Anda di halaman 1dari 1

Tema : Energi Bersih

Judul : “Genteng Arpan: penghasil listrik multicuaca”

Premis : Mengoptimalkan potensi cuaca di Indonesia guna mereduksi pencemaran lingkungan dan
mewujudkan energy bersih untuk kehidupan berkelanjutan.

Alur: Peningkatan pencemaran lingkungan dengan banyaknya pembangkit listrik-pembangkit listrik


seperti PLTU – Indonesia memiliki 2 iklim yaitu kemarau dan penghujan – Indonesia berpotensi untuk
plts karena memiliki penyiranan matahari sepanjang tahun – Namun kurang efektif pada saat musim
penghujan – adanya pltka yang memaksimalkan penyediaan sumber energi.

Cerita pendek – sinopsis panjang – Skenario

Sinopsi Pendek : Penyebaran listrik di Indonesia sudah cukup merata. PLTU merupakan pembangkit
listrik utama di Indonesia yang menghasilkan pencemaran yang cukup besar bagi lingkungan. Potensi
musim di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan
dengan penggunaan genteng multicuaca.

Synopsis panjang : penyebaran listrik di Indonesia Sudah cukup merata. Terhitung per juni 2020, Rasio
Elektrifikasi PLN atau tingkat pemasangan listrik di Indonesia sudah mencapai 99,09 persen . Hal yang
yang sangat membanggakan tentunya karna pada tahun 2014 hanya 84,35 persen wilayah di
Indonesia yang bisa merasakan listrik, artinya selama 6 tahun terakhir rasio elektrifikasi
meningka hingga 14,74 persen. Pemerintah Indonesia tentunya bekerja keras dalam mewujudkan
Indonesia terang dengan menargetkan rasio elektrifikasi 100 persen pada 2021 ini.

Namun dari penyebaran listrik yang merata tersebut, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
masih menjadi pembangkit listrik yang utama di Indonesia. Dari 70.964 megawatt (MW)
kapasitas pembangkit listrik di Indonesia, PLTU menyumbang 35.220 MW atau 50 persen dari
total kapasitas. Padahal, PLTU memiliki dampak pencemaran yang cukup besar terhadap
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai