Anda di halaman 1dari 3

Setelah Pemilik Usaha Korsel Kabur

Ketika kasus penelantaran buruh oleh pengusaha Korsel terungkap,


tampaknya, Presiden Korsel khawatir citra Korea Selatan memburuk.
Padahal, September 2018, Indonesia-Korsel telahmenandatangani enam
nota kesepahaman. Dari nota kesepahaman tersebut Indonesia
menargetkan nilai perdagangan dengan Korsel sebesar 30 miliar dolar AS,
pada 2022. Bagi Korsel, Indonesia satu dari negara di Asia Tenggara yang
menjadi fokus perdagangan. Di 2020, Korea Selatan bertekad
meningkatkan nilai perdagangan sebesar 200 USD di Asia.

Februari 2019, Kamar Dagang dan Industri (Korean Chamber of Commerce


and Industry/Kocham) Korea Selatan rampung menyelenggarakan 2019
Korean Business Dialogue di Jakarta dengan pembicara Menteri
Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Perindustrian, Airlangga
Hartarto. Keduanya menyambut positif investasi asal Korea Selatan dan
menjamin kepastian iklim investasi.

Indonesia dan Korsel telah menjalin kerjasama selama 45 tahun. Berbagai


merek dagang asal Korea Selatan dapat ditemukan dengan mudah; dari
penyedap rasa Mi-Won, penanak nasi Yong-Ma, hiburan drama dan tarian
Korea, barang elektronik (LG dan Samsung) dan kendaraan bermotor (KIA
dan Hyundai), penjual barang eceran (Lotte Mart).

Jumlah investasi Korea Selatan setiap tahunnya terus meningkat. Investasi


Korea Selatan bergerak di bidang garmen, tekstil, baja, petrokimia, jalan tol
hingga pengelola kawasan industri (kawasan industri Hyundai). Menurut
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang 2018, investasi
asal Korea Selatan menempati posisi keenam. Posisi pertama ditempati
Singapura, kemudian Jepang, Tiongkok, Hong Kong, dan Malaysia. Jumlah
investasi asal Korea Selatan senilai 1,6 miliar dolar AS atau 6,4 persen
dengan 2.412 proyek dari total penanaman modal asing sebanyak Rp 392.7
triliun. Perusahaan asal Korsel di sektor garmen dan sepatu
diperkirakanmenyerap lebih dari 900 ribu buruh.

Seperti halnya peningkatan investasi dari negara lain yang diikuti oleh
pertambahan jumlah pekerja asing, pekerja asal Korea pun mengalami
peningkatan. Jumlah pekerja asal Korea menempati urutan ketiga setelah
Tiongkok dan Jepang (Merdeka.com, 29 April 2018). Setahun sebelumnya,
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat
menyebutkan bahwa tenaga kerja yang paling banyak melanggar izin
keimigrasian berasal dari Korea Selatan, disusul Jepang, kemudian pekerja
asal Tiongkok (Tempo Online, 3 Februari 2017).

Seorang buruh di Bekasi Jawa Barat yang ditinggal kabur oleh pengusaha
asal Korsel menelusuri keberadaan jajaran manajemen perusahaan ke
lembaga-lembaga yang berwenang. Dari 12 jajaran manajemen, hanya satu
orang Korsel yang tercatat dalam data keimigrasian. Tak hanya itu.
Perusahaan tempatnya bekerja yang bergerak di
bidang printing danpackaging ternyata izinnya sebagai perusahaan pita.

Setelah perusahaan tutup, umumnya, serikat buruh akan menempuh


berbagai upaya penanganan kasus: dari ‘menjaga pabrik’ hingga
berdemonstrasi ke lembaga-lembaga pemerintah. Langkah lainnya adalah:
(1) mempailitkan perusahaan. Kesulitan muncul ketika diketahui ternyata
semua barang bukan milik sendiri atau perusahaan terlilit hutang.
Kemudian langkah advokasi menempuh diskusi tentang hak-hak buruh
dalam status perusahaan pailit.

(2) menempuh penyelesaian di pengadilan hubungan industrial (PHI). Jika


putusan keluar, karena pemilik perusahaan kabur, tidak ada yang
bertanggung jawab membayar hak-hak buruh.

(3) kampanye internasional. Langkah ini ditempuh dengan menagih


tanggung para pemilik merek. Langkah ini tidak mudah. Selain
menyaratkan jaringan internasional yang kuat, para pemilik merek dapat
dengan mudah berkelit, ‘kami tidak memiliki ikatan hubungan kerja’
dengan buruh.

Serikat buruh yang menjadi korban pengusaha Korsel kabur merespons


instruksi Presiden Korsel dengan melakukan demonstrasi di Kemnaker dan
Kedubes Korsel pada 14 Maret dan 20 Maret 2019. Pada 20 Maret,
dilakukan dengar pendapat antara perwakilan serikat buruh dengan
perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan. Jawaban Kementerian
Ketenagakerjaan: mereka tidak mendapat laporan tentang pengusaha-
pengusaha Korsel yang kabur dan melanggar hak buruh di tempat kerja
serta akan mengakomodasi laporan dari serikat buruh. Artinya, serikat
buruh harus berjuang lebih keras agar kasus-kasus pelanggaran dan
penelantaran buruh segera diselesaikan.

Ketika tulisan ini dibuat belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah
Indonesia mengenai niat penyelidikan dan penegakan hukum di bawah
perjanjian ekstradisi yang diajukan oleh Presiden Korea Selatan. Ekstradisi
merupakan penyerahan seseorang yang disangka atau dipidana kejahatan
oleh suatu negara kepada negara lain. Ekstradisi dilakukan berdasarkan
perjanjian atau menjaga hubungan baik antarnegara.

Dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979, Indonesia


telah mengesahkan 5 perjanjian ekstradisi, satu perjanjian bantuan hukum
timbal balik dalam masalah-masalah pidana dan satu persetujuan
penyerahan pelanggar hukum yang melarikan diri. Perjanjian ekstradisi
Indonesia-Korsel ditandatangani pada 28 November 2000, yang disahkan
pada 23 Oktober 2007 melalui Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2007
mengenai pengesahan perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Korsel.
Tampaknya, peraturan perundangan tentang ekstradisi memberikan
peluang bagi pemenuhan hak-hak buruh yang ditinggal kabur
pengusahanya.

Anda mungkin juga menyukai