Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

SEDIAAN PULVIS

Disusun Oleh:
Nama : Akhmad Fauzan
NIM : 22/498367/FA/13519
Kelas : A-2022
Golongan : AIII
Tanggal Praktikum : Senin, 20 Maret 2023

LABORATORIUM MFFM
DEPARTEMEN FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
A. Tinjauan Pustaka
Dalam Farmakope Indonesia Edisi VI (2020), serbuk merupakan campuran kering dari
bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, dengan tujuan pemakaian per oral ataupun
pemakaian luar. Dengan luas permukaan yang luas, serbuk akan mudah untuk terdispersi dan
lebih larut daripada bentuk sediaan yang telah dipadatkan. Bila ditelisik lebih jauh, serbuk oral
dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni serbuk bagi (pulveres) dan serbuk tidak terbagi
(pulvis).
Adapun serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu per satu, sedikit demi
sedikit dan dimulai dari obat yang jumlahnya sedikit kemudian diayak menggunakan pengayak,
biasanya pengayak No. 60 dan dicampurkan lagi. Jika serbuk mengandung lemak, maka harus
diayak menggunakan ayakan No. 44.
Pasien yang kesulitan untuk menelan tablet atau kapsul akan lebih mudah menggunakan
obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul
dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk. Sebelum digunakan, biasanya
serbuk oral dicampur dengan air minum (Anonim, 2020).
Serbuk oral tidak terbagi (pulvis) hanya bisa dibuat pada obat-obat yang relatif tidak poten,
seperti laksan, antasida, makanan diet dan beberapa analgesik tertentu dan pasien dapat
menakar secara aman dengan sendok teh atau alat penakar lainnya. Contoh lain dari pulvis
adalah serbuk gigi dan serbuk tabur. Pulvis sebaiknya disimpan dalam wadah gelas, bermulut
lebar, tertutup rapat, untuk melindungi pengaruh atmosfer dan mencegah penguapan senyawa
yang mudah menguap (Anonim, 2014). Selain itu, pulvis terdiri atas basis, zat perekat, dan zat
aktif atau obat yang ingin diberikan (Allen & Ansel, 2014).

Menurut Farmakope Indonesia Edisi III (1979), serbuk dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot lebih kurang sama,
dikemas menggunakan pengemas yang cocok untuk sekali minum;
2. Serbuk tabur (pulvis adspersorius) adalah serbuk yang bebas dari butiran kasar dan
dimaksudkan untuk obat luar.
Syarat serbuk tabur menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995), antara lain:
1. Kering;
2. Halus;
3. Homogen;
4. Memenuhi keseragaman bobot atau keseragaman kandungan yang berlaku untuk
serbuk tabur.

Syarat-syarat pulvis adpersorius:

1. Harus halus tidak boleh ada butiran – butiran kasar


2. Talk, kaolin, dan bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri Clostridium
tetani, C. mentholi, dan Bacillus anthracis;

3. Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.


Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam
wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Pada
umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh seperti tertera
pada Derajat Halus Serbuk (Farmakope Indonesia VI, 1441), agar tidak menimbulkan iritasi
pada bagian yang peka (Anonim, 2020).

Keuntungan sediaan pulvis antara lain:


1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan.
2. Anak anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam bentuk serbuk.
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan
dalam
sediaan serbuk.
4. Obat yang tidak stabil dalam suspense atau larutan air dapat dibuat dalam
bentuk
serbuk.
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat
dalam bentuk serbuk.
6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan
penderita.

Kerugian bentuk sediaan pulvis (serbuk), antara lain:


1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket di lidah,
amis, dan lain lain).
2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembab atau basah.
(Elmitra, 2017).

B. Nama dan Isi Formula


Resep No. I Pulvis Salicylatis Compositus
Kekuatan sediaan : Asam Salisilat 1,1 gram, Bals. Peruvianum 1,1 gram, Magnesii
Oxidi 5,5 gram, dan Zinci Oxydi 5,5 gram.
Khasiat : Sebagai medikasi penyakit kulit (contohnya gatal, bisul, dan koreng).
Contoh nama dagang : Bedak Salycil

R/ Acid Salisylic 2
Bals. Peruv 2
Adipis Lanae 4
Magnesii Oxydi 10
Zinci Oxydi 10
Talc. Venet ad 100
m.f.pulv.
S.u.e
did

Pro : Wina

Keterangan:

R/ *ambillah

m.f.pulv *buatlah serbuk

S.u.e *tandailah obat luar

Did *berilah setengahnya

Pro *identitas pasien


C. Formula Standar

R/ Acid. Salicyl. 2
Bals. Peruvianum 2
Adipis Lanae 4
Magnesii Oxydi 10
Zinci Oxydi 10
Talc. Venet ad 100
(Anonim, 1978)

D. Fungsi Setiap Bahan


a. Acidum
Salicylum
Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, 𝐶7𝐻6𝑂3 ,
dihitung terhadap zat kering.
Pemerian : Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk halus
putih, rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan benzena, mudah larut dalam etanol
dan eter, agak sukar larut dalam kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Antifungi dan Keratolitik

(Anonim, 2020).
b. Balsanum Peruvianum
Pemerian : Cairan kental, lengket, tidak berserat, coklat tua, dalam lapisan
tipis berwarna coklat, transparan kemerahan, dan bau aromatik
Kelarutan : Larut dalam Kloroform P, sukar larut dalam Eter P, dalam Eter
Minyak Tanah P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Meningkatkan kelarutan 𝐼$ dalam air, antifungi
(Anonim, 1979).
c. Adeps Lanae
Zat serupa lemak yang dimurnikan dari bulu domba O. aries dan mengandung air
tidak lebih dari 0,25%
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, berwarna kuning, memiliki bau
yang khas
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang
dua kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, tetapi
lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dan
kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu ruang terkendali
Khasiat : Mempertahankan kontak serbuk dengan kulit
(Anonim, 2020).

d. Magnesii Oxydum
Pemerian : Serbuk atau serbuk granul putih, sangat ruah atau relatif padat.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam asam encer, tidak larut
dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Menyerap keringat
(Anonim, 2020).

e. Zinci Oxydum
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, berwarna putih atau putih
kekuningan, tidak berbau, lambat laun menyerap karbondioksida
dari udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan etanol serta larut dalam asam encer.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Antiseptikum lokal
(Anonim, 2020).

f. Talcum
Merupakan magnesium silikat hidrat alam, terkadang dengan sedikit aluminium
silikat.
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu, berkilat,
mudah melekat pada kulit.
Kelarutan : tidak larut hampir pada semua pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat pengering.

E. Perhitungan Penimbangan Bahan-bahan


Did berarti jumlah bahan yang digunakan ialah setengah dari yang tertulis pada
resep.
a. Asam salisilat : ( 1 x 2 g) + (10% x 1 x 2 gram) = 1,1 gram
2 2

b. Bals. peruvianum : ( 1 x 2 g) + (10% x 1 x 2 gram) = 1,1 gram


2 2

c. Adeps lanae : ( 1 x 4 g) + (10% x 1 x 4 gram) = 2,2 gram


2 2

d. Magn. Oxydi : ( 1 x 10 g) + (10% x 1 x 10 gram) = 5,5 gram


2 2

e. Zinc. Oxydi : ( 1 x 10 g) + (10% x 1 x 10 gram) = 5,5 gram


2 2

6. Talc : {1 x (100 g – (1+1+2+5+5))}


2

+ (10% x (1 x (100 g – (1+1+2+5+5))) = 39,6 gram


2

F. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
a. Neraca lengan 1. Asam Salisilat
b. Anak timbangan 2. Balsam Peru
c. Mortir dan Stamper 3. Adeps lanae
d. Ayakan B40 dan B30 4. Magnesium oksida
e. Wadah pulvis 5. Zink Oksida
f. Etiket warna biru 6. Talk
g. Serbet dan Tisu 7. Alkohol 70%
h. Sendok sungu
i. Sudip
j. Pipet tetes
k. Kertas timbang
(secukupnya)
G. Cara Kerja
H. Etiket

Apotek
Farmasetika
Jl. Sekip Utara, Yogyakarta
Telp. (0274) 587333
No :I Tanggal : 20 Maret 2023
Nama Pasien : Wina
Obat : Pulvis Salicylatis Compositus
Aturan Pakai : Untuk Pemakaian Luar
Obat Luar
Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker

Jauhkan dari
Tempat yang sejuk dan 20 September
jangkauan anak-
kering 2023
anak
Akhmad Fauzan

I. Wadah Akhir
Wadah akhir berupa wadah tertutup baik, misalnya pot plastic dan penyimpanan pada
tempat yang sejuk dan kering.

J. Referensi
Allen, L. V. & Ansel, H. C., 2014, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug
Delivery Systems Tenth Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore.
Anonim, 1978, Formularium Nasional, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2020, Farmakope Indonesia, Edisi VI, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Elmitra, 2017, Buku Dasar-dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid, Penerbit
Deepublish, Yogyakarta

Yogyakarta, 20 Maret 2023


Praktikan

Akhmad Fauzan
(22/498367/FA/13519)

Anda mungkin juga menyukai