh bunda hamil mulai trimester
2, dicoba tiap selasa serta jumat sepanjang 90 menit. Tiap tahap diawali
dari latihan pranayama (pernafasan), latihan asana serta kegel. Pada bagian
akhir dilakukan latihan relaksasi dan afrmasi positif. Hasil yang bisa
disimpulkan dari aktivitas ini merupakan meningkatnya kebugaran raga
bunda hamil dan tingkatkan kesiapan psikologis.(Bara, 2021)

Yoga dalam kehamilan dapat menjaga elastisitas dan kekuatan


ligament panggul, pinggul dan otot kaki sehingga mengurangi rasa nyeri
yang timbul saat persalinan serta memberikan ruang untuk jalan lahir,
meningkatkan kenyamanan ibu pada 2 jam pasca salin dan mengurangi
resiko persalinan lama. Otot-otot sekitar panggul akan dibuat lebih kuat
dan elastic sehingga peredaran darah menjadi lancar sehingga mengurangi
rasa nyeri panggul dan punggung selama kehamilan serta memperlancar
proses persalinan. (Dr. Farid Husin, 2014)

Berdasarkan survey pada bulan November 2018 di klinik Krakatau


Bandar Lampung dari 10 ibu hamil trimester III melalui wawancara
terdapat 7 (70%) nyeri punggung dan 3 (30%) yang tidak nyeri punggung.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka tujuan dari analisis jurnal ini adalah
untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan nyeri
punggung pada ibu hamil trimester III.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui tentang manfaat Tindakan Fototerapi


terhadap penuruan penurunan biliribun.

2. Tujuan Khusus

a. Menambah wawasan pengetahuan tentang prenatal yoga.

4
b. Mengetahui perbedaan dan pengaruh penatalaksanaan prenatal
yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

5
BAB II

ANALISA JURNAL

A. Jurnal Utama

1. Judul Jurnal : Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Pengurangan Nyeri


Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III
2. Peneliti : Nur Alfi Fauziah, Riona Sanjaya, dan Riska Novianasari.

3. Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil di


Klinik Krakatau Bandar Lampung.

4. Sampel : Penelitian ini menggunakan ibu hamil trimester III dan yang
mempunyai keluhan nyeri punggung sebanyak 30 responden.
5. Tehnik Sampling : Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam
Penelitian ini menggunakam Accidental Sampling.

6. Desain Penelitian : Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan


pendekatan one grup pre-test and post-test.

7. Instrumen Penelitian : Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


data primer.

8. Uji Statistik : Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, analisis
univariat dan bivariat. Untuk analisis bivariat menggunakan uji paired
samples T test.

B. Jurnal Pendukung
1. Judul Jurnal : “Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Nyeri Punggung pada
Ibu Hamil Trimester III.”
2. Peneliti : Siskana Dewi Rosita, Reni Purbanova, dan Dwi Siswanto.

3. Populasi : seluruh ibu hamil trimester III di Griya Sehat Bidan Siska.
4. Sampel : besar sampel adalah 20 orang ibu hamil trimester III.

6
5. Tehnik Sampling : Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah simple random Sampling.
6. Desain Penelitian : pra eksperimen one group pra-post test design.
7. Instrumen Penelitian

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer.


8. Uji Statistik :

Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring dan tabulating


dengan analisa data menggunakan Spearman Rank.

C. Analisa PICO (Analisa Jurnal Utama)

1. Problem

Diantara wanita yang mengalami nyeri punggung selama kehamilan,


sekitar 16% telah melaporkan lokasi nyeri punggung selama 12 minggu
kehamilan pertama, 67% pada minggu ke-24, dan 93% pada minggu ke-
36 (Kristiansson, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 869
ibu hamil di Amerika Serikat, Inggris, Norwegia dan Swedia menunjukan
prevalensi nyeri punggung bawah pada ibu hamil sekitar 70-86%
(Gutke,2017). Hasil penelitian Ramachandra (2017) di India menyatakan
bahwa prevalensi nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III yaitu
33,7% terjadi pada 261 wanita hamil. Prevalensi nyeri punggung bawah
di Indonesia sebesar 18%. Prevalensi Low Back Pain (LBP) meningkat
sesuai dengan bertambahnya usia dan paling sering terjadi pada usia
dekade tengah dan awal empat decade (Fitrina, 2018)

Yoga pada kehamilan bermanfaat dalam menjaga kesehatan emosi


dan fisik. Ketika seorang wanita hamil melakukan latihan secara teratur
(3 kali setiap minggu selama 10 minggu kehamilan), dapat menjaga
elastisitas dan kekuatan ligament panggul, pinggul dan otot kaki sehingga
mengurangi rasa nyeri yang timbul saat persalinan serta memberikan

7
ruang untuk jalan lahir, meningkatkan kenyamanan ibu pada 2 jam pasca
salin dan mengurangi resio persalinan lama. Otot-otot sekitar panggul
akan dibuat lebih kuat dan elastic sehingga peredaran darah menjadi
lancar sehingga mengurangi rasa nyeri panggul dan punggung selama
kehamilan serta memperlancar proses persalinan. Yoga pun melatih
dalam pengatur ritme nafas, sehingga membiasakan (Dr. Farid Husin,
2014)

2. Intervention

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengukuran nyeri punggung


menggunakan alat ukur lembar observasi dengan skala ukur interval skor
1 – 10. Nyeri punggung yaitu nyeri punggung yang dirasakan ibu hamil
trimester III sebelum atau sesudah prenatal yoga. Dan untuk pengukuran
prenatal yoga dilakukan dengan alat ukur matras, yaitu kegiatan senam
berupa prenatal yoga yang dilakukan ibu hamil.

Dari hasil ukur univariat tergambar hasil dari penurunan skala nyeri
punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dilakukan prenatal yoga
didapatkan bahwa dari 30 responden skala nyeri 0 sebanyak 0 (0%) ibu
hamil, skala nyeri 1-3 sebanyak 16 (53,33%) ibu hamil, skala nyeri 4-6
sebanyak 14 (46,67%) ibu hamil, skala nyeri 7-9 sebanyak 0 (0%) ibu
hamil, skala nyeri 10 sebanyak 0 (0%) ibu hamil. Dan gambaran hasil
dari penurunan skala nyeri punggung pada ibu hamil trimester III setelah
dilakukan prenatal yoga didapatkan bahwa dari 30 responden skala nyeri
0 sebanyak 0 (0%) ibu hamil, skala nyeri 1-3 sebanyak 21 (70%) ibu
hamil, skala nyeri 4-6 sebanyak 9 (30%) ibu hamil, skala nyeri 7-9
sebanyak 0 (0%) ibu hamil, skala nyeri 10 sebanyak 0 (0%) ibu hamil.

3. Comparison

a. Judul Jurnal : “Kombinasi Teknik Effleurage dan Terapi akupresur


untuk Menurunkan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil.”

8
b. Peneliti : Arini Purnama Sari dan Farida.
c. Populasi : ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung.
d. Sampel : Sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 24 orang.

e. Tehnik Sampling : Teknik pengambilan sampel menggunakan


purposive sampling dengan kriteria inklusi: ibu hamil trimester III,
mengalami nyeri punggung, tidak menggunakan terapi farmakologi
selama penelitian, bersedia menjadi responden, kriteria ekslusi:
kehamilan patologis, tingkat nyeri sangat berat.
f. Desain Penelitian : metode quasi experiment, rancangan design one
group pretest dan posttest.

g. Instrumen Penelitian :

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.


Prosedur pengumpulan ini terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya: editing, coding, data entry, melakukan teknik
analisis
h. Uji Statistik :
Pengumpulan data dilakukan bulan Mei-Agustus 2021. Pengambilan
data menggunakan kuesioner intensitas nyeri numeric VAS (Visual
Analog Scale) intensitas (0-10). Teknik effleurage massage dilakukan
dengan posisi miring kanan, kemudian dilanjutkan terapi akupresur
dengan penekanan titik, meridian BL 23 dilakukan selama 3 kali
seminggu. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.
i. Hasil Penelitian :
Terdapat penurunan rerata nyeri punggung sebelum yaitu 2,83 dan
setelah 1,46 dengan nilai rerata selisih 1,37. Hasil uji Wilcoxon
diperoleh nilai p<0,0001. Kombinasi Teknik effleurage massage dan
terapi akupresur dapat menurunkan nyeri punggung ibu hamil
trimester III.
Teknik effleurage massage dan terapi akupresur
merupakan terapi non farmakologik yang aman, tidak menimbulkan

9
efek samping, tidak mengeluarkan biaya dan dapat dilakukan sendiri
atau dibantu oleh orang lain yang telah mendapat pelatihan
tersetifikasi. Ada beberapa teknik pijatan effleurage yang dapat
diberikan salah satunya adalah metode usapan ringan yang membuat
tubuh menjadi rileks. Untuk terapi akupresur biasanya menggunakan
titik meridian bledder 23 yang di terletak pada spinousus vertebrata
lumbalis ke-2 dimana pada penekanan titik ini memberikan manfaat
memperkuat tulang punggung bawah (Johan, 2009)
Prenatal Yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi dari
yoga klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik ibu hamil.
Berlatih yoga pada masa kehamilan trimester III juga merupakan
salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan
mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan membantu proses
persalinan. Prenatal Yoga alternative terapi non farmakologis yang
dapat menurunkan nyeri, (Sindu, 2019)
Diantara prenatal yoga dan kombinasi Teknik effeurage massage
dan terapi akupuntur, keduanya sama-sama memiliki manfaat yang
signifikan dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil
trimester III. Pilihan antara kedua pendekatan ini bisa tergantung
pada preferensi pribadi, ketersediaan sumber daya di sekitar, dan
kondisi fisik serta kesehatan individu. Beberapa ibu hamil mungkin
menemukan manfaat yang lebih besar dengan salah satu pendekatan
dibandingkan yang lain. Mungkin juga baik untuk mencoba keduanya
secara bergantian atau bahkan mengombinasikan keduanya jika
memungkinkan, dengan pengawasan dan saran dari profesional
kesehatan yang tepat.

4. Outcome
Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian mengatakan bahwa
pengaruh skala nyeri punggung pada ibu hamil dengan melakukan
prenatal yoga sebesar 0,367 dengan standart deviasi 0.615 hasil uji

10
statistic dengan menggunakan uji T pair dependent mendapatkan nilai
signifikan 0.003 lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III di klinik Krakatau Bandar Lampung Provinsi
Lampung Tahun 2019 dan pengaruh prenatal yoga paling kecil 0,137
serta pengaruh prenatal yoga paling besar 0,596.
Dijelaskan juga oleh Yi-Chin Sun dkk, 2010 bahwa perempuan yang
mengikuti kelas prenatal yoga mengalami sedikit ketidaknyamanan fisik
selama hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengikuti
kelas prenatal yoga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu
hamil termester III.
Prenatal Yoga merupakan olahraga yang didesain khusus bagi ibu
hamil untuk mempersiapkan dalam menghadapi persalinan dengan cara
melatih pernafasan, sikap tubuh, dan melatih otot-otot. Prenatal Yoga
mempunyai banyak manfaat bagi ibu hamil selain membuat ibu hamil
sehat dan bugar, senam hamil juga mempunyai manfaat salah satunya
untuk mengurangi ketegangan otot yang dapat menyebabkan rasa nyeri di
punggung dan pinggang. Prenatal yoga juga merupakan salah satu upaya
mengunangi nyeri punggung pada kehamilan selain dengan cara
pengobatan (farmakologi). Dengan juga melakukan body mekanik yang
benar pada kehamilan yakni suatu sikap tubuh yang baik untuk
menyesuaikan perubahan tubuh pada ibu hamil terutama tulang
punggung yang lordosis sehingga ibu hamil tetap bisa menjalani proses
kehamilan dengan minim keluhan seperti nyeri tulang belakang dan
mempersiapkan persalinan yang sehat, nyaman, lacar dan minim trauma.

11
BAB III
TINJAUAN TEORITIS

A. Kehamilan Trimester III

1. Kehamilan
Kehamilan (graviditas) yaitu dimulai dengan konsepsi dan berakhir
dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir pada
saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007).
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik
maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga.
(YBP-SP, 2006)
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
terbagi atas 3 trimester yaitu:
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester
kedua organ telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin
masih diragukan. Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir
telah viable (dapat hidup). Tanda pasti kehamilan dapat dilihat dari gejala
dan tanda yang dirasakan oleh ibu seperti amenorhea, nausea, emesis,
anoreksia, dan juga gerakan janin yang sudah mulai terasa pada kehamilan
18 minggu. Tetapi juga dapat dipastikan dengan menggunakan
ultrasonografi (Sarwono, 2007).

2. Antenatal care
Menurut Depkes RI tahun 1997, Antenatal care adalah pelayanan
kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa kehamilan. Antenatal

12
care adalah pengawasan terhadap lbu hamil dengan mempersiapkan
sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal. (Prawiroharjo, S, 1994)
Antenatal Care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Tujuan khusus pelayanan antenatal care :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembangbayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.

3. Tanda bahaya kehamilan pada Trimester III


Menurut Saifudin tahun 2006 mengatakan bahwa tanda bahaya
kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa janin
yang dikandungnya. Tanda - tandanya antara lain :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat, menetap, dan tidak menghilang
c. Perubahan tanda-tanda vital secara tiba-tiba
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bayi kurang bergerak seperti biasa
f. Pembengkakan pada wajah dan tangan
Penyebab ketidaknyamanan pada ibu hamil Trimester III adalah

13
sebagai berikut:
1) Pusing : Penyebab yang mengakibatkan pusing yaitu adanya kontraksi,
ketegangan otot, dan keletihan. Selain itu, ada pengaruh hormon,
tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler kongesti hidung,
dinamika cairan saraf yang berubah dan alkholis pernafasan ringan.
Cara mencegah yaitu tehnik relaksasi, memasase leher dan otot bahu,
penggunaan bungkusan hangat atau es ke leher, istirahat, mandi air
hangat. (Dewi, 2010)
2) Sering BAK : Penyebab sering BAK adalah adanya tekanan uterus atas
kandung kemih, nokturia akibat ekskresi sodium yang meningkat
dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan, air dan sodium
tertangkap di dalam tungkai bawah selama siang hari karena statis
vena, sedangkan pada malam hari terdapat kembali vena yang
meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output. Cara
mencegahnya yaitu penjelasan mengenai sebab-sebabnya, kosongkan
kandung kemih saat terasa dorongan untuk berkemih, perbanyak
minum pada siang hari, kurangi minum mendekati waktu tidur pada
malam hari untuk mencegah nocturia, batasi minum bahan diuretik
alamiah. (Dewi, 2010)
3) Diare : Penyebab diare mungkin dari hormon, mungkin dari makanan,
efek samping dari infeksi virus. Cara mencegahnya adalah cairan
pengganti rehidrasi oral, hindari mkanan berserat tinggi-sereal kasar,
buah-buahan, sayur-sayuran, laktosa yang mengandung makanan,
makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupaan gizi.
(Pusdiknakes, 2003)
4) Edema : Edema disebabkan peningkatan kadar sodium dikarenakan
pengaruh hormonal, kongesti sirkuler pada ekstremitas bawah,
peningkatan permeabilitas kapiler, tekanan dari pembesaran uterus
pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferiora ketika
berbaring. Cara mencegah hindari posisi berbaring terlentang, hindari
posisi berdir untuk waktu yang lama istirahat dengan berbaring miring

14
kekiri, dengan kaki agak ditinggikan, tinggikan kaki jika dapat, jika
perlu sering melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri,
angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari kaos kaki yang ketat
atau tali atau pita yang ketat pada kaki, lakukan senam (latihan) secara
teratur. (Pusdiknakes, 2003)
5) Hemoroid : Penyebab konstipasi tekanan yang meningkat dari uterus
gravid terhadap vena hemorrhoidal, dukungan yang tidak memadai
pada vena hemoroid di area anorectal, kurangnya klep dalam
pembuluh-pembuluh ini yangh berakibat pada perubahan secara
langsung pada aliran darah, statis, gravitas, tekanan yang meningakat
dalam vena panggul, kongesti vena, pembesaran vena-vena
hemmorrid. Cara mencegah hindari konstipasi, makan makan berserat,
gunakan kompres es, kompres hangat, atau sitz bath. Dengan perlahan
masukan kembali ke dalam rektum jika perlu.
6) Keputihan : Penyebab hiperplasia mukosa vagina, peningkatan
produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen. Cara mencegah tingkatkan kebersihan
dengan mandi setiap hari, memakai pakaian dalam yang terbuat dari
katun lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian dalam dan pantyhose
yang terbuat dari nilon.
7) Konstipasi : Penyebab peningkatan kadar progesteron yang
menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat, penurunan motilitas
sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, penyerapan air dari kolon
meningkat, tekanan dari uterus yang membesar pada usus, suplemen
zat besi, diet, kurang senam, penurunan kadar cairan.Cara mengatsi
istirahat cukup, senam, membiasakan buang air secara tertaur, buang
air besar segera setelah ada dorongan, tingkatkan intake cairan, minum
cairan dingin atau panas (terutama pada saat perut kosong).
(Pusdiknakes, 2003)
8) Perut kembung : Penyebab pemotolitas gastrointestinal menurun yang
menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan (8

15
progesteron/9 motilitin), penekanan dari uterus yang membesar
terhadap usus besar, masuk angin. Cara mengatasi hindari makanan-
makanan yang mengandung gas, mengunyah makanan secara
sempurna, lakukan senam secara teratur, pertahankan saat kebiasaan
buang air besar yang normal. (Pusdiknakes, 2003)
9) Sakit punggung atas atau bawah : Penyebabnya adalah kuratur dari
vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar,
spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf, penambahan ukuran
payudara, kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage
didalam sendi-sendi besar menjadi lembek, keletihan, mekanisme
tubuh yang kurang baik, yakni menempatkan beban tegangan pada
punggung, dan bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang
dengan membungkuk, dan bukan dengan berjongkok. rongga panggul,
postur tubuh, memperkuat otot punggung dan kaki (Suananda, 2018).

B. Prenatal Yoga

1. Pengertian Yoga

Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya untuk memikul


atau bergabung bersama. Definisi dan gerakan yoga ditemukan dalam
kitab Yoga Sutra yang ditulis oleh Rsi Patanjali pada 3000 SM yang
merupakan seorang guru besar dan fisioterapi India. Yoga merupakan
kombinasi antara olah tubuh dan peregangan dengan nafas dalam dan
meditasi. Yoga didesain untuk meregangkan otot dan menjaga fleksibilitas
tulang belakang dan sendi. Yoga dilakukan dengan pernafasan dalam
sehingga meningkatkan aliran oksigen ke otak sehingga dapat mengurangi
kecemasan, depresi, gangguan psikologis dan gejala nyeri termasuk nyeri
punggung bawah (Field, 2011).

Prenatal yoga merupakan kombinasi gerakan senam hamil dengan


gerakan yoga antenatal yang terdiri dari gerakan penafasan (pranayama),
posisi (mudra), meditasi dan relaksasi yang dapat membantu kelancaran

16
dalam kehamilan dan persalinan. (Rusmita, 2015)

Menurut Rafika (2018), prenatal yoga (yoga selama kehamilan)


merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan
dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan
ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan.

2. Manfaat Prenatal Yoga

a. Membantu mengatasi nyeri punggung dan mempersiapkan fisik


dengan memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligamentligamen, otot dasar panggul yang berhubungan dengan
proses persalinan.

b. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selamakehamilan dan


bersalin dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil,
mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat
bertambah besarnya perut.

c. Relaksasi dan mengatasi stres. Memperoleh relaksasi tubuh yang


sempurna dengan memberi latihan kontraksi dan relaksasi. Relaksasi
yang sempurnna diperlukan selama hamil dan selama persalinan

d. Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peran penting


dalam persalinan dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh
yang diatasi dengan nafas dalam, selain itu juga untuk mengatasi nyeri
saat his.

e. Untuk meningkatkan sirkulasi darah (Mandriwati,2011; Suananda,


2018)

3. Syarat Prenatal Yoga

a. Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan


dan minta nasihat dokter atau bidan.

b. Latihan baru dapat dimulai setelah usia kehamilan 22 minggu.

17
c. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-batas
kemampuan fisik ibu.

d. Latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin.

e. Latihan tidak menekan area perut dengan tidak melakukan latihan


untuk otot perut dan menghindari posisi tengkurap.

f. Latihan tidak meregangkan area perut dengan tidak melakukan


gerakan melenting ke belakang atau backbend berlebihan.

g. Latihan tidak memutar area perut (Mandriwati 2011; Suananda, 2018)

4. Kontraindikasi Prenatal Yoga

a. Anemia

b. Hyperemesis gravidarum

c. Kehamilan ganda

d. Sesak nafas

e. Tekanan darah tinggi

f. Nyeri pubis dan dada

g. Mola hidatidosa

h. Perdarahan pada kehamilan

i. Kelainan jantung

j. PEB (Preeklampsia Berat) (Mufdlilah, 2009)

5. Gerakan Prenatal Yoga


Gerakan prenatal yoga menurut Suananda (2018) dalam Cahyani (2019),
yaitu :
1. Latihan pemusatan perhatian (centering)
Pemusatan perhatian penting untuk mengawali latihan. Ketika

18
memulai yoga, kemungkinan ibu masih memikirkan banyak hal, jadi
ibu perlu memusatkan perhatian, memenangkan pikiran dan fokus
pada yoga. Selalu gunakan kata-kata positif untuk mengembalikan
ketenangan, semangat, kepercayaan diri, dan kenyamanan ibu.

Gambar 2.1 Latihan Pemusatan Perhatian (Centering)


2. Pernapasan (pranayama)
Pranayama perlu dilatih karena pernapasan merupakan salah satu
faktor penting untuk berhasil menenangkan pikiran dan mengejan
saat melahirkan. Pernapasan yang nyaman membawa oksigen ke
dalam tubuh dan membuat ibu tetap segar. Setiap gerakan yoga
disertai dengan pernapasan, yaitu dengan menutup mulut, lalu tarik
napas, lalu hembuskan dengan lembut
3. Gerakan pemanasan (warming up)
Pemanasan merupakan persiapan pada tubuh untuk melakukan
tindakan selama yoga. Hindari gerakan berat karena tubuh belum
siap. Pemanasan adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan
bagian tubuh.
4. Gerakan inti
1) Stabilisasi
Perubahan beban di dalam tubuh akan membuat perubahan
dalam kestabilan badan. Gerakan ini berfungsi untuk menstabilkan
rongga panggul, postur tubuh, memperkuat otot punggung dan kaki.
Gerakan stabilisasi adalah sebagai berikut:
a. Mountain pose (tadasana)
Postur berdiri yang nyaman dan stabil selama hamil, beri
jarak antar kaki sesuai kenyamanan ibu

19
Gambar 2.2 Mountain Pose (Tadasana)
b. Tree pose (Vrksasana)
Menekuk lutut kiri dan letakkan telapak kaki kiri di betis
atau paha di dalam kaki kanan. Satukan kedua telapak tangan
di depan dada. Tahan agar tubuh tetap seimbang

Gambar 2.3 Tree Pose (Vrksasana)


c. Cow pose-cat pose (bitilasana marjarisana)
Melakukan posisi seperti merangkak. Tarik napas,
mengangkat kepala sedikit, jauhkan bahu dan telinga, lalu
tulang ekor diarahkan sedikit ke atas. Setelah itu keluarkan
napas, menundukkan kepala, menurunkan tulang ekor ke
arah dalam. Posisi ini dapat membantu ibu menstabilkan
tulang belakang.

Gambar 2.4 Cow Pose - Cat Pose (Bitilasana Marjarisana)

20
2) Peregangan
Peregangan penting dilakukan untuk merelaksasi otot
karena dapat menjaga kelenturan sendi pada tulang belakang dan
memberi ruang pada rongga dada. Gerakan peregangan
diantaranya yaitu :
a. Peregangan Otot Leher
Peregangan ini dapat dilakukan dengan posisi duduk
maupun berdiri. Pertama mengangkat tangan kanan dan
meletakkan di telinga kiri. Regangkan ke sisi kanan lalu
lakukan ke sisi sebaliknya. Gerakan ini dapat meregangkan
otot yang berada dibagian leher

Gambar 2.5 Peregangan Otot Leher

b. Standing lateral stretch (ardhakati chakrasana)


Posisi berdiri dengan membuka kedua kaki selebar
panggul. Tarik napas, mengaitkan jari pada tangan kanan dan
kiri lalu angkat ke atas. Mengeluarkan napas dan tangan
diarahkan ke kanan dan kiri tubuh lalu tahan beberapa saat.

Gambar 2.6 Standing Lateral Stretch (Aardhakati Chakrasana)

21
c. Triangle pose (trikonasana)
Buka kedua kaki lebar, salah satu kaki menghadap ke
depan. Putar kaki lainnya ke arah luar, panggul dan perut
tidak ikut berputar. Lalu tarik napas dan buka kedua tangan
ke samping.

Gambar 2.7 Triangle Pose (Trikonasana)


d. Revolved head to knee pose (parivrtta janu sirsasana)
Duduk dan lebarkan kedua kaki. Tekuk lutut kiri ke
arah dalam lalu dekatkan tumit ke paha bagian dalam.
Letakkan tangan kiri di lantai. Tarik napas dan angkan
tangan kanan ke atas lalu arahkan ke kiri. Setelah itu
lakukan kearah sebaliknya.

Gambar 2.8 Revolved Head to Knee Pose (Parivrtta Janu Sirsasana)

e. Twisting variation (janu sirsasana)


Duduk dan lebarkan kedua kaki. Tekuk lutut kanan ke
arah dalam, letakkan tangan kanan di depan lutut kanan.
Tarik napas, tegakkan tulang belakang lalu keluarkan napas
dan secara perlahan putar badan ke kiri dan kanan

22
Gambar 2.9 Twisting Variation (Janu Sirsasana)

23
f. Peregangan otot pinggang
Tidur dengan posisi terlentang dan menekuk lutut,
telapak tangan arahkan ke bawah di samping badan. Angkat
pinggang secara perlahan, dilakukan sebanyak 8 kali.

Gambar 2.10 Peregangan Otot Pinggang


g. Peregangan lutut
TIdur dengan posisi terlentang terlentang, tekuk lutut
kanan. Gerakan lutut kanan secara perlahan ke arah kanan
lalu kembalikan. Lakukan sebanyak 8 kali dan lakukan hal
yang sama sebaliknya.

Gambar 2.11 Peregangan Lutut

h. Peregangan otot kaki


Posisi duduk dengan kaki diluruskan dengan tubuh
rileks. Tarik jari dan telapak kaki kearah tubuh secara
perlahan lalu arahkan kedepan. Lakukan sebanyak 10 kali.

Gambar 2.12 Peregangan Otot Kaki


3) Persiapan proses persalinan
Selama persalinan, daerah panggul dan sekitarnya akan
menjadi area yang perlu mendapatkan perhatian. Karena posisi
dan proses mengejan saat persalinan membutuhkan kekuatan dan

24
kelenturan otot dasar panggul. Latihan berikut dirancang untuk
meregangkan otot-otot dasar panggul, melenturkan otot panggul
dan paha. Sehingga memberikan ruang bagi janin untuk
memasuki panggul, meredakan nyeri punggung dan panggul.
a. Bound angle pose (baddha konasana)
Posisi duduk, tekuk kedua kaki kearah dalam, satukan
kedua telapak kaki dan pegang dengan tangan. Tegakkan
tulang belakang dan tarik napas. Gerakan ini dapat
dikombinasikan dengan senam kegel.

Gambar 2.13 Bound Angle Pose (Baddha Konasana)


b. Garland pose (malasana)
Posisi jongkok, dengan membuka kedua kaki, pastikan
lutut membuka lebar untuk memberi ruang yang cukup bagi
janin. Satukan kedua telapak tangan didepan dada

Gambar 2.14 Garland Pose (Malasana)


c. Latihan mengedan dan posisi persalinan
Latihan ini hanya dilakukan jika usia kehamila ibu 37
minggu atau lebih. Geraka ini dilakukan dengan posisi
seperti saat persalinan dan mengatur napas saat mengejan.

4) Restorative (gerakan relaksasi)


Gerakan yang bertujuan membantu tubuh dan pikiran
menjadi lebih tenang dan rileks sehingga mengembalikan

25
stamina, meregangkan otot yang kaku, dan memberikan posisi
yang nyaman.

26
a. Melting heart pose (anahatasana)
Posisi berlutut, letakkan kedua tangan di lantai dan jalankan
kedua tangan di sampai lurus di depan kepala. Rebahkan kepala,
pipi dan dada di bantal. Biarkan kedua panggul terangkat, relaks
dan nikmati peregangan pada pinggang. Gerakan ini dapat
dilakukan pada ibu hamil dengan letak janin sungsang untuk
membantu mengembalikan poisisi janin letak kepala.

Gambar 2.15 Melting Heart Pose (Anahatasana)


b. Posisi tidur yang nyaman (Savasana)
Posisi ini merupakan saat yang tepat untuk menjalin
hubungan ibu dengan janin karena ibu dalam posisi relaks dan
tenang sehingga dapat merasakan tiap gerakan janin. Pastikan
miring kiri untuk menghindari tekanan pada vena cava inferior.

Gambar 2.16 Posisi Tidur Yang Nyaman (Savasana)

27
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Analisa Jurnal di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini menyatakan ada pengaruh prenatal yoga terhadap


penurunan skala nyeri punggung ibu hamil trimester III. Sehingga
prenatal yoga dapat menjadikan referensi dalam mengatasi/mencegah
terjadinya nyeri punggung ibu hamil trimester III.

2. Ibu hamil trimester III sebagian besar teratur mengikuti Prenatal gentle
yoga dan sesudah mengikuti prenatal yoga hampir seluruhnya mengalami
nyeri pinggang ringan sesudah mengikuti prenatal gentle yoga hampir
seluruhnya mengalami nyeri pinggang ringan. Keteraturan prenatal gentle
yoga memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri pinggang pada ibu
hamil trimester III.

3. Dari jurnal pembanding dapat juga kita simpulkan bahwa kombinasi


teknik effleurage massage dan terapi akupresur efektif menurunkan nyeri
punggung ibu hamil trimester III. kombinasi teknik effleurage massage
dan terapi akupresur efektif menurunkan nyeri punggung ibu hamil
trimester III.

4. Diantara Prenatal Yoga dan kombinasi Teknik effeurage massage dan


terapi akupuntur, keduanya sama-sama memiliki manfaat yang signifikan
dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Pilihan
antara kedua pendekatan ini bisa tergantung pada preferensi pribadi,
ketersediaan sumber daya di sekitar, dan kondisi fisik serta kesehatan
individu.

28
B. Saran

Setelah dilakukan Analisa Jurnal EBN prenatal yoga terhadap nyeri


punggung ibu hamil trimester III penulis menyarankan bahwa:

1. Agar petugas kesehatan terus memberikan motivasi kepada ibu hamil


untuk mengikuti prenatal yoga dan Ibu hamil diharapkan mengikuti
prenatal yoga rutin sehingga dapat mengatasi terjadinya nyeri pinggang.

2. Disarankan bagi ibu hamil trimester III untuk menerapkan metode ini saat
mengalami nyeri punggung karena mudah diaplikasikan dan aman.

29
DAFTAR PUSTAKA

Brayshaw, E. 2008. Senam Hamil dan Nifas Pedoman Praktik Bidan. Jakarta: EGC.

Saminem, H. 2009. Kehamilan Normal : Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Yi-ChinSun MS, CNM, RN (Head Nurse) aYaChiHungMS (Instructor) bYuanmay


Chang PhD RN (Assistant Professor) acSuChenKuoPhD, CNM, RN(Associate
Professor)d Effects of a prenatal yoga programme on the discomforts of
pregnancy and maternal childbirth selfefficacy in Taiwan.

Fitriani, Aida. 2022. Buku Ajar Asuhan Kehamilan DIII Kebidanan Jilid II. Jakarta:
Mahakarya Citra Utama.

Husin, Dr. Farid. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta; Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai