Tugas k3 Kelompok 13
Tugas k3 Kelompok 13
Oleh :
LAMPUNG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
A.Latar Belakang
Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang
mempunyai resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan
dan pemeriksaan secara teratur sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
Pemerintah telah menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja terhadap
pengunaan ketel uap dan pesawat uap serta bejana tekan. Oleh sebab
itu perusahaan harus mentaati peraturan/persyaratan yang sudah
ditetapkan dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
penggunaan ketel uap dan bejana tekan tersebut.Dengan ditetapkan dan
dilaksanakannya peraturan K3 dalam perusahaan diharapkan dapat
mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.
B.Rumusan Masalah
1.Apa itu Pesawat Uap
2. Bagaimana sejarah pembuatan Pesawat uap?
3.Apa sumber bahaya dan akibat dari kecelakaan Pesawat Uap?
4.Bagaimana Pengawasan K3 terhadap Pesawat Uap?
C.Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Pesawat Uap
2. Mengetahui pasal-pasal terkait K3 Pesawat Uap
3. Mengetahui bagaimana Pengawasan K3 Pesawat Uap
BAB II PEMBAHASAN
Gambar 2.1.Aeolipile
Kemudian pada sekitar awal tahun 1600-an, seorang bangsa Italia bernama
Giovanni Branca membuat suatu penemuan unik berdasarkan cara kerja
aeolipile, dimana uap yang dihasilkan alat tersebut disalurkan ke roda yang
akan berputar akibat tekanan uap tersebut. Dari sinilah dimulainya
perkembangan Turbin uap.
Pada tahun ± 1760, James Watt, seorang bangsa Inggris, telah berhasil
memakai uap sebagai kekuatan pendorong.Dia adalah yang pertama
membuat instalasi tenaga uap yang terdiri dari sebuah ketel uap dan mesin
uap yang terpisah.Alat tersebut dinamakan Waggon Boiler, karena
bentuknya seperti gerobak/wagon (lihat gambar 3).
Adapun saat ini, ketel uap lebih condong untuk diklasifikasikan lebih detail
lagi sebagai berikut :
2. Pengering uap (Superheater) yang berarti sendiri terlepas ketel uapnya. Alat
ini di peruntukkan guna memanaskan uap basah atau uap jenuh menjadi uap
kering (Superheated Steam) sebagai fluida pemanasnya adalah gas panas
hasil pembakaran.
F.Dasar Hukum
G.Ruang Lingkup
1. Pertimbangan-pertimbangan Desain
Gambar konstruksi harus memenuhi syarat mempunyai skala yang
cukup dan dapat dibaca dengan jelas
Data ukuran-ukuran pesawat serta bagian-bagiannya harus dituliskan
secara jelas
Gambar bagian (detail) konstruksi penyambungan antara satu bagian
ke bagian lain harus dicantumkan, sehingga bentuk sambungan dapat
diketahui secara jelas
Pelaksanaan pembuatan pesawat uap harus memenuhi prosedur
sesuai dengan standar yang jelas
Pelaksanaan pengujian pesawat uap harus memenuhi prosedur yang
berlaku
Berdasarkan Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 12, pesawat uap harus
dilengkapi dengan alat pengaman yang disesuaikan dengan penggolongan
ketel uapnya. Dengan adanya alat pengaman,maka pesawat ketel uap yang
dioperasikan akan aman bagi operator maupun lingkungannya.
Perlengkapan ketel uap seperti yang disyaratkan dalam Undang Undang Uap
terdiri dari:
1. Katup Pengaman (Safety Valve)
Alat ini berfungsi untuk menyalurkan tekanan yang melebihi kapasitas
tekanan ketel. Apabila tidak ada katup pengaman, ketel dapat meledak karena
adanyanya tekanan lebih yang tidak mampu ditahan ketel.
2. Manometer (Pressure Gauge)
Alat ini berfungsi untuk mengetahui tekanan yang ada dalam ketel uap dan
tekanan kerja yang diijinkan dari ketel uap harus dinyatakan dengan garis
merah.
3. Gelas Praduga (Water Level)
Alat ini berfungsi untuk mengetahui kedudukan permukaan air dalam ketel
uap.
4. Suling Tanda bahaya
Alat ini berfungsi untuk memberi isyarat suara apabila air di dalam ketel
melampaui batas terendah yang ditentukan.
5. Keran Pembuang (Blow Down)
Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran berupa lumpur, lemak, dan
kotoran lain dari dala ketel. Yang perlu diperhatikan adalah pada waktu
membuka keran ini, ketel pada kondisi tekanan dan suhu yang sudah rendah
serta pembukaan dilakukan secara perlahan-lahan.
6. Lubang Pembersih
Lubang pembersih berguna bagi petugas pemeriksa/pembersih ketel uap
dalam membersihkan atau mengeluarkan kotoran-kotoran dari dalam ketel.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari semua materi,untuk menjaga
keselamat dalam oprasional ketel uap, perlu diadakan perawatan
yang semestinya dan di adakan pengujian-pengujian yang harus
dilakukan untuk mengetahui bahwa ketel uap yang akan digunakan
bisa berjalan dengan normal dan aman.
Dan semua ketel uap sebelum dipakai atau dikeluarkan dari meker,
wajib memiliki sertifikat yang telah di tentukan. dari
dilaksanakanya pengujian tekan dari ketel uap adalah bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam tehnik
pengoperasian pesawat uap secara aman, benar dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dibidang Kesehatan Keselamatan
Kerja ( K3) yang berlaku. Dan tujuan agar Semua persyaratan yang
sudah ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan harus
ditaati,mulai dari tahapan perencanaan,pengoperasian dan
pengujian/pemeriksaan.
B.SARAN
Rohan, Mohammad (2010), Penerapan K3 Bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan. From
http://muhammadrohan.wordpress.com/2010/11/26/penerapan-k3-bidang-pesawat-uap-dan-
bejana-tekan/, 8 Mei 2014