Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

SEDIAAN : SOLUTIO

A. TINJAUAN PUSTAKA
Larutan adalah sediaan cair yang dibuat untuk melarutkan satu jenis obat atau
lebih dalam pelarut, dimasukkan untuk digunakan sebagai obat dalam, obat luar atau
untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh. Disesuaikan dengan tujuan penggunaan,
larutan dibagi dalam larutan steril dan larutan tidak steril. Jika nama pelarutnya tidak
disebutkan, larutan dibuat menggunakan air sebagai pelarut (Anonim, 1978).
Larutan steril meliputi larutan untuk pemakaian luar dalam pengobatan luka dan
kulit terkupas, larutan antikoagulan, iritasi kandung kemih, larutan dialiasi
intraperitoneum dan larutan pekat untuk pembuatan injeksi. Semua alat yang digunakan
dalam pembuatan larutan steril, termasuk wadahnya harus betul-betul bersih sebelum
digunakan. Obat dilarutkan dalam pelarut yang tersedia dan larutan dijernihkan dengan
menyaring, masukkan dalam wadah yang kemudian ditutup dan sterilkan dengan cara
sterilisasi yang sesuai. Larutan steril harus memenuhi syarat uji sterilitas yang tertera
pada farmakope indonesia (Anonim, 1978).
Larutan tidak steril meliputi larutan untuk obat dalam, baik larutan yang langsung
diminum ataupun larutan yang harus diramu lebih dahulu, larutan obat luar untuk kulit
yang tidak terkupas dan larutan hemodialisa. Selama pembuatan harus diperhatikan agar
sedapat mungkin harus dihindarkan terjadinya kontaminasi jasadrenik. Larutan
antiseptikum mudah sekali dicemari jasadrenik yang telah resistan. Karena itu dalam
pembuatan larutan ini harus diperhatikan hal sebagai berikut (Anonim, 1978).

Daya larut suatu solute dalam suatu solvens tergantung pada :


 Zat yang dilarutkan (solute)
 Bahan pelarut (solvens)
 Perbandingan antara solute dengan solvens
 Suhu
(Joenoes, 2003).
Kelarutan suatu zat yang tidak diketahui secara pasti dapat dinyatakan dengan
istilah :
Sangat mudah larut : kurang dari 1 bagian pelarut
Mudah larut : 1-10 bagian pelarut
Larut : 10-30 bagian pelarut
Agak sukar larut : 10-100 bagian pelarut
Sukar larut : 100-1000 bagian pelarut
Sangat sukar larut : 1000-10000 bagian pelarut
Praktis tidak larut : lebih dari 10.000 bagian pelarut
(Anief, 2012).
Keuntungan bentuk sediaan larutan:
1. Merupakan campuran homogen
2. Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatannya
3. Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit
diencerkan
4. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat terabsopsi
5. Mudah diberi pemani, pengaroma dan warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat
pada anak-anak
6. Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah digunakan

Kekurangan bentuk sediaan larutan:

1. Volume bentuk larutan lebih besar


2. Ada obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan
3. Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan solution adalah

1. Kelarutan zat aktif harus jelas dan bisa larut


2. Kestabilan zat aktif dalam larutan/pelarut maupun kosolven harus baik
3. Dosis takaran tepat
4. Penyimpanan yang sesuai
(Syamsuni, 2006).
B. RESEP
1. Resep asli
Solutio Lugoli
R/ Sol. Lugoli 25
S.t.d.d.gtt.III

Pro : Tn. Herman

2. Resep Standar

R/ Iodium 1
Kalium Iodidum 2
Aqua ad 50

(Anonim, 1978).
3. Kekuatan sediaan: 50 mg Iodium

C. DESKRIPSI BAHAN

1.Iodium

o Pemerian : keping atau butir, hitam keabu-abuan, mengkilat, bau khas.

o Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol.

o Inkompatibilitas : sinar matahari.

o Wadah dan penyimpanan : wadah tertutup rapat.

o Khasiat : antiseptik, antifungi

(Anonim, 1995).
2.Kalii iodida

o Pemerian : hablur heksahedral; transparan atau tidak berwama atau agak buram
dan putih atau serbuk granul putih; agak higroskopik. Larutan menunjukkan
reaksi netral atau basa terhadap lakmus.
o Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam air mendidih; mudah
lanut dalam gliserin; larut dalam etanol.
o Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

o Khasiat : antijamur

(Anonim, 2014).

3. Aquades

o Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

o Penyimpanan : dalam wadah tertutup

o Khasiat : pelarut
(Anonim, 1995).

D. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BAHAN


1) K. I. = 25/500 x 2 = 0,1 gram
2) Aqua = 25/500 x 5 = 0,25 gram x 1 gr/ml = 0,25 ml
3) Iod = 25/500 x 1 = 0,05 gram
4) Aqua ad = 25/500 x 500 = 25 gram
25 gram – (0,05 + 0,25 + 0,1) = 24,6 gram x 1 gr/ml = 24,6 ml

E. KHASIAT
Sebagai obat gondok
F. ALAT BAHAN

Alat

1. Mortir dan stamper 6. Pipet


2. Sendok porselin 7. Botol timbang
3. Neraca lengan 8. Botol kaca gelap
4. Gelas ukur 9. Sendok tanduk
5. Kertas timbang 10. Corong

Bahan

1. Iodium
2. Aquades
3. Kalium Iodii

G. CARA KERJA

Ditimbang KI 0,1 gram, dimasukkan dalam mortar, digerus

Dilarutkan dengan air 0,25 Ml, digerus sampai jenuh

Ditimbang iodium 0,05 gram dalam botol timbang tertutup dengan menggunakan
sendok porselin

Dimasukkan larutan KI, digerus pelan-pelan

Ditambahkan aqua sisa, diaduk

Dimasukkan dalam botol kaca warna gelap dengan tutup botol gabus atau botol
plastic menggunakan corong dan diberi etiket putih
H. ETIKET

Apotek
Farmasetika
Sekip Utara, Yogyakarta

No: IX Tgl: 15 Maret 2021

Nama Pasien: Tn. Herman

Obat: Solutio Lugoli

Aturan Pakai: 3x sehari 3 tetes

Sebelum/saat/sesudah makan

Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker

Teteskan menggunakan Tempat sejuk


 
pipet tetes dan dan terhindar 15 Agustus
dilarutkan dalam air dari cahaya  2021  Gabriela Lois

I. WADAH AKHIR

Dimasukkan ke dalam wadah yang terlindung dari cahaya (botol kaca berwarna gelap
dengan tutup gabus atau botol plastik yang dilapisi karbon). Disimpan di tempat yang
sejuk dan terhindar dari cahaya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh., 2012. Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press.
Anonim, 1978. Formularium Nasional Edisi Kedua. Jakarta: Depkes RI.
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Anonim, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Depkes RI.
Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar Dan Hitungan Farmasi, Jakarta: Buku Kedokteran
ECG
Joenoes, N. Z., 2003. ARS PRESCRIBENDI Resep yang Rasional. Surabaya: Airlangga
University Press

Asisten Koreksi, Pekanbaru, 19 Maret 2021


Praktikan,

Gabriela Lois Joelyne


(20/454895/FA/12551)

Anda mungkin juga menyukai