Anda di halaman 1dari 71

1anuari 1988

Menanggapi buku Drs. R. C. Kwantes di Belanda yang menceritakan tentang surat-surat


Soekarno selama sedang diasingkan maka, dibuatlah sarasehan yang diadakan oleh Lembaga
Penelitian Sejarah Nasional Universitas 17 Agustus Jakarta. Buku tersebut dibuat berdasarkan
adanya Iakta baru dari Soekarno mengenai empat surat Soekarno dan juga dokumen hasil interogasi
Jaksa. Di dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa Soekarno berusaha menghasut rakyat untuk
melawan pemerintah. Hal tersebut tidak diterima oleh rakyat Indonesia pada umumnya karena
mencoreng nama Soekarno tetapi, masyarakat dapat menerima bahwa hal tersebut dilakukan oleh
Presiden pertama RI untuk berusaha memerdekakan Indonesia. Pada saat tersebut juga diketahui
sedang semaraknya pemalsuan dokumen kewarganegaraan Indonesia. Dimana kebanyakan para
terdakwa menggunakan dokumen kewarganegaraan orang lain. Salah satu kasus yang paling besar
adalah kasus Liem Tiong empat bersaudara yang akhirnya divonis 2 tahun penjara. Pada kursi
peradilan juga dipertanyakan bagaimana sebenarnya peran ABRI. Kenapa ABRI harus ikut campur
pada keputusan hakim pengadilan dan kalau polisi boleh diadili, apakah ABRI juga boleh? Hal
inilah yang menunjukan adanya ketidakadilan di bidang hukum saat itu. Pada bulan Januari ini juga
terdapat berita bahwa penerimaan dari minyak melompat 30,1 dalam RAPBN. Hal ini
meresahkan konsultan-konsultan minyak di Jakarta karena sebenarnya hal ini tidak mungkin terjadi
kjika harga minyak tidak bertambah 5 dolar. Diduga hal ini dilakukan pemerintah untuk menutupi
lubang devaluasi. Hal ini meresahkan karena bisa menurunkan harga saing rupiah terhadap dolar.
Selain perubahan terhadap pendapatn minyak, di RAPBN juga terdapat perubahan kebijakan
anggaran untuk sektor Transmigrasi sebanyak 56,3 yaitu dari Rp 111 milyar menjadi Rp 173
milyar. Pada saatini diangkat juga topik bagaimana Bung Karno sangat menentang bantuan asing
sedangkan Pak Soeharto membuat Indonesia jadi selalu menggunakan bantuan asing sehingga
munculah utang-utang sebagai akibatnya. Oleh karena itu, pemerintah yang telah mengakui
bagaimana keadaan hutang Indonesia saat itu, menjanjikan bahwa 36 dari penapatan proyek akan
digunakan untuk menutup hutang Indonesia. Dari pasar modal, saat itu diketahui PT Danareksa
adalah perusahan yang paling subur di bidang modal.

Februari 1998
Terdapat pembahasan mengenai RUU yang membicarakan soal rekrutmen ABRI dan apa
saja syarat-syaratnya, mengenai kepangkatannya dan keselamatan kerja para prajurit. Selain itu,
disamping rekrutmen ini juga terdapat rencana bahwa prajurit ABRI masuk k DPR. Direncanakan
pngesahan RUU ini akan dilakukan pada tanggal 22 Februari. Disektor ekonomi, pada bulan ini
rakyat mulai meresahkan tentang kenaikan harga beras yang terus menerus. Mereka akhirnya mulai
menyalahkan bulogakibat kenaikan beras ini karena memang harga beras dari bulog sudah naik.
Selain itu dibahas juga mengenai piutang mlik bulog yang sebagian besar terdapat pada PT
Bogasari. Di bulan ini negara kita kedatangan Managing Director Dana Moneter Internasional
(IMF), Michael Camdessus. Hal ini dipertanyakan oleh masyarakat perihal Indonesia mempunyai
utang luar negeri. Ada dugaan, jika pejabat IMF itu berkunjung maka akan ada tindakan manajemen
ekonomi makro. Seperti halnya Korea Utara yang diancam akan disita asetnya karena utangnya
yang juga banyak kepada IMF, begitupula hal yang ditakutkan akan terjadi di Indonesia. Tetapi saat
diwawancara Gubernur BI mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena
perekonomian negara kita berkembang sejak 10 tahun silam dari pendapatan 600 juta dolar
pertahun menjadi 800 juta dolar per bulan.
Kilang-kilang minyak Pertamina mulai menunjukan esistensinya yang sekarang mampu
bersaing dengan kilang minyak di negara-negara Asia Tenggara lainnya. bahkan Pertamina
mendapatkan kesempatan untuk mengilang minyak Malaysia. Hal ini cukup membanggakan.
Disamping itu untuk pertama kalinya semua perekonomian Pertamina dibahas pada sidang di SPR
sehingga benar-benar diketahui secara bersih apa saja yang terjadi didalamnya. Hal yang cukup
mempprihatinkan adalah adanya kasus korupsi di bank BNI 1946 melalui komputer. Kejahatan ini
dilakukan oleh dua orang secara diam-diam yang menyelundupkan uang BNI. Masalahnya adalah
kejahatan korupsi melalui komputer ini belum ada pengesahannya dalam UU di Indonesia. Oleh
karena itu, penindak lanjutan hukum kepada pelakunya masih membingungkan karena belum ada
hukum yang jelas tentang hal ini.

Maret 1988
Bulan ini diadakan sidang umum MPR yang memperbincangkan tentang periode
pemerintahan yang baru, dimana pemerintahan presida yang kini sudah habis periodenya. MPR
memutuskan dan sepakat untk mengangkat Soeharto kembali menjadi presiden. Tepat pada tanggal
10 Maret, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden RI. Menyikapi hal tersebut, presiden Soeharto
pun membuat sebuah kabinet baru yang meneruskan kabinet lamanya yaitu kabinet pembangunan
V. Presiden Soeharto membentuk kabinet barunya ini dengan mempertimbangkan aspek
pengaderan. Dimana beberapa menterinya ada yang diganti sebanyak hampir 50 dari yang lama
dengan wajah-wajah baru. Wajah-wajah baru ini tentuya buka orang sembarang, tetapi merupaka
orang-orang yeng telah beken dan terkenal ahli dalam bidagnya. Hal ini merupakan perubahan yang
baik pada regenerasi pemerintahan di Indonesia. Selain itu terjadi juga perubahan pada jumlah
menteri dari ABRI yang sebelumnya berjumlah 15 orang menjadi 11 orang. Hal yang sangat
disayangkan terjadi di bangku MPR adalah terjadi persengketaan atas siapa yang berhak mejadi
wakil presiden di masa ini. Banyak golongan yang tidak menyetujui jika wakil presiden dipilih
secara sembarangan karena mereka tidak ingin ada kesalahan pada pemerintahan sekarang ini.
Maka terpilihlah Sudharmono sebagai wakil preside periode ini setelah melalui beberapa
pertimbangan. Selain itu terpilih pula Ali Alatas sebagai menteri luar negeri yang baru. Seperti
halnya menegaskan persoalan mengenai wakil presiden ini, ditegaskan pula mengenai
perekonomian selama Repelita IV yang sangat disayangkan karena setelah dianalisis
perkembangannya sangat lambat. Selama kabinet pembangunan IV kemarin hanya terjadi 3 - 4
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari yang sebelumnya. Karena tidak ingin mengulang kegagalan
ini lagi maka dibuatlah perkiraan bahwa pada Repelita 5 ini, seharusnya pertumbuhan ekonomi
mencapai 5 - 9.
Pada bulan ini juga diciptakan UU baru yaitu tenang hak cipta. UU ini dianggap sebagai
senjata ampuh untuk memerangi pembajakan hak cipta dilahirkan. Hal ini diberlakukan karena para
pembajak masih merajalela bahkan semakin meningkat. Selain itu hampir semua putusan hakim
tentang pembajakan hanya diberikan hukuman percobaan yang dianggap tidak eIektiI dengan
banyaknya jumlah pembajakan. Oleh karena itu, dibuatlah UU ini untuk lebih menegakan anti
pembajakan.

April 1988
Setelah terjadi serah terima jabatan pada bulan Maret yang lalu mulai terjadi tindak lanjut
atas kebijakan perekonomian di Indonesia. Kebijakan terebut mulai dikritisi, antara lainnya adalah
perihal impor barang oleh Indonesia. Semenjak orde baru dimulai, Indonesia mengimpor banyak
sekali barang dari luar negeri untuk kebutuhannya. Sehingga dapat dikatan orang Indonesia jadi
tidak mampu membuat barang-barang sendiri tetapi bergantung pada negara lain. Olehkarena itu,
Ginandjar Kartasasmita yang dipercayai mengurus tambang dan energi berupaya keras dengan
terobosan 'cinta buatan Indonesia. Antara lain, kebijakan yang di sarankannya adalah untuk tetap
melakukan impor dengan syarat pabrik barang tersebut akan dibangun diIndonesia sehingga, rakyat
jugalah yang akan membuat barang tersebut nantinya. Sehingga tidak lagi diperlukan barang-barang
yang diimpor dari luar jika bisa dibuat di dalam negeri.
Menanggapi masalah ekonomi ini, menteri perdagangan AriIin Siregar juga mempunyai
sebuah pandanga untuk memperbaharui perekonomian yang bertumbuh dengan lambat. Beliau
berpendapat bahwa konsep baru harus dicari. Konsep yang bertujuan untuk mencari devisa negara
sebesa-besarnya guna menjadi sumber pendapatan dan penutup hutang negara. Menteri
perdagangan menekankan bahwa kspor Indonesia harus ditingkatkan, selain itu AriIin Siregar
berpendapat untuk menjadikan Indonesia Incorporation yang dimana pemerintah dan usaha negara
tidak berbeda jauh. Pemerintah membantu negara untuk mendapatkan usaha-usaha penghasil devisa
ini seperti yang dilakukan Jepang dan Taiwan. Banyak pihak yang kontra dan Pro terhadap hal ini,
tetapi menteri perdagangan ini menanggapi bahwa ia perlu waktu untuk meyakinkan masyarakat
bahwa konsep baru yang dipikirkannya merupakan sebuah jalan baru yang bisa membuat
perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Disamping itu, bisa disorot pada bulan ini bahwa
terjadi beberapa penyelewengan di bidang hukum yang memprihatinkan. Lagi-lagi terjadi kasus
penyuapan. Kalau yang biasanya disuap adalah jaksa atau hakimnya, kali ini pengacara lah yang
disuap. Sehingga tidak ada kebersihan di penegakan ukum di Indonesia.

Mei 1988
Terdengar desas-desus tentang mantan anggota PKI yang menjabat dalam pemerintahan
Indonesia padahal terdapat larangan pada anggota PKI yang bergolongan B dan dibatasi terhadap
anggota bergolongan C. Hal ini terjadi di Sumatera dimana terdapat kemungkinan didudukinya
jabatan strategis di pemerintahan oleh unsur-unsur PKI. Berita ini langsung sampai pada Presiden
dan Presiden meminta agar hal ini ditindak tegas. Hal yang ditakutkan adalah jika PKI sudah
mempunyai kekuatan baru karena belakangan ini pemerintah Iokus pada pulau Jawa sehingga di
Sumatera hal seperti ini bisa terjadi. Disamping itu, Presiden Soeharto juga menegaskan pentingnya
proses pengawasan di bursa eIek dilakukan dengan baik. Bursa eIek tersebut adalah tempat
perdagangan, bukan perjudian. Oleh karena itu pengawasan terhadap harus dibenahi dari kabinet
pembangunan IV yang lalu. LAN (Lembaga Administrasi Negara) telah membuat rancangan
pengawasannya dan sekitar 60.000 pegawai pemerintah siap untuk melaksanakan pengawasan ini.
Menjelang bulan Juni yang akan segera tiba, IGGI (Inter Govermental Group oI Indonesia)
bersiap akan segera bersidang. Pertemuan tahunan ini akan diadakan di Den Haag. Buku rapor`
manajemen Indonesia tahun 1988 yang di buat oleh Bank Dunia telah terbit. Tetapi hal ini tidak
disebarluaskan dan hanya beberapa kalangan tertentu saja yang dapat membacanya. Buku rapor ini
dibuat sebagai bahan inIormasi yang dapat digunakan untuk perekonomian
Indonesia selanjutnya. Isinya merupakan tinjauan perekonomian Indonesia terlengkap. Pada laporan
Bank Dunia tersebut dipaparkan bahwa seharusnya tingkat investasi Indonesia yang 4 sudah
mencapai nilai 20 pada 2 tahun mendatang. Lalu, pada sidang tahunan ADB (Asian Development
Bank) di Filipina, Indonesia menyerukan bahwa Indonesia tidak akan melakukan kredit selain
kredit lunak karena prioritas pmberian kredit oleh ADB tidak lagi sesuai dengan prioritas Indonesia
yaitu dalam bidang pertanian.
Di Tanjung Priok di temukan kembali penyelundupan-penyeludupan barang-barang yang
tidak diketahui dari mana dan akan dikirmkan kepada siapa. Hal ini telah terjadi dari lama, dari
kabinet-kabinet sebelumnya yang mengakibatkan sulitnya pelacakan pelaku penggelapan ini.
Penggelapan ini berupa barang-barang elektronik sampai barang tekstil.

1uni 1988
Seperti tahun sebelumnya, di bulan Juni ini diadakan Sipenmaru untuk tes ujian masuk
perguruan tinggi nasional di seluruh Indonesia. Sekitar 600 ribu peserta mengerjakan tes ini yang
diadakan serempak satu Indonesia untuk menyeleksi orang-orang yang akan masuk perguruan
tinggi. Hal yang baru dari Sipenmaru tahun ini adalah diadakannyua Tes Kemampuan Umum
(TKU) yang mengagetkan para peserta Sipenmaru karena sebelumnya belum ada tes semacam ini.
Bahkan ada peserta yang sampai pingsan saking gugupnya menghadapi TKU. Beberapa peserta
juga keberatan karena TKU yang di berikan benar-benar tidak tercermin dari latihan soaln yang
telah mereka kerjakan dari sekolah ataupun bimbingan tes masuk. Oleh karena hal tersebut,
pemerintah berjanji akan meninjau kembali perihal soal-soal yang di berikan sebagai bahan untuk
Sipenmaru pada tahun berikutnya.
Pada Pertengahan tahun ini telah terlihat bahwa semarak isu-isu penyusupan eks anggota
PKI seolah tidak ada habisnya. Terlihat bahwa di Sumatera Barat orang yang pernah berpean serta
dalam peristiwa G 30 S/ PKI berhasil menduduki posisi ketua DPD Golkar dan F-KP DPRD
setempat. Meskipun hal ini sering dibantah tetapi, kasus ini terus beredar di masyarakat. Oleh
karena itu sudah seharusnya agen-agen pemerintahan lebih waspada akan kasus ini. Jangan sampai
PKI benar-benar berhasil mengambil kekuatan kembali dan akhirnya berniat menggulingkan
Pancasila.
Selat Riau selebar 10 km yang memisahkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan kini dijaga
ketat oleh kapal patroli Bea Cukai (BC). Di depan pelabuhan Tanjungpinang, ibu kota Kabupaten
Kepulauan Riau yang terletak di Bintan. Hal ini dilakukan terkait adanya dua kapal yang mondar-
mandir didepan perairan pelabuhan Tanjungpinang. Alasan lainnya adalah karena Batam sering kali
dituding sebagai tujuan barang selundupan sehingga, kapal mencurigakan ini bisa jadi adalah
pengangkut barang selundupan tersebut.
Ekonomi Indonesia sampai akhir tahun ini boleh diharapkan naik dengan mantap. Penjualan
minyak bumi dan gas alam - sumber utama penerimaan pemerintah dan devisa negara untuk
triwulan III dan IV tahun 1988 berpotensi untuk menuju lebih baik. Salah satu indikatornya adalah
harga minyak bisa dipastikan tidak akan turun di bawah US$ 16 per barel, sebagaimana yang
dipatokkan pemerintah dalam APBN 1988-1989. Pertamina, dalam perundingan yang berlangsung
bulan ini di Tokyo, tinggal berusaha mencari kelebihan.

1uli 1988
Muncul sebuah wacana apakah KSOB dan TSSB adalah kebijakan yang baik bagi
masyrakat. Hal ini muncul setelah timbulnya Ienomena menggilanya masyarakat akan kebijakan
pemerintah mengenai kupon ini. Fenomena ini terjadi khusunya pada masyarakat desa dan di bawah
kota. Umumnya mereka mempunyai angan-angan yang terlalu tinggi dengan kupon ini. Mereka
menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membeli kupon dengan harapan tebakannya benar
sehingga bisa mendapatkan alat produksi atau menambah modal kerja. Mereka juga menghabiskan
banyak waktu untuk merudingkan berbagai kode atau memikirkan njomor jitu agar bisa
memperoleh tebakan yang benar sehingga merek jadi tidak produktiI pada pekerjaan ataupun usaha
mereka. Produksi yang menurun ini menyebabkan penghasilan rakyat yang kurang dan daya beli
pun melemah. Selain itu, kupon ini juga menyedot banyak sekali biaya dari pemerintah yaitu
sebesar Rp 1,2 triliyun per tahunnya. Ingar bingar pembicaraan mengenai KSOB dan TSSB ini yang
telah menyita waktu selama sebulan ini pun ahirnya dapat menemukan titik akhir dimana semua
setuju bahwa perihal kupon ini harus ditindak secara langsung oleh pemerintah agar tidak ada lagi
penjualan tkupon yang tidak legal. Selain itu biaya yang dikeluarkan untk kupon ini juga harus di
tekan agar tidak terlalu boros.
Di parta golongan karya di temukan bahwa golkar kebobolan karena ada anasir PKI yang
masuk kedalam golkar, bahkan berhasil duduk di kursi Dewan Pimpinan Pusat Golkar. Tetapi
golkar membantah hal tersebut karena katanya anggota golkar telah melalui proses penyaringan
yang ketat sehingga sangat kecil kemungkinannya golkar tidak menerapkan Lingkungan bersih`
yang telah menjadi perjanjian dengan lembaga-lembaga pemerintahan Indonesia. Disamping itu,
utang Indonesia kembali dipermasalahkan dan dipertanyakan oleh F-KP (Fraksi Karya
Pembangunan). Tidak adanya keterbukaan dan kejelasan mengenai utang negara inilah yang juga
mulai meresahkan warga. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan yang tiba-tiba untuk mengambil
36 dari APBN untuk membayar utang negara. Nilai kurs mata uang terhadap dolar pun menjadi
tidak jelas karena adanya hal tersebut.

Agustus 1988
Jakarta InIormal Meeting (JIM) telah selesai diadakan dan membuahkan hasil mengenai
masalah Kamboja. Pemerintah Vietnam telah sepakat dan mengeluarkan jadwal pasti perihal
penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja. Sebelum pertemuan ini selesai dibahas pula tentang
akan diadakannya JIM kedua pada bulan Desember tahun ini.
RCTI yang merupakan stasiun Televisi milik Bambang anak Presiden Soeharto, mulai
tayang di televisi Indonesia pada bulan ini.
Pada bulan ini terdapat krisis produksi pangan di Sumatra Utara. Dimana hampir 80
penduduk Sumut hidup dari sayuran tetapi terdapat mereka menjerit khususnya para petani kentang
oleh karena panen mereka yang gagal karena kentang yang mereka produksi di mangsa oleh hama.
Ratusan hama yang berwarna putih itu bercokol di pohon kentang mereka. Dikabarkan bahwa hama
tersebut bernama Apix yang tidak hanya menyerang kentang tapi juga cabai. Rakyat si Sumut kini
amat sangat bergantung pada bantuan pemerintah untuk bertahan hidup. Selain itu ada berita dari
Timor-Timur bahwa direncanakan Propinsi tersebut akan dibuka pada bulan Desember akhir tahun
ini. Hal ini menggembirakan bagi rakyat Tim-Tim yang telah menunggu-nunggu kabar baik
tersebut. Dengan dibukanya propinsi ini maka akan ada harapan baru pada perekonomian
masyarakat dengan meningkatnya devisa dari kunjunga para turis.
Dari sektor pendidikan telah dirundingkan bahwa pelajaran pendidikan agama akan terus
diadakan pada pendidikan umum. Dimana pendidikan agama ini kini menjadi salah satu pelajaran
yang pokok di berikan kepada semua pelajar. Hal ini sekarang telah dimasukan kedalam UU.
Berdasarkan dasar negara kita yang mengakui Ketuhanan maka, sudah selayaknya pendidikan
agama merupakan pelajaran wajib yang diberikan pada warga Indonesia. Kebijakan tersebutlah
yang akhirnya diambil dan menjadi UU yang baru di bidang pendidikan Indonesia.

September 1988
Kasus penyelundupan yang sering terjadi ditemukan kembali. Akhirnya Jaksa Agung pun
memutuskan untuk mencabut paspor dan kewarganegaraan para penyelundup jika tidak mau
mengaku. Hal itu pu sangat mempengaruhi pare penyelundup yang membuat mereka menjadi ngeri
danakhirnya mengakui tindakan penggelapannya itu. Buron kelas kakap yang membuat kerugian
besar kepada negara pun akhirnya tertangkap melalui kebijakan ini.
Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban alias Kopkamitb lahir dari situasi
gawat darurat`. 23 tahun silam Kopkamitb ini lahir saat PKI melancarkan kudeta, G 30 S/PKI.
Untuk membersihkan Indonesia dari antek-antek PKI maka di buatlha Kopkamitb tersebut. Namun,
etelah berakhirnya peristiwa berdarah tersebut Kopkamitb tetap dijalankan oleh Soeharto untuk
membasmi geraka-gerakan ekstrem yang melawan pemerintah. Lama-kelamaan Kopkamitb
menjadi sebuah lembaga yang sebenarnya dipertanyakan kelegalannya karena sebenarnya lembaga
ini melenceng dari kebijakan konstitusional yang ada. Dimana yang seharusnya berhak menangkap
warga sipil adalah polisi barulah jika diperlukan dengan bantuan ABRI. Tidak pernah dilegalkan
jika Kokpkamtib menangkap warga sipil. Oleh karena itu dulu munculah demonstrasi mahasiswa
yang menuntut pembubaran lembaga ini. Akhirnya Soeharto pun memutuskan untuk membubarkan
lembaga ini. Tetapi karena memang Iungsi Kopkamtib sebagai pemerhati pembangunan di
Indonesia, maka melalui Keputusan Presiden, Presiden Soeharto menciptakan Badan baru yang
akan berIungsi sebagai pemelihara, pemantapan dtabilitas nasional yaitu Badan Koordinasi Bantuan
Pemantapan Stabilitas Nasional (Bakorstanas). Badan inilah yang nantinya bertanggung jawab
kepada presiden perihal stabilitas nasional. Bedanya dengan Kopkamtib adalah badan ini tidak
bersiIat komando tetapi bersiIat koordinatiI.
Menparpostel Soesilo Soedarman mengumumkan bahwa akan dilakukan penambahan SST
(Satuan Saluran Telepon). Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari rakyat mengenai
telekomunikasi untuk sampai ke desa-desa. Selain itu Menparpostel juga berencana melakukan
swastanisasi SST karen mahalnya biaya telekomunikasi yang dibebankan oleh Perumtel. Tetapi hal
ini masih dalam tahap perundingan dengan beberapa perusahaan swasta yang tertarik.

tober 1988
Terdapat berita duka yang datang kepada rakyat Indonesia setelah mengenang peristiwa
berdarah G 30 S/PKI pada tanggal 1 Oktober. Diberitakan pada tanggal 2 Oktober pagi hari, Sri
Suktah Hamengku Buwono IX meninggal dunia. Beliau meninggal saat sedang berada di
Washington DC, saat sedang berkunjung kesana bersama isterinya. Diperiksa di rumah sakit di
WCD bahwa beliau meninggal karena serangan jantung. Tetapi, ada pula kerabat yang menduga
karena ia mengidap darah rendah, karena sebelumnya beliau memakai kursi roda karena kecapekan.
Tidak ada yang menduka berita duka ini akan datang. Seluruh rakyat Indonesia saat itu berduka
akan kehilangan salah satu pahlawan kemerdekaan mereka. Sri Sultan Hamengku Buwono dulu
adalah salah satu orang yang ikut berjasa membawa kemerdekaan pada Indonesia. Selain itu, beliau
juga pernah berjasa menjadi wakil presiden RI menggantikan Bung Hatta yang mengundurkan diri.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX pun dipulangkan ke Indonesia dan dikuburkan berdekatan dengan
Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan VIII.
Sidang Pleno pertama golkar tidak menemui kesepakatan. Banyak pertentangan mengenai
kaderisasi Golkar yang sempat menuai isu adanya ketidakterwujudnya lingkungan bersih` di
Golkar. Selain itu, banyak pertentangan mengenai pendapat dalam rancangan tata tertib yang telah
ada. Antara lain adalah bagaimana hak anggota yang telah digolkar pada masa 5 tahun dan 10 tahun
harusnya dibedakan dalam pengambilan keputusan untuk rancangan tata tertib tersebut. Rancangan
tersebut tidak bisa diubah seenaknya hanya dengan pendapat dari anggota yang belum lama di
golkar. Sehingga dipertanyakan kembali bagaimana sebenarnya keanggotaan golkar itu, apakah
ABRI juga termasuk karena bisa dibilang seseorang yang menjadi anggota aktiI ABRI sendirinya
menjadi Golkar. Pada akhirnya Golkar membicarakan lebih kepada pembersihan pada anggota-
anggotanya dari lingkup unsur-unsur PKI.
Pada tanggal 27 Oktober ditetapkan bahwa bank mulai mempunyai sebuah regulasi baru.
Telah diputuskan bahwa Bank daerah diperbolehkan untuk membuka cabang di luar kota
daerahnya. Selain itu, pasar-pasar kapitalis dan investasi dari luar negeri mulai diregulasi kembali.
Ekonomin yang berlandaskan liberisasi mulai digalakan.

November 1988
45 pengurus Golkar yang baru dilantik. Gedung DPP Golkar dipenuhi dengan hiasan warna
kuning. Namun, ada hal yang sangat mengecewakan terjadi. Baru berusia 24 hari, pengurus DPP
Golkar sudah tidak utuh lagi. Seorang yang terpilih pada DPP itu mengundurkan diri akibat alasan
kesehatan yang takut menganggu mutu pekerjaannya nanti. Ia mengirimkan surat pengunduran
dirinya pada tanggal 18 November 1988 malam hari. Hal ini kembali mengecewakan masyarakat
yang telah berharap adanya perubahan pada saat terpilihnya DPP yang baru. Oleh karena itu ketua
umum Golkar harus mengambil seseorang untuk menempati posisi ini.
November ini dibuat sebuah badan baru yang akan mengurusi hal-hal pada sektor pertanian
dan perkebunan di Indonesia yaitu Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dengan lahirnya badan baru
ini maka berakhirlah sudah riwayat Direktorat Jendral Argaria. Pada saat itu Ir. Soni Harsono resmi
dilantik menjadi Ketua BPN. Kanwil BPN akan menempati gedung eks Direktorat Jendral Argaria.
Berbeda dengan Dirjen Argaria yang bertanggung jawab kepada Menteri Dalam Negeri, BPN
terletak langsung dibawah Presiden sehingga pertanggung jawaban yang dilakukan langsung kepada
presiden. Walau ada perubahan, sebenarnya hanya namanya aja yang berupa. Kewajiban-kewajiban
yang dilakukan tetaplah sama seperti Dirjen Argaria.
Pada tanggal 21 November diketahui bahwa dilepaskan kontrol pada impor barang, dan
adanya regulasi kembali atas masalah pengiriman barang. Hal ini menuai hasil peningkatan
ekonomi yang perlahan-lahan telah terjadi dari kebijakan tersebut.


Desember 1988
Wahono sebagai ketua DPP Golkar mengaku kewalahan menghadapi banyaknya
gelombang-gelombang yang melanda pada pengurus Golkar yang baru berusia sebulan. Khusunya
dalam memperbincangkan mengenai pengunduran diri salah satu DPP nya. Dimana dibicarakan
harus adanya pernggantian orang di DPP namun hal itu menuai pro dan kontra dari anggota karena
keputusan pada Munas bulan lalu telah valid dan seharusnya tidak bisa diganggu gugat. Oleh karena
itu Wahono menjelaskan Golkar perlu mempunyai Presidium yang jelas untuk menyelesaikan
masalah ini. Akhirnya setelah melalui berbagai perbincangan dan pembahsan mengenai
keanggotaan pengurus ini, terbentuklah Dewan pengurus Golkar yang lengkap yang akhirnya dapat
disahkan oleh Presiden Soeharto. Selain itu dibentuk pula badan koordinator yang akan dipegang
secara bergantian oleh 10 anggota presidium.
Desas-desus tentang keberadaan unsur PKI ini kembali terjadi di Lampung. Dimana
ditegaskan kembali bahwa yang boleh bekerja di instansi pemerintah hanya mantan PKI
bergolongan C, itupun bukan posisi yang strategis di pemerintah yang didudukinya. Perihal siapa
saja yang termasuk unsur-unsur PKI, seperti anak, menantu, ataupun saudara masih menuai pro dan
kontra di masyarakat. Masalahnya adalah jika ayahnya mantan anggota PKI, tidak bisa dibilang
anaknya termasuk dalam unsur-unsur PKI yang membahayakan, karena hal ini tentu saja tidak adil.

Ringasan Pertahun:
Pada tahun 1988 terlihat jelas bahwa tahun ini diadakan pemlihan kembali dari Presiden
Indonesia dan menurut musyawarah MPR, Soeharto kembali menduduki posisi ini. Di tahun ini
masih terlihat bagaimana pengaruh PKI yang masih meresahkan warga dimana masih ada usaha
pembersihan unsur-unsur PKI yang ada khususnya di dalam pemerintahan. Hal yang
memprihatinkan adalah banyaknya terjadi pelanggaran hukum masalah penyelundupan barang
khususnya barang elektronik. Selain itu, di tahun ini perekonomian Indonesia kembali diusahakan
kemajuannya lewat pembelajaran dari Repelita IV yang lalu.

ReIerensi:
http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah10.shtml
http://majalah.tempointeraktiI.com



































1anuari 1989
Terjadi perselisihan tanah di Lampung antara warga dengan para tentara yang menyebabkan
timbulnya korban. Mulai terjadi konIlik yang ceritanya berawal setelah adanya kecurigaan Sukidi
(Kepala Dusun Talangsari III) memberikan laporan kepada Amir Puspamega (Kepala Desa) dan
kemudian naik ke kecamatan bahwa ada banyak pendatang asing di tempat Warsidi yang tidak
laporkan keberadaannya dalam jumlah yang sangat banyak. Waktu itu memang banyak pendatang
baru berkumpul di tempat Warsidi yang luas tanahnya cuma 1,5 hektar persegi. tapi belum ada
acara pengajian. Juga belum ada kurikulum. Terjadi perselisihan yang cukup panas antara warga
dan pemerintah, hal ini semakin menurunkan simpati dari rakyat pada pemerintah. Pada bulan ini
juga diadakan pembinaan ekonomi dan pengembangan lembaga ekonomi di daerah transmigrasi,
Jakarta, 9-10 Januari 1989 yang dilakukan oleh departemen transmigrasi, hal ini disebabkan karena
pembinaan ekonomi yang dilakukan di daerah terpencil sangat penting untuk menanggulangi
turunnya perekonomian di Indonesia. Selain itu, masalah sosial yang terjadi di Indonesia
menyebabkan perjudian semakin banyak terjadi, banyak orang yang melakukan perjudian untuk
mengatasi masalah sosial mereka. Tanggal 1 Januari 1989, KSOB (Kupon Sumbangan Olahraga
Berhadiah) dan TSSB (Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah) dihentikan dan diganti permainan baru
bernama Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB). Tujuan SDSB, menyumbang dengan
beriktikad baik dan terbagi atas dua macam kupon; Kupon A seharga Rp 5.000 dengan hadiah Rp 1
miliar, dan Kupon B seharga Rp 1.000 dengan hadiah Rp 3,6 juta. Kedua kupon ini ditarik
seminggu sekali dengan jumlah yang diedarkan 30 juta lembar (Kupon A sebanyak 1 juta lembar
dan Kupon B sebanyak 29 juta lembar). Terjadi juga perdebatan mengenai sistem pemilu yang
diadakan pada awal orde baru, hal ini disebabkan karena sistem pemilu yang ada pada jaman itu
dirasa kurang mewadahi kebutuhan masyarakat pada pemilu yang ada.

Februari 1989
Perebutan tanah yang terjadi di Lampung masih berlanjut dan semakin memanas. Perselisihan
yang terjadi, melibatkan kelompok Warsidi dengan aparat keamanan di Dusun Talangsari III,
peristiwa ini terjadi pada tanggal 7 Februari 1989. Pada saat tersebut, peristiwa tersebut sedang
mencapai puncaknya. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 7 Februari 1989 tersebut disebut dengan
peristiwa Talangsari. Peristiwa Talangsari tak lepas dari peran seorang tokoh bernama Warsidi. Di
Talangsari, Lampung Warsidi dijadikan Imam oleh Nurhidayat dan kawan-kawan. Selain karena
tergolong senior, Warsidi adalah juga pemilik lahan sekaligus pemimpin komunitas Talangsari yang
pada awalnya hanya berjumlah di bawah sepuluh orang.
Nurhidayat, dalam catatan, pernah bergabung ke dalam gerakan DI-TII (Darul Islam - Tentara Islam
Indonesia) Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, namun kemudian ia menyempal dan membentuk
kelompok sendiri di Jakarta. Di Jakarta inilah, Nurhidayat, Sudarsono dan kawan-kawan
merencanakan sebuah gerakan yang kemudian terkenal dengan peristiwa Talangsari,Lampung .
Gerakan di Talangsari itu, tercium oleh aparat keamanan. Oleh karenanya pada 6 Februari 1989
pemerintah setempat melalui Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) yang dipimpin oleh
Kapten Soetiman (Danramil Way Jepara) merasa perlu meminta keterangan kepada Warsidi dan
pengikutnya. Namun kedatangan Kapten Soetiman disambut dengan hujan panah dan perlawanan
golok. Kapten Soetiman pun tewas dan dikuburkan di Talangsari.
Tewasnya Kapten Soetiman membuat Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung
Kolonel AM Hendropriyono mengambil tindakan tegas terhadap kelompok Warsidi. Sehingga pada
7 Februari 1989, terjadilah penyerbuan Talangsari oleh aparat setempat yang mendapat bantuan dari
penduduk kampung di lingkungan Talangsari yang selama ini memendam antipati kepada
komunitas Warsidi. Akibatnya korban pun berjatuhan dari kedua belah pihak, 27 orang tewas di
pihak kelompok Warsidi, termasuk Warsidi sendiri. Sekitar 173 ditangkap, namun yang sampai ke
pengadilan 23 orang. Pada waktu ini juga merupakan waIatnya SyaIruddin Prawiranegara, yaitu
pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai
Presiden/Ketua PDRI.

Maret 1989
Terjadi operasi Clandestine yaitu sebuah operasi intelijen direncanakan dan dilaksanakan
untuk memastikan perahasiaan yang biasa dilakukan oleh grup 3/Sandhi Yudha yang merupakan
satuan Kopassus yang memiliki spesiIikasi tugas perang rahasia ''clandestine operation'', termasuk
kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intell,dan counter insurgency(kontra
pemberontakan). Operasi ini dilakukan untuk melawan pemberontakan yang terjadi di Irian Jaya.
Pemberontkan tearsebut terjadi karena Mantan Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat (Dirjen Kesbang Linmas) Departemen Dalam Negeri Ermaya Suradinata
mengakui adanya dokumen yang menyikapi kondisi di Papua. Namun, ia membantah bahwa
dokumen tersebut ada kaitannya dengan tewasnya tokoh Papua Theys Hiyo Eluay. Menurut
Kontras, dokumen yang dikeluarkan Depdagri menunjukkan adanya kecenderungan represiI dalam
agenda kerja negara di Papua pasca-Kongres dan tidak adanya perubahan watak secara substansial
dari pendekatan negara dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di daerah. Ketua Dewan
Pengurus Kontras, Munir, hari Minggu, mengatakan, Kontras akan menyerahkan dokumen yang
mengungkap rencana tindakan represiI maupun clandestine di wilayah Papua itu kepada Presiden
Megawati Soekarnoputri. Beberapa waktu lalu Megawati sudah meminta Menko Polkam Susilo
Bambang Yudhoyono untuk mengusut kasus kematian Theys. Negara masih mengedepankan
operasi keamanan ketimbang pendekatan dialogis dan menganggap aspirasi dan segala upaya
masyarakat untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai ancaman dan subversiI. Dugaan Kontras
ini didasari oleh sebuah dokumen "Rencana Operasi Pengkondisian dan Pengembangan Jaringan
Komunikasi dalam Menyikapi Arah Politik Irian Jaya untuk Merdeka dan Melepaskan Diri dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada 7 Maret juga terjadi peristiwa yang sangat penting,
yaitu Hamengkubuwono X menjadi sultan Yogyakarta. Penobatan Hamengkubuwono X sebagai
raja dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi
Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga
Abdurrahman Sayidin Panatagama KhaliIatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa.

April 1989
10 wanita tua dihukum enam bulan penjara, dituduh merusakkan tanaman pabrik padahal,
pohon ekaliptus itu ditanam di tanah adat milik keluarga wanita-wanita tersebut. Terjadi inIlasi
Indonesia sebesar 1,57 dari bulan sebelumnya dan 7,62 dari tahun sebelumnya. Terjadi aksi
mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung. 1.000-an mahasiswa yang mengikuti acara
dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta tampak tetap bersemangat. Di
situ, bergantian para tokoh mahasiswa berpidato, membaca puisi, terkadang disertai yel-yel.
Kebanyakan mengecam perlakuan aparat keamanan terhadap aksi mahasiswa Bandung di Kantor
Kota Madya Bandung 12 April yang lalu. Suasana di sekitar Taman Sastra IKIP Rawamangun,
Jakarta Timur, tempat acara digelar, tengah hari Selasa pekan lalu memang cukup untuk mengerek
semangat. Pemerintah menentang aksi mahasiswa tersebut. Karena itulah Sudomo mengimbau agar
mahasiswa menghindari aksi massa, yang punya peluang untuk diinIiltrasi pihak tertentu. Sehari
setelah acara dengan mahasiswa IKIP itu, Kamis pekan lalu Sudomo mengadakan rertemuan
dengan Gerakan Mahasiswa Kosgoro di Wisma Mas Isman Jakarta. Baik di IKIP maupun di Wisma
Mas Isman, banyak pertanyaan yang diajukan mahasiswa pada bekas Pangkopkamtib ini. Sebagian
besar menggugat pernyataannya yang menuduh aksi mahasiswa di Kedungombo "ditunggangi
pihak tertentu", serta penilaiannya bahwa kepemimpinan sebagian besar rektor nol. "Kalau rektor
goblok, berarti pemerintah juga goblok," kata seorang mahasiswa di Wisma Mas Isman. Sudomo
menjawab, "Saya tak mengatakan rektor goblok. Saya tak mau mencari kambing hitam." Sudomo
melihat ada kendala komunikasi antara rektor dan mahasiswa, yang sebenarnya tak perlu terjadi.
Padahal, rektor diharapkan menguasai berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. "Dalam kasus
Kedungombo, misalnya, jika rektor memahami masalahnya, ia bisa mengkomunikasikannya dengan
mahasiswanya. Kalau begitu, diperkirakan tak akan terjadi aksi mahasiswa," katanya.

Mei 1989
Terjadi inIlasi 0,64 dari bulan sebelumnya dan 7,35 dari tahun sebelumnya.
SERANGKAIAN aktivitas yang berkaitan dengan sektor minyak dan gas bumi Indonesia naga-
naganya mulai bangkit lagi. Sejak dua deregulasi sektor migas yang dicanangkan Menteri
Pertambangan Ginandjar Kartasasmita (Agustus tahun lalu dan Februari tahun ini), Pertamina dan
para kontraktornya lebih tergiur mengembangkan aktivitasnya. Paling tidak saat ini ada 37 kontrak
perpanjangan dan kontrak baru eksplorasi yang sedang antre. Mulai Februari lalu, Pertamina
berhasil memasok bahan bakar jet JP-4 dan JP-5 dari Cilacap ke pangkalan militer AS di Asia
PasiIik. Tentu tak mudah menembus barikade kualiIikasi bahan bakar jet seperti yang dikehendaki
pembelinya, DeIense Fuel Supply Centre (DFSC, yang bernaung di bawah Departemen Pertahanan
AS. Kendati DFSC hanya membeli 660 ribu barel JP-4 dan JP-5, Pertamina sudah membuktikan
bahwa ia bukan cuma pintar jualan minyak mentah. Tapi juga mulai pandai menjual produk-produk
minyaknya yang jelas lebih menguntungkan daripada sekadar menjual mentahan. Menteri
Ginandjar, pada sebuah seminar perminyakan di Jakarta Juni 1988, sudah mengungkapkan bahwa
pemerintah menyetujui pengembangan kilang-kilang minyak untuk tujuan ekspor alias Exor (export
oriented reIinery). Paling tidak ada tiga proyek Exor yang akan ditangani Pertamina dengan
konsorsium asing. Artinya, Pertamina didorong agar bisa ikut bermain di arena industri hilir migas.
Proyek Exor I sudah mulai terbetik beritanya ketika PM Thatcher berkunjung kemari dua tahun
lalu, dan "wanita besi" itu sepakat untuk mendukung pendanaannya. Meskipun telah dua tahun, toh
sampai akhir April kemarin Pertamina masih gencar melakukan negosiasi dengan konsorsium yang
akan menangani proyek Exor I di Balongan, Cirebon, Jawa Barat ini. "Dan itulah yang sedang kita
rundingkan dengan konsorsium. Dalam dua bulan ini kami harapkan sudah ada kesimpulan, " ujar
Direktur Pengolahan Pertamina, Tabrani Ismail. Konsorsium PT Triharsa Bimanusa Tunggal, yang
terdiri dari PT Triharsa Manunggal, PT Bimantara Citra, dan PT Trans Nusantara Multi
Construction akan melaksanakan proyek senilai US$ 30i juta. Pipa akan menjulur sepanjang 580
km di DKI, Ja-Bar, Ja-Teng, serta DIY, dan akan menyalurkan premiun, solar, dan minyak tanah.
Dengan proyek ini, Pertamina diharapkan bisa menghemat US$ 40 juta per tahun untuk ongkos
distribusi BBM.

1uni 1989
Menteri Agama Munawir Sjadzali mengatakan hahwa lahirnya RUU-PA itu merupakan
kehendak sejarah. "Maka. terimalah RUU-PA itu dengan lapang dada," ujarnya. Lapang dada.
Tampaknya inilah kata kunci dalam diskusi mengenai RUU-PA ini. Mungkin sikap itulah yang
menyebabkan silang pendapat yang terjadi selama ini dilakukan tanpa saling pelotot sembari
menggebrak meja. Maka, di DPR, misalnya, dalam pemandangan umum sejak Senin pekan lalu,
kecuali F-PDI yang tampak masih sedikit "ngotot", semua Iraksi secara eksplisit setuju dengan
RUU ini. Tak adanya gejolak yang merisaukan di DPR bisa jadi merupakan pertanda semakin
dewasanya kehidupan berpolitik di Indonesia. Toh itu bukan berarti perbedaan pendapat tak ada
sama sekali. Pembicaraan pertama tentang RUU-PA terjadi 22 Maret lalu antara DPP Golkar dan F-
KP. Ketika itu disepakati akan dibentuk tim sembilan orang -- lima dari F-KP dan empat dari DPP.
Tim bertugas menelaah dan menghimpun pendapat-pendapat tentang RUU-PA. Hasil inventarisasi
masalah yang berupa konsep-konsep alternatiI itu akan diberikan ke DPP Golkar sebagai masukan.
Tim RUU-PA ini mengadakan rapat pertama pada 13 April lalu. Sejak awal, pada rapat yang
dipimpin oleh A.E. Manihuruk itu, sudah terlihat ada ganjalan. Sementara itu, RUU ini dibuat untuk
melaksanakan UU Nomor 14 Tahun 1970 tentang kekuasaan kehakiman. Dan RUU-PA ini hanya
akan mengatur kedudukan dan wewenang peradilan agama. Berbagai pendapat pun mengalir. Ada
yang menganggap UU Nomor 14/1970 itu sudah ketinggalan. Jadi, mungkin peradilan agama bisa
disatukan dengan peradilan umum saja. Pendapat lain memandang kalau seperangkat hukum agama
Islam diberlakukan, dari sudut wawasan hukum secara nasional itu sudah merupakan usaha
merealisasikan "Piagam Jakarta". Pada rapat pertama itu Manihuruk menginventarisasikan tiga hal.
Pertama, RUU-PA merupakan pelaksanaan UU Nomor 14/1970. Kedua, PA sudah ada meskipun
penamaannya masih bermacam-macam. Ketiga, apakah dengan RUU-PA ini kita masih konsisten
dengan gagasan-gagasan nasional. Suasana makin hangat ketika seorang dari kelompok muda DPP
menanyakan latar belakang konscptor RUU-PA ini. Dua anggota senior tak setuju hal tersebut
dipermasalahkan. Akhirnya, rapat dibubarkan. Rapat kedua yang berlangsung 17 April 1989 di
DPR juga berlangsung alot. Pasalnya, lima anggota F-KP tetap menanyakan kapan tim sembilan
dibentuk, siapa ketuanya, dan kapan rapatnya. Sementara itu, anggota DPP yang hadir hertambah
satu dengan ProI. Padmo Wahjono, anggota Kelompok Kerja Politik DPP GolkarPandangan
Soerjadi-Nico inilah yang kemudian muncul di pandangan umum F-PDI di DPR. Sementara itu F-
ABRI menerima RUU-PA dan sama sekali tak melihat RUU-PA merupakan gejala penerapan
Piagam Jakarta. Yang paling "adem-ayem" kali ini memang F-PP -- yang paling lantang
menyuarakan kata "setuju" atas RUU-PA itu.

1uli 1989
Pada bulan ini, seorang tahanan kelas kakap dalam kasus manipulasi sertiIikat ekspor (SE)
Rp 44 milyar lebih, Yasin SyariI, kabur dari sel tahanan di Kejaksaan Agung. "Dia melarikan diri
setelah menipu mentah-mentah petugas jaga," kata Kepala Humas dan Protokol Kejaksaan Agung,
Soeprijadi. Kejadian itu benar-benar bagai manampar muka Kejaksaan, yang lagi getol-getolnya
menguber buron kelas kakap. Apalagi Yasin, selain diduga terlibat kasus di atas, juga pernah di-
Nusakambangan-kan sewaktu Operasi 902 pada 1976. Lebih dari itu, Kejaksaan tetap berkeras
melanjutkan penahanan Yasin, kendati 21 Juni lalu tersangka memenangkan praperadilannya. Pada
Rabu tengah malam pekan lalu, suara takbir Hari Raya Idul Adha terdengar sahut menyahut.
Sebagian besar petugas jaga malam di gedung-Kejaksaan Agung tampak asyik berkerumun di dekat
kumpulan hewan kurban -- sekitar 70 ekor kambing dan beberapa ekor sapi, yang ditambat di
halaman Masjid Al Mizan, Kejaksaan Agung. Pada saat itu, Yasin mendekam di sel tahanan lantai
paling bawah gedung itu. Menjelang pukul 01.00, Yasin mendekati Komandan Peleton Penjaga
Keamanan Dalam (Kamdal), Hardi, yang berpakaian preman. "Tolong, Pak, saya minta izin mau
pulang sebentar ke rumah," ujar Yasin kepada Hardi, sembari menjanjikan imbalan Rp 200 ribu.
Hardi pun tertarik dan membuka sel Yasin - kabarnya dengan kunci duplikat. Diam-diam Hardi
mengawal Yasin melalui pintu gerbang belakang ke luar gedung itu. Dengan taksi mereka
kemudian melaju ke rumah Yasin, di Jalan Batu Ceper 32, Jakarta Pusat. Sekitar beberapa ratus
meter mendekati rumah. Yasin meminta Hardi turun. Ternyata, setelah menahan Yasin selama 90
hari, Kejaksaan belum menemukan bukti-bukti keterlibatan tersangka. Bahkan pada 26 November
1988 Kejaksaan menangguhkan penahanannya, dengan jaminan Pengacara Soeprapto dan uang Rp
500 juta. Entah kenapa, enam bulan kemudian, pada 1 Juni lalu, Kejaksaan kembali me nahan
Yasin. Melalui Penacara Soeprato, Yasin, mempraperadilankan Kejaksaan. Ternyata, Pengadilan
Negeri Jakarta Utara, pada 21 Juni lalu, memutuskan penahanan ulang Kejaksaan terhadap Yasin
sejak 1 Juni itu tidak sah. Sebab itu, Kejaksaan harus melepaskan Yasin. Tapi sehari kemudian,
Kejaksaan justru memperpanjang penahanan Yasin, selama sebulan, dengan alasan Yasin terlibat
kasus penyelundupan. "Kalau ia lari, kami kan bisa dipersalahkan dan dikecam masyarakat," kata
Soeprijadi (TEMPO, 1 Juli 1989). Toh Yasin lari juga. Soeprijadi menduga Yasin lari karena takut
divonis berat setelah Bambang dituntut 36 tahun penjara. Tapi beberapa sumber menduga, Yasin
telah merencanakan kabur dengan bantuan pihak dalam di Kejaksaan Agung. "Nangkapnya susah
payah, eh, ada orang dalam yang melepaskannya," kata sumber TEMPO di Kejaksaan Agung.
Pengacara Yasin, Soeprapto, mengaku kaget mendengar kabar kliennya itu buron. Menurut
Soeprapto, tindakan Yasin itu sebetulnya puncak kekesalan tersangka kepada Kejaksaan Agung,
yang tetap menahannya kendati ia sudah menang di praperadilan. "Saya percaya, nanti juga dia
menyerahkan diri," kata Soeprapto. Jaksa Agung Sukarton telah memerintahkan segenap jajaran
Kejaksaan di seluruh Indonesia agar menangkap Yasin dan meminta Imigrasi mencegah buron itu
lari ke luar negeri. "Saya yakin, Yasin bisa ditangkap kembali," ujar Sukarton, selepas Lomba
Gerak Jalan Han Bhakti Adhyaksa ke-28 di Ragunan, Ahad pekan ini. Terjadi inIlasi 0,14 dari
bulan sebelumnya, 5,97 dari tahun sebelumnya.

Agustus 1989
RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta Indonesia pertama.
RCTI diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh
pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. 16 Agustus lalu:
banyaknya deskripsi tentang kondisi kesejahteraan rakyat. Rasanya, dalam teks pidato, belum
pernah kita mendapat data yang begitu lengkap tentang tingkat kesejahteraan da taraI hidup
masyarakat luas. Secara keseluruhan, angka-angka yang dicantumkan dalam Pidato Kenegaraan
dapat dikategorikan pada dua pendekatan. Pertama, perspektiI yang melihat kemiskinan dari sebuah
garis absolut yang biasanya disebut garis kemiskinan. Kedua, adalah perspektiI yang melihat
kesejahteraan rakyat dari persediaan per kepala dari barang dan jasa yang tersedia dalam
masyarakat suatu negara. Pendekatan pertama menjadi paling menonjol dalam polemik yang pernah
terjadi di lingkungan developmental economist yang tak puas dengan ukuran-ukuran Pendapatan
Nasional dan Distribusi Pendapatan. Pendekatan ini, selain menghasilkan garis kemiskinan,
kemudian secara lebih lengkap muncul dalam bentuk pendekatan kebutuhan pokok. Dari
pendekatan ini, muncul Indeks Mutu Hidup - yang diambil dari konsep Physical Quality oI LiIe
Index - berikut angka pertumbuhan tahunan mutu hidup, yang dikenal dengan nama disparity
reduction rate. Dengan penggunaan pendekatan ini, Kepala Negara menyebut dasar penggunaan
garis kemiskinan, yaitu besarnya pengeluaran untuk mencukupi kebutuhan gizi setara 2.100 kalori
setiap hari untuk setiap orang, ditambah pengeluaran minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan, kesehatan, dan pengangkutan. Maka bisa dibayangkan, beratnya alokasi dana bagi
program Inpres, yang hingga kini relatiI paling mampu meningkatkan taraI hidup si miskin. Pidato
Presiden juga menggunakan pendekatan kedua dalam mengukur kesejahteraan yang disebut supply-
availability. Persediaan per kapita jumlah barang dan jasa dalam masyarakatkita naik hebat pada
1969-1988. Di sektor tekstil, produksi per kapita per tahun naik dari 4 m menjadi 20 m. Di sektor
pangan, kenaikan menyeluruh per kapita mencakup beras, dari 107 kg ke 161 kg daging 2,7 kg jadi
5,3 kg telur 0,5 kg ke 2,7 kg susu 0,3 liter jadi 1,5 liter ikan 10,7 kg jadi 16,4 kg. Lalu, pelayanan
dasar seperti dokter naik dari 4 per 100.000 jadi 14 per 100.000 penduduk jumlah puskesmas naik 3
kali air besih dari awal Pelita II 55 penduduk menjadi 65 di akhir Pelita IV listrik, jalan raya,
kendaraan bis umum, naik Iantastis. Peningkatan daya beli dari penghasilan seseorang sebagai
buruh. Bagi Indonesia, sesuai UUD '45 yang memberi perlindungan ekonomis pada Iakir miskin,
konsep entitlement mengandung implikasi luas bagi perbaikan beleid ekonomi, khususnya buat
kelompok terbatas. Pada tahap awal mungkin peningkatan program Inpres adalah langkah penting.
Pelayanan dasar yang juga disebut Presiden, seperti Iasilitas air bersih, listrik, pendidikan,
pelayanan kesehatap, perlu terus ditingkatkan volume dan kualitasnya. Tempat permukiman yang
mutunya di bawah BTN perlu dipikirkan, terutama bagi kelompok pendapatan amat rendah. Upaya
perbaikan kampung adalah contoh berhasil, yang skalanya perlu diperluas. Semua itu butuh biaya
besar. Namun bila sasaran pajak tercapai, target ekspor nonmigas dilampaui, mobilisasi dana
melalui pasar modal terus membengkak, dan deregulasi serta debirokratisasi menggelinding, maka
jumlah alokasi yang dapat disalurkan ke sektor yang dicantumkan dalam konstitusi (yaitu kaum
miskin), boleh jadi tercapai.

September 1989
Presiden Suharto melakukan kunjungan ke Moskow, kunjungan Soeharto ke Uni Soviet di
September, 1989 menjadi sukses. Di samping komunike bersama, yang menggarisbawahi
kedekatannya posisi-posisi Uni Soviet dan Indonesia mengenai serangkaian masalah internasional
yang paling penting, pihak-pihak telah menandatangani Pernyataan tentang dasar-dasar hubungan
persahabatan dan kerjasama antara Uni Soviet dan Republik Indonesia. Dokumen yang dasar ini
mendorong dialog politik, kerjasama ekonomi dan hubungan humaniter. Pada waktu ini terjadi
inIlasi sebesar 0,19 dari bulan sebelumnya dan 5,91 dari tahun sebelumnya. Pertamina
mengalami banyak hutang yang merupakan kasus yang cukup berat. Muncul suara pro dan kontra.
Isu ini agaknya mulai berkembang di lingkungan perbankan, yakni sejak BCA dan Lippo Group
bersekutu memobilisasi dana masyarakat, lewat tabungan berhadiah Tahapan. Kemudian muncul
bank-bank baru dari beberapa konglomerat, seperti Gudang Garam, Ometraco, dan kelompok Liem.
Tapi, sewaktu meresmikan PT Risjad Salim International (RSI) Bank, Menteri Keuangan J.B.
Sumarlin menegaskan, pada prinsipnya pemerintah tak melarang konglomerat bisnis mendirikan
bank baru. Isu konglomerat lebih berkembang lagi, setelah Menteri Keuangan membagikan
penghargaan kepada perusahaan-perusahaan pembayar pajak terbesar. Banyak orang heran bahwa
konglomerat bisnis, seperti BCA atau Astra, menduduki peringkat menengah. Dirjen Pajak Mari' e
Muhammad sampai mencanangkan, instansinya akan memIokuskan pemeriksaan pajak pada
perusahaan-perusahaan konglomerat, untuk memastikan apakah mereka telah membayar sesuai
dengan kewajiban. Soal konglomerat kemudian jadi pembicaraan pula di DPP Golkar, 23 Agustus
lalu. "Kita tak menginginkan konglomerat yang tak terkait dengan pelaku-pelaku ekonomi lain,
yang menguasai mulai dari sektor hulu hingga hilir, bahkan juga lembaga-lembaga keuangannya,"
kata Ir. Iman TauIik, Ketua Departemen Koperasi dan Wiraswasta DPP Golkar, sebagaimana
dikutip harian Suara Karya. Dua hari kemudian, ProI. Dr. Sumitro Djojohadikusumo ikut bersuara.
"Jangan apriori tidak setuju konglomerat," katanya kepada pers. Menurut ProI. Sumitro, ada
kalanya perusahaan yang semakin besar bisa menekan biaya produksi. Yang jadi soal, penekanan
biaya itu akhirnya dinikmati oleh siapa. "Kalau disampaikan kepada masyarakat, ya baik. Tapi,
kalau hanya untuk diri sendiri, ya jelek," kata Sumitro. Berikutnya, bekas Menteri PU Purnomosidi
Hadjisarosa ikut menyumbang pendapat dengan menurunkan artikel panjang berjudul
"Incorporated, Konglomerat, dan Pasal 33 UUD 45" di Kompas, pekan lalu. Terlepas dari itu
semua, lahirnya konglomerat tampaknya tak lepas dari kebijaksanaan pemerintah jua. Seperti
diketahui, sejak awal Repelita IV pemerintah telah mengajak pengusaha swasta agar ramai-ramai
melakukan investasi. Waktu itu, pemerintah mengharapkan agar swasta nasional menanamkan Rp
40 trilyun. Undangan itu diulang lagi tahun ini, karena pemerintah mengharapkan investasi swasta
Rp 131,6 trilyun dalam Repelita V. Ajakan itu ditanggapi oleh banyak pengusaha besar. Apalagi
pada 1986, BKPM mengeluarkan sejumlah kemudahan perizinan yang mendorong ekspansi. Liem
misalnya. Perusahaannya, yang menurut Pusat Data Bisnis lebih dari 200 buah belum termasuk 60
perusahaan di luar negeri -- pada akhir Juli silam diberitaka membuka 2 pabrik sawit bernilai Rp
100 milyar di Kalimantan. Di sana. Liem berpatungan dengan Jaya Group dan Bimoli Group.
Sementara itu, Mochtar Riady, misainya, sibuk memperbesar Lippo Group. Ibrahim Risjad, tenaga
proIesional Liem belakangan aktiI mengembangkan konglomerat sendiri. Baru-baru ini, ia
mendirikan Risjad Salim Bank (bersama Liem) dan sebuah Dabrik kimia di Cilegon.
Sudwikatmono, rekan Liem yang menonjol di sektor real estate (Wisma Metropolitan), juga sudah
menebar jaringan bisnis di sektor perdagangan (Golden Truly) dan sinepleks 21.

tober 1989
Pendidikan politeknik di Indonesia menjelang masuk masa penyapihan dan disiapkan
mandiri. Karena salah satu sumber dananya, yakni bantuan Bank Dunia, kabarnya segera
dihentikan. Ini berarti Departemen P dan K harus menyiapkan alokasi dana yang tak sedikit, untuk
menjadikan program pendidikan yang berbiaya relatiI mahal ini bisa langgeng. Pada Sarasehan I
Forum Pengembangan Pendidikan Politeknik di Gedung PPI Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu
dua pekan silam, kelangsungan hidup politeknik termasuk yang paling dipersoalkan. Menurut
Direktur Politeknik ITB Tony Suwandita, Bank Dunia tengah melakukan evaluasi terhadap seluruh
bantuannya yang sudah diberikan untuk 17 politeknik di sini. Evaluasi itu dimulai September lalu
dan berakhir Desember nanti. Ke-17 politeknik ini berstatus proyek, sehingga biaya operasional dan
perawatannya masih dibantu Bank Dunia. Menurut Asisten Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional Bidang Sumber Daya Manusia ProI. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc., sekarang
bantuan dari Swiss sudah selesai. Karena belum bisa mandiri, dan untuk tetap bisa menghasilkan
tenaga andal, mau tak mau ikut pula memanIaatkan dana Bank Dunia. Lantas bagaimana kalau dana
Bank Dunia, yang selama ini mengisi 70 biaya operasional itu, dihentikan? "Sebagai pengganti,
pemerintah yang membiayainya, yakni dari anggaran Direktorat Pendidikan Tinggi," jawab Ir.
Oetomo Djajanegara, Sekretaris Ditjen Pendidikan Tinggi Departemen P dan K. Jika betul bantuan
dihentikan, tak berarti Bank Dunia tak lagi mengulurkan tangan. Tapi, kata Oetomo, "Karena masa
kontraknya memangberakhir pada Desember ini." Namun, menurut H.A.R. Tilaar, tidak betul Bank
Dunia akan menghentikan bantuannya. "Itu keliru. Yang benar adalah lembaga itu melakukan
evaluasi pada setiap proyek yang akan selesai, dan itu sesuai dengan prosedur," katanya. Bagaimana
duduk perkara sebenarnya, perwakilan Bank Dunia di Jakarta belum bisa dimintai konIirmasi.
Dalam situasi begini, langkah yang lebih realistis adalah memikirkan bagaimana memecahkan
sumber dana alternatiI. Kata Tony Suwandita, "Kami masih belajar untuk mencari sumber dana
yang dikembangkan dari usaha sendiri." Ada ide menjual hasil produksi mahasiswa berupa
peralatan mesin dan menerima karyawan dari perusahaan-perusahaan yang hendak meningkatkan
kemampuan melalui latihan di politeknik. Namun, ide itu berhadapan dengan sejumlah kendala.
Misalnya, seperti terungkap dalam sarasehan di Malang itu, adalah status kelembagaan politeknik
yang belum dibakukan dan peraturan pemerintah yang belum membenarkan politeknik mengelola
penggunaan uang dari hasit usahanya. Padahal, lembaga seperti pendidikan politeknik ini
memerlukan dana yang tak kecil. Ia membutuhkan banyak peralatan praktek, dan itu sangat mahal.
Para mahasiswa hanya membayar SPP Rp 120 ribu (jurusan teknik) dan Rp 90 ribu (jurusan tata
niaga) untuk tiap semester. Jumlah seluruh mahasiswa 17.000 orang. "Tinggal kalikan saja, berapa
pemerintah mesti mengeluarkan bantuan," kata Tony Suwandita. Sementara itu, pemerintah
tampaknya terus membangun politeknik baru dengan dana APBN, antara lain di Timor Timur.

November 1989
Direktur Utama PT GraIiti Pers, yang menerbitkan TEMPO, sekaligus Direktur Utama PT
Jawa Pos yang adalah penerbit harian Jawa Pos. Pernyataan Samola sungguh mengejutkan kalangan
pers, dan mungkin juga masyarakat di luar pers. Bagaimana tidak. Di Indonesia, inilah perusahaan
pers pertama yang berani menjual sahamnya kepada masyarakat. Saham TEMPO dan Jawa Pos
yang akan dijual itu masing-masing sekitar 15-20. Dari hasil penjualan diharapkan akan
terhimpun dana murah dari masyarakat sekitar Rp 20 milyar sampai Rp 40 milyar. Nanti, dana yang
diperoleh itu, menurut Samola, akan digunakan untuk memperkuat struktur modal perusahaan. Di
samping itu, dana tersebut juga akan dimanIaatkan untuk investasi baru guna memperluas jaringan.
Misalnya, mendirikan kantor-kantor biro di dalam dan luar negeri, serta pembelian alat-alat canggih
untuk menunjang kerja yang lebih eIisien. Saat ini, mingguan TEMPO beroplah 150.000 eksemplar
dan harian Jawa Pos beroplah 287.000 eksemplar, masing-masing memiliki aset sekitar Rp 20
milyar. Tahun lalu, masing-masing juga memperoleh laba setelah dipotong pajak, sekitar Rp 4
milyar. Menpen Harmoko menyambut gembira gagasan Samola itu. "Silakan. Yang penting adalah
kredibilitas persnya. Kalau manajemennya baik, pasti masyarakat mau," kata Menteri. Ia menilai,
adanya perusahaan pers yang go public, bisa bermanIaat besar. "Untuk memperkukuh pengertian
adanya interaksi positiI antara Pemerintah, pers, dan masyarakat," katanya. Bahkan, "Masyarakat
akan turut mengikuti perkembangan penerbitan itu." Beberapa hari sebelumnya, memang, Harmoko
sudah memberikan lampu hijau buat perusahaan pers yang mau go puhlic. "Asal tidak bertentangan
dengan UU Pokok Pers," katanya kepada wartawan di Bina Graha, Sabtu dua pekan lalu.
Maksudnya, antara lain, asalkan pemilikan saham tidak dikuasai oleh orang asing. Sementara itu,
Albert Hasibuan, Pemimpin Umum Harian Suara Pembaruan (SP) berkomentar agak lain. Katanya,
kalau memang perusahaan pers dimungkinkan untuk mendapatkan dana dari masyarakat, maka
supaya maksimal, kemungkinan untuk memanIaatkan modalnya juga harus dibuka. Dengan ini
berarti, ada kesempatan untuk menggunakan teknologi canggih. Misalnya, dengan menggunakan
mesin cetak jarak jauh. Risiko ini akan membuat calon investor berpikir berkali-kali sebelum
membeli. Karena itu, Pemerintah perlu memodiIikasi kemungkinan pembreidelan, dengan menuntut
media yang dianggap melanggar ke pengadilan, tanpa menghentikan hak terbit bagi media itu
sendiri. Jika risiko breidel ini bisa dieliminir, barulah ada kepercayaan bagi calon pembeli saham.
Selain TEMPO dan Jawa Pos sampai saat ini belum terdengar ada perusahan pers lain yang
bermaksud go public. Tapi, penyebabnya bukan semata-mata risiko pencabutan SIUPP. "Pemegang
saham di tempat kami sudah cukup banyak. Jadi, dalam waktu dekat, kami belum punya niat go
public," tandas Albert, ketika menjawab pertanyaan apakah korannya, Suara Pembaruan, mengikuti
jejak TEMPO. Senada dengan itu adalah komentar Sugoto, Wakil Pemimpin Redaksi dan
Penanggung Jawab Surabaya Post. "Kami belum memikirkan untuk go public. Sampai saat ini
modal kami masih cukup kuat," tukasnya. Betulkah kemungkinan pencabutan SIUPP bisa menjadi
hambatan buat perusahaan pers yang mau go public? "Lho, setiap perusahaan ada risikonya. Kalau
ada perusahaan industri yang melanggar ketentuan mengenai lingkungan hidup, seperti meracuni
masyarakat, misalnya, ya, akan ditutup. Jadi, ndak perlu takut. Masyarakat akan ikut mengawasi.
Kalau pers itu sendiri mengikuti ketentuan yang berlaku, tak akan sampai SIUPP dibatalkan," janji
Harmoko.

Desember 1989
Menlu RI Ali Alatas dan Menlu Australia Gareth Evans mengeluarkan pena. Dengan
senyum ceria, Alatas serta Evans menandatangani Perjanjian Celah Timor (PCT) yang sudah
disepakati di Canberra, akhir Oktober lalu. Peristiwa penting ini, bagi Ali Alatas, tentu melegakan.
Kerja keras untuk menentukan perbatasan Indonesia-Australia selama hampir satu dasawarsa --
dengan 14 kali perundingan yang melelahkan -- sekarang berhasil menerobos ganjalan. Komentar
yang lebih business like datang dari Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita.
"Saya malah menunggu barel pertama dari minyak Celah Timor," katanya, sembari mengangkat
gelas sampanye kepada rekannya, Menteri Sumberdaya Australia Peter Cook. Ginandjar dan Cook
menandatangani dan bertukar nota yang berisi tata cara pemberian izin bagi kontraktor minyak,
yang berminat beroperasi di area A dalam zone kerja sama Celah Timor. Area A ini dimanIaatkan
bersama oleh Indonesia dan Australia, berdasar konsep bagi hasil 50:50. Pengoperasian area A
dimonitor oleh Otorita Bersama, yang berkantor pusat di Jakarta dan kantor Direktorat Teknis di
Darwin. Daerah B dieksploitasi Australia, tapi Indonesia memperoleh 16 bagiannya dari hasil
minyak yang diperoleh kontraktor di daerah tersebut. Daerah C digarap Indonesia, tapi dari sini
Australia memperoleh 10 dari penghasilan kotor kontraktor (TEMPO, 4 November 1989). Dari
segi pembagian area kerja ini, Indonesia justru memetik keuntungan yang lebih baik daripada yang
diperkirakan orang sebelumnya. Selain memperoleh bagian di C dan A, Indonesia masih
memperoleh di B. Padahal, B tidak pernah diklaim Indonesia sebagai daerah sengketa, karena
letaknya di luar batas median (garis tengah). Ini berarti, pertama kali di dunia suatu zone kerja sama
melebar sampai di luar daerah klaim. Soalnya, Australia kini sudah mengimpor minyak dari luar
negeri. Kebutuhan minyak Australia kini mencapai 600 ribu barel sehari. Sumur-sumur minyak di
benua yang juga punya uranium itu makin lama makin kering. Kini Austrlia hanya mampu
memproduksi 500 ribu barel sehari. "Kami tahu, mengimpor minyak 100 ribu barel setiap hari itu
menyebabkan ekonomi biaya tinggi bagi Australia," tambah Cook. Kebutuhan minyak Australia
ditutup dengan mengimpor dari Indonesia dan negara-negara Teluk. Kalau Australia tak segera
memperluas eksplorasi minyaknya, ia bisa sepenuhnya bergantung pada minyak impor. Nah, bila
Australia tetap bersikap tidak rasional dalam menghadapi Celah Timor, samalah artinya dengan
menyia-nyiakan potensi hidrokarbon yang ngumpet di situ. Padahal, banyak yang yakin, Celah
Timor menyimpan cadangan minyak tak kurang dari 1 milyar barel. "Daerah ini berada dalam
struktur kelp yang kaya. Dan di Norhtern Territory ada lapangan komersial Jabiru yang minyaknya
bagus," tambahnya. Buat Cook, lebih baik tak menghiraukan kritik dan protes, ketimbang mesti
mengimpor minyak. Bagi Australia, Celah Timor sangat berarti, hingga harus segera dimanIaatkan,
meskipun harus menyesuaikan diri dengan Indonesia. Misalnya soal kontrak production sharing
(PSC). Konsep yang diterapkan Indonesia dengan kontraktor asing rekanan Pertamina ini ternyata
masih asing bagi Australia. Karena itu, Menteri Ginandjar dan Cook sama-sama berharap pada
akhir 1991 paling tidak sudah mulai ada pengeboran eksplorasi di Celah Timor. Kalau benar Celah
Timor menyimpan 1 milyar barel, dan Indonesia misalnya bisa memanIaatkan separuhnya (500 juta
barel), berarti cadangan kita bakal meningkat 10 dari cadangan terbukti sekarang, yang sekitar 5
milyar barel itu. "Lumayan buat kita," kata Ginandjar.



Resume Pertahun:
Pada tahun 1989 terjadi peristiwa Lampung yang merupakan salah satu peristiwa yang masih
diingat-ingat. Peristiwa ini disebut juga peristiwa Talangsari dan merupakan salah satu peristiwa
yang paling terkenal pada tahun 1989. Peristiwa ini berkaitan juga dengan keagamaan. Hal ini
disebabkan karena aktivis Islam yang mengatasnamakan agama dengan mengucapkan kata Allah
secara tidak benar. Warsidi adalah tokoh utama peristiwa Talangsari, yang terjadi pada bulan
Februari 1989. Sebagai anak seorang transmigran dari Jawa, ia sudah menetap di Lampung sejak
sebelum kemerdekaan (1937), tepatnya di kecamatan Batanghari. Barulah setelah dewasa, Warsidi
bersama isterinya menetap di Talangsari III, pedukuhan Cihideung, sejak Juni 1988. Hal ini diawali
ketika Jayus membuat tanah dengan menggunakan tanah warisan dari ayahnya seluas satu setengah
hektar. Warsidi yang mengetahui hak ini mencoba memanIaatkannya untuk membuat komunitas
dengan anggota sekitar 7 orang. Arogansi yang berlebih telah menyebabkan kelompok ini
melakukan tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan dengan menimbulkan perpecahan di Negara
kita sendiri. Pelopor gerakan ini adalah suatu komunitas yang bernama Komando Mujahidin
Fisabilillah. Ketika seseorang menyampaikan inIormasi tentang keberadaan komunitas Warsidi
kepada Nurhidayat, seorang aktivis Islam dan juga Karateka Nasional, ia pun menunjukkan
antusiasmenya. Pertengahan Desember 1988, Nurhidayat dan kawan-kawan merancang sebuah
rencana untuk "Hijrah" ke Cihideung, membentuk pemukiman Islam di sana. Mulai Desember
itulah terjadi proses indoktrinasi terhadap Warsidi. Tentu tidak ada yang salah punya niatan
mendirikan perkampungan Islam. Yang kemudian terlihat salah, adalah cara mewujudkan niat
tersebut. Niat baik haruslah dioperasionalisasikan dengan cara yang baik, dan dituntun dengan
akhlaq yang baik pula. Yang kemudian terlihat adalah arogansi dari sekelompok orang yang merasa
beriman dan berilmu, dengan mengkaIirkan orang-orang di luar kelompok mereka. Pada tahun ini
yaitu pada 24 Agustus 1989 untuk pertamakalinya stasiun TV swasta mengudara di Indonesia.
Untuk bisa menangkap siaran Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) digunakan alat bernama
decoder. Peristiwa ini merupakan awal dari pertelevian Indonesiaa.


ReIerensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/PeristiwaTalangsari1989. diakses 24 Juli 2011
SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah),
http://www.kaskus.us/showthread.php?t8143333. diakses tanggal 24 Juli 2011
ERMAYA AKUI ADANYA "DOKUMEN PAPUA".
http://www.kontras.org/penculikan/index.php?halberita&id560. diakses tanggal 24 Juli 2011.
Nasution ,Amran. 'Masih Murni Masih Wajar.
http://majalah.tempointeraktiI.com/id/arsip/1989/04/29/NAS/mbm.19890429.NAS22522.id.html.
diakses tanggal 24 Juli 2011.
Hadad, Toriq. 'Sebuah RUU dengan Lapang Dada.
http://majalah.tempointeraktiI.com/id/arsip/1989/06/24/NAS/mbm.19890624.NAS20835.id.html.
doalses tanggal 24 Juli 2011.
Ivanov, Alexander. 'Yubileum yang ke-60, Hubungan Rusia-Indonesia.
http://www.indonesia.mid.ru/60years/02i.html. diakses tanggal 24 Juli 2011.
'Menuju Politeknik yang Mandiri.
http://majalah.tempointeraktiI.com/id/arsip/1989/10/28/PDK/mbm.19891028.PDK21378.id.html.
diakses tanggal 24 Juli 2011



http://talangsari.com/content/artikel/peristiwa.lampung.dan.arogansi diakses 21 Juli 2011











































1anuari 1990

Pemerintah membuat beberapa kebijakan ekonomi sejak Desember 1989 dengan
mengeluarkan 'PAKDES (Paket Desember). Pada Januari 1990, pemerintak juga mengeluarkan
'PAKJAN (Paket Januari). Melalui Paket Januari 1990, pemerintah mengharuskan perbankan
untuk menyalurkan Kredit Usaha Kecil sebanvak 20 dari total pinjamannya kepada pengusaha
kecil.
Harga minyak Internasional pada awal tahun 1990 membaik karena tidak ada negara-negara
anggota OPEC yang menggenjot produksinya hingga melebihi kuota, kondisi ini mempengaruhi
harga minyak di Indonesia dan menyetabilkan kondisi ekonomi pada saat itu.
Pemerintah mulai memutuskan untuk membangun sebuah reaktor Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. PLTN tersebut direncanakan akan dibangun di lokasi
Semenanjung Muria, Jawa Tengah. (PLTN ini sampai sekarang belum dibangun, dan masih akan
dibangun).

Februari 1990
Pada tanggal 10 Februari 1990, Gunung Kelud meletus. Letusan gunung yang terletak di
kabupaten Kediri, Jawa Timur ini menyebabkan banyak bagunan di sekitar gunung yang roboh dan
menewaskan 34 warga Candi Sewu. Kota kediri pun menjadi berwarna putih terkena guyuran abu
vulkanik dari letusan gunung tersebut.
Tanggal 23-25 Februari 1990, di Hotel Indonesia, Jakarta, berlangsung sebuah acara
Internasional ASEAN Ministerial Meeting ke-23, dan InIormal Meeting oI Cambodia (IMC). Rapat
ini dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN. Acara yang dibuka langsung oleh Presiden
Soeharto tersebut membahas masalah-masalah yang ada di ASEAN dan masalah yang sedang
menerpa negara Kamboja.

Maret 1990
Soeharo mengadakan pertemuan dengan 30 pebisnis teratas di Indonesia di peternakannya di
Jawa Timur. Soeharto mengatakan kepada mereka kalau mereka harus menjual 25 dari bisnisnya
kepada koperasi.
Pada akhir Maret 1990, pemerintah mulai memberlakukan beacukai pada beberapa jenis
rokok di pasaran. Pemerintah menargetkan pemberlakuan cukai ini dapat menambah pendapatan
negara sekitar Rp 1,911 trilyun. Beberapa produsen rokok merasa merugi setelah diberlakukannya
bea cukai, hal ini menyebabkan turunnya harga cengkeh (salah satu bahan baku rokok) karena
pembelian cengkeh oleh produsen rokok berkurang.

April 1990
Indonesia dan Papua Nugini menandatangani perjanjian keamanan kedua negara. Hal ini
dilakukan untuk mendinginkan suasana perselisihan yang terjadi, terutama di wilayah perbatasan
kedua negara.
Satelit Palapa B2R resmi diluncurkan setelah mengalami berbagai penundaan. B2R
diluncurkan menggunakan roket Delta di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satelit seharga
US$ 96,7 juta ini akan melayani 200 stasiun bumi, dan menambah sambungan telepon menjadi 1,4
juta sambungan.
Bank-bank mulai belomba-lomba dengan developer dalam hal penyediaan rumah tinggal.
Bank-bank mulai menawarkan Keredit Pemilikan Rumah (KPR) terjangkau untuk masyarakat.
Pembangunan perumahan pun berkembang pesat.

Mei 1990
10 Mei 1990, Jembatan Kali Krasak di Yogyakarta runtuh akibat ada sebuah truk tangki
yang terbakar saat melintasi jembatan tersebut. Karena kejadiannya yang aneh dan langka, peristiwa
ini banyak dimuat di berbagai surat kabar di bagian berita utama. Banyak para peneliti menganalisis
bagaimana asal mula kejadian ini, dari truk yang terbakar hingga dapat meruntuhkan sebuah
jembatan.
Dilaksanakannya loba debat berbahasa Inggris '1990 Intercollegiate Debating
Championship oI all Java and Bali di kampus Universitas Padjajaran. Ada beberapa hal yang
menarik dari lomba ini, mahasiswa-mahasiswa yang Iasih berbahasa asing adalah mereka yang aktiI
dan mengikuti berbagai kursus bahasa asing, bukan yang hanya mengandalkan pelajaran Iormal
saja. Ini membuktikan bahwa pelajaran bahasa Inggris yang diberikan di pelajaran Iormal belum
eIektiI.
Kecenderungan para pelaku bisnis untuk mengekspansi usahanya ke berbagai bidang,
melahirkan banyak usaha-usaha baru dengan dibawah bendera yang sama. Persaingan bisnis
menjadi didominasi para pelaku bisnis konglomerat yang itu-itu saja.

1uni 1990

Tentara Indonesia (ABRI) mengejar para pemberontak Irian Jaya sampai masuk ke wilayah
Papua Nugini. Indonesia pada saat itu baru saja mengadakan penandatangan perjanjian keamanan
dengan Papua Nugini.
Terbit sebuah buku tentang Pak Harto, yang berjudul "Perjalanan Panjang dari Kekacauan
ke Swasembada". Pengarang buku tersebut adalah Donald W. Wilson, Rektor Pittsburg State
University (AS) pada saat itu. Buku ini menceritakan bagaimana perjuangan panjang Presiden
Soeharto dalam mengatasi kekacauan yang ada saat ia menjadi presiden, hingga menjadikan
Indonesia sebuah negara yang mandiri.
Harga-harga tanah di wilayah strategis Jakarta melambung tinggi. Hal ini terjadi karena ada
spekulan-spekulan dan calo-calo tanah yang nakal, dan bahkan orang yang mengaku memiliki tanah
yang bukan haknya (penipu). Kasus-kasus manipulasi tanah pun muncul. Kejadian ini sangat
merugikan bagi perkembangan Jakarta yang saat itu sedang berkembang pesat.

1uli 1990
Pada tanggal 14 Juli 1990, berdiri SMA Taruna Nusantara di Magelang, sekolah yang
dibangun dari sumbangan Akademi Militer. Sekolah ini diresmikan oleh Jenderal Try Sutrisno
(Pangab saat itu).
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesi (PG3I) memperingati HUT ke-103. Dalam
perayaannya, PG3I secara resmi mengeluarkan 15 macam varietas tebu baru dari hasil kultur-
jaringan yang dapat digunakan para petani tebu. 15 varietas tebu baru itu merupakan sebuah
terobosan bagi PG3I setelah melakukan penelitian panjang, dan menjadi salah satu bukti
berkembangnya IPTEK di Indonesia. Varietas tebu baru ini mampu meningkatkan produksi gula
yang nantinya akan menguntungkan para petani tebu.
Gunung Merapi meletus, dengan letusan yang paling explosiI dalam sejarah (Selama letusan
yang tercatat dalam sejarah, dan sebelum tahun 2010).

Agustus 1990
Indonesia dan Cina menormalisasi hubungan kedua negara pada tahun 1990 setelah
membeku selama 23 tahun Akibat peristiwa G3OS/ PKI Memorandum oI Understanding untuk
menormaliosasi itu ditandatangani tanggal 8 Agustus 1990 oleh Presiden Soeharto dan PM Li Peng.
Pada tanggal 17 Agustus 1990, Indonesia merayakan HUT kemerdekaan RI ke-45.
Pada tanggal 24 Agustus 1990, diresmikan stasiun televisi RCTI sebagai televisi swasta ke-2
di Indonesia siaran lokal (Pada tahun sebelumnya, RCTI didirikan). Pada tanggal tersebut pula
SCTV (stasiun televisi swasta pertama) memulai siaran Nasionalnya di Surabaya.

September 1990
Terjadi perselisihan dan bentrokan antara ABRI dengan OPM Guerillas (Tentara Papua
Nugini) di sekitar Skow, Perbatasan Jayapura Timur dengan Papua Nugini. Hubungan antara dua
negara kembali memanas.
Bank Duta kehilangan uang sebesar 450 juta USD akibat dari perdangan valuta asing. 70
dari kepemilikan Bank Duta adalah milik sebuah yayasan yang memiliki koneksi dengan Presiden
Soeharto. Pebisnis Indonesia etnik Cina, Lim Sioe Liong dan Prajogo Pangestu mengeluarkan $490
untuk menutupi kerugian dari kehilangan tersebut.

tober 1990
Indonesia dan Papua Nugini mengesahkan perjanjian keamanan kedua negara, setelah
sebelumnya hanya menandatangani perjanjian tersebut. Hubungan kedua negara semakin
mendingin, setelah sebelumnya memanas hingga terjadi bentrokan di perbatasan kedua negara.
Rekor baru untuk expor minyak Indonesia. Expor minyak Indonesia mengalami peningkatan
yang signiIikan hingga mencapai rekor baru pada Oktober 1990.

November 1990
Presiden Soeharto berlibur selama dua minggu ke luar negeri. Negara-negara yang dikunjungi yaitu
Jepang, Cina, dan Vietnam.

Sopir-sopir bajaj di Jakarta mengadakan demo protes terhadap pemerintahan karena pemerintah
melarang mereka untuk beroperasi di jalan-jalan utama Jakarta.

Pada tanggal 15 November 1990, terjadi gempa bumi di sekitar Medan, Sumatra Utara.

Desember 1990
Tahun 1990 merupakan masa kebangkitan kultural Islam di Indonesia. Isu-isu tentang perselisihan
antara ideologi Islam dengan Pancasila mulai menghilang. Kaum-kaum intelektual Islam di
Indonesia mulai bersatu menyatukan pikiran untuk membangun Indonesia. Terbukti pada bulan
Desember 1990, didirkan sebuah organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di
Malang, Jawa Timur. Presiden Soeharto secara terbuka mensponsori berdirinya ICMI. Dalam
pembentukan ICMI itu, Menristek B.J. Habibie terpilih secara akiamasi sebagai ketua umum.
Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa dengan berdirinya ICMI tidak berarti kita hanya
memperhatikan umat Islam, tetapi mempunyai komitmen memperbaiki nasib seluruh bangsa
Indonesia, karena itu juga merupakan tugas utama. Berdirinya ICMI merupakan lembaran baru
dalam sejarah umat Islam Indonesia di era Orde Baru.

Ringkasan Pertahun:
Tahun 1990, ekonomi Indonesia semakin membaik, pendapatan negara bertambah dari expor
minyak, dan juga diberlakukannya bea cukai pada rokok. Hubungan Indonesia-Papua Nugini
semakin membaik walaupun sempat memanas dengan adanya bentrokan di wilayah perbatasan.
ICMI secara resmi terbentuk, dengan ketua umum B.J. Habibie, Menristek pada saat itu. Terjadi
beberapa letusan gunung, yang terbesar adalah Gunung Merapi dan Gunung Kelud.

ReIerensi:
http://www.indonesiaindonesia.com/I/53571-indonesia-1990-1995-a/
http://id.wikipedia.org/wiki/1990
http://politik.kompasiana.com/2010/02/10/politik-indonesia-akhir-1980-an-awal-1990-an-sebuah-
kajian-kontemporer/
http://majalah.tempointeraktiI.com/id/arsip/1990/
http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah10.shtml
http://www.aseansec.org/3669.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/TimelineoIIndonesianhistory
(Semua tanggal akses: 24 Juli 2011)


























1anuari 1991
Pada tanggal 5 Januari 1991, pemerintah berniat menyeragamkan universitas. Baik dari
sebutan, bobot, dan kriteria jurusan, Iakultasdi berbagai perguruan tinggi akan diseragamkan. Hal
ini dikarenakan terdapat perbedaan parameter di setiap universitas. Misalnya saja di Unpad Ilmu
Komunikasi dijadikan sebuah Iakultas, sedangkan di UGM ilmu komunikasi merupakan jurusan
dari Iakultas Fisipol. Begitu pula Iakultas geograIi yang terdapat di UGM, sedangkan di universitas
lain hanya sebagai jurusan. Lalu pemerintah juga berniat mengeluarkan peraturan tentang status
perguruan tinggi seperti universitas,institut,akademi,dll. Hal ini dikarenakan terdapat penyimpangan
status, misalnya institut bukan lagi digunakan sebagai spesialisasi. Di IPB terdapat Iakultas MIPA
yang seharusnya bukan berada dalam suatu institut. Begitu juga Fakultas desain dan seni rupa di
ITB . Tujuan penetapan ini adalah agar masyarakat tidak bingung dalam memahami perbedaan
status universitas.
Pada tanggal 23 Januari 1991, telah diresmikan TPI sebagai stasiun televisi swasta kedua
setelah RCTI. Pada saat itu TPI hanya menayangkan program acara yang edukatiI. Bekerjasama
dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan meteri pendidikan.
Pada Bulan Januari juga terdapat isu tentang meleburnya budaya Bali oleh karena budaya
orang luar yang sedang pariwisata disana. Terdapat penyimpangan yang seharusnya yang menjadi
daya tarik adalah adat dan budaya disana, tapi yang terjadi para turis dapat melalkukan hal yang
lazim dilakukan di negara asal mereka. Pergaulan bebas, minuman keras, dan budaya lain yang
dibawa oleh turis.

Februari 1991
Di Bulan Februari ini, stasiun televisi swasta RCTI memproduksi program berita Buletin
Malam. Buletin Malan ini adalah program berita pertama yang memuat berita-berita internasional.
Buletin Malam ini sangat populer karena pada saat itu menayangkan masalah glasnost dan
perestroika yang berakhir dengan runtuhnya negara Uni Sovyet.
Pada bulan ini juga sangat terasa kegerahan akibat Perang Teluk. Bukan hanya di kota, tapi
sampai di daerah-daerah. Hal ini disebabkan telah ditemukannya selebaran gelap untuk mendukung
Saddam Hussein, coretan-coretan bernada sama di gardu PLN dan kendaraan di kota Mataram.
Akibatnya pemerintah daerah sempat disibukkan dengan cara menegaskan pada masyarakat bahwa
Perang Teluk bukan perang antar agama, dan agar masyarakat tidak terpancing isu yang
menyesatkan.
Perang Teluk ternyata juga membawa berkah bagi sejumlah orang. Setelah terjadi Perang
Teluk, para pedagang kaus, tas, dan aksesoris lainnya menemukan hal ini sebagai kesempatan.
Banyak beredar wajah Saddam Hussein di baju-bajudan tas. Para pedagang mendapatkan
keuntungan yang lumayan besar akibat hal ini.
Di bulan ini juga beredar Ioto antara Habibie dan Dawam Rahardjo setelah B.J. Habibie
mengumumkan 137 nama pengurus paripurna ICMI. Hal ini menandakan tidak adanya keretakan
antara Habibie dan Dawam seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Maret 1991
Devaluasi dan kenaikan harga BBM masih menjadi dua isu yang disorot oleh DPR. Para
wakil rakyat telah menerima RAPBN 1991-1992, tetapi dengan pesan agar pemerintah tidak
melakukan devaluasi ataupun menaikkan harga BBM. Akibat harga minyak yang cenderung turun,
kedua tindakan tersebut bisa saja dilakukan pemerintah. Jika harga minyak turun, maka penerimaan
pemerintah akan terpangkas. Akibatnya, neraca pembayaran akan guncang, dan diperlukan
devaluasi. Kenaikan harga BBM pun tidak dapat dihindari.
Menteri Keuangan Sumarlin memberi gebrakan yang dalam waktu satu minggu telah
berhasil mematikan langkah para spekulan dolar. Seminggu setelahnya, arus memborong dolar reda
terutama di banyak money changer di Jakarta.
Di bulan ini presiden Soeharto telah memberi pesan bahwa tidak akan terjadi peristiwa
devaluasi. Namun tetap saja terdapat rasa khawatir dari masyarakat yang memiliki harta, apabila
sewaktu-waktu terjadi peristiwa tersebut. Peristiwa memborong dolar dan menaikkan suku bunga
telah menjadi trendi bulan ini. Terdapat krisis kepercayaan kepada para pengambil keputusan di
negeri ini.
Di bulan ini juga telah diluncurkan device yang memudahkan cara belajar berbahasa Inggris
yang bernama TAL (Talking Amber Learningmate). Dengan device ini, bisa digunakan untuk
belajar bahasa Inggris, matematika, dan kalkulator. Suatu keunikan yang dimilikinya adalah bisa
berbicara, jadi terdapat tutorial dalam bentuk audio, seperti diajarkan langsung oleh guru.

April 1991
Protes dilontarkan oleh MUI ke alamat SCTV, dikarenakan adanya 2 program televisi.
SCTV dianggap tidak peka terhadap tata nilai yang dihayati oleh lingkungan sekitar.
Harga kertas koran tiba-tiba dinaikkan, sehingga para penerbit koran harus siap membuat
perhitungan baru. Kenaikkan harga kertas koran ini demi stabilitas produksi yang dimaksudkan
terkait dengan kesinambungan pemasokan kertas koran dalam negeri. Industri kertas koran belum
menguntungkan. Sehingga terjadi kenaikan harga kertas koran.
Krisis Teluk ternyata mengantarkan rezeki tambahan untuk Indonesia. Krisis yang telah
mendongkrak harga minyak telah menyebabkan APBN 1990/1991 mendapat tambahan pendapatan
pajak minyak dan gas sekitar Rp.7000 milyar.
Di bulan ini juga terdapat ledakan granat di rumah Kapolda Aceh dan mencederai seorang
penjaga. Ledakan ini disebabkan oleh segerombolan pencuri kayu. Gerombolan ini mencuri kayu di
sekitar rumah Kapolda.
Telah ditemukan pula pil ampuh dari laboratorium Bioteknologi IPB. Obat ini punya khasiat
membuat tanah gundul menjadi tanah yang hijau, menyulap tanah kritis menjadi hutan rimbun.
Dengan obat ini, tanaman akan tumbuh 3 kali lebih cepat. Dengan catatan, pil ini hanya
memberikan eIek pada bibit tanaman, tidak akan bereIek pada tanaman yang sudah tumbuh besar.
Forum Demokrasi didirikan oleh Abdurahman Wahid alias Gus Dur dari NU.

Mei 1991
Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka program studi Teknik Penerbangan. Pada saat
itu peminatnya sangat sedikit sekali, karena banyak yang belum mengenalnya. Pada saat itu
Departemen Perhubungan, TNI-AU, dan Garuda Indonesia sangat membutuhkan ahli pennerbangan
yang berpendidikan tinggi. Oleh karena itu ITB membuka program studi ini yang dulunya
merupakan salah satu dari lima kelompok bidang keahlian pada jurusan Teknik Mesin. Sistem
pendidikan program studi ini tidak beda jauh dengan sistem pendidikan sekolah penerbangan di luar
negeri. Hanya saja, di luar negeri sudah berkembang sampai pada cabang ilmu astronautical
engineering, yang berhubungan dengan peralatan ruang angkasa, sedangkan di ITB masih terbatas
pada bidang penerbangan atau aeronautical engineering.
Pada bulan ini juga akhirnya setelah sekian lama, Waduk Kedungombo diresmikan oleh
Presiden Soeharto. Tanah yang sudah menjadi tempat tinggal secara turun-temurun tersebut
sekarang sudah resmi dijadikan sebuah waduk. Walaupun sebagian besar penduduk desa sudah
pindah, namun ada sebagian penduduk yang belum rela meninggalkan tempat tersebut dan meminta
uang ganti rugi.Namun pada akhirnya presiden telah menegaskan bahwa pemerintah tidak mungkin
memberi uang ganti lebih pada mereka karena hanya sebagian kecil yang mereka layani.
Di bulan ini di daerah Aceh, Sumatera Barat, Maluku, dan Bali terdapat ratusan korban
penyakit kolera. Puskesmas setempat tidak mampu menampungnya. Ada 19 orang yang meninggal.
Hal ini disebabkan karena pola hidup dan kondisi lingkungan yang kurang sehat.

1uni 1991
Telah ditemukan dandikembangkan varietas kentang baru di Lembang. Kelebihan dari
kentang ini adalah bibitnya bisa ditanam di dataran rendah, kaku bisa ditumpangsarikan bersama
padi di sawah.Hal ini dicetuskan oleh KonIerensi Asosiasi Kentang Asia III di Hotel Savoy
Homann, Bandung. KonIerensi ini dihadiri oleh ahli kentang dari 21 negara. Topik yang dibahas
dalam konIerensi itu adalah masalah usaha pembibitan kentang, industri makanan kentang di Asia,
produksi yang berlanjut, dan penciptaan varietas baru. Diharapkan kentang ini menjadi tanaman
utama pengganti padi dikarenakan banyak keuntungan strategis yang dimiliki oleh tanaman ini.
Di bulan ini juga terdapat kasus pemalsuan surat pembangunan Pasar Sentral Ujungpandang.
Pasar Sentral Ujungpandang adalah sebuah pasar yang keadaan dan kondisinya sudah sangat
mengkhawatirkan. Oleh karena itu dibutuhkan renovasi agar tempatnya layak pakai. Maret tahun
lalu Pemda menunjuk suatu perusahaan sebagai developer untuk meremajakan Pasar Sentral. Yang
terjadi adalah kasus pemalsuan tanda tangan Menteri Dalam Negeri(Mendagri) yang berisikan
penunjukan perusahaan tersebut sebagai developer, padahal bulan sebelumnya Mendagri
menyarankan walikota untuk membatalkan kerja sama dengan perusahaan tersebut. Perusahaan
terebut telah melanggar kontraknya dengan Pemda. Dalam kontrak, perusahaan tersebut harus
membangun Pasar Sentral menjadi empat lantai. Dan dalam tempo dua tahun, pasar yang tidak
layak pakai tersebut dapat disulap menjadi pasar yang layak untuk digunakan. Sebagai imbalan,
perusahaan itu diberi oleh Pemda hak untuk mengelola kompleks perdagangan tersebut selama 25
tahun. Nyatanya, sampai bulan ini pasar tersebut belum diapa-apakan.

1uli 1991
Di bulan ini terdapat sebuah isu dan ide untuk menghapus sepuluh IKIP menjadi sebuah
universitas. Lulusan IKIP yang sudah melimpah dan susah diserap sektor non-pendidikan lah yang
menyebabkan hal ini terjadi. Guru dari lulusan universitas lebih bergengsi. Karena apabila nanti
IKIP sudah menjadi universitas, lapangan pekerjaan yang disediakan tidak hanya menjadi guru.
Bisa bekerja dimana saja layaknya lulusan universitas lain pada umumnya.
Muncul pula isu polemik tentang versi UUD 1945 yang paling benar dan aman.
Diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI saat itu, bahwa ternyata ada dua versi naskah UUD yang
berbeda sistematika penyusunannya, yang bisa mengancam pelestarian Pancasila. Beliau
mengusulkan naskah versi Lembaran Negera-lah yang digunakan, sebab jika perubahan didasarkan
pada Berita Negara, perubahan UUD mencakup perubahan Pembukaan, dan itu berarti mengubah
Pancasila. Sedangkan dengan versi Lembaran Negara, pengubahan UUD tak akan mencakup
Pembukaan, dan Pancasila akan tetap utuh.
Seorang petani Blora melakukan pengembangan teknik membuat setek daun jeruk nipis
dengan air bawang merah sebagai pemacu pertumbuhan. Ternyata bawang merah tidak Cuma
membuat orang nangis, tapi juga bisa membantu pembibitan tanaman jeruk nipis. Dengan bantuan
bawang merah, dalam enam bulan terakhir seorang petani dapat menghasilkan 400 bibit jeruk nipis
siap jual. Ide ini muncul ketika petani tersebut melihat tetangganya mencagkok tanaman jambu
yang diolesi dulu dengan bawang merah.

Agustus 1991
Di bulan ini sedang gencar isu tentang SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah).
Meskipun namanya adalah Sumbangan Dana Sosial Berhadiah, namun ternyata motivasi orang
membli SDSB bukanlah untuk menyumbang. Justru orang yang membeli SDSB adalah orang dari
golongan ekonomi lemah, menurut penelitian yang dilakukan ternyata orang orang lebih tertarik
membeli SDSB saat mereka sedang tidak punya uang. Sebagian ulama saat itu berpendapat bahwa
SDSB adalah haram.
Terdapat pula sebuah perubahan di bidang pendidikan untuk SD dan SMP yaitu tentang
penghapusan PSPB ( Penddikan Sejarah Perjuangan Bangsa). Sebab sejak diberlakukannya
kurikulum 1984 ada beberapa mata pelajaran yang isinya tumpang tindih. Seperti pelajaran IPS,
yang didalamnya terdapat materi PSPB, Sejarah, dan PMP. Untuk itulah dalam Rapat Kerja
Nasional Departemen P dan K membenahi kurikulum yang berlaku sekarang. Kurikulum baru
pendidikan dasar akan dilaksanakan pada tahun ajaran 1994/1995. Dan mata pelajaran yang berasal
dari kajian yang sama akan disatukan.
Jumlah mahasiswa yang diterima masuk PTN tahun ini dikurangi. Beberapa jurusan di
universitas-universitas ditutup, sehingga universitas tidak asal meluluskan sarjana. Penurunan kuota
masuk perguruan tinggi ini diakui oleh beberapa universitas untuk meningkatkan mutu pendidikan
di universitas tersebut. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya kemampuan dan kuantitas dosen
yang tersedia, karena jatah dosen yang diangkat tahun ini turun drastis.


September 1991
Di bulan ini terdapat sebuah kunjungan dari luar, yaitu dari dua orang pemenang hadiah
Nobel di bidang Iisika. Mereka membicarakn bidang penelitian disini. Dua orang itu adalah Dr.
Heinrich Rohrer dan Dr. Nicolaas Bloembergen. Mereka berdua pernah menerima hadiah Nobel
atas penemuan barunya di bidang Iisika. Kedatangan dua orang ini disambut secara positiI. Para
peserta seminar sangat antusias mendengarkan pembicaraan kedua orang ini. Dr. Heinrich berjasa
dalam melahirkan teknologi Scanning Tunneling Microscope. Yaitu sebuah mikroskop tanpa lensa
yang bisa menggambar, memperbesar benda berukuran satu atom. Sedangkan ProI. Nicolaas
memenangkan nobel berkat penemuannya dalam hal laser spectroscopy. Aplikasinya sudah sampai
di Indonesia, dalam bentuk perkakas MRI, alat diagnosis yang sudah ada di RSCM dan RS Gatot
Subroto.
Puluham mahasiswa Unisba pindah ke Malang. Hal ini disebabkan oleh kendala mereka
untuk lulus di Unisba. Mendapat gelar sarjana secara cepat dianggap lebih penting, oleh karena itu
para mahasiswa Psikologi Unisba didapati pindah ke sebuah universitas di Malang. Tujuan mereka
semua sama yaitu Unidha di Malang. Mereka tau universitas ini karena track-record kakak
angkatannya yang bisa lulus dengan cepat disana, sedangkan di Unisba sendiri diketahui sangat
lama lulusnya, karena ada beberapa mata kuliah yang dirasakan sangat menghambat perkuliahan
dari segi waktu.
Di bulan ini juga merupakan bulan dieksekusinya seorang warga Indonesia bernama Karno
Marzuki di negeri Malaysia. Karno terlibat dalam kasus pembunuhan yang terjadi disana, walaupun
sudah dibela sekuat tenaga oleh pengacaranya, tetapi Iakta yang ada dan kurangnya saksi sangat
memberatkan pihak Karno, hingga pada akhirnya Karno divonis hukuman gantung di Malaysia.
tober 1991
Di bulan ini pertama kalinya ada pameran teknologi militer di Institut Teknologi Bandung
(ITB). Saat itu senjata lokal masih belum bisa menandingi rudal impor. Di pelataran kampus Itb
tampak dua buah panser, dua tank amIibi, dan satu helikopter bercat hijau. Penggelaran simposium
dan pameran teknologi militer ini dprakarsai oleh Batalyon I Resimen Mahasiswa (Menwa)
Mahawarman ITB. Menurut Rektor ProI. Wiranto Arismunandar ITB memang harus akrab baik
dengan pemerintah maupun ABRI. Diharapkan teknologi militer yang selama ini dianggap tertutup
dapat tersosialisasikan dengan baik di kalangan mahasiswa.
Di bulan ini juga dirayakan hari ABRI ke-46. Presiden Soeharto, Panglima ABRI,dan semua
kepala staI angkatan hadir di acara tersebut. Pada hari ini terjadi sebuah regenerasi atau penyerahan
tongkat kepemimpinan dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya. Dalam proses regenerasi
dan reorganisasi ini diharapkan terdapat penerus yang mampu menggantikan setiap generasi dengan
generasi yang lebih baik lagi. Dalam acara ini juga diperingatkan gugurnya 135 prajurit dan awak
Hercules yang jatuh di Condet. Sebuah kecelakaan yang misterius, karena baik dari mesin yang
masih bagus, dan propeler yang baru saja diganti seharusnya tidak menimbulkan kecelakaan.
Namun ternyata terdapat kerusakan pada 2 mesin yang menyebabkan pesawat ini jatuh 2 menit
setelah lepas landas.

November 1991
Pada bulan ini diselenggarakan kongres kebudayaan oleh pemerintah. Kongres ini
berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah selama satu pekan. Kongres ini merupakan kongres
pertama setelah 40 tahun tidak ada yang memikirkannya. Kongres ini diselengarakan karena orang-
orang cenderung melupakan pentingnya membicarakan masalah kebudayaan. Walaupun tidak
menghasilkan suatu keputusan, dihasilkan sebuah rumusan yang intinya sudah saatnya Indonesia
sebagai negara modern meninggalkan budaya agraris.
Setelah 10 tahun tidak diperdebatkan, di bulan ini isu tentang pengiriman peserta indonesia
ke kontes Miss universe kembali ramai diperdebatkan. Hal ini dikarenakan Ibu Tien Soeharto
memberi restu kepada Putri Ayu Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal inilah yang
diperdebatkan oleh banyak orang, karena menurut sebagian orang, kontes Miss Universe yang
memberikan penilaian dari segi Iisik saja, dan eksploitasi tubuh wanita kurang cocok dengan
budaya Indonesia.
Perhelatan di Timor Timur juga belum selesai, pada bulan ini banyak demonstran yang
berusaha untuk unjuk rasa karena ketidakpuasan mereka kepada Komisi Hak Asasi Manusia PBB
yang sedang berada di sana pada saat itu. Demonstrasi itu berakhir dengan ricuh dan memakan
banyak korban jiwa. Pada saat itu pihak tentara sangat terjepit, antara menembak massa demonstran
atau menyerahkan nyawanya sendiri.

Desember 1991
Pada bulan ini masih ramai dibicarakan tentang insiden demonstrasi 12 November 1991 di
pemakaman Santa Cruz yang memakan banyak korban jiwa. Di bulan ini banyak peristia baru yang
penting, misalnya pernyataan Pangab di DPR, lalu terjunnya Komisi Penyelidik Nasional ke Dili,
dan pernyataan keras KonIerensi Waligereja, serta pernyataan Sekjen PBB yang akan mengirimkan
tim pencari Iakta ke Dili. Dikirimkannya KPN ke Dili adalah untuk mencari detail inIormasi
tentang apa yang terjadi dalam peristiwa 12 November 1991 tersebut. Walaupun terdapat protes dari
pihak Fretilin, para ABRI dan KPN tidak takut, dan tetap meneruskan pencarian inIormasi.
Dari segi ekonomi, Menteri Perdagangan bersama Menteri Keuangan mengeluarkan SK
yang isinya mengharuskan pabrik rokok besar dan menengah mendapatkan tanda bukti penyerahan
cengkeh terlebih dahulu, sebelum memperoleh pita cukai. Setelah dikeluarkannya SK ini, Hutomo
Mandala Saputra atau Tommy Soeharto berhasil membuktkan kebolehannya sebagai Ketua Badan
Penyangga dan Pemasaran Cengkeh.
Persaingan televisi saat itu pun semakin ketat. TVRI membentuk tim news hunter,
sedangkan RCTI menambah Irekuensi siaran Seputar Indonesia. Pasukan news hunter TVRI adalah
sejumlah orang yang tugasnya mencari berita di kawasan Jabotabek yang bersiIat berita aktual.
Sedangkan dari pihak RCTI yang menambahkan Irekuensi penggelaran Seputar Indonesia. Kedua
stasiun televisi ini bersaing dalam menyajikan berita yang menarik. Persaingan ini membawa
dampak positiI untuk jurnalistik di Indonesia.


Ringasan Pertahun:
Di tahun 1991, isu yang paling sering beredar adalah seputar Perang Teluk yang berakhir di
bulan Februari, lalu Peristiwa Pemakaman Santa Cruz pada tanggal 12 November 1991. Dari segi
ekonomi, pemerintah Indonesia dihadapkan pilihan untum melakukan devaluasi dan menaikkan
harga BBM. Lalu di tahun 1991 ini juga muncul stasiun swasta kedua setelah RCTI yaitu TPI.

ReIerensi:


























1anuari 1992
Bulan pertama tahun 1992 ini dimulai dengan pengajuan RAPBN dari presiden Soeharto
kepada DPR. Dalam RAPBN tersebut, presiden Soeharto mengajukan peningkatan pemasukan
pajak sebesar Rp 32.560,1 milyar, atau meningkat 30 dari pemasukan pajak sebelumnya yang
hanya Rp 25.046,2 milyar. Presiden Soeharto berani mengajukan peningkatan ini, karena selama ini
masih banyak perusahaan yang bersembunyi` dari aparat pajak.
Pada bulan ini juga, presiden Soeharto membentuk Dewan Kehormatan Militer untuk
menindak lanjuti Insiden Santacruz` pada 12 November 1991 di Dili. Menyangkut insiden tersebut
Presiden Soeharto melakukan penggantian terhadap pimpinan Angkatan Darat di Kodam IX
Udayana, Mayjen. Sintong Panjaitan, yang kemudian digantikan oleh Mayjen. Herman Leopold B.
Mantiri.
Masih pada bulan yang sama, dunia peradilan Indonesia kembali dirundung malu. Setelah
beberapa waktu lalu Mahkamah Agung diguncang perkara pemalsuan vonis, pada bulan ini terkuak
kasus yang sangat memalukan. Pemalsuan putusan MA dilakukan oleh seorang karyawati di Biro
Umum Mahkamah Agung. Keterangan ini diberikan oleh Ketua Mahkamah Agung, Ali Said.
Beliau mengatakan bahwa pemalsuan tersebut dilakukan oleh salah seorang juru ketik Mahkamah
Agung, 6 bulan yang lalu, dan sekarang semua oknum yang terlibat telah diberhentikan tugasnya
dan segera menjalani proses hukum yang sebelumnya.
Bulan januari ditutup dengan pergantian Direktur Utama Garuda Indonesia. Moehammad
Soeparno, Dirut Garuda Indonesia sejak tahun 1988, digantikan oleh Wage Mulyono. Sebenarnya
pada masa kepemimpinan Moehammad Soeparno, Garuda Indonesia meraup untung yang cukup
besar. Akan tetapi, tanpa alasan yang jelas, Moehammad Soeparno, diganti. Banyak orang percaya
bahwa motiI penggantian ini adalah rencana Moehammad Soeparno untuk menjadikan Garuda
Indonesia sebagai perusahaan yang terbuka.

Februari 1992
Bulan Februari 1992 dibuka dengan berita mengenai sebuah kasus kriminal yang cukup
menggemparkan. Tiga lelaki berkewarganegaraan Italia, tertangkap sedang berusaha menjual
promers (surat pernyataan piutang) dengan kepala surat Dewan Pertahanan dan Keamanan senilai
US$ 2, 8 juta. Penangkapan tersebut dilakukan oleh seorang detektiI asal New York yang bernama
Frank Senerchia. Setelah ditelisik terungkap bahwa promers tersebut palsu.
Awal bulan Februari, PT Mekatama Raya, perusahaan yang mengurusi pemungutan iuran
TV, dilaporkan nyaris bangkrut. Belum genap berumur 1 tahun perusahaan ini mengalami kerugian
lebih dari Rp 10 Triliyun. Kerugian sebesar ini disinyalir akibat berbagai kesemrawutan sistem yang
diterapkan, mulai dari tingkat pusat hingga petugas pemungut di daerah.
Pada pertengahan Februari, Indonesia kedatangan rombongan utusan PBB, Amos Wako
yang menjabat sebagai Jaksa Agung Kenya dan anggita Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB,
Isaac Bitter, warga negara Israel yang kebetulan pada saat insiden sedang berada di TKP, dan Pieter
Kooijmans, pelapor khusus bidang penyiksaan dari Komisi HAM yang diundang pemerintah
Indonesia untuk berkunjung. Dilihat dari komposisi rombingan utusan PBB, rombongan tersebut
tampaknya tak main-main. Rombongan tersebut berniat melakukan konsultasi kepada pemerintah
Indonesia terkait insiden Dili yang terjadi pada 12 November 1991.
Bulan Iebruari diakhiri dengan sengketa deposito H. Thahir sebesar US$78 juta antara
Kartika Thahrir, istri dari H. Thahir, dengan pertamina. Pertamina mengklaim bahwa deposito
tersebut adalah hasil korupsi H. Thahir, sedangkan Kartika Thahrir bersikeras menyatakan bahwa
deposito tersebut adalah hasil tabungan H. Thahir.
Maret 1992
Maret 1992 dibuka dengan Petisi warga Bandung kepada British Council. Petisi tersebut
ditandatangani oleh 1500 orang, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga ibu rumah tangga. Petisi ini
berisi penolakan terhadap keputusan British Council untuk menutup perpustakaan British Council
di kota Bandung. Menurut warga, keberadaan perpustakaan tersebut sangatlah bermanIaat bagi
warga kota Bandung. Hal tersebut pantaslah dirasakan warga kota Bandung, karena memang
Iasilitas yang disediakan perpustakaan British Council begitu lengkap. Buku-buku koleksi
perpustakaan tersebut juga selalu di perbaharui. Akan tetapi, tampaknya petisi tersebut tidak
mempengaruhi keputusan penutupan perpustakaan tersebut.
Pada bulan ini, PT Manajeman Musyarakah Indonesia didirikan oleh Ikatan Cendikiawan
Muslim Indonesia. Pada saat itu kepala ICMI adalah Sri Bintang Pamungkas.. Perusahaan tersebut
ini didirikan untuk membantu pengusaha muslim kecil dalam mengembangkan usahanya. Sri
Bintang Pamungkas berpendapat bahwa saat ini pengusaha muslim kecil sangat membutuhkan
bantuan modal untuk bisa berkembang. Hal ini dikarenakan selama ini modal usaha yang besar
selalu berputar di golongan pengusaha asing dan pengusaha berketurunan Cina
Pada bulan yang sama, pemerintah Indonesia dan Papua New Guinea bertemu untuk
membahas lebih dari 6000 warga negara Indonesia yang melarikan diri dari Irian Jaya ke Papua
Nugini setelah pertempuran antara tentara Indonesia dengan pasukan pemberontak. Pemerintah
Indonesia berusaha untuk memulangkan kembali 6000 warganya tersebut.
Pada maret ini juga dilakukan pemvonisan terhadap tersangka pemalsuan vonis Mahkamah
Agung, Naser. Tersangka divonis 5 tahun penjara atas tindak kriminalnya memalsukan vonis
Mahkamah Agung terhadap Tony Goritman. Dalam vonis tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa
tindak pidana yang dilakukan Naser hanya berupa pemalsuan vonis saja. Hal ini berbeda dengan
tuntutan jaksa yang juga memasukkan kasus penyogokan Tony Goritman terhadap Naser untuk
memalsukan vonisnya. Menurut Majelis Hakim kedua kasus tersebut harus ditangani secara terpisah
sesuai slogan lex specialis derogat legi generali, dimana undang-undang khusus meniadakan
undang-undang umum.
Bulan Maret 1992 ditutup dengan pembubaran IGGI (Inter Governmental Group on
Indonesia) pada tanggal 25 Maret 1992 melalui pernyataan pemerintah Indonesia. Pernyataan
pembubaran IGGI ini dilakukan oleh presiden Soeharto. Pernyataan tersebut dilatar belakangi oleh
tampil laginya Belanda sebagai ketua dari IGGI untuk tahun ke-25. Hal ini mengingatkan kita akan
penjajahan yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia. Dan dengan argumen-argumen lainnya,
presiden Soeharto dengan tegas menyatakan pembubaran IGGI.

April 1992
Dua minggu pertama bulan April, masyarakat Indonesia kedatangan tiga pendatang baru di
kancah jurnalistik. Tiga majalah baru diluncurkan bulan April. Ketiga majalah tersebut adalah
Potensi, Economic & Business Review Indonesia, dan Forum Keadilan. Dua majalah yang pertama,
majalah Potensi, dan majalah Economic & Business Review Indonesia, menyuguhkan berbagai
artikel dan inIormasi mengenai ekonomi dan bisnis. Sedangkan majalah Forum Keadilan
menawarkan inIormasi dan artikel mengenai hukum dan demokrasi.
Pada bulan Maret 1992, IGGI dibubarkan oleh presiden Soeharto. Akan tetapi INGI tetap
berdiri. Kemudian di bulan April kembali dibentuk suatu organisasi yang sama Iungsinya dengan
IGGI. Dibentuklah CGI yang beranggotakan semua anggota IGGI, kecuali Belanda. Hal ini
merupakan bentuk protes Pemerintah Indonesia terhadap perlakuan Belanda selama menjadi ketua
IGGI. Selama menjadi ketua IGGI, Belanda sering mengambil keputusan-keputusan dan sikap-
sikap yang menyudutkan Indonesia. Belanda juga sering memprovokasi negara-negara donor
tentang buruknya perlidungan Hak Asasi Manusia.
Pada waktu yang hampir bersamaan pemerintah mengumumkan kuota ekspor semen sebesar
180000 ton perbulan. Pencapaian ini diraih berkat dibangunnya banyak pabrik semen baru di pulau
sulawesi, sumatera dan kalimantan.

Mei 1992
Mei 1992 Rakyat Indonesia kembali mengadakan pesta demokrasi. Pemilu kali ini kembali
hanya diikuti oleh tiga partai, yaitu Golkar, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Persatuan Indonesia.
Pada awal Mei, Golkar kembali mencalonkan Soeharto sebagai calon presiden RI, diikuti PPP yang
akhirnya juga mendukung Soeharto. Pada pemilu ini ABRI masih memiliki hak untuk memilih dan
untuk dipilih.
Masih berhubungan dengan pemilu Mei 1992, pemuda tampaknya mulai kritis terhadap
situasi perpolitikan Indonesia. Para pemuda mulai mencium adanya keganjilan dalam pesta
demokrasi yang dilakukan salama ini. Sebagai bentuk protesnya, lebih dari 16 pemuda berniat
untuk tidak menggunakan hak pilihnya.Data ini didapat dari survey yang dilakukan majalah
TEMPO pada awal 1992.
Bulan mei 1992, Indonesia kembali mengorbitkan satu buah satelit baru. Satelit tersebut
diberi nama Satelit Palapa B4. Satelit Palap B4 diorbitkan dengna bantuan roket Delta. Satelit
tersebut dilincurkan dari Cape Canaveral, Florida. Palapa B4 rencananya akan diorbitkan pada
ketinggian 36 ribu kilometer diatas kota Ambon dan akan dikendalikan dari Stasiun Bumi
Cibinong. Palapa B4 akan beroperasi bersamaan dengan 2 satelit lain, Palapa B2P dan Palapa B2R,
diatas Nusantara. Ketiga satelit tersebut merupakan satelit yang diproduksi oleh Hughes AircraIt
Co.. Ketiganya memiliki seri yang sama, dengan kapasitas 24 transponder tiap satelitnya. Meskipun
serinya sama, akan tetapi pada Palapa B4, terdapat peningkatan Iitur motor pendorong yang
berdampak pada bertambah panjangnya umur satelit menjadi 12 tahun. Menurut Kepala Wilayah
Operasi SKSD Palapa PT Telkom, Sahala Silalahi, sudah ada 19 perusahaan dan instansi yang
memesan transponder pada satelit Palapa B4.
Pada bulan Mei juga, instansi pemerintah yang lain mencapai prestasi yang cukup
membanggakan. Bulog pada bulan Mei ini, telah menyelesaikan laporan keuangan yang sudah
100 dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menjadi sebuah titik balik keberjalanan Bulog yang
pada tahun 1977 sempat terjegal kasus korupsi yang dilakukan Kepala Depot Logistik Samarinda
dan Kepala Sub Dolog Tanjung Pinang.

1uni 1992
Bulan Juni 1992 dimulai dengan kunjungan presiden Soeharto ke provinsi Aceh. Pada
kunjungan tersebut presiden Soeharto melakukan peresmian proyek pengendalian banjir Krueng
Aceh senilai Rp 138,7 milyar. Selain itu presiden juga berkunjung ke pesantren-pesantren di Aceh.
Pada kunjungan ke pesantren-pesantern tersebut, presiden Soeharto menyumbangkan 10.000 kaset
lagu kebangsaan Indonesia Raya dan delapan lagu perjuangan kepada 470 pesantren. Hal ini
dilakukan karena di Provinsi Aceh rasa nasioalisme masih sangat tipis. Bahkan sangat sedikit warga
dan instansi pendidikan yang memiliki bendera merah putih. Al hasil, saat peringatan hari
kemerdekaan Republik Indonesia, bendera merah putih sangat jarang terlihat berkibar di Provinsi
Aceh. Bahkan pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia tahun1991, sempat terdengar ancaman
dari Gerakan Aceh Merdeka bahwa warga yang mengibarkan merah putih akan diserang.
Bulan Juni 1992 juga diwarnai hingar bingar politik Indonesia. Berbagai gugatan mengenai
kecurangan dalam pemilu dilayangkan. Hasil pemilu sudah keluar, akan tetapi belum ada kesamaan
pendapat mengenai hasil pemilu tersebut. Belum semua partai politik menerima hasil pemilu. Partai
Demokrasi Indonesia sampai akhir Juni 1992 belum juga setuju dengan hasil pemilu. Berbeda
dengan Partai Persatuan Pembangunan yang menerima hasil pemilu paling awal. Tampaknya
tambahan 1 kursi di DPR telah cukup memuaskan bagi PPP, sehingga partai tersebut dengan cepat
menerima hasil pemilu.
Berbeda dengan PPP dan PDI yang mengalami kenaikan perolehan suara, Golkar, meskipun
memenangkan pemilu 1992 dengan 68 persen suaranya, kehilangan 17 kursi di DPR karena
turunnya perolehan suara. Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar dalam sejarah partai
ini. Selain itu, PDI dan PPP tak henti-hentinya mengejukan gugatan kecurangan terhadap Golkar.
Berbagai argumen diajukan keduanya sebagai penyebab kekalahan mereka.
Bulan Juni 1992, Bank Summa Mengalami kebangkrutan.

1uli 1992
Bulan Juli 1992, terjadi tren akusisi intern oleh grup-grup raksasa. Sebagai contoh akusisi
interen Indocement terhadap pabrik tepung terigu Bogasari dan Lippo Group. Hal ini menurut
pengamat ekonomi, Kwik Kian Gie, memiliki potensi negatiI yang besar, contohnya kasus akusisi
Lippo Grup yang disinyalir terdapat uang tunai yeng mengalir ke kantong pemegang saham
mayoritas. Selain itu, menurut Dr. Sjahrir, akusisi dapat mengakibatkan jatuhnya wibawa bursa.
Dan untuk mencegah hal tersebut terjadi, beliau mengusulkan agar dibentuk suatu komite audit
untuk mengawasi hal itu.
Bulan ini juga Emha Ainun Nadjib membaca puisi di Festival Baiturrahman, Banda Aceh.
'Indonesia berterima kasih kepadamu, Aceh karena kesediaanmu untuk berbagi Berbagi cinta,
berbagi keringat dan air mata. . . Indonesia berutang padamu, Aceh, sebab engkau bukakan pintumu
dengan senyum Kau robohkan pagarmu, kau relakan sawah dan ladangmu untuk bercocok tanam
hari depan seluruh negeri. Lalu, puisi itu ditutup dengan: 'Indonesia mohon maaI padamu, Aceh,
jika ada si bukan Indonesia yang mengaku Indonesia-Indonesia berterima kasih padamu Indonesia
menundukkan muka dan berkata: Aceh, tak perlu kau banggakan dirimu. Sebab, akulah yang wajib
bangga atasmu.. Di antara hadirin ada Dirjen Pariwisata Joop Ave, Gubernur Aceh Ibrahim Hasan,
dan sejumlah pejabat Aceh. Seorang lelaki tua menengadahkan tangannya: berdoa. Lalu, air
matanya mengalir. Emha baru kali ini mengunjungi Aceh dan secara spontan menulis puisi
Terimakasih untuk Aceh. Mengapa harus berterima kasih? "Karena Aceh termasuk perintis
kemerdekaan, paling awal rasa nasionalismenya. Pesawat terbang Indonesia yang pertama kan dari
Aceh," kata budayawan ini. Di sisi lain, Emha melihat GPK sudah dihalau, investasi mengalir ke
Aceh. Hutan sudah dikaveling para konglomerat. Jadi, perlu berterima kasih. (Kutipan Majalah
Tempo)

Agustus 1992
Bulan ini Indonesia berbangga. Pahlawan bulutangkis kembali berjaya di kancah
internasional. Srikandi dan Arjuna bulutangkis menunjukkan kebolehannya di Olimpiade barcelona.
Setelah 40 tahun berjuang, akhirnya dua emas dapat diraih cabang bulutangkis. Seluruh Indonesia
terharu. Saat merah putih berkibar di puncak, air mata tak hentinya menetes haru. Jutaan pujian
mengalir pada kedua pahlawan itu, Susi Susanti dan Alan Budi kesuma. Bonus 1 milyar tiap
orangnya disiapkan untuk mereka berdua. Indonesia berbangga.
Di luar dugaan, Letnan Kolonel (Purn) Samsono, Ketua DPRD Kotamadya Solo yang
terpilih lewat voting, akhirnya mengundurkan diri Selasa pekan lalu.Bekas Kepala Kantor Sospol
Kodya Solo itu memilih urung jadi Ketua DPRD ketimbang tak dilantik dan membuat ribut di atas.
Gubernur Jawa Tengah Ismail, dalam suratnya kepada Walikota Solo, memperingatkan bahwa
pemilihan Samsono menjadi Ketua DPRD tak sah, tak sesuai dengan tata tertib. Karenanya
Gubernur tak akan melantiknya. Bahkan Ismail juga menginstruksikan agar pemilihan pimpinan
dewan diulang. Menurut Ismail, sesuai dengan tata tertib, pemilihan pimpinan DPRD mestinya
berupa paket. Pemilihan ketua dan wakil ketua tak bisa sendirisendiri. Karenanya pemilihan
Samsono harus dibatalkan. "Ini untuk menjaga wibawa DPRD," katanya. Sebaliknya, Menteri
Rudini justru menegaskan bahwa pemilihan itu sah. "Itu sudah sesuai dengan tata tertib, sesuai
dengan kehendak Iorum," katanya. Jadi,"Ndak perlu diulang lagi." Menurut Rudini, yang terjadi di
Solo itu justru menunjukkan mutu anggota DPRD. "Ini bukti bahwa lembaga itu punya pendirian,"
katanya. DPRD itu bukan bawahannya gubernur, juga bukan bawahannya Menteri Dalam Negeri.
Jadi, "Tak bisa didikte oleh Menteri sekali pun." Beda pendapat antara Ismail dan Rudini inilah
agaknya yang membuat Samsono serba kikuk. Padahal posisi Samsono sebenarnya cukup kuat. Ia
berhasil menyisihkan Marno, jago utama Golkar, dengan perolehan suara 24:20. Ketua sementara
DPRD Slamet Subroto, yang memimpin sidang pemilihan itu, juga menilai voting itu demokratis
dan sah. Bahkan Walikota Solo R. Hartomo pun pagi-pagi sudah mengingatkan, bila pemilihan
diulang, "Itu namanya menggoyang keputusannya sendiri." Tapi itulah Solo. Agaknya Samsono tak
merindukan bulan jatuh di tangannya. Ia memilih mundur ketimbang jadi buah bibir di atas.
Samsono juga memilih enggan bicara ketika ditemui TEMPO. "Lain kalilah saya akan bicara
panjang lebar," katanya pendek. Kastoyo Ramelan (Solo), Siti Nurbaiti, Dwi Setyo Irawanto.
(Kutipan Majalah Tempo, 29 Agustus 1992)
USIA Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) genap tiga tahun. Jika diibaratkan bocah, ia
mulai merasakan enaknya kue. Namun, pada saat sama, RCTI harus berbagi kue dengan enam
"adikadik" sesama televisi swasta yang sebentar lagi akan bermunculan. Maka, suasana bisnis RCTI
bakal keras. Ketika pesaing bermunculan, RCTI belum sempat mencicipi kue keuntungan. Menurut
Presiden Direktur RCTI, M.S. Ralie Siregar, sekarang ini RCTI masih merugi sekitar Rp 12 milyar
setiap tahunnya. Dengan kerugian sebesar itu semakin sulit RCTI memperkirakan kapan modal
yang ditanamkannya akan kembali. Investasi awalnya tak kurang dari Rp 120 milyar. Ditambah
investasi baru keseluruhannya mencapai Rp 210 milyar. Sebagian besar investasi itu boleh dibilang
mubazir. Karena, dari investasi awal, Rp 90 milyar, dipakai untuk menyediakan peralatan dekoder.
Ternyata sistem penyiaran diubah. Dekoder yang terlanjur dibeli tidak terpakai. Padahal, semula
RCTI berharap meraih keuntungan dari menjual dekoder. Target ini pun meleset. Dalam setahun
hanya 120.000 peminat yang memasang dekoder. Setelah sistem diubah, RCTI terpukul lagi karena
tak bisa lagi menjual dekoder. (Kutipan Majalah Tempo, 29 Agustus 1992)

September 1992
Bulan September 1992, demokrasi Indonesia mengalami kemajuan. Memilih gubernur
seperti memilih kepala desa. Sistem pemilihan gubernur mulai bulan ini berubah.Tak seperti sistem
lama yang memberikan kewenangan pada pemerintah pusat untuk menentukan calon-calon
gubernur yang bisa dipilih, mulai September 1992 setiap Iraksi di DPRD bebas mengajukan calon
yang dianggap berkompeten. Dengan sistem ini diharapkan tidak ada lagi pergesekan kepentingan,
dan wakil rakyat bisa lebih bebas mewujudkan aspirasi rakyat.
Selain kemajuan di sektor demokrasi, pada bulan September 1992, Indonesia, pada KTT
Non-Blok di Jakarta bulan ini, terpilih sebagai ketua KTT Non-Blok untuk 3 tahun kedepan.
Sebagai ketua, Indonesia mendapat tanggungjawab untuk memastikan kelancaran pelaksanakan 3
resolusi politik dan 5 resolusi ekonomi yang dihasilkan pada KTT Non-Blok di Jakarta. Slah satu
dari 5 resolusi ekonomi yang dihasilkan adalah resolusi khusus tentang utang. Dalam resolusi itu
disebutkan, KTT Jakarta sepakat untuk membentuk badan konsultasi (advisory group) yang
beranggotakan tenaga ahli dari negara Nonblok. Tugas dari tenaga ahli tersebut adalah membuat
rekomendasi dan proposal rinci untuk penanggulangannya, serta mencari ukuran yang tepat untuk
penghapusan utang negara paling miskin. Penyusunan resolusi khusus tentang hutang ini dilatar
belakangi oleh permasalahan utang negara berkembang. Permasalahan tersebut berkaitan dengan
kelonjakan utang luar negeri. Pada tahun 1973 jumlahnya masih US$ 100 milyar, tapi pada 1986
angka itu telah menembus US$ 1 trilyun, dan pada 1992 menjadi US$ 1,4 trilyun.
Bulan September ditutup dengan riuh meriahnya pertelevisisan Yogyakarta. Warga
Yogyakarta dapat menikmati siaran RCTI tanpa memerlukan biaya mahal untuk pemasangan
parabola. Hal ini dapat terjadi karena hasil kerja PT. Randu Surya Teknik (RST). RST menawarkan
jasa siaran RCTI dengan biaya hanya Rp 100.000. RST cukup memasang alat mirip dekoder.
Sebagai pemancar siaran RCTI, RST merakit sendiri pemancar setinggi 23 meter dengan radius
jangkauan sinyal 25-30 kilometer.

tober 1992
Bulan Oktober 1992 dibuka dengan pelantikan 1000 wakil rakyat pada 1 Oktober 1992.
Mereka adalah wakil rakyat yang terpilih pemilu lalu, 400 orang dari ketiga partai kontestan pemilu,
100 orang yang diangkat dari Iraksi ABRI, dan 500 sisanya berasal dari majelis perimbangan hasil
pemilu, utusan golongan, dan utusan daerah. Pada Iraksi Golkar, muncul berbagai nama baru yang
menghiasi daItar wakil rakyat yang dilantik hari itu.Nama-nama tersebut sebagian besar dari tokoh
muslim Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut sebagian besar berasal dari Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia. Hal ini merupakan salah satu strategi Golkar untuk meraih suara dari pemilih yang
beragama islam.
Bulan ini selanjutnya diramaikan dengan adanya perselisihan dalam wilayah keraton
kasunanan Surakarta Hadiningrat. Perselisihan ini terjadi antara G.R.A. Kus Murtiyah dengan
Sunan Paku Buwono XII. Penyebab perselisihan ini adalah keputusan Sunan Paku Buwono XII
tentang rencana pembongkaran bangsal keputren guna pembangunan hotel. G.R.A. Kus Murtiyah
menentang keputusan ayahnya itu dan melakukan protes bersama dengan putri-putri keraton yang
lain, dengan mengancam akan melakukan mogok makan dan bersemadi di keputren jika rencana
tersebut tidak dibatalkan. Menanggapi protes tersebut, Sunan Pakubuwono XII marah. Kepada
wartawan beliau menerangkan bahwa segala pernyataan mengenai urusan hotel yang benar hanya
dari beliau. Beliau juga mengatakan bahwa semua sudah dipertimbangkan dan keputren tidak akan
digempur.
Pada pertengahan Oktober terjadi sebuah kecelakaan pesawat Merpati. Pesawat CN 234
Merpati mz 5601, yang sedianya terbang dari Semarang dan mendarat di Bandung, hangus terbakar
di daerah Gunung Puntang Bandung, setelah sebelumnya menabrak perbukitan. Hari itu cuaca di
Bandung memang kurang bersahabat. Hujan dan petir menyertai awan yang cukup tebal. Saat
evakuasi, pesawat CN 234 tersebut ditemukan hancur berkeping-keping, dengan moncong pesawat
menancap pada tebing. Seluruh penumpang yang berjumlah 27 orang ditemukan tewas, dan 4 awak
pesawat beserta pilot juga ditemukan tewas di tempat dalam keadaan terbakar.

November 1992
Awal bulan November, pemerintah mengumumkan perkembangan proyek pembangunan
pipa gas alam di Jawa Timur. Proyek tersebut bernilai US$ 460 juta (sekitar Rp 943 milyar). Proyek
yang ditangani PT Bimantara tersebut kini sudah 40 dibangun. Pipa sepanjang 140 kilometer telah
terpasang, dan sisanya 228 kilometer lagi menunggu untuk diselesaikan. Perkembangan proyek ini
tergolong cukup cepat, mengingat proyek tersebut baru ditandatangani pada tanggal 5 Agustus lalu.
Jaringan pipa gas ini rencananya akan menyalurkan gas untuk Perusahaan Listrik Negara, Petro
Kimia Gresik, dan Perusahaan Gas Negara.
Pada akhir November pemeritah mengumumkan peluncuran uang pecahan baru. Melalui
Bank Indonesia, per 1 Desember 1992, pemerintah mengedarkan uang baru pecahan Rp 200.000
berupa koin emas, dengan diameter 25 mm. Bersamaan dengan itu, diedarkan pula uang logam
pecahan Rp 10.000 berupa koin perak berdiameter 36 mm. Kendati BI meresmikannya sebagai
pembayaran yang sah di Indonesia, kedua uang logam itu dikeluarkan dalam jumlah terbatas dan
tidak berlaku sebagai alat pembayaran biasa. Diperkirakan, hanya penggemar atau kolektor uang
yang berminat memilikinya. Uang logam khusus tersebut bertema Save the Children (Selamatkan
AnakAnak). Harganya Rp 660.000 untuk kemasan terdiri dari satu keping uang emas Rp 200.000
plus satu keping uang perak Rp 10.000. Rp 600.000 untuk kemasan satu keping uang emas Rp
200.000, dan Rp 75.000 untuk kemasan satu keping uang perak Rp 20.000. Adapun uang emas itu
beratnya 10 gram, sedangkan uang perak beratnya 19,44 gram. Tentu mengherankan juga, mengapa
harganya tidak sama dengan nilai nomimalnya. Bahkan harga satu kemasan yang isinya cuma satu
keping uang logam emas, hampir dua setengah kali lipat harga uang itu sendiri. Mungkin sekali
yang dijual BI tidak hanya nilai emas dari mata uang itu, tapi terutama nilai sejarahnya. Dan bicara
nilai sejarah, tentu kolektorlah yang paling tahu. (Kutipan Majalah Tempo)

Desember 1992
Bulan Desember 1992 dibuka dengan unjuk rasa mahasiswa ITB. Seorang mahasiswa,
dibungkus kain merah kepalanya, tangan terikat ke belakang, dan leher dililit tali, dituntun
berkeliling kampus. Semua bendera himpunan diarak berputar-putar hampir satu jam. Sekitar 300
mahasiswa ikut arak-arakan itu Senin pekan lalu. Mereka memprotes tindakan rektor yang
menghukum beberapa mahasiswa. Tiga orang diskors tak boleh kuliah satu semester: Duddy Sona
Lesmana, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Planologi dan Sekjen Forum Ketua Himpunan
Jurusan (FKHJ), Deni Suwardi, Ketua Ikatan Mahasiswa Geodesi, dan Brio Wilkobetta. Selain itu
ada "kartu kuning" bagi dua mahasiswa Teknik Geodesi, enam dari Teknik Planologi, dan lima
orang Teknik Industri. Alasan skorsing, Dudy Sanjaya dianggap tak becus mengurus pelaksanaan
orientasi studi mahasiswa baru jurusan Planologi, sehingga para peserta mogok. Yang disoalkan
rekan-rekannya, orientasi studi itu terjadi Juli lalu. Namun hukuman baru turun dua hari setelah
Duddy ikut unjuk rasa ke Setneg dan Bina Garaha 16 November lalu, memprotes pengapalan 1,7
ton plutonium oleh kapal Jepang Atsuki Maru. Mahasiswa lain beragam tuduhannya. Brio dan Deni
diskors karena tuduhan menggerakkan mahasiswa menduduki markas resimen mahasiswa. Ada
yang diperingatkan karena tak setuju bendera himpunan bergambar tengkorak. Tapi ada pula yang
gara-gara berteriak "bohong" di luar ruang penataran P4 di ITB. Lima mahasiswa Teknik Industri
itu tertunda wisudanya, harus ikut penataran P4 ulangan 1993. Menurut beberapa mahasiswa,
Duddy memang diincar. Selama jadi Sekjen, FKHJ (karena ITB tak punya SMPT) itu berhasil
mengumpulkan 26 pimpinan senat mahasiswa se-Indonesia yang diteruskan dengan protes anti-
nuklir itu. Forum Senat Mahasiswa itu sempat pula membahas calon presiden dan wakil presiden
alternatiI. Pembantu Rektur III (bidang mahasiswa), Indra Djati, membantah skorsing itu berkaitan
dengan kegiatan politik mahasiswanya. Beliau berdalih bahwa skorsing tersebut diberikan karena
terjadi kekerasan pada orientasi program studi.
Lepas tengah hari, pukul 13.29 waktu Indonesia Tengah, bumi Flores bak beras diayak
keras-keras dengan nampan. Hancur porak-poranda oleh gempa berkekuatan 6,8 skala Ritcher (di
lembaga geoIisika di Strasbourg, Perancis, tercatat 7,5 skala Richter). Sekitar 60 bangunan di
Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, dilaporkan retak atau sama sekali ambruk. Beberapa jembatan
patah dan lalu lintas putus. Tiang telepon dan listrik sebagian tumbang. Kegiatan ekonomi mandek.
Maumere dikabarkan praktis mati dan penuh tangis duka. Bencana gempa ini masih ditambah lagi
dengan hantaman gelombang laut tsunami yang menelan korban ratusan. Pulau Babi dan Pulau
Pamana Besar di lepas Pantai Maumere tiba-tiba diterjang gelombang laut, menyapu seluruh muka
dua pulau kecil berpenduduk sekitar 2.000 orang itu. Hampir semua penduduknya tersedot air. Tak
cuma itu, gelombang hebat tsunami masih merayap sejauh 300 meter ke pantai Maumere,
menggasak perkampungan nelayan miskin. Yang mengerikan adalah soal jumlah korban jiwa.
Menurut laporan Jawa Pos, sampai awal pekan ini sudah 1.500 orang tewas. (Kutipan Majalah
Tempo)


Resume Sejarah Indonesia Tahun1992

Tahun 1992 Indonesia mengalami beberapa peristiwa besar. Pada awal tahun Indonesia
digegerkan dengan penanganan tragedi Timor Timur. Akibat tragedi tersebut, nama baik Indonesia
sedikit tercoreng di mata dunia. Beberapa minggu kemudian sebuah skandal peradilan terkuak. Kali
ini Mahkamah Agung tercoreng kredibilitasnya karena kasus pemalsuan vonis.
Pertengahan tahun 1992 Indonesia meraih cukup banyak prestasi. Pemilu yang lancar,
laporan keuangan Bulog yang transparan, peluncuran satelit Palapa B4, hingga medali emas
olimpiade Barcelona yang diraih Susi Susanti dan Alan Budi Kesuma mengharumkan kembali
nama Indonesia. Indonesia juga pantas berbangga karena menjadi ketua Gerakan Non Blok setelah
terpilih pada KonIerensi GNB di Jakarta yang menelurkan 8 resolusi.
Sayangnya di akhir tahun1992, Indonesia dirundung duka. Kepulauan Flores dilanda
bencana. Gempa bumi dengan kekuatan 7,5 skala richter disertai tsunami menenggelamkan Flores
dalam kehilangan. Lebih dari 2000 orang tewas, dan ratusan orang hilang diterjang tsunami.

























1anuari 1993
Pada bulan Januari tahun 1993, lebih tepatnya tanggal 1 Januari 1993, salah satu stasiun
televisi paling tua dan pertama di Indonesia, yaitu ANTV mulai eksis di Bandar Lampung dengan
-roadcast untuk pertama kalinya di kota tersebut. Tiga hari setelah eksisnya ANTV di kota Bandar
Lampung, Koran Republika pertama kali meluncurkan kolom gosip dan issu. Dimulai tanggal 4
Januari 1993 ini, koran tersebut mulai membahas permasalahan-permasalahan yang dialami
Indonesia dari berbagai bidang, terutama di bidang politik. Pada bulan ini pun terjadi gempa bumi
di Flores dan partai Golkar merupakan salah satu partai yang memberikan bantuan berupa
sumbangan. Bank Panin yang sudah ada sejak tahun ini, mendapatkan sedikit guncangan karena
salah satu nasabahnya menudah kepala bank tersebut dalam hal membocorkan rahasia nasabah.
Banyak kriminalitas yang terjadi pada bulan ini, salah satunya ada perompakan kapal Baltimar
Zephyr di perairan Riau yang menewaskan nakhoda dan mualim kapal. Kriminalitas lainnya adalah
kasus suap yang dilakukan polisi lalu lintas dengan melakukan pemungutan liar. Pembunuhan
seorang paman terhadap keponakannya menjadi berita yang hangat dibicarakan pada saat itu karena
pembunuhan ini dilakukan karena sang keponakan menolak ajakan pamannya untuk berbuat
senonoh saat ia sedang mandi. Adapun kecewanya warga atas pengadilan di Boyolali atas vonis
hukuman yang dirasa sangat ringan(1,5 tahun) bagi pemerkosa 4 gadis muda.Hal konyol lain adalah
dihukumamnya seorang lelaki selama 10 bulan akibat kawin lagi. Dalam segi media, terdapat
masalah pada pada perusahaan yang mengingkari janjinya yang sudah disebutkan lewat iklan. Pada
23 Januari, terdapat sebuah gerakan yang diresmikan oleh Soeharto yang berupa gerakan untuk
menanam minimal 1 juta pohon untuk setiap provinsi sehingga tahun 1993 disebut juga sebagai
tahun lingkungan. Salah satu hal yang paling penting yang terjadi pada bulan Januari adalah
pemerintah Suharto mengeluarkan uang dengan nilai Rp.50000,- dengan gambar utama presiden
Soeharto yang menjelaskan 'Bapak Pembangunan Indonesia.

Februari 1993
Tanggal 6 Februari 1993, terdapat sidang pengadilan untuk kakak beradik Subarno-Hatno
karena dituduh menyebabkan salah satu sersan polisi di kediaman setempat meninggal bunuh diri
setelah melerai kerusuhan masal. Di bulan ini juga, terdapat sindrom penyakit mekes yang
menyerang lelaki dengan akibat seperti rambut memutih dan kaku, pertumbuhan Iisik terhambat,
dan tulang mudah patah. Pada tanggal yang sama seperti pengadilan di atas, polisi menemukan
ladang ganja di kota Bandung yang terletak di perkebunan seluas 1 hektar. Hal ini cukup
mengejutkan mengingat sangat terbukanya tempat untuk menanam ganja; tidak seperti kejadian
ladang ganja di Aceh yang tersembunyi di dalam hutan. Berhubungan dengan ganja, Barus akhirnya
meninggal setelah melawan 3 orang polisi yang juga berakhir sekarat di rumah sakit setelah polisi
ini menemukan ladang ganja yang ditanam oleh Barus. Barus bahkan sudah mempersiapkan diri
dengan rompi anti peluru dan senjata tajam di sekujur tubuhnya. Kepolisian di Indramayu pun pada
tanggal yang sama sedang diamuk massa karena warga sekitar merasa kecewa dengan perilaku
polisi setempat yang menyiksa salah seorang warga. Dalam segi ekonomi, Indonesia diguncangkan
dengan hancurnya 2 anak perusahaan PT. Sinar Mas. Tak bisa dipungkiri bahwa PT. Sinar Mas
merupakan perusahaan yang cukup disegani pada saat itu. Perusahaan ini terpaksa menjual saham
mereka ke investor luar karena merasa kalah di pasa ekspor. Bank Summa pun menjadi incaran
massa akibat ketidakmampuan bank tersebut untuk memberikan uang jaminan yang telah dijanjikan
kepada massa.Pada tanggal 20 Februari 1993, terjadi pengembangan dalam dunia media dengan
diperbolehkannya stasiun televisi selain TVRI untuk melakukan siaran langsung seperti TPI, IVM,
ANTV, SCTV. Hal lainnya adalah ketakutan pers dalam mengemukakan pendapat karena dibatasi
pergerakannya dalam masa pemerintahan Soeharto.

Maret 1993
Pada bulan Maret, presiden Indonesia yang sedang berkuasa saat itu, Soeharto, terpilih
menjadi bagian Majelis Kabinet B.J Habiebie dan Ginanjar Kartakasmita dengan wakil presiden
Try Sutrisno. Pelantikan Soeharto dan Try Sutrisno sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia disusul dengan pembentukan Kabinet Pembangunan VI pada masa bakti 1993-1998. Di
bulan ini pula, salah satu stasiun televisi ternama di Indonesia, SCTV, memindahkan basis
operasionalnya dari Surabaya k Jakarta. Lalu, pada tanggal 4 Maret 1993 di Indonesia mulai
dikembangkan atau diluncurkan id internet yang berarti domain internet dengan kode id yang mulai
disahkan seperti yahoo.co.id. Bagi penggemar Iilm di Indonesia pada zaman itu, mereka pernah
dikecewakan dengan gagalnya Iestival Iilm Indonesia. Di bidang militer, Indonesia melalui ABRI-
nya mengangkat ketua baru bernama Feisal Tanjung. Tanggal 6 Maret, terdapat sidang MPR yang
dihadiri oleh 1000 orang itu untuk menetapkan GBHN, memilih presiden, wakil presiden, dan
sejumlah ketetapan. Berlansungnya sidang MPR selama 11 hari ini tentu dijaga oleh pengawasan.
Tapi, pengawasan dan penjagaan tidak terlalu ketat seperti tentara tanpa senjata. Biarpun dalam segi
kuantitas jumlah pasukan yang dikerahkan cukup banyak, tapi apalah arti penjagaan tanpa
peralatan. Hal ini disebabkan karena rasa aman yang berhasil diciptakan oleh Soeharto pada zaman
itu yang menyebabkan Indonesia tidak terlalu waspada. Di bidang keilmuan, seorang ilmuwan
Iisika harus mengganti rugi uang sejumlah setengah miliar rupiah karena ilmuwan tersebut
melanggar janji tidak tertulis kepada penyedia dana. Kriminalitas pun terus terjadi di setiap bulan.
Kali ini adalah seorang lelaki yang dihukum penjara 42 bulan akibat mengepalai bentrokan
bersenjata. Lainnya adalah seorang yang tidak berkewarganegaraan Indonesia yang tertangkap
basah membawa heroin sekitar 600 gram. Ini merupakan kasus heroin terbesar yang pernah
dihadapi polisi setempat. Ada juga penipuan terhadap obat. Banyak orang yang tidak sembuh
walaupun sudah meminum obat dan hal ini disebabkan obat yang dikonsumsi adalah obat palsu
dengan khasiat yang sudah tidak ada atau hanya berisi tepung.

April 1993
Ketika media massa ramai memberitakan pergantian kabinet baru, ada peristiwa penting di
Timor Timur pada bulan April ini, yakni tahap awal pembubaran Komando Pelaksana Operasi
(Kolakops). Ini berarti penanganan masalah keamanan di provinsi paling bungsu itu diperlakukan
sejajar dengan 26 provinsi lainnya tanpa operasi khusus. Secara bertahap, batalyon tempur akan
ditarik, dan batalyon teritorial dengan ''senjata'' cangkul dan alat pertanian lainnya terus giat
membangun. Di bulan ini pun terdapat kejadian unik yaitu dilantiknya 5 panglima dalam ABRI.
Selama masih merangkap tiga jabatan KSAD, Panglima ABRI, dan Menteri Hankam Jenderal Edi
Sudradjat pekan ini akan melantik lima panglima komando daerah militer. Bencana alam yang
menimpa Flores pelan-pelan mulai berlalu dalam hal perasaan daruratnya. Puing- puing bencana
sudah disingkirkan. Hal yang bisa diperhatikan adalah hiruk-pikuk orang yang memperbaiki jalan,
rumah, gereja, mesjid, kantor-kantor, atau gedung sekolah. Di samping hanya membangun Iasilitas,
tampak sejumlah pekerja sosial membagikan makanan bergizi untuk para ibu dan anak. Kondisi
Flores masih jauh dari pulih, tapi secara perlahan warga setempat yakin akan kembalinya kehidupan
mereka yang dulu sebelum dirampas oleh gempa disusul tsunami itu. Berhubungan dengan janji-
berjanji, hal yang dapat dijadikan pembelajaran adalah untuk tidak membuat janji yang tidak
tertulis. Hal ini dialami oleh sebuah perusahaan yang dirugikan oleh partner usaha lainnya karena
partner usaha ini enggan membayar janji sebesar 4 miliar dollar AS untuk pembangunan sebuah
hotel di Batam. Perkawinan pun dapat berakhir di pengadilan; pada 3 April 1993, seorang lelaki
menuntut rugi sebesar seratus juta rupiah kepada ayah pacarnya akibat gagal menikah. Hal yang
membuatnya tidak jadi menikahi pacarnya adalah adat dan agama yang saling bertolakbelakang
yang dalam kasus ini adalah kelegalan dalam berpoligami.

Mei 1993
Kepala/ ketua OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang bernama Marthen Luther Prawar
dibunuh oleh angkatan perang Indonesia pada bulan Mei 1993 yang cukup membuat gempar
Indonesia pada saat itu. Di bulan ini terdapat seorang penulis autobiograIi unik; unik karena penulis
ini sebenarnya adalah seorang panglima ABRI. Buku yang diterbitkannya mendapatkan banyak
pujian dan laku keras di berbagai kalangan termasuk politikus dan berbagai orang terkenal lainnya.
Hal yang membuatnya begitu terkenal adalah keberaniannya yang disertai kalkulasi untuk
melakukan kritik saat beliau masih di posisi anggota muda. Isu bank sering menyewa tukang pukul
untuk menagih kredit macet ternyata bukan cuma isapan jempol. Masalah, penggunaan ''jasa keras''
ini akhirnya muncul juga secara resmi lewat pengadilan Negeri Surabaya. Hakim menjatuhkan
hukuman denda Rp 50 juta kepada Aspac Bank Surabaya, yang terbukti menggunakan tukang tagih
partikelir itu. Bank yang berpusat di Jakarta itu dinilai telah melakukan perbuatan melawan hukum
karena menyewa empat tukang pukul untuk menakut-nakuti nasabahnya, Tjipto Haryoso. Anak
anak sangat perlu kasih sayang kedua orang tua, tidaklah cukup jika kasih sayang tersebut hanya
dari salah satu orang tua saja. Dua anak, Soraya dan Anita, masing-masing 3 dan 2 tahun,
bergabung dengan ayahnya sebagai penggugat. Kedua bocah tersebut, di bawah perwalian ayahnya,
memberi kuasa kepada Lembaga Advokasi Anak Indonesia (LAAI) Medan untuk maju ke
pengadilan. Ayah mereka, SyaIruddin Rusli, pekan lalu mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Medan, dalam upaya mempertahankan perkawinannya dengan Zulhaini
Siregar. Sekitar enam puluh pengusaha berdatangan ke Sumba Room, Hotel Borobudur. Mereka
membuang satu hari penuh di situ, untuk mengikuti seminar ''The 1993 Indonesia Business
Summit'' yang diselenggarakan oleh Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI). Topik yang dibicarakan
memang gagah, yakni Restrukturisasi Konglomerat Indonesia.

1uni 1993
Awal Juni, Indonesia mendapat kabar manis dengan renovasi atas sebagian dari 400 kamar
dari Hotel Nusa Dua, Bali, yang membuat hotel tersebut tampak kian semarak. Juga ada beberapa
sarana baru seperti palace wing dan ruang lobi khusus bagi para eksekutiI. Kesulitan pasok ikan
tuna yang sempat mempersulit Mantrust ternyata tidak menciutkan nyali investor lain untuk terjun
ke industri pengalengan tuna. Adalah investor Indonesia bekerja sama dengan investor asal Jepang
untuk membuat industri pengalengan tuna. Dalam bidang media, terdapat seorang konglomerat
yang diam-diam mempersiapkan perusahaan satelit komunikasi, yang diberi nama PT Media Citra
Indostar. Gejala yang tampak oleh indra mata terkadang membingungkan. Manakala sejumlah
tokoh, pengambil keputusan, dan lembaga penelitian terkemuka di negeri ini gencar berbicara
tentang upaya mengentaskan kemiskinan, tak sedikit yang berharap bahwa dalam waktu dekat
upaya itu akan segera dilaksanakan. Tapi, sementara tanda-tanda pengentasan belum lagi tampak,
perhatian masyarakat tiba-tiba sudah terbelokkan ke arah lain. Bukan kepada penduduk miskin,
sebaliknya justru ke kalangan orang-orang berduit. Investor maupun pengusaha sekarang lebih
tertarik untuk melakukan promosi dengan target orang orang kaya, yang justru akan mempersulit
rakyat miskin yang lebih membutuhkan dana maupun Iasilitas untuk mendukung kehidupan
mereka. Menangkap peluang sungguh banyak manIaatnya. ManIaat itu sudah dipetik oleh PT
Wijaya Karya. Ketika bunga kredit pemilikan rumah mulai merayap turun pertengahan tahun lalu,
BUMN ini segera menyusun strategi baru. Tanpa menunggu lama, Wika langsung mencari
pinjaman ke BBD dan BDN, sembari melepas obligasi. Dana pun mengalir masuk dan segera
dipakai untuk membangun perumahan. Perusahaan ini mendapatkan keuntungan dari penjualan
rumah yang didirikannya ini. Detail dapat mereka berikan yakni mereka berhasi menjual 200 unit
rumah dari 560 unit rumah dalam waktu yang singkat.

1uli 1993
Awal Juli 1993 ada kabar melegakan buat pemilik kendaraan bermotor. Pemerintah
mengumumkan bahwa perpanjangan surat tanda nomor kendaraan (STNK) diberlakukan lima
tahun. Jadi, pemilik mobil atau sepeda motor tak perlu pergi ke kantor polisi yang seatap dengan
pajak atau Samsat itu setiap tahun dan tak perlu berdesak-desakan mencari Iormulir, antre
membayar, atau dipungut sumbangan ini dan itu setiap tahun STNK habis. Aksi demonstrasi
kembali dilakukan mahasiswa. Pada mulanya sekadar protes di kampus. Aksi semakin ekstrem
dengan mogok kuliah, melakukan unjuk rasa, menduduki gedung rektorat, lalu menyandera dosen
pula. Aksi yang tergolong langka ini dilakukan sekelompok mahasiswa Institut Sains & Teknologi
Nasional (ISTN) di Jakarta Selatan. Mereka menuntut agar praktek komersialisasi pendidikan
digusur ke luar kampus. Hasilnya, tak hanya pimpinan ISTN dan Yayasan Perguruan Cikini,
sebagai pengelola perguruan swasta itu, yang kelabakan. Polisi terpaksa turun tangan dengan
menyerang kampus dengan pentungan dan gas air mata. Dalam suatu sidang, terjadi debat hukum
tata negara, soal hubungan antarlembaga tinggi negara, yakni soal hubungan antara DPR dan
Mahkamah Agung. Dalam rapat konsultasi antara Komisi III DPR dan Mahkamah Agung (MA),
pertanyaan para anggota DPR dianggap sudah menjurus kepada rapat kerja dengan menteri atau
pejabat pemerintah. Mereka menuntut MA mempertanggungjawabkan beberapa masalah yang
terjadi di masyarakat. Di lain pihak, MA merasa tersinggung karena seakan akan disuruh suruh.
MA merasa sebagai lembaga tinggi yang berdiri sendiri. Masalah Iitnah sudah biasa terjadi, namun
berbeda jika Iitnah tersebut lewat poster. Kalau tak ada bukti, hati-hatilah melontarkan tuduhan
lewat poster. Sebab bisa seperti nasib bekas ketua Senat Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata,
Yogyakarta. Ia dijatuhi hukuman 6 bulan penjara karena dianggap membuat poster yang
mencemarkan nama baik seseorang.

Agustus 1993
Bulan Agustus merupakan puncak yang mendebarkan bagi jajaran Departemen Keuangan.
Semula gagah dan berwibawa, Departemen yang membawahkan 184 badan usaha milik negara
(BUMN) itu tak putus disorot oleh DPR dan pers gara-gara isu kredit macet. Juga karena
penyertaan dana pensiun pegawai negeri ke perusahaan swasta. Tanggal 7 Agustus 1993 Presiden
Soeharto berbicara perihal tentang keputusannya untuk menunjuk Mar'ie Muhammad sebagai
Menteri Keuangan RI. Salah satu yang penting adalah karena lelaki yang berkacamata tebal itu
dipandang amat berhasil menjaring pajak penghasilan (PPh) ketika dia menjabat Direktur Jenderal
Pajak. Kini Mar'ie Muhammad meneruskan tongkat komando dari tangan J.B. Sumarlin yang oleh
pengamat ekonomi Sjahrir dipandang sebagai menteri yang lebih besar kekuasaannya daripada
seorang menteri keuangan di Amerika Serikat. Di bidang politik lainnya, ada sebuah partai yang
ketua sidangnya ditahan karena sidang tidak berjalan dengan mulus. Hal lainnya adalah di Solo,
terdapat pertikaian saudara di istana Mangkunegaran. Pertikaian antarsaudara di Puro
Mangkunegaran ini mulai jadi gunjingan umum ketika Mangkunegoro IX memecat adik
kandungnya. Akhirnya penguasa keraton itu bersikap tegas dan menyatakan bahwa dia tetap akan
terus memimpin dan akan berusaha untuk mendamaikan saudara saudaranya. Kriminalitas kali ini
terjadi pada kasus manipulasi restitusi pajak yang terbongkar di Surabaya, Tangerang, dan Jakarta.
Pemotongan atas kelebihan pembayaran pajak itu kini baru ketahuan dilakukan oleh 12 pengusaha.
Akibatnya, negara rugi Rp 38 miliar. Sumber di Kejaksaan Agung menduga kejahatan itu mulus
berkat kerja sama dengan aparat pajak sendiri. Hal lainnya adalah kasus pemerkosaan yang tidak
tuntas dalam penyidikkannya. Wanita yang diperkosa merasa kaget dan dirugikan saat tiga orang
yang seharusnya memekorsa dia, hanya satu yang dipanggil untuk diperiksa. Dua orang lainnya
dikatakan oleh aparat setempat sebagai tidak bersalah dengan alasan yang tidak masuk akal.

September 1993
Pada 4 September 1993, terdapat isu yang sedang panas, yaitu kasus narapidana politik. Di
Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, hari-hari besuk bagi mereka yang ditahan karena kejahatan
dengan motiI politik berbeda dengan hari-hari kunjungan bagi narapidana lain. Untuk kasus-kasus
kejahatan yang bermotiI politik, sekalipun Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) telah
memuat pasal- pasal kejahatan terhadap negara dan pemerintah, yang meliputi tindak kejahatan
terhadap presiden dan wakil presiden, pegawai atau badan pemerintah, keamanan negara
(memberontak), mengacau pemilihan umum, menyiarkan kabar bohong, perkara perkumpulan
rahasia, dan sebagainya tak disebut sebagai tahanan (narapidana) politik. Di bidang hukum,
pembangunan sektor hukum agaknya mendapat prioritas yang lebih di masa-masa mendatang.
Presiden Soeharto sudah mengemukakan hal itu pada rapat kerja Departemen Kehakiman, awal
Agustus lalu. Presiden menegaskan bahwa produk hukum peninggalan kolonial yang kini masih
berlaku agar segera diganti. Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) lembaga di bawah
Departemen Kehakiman secara mengejutkan mengumumkan hasil penelitiannya: hingga kini
tercatat 400 lebih peraturan hukum kolonial yang mesti direvisi atau dievaluasi kembali.
Masyarakat Kota Kisaran kini bertanya-tanya setelah sembilan remaja kota itu dihukum majelis
hakim Pengadilan Negeri Kisaran, rata-rata dua tahun penjara. Remaja remaja ini hanyalah
''sebagian kecil'' dari ratusan massa yang dituduh melempar dan merusakkan Bioskop Star dan
Hotel Kencana. Menjelang Lebaran di bulan September ini, Bioskop Star yang disinyalir suka
memutar Iilm porno dirusakkan massa. Mereka merobohkan kantin dan tempat parkir serta
mengakibatkan api membakar sebagian gedung. Remaja remaja ini ditahan ternyata karena salah
satu dari kesembilan remaja ini ada yang mengaku salah dan menyeret kedelapan teman lainnya.
Menjadi orang yang subjektiI sangatlah tidak baik. Hakim senior di Pengadilan Negeri
Ujungpandang, tak bisa lagi menjadi ketua majelis hakim dalam sidang. Sanksi ini dijatuhkan
kepadanya karena ia dianggap alpa, yakni menjatuhkan vonis dengan pertimbangan hukum
seadanya.

tober 1993
Di bulan Oktober, Harmoko menduduki kursi partai GOLKAR (Golongan Karya). Di bulan
ini juga terdapat perkara mengenai sengketa merek antara Pierre Cardin Paris dan Pierre Cardin
Muarakarang. Menurut pemimpin PT Makmur Perkasa Abadi yang berkantor di Muarakarang,
Jakarta Utara, merek itu memang miliknya. Karena itulah ia marah saat muncul peringatan Sarl De
Gestion Pierre Cardin perusahaan milik perancang busana kondang Pierre Cardin yang berpusat di
Paris yang intinya agar ia menghentikan usahanya. Sengketa yang diurusi di pengadilan negeri itu
berakhir dengan PT Makmur Perkasa Abadi sebagai pemenangnya sesuai dengan undang undang
yang ada. Di bidang media, Iilm Jurrasic Park bergetar sampai ke luar gedung bioskop. Produk
barang-barang promosi yang mendukung Iilm itu antara lain kaus, cangkir, tas pinggang laris luar
biasa. Anehnya, pemegang lisensi logo Jurrasic Park di Indonesia, PT Sindoprima Adiwisesa,
bukannya gembira tapi malah kecewa. Mereka mempunyai bukti bahwa produk produk yang
dijual di pasaran bukanlah produk yang mereka miliki atau produksi. Lebih parahnya, perusahaan
yang memproduksi produk Jurrasic Park itu tidak mendapatkan izin produksi secara legal.
Perampokan, pembunuhan, atau perkelahian hampir tidak pernah sepi di Sumatera Bagian Selatan.
Dan bedil buatan lokal bernama kecepek sering pula bicara. Tahun 1992, misalnya, dua orang tewas
ditembus pelor kecepek di Musi Rawas. Ancaman hukuman 20 tahun penjara bagi pembuat atau
pemakai senjata api itu tampaknya tidak membuat jera. Pembuatan senjata lokal itu malah
meningkat. Kriminalitas lainnya adalah penyiksaan terhadap anak yang diadopsi. Kasus ini
mendapat perhatian banyak sebagai pembelajaran bahwa berhati hatilah jika ingin menyerahkan
anak untuk diaopsi. Anak bisa saja berakhir mengenaskan bahkan sampai tewas.

November 1993
Bulan November disambut dengan kongres KNPI. Kongres KNPI itu sendiri dilaksanakan
di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, selama sepekan. Sekitar 2.000 pemuda datang dari
seluruh Indonesia untuk mengantisipasi tanda-tanda zaman ,misalnya berani memutuskan bahwa
pemilihan ketua umumnya untuk periode tiga tahun mendatang dilakukan langsung lewat Iloor. Ini
merupakan terobosan baru bagi organisasi pemuda yang selama 20 tahun terakhir ini dijuluki
''organisasi cap pemerintah'' itu. Keputusan pemilihan langsung itu diambil dalam sidang Majelis
Pimpinan Paripurna (MPP), yang menjadi panutan KNPI, di Bandung. Di bidang pendidikan,
Indonesia mengalami kemajuan dengan berjalannya salha satu universitas negeri. Setelah sembilan
tahun ''tergembok'', pintu gerbang Perguruan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) akhirnya dibuka.
Melalui sebuah upacara sederhana di kampus itu, Rektor Oesmany Al Hamidy alias Abu sendirilah
yang menyatakan PTDI kembali berjalan seperti dulu. Bidang kepolisisian pun mengalami
penignkatan. Prestasi Polres Jakarta Selatan patut dipuji. Hanya empat hari setelah tewasnya pelukis
potret Basuki Abdullah, mereka berhasil menangkap tersangka pelakunya. MotiInya ternyata cuma
ingin mencuri koleksi arloji milik Basuki. Terbongkarnya kasus ini berawal dari ''nyanyian''
Gunarso alias Si Jangkung, preman yang biasa mangkal di kompleks pelacuran Kalijodo. Utang luar
negeri Indonesia tiba-tiba saja menjadi topik yang hangat dibicarakan pada bulan ini. Padahal,
biasanya, para pelaku ekonomi, pejabat pemerintah, serta para pengamat baru sibuk membicarakan
soal ini ketika Pemerintah sedang mempersiapkan APBN baru. Menguatnya mata uang asing
terutama yen yang diperhitungkan akan memperberat beban pemerintah dalam melakukan
pencicilan utang. Pernyataan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua Bappenas di DPR
RI. Dalam acara tersebut, Menteri Ginandjar Kartasasmita menegaskan bahwa pemerintah tak perlu
menjadwalkan kembali utang-utang yang harus dicicilnya. Kedua hal inilah yang menyebabkan
pemerintah bergerak dengan cepat dan sigap.

Desember 1993
Awal Desember, PDI mengalami kejadian yang mengejutkan. Dalam konIerensi cabang
khusus untuk menentukan utusan ke kongres luar biasa itu, sudah ada skenario agak transparan.
Mereka mesti memilih calon yang sudah direstui, yakni Budi Hardjono. Tapi, dalam dua pekan
terakhir ini, muncul dukungan di luar dugaan, yakni bagi Megawati Soekarnoputri.Megawati
Soekarno Putri terpilih menduduki kursi PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Di bulan ini pun
terdapat kejadian yang mejadi topik hangat, yaitu sidang kasus terbunuhnya Marsinah, salah satu
tokoh yang memperjuangkan hidup buruh. Sidang kelima perkara Mutiari dalam kasus pembunuhan
Marsinah batal dihadiri Menteri Tenaga Kerja Abdul LatieI. Padahal, ribuan pengunjung sudah
berjubel di Pengadilan Negeri Sidoarjo. Juga, organisasi Solidaritas Buruh untuk Marsinah
menggelar poster: ''Selamat Datang Menaker RI''. Penjagaan ekstra-ketat. Ada sekitar 700 polisi, 30
pasukan anti-huru-hara, dan beberapa anjing pelacak. Kriminalitas pada bulan ini juga cukup
mencengangkan. Kasus pelecehan terhadap sesame jenis pada tahun 1993 masih dilihat sangat aneh
dan kali ini terdapat kasus lesbian. Korban yang teraniaya ini hanya bisa pasrah saat diculik oleh
salah seorang rekan kursus pencak silat yang ternyata punya kelainan seksual ini. Di bidang
ekonomi, isu konglomerat kembali mencuat, dan seperti biasa bukan karena kinerjanya, melainkan
lantaran hal-hal lain di luar itu. Dalam Kongres ISEI ke-12, yang berlangsung di Surabaya pekan
lalu, terungkap bahwa hal-hal lain itu adalah eIisiensi dan produktivitas ekonomi Indonesia. Dalam
menilai konglomerat, misalnya, sejak dulu salah seorang kritikus bicara panjang lebar dan apa
adanya. Beliau mengatakan bahwa konglomerat harus ada di Indonesia dengan tujuan dan harapan
bahwa konglomerat ini bisa membantu pengusaha kelas menengah ke bawah. Tapi pada
kenyataannya, para konglomerat ini hanyalah mencari keuntungan sendiri sehingga pertumbuhan
ekonomi di Indonesia tidak merata dan eIisien.

Ringasan Pertahun:
Secara keseluruhan, pada tahun 1993 ini terdapat banyak sekali kejadian penting terutama di
bidang politik, kriminalitas, dan ekonomi. Maraknya permasalahan pada DPR, MPR, ataupun partai
politik menghiasi Indonesia di tahun ini. Dalam segi kriminalitas, hampir setiap saat di Indonesia
terjadi berbagai macam jenis kriminalitas dari skala perorangan sampai skala masal. Perekonomian
di Indonesia sepertinya meningkat biarpun sangat sedikit. Indonesia memang mengalami berbagai
macam permasalahan, tapi Indonesia juga terlihat mau belajar dari kesalahan yang ada.

ReIerensi:
www.tempo.co.id




















1anuari 1994
Pada awal tahun 1994, terdapat isu mengenai pembangunan pembangkit istrik tenaga nuklir
di Semenanjung Muria, Jawa Tengah. Isu ini mengundang banyak pro-kontra. Banyak kekhawatiran
dan ketidakpercayaan akan keamanan penggunaan teknologi nuklir ini. Banyak yang berpendapat
bahwa tenaga nuklir merupakan opsi terakhir, untuk saat ini gunakanlah energi panas bumi yang
masih belum banyak terpakai. Namun Presiden Soeharto akhirnya mengemukakan bahwa
pemerintah belum mengambil keputusan mengenai pembangunan reaktor nuklir disana.
Di bulan ini juga, secara resmi Dusun Bekucuk dinyatakan sebagai daerah bencana. Di saat
yang sama, dusun ini juga menjadi tempat pariwisata bagi para warga baik warga setempat maupun
yang datang dari luar kota. Hal ini disebabkan munculnya gas yang mudah terbakar dari perut dusun
tersebut. Gas yang tak berwarna dan tak berbau ini dapat muncul setelah kita mengggali tanah
sejauh 10-20 cm, dan jika kita melemparkan korek api maka lubang itu seketika menyala.
Di awal tahun ini terdapat pula isu tentang keberlanjutan demokrasi di negeri ini. Ada
kalangan yang optimis bahwa demokrasi akan berjalan dengan lancar di negeri ini, ada juga yang
pesimis. Mereka sedikit meragukan datangnya demokrasi bila beberapa Iaktor demokratisasi
ternyata tak jalan. Salah satu kriteria yang menunjukkan adanya demokrasi adalah ada tidaknya
hak-hak dan kebebasan politik di negara tersebut, sedangkan undang-undang saat ini hanya
membatasi kebebasan berserikat. Salah satu unsur penting dari kebebasan berpolitik adalah
kebebasan membentuk atau menjadi suatu anggota organisasi politik. Hanya tiga organisasi politik
saat ini : PPP, Golkar, dan PDI.
Februari 1994
Pada tanggal 15 Februari 1994 terjadi bencana gempa bumi di Liwa, Kabupaten Lampung
Barat yang berpusat di Sesar Semangko, Samudera Hindia. Berdasarkan laporan hampir semua
bangunan permanen di Liwa rata dengan tanah Kurang lebih 196 jiwa dari beberapa desa dan
kecamatan Lampung Barat tewas, sementara jumlah korban yang terluka telah mencapai 2000
orang. Rata-rata para penduduk tewas karena tertimpa oleh bangunan yang runtuh. Total jumlah
penduduk yang kehilangan tempat tinggal hampir mencapai 75 ribu. Dampak gempa tersebut terasa
sampai 40 kilometer dari ibu kota Kabupaten Lampung Barat tersebut.
Pada bulan ini juga para pengguna antena parabola RCTI sudah tidak bisa lagi menikmati
Iilm-Iilm asing RCTI. Mereka masih bisa menonton acara lokak seperti Nuansa Pagi dan Seputar
Indonesia, namun tidak dapat melihat siaran asing, mereka hanya bisa mendengar audio saja. Para
penduduk harus menunggu pembangunan stasiun relai yang sedang diperbanyak saat itu agar bisa
melihat semua acara penayangan di RCTI.
Kemelut yang melanda UNJ (Universitas Negeri Jakarta) akhirnya berakhir di pengadilan.
Putusan hakim menyatakan agar kampus itu dikosongkan dan diserahkan pada Yayasan Memajukan
Ilmu dan Kebudayaan. Para tersangka juga harus mengembalikan uang senilai hampir 200 juta
rupiah dan memerintahkan Ditjen Hukum dan Perundang-undangan membatalkan lembaran negara
nomor 90 tahun 1992 tentang akta YMIK versi tersangka.

Maret 1994
Isu tentang diskorsnya dua mahasiswa ITB kembali mencuat di bulan ini. Banyak dukungan
mengalir pada dua orang mahasiswa yang diskors. Penyebab diskorsnya dua mahasiswa tersebut
dikarenakan mereka tidak taat dan patuh pada Surat Keputusan (SK) Rektor tentang orientasi studi
terpadu ITB. Sebelumnya, lembaga kemahasiswaan di lingkungan ITB,yakni 22 Himpunan Jurusan
ITB menunjukkan gelagat ketidakpatuhan pada SK Rektor tentang orientasi stdui tersebut. Sekitar
bulan Juni 1993, Forum Ketua Himpunan Jurusan mengeluarkan Surat Pernyataan Bersama yang
isinya menolak SK Rektor dikarenakan proses pembuatannya tidak melibatkan mahasiswa atau
lembaga kemahasiswaan dan tidak bersiIat dialogis, dengan kata lain bersiIat sepihak. Karena
melanggar peraturan tersebut, dua orang mahasiswa diskors. Diberlakukannya sanksi ini
menyebabkan shock di kalangan mahasiswa, sehingga mereka tidak berani berbuat macam-macam.
Dengan demikian pada saat itu mahasiswa hanya bisa tunduk pada peraturan yang dibuat oleh
pejabat-pejabat ITB. Namun demikian, dukungan dalam skala nasional terus mengalir pada mereka,
satu orang mahasiswa tingkat akhir Teknik Sipil menyatakan mengundurkan diri karena
kekecewaannya, begitu pula puluhan alumni menyatakan kekecewaannya. Setelah semua dukungan
yang diberikan, Rektor ITB ProI. Wiranto Arismunandar tidak bergeming dan tetap menjalani
keputusannya.
Mulai bulan ini juga, tiap Sabtu malam para penikmat stasiun televisi RCTI dapat
menyaksikan Iilm Reasonable Doubts. Yaitu acara tentang bintang ayu yang bisu dan tuli dapat
berkomunikasi dengan lawan mainnya, dan itu dapat dipahami juga oleh para tunarungu di
Amerika.
April 1994
Di bulan April ini akhrinya digelar juga sidang kasus Marsinah yang telah ditunggu-tunggu.
Tampil dua pembantu terdakwa utama. Banyak yang menduga, kunci peristiwa pembunuhan ini
adalah dua pembantu rumah tangga itu. Debat antara saksi yang buta huruI dan pengacara
berlangsung sangat seru. Kedua pembantu menghilang pulang kampung setelah kasus Marsinah
terungkap. Pembunuhan Marsinah ini ada kaitannya dengan pemogokan menuntut perbaikan nasib
yang digerakkan Marsinah di pabrik pembuat jam tempat kerjanya. Kasus ini mencuat menjadi isu
internasional. Pihak aparat pusat menerjunkan tim satgas setelah beberapa barang bukti lenyap.
Di bulan ini juga terjadi sebuah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu
pengunduran diri para pengurus Golkar dikarenakan konsekuen pada sikap mereka yang melawan
arus. Satu pekan sebelumnya, Ketua DPD Golkar Deliserdang Usman menyatakan mundur. Beliau
adalah salah seorang calon bupati di daerah, tapi rupanya pemerintah pusat bertanggung jawab
mencalonkan Usman, langsung mengundurkan diri.
Pengunduran diri Sjahrizal, bekas direktur utama Bapindo juga tidak segera menambah
jumlah tersangka dalam ruang tahanan Kejaksaan Agung di Jakarta. Sjahrizal sudah mengundurkan
diri dari jabatannya sebagai direktur utama BTN, jumat satu pekan sebelumnya. Tidak ada yang
tahu apa alasan di balik keputusan Sjahrizal dalam hal ini. Akan kemana bankir yang diisukan
memiliki senjata pamungkas dalam kasus Eddy Tansil Bapindo ini, masih gelap bagi banyak
orang, karena belum bisa dipastikan kebenarannya. Jika kelak kasus ini disingkapkan seperti yang
dilakukan Menkeu, mungkin akan tampak pula siapa otak dan pelakunya.
Mei 1994
Masih hangat dengan isu perekonomian dan korupsi Bapindo, di bulan ini juga dilakukan
sidang terhadap Eddy Tansil. Eddy Tansil dinyatakan telah main-main dengan uang negara. Bos
Golden Key Group ini yang sempat berjaya mengantongi uang negara Rp 1,7 triliun itu terancam
hukuman penjara 20 tahun atau lebih. Itu adalah tuntutan yang disiapkan oleh Jaksa Lkman
Bachmid untuk Eddy. Mulai Selasa pekan kedua, Eddy harus mempertanggungjawabkan ulahnya di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Menurut Jaksa Lukman, Eddy telah merugikan negara US$ 436,4
juta atau Rp 960 miliar lebih.
Di bulan ini juga sedang tren bisnis kelapa sawit. Kelapa sawit tidak hanya disenangi oleh
para konglomerat, tapi para santri juga mulai tertarik. Tujuh pesantren di Tapanuli Selatan saat itu
memiliki 5 ha perkebunan sawit. Usaha kelapa sawit ini dibangun oleh pesantren bekerja sama
dengan Departemen Pertanian, Departemen Agama, dan Bank Muamalat Indonesia. Dalam kerja
sama ini, pihak pesantren menyediakan lahan, sedangkan BMI mneyalurkan kredit. Untuk itu, BMI
telah mengucurkan pinjaman sebesar Rp 500 juta. Kredit ini akan dicicil selama 8 tahun. Selain di
Tapanuli Selatan, permintaan pembukaan perkebunan kelapa sawit ini sudah datang dari pesantren
di Riau, Jambi, dan Kalimantan. Begitu lahan tersedia, BMI bisa segera mengucurkan kredit dan
PTP terjun kesana.
Sistem pendidikan mulai berubah, kali ini penjurusan di SMA yang menjadi ajang
percobaan. Dalam kurikulum 1994, penjurusan SMA tidak lagi dikotak-kotakkan : Iisika, biologi,
sosial, dan budaya dan bahasa, tapi kembali ke model tahun 1975, jurusan IPA dan IPS.
1uni 1994
Di bulan juni ditayangkan Iilm Schindler`s list, Iilm yang menceritakan tentang orang-orang
yang hanya karena mereka termasuk etnis tertentu, boleh ditembaki bakaikan membunuh nyamuk.
Diantara iblis tersebut muncul seorang penolong. Mula-mula dengan pamrih, kemudian nasib
seorang anak tak berdosa membuatnya berubah. Akhirnya ia mempertaruhkan segala miliknya
untuk menyelamatkan anak-anak,wanita,orang tua,siapa saja yang menjadi korban kebiadaban
tersebut. Sayangnya Iilm ini tidak bisa diputar di Indonesia. Satu pekan sebelumnya, Badan Sensor
Film yang dihadiri 27 dari 45 anggotanya secara aklamasi menolak Sbhindler`s List. Film yang
berkisah tentang pembantaian Yahudi di Polandia pada masa perang dunia II ini akan menuai pro-
kontra di msayarakat yang mayoritas muslim ini.
Impian grup wirontono kandas di meja direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia. Pengusaha
swasta ini harus menyerah kepada BUMN dalam hal membisniskan lahan Markas Besar Angkatan
Udara yang terletak di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Di bulan Juni ini juga telah diselenggarakan FIFA World Cup di USA. Demam bola mulai
melanda negeri ini, setiap orang mulai membicarakan bola dan menjagokan negara andalannya
masing-masing. Sayang Indonesia tidak dapat berpartisipasi. Adanya World Cup ini juga
merupakan sebuah kesempatan bagi para pedagang. Bisanya para pedagang mulai mencari naIkah
dengan membuat aksesoris, kaos,tas,dll yang bertemakan FIFA World Cup kali ini. Banyak pihak
yang merasa diuntungkan oleh adanya acara yang berlangsung 4 tahun sekali ini. FIFA World Cup
ini berlangsung dari pertengahan Juni sampai satu bulan kedepan.

1uli 1994
Liga Indonesia atau disingkat Ligina adalah kompetisi sepak bola antarklub di Indonesia. Liga
Indonesia diselenggarakan pertama kali pada tahun 1994 dan merupakan penggabungan dari 2
kompetisi sebelumnya, Liga Sepak Bola Utama (Galatama) dan Perserikatan. Liga Indonesia berada
di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Saat ini, Liga Indonesia dibagi
menjadi lima tingkat: Kompetisi non-amatir, diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (Liga Super
Indonesia, Divisi Utama Liga Indonesia) dan Kompetisi amatir, diselenggarakan oleh Badan Liga
Amatir Indonesia (Divisi Satu Liga Indonesia, Divisi Dua Liga Indonesia, Divisi Tiga Liga
Indonesia).Kriminalitas tentang tewasnya Aldi (begitu sehari-hari ia dipangggil) baru sedikit
tersingkap. Dan sejauh ini agaknya pihak berwajib berupaya keras untuk menjaga nama baik Ria
Irawan yang merupakan bintang tenar layar perak dan sinetron itu. Ia diperiksa tetap sebagai saksi.
Namun, dalam waktu bersamaan, adalah kewajiban polisi pula untuk membongkar latar belakang
tewasnya sang korban di rumah si bintang tenar tersebut. Kasus ini memang unik. Terutama setelah
ada pengakuan Ria Irawan bahwa ia pada hari kejadian itu sedang Ily. Sehingga, keadaannya adalah
bagaikan harus menarik rambut Ria dalam tepung: rambutnya dapat keluar mulus, sedangkan
tepungnya tetap tidak terserak. Artinya, Ria Irawan selamat dari tuduhan, dan jaringan narkotika
dapat digulungDalam pemeriksaan terakhir, seorang penyidik sempat mengingatkan: jika
jawabannya terus-menerus tidak jelas, tanya jawab ini bisa berlangsung sampai sebulan. Setelah itu,
Ria dikabarkan ambruk. Menurut sumber di kepolisian, kesaksian Ria dalam kasus tewasnya Aldi
dianggap berbelit-belit. Setiap ia diperiksa, selalu muncul jawaban baru yang tidak konsisten
dengan keterangan sebelumnya. Akibatnya, malah memancing kecurigaan polisi bahwa Ria yang
belakangan juga menyutradarai videoklip ini mencoba bersandiwara.

Agustus 1994
GATRA adalah sebuah majalah berita mingguan yang akan diterbitkan di Indonesia sejak
tahun 1994. Banyak anggota majalah TEMPO yang baru saja dibredel saat itu kemudian menjadi
anggota pendiri majalah ini. Didirikan oleh pengusaha yang dekat dengan rezim Orde Baru, Bob
Hasan, majalah ini dikenal propemerintah saat pemerintah Orde Baru masih berkuasa.
Seperti TEMPO, Iormat sampulnya juga meniru sampul majalah TIME dengan garis merah di
sepanjang sisi.Hal yang menarik dari bulan ini adalah tentang seorang penguisaha bernama Eddy
Tansil yang tiba tiba jadi orang beken. Pengusaha kelahiran Ujungpandang yang kini berusia 46
tahun itu diuber-uber wartawan yang penasaran ingin mewawancarai dan memotretnya. Bos Golden
Key Group ini terpaksa menghadapi puluhan wartawan yang mencegatnya di kantor Kejaksaan
Agung, Kebayoran, Jakarta Selatan. Menghadapi serbuan wartawan itu, Eddy sibuk mencoba
menutupi wajahnya dari jepretan kilat kamera, ia memang mengaku pantang dipotret karena takut
sial. Tapi alasannya tentu bukan karena ia melanggar pantangan dipotret, ia ditahan oleh Kejaksaan
Agung. Ia menjadi penghuni rumah tahanan sementara Kejaksaan Agung, di salah satu ruangan di
gedung utama kompleks itu. Statusnya sebagai tersangka. Eddy harus mempertanggungjawabkan
nasib kredit sekitar US$ 430 juta (hampir Rp 900 miliar) yang ditariknya dari Bapindo.Sudomo,
suka atau tak suka, adalah tokoh yang banyak segi. Ia pernah menjadi pejabat yang paling ditakuti
dan dibenci oleh aktivis mahasiswa pada akhir tahun 1970-an, pada masa ia menjabat Panglima
Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), lembaga yang hampir dapat
dikatakan dapat menangkap siapa saja dengan alasan apa saja. Ia dikenal sebagai tokoh yang
berusaha mengentaskan pedagang asongan dengan programnya "Esok Penuh Harapan".

September 1994
Kredit macet Eddy Tansil di Bapindo telah menguras banyak energi pada dua lembaga pemerintah,
yakni Departemen Keuangan dan Kejaksaan Agung. Irama kerja mereka meninggi, mungkin karena
jatuh tempo bank acceptance yang dikeluarkan Bapindo semakin dekat, sekitar awal April ini. Tapi
boleh jadi juga karena pelaku utama Eddy Tansil telah buka mulut dan memaparkan sederet rahasia
seraya menyebut beberapa nama. Ternyata pada zaman ini pun sudah terjadi penyimpangan dalam
penahanan. Kemewahan di kamar tahanan sudah jadi biasa, tergantung siapa yang dijebloskan ke
dalamnya. Kulkas, teve, video, bahkan komputer, sudah tidak mengejutkan, bila saja yang
mendekam di kamar itu pengusaha atau tokoh maIia, misalnya. Tapi Eddy Tansil mengandalkan
satu kemewahan lain, yakni telepon genggam. Berita seputarnya dan telepon genggam itu dimuat
harian Suara Pembaruan. Dan diberitakan, melalui telepon sakunya itulah ia berhasil mentransIer
dana yang disimpannya di sebuah bank sebesar Rp 250 miliar.Kejahatan dalam bidang
perompakkan kembali unjuk kumis. Setidaknya itu terjadi di perairan antara Pulau Karimun Anak
di Riau dan Tanjung Piyai di Malaysia. Selama sebulan, delapan buah tanker asing dijarah, dan
kerugian ditaksir sekitar Rp 80 juta. Itu belum termasuk nilai barang milik anak buah kapal, seperti
kamera, TV, dan jam tangan, yang ikut disikat. Perairan Riau memang dikenal tidak aman, tercatat
selama tahun 1991-1992, 20 kapal dijarah di perairan tersebut.

tober 1994
Awal bulan ini dunia peradilan Indonesia sedang disorot tajam. Isu suap, entah itu diterima hakim
ataupun jaksa, menjadi santapan sehari-hari di koran. Dan pencari keadilan pun semakin berani
menuding langsung. Di mata hukum, pencuri kayu naik gengsi. Kini mereka bisa disebut sebagai
koruptor, bukan sekadar maling. Itulah keputusan Pengadilan Negeri Banjarmasin. Ketua majelis
hakim menyatakan terdakwa Nartadianto terbukti melakukan kejahatan korupsi sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Anti Korupsi. Direktur PT Ekatama Pangkalanbun (perusahaan
penambangan pasir dan jual-beli kayu log) itu dihukum 5 bulan penjara dengan masa percobaan 10
bulan, serta dijatuhi denda Rp 10 juta. Di lain pihak, kekayaan Prajogo Pangestu pekan lalu amblas
Rp 630 miliar. Kerugian besar yang tiba-tiba itu bukan karena sang raja kayu kalah dalam spekulasi
valas. Tapi karena harga saham-saham Barito PaciIic Timber di Bursa EIek Jakarta, dalam 5 hari
anjlok 15 menjadi Rp 8.600 per lembar. Dalam industri kayu lapis, Barito PaciIic Timber dikenal
yang terbesar. Namun, pabrik yang terlengkap berada di bawah payung PT Kayu Lapis Indonesia
(KLI) milik Agus Sutanto. KLI memiliki pabrik kayu lapis berkapasitas 350.000 m3 di Desa
Mojorejo, Jawa Tengah, serta pabrik kayu jati Iancy terbesar (PT Indo Veneer) yang berkapasitas 1
juta potong. Kendati Indonesia sudah mengekspor pulp dan kertas, bahan bakunya harus diimpor.
PT Harapan Tungkal Jaya, sebuah pabrik karton di Palembang, misalnya, baru-baru ini harus
mengimpor 1.000 ton kertas bekas dari Belanda. "Kalau di dalam negeri berlimpah, untuk apa kami
impor?" kata Sahala Hutapea, Direktur Harapan Tungkal Jaya, kepada Hasan Syukur dari
TEMPO. Sejak berdiri dua tahun silam di Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Serikat Buruh Sejahtera
Indonesia (SBSI) tak lepas dari aksi pemogokan buruh dan berurusan dengan aparat keamanan.
Bahkan rapat pembentukannya, yang dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar NU Abdurahman
Wahid serta pejabat dari Kedutaan Besar Amerika, Australia, dan ILO, organisasi buruh
internasional, dibubarkan polisi karena tak punya izin.

November 1994
Rezim orde baru memang mengekang pergerakkan orde baru. Hati - hati memilih kata jika mau
berunjuk rasa. Lantaran kata yang tak etis itu, 21 mahasiswa divonis masuk bui enam bulan potong
masa tahanan, Rabu pekan lalu. "Mereka telah terbukti menghina presiden," kata Soetrisno, Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam sidang ini, ia menjadi ketua majelis hakim yang mengadili
"kelompok empat". Penghinaan itu diwujudkan dalam sehelai spanduk yang bunyinya "Seret
Presiden ke Sidang Istimewa MPR". Kata yang tak etis itu adalah "seret". Menurut majelis hakim,
penggunaan kata "seret" untuk kepala negara tidak pantas. Kata itu, katanya, berarti menghadirkan
sesuatu, yang biasanya barang atau binatang, secara paksa. Kekerasan pun terjadi dalam dunia
pendidikan. Pola Boru Lubis dikabarkan tewas setelah ditampar dan dipaksa memakan kertas buram
oleh kepala sekolahnya. Gadis berusia 15 tahun itu pelajar kelas III SMP Negeri Budi Jaya di
Sumatera Utara. Berita yang dimuat di surat kabar terbitan Medan itu sempat meresahkan warga
setempat. Maka, petugas di Kepolisian Sektor Tanah Jawa memeriksa Maringan Sinaga, kepala
sekolah tadi. "Isu itu berbahaya," kata Jainapu Purba, Kepala Kantor Dinas P dan K Simalungun. Ia
juga menurunkan timnya. Kabarnya, Pola hanya ditampar sekali. "Kertas itu tidak jadi dimakan
walau sempat dipaksakan masuk ke mulutnya," kata Ronal Sinaga, teman Pola di kelasnya.
Kelemahan pada perangkat hukum dagang di negeri ini bukanlah hal baru, dan upaya untuk
mengatasinya juga sudah lama dirintis. Namun, sampai 20 tahun lamanya, Rancangan Undang-
Undang Perseroan Terbatas (RUU PT) sempat terombang-ambing.

Desember 1994
Jalan-jalan di Ibu Kota memang sudah tak sanggup menampung jumlah kendaraan bermotor. Di
Jakarta kini tercatat ada sekitar 1,8 juta kendaraan bermotor. Itu belum termasuk kendaraan "gelap"
alias mobil atau motor curian, serta kendaraan bobrok yang tak didaItarkan. Kalau itu juga dihitung,
angka tadi bisa membengkak lebih dari dua juta. Sementara itu, panjang jalan yang ada, tak
termasuk jalan tol, sekitar 4.500 kilometer saja. Hal yang disayangkan adalah seperti yang pernah
dikatakan Gubernur Surjadi Soedirdja, Pemda DKI hanya mampu membangun tambahan jalan
sekitar 4 setahun, sedangkan kenaikan jumlah kendaraan bermotor per tahunnya mencapai 14.
Belasan anak muda yang menyebut dirinya anggota Pecinta Demokrasi pulang dari Rumah Tahanan
Salemba dengan kecewa. Mereka gagal melakukan pesta menyambut pembebasan rekannya, yakni
21 mahasiswa yang ditahan karena didakwa menghina presiden. Tak ada pembebasan hari itu.
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengganjar hukuman enam bulan penjara, rupanya,
sudah direvisi oleh pengadilan banding. Sasaran Operasi Bersih di Jakarta kini menggerebek
perjudian. Target ini digeser setelah petugas gabungan sukses membersihkan segala bentuk
minuman keras, senjata api dan senjata tajam yang dipakai secara liar.Ada rekor baru di Indonesia:
dalam satu malam 19 truk lenyap disikat garong. Pencurian yang terorganisasi dan bermodal
puluhan juta rupiah itu diduga dilakukan sebuah komplotan. Aksi permalingan itu dilakukan pada 9
Mei silam di Desa Cinangka, Purwakarta, Jawa Barat. Tapi, hingga pekan lalu jangankan
menangkap pelakunya, jejak ban truk itu pun belum terendus petugas keamanan.








Resume tahun 1994
Rezim orde baru yang berkuasa saat ini mengalami masa puncaknya. Banyaknya aksi yang
dilakukan rezim orde baru cukup meresahkan warga sekitar. Selain masalah ini, kriminalitas dalam
jenis lain terus merajalela. Mungkin, masa masa ini merupakan masa masa dengan masalah
yang menumpuk bagi Indonesia.









































1anuari 1995
Pada tanggal 1 Januari 1995, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 80/KMK.04/1995 mulai diberlakukan, keputusan tersebut berisikan tentang besarnya daya
cadangan yang boleh dikurangkan sebagai biaya. Walau baru ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6
Februari 1995, keputusan tersebut sudah diberlakukan dari tanggal 1 Januari 1995. Dengan
berlakunya keputusan tersebut, maka Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 959/KMK.04/1983
tanggal 31 Desember 1983 dinyatakan tidak berlaku. Selain itu, KEPUTUSAN MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/KMK.04/1995 tentang jenis-jenis harta
berwujud yang termasuk dalam kelompok masa manIaat untuk keperluan penyusutan, dan beberapa
keputusan lainnya mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1995.
Kemudian pada tanggal 9 Januari 1995, Pertamina dan Esso Exploration & Production Natuna Inc
menandatangani asic Agreement . asic Agreement hanya merubah beberapa pasal dalam KKS
Natuna D-Alpha yang antara lain mengatur batas waktu bagi Kontraktor untuk mengajukan
komitmen mengembangkan Struktur AL di Blok Natuna D-Alpha menjadi 9 Januari 2005.
Lalu di bulan Januari 1995 ini, Radio Elshinta dilaunching, tepatnya pada tanggal 11 Januari 1995
dengan nama acara Radio Elshinta 90.05 FM di Jakarta, Elshinta adalah sebuah jaringan radio
siaran di Indonesia, yang berpusat di Jakarta dan memiliki aIIiliasi jaringan radio lain di Bandung,
Surabaya, Palembang, Medan, dan daerah-daerah lain Hingga saat ini Radio Elshinta masih aktiI
mengudara semenjak diberdirikannya Radio ini pada Januari 1995 tersebut.


Februari 1995
Pada tanggal 6 Februari, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 80/KMK,04/1995 ditetapkan di Jakarta, dan esoknya, KEPUTUSAN MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/KMK.04/1995 juga ditetapkan di Jakarta
oleh Menteri Keuangan Mar`Ie Muhammad. Pada bulan Februari ini beberapa keputusan menteri
keuangan ditetapkan di Jakarta.
Kemudian tanggal 9 Februari, yang merupakan Hari Persatuan Wartawan Indonesia, Pemerintah
d.h.i. Departemen Penerangan R.I. memberikan penghargaan 'Tetua Wartawan kepada beberapa
wartawan yaitu Sudjarwo dari KNI Jakarta, Haji R. Wahjoedi dari Harian Suara Merdeka
Semarang, Soebekti Mangoendihardjo dari Majalah Jaya Baya Surabaya, Ny. Toety Azis dari
Harian Surabaya Post Surabaya, dan terakhir H.G Rorimpandey dari Harian Suara Pembaruan
Jakarta. Mereka diberikan penghargaan 'Tetua Wartawan tersebut karena kontribusi mereka yang
sangat besar dalam dunia pers serta lama partisipasi mereka dalam dunia jurnalistik tersebut. Orang-
orang tersebut mendedikasikan sepanjang hidupnya untuk meliput berbagai macam berita, bahkan
berita yang sebenarnya dapat mengancam keberlangsungan kehidupan mereka seperti berita-berita
tentang pemerintahan pada masa tersebut.


Maret 1995
Kemudian di bulan Maret 1995 ini Presiden Soeharto melakukan perjalanan bersejarah dan
berbahaya ke Sarajevo, ibukota Bosnia Herzegovina. Saat itu, kawasan tersebut sedang dilanda
perang saudara antara pasukan Serbia-Kroasia dan Serbia-Bosnia. Walaupun peperangan sedang
panas-panasnya, Presiden Soeharto tetap melakukan perjalanannya yang berbahaya tersebut,
padahal dua hari sebelum keberangkatannya sebuah peesawat milik PBB yang melintas di Bosnia
ditembak jatuh, yaitu pada tanggal 11 Maret 1995. Saat itu Presiden Soeharto melakukan
perjalanannya pada tanggal 13 Maret.
Perjalanan yang penuh risiko tersebut dilakukan Presiden Soeharto karena komitmennya yang kuat
selaku Ketua GNB, agar bisa membantu terciptanya perdamaian di kawasan Balkan. Presiden
Soeharto berupaya keras menghentikan konIlik bersenjata yang menewaskan rakyat sipil,
khususnya pembantaian muslim Bosnia.
Kemudian pada tanggal 24 Maret 1995, Presiden Soeharto meresmikan sebuah rumah susun
bernama Rusun Bidara Cina. Rumah susun sederhana milik Bedara Cina itu merupakan hasil dari
program urban renewal Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung atau Program Penataan DAS
Ciliwung pada tahun 1995. Rusunami diperuntukkan bagi warga yang tinggal di sepanjang bantaran
aliran sungai Ciliwung mulai dari Kali Mati, di belakang Polsek Jatinegara hingga Kampung
Melayu, yang seringkali diserang banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung. Namun karena
daerahnya yang sangat strategis serta biayanya yang cukup terjangkau, rusunami ini justru dihuni
oleh pendatang-pendatang yang bekerja di daerah tersebut, ataupun orang-orang yang
membutuhkan domisili di daerah tersebut, diperkirakan 50 penghuninya adalah pendatang, dan
50 sisanya adalah warga yang sebelumnya tinggal di daerah dekat Sungai Ciliwung. Rusunami
yang dibangun dengan berbagai Iasilitas tersebut saat ini kondisinya sudah memprihatinkan akibat
perilaku penghuni nya yang memang sudah terbiasa tinggal di daerah kumuh sehingga cenderung
malas untuk memperhatikan kebersihan dan keindahan lingkungan di daerah Rusunami Bedara
Cina tersebut.


April 1995
Pada tanggal 25 April 1995, masyarakat Maluku Selatan di Negeri Belanda sejumlah kurang lebih
3000 (tiga ribu) orang turun ke jalan-jalan untuk melakukan aksi demonstrasi secara besar-besaran
di depan Gedung Kedutaan Besar republik Indonesia di Negeri Belanda, dengan tuntutan yang satu
dan tetap sama untuk selamanya yaitu supaya pemerintah Republik Indonesia mengembalikan
kemerdekaan dan kedaulatan Bangsa Maluku dalam wadah Negara Republik Maluku Selatan.
Kemudian pada tanggal 28 April 1995, di Cadas Pangeran, daerah yang terletak sekitar 35 kilometer
arah timur Kota Bandung, mengalami longsor besar. Sekitar 600 meter badan jalan 'hilang
terbawah longsor di daerah yang memiliki tebing curam dan tikungan-tikungan tajam tersebut. Dan
eIek yang ditimbulkan oleh longsor tersebut sangat besar karena jalur transportasi di daerah tersebut
menjadi sangat terganggu dan perbaikannya pun memakan waktu yang sangat lama (terhitung, lebih
dari 2 tahun).


Mei 1995
Di bulan ini tidak banyak kegiatan sosial politik yang terekam oleh dunia jurnalistik. Pada bulan ini
Krakatau mulai aktiI menunjukkan aktivitas erupsi dan menyemburkan abu dengan ketinggian 400-
800 meter dan mengeluarkan lava hampir setiap saat. Aktivitas tersebut tidak menimbulkan gempa-
gempa dan tsunami disekitar gunung tersebut (daerah selat sunda), tetapi membuat warga yang
tinggal di daerah sekitar selat sunda menjadi cukup was-was.




1uni 1995
Pada bulan Juni 1995, masalah politik yang hangat diperbincangkan adalah tentang masalah
perizinan. Seusai Rokarsus tanggal 12 Juni 1995 Menkopolkam Soesilo Soedarman mengatakan
akan mengkaji lembaga perizinan, seperti acara-acara seminar dan sejenisnya yang menghadirkan
pembicara tertentu. Menurut Soesilo Soedarman tidak ada kebijaksanaan khusus untuk melarang
orang-orang tertentu untuk berbicara di depan umum. Hal tersebut mendapatkan banyak tanggapan
dari anggota DPR RI, anggota Komnas HAM, dan beberapa pengamat hukum.
Tanggal 18 Juni 1995, Kapolri Jenderal Banurusman mengatakan bahwa kegiatan akademis tidak
memerlukan izin polisi, tetapi harus memberitahu terlebih dahulu. Kemudian kegiatan
ekstrakulikuler yang menghadirkan pembicara dari luar tidak perlu izin, namun masih tetap harus
memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, sedangkan kegiatan intrakulikuler tidak perlu
memberikan pemberitahuan terlebih dahulu.
Banyak yang setuju dengan hal-hal diatas karena dianggap mendukung adanya demokrasi, dan
diharapkan hal ini dapat membuat demokratisasi di Indonesia lebih baik lagi. Namun dalam
pelaksanaannya saat itu tetap saja kegiatan mahasiswa selalu dibayang-bayangi oleh aparat
keamanan.

1uli 1995
Pada bulan Juli banyak protes yang mengalir kepada pemerintah terkait pembrodrolan pers. Pers
dikekang, suara ditahan dan pembangkang dimusnahkan. Mahasiswa dan tokoh tokoh masyarakat
menuntut perlakuan tidak adil pemerintah terhadap Tempo dan penutupan beberapa kantor media
akibat dimuatnya artikel mengenai kebobrokan orde baru.
Selain permasalahan media, pada bulan Juli 1995 juga diadakan rapat konsolidasi Partai Demokrasi
Indonesia akibat carut marutnya pemilihan Ketua Umum yang berlangsung sebelum ini. Kubu
Megawati tetap menanyakan keabsahan dari hasil Kongres PDI yang dianggap merupakan bagian
skenario Orde Baru. KonIlik internal PDI yang memanas membuat konsolidasi ini tetap buntu dan
tetap mengkokohkan dan menyekat PDI menjadi dua kubu.

Agustus 1995
Pada 7 Agustus 1995, Republik Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Nasional ke-50. HUT
Indonesia 50, atau 'Indonesia Emasdirayakan lebih dariperayaan HUT-RI biasanya, karena umur
kemerdekaan Republik Indonesia telah mencapai setengah abad. Perayaan kali ini dirasakan sebagai
perayaan ulang tahun proklamasi RI terbesar dan lebih melibatkan masyarakat secara luas. Berbagai
kegiatan dilakukan dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah tersebut.
Dalam pidato politiknya, Presiden Soeharto menekankan terhadap penerapan Pancasila sebagai
landasan dasar dalam bernegara mengingat dasar negaraini adalah Pancasila. Momentum perayaan
HUT Emas RI ini, diharapkan menjadi tonghgak periode baru lahirnya negara kesatuan yang lebih
utuh.
Pada perayaan HUT kali ini juga, hampir seluruh duta besar luar negri menghadiri upacara di Istana
negara. Lagu Inbdonesia Raya dinyanyikan lantang dan penuh khidmat. Pada perayaan itu ada
beberapa kepala negara yang turut hadir di lapangan seperti, Mahatir Muhammad (perdana menteri
Malaysia), Ferdinan Marcos, dan banyak lainnya.

September 1995
Pada akhir bulan September 1995, jumlah utang luar negeri Indonesia telah mencapai $101 miliar
USD, atau sekitar Rp 202 triliun pada kurs saat itu. Utang tersebut melewati ambang batas $100
miliar USD. Namun walaupun demikian, Indonesia dinilai sebagai peminjam yang baik, karena
selalu memenuhi kewajibannya dalam pengembalian utang, sehingga terus-menerus mendapat
kepercayaan dari negara-negara peminjam. Walaupun pada saat itu utang Indonesia termasuk
peringkat tiga besar di antara negara-negara berkembang lainnya, perbandingan kewajiban
membayar utang terhadap ekspor (debt service ratio) masih sekitar 30, sehingga dinilai belum
diperlukan kebijakan penjadwalan kembali.
tober 1995
Pada tanggal 7 Oktober terjadi gempa bumi di Sumatera Barat, tepatnya di lokasi sekitar Sungai
Kerinci. Gempa terjadi pada kedalaman 33 km. Korban jiwa mencapai jumlah 84 orang, 558 orang
lainnya mengalami luka berat dan 1.310 orang mengalami luka ringan. Kerusakan yang disebabkan
gempa meliputi 7.137 rumah, sarana transportasi, irigasi, tempat ibadah, pasar, dan pertokoan.
Tanggal 24 Oktober 1995, terjadi ledakan di gudang milik Pertamina. Sumber ledakan ini adalah
tujuh tangki yang terbakar akibat sambaran petir. Saat itu kilang memproduksi 300.000 barel
minyak per hari. Dampak ledakan sangat besar hingga warga sekita harus diungsikan. Ledakan ini
mengakibatkan terganggunya pasokan minyak di Pulau jawa
Kemudian pada bulan ini pula, tepatnya pada tanggal 28, terjadi penyerangan di Konsulat RI di
Vanimo oleh sekelompok orang yang menamai dirinya Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Penyerangan terjadi pada pukul 05:00 WIT, atau pukul 03:00 WIB. Sekelompok orang ini terlihat
membawa tiga pucuk senjata M-16 serta satu pucuk senjata AK juga kampak, besi, dan panah.
Senjata-senjata tersebut digunakan untuk membobol pintu kantor Kosulat RI. Selain perusakan pada
Iisik gedung seperti pintu dan jendela, mereka juga merusak satu unit mobil yang diparkir di
halaman kantor dan mengambil uang tunai senilai 12.000 dolar AS. Saat penyerangan itu terjadi,
kantor sedang dihuni oleh empat orang staI kantor. Dua dari empat staI tersebut berhasil lolos dari
penculikan yang dilakukan massa. Dua staI lain yang terculik kemudian dilepaskan setelah
gerombolan OPM ini dikejar oleh polisi Vanimo. Sebagai tindak lanjut dari peristiwa ini, Deplu
Papua New Guinea menyatakan pemerintah akan menindak gerombolan tersebut dan menjajikan
suatu ganti rugi atas perusakan kantor Konsulat tersebut.

November 1995
Pada bulan November 1995, dimulai sidang untuk mengadili Sri Bintang Pamungkas, mantan
anggota parlemen dari PPP. Sidang dilakukan untuk mengadili Bintang perihal pidatonya di Berlin
yang dinilai menghina Presiden RI. Namun sidang yang pertama dibuka terpaksa langsung ditunda
karena penasihat hukun Sri Bintang berhalangan datang. Seminggu kemudian, sidang dilanjutkan
Jaksa penuntut umum membacakan dakwaan terhadap Sri Bintang Pamungkas, yakni Pasal 134
KUHP tentang penghinaan terhadap martabat Presiden RI. Terdakwa berkali-kali menyatakan
ketidakpahamanya terhadap dakwaan Jakwa dan ia mengemukakan pembelaannya hari itu juga.
Pada tanggal 22 November 1995, tim pembela Sri Bintang yang terdiri dari beberapa tokoh politik
seperti Adnan Buyung Nasution, Harjono Tjitrosoebono, Soekardjo Adidjojo, dan Mohamas
AssegaI, tuduhan yang lontarkan Jaksa adalah warisan kolonial Belanda. Pada zaman kolonial
Belanda, yang dimaksud sebagai presiden dalam pasar tersebut adalah raja dan kedudukan tersebut
tidak lagi sesuai sejak kedaulatan rakyat menjadi prinsip utama dalam bernegara. Tim pembela
kemudian meminta penghentian sementara terhadap sidang sehubungan dengan dipanggilnya tim
pembela untuk keperluan sidang gugatan terhadap Bintang di PTUN Jakarta. Seminggu kedian, Sri
Bintang meminta penangguhan sidang karena merasa prosedur pemeriksaan polis terhadap dirinya
tidak sesuai dengan peraturan. Menurutnya, saat ia diperiksa ia masih tercatat sebagi anggota DPR
RI sehingga untuk melakukan pemeriksaan, harusnya pihak berwajib meminta izin Presiden RI
terlebih dahulu. Namun pada prakteknya, sejak Sri Binta diperiksa hingga dinyatakan sebagai
tersangka, hanya surat Jaksa Agung yang dijadikan sandaran hukum. Pada bulan November ini,
sidang menyangkut kasus Bintang masih simpang siur dan tidak dapat ditarik suatu kesimpulan
yang pasti. Namun, pemeriksaan dan sidang dilakukan terus sebagai upaya untuk menyelesaikan
masalah.

Desember 1995
Pada bulan Desember tahun 1995, terjadi penyerangan di beberapa kantor kedutaan asing di jakarta,
diantaranya Kedutaan Besar Kerajaan Belanda. Massa penyerbu berasal dari pemuda Timor Timur
dan kaum aktivis yang menamai dirinya Persatuan Rakyat Demokratik. Aksi ini di gelar di Jln. H.
Rasuna Said, Jakarta. Massa masuk ke gedung kedutaan dan meminta pengadaan dialog dengan
pemerintah Republik Indonesia, perwakilan PBB, Palang Merah Internasional dengan wakil Timor
Timur sebagai penengah. Dialog yang akan diadakan bertujuan untuk membahas beberapa
permasalahan, diantaranya reIerendum bagi rakyat Timor Timur untuk menentukan nasibnya
sendiri serta permintaan untuk pencabutan paket UU Politik 1985. Pihak pemerintah segera
mengerahkan pasukan keamanan menuju lokasi. Kemudian muncul sekita 200 pemuda yang
kemudian melakukan aksi pengrusakan terhadap gedung kedutaan tersebut. Jendela kedutaan
hancur dilempari batu dan beberapa barang di dalam gedung dihancurkan. Kelompok pemuda ini
tampak tak setuju dengan aksi aktivis PRD dan Timor Timur, terlihat dari serangan Iisik yang
mereka lakukan terhadap massa aktivis. Kejadian serupa juga terjadi di Kedutaan Rusia dan
Kedutaan Perancis.
Di samping aksi tersebut, sidang kasus Bintang masih terus berjalan pada bulan Desember 1995.
Pada tanggal 6 Desember, dibacakan putusan sela oleh majelis hakim yang berisi penolakan
terhadap permintaan Sri Bintang untuk mengangguhkan sidang. Selain itu dikemukakan pula bahwa
Presiden RI telah memberikan persetujuannya terhadap sidang Bintang. Sidangpun diteruskan. Pada
sidang selanjutnya, 19 Desember 1995, dihadirkan dua saksi bernama Achmad Fahrulrozi dan
Azhar Rozali, yakni dua mahasiswa Indonesia yang sempat mengikuti pidato Bintang di Berlin.
Kedua saksi membenarkan tuduhan Jaksa. Namun transkrip pidato yang digunakan sebagai barang
bukti dinilai Bintang sebagai hasil rekayasa. Pada sidang selanjutnya dihadirkan dua saksi lainnya,
yaitu Bayu Dirgantara dan Faizul Masnain. Kedua saksi memberikan keterangan yang serupa
dengan keterangan dari Fahrulrozi dan Rozali. Dari sidang-sidang di bulan Desember 1995 ini,
tampak Bintang makin diberatkan dan tersudutkan oleh barang bukti dan keterangan-keterangan
dari saksi-saksi

Resume Tahun 1995:
Tahun ini, rezim orde baru semakin memanas. Indonesia digunjang ganjingkan oleh berbagai
masalah di berbagai bidang. Permasalahan utama di bidang ini adalah politik yang semakin banyak
kebohongan.

ReIerensi:
hLLp//wwwllbraryohlouedu/lndopubs/1993/12/07/0038hLml
hLLp//wwwllbraryohlouedu/lndopubs/1993/10/28/0001hLml
hLLp//wwwLempocold/
http://www.indonesiaoptimis.com/2010/11/kisah-dan-kiprah-pak-harto-di-sarajevo.html
http://www.ortax.org/ortax/?modaturan&pageshow&id633
http://linmasjabar.com/article/34951/bencana-lipi-peringatkan-cadas-pangeran-rawan-longsor.html
http://www.lesperssi.org/id/component/content/15?taskview&date2011-12-01
http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto




1anuari 1996
Pada 1 Januari 1996 terjadi pula bencana alam di Sulawesi Tengah. Rangkaian gempa Bumi
mengguncang Sulawesi tengah, tepatnya di lepas pantai Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Gempa terjadi sekitar pukul 17:10 WITA.Kantor GeoIisika Palu dan Ujung Pandang melaporkan
kekuatan gempa sekitar 5,6 SR dan terjadi pada kedalaman 33 km, 180 km sebelah utara Palu.
Namun, menurut sumber dari GeoIisika Jakarta, kekuatan gempa mencapai 7,0 SR. Hingga Senin
malam, kota Toli-Toli gelap gulita sehingga alat komunikasi yang memungkinkan untuk dipakai
adalah handy talky. Korban jiwa yang ditelan oleh bencana alam ini mencapai sedikitnya 9 orang
dan kerusakan yang diakibatnya meliputi hancurnya 386 rumah penduduk, juga Iasilitas-Iasilitas
umum dan kantor pemerintahan.
Selain itu, bulan Januari 1996 adalah bagian dari proses penyelidikan kasus Sri Bintang Pamungkas,
seorang mantan anggota parlemen tertuduh perihal penghinaan terhadap Presiden melalui salah satu
pidatonya di Berlin tahun silam. Dalam proses penyelidikan tersebut, empat wartawan diundang
untuk bertindak selaku saksi, mereka adalah Tubagus Budi Rahman, Andi Kusuma Pasaribu, TauIik
Mihardja, dan Bambang Satmoko. Namun keempat wartawan tersebut mengaku tidak mengetahui
apapun perihal pidato yang dilakukan Bintang di Technische Universitet Berlin. Selain itu dipanggil
pula beberapa saksi lain, namun masih belum ditemukan bukti yang valid. Pada tanggal 17 Januari
1996, Jaksa memanggil saksi ahli bahasa, Lukman Hakim. Lukman dipanggil untuk mendengarkan
kaset rekaman berisi ceramah Bintang di Berlin. Walaupun rekamannya buruk dan sulit didengar,
Lukman mengaku mendengar kata 'diktator, 'sama-sama PKI, dan 'menyeleweng. Namun,
karena belum jelas pertanyaan yang dilontarkan penanya, tidak dapat diambil kesimpulan akhir.
Beberapa hari berikutnya dipanggil pula beberapa ahli bahasa yang menyatakan bahwa
penggunakan kata 'menyeleweng tidak menghina kecuali dikatakan langsung pada yang
bersangkutan, dan kata 'diktator memiliki konotasi netral. Pada titik ini kasus Bintang masih
simpang siur.


Februari 1996
Terjadi pemboikotan di daerah Bali. Pemilik restoran dan hotel di Bali menolak untuk membeli bir
untuk disajikan di restoran dan hotel milik mereka. Hal ini disebabkan oleh skema yang dirancang
Ari Sigit, putra dari Suharto. Ia menetapkan bahwa perusahaan miliknya berhak memungut pajak
dari tiap botol bir yang terjual. Adapun pajak ini besarnya $ 0,25 per botol bir. Para pemilik hotel
dan restoran tentu saja menunjukkan respon negatiI terhadap ketetapan tersebut. Pada akhirnya,
bisnis milik Ari Sigit hancur karena para produsen memboikot dan menstop pengapalan bir ke Bali
sebagai bentuk protes.
Selain itu, terjadi bencana alam Tsunami di Irian Jaya pada tanggal 17 Februari. Tsunami terjadi
pada pukul 05:59 GMT atau pukul 14:59 waktu lokal. Terjadi gempa sebesar 8.2 MW di dekat
Pulau Biak, Indonesia. Gempa ini memicu terjadinya tsunami yang mematikan. Tinggi maksimum
ombak tsunami yang melanda Irian Jaya ini mencapai 7,7 meter. Menurut data, hingga 4 Maret
1996 tercatat ada 110 korban jiwa akibat becana ini dengan sebaran 107 korban jiwa di Pulau Biak
dan 3 korban jiwa di Pulau Yapen. Selain itu terdapat pula 51 korban yang hilang, setidaknya 100
orang mengalami luka serius dan 10.000 orang kehilangan rumahnya. Proses evakuasi dilakukan ke
tepi utara Irian Jaya.
Pada bulan Februari, penyelidikan perihal kasus Bintang masih dilanjutkan. Pada tanggal 7 Februari
1996, terdakwa Sri Bintang Pamungkas diperiksa selama 3 jam. Pada pemeriksaan, Bintang
menjelaskan bahwa mungkin ia memakai istilah 'diktator untuk menjawab pertanyaan dari
Nyonya Sri Basuki, namun Bintang tidak percaya bahwa suara di rekaman kaset adalah suaranya.
Panggilan dari jaksa terhadap Soenarto dan Nyonya Sri Basuki yang sedang berada di Berlin tidak
direspon berhubung jaminan untuk dapat kembali setelah memberi kesaksian tidak diberikan oleh
pihak jaksa.

Maret 1996
Pada tanggal 15 Maret 1996, terbentuk Komite Independen pemantau Pemilu (KIPP). Pembentukan
Komite ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Namun dari pihak politik, contohnya para
gubernur, pada umumnya menolak pembentukan KIPP. Penolakan dilakukan sebab dinilai
peraturan-peraturan yang ada sudah cukup untuk mengatur keberjalanan Pemilu. Seorang Jaksa
bahkan mengatakan bahwa KIPP berada di luar sistem sehingga tidak berwenang untuk mengawasi
jalannya Pemilu. Isu mengenai KIPP menjadi bahan perbincangan yang hangat baik di kalangan
sipil maupun pemerintah. Diadakan pula diskusi mengenai KIPP pada tanggal 28 Maret 1996.
Peserta diskusi ini terlihat timpang karena perwakilan dari Golkar maupun PPP menolak untuk
hadir sementara perwakilan dari PDI relatiI banyak. Dari diskusi dinilai bahwa keberadaan KIPP
akan menguntungkan Golkar sebagai calon pemenang terkuat pada Pemilu berikutnya.
Penyelidikan terhadap kasus Bintang terus dilakukan pada bulan Maret 1996. Pada tanggal 6 Maret,
saksi kunci yaitu Soenarto akhirnya dihadirkan setelah sidang ditunda selama 3 minggu. Dalam
kesaksiannya, Soenarto menegaskan bahwa kata-kata 'menyeleweng dari UUD 45 yang terdengar
di rekaman pidato adalah respon audiens terhadap pertanyaan yang dilontarkannya. Pada tanggal 13
Maret, Jaksa menuntut Bintang dengan tuntutan 4 tahun penjara dengan tuduhan sengaja menghina
Presiden RI. Tuduhan ini makin memberatkan Bintang karena dilakukan di luar negeri, sehingga
dinilai mencemari nama Indonesia. Tidak adanya pengakuan langsung dari Bintang dianggap
berbelit-belit dan tidak mau mengakui. Bintang juga tidak terlihat menyesal, bahkan menyebut
Presiden RI hanya dengan kata 'Saudara. Selain itu, Jaksa yakin bahwa kata 'diktator yang
terdengar di kaset rekaman adalah suara Bintang, bukan suara orang lain. Kemudian pada tanggal
27 Maret, dilakukan sidang pembacaan pembelaan Sri Bintang. Pada pembelaannya Bintang
menolak semua dakwaan dan meminta pembebasan.

April 1996
Kasus Sri Bintang Pamungkas masih berlanjut hingga bulan April. Pada 3 April 1996, pembacaan
pledoi Bintang diteruskan setelah ditunda selama satu minggu. Kelompok pembela Bintang kembali
menyatakan bahwa kata-kata yang dianggap menghina yang terdengar di kaset rekaman berasal dari
audiens, bukan dari Bintang dan bahwa pada pidato yang dilakukannya, Bintang justru memuji
pembangunan Indonesia. Namun pada 10 April 1996, Jaksa menyatakan bahwa ia tetap pada
pendirian semua. Ia mengungkapkan bahwa walaupun Bintang memuji pembangunan Indonesia,
namun penghinaan yang dilakukannya tetaplah sebuah Iakta. Disamping itu, Bintang juga dinilai
telah berupaya agar Presiden RI, Soeharto, tidak terpilih lagi pada Pemilu selanjutnya. Pada
akhirnya, Jaksa Meminta Hakim untuk mengesampingkan pembelaan terhadap Bintang dan tetap
memberikan hukuman 4 tahun kurungan. Pada 17 April, Sri Bintang membacakan duplik dan
menyatakan bahwa jika yang dipermasalahkan adalah transkrip pidatonya, ia akan menggugat lagi
ke pengadilan karena menganggap transkrip tersebut adalah hasil dari rekayasa teknik.
Pada akhir bulan April 1996, tepatnya tanggal 28 April 1996, bangsa Indonesia mendapat berita
duka. Pada pukul 05:10 di RSPAD Gatot Subroto, Ibu Tien Soeharto dinyatakan meninggal dunia.
Sempat beredar isu bahwa penyebab meninggalnya Ibu Tien adalah karena peluru salah sasaran
yang ditembakkan salah satu dari dua anaknya, Bambang dan Tommy, saat melakukan baku tembak
perihal perebutan proyek mobil nasional. Namun isu ini ditepis dan dinyatakan salah besar. Sutanto
yang saat itu menjabat sebagai Kapolri menceritakan bahwa sehari sebelum meninggalnya
almarhumah, beliau sedang mengunjungi sentra pembibitan buah Mekarsari dan agaknya beliau
lupa waktu saat sedang melihat-lihat sehingga menyebabkan kelelahan yang tidak baik untuk
gangguan jantung yang diidapnya. Pada pukul 04:00, 28 April 1996, Ibu Tien mengalami serangan
jantung mendadak. Pertolongan pertama segera diberikan oleh dokter kepresidenan dan Ibu Tien
dibawa ke RSPAD Gatot Subroto. Namun, walaupun segala upaya yang telah dilakukan, pukul
05:10 Ibu Tien menghembuskan naIas terakhirnya. Pada saat itu terlihat Presiden Soeharto terus
mendampingi istrinya di rumah sakit.

Mei 1996
Pada bulan Mei 1996, salah satu narapidana penjara Cipinang, Jakarta menghilang secara misterius
dari selnya. Narapidana itu bernama Eddy Tansil, seorang pengusaha Indonesia dengan darah
Tionghoa. Hilangnya Eddy Tansil dari selnya terjadi pada tanggal 4 Mei 1996. Sampai dengan
tanggal tersebut, Eddy tengah menjalani hukuman kurungan selama 20 tahun karena terbukti
menggelapkan uang sebesar 565 juta dolar Amerika. Nilai ini setara dengan 1,5 triliun rupiah jika
dihitung dengan kurs pada saat itu. Uang tersebut ia dapatkan melalui kredit Bank Bapindo melalui
Grup Perusahaan Golden Key Group. Adapun selain hukuman kurungan, Eddy didenda 30 juta
rupiah dan diharuskan membayar uang pengganti sebesar 500 miliar rupiah dan kerugian negara
sebesar 1,3 triliun rupiah.
Perihal hilangnya Eddy dari selnya menyebabkan kecurigaan terhadap petugas penjara Cipinang.
Sekitar 20 petugas diperiksa namun tidak ditemukan bukti-bukti yang konkrit dan valid. Sampai
saat ini keberadaan Eddy masih belum dapat dipastikan.
Selain itu, pada tanggal 8 Mei 1996 Doktor Sri Bintang Pamungkas divonis hukuman 34 bulan
penjara karena terbukti telah menghina presiden melalui pidatonya di Technische Universitet Berlin
tertanggal 9 April 1995 kemarin. Meskipun jangka waktu 34 bulan lebih singkat dari tuntutan 4
tahun yang diajukan Jaksa P. Sitinjak, tervonis menganggap putusan tersebut tidak adil dan segera
mengajukan naik banding. Hal ini ternyata memicu kericuhan. Seitar 500 pendukung Bintang
memenuhi ruang sidang dan halaman gedung pengadilan sebagai bentuk protes terhadap keputusan
tersebut. Salah seorang pendukung bakan sampai melemparkan sepatunya ke mimbar majelis
hakim.

1uni 1996
KonIlik di bulan Juni tahun 1996 bermula dari munculnya usulan dari mantan ketua umum PDI,
Soejardi, untuk mengadakan kongres PDI. Kongres ini agaknya bertujuan untuk menggulingkan
Megawati dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDI. Meskipun pada awal kepemimpinannya
Megawati mendapat sambutan hangat dari pemerintah, namun seiring berjalannya waktu ternyata
dukungan itu nampak berubah arah karena adanya penyalahan konstitusi partai oleh Megawati,
antara lain tidak dibentukanya Majelis Permusyawaratan Partai maupun Dewan pertimbangan
Pusat. Usulan untuk mengadakan kongres sempat ditolak Megawati dengan berbagi alasan,
diantaranya karena usulan kongres bukan muncul dari rapat cabang segingga tidak bisa
dipertanggung jawabkan. Namun di samping segala alasan yang diberikan, Kongres PDI tersebut
tampak sulit dibendung keberjalanannya karena kuatnya desakan dari pihak anti Megawati.
Kongres akhirnya dilaksanakan pada tanggal 20-22 Juni 1996 di Medan, dipimpin oleh Soejardi.
Setelah itu terbentuk DPP PDI Hasil Kongres dengan ketua umum Seojardi
Selain itu, pada 13 Juni 1996, diadakan Sidang Majelis Hakin Agung MA untuk membahas perkara
ditutupnya masalah TEMPO dua tahun silam. Penutupan majalah ini dipermasalahkan karena
dilakukan begitu saja tanpa sempat diketahui pasal undang-undang hukum pidana mana yang
dilanggar oleh berita yang dipublikasikannya. Pada sidang tersebut, Ketua MA mengesampingkan
pertimbangan hukum yang benar, yaitu bahwa tanggung jawab hukum seharusnya dibebankan
kepada pemimpin redaksi maupun anggotanya, atau kepada wartawan yang menulis kesalahan
pemberitaan. Dengan diabaikannya aturan bahwa sanksi harusnya diterima orang orang dan bukan
lembagai, lenyaplah hak hidup TEMPO dan bersama itu pula hilanglah kebebasan pers. Hal ini
memberi kesan bahwa keputusan MA merupakan pertimbangan politik dengan menggunakan
argumentasi hukum. Hal ini berdampak besar yang negatiI pada kebebasan pers.

1uli 1996
Terjadi peristiwa 27 Juli 1996. Peristiwa ini adalah bentuk pengambilalihan secara paksa kantor
DPP PDI di jakarta Pusat. Pada saat itu kantor tersebut dikuasai oleh kubu Megawati. Peristiwa
dimulai sejak pukul 5 pagi, terlihat sekitar 300 orang pasukan berseragam merah-merah sudah siaga
di kawasan sekita kantor DPP PDI. Di dalam kantor terdapat kurang lebih 200 orang. Kemudian
entah dari mana, pasukan berseragam merah tiba-tiba sudah memasuki gedung. Dalam hitungan
detik terlihat kobaran api di lapangan kantor yang berasal dari spanduk yang di bakar massa.
Terlihat lontaran-lontaran api dari luar pagar. Seketika itu juga kerusuhan terjadi, jeritan terdengar
dari berbagi penjuru dan api mulai melahap satu unit mobil Satuan Tugas PDI beserta sebuah
motor. Seorang saksi mata mengatakan bahwa di dalam ruangan darah bercucuran, berasal dari
bentrok dan kontak Iisik antara pendukung Megawati dan pasukan yang menyerang. Peristiwa ini
menyebabkan hampir 200 orang menderita luka-luka berat maupun ringan. Beberapa saat kemudian
datang pula pasukan dengan seragam lorang-loreng yang mencegah massa pro-Megawati yang
mencoba untuk merebut kembali kantor tersebut. Kericuhan terus terjadi hingga pukul 13:00, saat di
mana gedung yang telah berceceran darah itu akhirnya kosong. Massa PDI kemudian menggelar
mimbar bebas di depan kantor Polsek.
Tindak lanjut dari peristiwa itu adalah ditangkapnya 146 orang dengan tuduhan pembakaran dan
pengrusakan. Dari 171 orang itu, 25 orang adalah massa pro-Soejardi dan sisanya pro-Megawati.
Megawati kemudian menyatakan bahwa dia akan berkantor di gedung MPR/DPR dan seluruh
kadernya juga simpatisan PDI dapat menghubungi dan menyalurkan aspirasi mereka ke MPR/DPR.
Dua hari setelah kerusuhan, kota Jakarta masih terlihat tegang, banyak ancaman bom yang sampai
ke kantor-kantor instansi pemerintah maupun swasta. Diadakan doa bersama di kota-kota di
Indonesia sebagai bentuk keprihatinan terhadap peristiwa ini. Megawati mengeluarkan pernyataan
tertulis yang menyatakan agar seluruh pemimpin organisasi baik sipil maupun ABRI dan para
pemuka agama ikut memelihara keamanan dan ketertiban. Mega juga menyampaikan rasa duka cita
PDI atas korban yang meninggal dunia. Soejardi menyatakan bahwa kerusuhan terjadi akibat ulah
perusuh yang membonceng masalah internal PDI. Ketegangan akibat peristiwa kemarin masih
terasa hingga berhari-hari kemudian.


Agustus 1996
Pada awal Agustus, eIek dari peristiwa 27 Juli masih sangat terasa. Sidang gugatan Megawati
terhadap Fatimah Achmad dan anggota-anggota PDI yang menggolkan Kongres Medan ditunda.
Saat akhirnya dilaksanakan, penjagaan ketat dilakukan oleh ratusan petugas untuk menjaga
keberlangsungan sidang. Panser dan senjata lengkap pun disediakan untuk itu. Setelah sidang
selesai, Sekjen PDI, Alex Litaay, beserta 50 pendukungnya berjalan kaki menuju kawasan Harmoni.
Izin dari Presiden Soeharto perihal pemeriksaan anggota DPR/MPR sudah dikeluarkan, sehingga
dilakukan pemanggilan kepada Megawati dan Soejardi juga beberapa anggota DPR dari PDI untuk
dimintai keterangan sehubungan dengan aksi mimbar bebas.
Di samping isu PDI, pada Agustus 1996 sebuah kasus menyangkut wartawan dari Berita Nasional
bernama Fuad Muhammad SyaIiruddin muncul ke permukaan. Wartawan ini meninggal pada
tanggal 16 Agustus 1996 setelah dianiaya oleh orang tidak dikenal dan dilarikan ke rumah sakit
Bethesda Yogyakarta. Pertanyaan tentang pihak mana yang merencanakan kematian SyaIiruddin
pun menjadi marak. Pada suatu pidato, pihak polisi berjanji dan yakin bahwa mereka dapat
menemukan pelakunya. Setelah diselidiki, diketahui bahwa penganiayaan terhadap SyaIiruddin
berhubungan dengan berita-berita yang ditulisnya di harian Berita Nasional. Setelah melihat berita-
berita yang ditulis SyaIiruddin, jelaslah bahwa ia adalah wartawan berpena tajam. Tulisan-tulisan
yang ia hasilkan jujur dan seringkali membuat panas pihak penguasa. Setelah diselidiki berita-berita
yang ditulisnya, diduga berita tentang penyunatan dana IDT di Desa Karangtengah, Kecamatan
Imogiri, Bantul, Jawa Tengah, diduga sebagai berita yang mengakibatkan penganiayaan terhadap
SyaIiruddin. Kasus ini merupakan bukti betapa terkekangnya media pada masa ini.

September 1996:
Pada bulan September tahun 1996, Indonesia kedatangan seorang ahli politik Indonesia dari
Amerika Serikat, ProI. Dr. William R. Liddle. Kedatangan Liddle berbuntut panjang akibat
penyalahgunaan izin oleh yang bersangkutan. Saat berada di Ujung Pandang, Liddle melakukan
diskusi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM).
Pembicaraan ini berakhir dengan pemanggilan beberapa oknum untuk kepentingan interogasi.
Pasalnya, diskusi yang diadakan menyimpang. Tujuan diskusi sebenarnya adalah untuk
berkonsultasi dengan Liddle sebagai konsultain USAID (United States Aid Ior International
Development), sebuah badan pemerintah AS, yang memberikan bantuan terutama ke negara-negara
berkembang. Namun, diskusi ini disalahgunakan oleh Nasiruddin Pasigai, direktur LBH Ujung
Pandang. Saat diskusi berlangsung, datang 18 orang mahasiswa wakil dari Forum Penyelamat
Gerakan Mahasiswa (FPGM). Sekelompok mahasiswa tersebut memprotes kedatangan Liddle dan
menuntut adanya sanksi hukum kepada LBH tersebut. FPGM menilai bahwa tindakan yang
dilakukan LBH memalukan dan telah menyalahi etika kekeluargaan. Melalui alat perekam yang
telah diletakkan secara tersembunyi sebelumnya, diketahui bahwa dalam diskusi tersebut pihak
LBH telah membocorkan masalah intern bangsa Indonesia dengan tujuan untuk mendapat Iasilitas
dana dari pihak asing. Kasus kemudian ditangani oleh pihak berwajib dengan pemanggilan terhadap
Nasiruddin dan beberapa wartawan yang menghadiri diskusi dengan Liddle pada saat itu. Tidak
hanya pihak LBH yang melakukan penyimpangan, Liddle pun dinyatakan telah menyalahgunakan
izinnya yang sebenarnya diberikan untuk mengunjungi Pangkalan Utama Angkatan Laut, bukan
untuk berdiskusi dengan LBH. Hal ini diduga adalah siasat Amerika untuk menguasai dunia,
mengingat strateginya yang melibatkan CIA tidak berhasil.

tober 1996
Pada bulan Oktober 1996, terjadi kerusuhan di Situbondo, atau biasa disebut Peristiwa Situbondo.
Kerusuhan ini dimulai dari pelecehan terhadap agama Islam oleh Saleh, seorang warga Situbondo.
Saleh menyatakan bahwa Allah adalah makhluk biasa dan bahwa beberapa tokoh agama Islam yang
sangat dihormati di daerah itu mati dengan tidak sempurna. Wargapun murka dan Saleh diproses di
pengadilan. Setelah sidang selesai, wargamulai rusuh dan mengejar saleh sampai ke selnya. Pintu
dan jendela tahanan di rusak, beberapa orang berusaha melepas genteng dan jendela plaIon, mereka
akhirnya berhasil mengahajar Saleh di dalam selnya. Salah satu dari warga berhasil membubarkan
kericuhan itu. Beberapa hari setelah itu, sidang Saleh dilanjutkan. Pada akhir sidang, Saleh dituntut
dengan hukuman 5 tahun penjara sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Namun, massa tidak
puas, mereka ingin Saleh dihukum mati. Merekapun mulai melakukan tindakan brutal, dimulai
dengan melempari gedung pengadilan dengan batu. Aparat tidak dapat membendung kerusuhan
yang terjadi, sehingga yang bisa dilakukan adalah melarikan Saleh lewat gerbang belakang. Selama
kerusuhan beredar isu bahwa Hakim yang mengadili Saleh beragama kristen sehingga warga makin
kalap, padahal isu itu tidaklah benar. Merekapun mulai membakar mobil di depan gedung
pengadilan, berikut motor dan pesawat televisi. Massa kemudian bergerak menuju Gereja Bukit
Sion dengan berbekal bensin. Setelah sampai, mereka membakar gereja tersebut setelah lebih
dahulu menguras isinya. Pembakaran kemudian dilanjutkan ke gereja-gereja sekitar, di antaranya
Gereja Pantekosta dan Gereja Bether Injil Sepenuh. Aparat tidak dapat membendung jumlah warga
yang sangat banyak hingga akhirnya satu kompi senapan batalyon inIantri 514 datang. Petugas
langsung memukuli dan mengangkut para pemimpin kerusuhan tersebut. Melihat tindakan itu,
massa pun bubar namun dalam proses bubar mereka masih sempat melakukan pengrusakan dan
pembakaran. Tragedi Situbondo berhenti pada pukul 15:00. Kerusakan akhir dari kerusuhan ini
mencakup 24 gereja di lima kecamatan serta beberapa sekolah Kristen dan Katolik, satu panti
asuhan Kristen, dan toko-toko milik warga keturunan Tionghoa. Selain itu terdapat 5 korban jiwa.
Diduga terdapat konspirasi di balik peristiwa ini yaitu untuk mendiskreditkan Nahdlatul Ulama dan
pemimpinnya pada saat itu, Abdurrahman Wahid.

November 1996
Pada 8 November 1996, melalui seminar yang diselenggarakannya, Golkar melontarkan konsep
ekonomi baru yang dinilai lebih baik, yaitu konsep ekonomi kerakyatan. Konsep ekonomi ini kental
menunjukkan keberpihakannya pada rakyat kecil. Eky Syahrudin, ketua lembaga penyelenggara
seminar, menyatakan bahwa Golkar mengharapkan pergeserah secara kualitatiI, yaitu pergeseran
pemegang kunci ekonomi kepada pengusaha kecil dan koperasi, tidak lagi pada konglomerat dan
pengusaha besar. Kenyataannya, ekonomi saat itu timpang dengan statistik 99,8 pengusaha kecil
hanya menguasai 40 perekonomian nasional, sementara pengusaha besar yang hanya berjumlah
0.2 menguasai 60. Setelah pergeseran, diharapkan pengusaha kecil dapat menguasai kira-kira
70 perekonomian nasional. Pengusaha kecil dan koperasi dinilai sulit untuk berkembang karena
kesulitan memperoleh dana bank, maka dari itu akan diperlukan perlakuan, aturan, dan institusi
khusus di mana arah ekonomi tidak hanya didasarkan pada penawaran dan permintaan. Melalui
konsep ekonomi ini, Golkar mengharapkan ekonomi yang imbang, bukan yang timpang.
Selain konsep ekonomi yang baru dari Golkar, Tutut, putri sulung Presiden Soeharto juga gencar
dalam berbicara tentang perlunya mendongkrak pengusaha kecil dan koperasi. Cara yang
digagaskan antara lain adalah 1ollow up peminjaman dana kepada pengusaha kecil dan koperasi
dengan peminjaman teknis dan peninjauan perkembangan penerima dana. Selain itu digagaskan
juga bahwa dana pinjaman sebaiknya dikerahkan juga untuk melatih keahlian dan tenaga untuk
meningkatkan proIesionalisme sumber daya manusia. Tutut juga menyinggung pemerintah saat ia
menyampaikan gagasannya, tentang bagaimana pemerintah harus berperan sebagai organ
proIesional yang menjunjung tinggi kejujuran dalam menerapkan peraturannya. Jika kejujuran
tersebut dapat dipraktekkan, diyakini bahwa gagasan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik
dan dapat membangun ekonomi Indonesia.

Desember 1996
Pada bulan Desember 1996 terjadi kerusuhan berunsur SARA di Tasikmalaya. Kerusuhan dimulai
dari dihukumnya seorang santri bernama Rizal karena mengutil oleh Ustadz Habib. Setelah
dihukum, ternyata Rizal langsung melaporkan peristiwa itu ke ayahnya yang merupakan anggota
Sabhara Polres Tasikmalaya. Ayah Rizal, Kopral Nursamsi kemudian mendatangi pesantren untuk
meminta penjelasan yang kemudian diberikan oleh Ustadz Mahmud dan KH Makmun. Namun,
pada keesokan harinya, datang surat panggilan untuk Habib dan Ihsan dari Polres Tasikmalaya.
Begitu Habib datang memenuhi panggilan tersebut, ia langsung dihajar oleh Kopral Nursamsi,
diikuti dengan keempat petugas lain yang sedang berjaga di situ. Tidak hanya Habib, Mahmud dan
Ihsan yang datang bersama Habib untuk menemaninya pun ikut dihajar. Setelah peristiwa ini
beredar isu bahwa Mahmud meninggal dunia karena dihajar oleh pihak keamanan. Menanggapi isu
ini, warga murka dan mendatangi kantor polisi untuk menuntut permintaan maaI secara langsung.
Lalu mulai dilakukan aksi pengrusakan terhadap mobil-mobil dan motor juga bangunan di daerah
sekitar yang milik nonpribumi. Pembakaran kemudian dilanjutkan menuju gereja-gereja di daerah
sekitar. Dari kerusuhan ini kemudian ditahan 106 orang dan tercacat beberapa korban jiwa yang
adalah warga nonpribumi. Pasca kerusuhan, warga Tasikmalaya diliputi ketakutan. Di pintu-pintu
rumah tampak dituliskan 'Muslim atau 'Milik Muslim untuk menghindari amukan massa. Aparat
pemda dan Karang Taruna berdatangan untuk mebersihkan sisa-sisa kerusuhan. Pada akhir
Desember, kota Tasikmalaya mulai terlihat berangsur pulih walaupun aktiIitas toko, swalayan, dan
bank-bank belum sepenuhnya berjalan seperti biasa.

Ringasan Pertahun:
1996: Pada tahun 1996 terjadi beberapa bencana alam di Indonesia. Isu politik yang terbilang marak
antara lain perihal perpecahan PDI dan kasus Sri Bintang yang memakan waktu berbulan-bulan
untuk penyelesaian. KonIlik dengan unsur SARA masih marak di masyrakat. Terjadi perbaikan
dalam bidang ekonomi pada akhir tahun dengan adanya gagasan-gagasan baru mengenai konsep
perekonomian.

ReIerensi:
http://rosyid-spy.blogspot.com/2009/09/daItar-bencana-alam-di-indonesia.html
http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah.shtml
http://id.wikipedia.org/wiki/SejarahIndonesia#EraOrdeBaru
http://adypato.wordpress.com/2010/06/16/kondisi-ekonomi-indonesia-pada-masa-orde-baru/
http://www.tempo.co.id/
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/01/09/0021.html











1anuari 1997
Tahun 1997 merupakan tahun yang cukup berat bagi Indonesia. Tidak hanya masalah
ekonomi yang membuat Indonesia terpuruk yaitu menurunnya nilai rupiah secara drastis namun,
juga banyak peristiwa-peristiwa dan bencana terjadi di tahun 1997 ini. Seperti peristiwa yang
Terkait dengan kerusuhan TasikMalaya yang mulai tersulut pada bulan desember 1996, maka di
bulan januari ini aparat kemaan telah bisa menertibkan warganya sehingga situasi pun sudah mulai
kondusiI di Tasik Malaya. Rumah seorang tersangka pun sudah diketahui dan tengah diupayakan
menangkap tersangka tadi. Di bulan januari ini seorang aktivis dan politikus yang bernama
Soebadio Sastrosatomo, Beliau adalah mantan tokoh Partai Sosialis Indonesia (PSI). Ia menerbitkan
sebuah buku tipis sekitar 22 halaman pada pertengahan bulan Januari 1997. Buku tersebut berjudul
Era Baru Pemimpin Baru, Badio Menolak Rekaya Rezim Orde Baru`. Karna judulnya yang
kontrovesional itu membuat pemerintah menjadi marah. Ditanyakan pendapat mengenai maksud
menerbitkan buku tersebut beliau menjawab 'Saya didesak segerombolan anak muda yang datang
ke rumah, pada tanggal 5 Januari 1997. Diantara mereka, ada yang pernah mengikuti seminar di
Kaliurang, Yogyakarta, di mana saya salah satu pembicara. Saat itu, saya katakan, saat ini tugas
LSM untuk melakukan pendidikan politik pada masyarakat. Karena partai politik yang ada hanya
menyokong kekuasaan. Sehingga dengan pernyataan saya, LSM merasa memiliki tempat.Mereka
datang kepada saya, karena merasa tidak memiliki pemimpin. Meskipun ada presiden dan jenderal-
jenderal. Tapi, yang mereka rasakan adalah kekuasaan, bukan kepemimpinan. Sehingga saya kritik
presiden dan ABRI, karena saya tidak ingin anak-anak muda yang berasal dari LSM di pimpin
orang asing. Karena LSM kebanyakan didanai oleh orang asing. Oleh karena itu saya berkewajiban
memimpin mereka atas permintaan anak muda, maka ini wajib saya terima.

Febuari 1997
Pada bulan Iebuari tahun 1997 ini, perbincangan hangat masyarakat tertuju pada
penggabungan atau pelikuidasian bank-bank. kasus likuidasi Bank Summa agaknya menimbulkan
trauma mendalam bagi nasabah bank. Bayangkan, ribuan nasabah bank milik keluarga William
Soeryadjaja itu terpaksa harus antri menagih hak mereka. Ketika pembayaran kembali uang nasabah
seret, demonstrasi pun digelar, bahkan pernah sebuah peti mati diusung ke rumah bekas bos Astra
Internasional itu di Jakarta. Bank yang dijalankan Edward Soeryadjaja, putra William, itu punya
kewajiban sekitar Rp 1,5 trilyun pada nasabah, bank-bank swasta dan bank pemerintah, juga
terhadap Bank Indonesia. Repotnya, aset Bank Summa cuma lebih dari Rp 1 trilyun. Sampai
sekarang Bank Summa masih punya hutang pada beberapa bank besar dan Bank Sentral. Situasi
bank-bank di Indonesia semakin tidak menentu saat itu.
Isu ini jadi pembicaraan di caIe-caIe, di berbagai pertemuan bisnis dan menyita berlembar-
lembar halaman media massa. Gosip tadi berhembus lebih kencang setelah di pertengahan bulan
Februari ini media massa Jakarta menurunkan tulisan soal merger (penggabungan) beberapa bank.
Ada empat bank "baru" lahir dan merupakan hasil merger dua atau tiga bank yang sebelumnya ada.
Misalnya, Bank Arya dan Bank Surya Nusantara yang merger menjadi Bank Arya. Atau Bank Delta
yang merger dengan Bank Danamon. Tiga muka baru itu ada di Jakarta dan satu lagi di Surabaya.


Maret 1997
Pada Bulan Maret 1997, isu politik yang simpang siur pun semakin menguak ke masyarakat
mengingat semakin dekatnya pemilu 1997. Terkuak isu ancaman golput dan 'dagangan politik
orsospol politik 1997. PPP pun memboikot adanya kampanye pemilu dengan alas an tertentu. Sri
Bintang Pamungkas, yang terkena hukuman 34 tahun lantaran menghina pemerintahan Presiden
Indonesia Soeharto, Kembali menjadi tahanan kejaksaan agung lantaran ikut menolak adanya
pemilu 1997. Beliau menganggap pemerintah sudah tidak bis di percaya lagi, sama halnya dengan
pemilu, hanya ada kecurangan dalam proses pemilu untuk memenangkan partai golkar yg dipimpin
Soeharto dan kroninya. Kepastian nasib Sri Bintang itu diumumkan Jaksa Agung Singgih pada
Rabu pagi 5 Maret 1997. Pagi itu, Sri Bintang ditelepon aparat kejaksaan untuk datang di Gedung
Bundar Kejaksaan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Setelah diperiksa sampai pagi, akhirnya
Bintang disuruh "menginap" dengan tuduhan berat: subversi.
Ini bermula dari kartu selamat Idul Fitri yang dikirimkan Sri Bintang Pamungkas dan Keluarga
Besar Partai Uni Demokrasi Indonesia ke seluruh pejabat tinggi, tokoh masyarakat, dan banyak
kalangan lainnya. Isinya, antara lain, tiga agenda PUDI: menolak Pemilu 1997, menolak pencalonan
Soeharto sebagai Presiden RI 1998-2003, dan menyiapkan tatanan baru pasca Soeharto. Konon, Sri
Bintang mengirimkan juga kartu ini kepada Presiden Soeharto dan Wakil presiden Try Sutrisno
serta beberapa mentri.

April 1997
Gerakan anti pemilu masyrakat yang dilayangkan kepada pemerintahan masih menjadi
pembicaraan hangat pada bulan april 1997. Kalangan mahasiswa pun mulai bergerak untuk beraksi
demo anti pemilu di berbagai daerah. Korban pun mulai berjatuhan tatkala waktu itu kerusuhan
benar-benar terjadi antara pihak polisi dan mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa, aksi penolakan
pemilu juga dilakukan beberapa kalangan tua yang aktiI di dunia politik.
Peran sospol yaitu peran kedua ABRI kembali diperbicarakan dan didiskusikan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI). Diskusi merupakan hasil akhir dari berbagai
perdebatan tentang dwiIungsi ABRI dewasa ini. Seperti diketahui, perdebatan mengenai dwiIungsi
ramai dibicarakan setelah Presiden Soeharto menugaskan LIPI untuk meneliti kembali peran sosial-
politik ABRI di pemerintahan, pada tahun 1995. Hasil diskusi ini menghasilkan 4 poin penting
terkait peran ABRI ini yaitu : peran ABRI atas 12 provinsi sepertinya sulit dipertahankan, peran
sospol ABRI secara pragmatis berlaku sesuai kondisi, Mengurangi citra negative security approach,
dan ngaran militer dan kepolisian dinaikkan, tapi anggaran non APBN ditiadakan, agar tidak terjadi
korupsi, kolusi, ekonomi biaya tinggi dan sebagainya pada pejabat lainnya.



Mei 1997
Pada bulan Mei ini dilaksanakanlah pemilu tahun 1997 tepatnya tangal 29 Mei 1997. Namun
seperti yang diketahui pemilu 1997 ini diwarnai dengan aksi protes dari berbagai pihak. Masyarakat
sudah mengalami krisis ketidakpercayaan lagi terhadap pemerintah. Diadakan pemilu berapa kali
pun tetap saja hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan rakyat. Sejumlah aksi mahasiswa
Indonesia telah menolak keras dengan adanya pemilu 1997 ini tak terkecuali Universitas Indonesia.
"Aksi Putih Menyambut Pemilu 1997", 21 Mei 1997 lalu di kampus Universitas Indonesia, Depok
ini mulanya berawal dari ketidak puasan beberapa mahasiswa yang prihatin terhadap proses
kehidupan politik yang bukannya semakin demokratis, tetapi justru sebaliknya. Hal ini tercermin
juga lewat pemilu kali ini, dimana ditemukan banyak kecurangan yang bertujuan untuk
memenangkan Golkar, seperti ditemukannya dokumen hasil perolehan suara di Bengkulu (Golkar
mendapat 82,29 persen) dan Lampung, kasus Operasi Fajar. Belum lagi pelanggaran yang lain
selama kampanye, serta tingginya korban akibat kerusuhan selama kampanye ( jumlah korban
adalah yang terbanyak jika dibandingkan pemilu yang lalu, korban meninggal saat ini diatas seratus
orang) .Disamping itu, lewat penelitian yang diadakan oleh kelompok studi mahasiswa UI "Eka
Prasetya" bulan April lalu terungkap bahwa 48,7 persen mahasiswa UI akan Golput pada pemilu
nanti, dimana kebanyakan mahasiswa cenderung ikut-ikutan untuk menentukan pilihannya dalam
pemilu (62,3 persen) dan 52,7 persen mahasiswa beranggapan tidak ada pengaruhnya jika
menggunakan hak pilihnya.


1uni 1997
Pada bulan juni 1997, Berita Indonesia diwarnai dengan hangatnya perdebatan antara partai
politik mengenai hasil pemilu 1997. Terutama PPP yang menentang keras dengan adanya pemilu
1997 dan menyatakan bahwa semua wilayah PPP ada kecurangan, tampaknya secara nasional PPP
tetap akan menandatangani hasil pemilu tersebut. Itu sebagai bentuk "tanggungjawab" atas 90 kursi
yang diraih. Perbedaan mengenai soal bagaimana menyikapi hasil pemilu semakin tajam.
Sementara itu, waktu terus berjalan. Dan waktu untuk meneken hasil pemilu kian mendekat.
Karena, untuk tingkat kabupaten, hasil pemilu sudah harus diteken pada 10-13 Juni 1997, untuk
tingkat wilayah (propinsi) antara 13-21 Juni 1997, dan untuk tingkat nasional antara 21-24 Juni
1997. Jika Buya Ismail dan jajaran teras PPP belum dapat menentukan sikap, bisa saja waktu
berlalu dan cabang maupun wilayah menentukan sikapnya sendiri.


1uli 1997
Pada bulan Juli, Sementara Thailand sedang mengembangkan baht, 0toritas Moneter
Indonesia sedang melebarkan jalur perdagangan dari 8 persen ke 12 persen. Kondisi ekonomi
Indonesia tahun 1997 yang segera berakhir tidak dapat terlepas dari gejolak moneter yang melanda
kawasan ASEAN, dimulai dengan depresiasi baht Thailand, ringgit Malaysia, peso Filipina, dan
dolar Singapore yang kemudian melanda Indonesia pada 11 Juli 1997. Pada tanggal 11 Juli ini,
rentang interverensi di perenggang oleh Bank Indonesia yang bertujuannya untuk meningkatkan
peran pasar dalam menentukan kurs rupiah dan mengembangkan pasar valas domestik.Hal ini
dikarenakan semakin besar dan kuatnya nilai permintaan dollar yang secara perlahan mulai
mengancam nilai rupiah Indonesia. Pada masa ini Presiden Soeharto sedang ingin menaikan nilai
kurs rupiah yang semakin lama semakin turun sekitar 80, menjadi 2400 per 1 USD.
Bank Indonesia berulangkali mengucurkan dana intervensi, nyatanya rupiah terus berada di
"papan bawah". Pada 21 Juli, misalnya, dikabarkan BI melakukan intervensi sebesar satu miliar
dollar AS. Namun uang sebesar itu tak mampu menahan serbuan para spekulan atas dollar.
Permintaan dollar AS terus meningkat. Langkah ini dilanjutkan dengan melakukan pengetatan
likuiditas rupiah untuk mengurangi potensi pembelian dolar, serta menghentikan lelang pembelian
surat berharga pasar uang (SBPU) perbankan sejak 24 Juli 1997, yang diikuti dengan penyetopan
Iasilitas diskonto I dan sertiIikat Bank Indonesia repurchasing (SBI repo). Namun, langkah itu tak
berhasil menyetop dolar yang terus saja meroket. Inilah massa-massa dimana Indonesia mulai
terpuruk dari Negara-negara asia tengara lainnya. Dibulan ini pun tercatat besarnya kredit macet
yang di tanggung Indonesia selama hamper 3 dekade atau 30 tahun lamanya adalah sekitar Rp
72,265 Milyar.



Agustus 1997
Rupiah mulai menaik tajam di bulan agustus 1997, dimana tepatnya pada tanggal 14 agustus
1997 aturan pertukaraan mata uang Negara yang tadinya teratur diganti menjadi pertukaran
Iloating-bebas. Maka di bulan ini mata uang rupiah turun semakin dalam. Mata uang Indonesia
mulai berada di nilai sekitar 3000 per 1 USD. Masyarakat panik, lalu berbelanja dolar dalam jumlah
sangat besar. Setelah dana pemerintah ditarik ke Bank Indonesia, tingkat suku bunga di pasar uang
dan deposito melonjak drastis karena bank-bank berebut dana masyarakat. IMF pun memberi
bantuan kepada Indonesia dengan meminjam kan uang sekitar 23 Milyar Dollar, namun hal tersebut
sama sekali tidak berpengaruh pada penurunan nilai mata uang Indonesia, Nilai mata uang Rupiah
turun semakin dalam. Karna takut hutang perusahan, maka permintaan penjualan rupiah pun
meningkat, demikian pula pembelian dollar yang meningkat.
Banyak Pengusaha-pengusaha kaya yang akhirnya bangkrut karna situasi kurs rupiah yang
tidak menentu ini. Perusahaan yang meminjam uang dengan Dollar pun akhirnya harus menelan pil
pahit yang disebabkan penurunan rupiah, dan banyak yang bereaksi dengan membeli dolar, yaitu:
menjual rupiah, menurunkan harga rupiah lebih jauh lagi. Pemerintah dalam hal ini terus saja
melayangkan permasalahan ini kepada para spekulan menjadi penyebab terbantingnya nilai rupiah
Indonesia.

September 1997
Pada awal bulan September tahun 1997 Bank Indonesia menurunkan suku bunga SBI
sebanyak tiga kali. Berkembang isu di masyarakat mengenai beberapa bank besar yang mengalami
kalah kliring dan rugi dalam transaksi valas. Kepercayaan masyarakat terhadap bank nasional mulai
goyah. Terjadi rush kecil-kecilan. Pada tanggal 3 september 1997 Sidang Kabinet Terbatas Bidang
Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan serta Produksi dan Distribusi berlangsung di Bina Graha
dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto. Hasil pertemuan: pemerintah akan membantu bank sehat
yang mengalami kesulitan likuiditas, sedangkan bank yang sakit akan dimerger atau dilikuidasi.
Dibulan-bulan ini bank-bank di Indonesia mulai mengalami kebuntuan dan sangat tarancam
bangkrut. Tercatat terdapat 16 Bank pada massa itu tengah mengalami kebangkrutan. Selain
Masalah ekonomi dan politik yang semakin tidak terkendali, Indonesia pun harus berduka atas
meninggalnya korban pesawat Airbus A300-B4 milik Garuda airlines yang terbang dari medan
menuju Jakarta. Lokasi kejadian di Desa Buahnabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten
Deliserdang, yang berjarak 41 kilometer dari bandar udara itu. Sebanyak 234 orang di dalamnya
mati terpanggang dengan tubuh tak utuh. Kecelakaan ini menambah saja deretan musibah Negara
Indonesia di tahun 1997. Banyak spekulasi yang muncul tentang penyabab jatuhnya pesawat airbus
Garuda A300-B4, Yang pertama adalah Iaktor asap akibat kebakaran hutan besar-besaran di pulau
Kalimantan dan Sumatra kala itu. Dan yang kedua adalah akibat kegagalan Iungsi sayap pesawat
untuk menjaga pesawat tetap stabil.


tober 1997
Pada bulan oktober nilai rupiah pun kembali turun terhadap dollar, yaitu Rp. 4000 per 1
USD. Situasi ini mendapat perhatian lebih dari International Monetery Fund (IMF). IMF
berpendapat bahwa situasi Ekonomi Negara Indonesia dangat tidak sehat. Menteri keuangan Tunky
Ari Wibowo, seusai rapat dengan IMF, menemui langsung Presiden Soeharto di luar jadwal yang
disusun staI Sekretariat Negara untuk melaporkan hasil pertemuan yang juga dihadiri ProI. Widjojo
Nitisastro, Gubernur BI Soedradjad Djiwandono, dan Menkeu Mar`ie Muhammad. Namun, Menteri
Tunky merahasiakan apa saja yang disarankan IMF untuk memperbaiki resesi yang sudah nyaris
"melumerkan" potensi ekonomi bangsa ini. Pertimbangannya, ujar Tunky, pembicaraan belum
tuntas. Ketika didesak wartawan apakah soal-soal "genting" seperti proyek mobil nasional yang
kontroversial itu dibicarakan juga, Menteri Tunky membenarkan, walau menolak mengungkapkan
bentuk "vonis" IMF terhadap proyek yang nilainya 690 juta dollar AS itu. Hanya dijelaskan bahwa
di luar IMF, Singapura dan Jepang sudah siap mengulurkan tangan untuk memberi bantuan
berbentuk dana yang jumlahnya belum ditentukan. Dan akhirnya IMF pun mengucurkan dana segar
sebesar 17 miliar, jumlah yang sama diberikan kepada Thailand, pada akhir Oktober 1997. Dana
bantuan itu diharapkan IMF untuk Pembenahan sejumlah bank yang dinilai tidak sehat dan dapat
menimbulkan ketidakeIisienan perekonomian Indonesia. Perhimpunan Bank-Bank Swasta Nasional
(Perbanas), organisasi bank-bank swasta Indonesia, membentuk Tim Delapan yang bertugas
membicarakan nasib bank-bank yang "bermasalah". Menurut sebuah sumber, IMF tampaknya akan
menyarankan agar bank-bank yang tidak sehat itu dilikuidasi saja. Dan kemungkinan itu rupanya
ditindaklanjuti Perbanas.

November 1997
Pada bulan November 1997, situasi Indonesia masih belom stabil. Isu tentang penutupan
sejumlah bank swasta pun masih menjadi pembicaraan hangat masyarakat kala itu. Situasi politik
yang semakin terpuruk pun ikut membuat masyarakat dan mahasiswa sangat gerah. Kompromi
Pemerintah perihal syarat yang ditawarkan IMF pun tidak jelas. Indonesia kala itu memang sedang
di landa krisis politik dan ekonomi yang mencuat berlebih. Enam belas bank ditutup. Ribuan
nasabah di 19 kota besar Indonesia dari Medan sampai Ujungpandang -- sejak 13 November lalu
ramai-ramai antri untuk mengambil uang tabungan dan depositonya. Mereka adalah nasabah bank
yang punya uang paling banyak Rp 20 juta, dan jumlah mereka tercatat 93,7 persen dari seluruh
nasabah 16 bank yang dilikuidasi Menteri Keuangan pada 1 November 1997.
Bank-bank yang harus dilikuidasi adalah bank-bank yang memiliki criteria sebagai berikut :
aset bank tak cukup untuk menutup kewajibannya, hal ini terutama karena besarnya kredit macet,
besarnya kredit macet membuat bank tak mampu menutup biaya yang dikeluarkan, akibatnya
kerugian dari tahun ke tahun semakin membesar, kemampuan bank menghimpun dana masyarakat
makin kurang, sehingga sumber dananya tergantung pasar uang jangka pendek yang berbunga
tinggi, karena akumulasi kerugian yang semakin besar, modal menjadi negative, dan teguran dan
usul perbaikan BI tak memperoleh tanggapan positiI dari pemilik bank bersangkutan.

Desember 1997
Menjelang akhir tahun Keadaan Indonesia belom berubah dari bulan-bulan sebelumnya,
masih terpuruk dan terjatuh lebih jauh lagi. Ditambah Rumor Presiden Soeharto yang sakit semakin
mempersulit keadaan Indonesia. Dan juga, Seakan semua bantuan dari IMF dan pinjaman-pinjaman
dari Negara lain hanyalah ibarat menabur garam dalam lautan`, tidak berpengaruh sama sekali
terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang semakin terpuruk. Memasuki Desember 1997,
walau sudah "dioperasi" IMF, rupiah kembali anjlok hingga melewati batas Rp 5.000. Bahkan
ketika Menteri Moerdiono mengumumkan bahwa Presiden Soeharto gagal berangkat menghadiri
KTT OKI di Iran dan ASEAN di Kualalumpur, Malaysia, karena sakit, rupiah meluncur deras
hingga melewati angka Rp 6.000 per satu dollar AS. Rupiah sempat menguat menjadi Rp 5.250
tatkala BI melakukan intervensi pasar dan Presiden Soeharto melakukan kegiatan kenegaran.
Rupiah kembali menguat hingga posisi Rp 4.900, tatkala Pak Harto menampakkan diri untuk
melantik perwira muda ABRI pada 18 Desember.
Dunia swasta yang paling parah terkena dampak krisis moneter kali ini, sempat "dibantu"
Menteri Marie Muhammad untuk melobi penjadwalan utang swasta kepada pihak pemberi
pinjaman. Meskipun, sebelumnya di DPR, Menkeu sempat menyatakan bahwa pemerintah tak akan
menalangi utang swasta. Sedangkan kondisi pasar modal selama Desember, dari hari ke hari tak
kalah menyedihkan. Selama krisis moneter sejak Juli hingga akhir tahun ini, indeks saham
gabungan BEJ turun hingga mencapai 50 persen. Hingga kini indeks saham BEJ masih bertengger
pada angka 385 angka yang tergolong rendah.
Menurut beberapa ahli, salah satunya adalah SoIyan Wanandi , ekonomi dan politik, kondisi
Indonesia pada saat ini adalah belum yang terparah dari krisis moneter yang dialami Indonesia. Para
ahli yakin bahwa situasi akan terus dan terus memburuk sampai ke titik terendah dan terpuruknya
Indonesia, dan akibat situasi yang se-'riot ini tidak menutup kemungkinan masyarakat khususnya
mahasiswa akan semakin geram kepada pemerintah dan bertindak secara tegas untuk menurunkan
ataupun menjatuhkan pemerintahan yang ada pada saat itu.

Ringasan Pertahun:
Tahun 1997 adalah awal dari mimpi buruk Indonesia selama masa orde baru. Di tahun ini,
perekonomian Indonesia sangat tidak stabil. Nilai rupiah Indonesia yang semakin turun mulai dan
terpuruk. Bank-bank di Indonesia juga dalam keadaan di ambang kebangkrutan.Hutang dengan
pihak luar pun tak dapat dihindari. Situasi Politik pun sangat tidak kondusiI, Pemilu 1997
menimbulkan banyak kontroversi diantara partai-partai Indonesia. Kerusuhan-kerusuhan yang
dilakukan mahasiswa pun tidak terbendung dalam upaya penolakan pemilu 1997. Musibah
kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan 'musibah asap juga menjadi penambah kesengsaraan
rakyat Indonesia kala itu.

ReIerensi :
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/44/kolom4.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/22/nas2.htm
http://majalah.tempointeraktiI.com/id/arsip/2000/03/13/INT/mbm.20000313.INT112168.id.html
http://www.tempo.co.id/ang/min/03/02/ekbis2.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/01/nas11.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/12/nas24.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/01/46/nas3.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/13/kolom2.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/31/nas10.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/34/utama.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/37/utama.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/43/utama.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/01/utama.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/15/utama.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/08/nas11.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/05/ekbis2.htm
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/16/utama.htm




Resume tahun 1988-1992:
Lima tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun tahun sebelum maupun sesudahnya. Bencana
sudah pasti menimpa Indonesia di berbagai penjuru. Masalah masalah lain pun terus bermunculan
pada rezim pimpinan Soeharto ini.

Resume tahun 1993-1997:
Dari 5 tahun ini, gejolak politik di Indonesia mencapai puncaknya. Indonesia mendapatkan masalah
di berbagai bidang, terutama krisis moneter. Merupakan mimpi buruk menjadi kenyataan bagi
Indonesia untuk mendapat musibah seperti ini.

Resume tahun 1988-1997:
Dalam bentuk graIik, Indonesia mengalami peningkatan dalam hal masalah seiring berjalannya
tahun dengan puncaknya adalah krisi moneter. Rezim orde baru yang akhirnya menimbulkan
banyak masalah ini menjadi kelabakan juga dengan situasi di Indonesia. Bukan hanya dari segi
politik dan ekonomi, dalam segi kriminalitas, bencana, dan budaya pun Indonesia terus menerus
diberi masalah.

Anda mungkin juga menyukai