Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

SEDIAAN SOLUTIONES

Disusun Oleh:

Nama : Akhmad Fauzan


NIM : 22/498367/FA/13519
Kelas : A-2023
Golongan : A3
Tanggal Praktikum : Senin,20 Maret 2023

LABORATORIUMMFFM
DEPARTEMEN FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
A. Tinjauan Pustaka

Dalam Farmakope Indonesia Edisi VI (2020), larutan merupakan sediaan cair


yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut, misalnya zat kimia terdispersi
secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. Oleh karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata,
maka penggunaan larutan 1sebagai bentuk sediaan dapat memberikan jaminan
keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau
dicampur.
Adapun perbedaan solutiones dan mixture dapat dilihat dari jumlah kandungan zat
aktif masing-masing sediaan. Pada solutiones, hanya terdapat satu zat aktif atau terlarut,
sedangkan mixtura mengandung lebih dari satu jenis zat aktif atau terlarut. Solutiones
memiliki dua komponen pokok yaitu pelarut (solven) dan zat terlarut/solute (Syamsuni,
2006).
Dalam Farmakope Indonesia Edisi VI (2020), terdapat penggolongan jenis
larutan menurut cara penggunaannya, larutan dapat dibagi menjadi tujuh macam, yaitu
solution oral,otik,topikal,optalmik,spirit,tingtur,dan air aromatik. Salah satu contoh dari
larutan per oral adalah solution lugol sendiri.
Larutan Lugol dikembangkan tahun 1829 oleh dokter Prancis Jean Guillaume
August Lugol, awalnya sebagai obat untuk tuberkulosis. Ini adalah larutan unsur Iodium
(5%) dan kalium iodida (KI, 10%) bersama dengan air suling (distilled water). Ini telah
digunakan sebagai disinfektan, reagen untuk deteksi pati dalam senyawa
organik,persiapan histologis,prosedur gigi dan dalam diagnosis perubahan sel serviks
(Calissendorf & Falhammar,2017). Larutan lugol sendiri juga memiliki beberapa manfaat
sebagai penyeimbangan hormone tiroid. Oleh karena itu, penyakit gondok (yang
disebabkan oleh defisiensi Iodine) dapat disembuhkan dengan Solutio Lugol.

Menurut Anief (2007), terdapat beberapa keuntungan sediaan solutiones, antara


lain
1. Merupakan campuran homogen
2. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan
3. Dapat diberikan dalam larutan encer kapsul atau tablet lambung karena bila dalam
bentuk kapsul atau tablet sulit diencerkan
4. Kerja awal obat cepat karena obat cepat diabsorpsi
5. Mudah diberi pemanis, bau-bauan, dan warna sehingga cocok untuk anak-anak
dan untuk pemakaian luar
6. Bentuk sediaan ini mudah digunakan

Sedangkan kerugian dari sediaan solutiones ini, antara lain


1. Volume bentuk larutan lebih besar
2. Ada obat yang tidak larut dalam larutan
3. Ada bahan obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan dan bau juga rasa obat yang
sulit ditutupi jika dalam sediaan ini.

(Anief,2007)

4. Sweetening agent & penyedap rasa dapat digunakan untuk membuat obat lebih
lezat dan menarik (Lopez,Monica).

Kemudian, menurut (Lopez,Monica) :

1. Cairan berukuran besar dan karenanya tidak nyaman untuk diangkut dan
disimpan. Selain itu, kehilangan seluruh produk secara langsung terjadi jika
terjadi kerusakan wadah.

2. Larutan seringkali menyediakan media yang cocok untuk pertumbuhan


mikroorganisme dan karena itu mungkin memerlukan penggabungan bahan
pengawet (preservative).

3. Dosis yang akurat akan bergantung pada kemampuan pasien untuk


menggunakan sendok 5 ml atau, lebih jarang, penetes volumetrik. Dosis yang
tidak akurat dapat menyebabkan hilangnya efisiensi terapeutik.

Wadah yang digunakan untuk sediaan solutiones, terutama bilamana


mengandung pelarut mudah menguap, harus digunakan wadah tertutup rapat dan
terhindar dari panas berlebih. Penggunaan wadah yang tahan cahaya juga perlu
dipertimbangankan apabila senyawa tidak stabil dan mudah mengalami degredasi
secara fotokimia (Anonim, 2014). Oleh karena itu, wadah yang digunakan untuk
sediaan ini adalah botol kaca bewarna gelap yang rapat sehingga menghindari
kerusakan sediaan.
B. Nama dan Isi Formula
Resep No. IX Solutio Lugoli
Kekuatan sediaan : Iodium
Khasiat : medikasi penyakit gondok

R/ Sol. Lugoli 25
S.t.d.d.gtt.III

Pro : Tn. Herman

Keterangan:

• R/(Recipe) *ambillah

• S.t.d.d.gtt.III *tandailah 3 kali sehari 3 tetes

• Pro *identitas pasien

C. Formula Standar
R/ Iod 1
Kalii iodide 5
Air 5
Aquae ad 500
(Anonim, 1958)

D. Fungsi Setiap Bahan


a. Iodium
Pemerian : Berbentuk granul, berat, berwarna hitam kelabu, bau yang khas,
dan berkilau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Antiseptikum ekstern, antifungi, antigondok

(Anonim, 1995).

b. Kalium Iodida 2,5 KI (aquades)


Mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101,5% KI, dihitung
terhadap zat kering.
Pemerian : Hablur heksahedral, transparan atau tidak berwarna, agak
buram dan putih atau serbuk granul putih, higroskopis, dan netral
atau basa terhadap pengujian lakmus.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih air mendidih, mudah
larut dalam gliserin, larut dalam etanol
Kompatibilitas :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Meningkatkan kelarutan 𝐼2 dalam air, antifungi
(Anonim, 2020).
c. Aquades
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
Inkompatibilitas : -
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Pelarut
(Anonim, 2020).

E. Perhitungan Penimbangan Bahan-bahan

Berat zat = 25/100 (bahan standar )

1. Kalium Iodida = 25/500 (2 gr) = 0,1 gram = 100 mg


2. Iodium = 25/500 (1 gr) = 0,05 gram = 50 mg
3. Air untuk pelarut = 25/500 (500 gram) – 0,4 (total) = 24,6
4. Air untuk menjenuhkan KI dan Iodium = 25/500 (5 gr) = 0,25 gram = 250 mg

F. Alat dan BahanAlat :


Alat :
1. Neraca lengan (1 buah)
2. Anak timbangan (1 buah)
3. Mortir dan Stamper (1 set)
4. Sendok porselen (1 buah)
5. Botol timbang (1 buah)
6. Etiket warna putih (obat dalam) (1 buah)
7. Serbet dan Tisu (1 buah)
8. Corong kaca (1 buah)
9. Sendok sungu (1 buah)
10. Gelas ukur (1 buah)
11. Kaca arloji (1 buah)
12. Botol kaca gelap (1 buah)
13. Kertas timbang (secukupnya)

Bahan :
1. Kalii iodida
2. Iodium
3. Aquae destilata

G. Etiket

Apotek
Farmasetika
Jl. Sekip Utara, Yogyakarta
Telp. (0274) 587333
No : IX Tanggal : 20 Maret 2023
Nama Pasien : Tn. Herman
Obat : Solutio Lugoli
Aturan Pakai : 3x sehari 3 tetes
Sebelum / Saat / Setelah Makan
Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker

Tempat yang sejuk,


Kocok kering, dan 20 September 2023
dahulu
terlindung
dari cahaya
Akhmad Fauzan

H. Wadah Akhir

Botol kaca gelap dan tertutup rapat dengan tutup gabus karena iodium menguap dan
mudah teroksidasi sehingga dapat merusak tutup wadah yang plastik.

I. Referensi
Allen, L. V. & Ansel, H. C., 2014, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug
Delivery Systems Tenth Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore.
Anief, M., 2007, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 1958, Nederlandse Pharmacopee, 6e Editie, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2020, Farmakope Indonesia, Edisi VI, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Syamsuni, H.A. 2006, Ilmu Resep, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Lopez,Monica, Pharmaceutical Solutions, D’Youville College of Philiphine,


Philiphine.

Calissendorff, J.,& Falhammar,H. (2017). Lugol's solution and other iodide apreparations:
perspectives and research directions in Graves' disease. Endocrine, 58(3), 467–473.
https://doi.org/10.1007/s12020-017-1461-8.

Yogyakarta, 20 Maret 2023

Praktikan

e Akhmad Fauzan
(22/498367/FA/13519)

Anda mungkin juga menyukai