Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono (ATM), ST., MT., IPU., ASEAN Eng.
Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) - Universitas Gadjah Mada
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
Diselenggarakan oleh :
Program Studi Teknik Sipil – Fakultas Sains dan Teknologi – Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal
Zoom Conference, Jakarta, 22 Desember 2020
Struktur Presentasi
Capaian kinerja pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia hingga saat
ini.
3
Progres Capaian Pembangunan Infrastruktur
Transportasi Nasional Sangat Signifikan
94% 120 27
jalan mantap 6.005 Pelabuhan
terfasilitasi bandara
Km prasarana
bongkar muat
internasional
Panjang Jalan Toll (71%)
beroperasi Jumlah dermaga
2.200 ASDP
Km 1.659
2015-2020: 2015-2020: 2015-2020: 2015-2020:
3.432 km (jalan baru) 1.027 km 27 15
1.851 km (jalan toll) (jaringan rel baru) (pelabuhan baru) (bandara baru beroperasi)
4
Tren Daya Saing Infrastruktur Nasional di Level Global
Terus Meningkat
Skor Tertinggi
Kondisi sebelum
terjadi pandemi
Covid-19,
tren kinerja
infrastruktur
nasional pada
tataran
internasional terus
mengalami
peningkatan seiring
Rank:
90/139
Rank:
92/144
Rank:
82/142
Rank:
82/148
Rank:
72/144
Rank:
41/138
Rank:
60/138
Rank:
52/137
Rank:
71/140
Rank:
72/141
perbaikan kondisi
ekonomi nasional.
Skor Terendah
highest
• Kondisi infrastruktur
belum mampu
mendongkrak kinerja
logistik nasional di level
global.
• Kinerja infrastruktur
masih rendah (score <3).
• Posisi Indonesia berada
Rank: Rank: Rank: Rank: Rank:
75/155 59/155 53/160 63/160 46/160 pada kelompok urutan
bawah (< 50% dari total
lowest
negara yang dinilai).
LOGISTICS PERFORMANCE INDEX
INDONESIA di level ASEAN
• Infrastruktur logistik Indonesia dibandingkan negara ASEAN, tidak sangat kompetitif
• Secara nasional, indeks infrastruktur menunjukkan performance paling rendah diantara
aspek lain (TIK, SDM, service provider dan regulasi)
• Aspek INFRASTRUKTUR
memiliki kinerja paling
rendah dibandingkan
aspek lainnya.
• Kinerja infrastruktur
logistik di Jawa paling
baik dibandingkan pulau
lainnya.
JAWA KALIMANTAN SUMATERA PAPUA Source: Pustral UGM & Puslitbang TAM, 20170
Tantangan Pembangunan
Infrastruktur Transportasi Nasional
ke Depan
9
Tren yang Berpengaruh Indonesia
AP SA ST TP
Logistik Komersial
Logistik Kemanusiaan Logistik Kemanusiaan
Tesla Autopilot, operasional, sudah ada di Drone untuk kebutuhan angkutan barang,
Indonesia tahap operasional
Juta Kendaraan
Produksi Minyak
35
30
Nasional 25
diprediksi terus
20
15
menurun, 10
5
160 sementara 0
trend jumlah kendaraan jumlah 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045
juta kend
140
Sumber: www.mdpi.com/journal/energies15
1950 1963 1970 1980 1990 2000 2010 2017
Makin Pesatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Solusi Cerdas Transportasi Masa Depan
2045:
80%
penduduk
Indonesia
akan tinggal
di perkotaan
16
Pemindahan Ibukota Negara Berdampak
terhadap Pergeseran Struktur Keruangan
Wilayah Nasional
Keberadaan IKN “baru” Berdampak pada Mobilitas Penduduk dan Ekonomi Regional
17
Perkiraan Pergerakan Penumpang Transportasi Jalan 2050
Pergerakan penumpang :
▪ 13,4 Miliar-Pnp (2019)
▪ 54,3 Miliar-Pnp (2050)
0.2 milyar
17.5 0.04
milyar 2019
milyar 2050
KALIMANTAN
2.2 milyar
milyar
2019 2050 35.0 0.3 1.2 milyar
milyar 1.2 milyar 2019 2050
SUMATERA 0.3 MALUKU PAPUA
milyar
2019 2050
SULAWESI
10.7
milyar
milyar
2019 2050 0.3 1.2 milyar
2019 2050
Sumber: Pustral UGM (2020) JAWA
BALI NT
35.4
milyar
JAWA
0.3 0.8
2019 2050
milyar
2020
12,2 Juta unit
perlu peran jalan
mengakses cepat
ARUS KENDARAAN bongkar muat
penumpang dan
kendaraan di simpul
penyeberangan :
2050 ▪ note to door
86 Juta pnp
▪ door to door
▪ door to note
2020
52,6 Juta pnp Pergerakan penumpang :
▪ 52,6 Juta-Pnp (2020)
ARUS PENUMPANG ▪ 86,0 Juta-Pnp (2050)
Perkiraan Pergerakan Penumpang Transportasi Perkeretaapian 2050
Sumber: Pustral UGM (2020)
Pergerakan penumpang :
▪ 2,8 Miliar-Pnp (2019)
▪ 9,5 Miliar-Pnp (2050)
2019 1.6 milyar
2050
KALIMANTAN
2.74
milyar
2019 2050
JAWA
Perkiraan Pergerakan Barang Transportasi Perkeretaapian 2050
Sumber: Pustral UGM (2020)
Pergerakan barang :
▪ 6,0 Miliar-Ton (2019)
2019 1.6 milyar
2050 ▪ 14,9 Miliar-Ton (2050)
KALIMANTAN
SUMATERA
1.2
2019 1.6 milyar
2050
milyar
SULAWESI
5.9
milyar
2019 2050
JAWA
Proyeksi Permintaan Transportasi Laut 2050
Sumber : Tri Achmadi & Irwan TY (ITS, 2020) kolaborasi Pustral UGM (2020)
2050 2050
19,9 Miliar Ton 4,4 Miliar GT Muatan kapal :
▪ 0,9 Miliar-Ton (2020)
▪ 19,9 Miliar-Ton (2050)
2020 2020
0,9 Miliar Ton 0,9 Miliar GT
peran akses jalan
MUATAN KAPAL LAUT KUNJUNGAN KAPAL thd bongkar muat
pnp dan barang di
areal pelabuhan :
2050 2020 ▪ note to door
73,1 Juta TEUs 17,4 Juta pnp ▪ door to door
▪ door to note
2020 2050
11,7 Juta TEUs 12,9 Juta pnp Petikemas :
▪ 11,7 Jt-TEUs (2020)
ARUS PETIKEMAS ARUS PENUMPANG ▪ 73,1 Jt-TEUs (2050)
AC movement
Cargo movement
24
Proyeksi Produksi Angkutan Udara 2050
Sumber : Pustral UGM (2020)
2050
2050
197,7 Miliar Pnp-Km
21,5 Miliar Ton-Km
Penumpang Barang :
Barang ▪ 14,9 Miliar-Ton-Km (2020)
▪ 37,4 Miliar-Ton-Km (2050)
2010 2010
48,4 Miliar Pnp-Km 8,6 Miliar Ton-Km
peran akses jalan
PENERBANGAN DOMESTIK PENERBANGAN DOMESTIK thd bongkar muat
pnp dan barang di
areal bandara :
2050 ▪ note to door
2050
56,9 Miliar Pnp-Km ▪ door to door
15,9 Miliar Ton-Km
Penumpang ▪ door to note
Barang
1.59 jt 4.79 jt
Indonesia Ton cargo udara Ton cargo udara
2018 2038
Sumber: Airbus 26
Pemindahan IKN: Keadilan dari Sisi Akses Udara
BEIJING
TOKYO
WASHINGTON SEOUL
DUBAI
HONG KONG
BANGKOK
SINGAPORE
menjadi SYDNEY
MAXPAYLOAD DG RW 3.250m
28
Evoluasi Layanan Bandar Udara
Okbab, Papua Okaba (OKQ) Solo (SOC) Makassar (UPG) Jakarta (CGK)
• Very low • Limited technology in • Already using technology • Already using technology • Using high technology in
technology in airport in airport, but sometimes in airport airport
airport breakdown • Scheduled, with many
• Scheduled • Scheduled, with many
• Unscheduled • Scheduled, with many passenger and flight passenger and flight
• Depend on weather,
• Depend on passenger and flight availability
availability
weather some already install • Handle wide body aircraft
equipment availability • Handle wide body aircraft
• Very few • Using Baggage Handling
passenger and • Few passenger and flight • Using manual baggage System (BHS)
flight availability availability handling
• Using mobile apps
30
Akses Media Sosial terkait Airport 4.0
Aktivitas social media (sosmed) dapat
memperlihatkan seberapa sering masyarakat
menggunakan gadget sekaligus terkait
potensi peluang pengembangan smart
system.
5 – 10 mill pax
1 – 5 mill pax INTERNATIONAL
< 1 mill pax DOMESTICS
http://budi.rahardjo.id/indo-internet.html
31
Total Perjalanan Transportasi Penumpang
Semua Moda 2050
Pergerakan penumpang
semua moda transport :
▪ 16,5 Miliar-Pnp (2019)
18.1
18.1 milyar
milyar
0.04 0.2 milyar ▪ 63,9 Miliar-Pnp (2050)
2019
milyar 2050
KALIMANTAN
2.6
2.6 milyar
milyar
milyar
2019 2050 0.3 1.2 milyar
2019 2050
SUMATERA 43.9 milyar 1.2 milyar MALUKU PAPUA
0.3
2019
milyar 2050
SULAWESI
13.4
milyar
2019 2050
0.5 milyar
milyar
JAWA
0.3
2019 2050
Sumber: Pustral, 2020
Sumber: Pustral UGM (2020) BALI NT
milyar
2019 2050 75.6 0.3 1.2 milyar
milyar
1.6 milyar 2019 2050
SUMATERA 0.6 MALUKU PAPUA
milyar
2019 2050
SULAWESI
29.2
milyar
34
Sektor Infrastruktur : Sorotan yang sering Dilaporkan Publik
Pelaku Penyelenggaraan
Bangunan Infrastruktur, paling
banyak terlibat dalam Praktek
Korupsi, disengaja atau tidak
disengaja, ada peluang moral
hazard? Sangat tergantung
Integritas dan Perilaku SDM
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2019)
Sumber : Putut Ariwibowo (2019)
DIPERLUKAN REGULASI MAKRO YANG MEMADUKAN SOLUSI
KEPENTINGAN ANTAR SUBSEKTOR TRANSPORTASI
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2019)
Tujuan Akhir
Moda umum : Perjalanan
waktu tempuh
tidak pasti; waktu
layanan terbatas
terbatas Egress
layanan Main Trip
Simpul Simpul
Asal Angkutan Jalan Tujuan
Moda pribadi
Moda pribadi :: tidak
tidak
efektif
efektif Pilihan moda
Pilihan moda terbatas
terbatas
Angkutan KA ASDP
dan tarif
dan tarif mahal/tidak
mahal/tidak ada
ada
Infrastruktur ::
Infrastruktur Angkutan Laut kepastian
kepastian
kurang laik
kurang laik fungsi
fungsi Angkutan Udara
Belum ada kepastian besaran moda share, 75% beban Sistem informasi
Sistem informasi dan
dan
Access angkutan penumpang dan 85% beban angkutan barang kapasitas infrastruktur
kapasitas infrastruktur
bertumpu di moda jalan, persaingan tarif angkutan antarmoda/ belum memadai
belum memadai
intermoda yang kurang sehat, travel time yang tidak pasti,
public vs private, komersial vs perintis, persaingan vs integrasi
antarmoda
Asal
Biaya access + egress dapat terjadi lebih tinggi daripada biaya
Perjalanan main trip akibat buruknya infrastruktur transport dan
ketidakpatuhan standar layanan
Overcapacity terminal pada saat jam sibuk, waktu tunggu tidak
pasti, pelayanan dasar kurang memadai. Transportasi
antarmoda/multimoda belum optimal
Biaya handling barang pada simpul yang mahal, waktu
handling yang tidak pasti, dan sering bercampur dengan
pelayanan penumpang.
Problems of Synchronizing
Sector Intermodal / Multimodal
Transport Integration
(UU 26/2007)
UU No. 38/2004: Jalan
Problems of Synchronizing
dikembangkan….” Sinkronisasi Railway & Railway, SDP & Pelayanan, Layanan
pada Simpul :
ORIGIN DESTINATION
production sites
raw material &
consumption
trucking railway trucking
sites
trucking shipping lines trucking
Kendala infrastruktur transportasi Kendala proses transfer barang di SIMPUL angkutan barang
di sisi HINTERLAND:
(stasiun, pelabuhan, bandara):
• Kualitas infrastruktur jalan buruk
• aksesibilitas rendah yang
• Keterbatasan fasilitas bongkar muat barang, pergudangan
didukung rendahnya partisipasi • Pengurusan administrasi barang masih cukup lama.
Pemda
Isu Penyelenggaraan Angkutan Barang
di Indonesia
Biaya angkutan barang di Indonesia USD 34 Peraturan mengenai jembatan timbang
sen/km, lebih tinggi dr rata-rata Asia USD 22 yang semestinya menyangkut kepentingan
sen/km publik selalu diabaikan, ada kesan
pembiaran ODOL
Topografi Indonesia dan rendahnya kualitas
jalan secara signifikan meningkatkan biaya Pemerintah daerah juga menyebabkan
operasional kendaraan untuk sektor terjadinya peningkatan biaya dengan
angkutan barang dengan truk. Angkutan mengeluarkan berbagai perizinan dan
memberlakukan berbagai retribusi
Pemberlakuan retribusi jalan dan
Barang
pembayaran berbagai bentuk perizinan di Indonesia Di negara-negara lain, peraturan tentang
bukan untuk meningkatkan kesejahteraan retribusi dan perizinan yang melanggar
rakyat secara umum hukum telah dilarang, misal di China dan EU
Sumber: Biaya Transportasi Barang; Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia. Asia Foundation, 2008
Permasalahan Kondisi Infrastruktur Transportasi Saat Ini
(Sumber : Agus Taufik Mulyono, 2020)
INFRASTRUKTUR
PERMASALAHAN
TRANSPORTASI
PELABUHAN • Belum memiliki pelabuhan hub internasional, dan rendahnya produktivitas dan
kapasitas Pelabuhan besar yang ada.
• Rendahnya pemaduan prasarana dan pelayanan manajemen kepelabuhanan.
JARINGAN JALAN • Terbatasnya kapasitas jalan nasional (non-tol) pada lintas ekonomi (Trans Jawa &
Sumatera), hanya 10% angkutan barang menggunakan jalan tol antar kota.
• Kondisi teknis kurang laik dan didukung redahnya kedisiplinan pengguna dan
pemanfaat jalan, pembiaran gangguan Rumaja dan Rumija.
• Terbatasnya terminal angkutan barang sbg simpul bongkar-muat barang, terutama di
wilayah padat perkotaan.
JARINGAN • Penggunaan Sepoor sempit (1.067 mm) tidak memberikan capaian kinerja angkutan
PERKERETAAPIAN yang maksimal (daya angkut dan kecepatan terbatas, travel time tinggi)
• Fungsi double track kurang optimal, sementara single track yang ada sudah tua.
• Belum terkoneksinya jaringan rel dengan simpul-simpul distribusi penting antarpulau
(pelabuhan, bandara), sementara terbatasnya fasilitas bongkar muat mekanis pada
stasiun
BANDAR UDARA • Belum optimal pemaduan jaringan prasarana, pelayanan dan layanan bandara
dengan moda lain: KA, pelabuhan
Biaya Logistik masih Terasa Mahal : Lemahnya Transportasi Antarmoda
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2018)
Perbandingan Biaya
Komponen Biaya Logistik
Lapangan Operator
1. Biaya Administrasi Dokumen Pengiriman :
• Bea dan Cukai
• Pajak
• Packing list 10,0% 10,0%
• Asuransi dan Keamanan
2. Biaya Handling dan Inventory :
• Jasa Kapal di pelabuhan (Labuh, Tambat, Pandu dan Tunda)
• Wharfage
• Handling (pemindahan container)
• Bongkar-muat barang
• Penumpukan barang dan pergudangan
• Haulage (pengangkatan kontainer ke kapal)
• Demurrage (keterlambatan bongkar-muat)
• Sewa Container 60,0% 30,0%
• Repair Container
• Jasa Sewa Alat (Forklift, Container Crane, Rubber Tyred Gantry)
3. Biaya Transportasi :
• BBM (produsen → pelabuhan – pelayaran – pelabuhan →
konsumen)
• Kru Kapal dan supir Truk/Kereta api
• Operasional kapal dan Truk/Kereta api
30,0% 60,0%
• Tarif masuk keluar dan pelabuhan (darat dan laut)
Transportasi Membangun Sistem Logistik
Berkarakter Maritim - Kepulauan
Sumber : Pustral UGM (2020) dan MTI (2020)
Bandar Udara
46
Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Ketersediaan infrastruktur
transportasi:
• meningkatkan akses pada
ketenagakerjaan dan
produktivitas tenaga kerja
sehingga akan menekan angka
pengangguran.
• meningkatkan nilai konsumsi
masyarakat melalui kemudahan
mengakses barang-barang
kebutuhan dasar (pangan).
47
Meminimalisasi Risiko dalam Distribusi Barang/Logistik
(Quality, Quantity, Time, Cost, Law)
“MANAJEMEN RISIKO”
▪ Risiko mutu di lokasi tujuan Quality ▪ Pengamanan lebar jalur/lajur lalu lintas
▪ Risiko mutu akibat perlambatan Risk ▪ Perbaikan kerusakan jalan/jembatan
transportasi
informasi
51
Modal Share Angkutan Barang/Logistik Indonesia Belum
Mencerminkan Negara Maritim - Kepulauan
Defisiensi Tidak
Akar Masalah Penurunan Mutu Jalan Nasional Tinggi BAHAGIA
KOMPETENSI MANAJERIAL
Pengguna Jasa
Travel Time Tidak
Penyedia Jasa
Tanpa Monev Target Serapan Tinggi SEJAHTERA
INTERNAL
TIDAK PATUH KEGAGALAN
BOK Tidak
Standar Mutu KONSTRUKSI Tinggi DAMAI
Sedikit Sanksi Lambat Eksekusi
TIDAK
KEGAGALAN Konflik Sosial HUMANITARIAN
BANGUNAN
Tinggi
Sulit Eksekusi
“EMPTY BACK LOAD”: Dampak Ketimpangan Kinerja Rantai
Pasok dan Logistik Wilayah Barat dan Timur Indonesia
Sumber : Pustral UGM (2020) dan MTI (2020)
60
TINGKAT PENERAPAN “MORAL-ETIKA DATA”
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2019)
Moral-Etika Data
✓ LUAS-MEMANJANG
Representasi
Kemudahan
Keterbaruan
SDM Infrastruktur
Keandalan
✓ DATA TEKNIS
Kejujuran
Relevansi
Validitas
INFRASTRUKTUR SANGAT
Tipologi
Transportasi BERAGAM DAN KOMPLEKS.
Akses
✓ BELUM ADA BIG DATA
TEKNIS KOMPREHENSIF
Maintenance
Investigation
Construction
SDM Infrastruktur
acquisition
Operation
✓ EFEKTIVITAS PROYEK
program
Transportasi
Survey
Design
Action
✓ EFISIENSI PROYEK
Land
✓ KEGAGALAN
KONSTRUKSI
Perencanaan-Pemprograman ✓ KEGAGALAN
BANGUNAN
Perancangan Desain (DED) ✓ KOMUNIKASI PROYEK
64
Perumusan Arah Kebijakan Penyelenggaraan
Infrastruktur Transportasi Nasional
Sasaran Penyelenggaraan
Infrastruktur Transportasi
Penyelenggaraan Infrastruktur
Transportasi Nasional
TAKTIS Penyedia jasa layanan yang sehat dan berdaya saing Alokasi sumber daya guna mewujudkan
T (meso) Penetapan standar layanan
jasa dan layanan infrastruktur transportasi
yang handal dan berkelanjutan
O OPERASIONAL
(mikro) Tingkat kualitas layanan
Organisasi dan manajemen di
tingkat operasi dan individu
Dukungan Peran Pemerintah dalam rangka Menjamin
Operasional Infrastruktur Transportasi
PERAN PEMERINTAH
Peningkatan bantuan
sosial pemerintah
Peningkatan
Stimulus belanja
kerjasama pemerintah
infrastruktur
– Badan Usaha
Penyedia layanan Peningkatan
Jaminan
saat tidak ada pengadaan dan
pendapatan
demand Penyerapan tenaga Sharing implementasi proyek
kerja & modal resiko
Sasaran:
Ketahanan sosial masyarakat Penyerapan tenaga
Pengurangan PHK
kerja dan modal
66
Infrastruktur Transportasi sebagai Aset
(Barang Milik Negara / Daerah)
Dasar Hukum:
UU No 1/2004: Perbendaharaan Negara
PP No 27/2014: Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
PENGELOLAAN ASET
Perencanaan kebutuhan dan anggaran STRATEGI
Pengadaan Kerja Sama pemanfaatan aset
Penggunaan (negara/daerah) dengan Pihak Lain
INFRASTRUKTUR dalam rangka:
Pemanfaatan • Optimalisasi daya guna dan hasil guna
TRANSPORTASI
Pengamanan dan pemeliharaan • Meningkatkan penerimaan/
pendapatan
Penilaian
Pemusnahan
Penghapusan Tujuan:
Penatausahaan • Mempertahankan keberlanjutan aset
yang ada, dan/atau
Pembinaan, pengawasan, pengendalian • Penambahan aset (baru)
67
Pendekatan “Triple Helix” dalam Penyelenggaraan
Infrastruktur Transportasi Nasional
merumuskan dan menetapkan roadmap/
arah kebijakan penyelenggaraan
infrastruktur transportasi nasional sebagai
panduan implementatif dan operasional
bagi seluruh stakeholders terkait
PEMERINTAH
Dukungan Kerja
infrastuktur: dari rumah
• infrastruktur (WFH)
pergerakan
Ketahanan
barang, Perubahan Ketahanan
Perubahan pola pangan
• infrastruktur Reduksi perilaku:
pergerakan perdagangan
antisipasi Infrastruktur
perjalanan - Patuh protokol
komuter, pasca pangan
kesehatan pasca pandemi
• infrastruktur pandemi
penerbangan, - Pembatasan
mobilitas Daya tahan
• penyediaan
kesehatan Infrastruktur
ruang kantor, Penghantaran
• tiketing, kesehatan
ke rumah
• retail, Eisiensi Keman-
• hiburan, rantai dirian
• pariwisata, Hiburan/ pasok nasional
• dll... rekreasi
di rumah
Infrastruktur Infrastruktur
perdagangan keamanan
Sumber : Agus Taufik Mulyono, dkk (Pustral UGM, 2020)
69
Infrastruktur Transportasi
Humanistis..???
HEALTH
“having concern for or helping to improve the welfare
and happiness of people...”
HAPPINESS
“to have human values and an understanding of all
human situations that we share, regardless of race,
ethnicity, religion and social status...”
WELFARE
“efforts to improve the standard of living of a person and
/ or society to create a better living environment ...”
PEACE
“to protect life and health and ensure respect for human
beings....”
SAFETY
Penerapan Infrastruktur Transportasi Humanitarian
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2020)
humanistis
Penyelenggaraan infrastruktur transportasi mampu memaafkan
KESELAMATAN kesalahan pengguna untuk memberikan jaminan keselamatan
jiwa, raga, dan harta/atribut pengguna
KESEIMBANGAN NILAI
PRODUKTIVITAS Kompetensi
Proyeksi
MANUSIA/ Pola
KEMANUSIAAN Sehat, Bersih
KEMANUSIAAN
EKONOMI Keahlian dan
DANPenyediaan
PRODUKTIVITAS
EKONOMI DALAM
Lingkungan
LEBIH BAIK
dan Hijau
LEBIH BAIK Ketrampilan Infrastruktur
PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR
Kepastian Keadilan
Travel Time Akses dan
dan Benefit Keterjangkauan
Biaya
Data
Kebijakan
Regulasi
▪ Rasa aman
manajemen dan ▪ Tk. konflik sosial
DAMAI ▪ Rasa patuh
▪ Tk. kepatuhan
rekayasa lalu lintas ▪ Kepastian
hukum ▪ Tk. kriminalitas
75