Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

ILMU RESEP
P3
JUDUL :
KAPSUL & POTIO

Nama : Eca Rahma Fatihatul Fajriyah


NIM : 20613086
Kelompok : B2
Kelas Farmasi : B

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
I. KAPSUL

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyiapkan sediaan kapsul sesuai dengan resep

B. Dasar Teori
a) Teori
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut, menurut Farmakope Indonesia Edisi IV. Cangkang umumnya
terbuat dari gelatin,tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Jika tidak dinyatakan lain, persyaratan sediaan kapsul adalah kering,halus dan
homogen.

Adapun perbedaan kapsul keras dan kapsul lunak berdasarkan bentuknya yaitu
pada kapsul keras terdiri atas tubuh dan tutup, tersedia dalam bentuk kosong, isi
biasanya padat, dapat juga cair, pemakaian peroral dan terdapat dalam satu macam
bentuk. Sedangkan kapsul lunak yaitu dalam satu kesatuan, tidak tersedia dalam
bentuk kosong, isi biasanya cairan, dapat juga padat, pemakaian peroral, vaginal,
rektal atau topikal dan terdapat bermacam-macam bentuk.

Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai
nomor (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan. Ukuran 00 adalah ukuran
kapsul yang terbesar yang dapat diberikan ke pasien pada umumnya. kapsul gelatin
keras terdiri atas dua bagian, yaitu bagian tutup dan induk, untuk memberikan
penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya diletakkan
sepenuhnya, yang mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi selama
transportasi dan penanganan.

b) Monografi Bahan
i. Nama : Cotrimoxazole (mengandung sulfametaxon dan trimetoprim)
Sulfametaxon
Pemeriaan : serbuk hablur, putih sampai hampir putih, praktis todak berbau
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol 95%, mudah larut
dalam larutan natrium hidroksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat : antibakteri
Trimethoprim
Pemerian : serbuk putih, tidak berbau, rasa sangat pahit
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam 300 bagain etanol 95%,
tidak larut dalam eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : antibakteri

ii. Nama : Paracetamol

Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit


Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam Natrium Hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, simpan
dalam suhu ruang, hindarkan dari kelembapan dan panas
Khasiat : Analgetikum dan antipiretikum
iii. Nama : Diazepam

Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai kuning, tidak berbau, rasa
mula-mula tidak mempunyai rasa, kemudian pahit
Kelarutan : Agak tidak larut dalam air, tidak larut dalam etanol 95%, mudah
larut dalam kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Khasiat : Sedativum, sebagai obat penenang.

iv. Nama : Vitamin B complek tab

Kegunaan : Berperan dalam memetabolisme protein, karbohidrat, dan


glukosa Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Berperan dalam metabolism protein, karbohidrat dan glukosa

C. Resep

dr.Ami. SpPd
Praktek : Senin – Sabtu jam 06.00 - 08.00
Jl. Gajah Mada No.20 Yogyakarta
Yogyakarta,
R/ Cotrimoxazole tab XII
Paracetamol tab XII
Diazepam 2 mg tab XII
Vit B Complek tab XII

Mf pulv da in Cap no XII


S prn b dd cap

Pro: Tn. Ahmad

D. Alat dan Bahan


Alat :

i. Mortar
ii. Stemper
iii. Kapsul

Bahan :
i. Cotrimoxazole
ii. Paracetamol
iii. Diazepam
iv. Vitamin B Complek

E. Penimbangan
i. Contrimoxazol : 12 tablet
ii. Paracetamol : 12 tablet
iii. Diazepam 2 mg : 2/5 x 12 tablet = 4,8 = 5 tablet
iv. Vitamin B komplek : 12 tablet
F. Cara Kerja

Lakukan skrining resep

Dihitung kesesuaian dosis

Dilakukan penimbangan atau


pengambilan obat

Dicampur dan dibuat bentuk


sediaan sesuai permintaan
pengerjaan

Dibagi dalam bagian yang sama


sesuai jumlah yang dikehendaki
pengerjaan

Dimasukkan kedalam kapsul,


beri etiket dan serahkan kepada
pasien
II. POTIO

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyiapkan sediaan kapsul sesuai dengan resep
2. Mahasiswa dapat menyiapkan sediaan potio sesuai dengan resep

B. Dasar Teori
a) Teori
Potio adalah larutan untuk pemakaian dalam (oral), selain berbentuk larutan
,potio dapat juga terbentuk emulsi atau suspensi. Misalnya potio alba contra
tussin (obat batuk putih (OBP) dan potio migra contra tussin (obat batuk
hitam/OBH).

Potio netralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian
asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.
Saturation adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan
basa tetapi gas yang terbentuk ditahan didalam wadah sehingga larutan menjadi
januh dengan gas. Potio Efferevescent adalah saturation dengan gas CO² yang
lemah jenuh. Adapun sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau
gula lain yang bekadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hamper jenuh
dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64- 66%, kecuali dinyatakan
lain.

b) Monografi Bahan
i. Nama : Succus Liquiritiae
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar licin, agak
mengkilap, hitam coklat tua atau serbuk berwarna coklat, bau khas lemah,
rasa khas manis
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap, terlindung cahaya
Khasiat : Zat tambahan

ii. Nama : Amonium Klorida

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus atau khas berwarna putih
rasa asin dan dingin higroskopis
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan gliserin lebih mudah larut dalam air
mendidih sedikit larut dalam etanol

iii. Nama : Aquades

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna dan tidak berbau


Khasiat : Zat tambahan

C. Resep
dr.Indra
Praktek : Senin – Sabtu jam 16.00- 20.00
Jl. Pemuda No.28 Jogjakarta
Yogyakarta,
R/ Succus Liquiritae 3,3
Amoniumchlorida 2
Spritirus Amonia Anis 2
Aquades 92,7

mf potio
S t dd 1 C

Pro : Tn.Budiono

D. Alat dan Bahan


Alat
i. Mortar
ii. Stemper
iii.Botol
iv. Batang pengaduk
v. Gelas beaker

Bahan :
i. Succus Liquiritae
ii. Amoniumchlorida
iii.Spritirus Amonia Anis
iv. Aquades

E. Penimbangan
i. Succus Liquiritae : 3,3 gr = 3300 mg
ii. Amoniumchlorida : 2 gr = 2000 mg
iii. Spiritus Amonia Anis : 2 gr = 2000
mg
iv. Aquades : 92,7 ml

F. Cara kerja

Succus Liquiritae dilarutkan dengan air panas


masukkan botol, kemudian di dinginkan

Amonium Klorida dilarutkan dengan air

Larutan Amonium Klorida dimasukkan dalam


botol yang berisi larutan Succus Liquiritae

Ditambahkan S.A.S.A ke dalam botol menggunkan


batang pengaduk agar tidak menyentuh dinding
botol.

Dikocok hingga homogen,


kemudian diberi etiket pada botol

Anda mungkin juga menyukai