Disusun oleh :
Kelompok VI
3. M. Nurahadian A. P 11232203
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Analisa Jurnal EBN (Evidance Based Nursing) Maternitas” dengan menganalisis
jurnal tentang pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata ajar Keperawatan Maternitas
dalam Program Studi Pendidikan S1 Keperawatan di STIKes PERTAMEDIKA.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hanik selaku dosen
kordinator mata kuliah Maternitas yang membimbing dan mengarahkan kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 26
B. Saran ......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
pergantian raga serta psikologis sepanjang kehamilan serta mempersiapan
proses persalinan. Prenatal yoga diiringi oleh bunda hamil mulai trimester
2, dicoba tiap selasa serta jumat sepanjang 90 menit. Tiap tahap diawali
dari latihan pranayama (pernafasan), latihan asana serta kegel. Pada bagian
akhir dilakukan latihan relaksasi dan afrmasi positif. Hasil yang bisa
disimpulkan dari aktivitas ini merupakan meningkatnya kebugaran raga
bunda hamil dan tingkatkan kesiapan psikologis.(Bara, 2021)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
b. Mengetahui perbedaan dan pengaruh penatalaksanaan prenatal
yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.
5
BAB II
ANALISA JURNAL
A. Jurnal Utama
4. Sampel : Penelitian ini menggunakan ibu hamil trimester III dan yang
mempunyai keluhan nyeri punggung sebanyak 30 responden.
5. Tehnik Sampling : Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam
Penelitian ini menggunakam Accidental Sampling.
8. Uji Statistik : Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, analisis
univariat dan bivariat. Untuk analisis bivariat menggunakan uji paired
samples T test.
B. Jurnal Pendukung
1. Judul Jurnal : “Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Nyeri Punggung pada
Ibu Hamil Trimester III.”
2. Peneliti : Siskana Dewi Rosita, Reni Purbanova, dan Dwi Siswanto.
3. Populasi : seluruh ibu hamil trimester III di Griya Sehat Bidan Siska.
4. Sampel : besar sampel adalah 20 orang ibu hamil trimester III.
6
5. Tehnik Sampling : Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah simple random Sampling.
6. Desain Penelitian : pra eksperimen one group pra-post test design.
7. Instrumen Penelitian
1. Problem
7
ruang untuk jalan lahir, meningkatkan kenyamanan ibu pada 2 jam pasca
salin dan mengurangi resio persalinan lama. Otot-otot sekitar panggul
akan dibuat lebih kuat dan elastic sehingga peredaran darah menjadi
lancar sehingga mengurangi rasa nyeri panggul dan punggung selama
kehamilan serta memperlancar proses persalinan. Yoga pun melatih
dalam pengatur ritme nafas, sehingga membiasakan (Dr. Farid Husin,
2014)
2. Intervention
Dari hasil ukur univariat tergambar hasil dari penurunan skala nyeri
punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dilakukan prenatal yoga
didapatkan bahwa dari 30 responden skala nyeri 0 sebanyak 0 (0%) ibu
hamil, skala nyeri 1-3 sebanyak 16 (53,33%) ibu hamil, skala nyeri 4-6
sebanyak 14 (46,67%) ibu hamil, skala nyeri 7-9 sebanyak 0 (0%) ibu
hamil, skala nyeri 10 sebanyak 0 (0%) ibu hamil. Dan gambaran hasil
dari penurunan skala nyeri punggung pada ibu hamil trimester III setelah
dilakukan prenatal yoga didapatkan bahwa dari 30 responden skala nyeri
0 sebanyak 0 (0%) ibu hamil, skala nyeri 1-3 sebanyak 21 (70%) ibu
hamil, skala nyeri 4-6 sebanyak 9 (30%) ibu hamil, skala nyeri 7-9
sebanyak 0 (0%) ibu hamil, skala nyeri 10 sebanyak 0 (0%) ibu hamil.
3. Comparison
8
b. Peneliti : Arini Purnama Sari dan Farida.
c. Populasi : ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung.
d. Sampel : Sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 24 orang.
g. Instrumen Penelitian :
9
efek samping, tidak mengeluarkan biaya dan dapat dilakukan sendiri
atau dibantu oleh orang lain yang telah mendapat pelatihan
tersetifikasi. Ada beberapa teknik pijatan effleurage yang dapat
diberikan salah satunya adalah metode usapan ringan yang membuat
tubuh menjadi rileks. Untuk terapi akupresur biasanya menggunakan
titik meridian bledder 23 yang di terletak pada spinousus vertebrata
lumbalis ke-2 dimana pada penekanan titik ini memberikan manfaat
memperkuat tulang punggung bawah (Johan, 2009)
Prenatal Yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi dari
yoga klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik ibu hamil.
Berlatih yoga pada masa kehamilan trimester III juga merupakan
salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan
mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan membantu proses
persalinan. Prenatal Yoga alternative terapi non farmakologis yang
dapat menurunkan nyeri, (Sindu, 2019)
Diantara prenatal yoga dan kombinasi Teknik effeurage massage
dan terapi akupuntur, keduanya sama-sama memiliki manfaat yang
signifikan dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil
trimester III. Pilihan antara kedua pendekatan ini bisa tergantung
pada preferensi pribadi, ketersediaan sumber daya di sekitar, dan
kondisi fisik serta kesehatan individu. Beberapa ibu hamil mungkin
menemukan manfaat yang lebih besar dengan salah satu pendekatan
dibandingkan yang lain. Mungkin juga baik untuk mencoba keduanya
secara bergantian atau bahkan mengombinasikan keduanya jika
memungkinkan, dengan pengawasan dan saran dari profesional
kesehatan yang tepat.
4. Outcome
Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian mengatakan bahwa
pengaruh skala nyeri punggung pada ibu hamil dengan melakukan
prenatal yoga sebesar 0,367 dengan standart deviasi 0.615 hasil uji
10
statistic dengan menggunakan uji T pair dependent mendapatkan nilai
signifikan 0.003 lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III di klinik Krakatau Bandar Lampung Provinsi
Lampung Tahun 2019 dan pengaruh prenatal yoga paling kecil 0,137
serta pengaruh prenatal yoga paling besar 0,596.
Dijelaskan juga oleh Yi-Chin Sun dkk, 2010 bahwa perempuan yang
mengikuti kelas prenatal yoga mengalami sedikit ketidaknyamanan fisik
selama hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengikuti
kelas prenatal yoga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu
hamil termester III.
Prenatal Yoga merupakan olahraga yang didesain khusus bagi ibu
hamil untuk mempersiapkan dalam menghadapi persalinan dengan cara
melatih pernafasan, sikap tubuh, dan melatih otot-otot. Prenatal Yoga
mempunyai banyak manfaat bagi ibu hamil selain membuat ibu hamil
sehat dan bugar, senam hamil juga mempunyai manfaat salah satunya
untuk mengurangi ketegangan otot yang dapat menyebabkan rasa nyeri di
punggung dan pinggang. Prenatal yoga juga merupakan salah satu upaya
mengunangi nyeri punggung pada kehamilan selain dengan cara
pengobatan (farmakologi). Dengan juga melakukan body mekanik yang
benar pada kehamilan yakni suatu sikap tubuh yang baik untuk
menyesuaikan perubahan tubuh pada ibu hamil terutama tulang
punggung yang lordosis sehingga ibu hamil tetap bisa menjalani proses
kehamilan dengan minim keluhan seperti nyeri tulang belakang dan
mempersiapkan persalinan yang sehat, nyaman, lacar dan minim trauma.
11
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
1. Kehamilan
Kehamilan (graviditas) yaitu dimulai dengan konsepsi dan berakhir
dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir pada
saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007).
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik
maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga.
(YBP-SP, 2006)
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
terbagi atas 3 trimester yaitu:
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester
kedua organ telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin
masih diragukan. Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir
telah viable (dapat hidup). Tanda pasti kehamilan dapat dilihat dari gejala
dan tanda yang dirasakan oleh ibu seperti amenorhea, nausea, emesis,
anoreksia, dan juga gerakan janin yang sudah mulai terasa pada kehamilan
18 minggu. Tetapi juga dapat dipastikan dengan menggunakan
ultrasonografi (Sarwono, 2007).
2. Antenatal care
Menurut Depkes RI tahun 1997, Antenatal care adalah pelayanan
kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa kehamilan. Antenatal
12
care adalah pengawasan terhadap lbu hamil dengan mempersiapkan
sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal. (Prawiroharjo, S, 1994)
Antenatal Care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Tujuan khusus pelayanan antenatal care :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembangbayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
13
sebagai berikut:
1) Pusing : Penyebab yang mengakibatkan pusing yaitu adanya kontraksi,
ketegangan otot, dan keletihan. Selain itu, ada pengaruh hormon,
tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler kongesti hidung,
dinamika cairan saraf yang berubah dan alkholis pernafasan ringan.
Cara mencegah yaitu tehnik relaksasi, memasase leher dan otot bahu,
penggunaan bungkusan hangat atau es ke leher, istirahat, mandi air
hangat. (Dewi, 2010)
2) Sering BAK : Penyebab sering BAK adalah adanya tekanan uterus atas
kandung kemih, nokturia akibat ekskresi sodium yang meningkat
dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan, air dan sodium
tertangkap di dalam tungkai bawah selama siang hari karena statis
vena, sedangkan pada malam hari terdapat kembali vena yang
meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output. Cara
mencegahnya yaitu penjelasan mengenai sebab-sebabnya, kosongkan
kandung kemih saat terasa dorongan untuk berkemih, perbanyak
minum pada siang hari, kurangi minum mendekati waktu tidur pada
malam hari untuk mencegah nocturia, batasi minum bahan diuretik
alamiah. (Dewi, 2010)
3) Diare : Penyebab diare mungkin dari hormon, mungkin dari makanan,
efek samping dari infeksi virus. Cara mencegahnya adalah cairan
pengganti rehidrasi oral, hindari mkanan berserat tinggi-sereal kasar,
buah-buahan, sayur-sayuran, laktosa yang mengandung makanan,
makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupaan gizi.
(Pusdiknakes, 2003)
4) Edema : Edema disebabkan peningkatan kadar sodium dikarenakan
pengaruh hormonal, kongesti sirkuler pada ekstremitas bawah,
peningkatan permeabilitas kapiler, tekanan dari pembesaran uterus
pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferiora ketika
berbaring. Cara mencegah hindari posisi berbaring terlentang, hindari
posisi berdir untuk waktu yang lama istirahat dengan berbaring miring
14
kekiri, dengan kaki agak ditinggikan, tinggikan kaki jika dapat, jika
perlu sering melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri,
angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari kaos kaki yang ketat
atau tali atau pita yang ketat pada kaki, lakukan senam (latihan) secara
teratur. (Pusdiknakes, 2003)
5) Hemoroid : Penyebab konstipasi tekanan yang meningkat dari uterus
gravid terhadap vena hemorrhoidal, dukungan yang tidak memadai
pada vena hemoroid di area anorectal, kurangnya klep dalam
pembuluh-pembuluh ini yangh berakibat pada perubahan secara
langsung pada aliran darah, statis, gravitas, tekanan yang meningakat
dalam vena panggul, kongesti vena, pembesaran vena-vena
hemmorrid. Cara mencegah hindari konstipasi, makan makan berserat,
gunakan kompres es, kompres hangat, atau sitz bath. Dengan perlahan
masukan kembali ke dalam rektum jika perlu.
6) Keputihan : Penyebab hiperplasia mukosa vagina, peningkatan
produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen. Cara mencegah tingkatkan kebersihan
dengan mandi setiap hari, memakai pakaian dalam yang terbuat dari
katun lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian dalam dan pantyhose
yang terbuat dari nilon.
7) Konstipasi : Penyebab peningkatan kadar progesteron yang
menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat, penurunan motilitas
sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, penyerapan air dari kolon
meningkat, tekanan dari uterus yang membesar pada usus, suplemen
zat besi, diet, kurang senam, penurunan kadar cairan.Cara mengatsi
istirahat cukup, senam, membiasakan buang air secara tertaur, buang
air besar segera setelah ada dorongan, tingkatkan intake cairan, minum
cairan dingin atau panas (terutama pada saat perut kosong).
(Pusdiknakes, 2003)
8) Perut kembung : Penyebab pemotolitas gastrointestinal menurun yang
menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan (8
15
progesteron/9 motilitin), penekanan dari uterus yang membesar
terhadap usus besar, masuk angin. Cara mengatasi hindari makanan-
makanan yang mengandung gas, mengunyah makanan secara
sempurna, lakukan senam secara teratur, pertahankan saat kebiasaan
buang air besar yang normal. (Pusdiknakes, 2003)
9) Sakit punggung atas atau bawah : Penyebabnya adalah kuratur dari
vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar,
spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf, penambahan ukuran
payudara, kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage
didalam sendi-sendi besar menjadi lembek, keletihan, mekanisme
tubuh yang kurang baik, yakni menempatkan beban tegangan pada
punggung, dan bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang
dengan membungkuk, dan bukan dengan berjongkok. rongga panggul,
postur tubuh, memperkuat otot punggung dan kaki (Suananda, 2018).
B. Prenatal Yoga
1. Pengertian Yoga
16
dalam kehamilan dan persalinan. (Rusmita, 2015)
17
c. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-batas
kemampuan fisik ibu.
a. Anemia
b. Hyperemesis gravidarum
c. Kehamilan ganda
d. Sesak nafas
g. Mola hidatidosa
i. Kelainan jantung
18
memulai yoga, kemungkinan ibu masih memikirkan banyak hal, jadi
ibu perlu memusatkan perhatian, memenangkan pikiran dan fokus
pada yoga. Selalu gunakan kata-kata positif untuk mengembalikan
ketenangan, semangat, kepercayaan diri, dan kenyamanan ibu.
19
Gambar 2.2 Mountain Pose (Tadasana)
b. Tree pose (Vrksasana)
Menekuk lutut kiri dan letakkan telapak kaki kiri di betis
atau paha di dalam kaki kanan. Satukan kedua telapak tangan
di depan dada. Tahan agar tubuh tetap seimbang
20
2) Peregangan
Peregangan penting dilakukan untuk merelaksasi otot
karena dapat menjaga kelenturan sendi pada tulang belakang dan
memberi ruang pada rongga dada. Gerakan peregangan
diantaranya yaitu :
a. Peregangan Otot Leher
Peregangan ini dapat dilakukan dengan posisi duduk
maupun berdiri. Pertama mengangkat tangan kanan dan
meletakkan di telinga kiri. Regangkan ke sisi kanan lalu
lakukan ke sisi sebaliknya. Gerakan ini dapat meregangkan
otot yang berada dibagian leher
21
c. Triangle pose (trikonasana)
Buka kedua kaki lebar, salah satu kaki menghadap ke
depan. Putar kaki lainnya ke arah luar, panggul dan perut
tidak ikut berputar. Lalu tarik napas dan buka kedua tangan
ke samping.
22
Gambar 2.9 Twisting Variation (Janu Sirsasana)
23
f. Peregangan otot pinggang
Tidur dengan posisi terlentang dan menekuk lutut,
telapak tangan arahkan ke bawah di samping badan. Angkat
pinggang secara perlahan, dilakukan sebanyak 8 kali.
24
kelenturan otot dasar panggul. Latihan berikut dirancang untuk
meregangkan otot-otot dasar panggul, melenturkan otot panggul
dan paha. Sehingga memberikan ruang bagi janin untuk
memasuki panggul, meredakan nyeri punggung dan panggul.
a. Bound angle pose (baddha konasana)
Posisi duduk, tekuk kedua kaki kearah dalam, satukan
kedua telapak kaki dan pegang dengan tangan. Tegakkan
tulang belakang dan tarik napas. Gerakan ini dapat
dikombinasikan dengan senam kegel.
25
stamina, meregangkan otot yang kaku, dan memberikan posisi
yang nyaman.
26
a. Melting heart pose (anahatasana)
Posisi berlutut, letakkan kedua tangan di lantai dan jalankan
kedua tangan di sampai lurus di depan kepala. Rebahkan kepala,
pipi dan dada di bantal. Biarkan kedua panggul terangkat, relaks
dan nikmati peregangan pada pinggang. Gerakan ini dapat
dilakukan pada ibu hamil dengan letak janin sungsang untuk
membantu mengembalikan poisisi janin letak kepala.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Ibu hamil trimester III sebagian besar teratur mengikuti Prenatal gentle
yoga dan sesudah mengikuti prenatal yoga hampir seluruhnya mengalami
nyeri pinggang ringan sesudah mengikuti prenatal gentle yoga hampir
seluruhnya mengalami nyeri pinggang ringan. Keteraturan prenatal gentle
yoga memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri pinggang pada ibu
hamil trimester III.
28
B. Saran
2. Disarankan bagi ibu hamil trimester III untuk menerapkan metode ini saat
mengalami nyeri punggung karena mudah diaplikasikan dan aman.
29
DAFTAR PUSTAKA
Brayshaw, E. 2008. Senam Hamil dan Nifas Pedoman Praktik Bidan. Jakarta: EGC.
Fitriani, Aida. 2022. Buku Ajar Asuhan Kehamilan DIII Kebidanan Jilid II. Jakarta:
Mahakarya Citra Utama.
Husin, Dr. Farid. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta; Sagung Seto