Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA

No. Resep : 2

Bentuk Sediaan : Solutio

Penyusun :

Nama : Putu Yulia Apriliani


NIM 221021
Golongan :A
Hari/jam praktikum : Senin, 27/11/2023 (08.00 –
11.00) Dosen penanggung jawab sediaan : Apt. Henny Dwi
Ariani,M.Farm

LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
DENPASAR 2023
No Resep 2
Bentuk Sediaan : Solutio

A. DASAR TEORI

Larutan adalah sediaan cair yang dibuat untuk melarutkan satu jenis obat atau lebih
dalam pelarut, dimasukkan untuk digunakan sebagai obat dalam, obat luar atau untuk
dimasukkan ke dalam rongga tubuh. Disesuaikan dengan tujuan penggunaan, larutan dibagi
dalam larutan steril dan larutan tidak steril. Jika nama pelarutnya tidak disebutkan, larutan
dibuat menggunakan air sebagai pelarut (Anonim, 1978).
Larutan steril meliputi larutan untuk pemakaian luar dalam pengobatan luka dan kulit
terkupas, larutan antikoagulan, iritasi kandung kemih, larutan dialiasi intraperitoneum dan
larutan pekat untuk pembuatan injeksi. Semua alat yang digunakan dalam pembuatan
larutan steril, termasuk wadahnya harus betul-betul bersih sebelum digunakan. Obat
dilarutkan dalam pelarut yang tersedia dan larutan dijernihkan dengan menyaring, masukkan
dalam wadah yang kemudian ditutup dan sterilkan dengan cara sterilisasi yang sesuai.
Larutan steril harus memenuhi syarat ujisterilitas yang tertera pada farmakope indonesia
(Anonim, 1978).
Larutan tidak steril meliputi larutan untuk obat dalam, baik larutan yang langsung
diminum ataupun larutan yang harus diramu lebih dahulu, larutan obat luar untuk kulit yang
tidak terkupas dan larutan hemodialisa. Selama pembuatan harus diperhatikan agar sedapat
mungkin harus dihindarkan terjadinya kontaminasi jasadrenik. Larutan antiseptikum mudah
sekali dicemari jasadrenik yang telah resistan. Karena itu dalam pembuatan larutan ini harus
diperhatikan hal sebagai berikut (Anonim, 1978).

Daya larut suatu solute dalam suatu solvens tergantung pada:

 Zat yang dilarutkan dalam solute

 Bahan pelarut solvent

 Perbandingan antara solute dan solvent

 Suhu
Kelarutan suatu zat yang tidak diketahui secara pasti dapat dinyatakan dengan istilah :

 Sangat mudah larut : kurang dari 1 bagian pelarut

 Mudah larut : 1-10 bagian pelarut

 Larut : 10-30 bagian pelarut

 Agak sukar larut : 10-100 bagian pelarut

 Sukar larut : 100-1000 bagian pelarut

 Sangat sukar larut : 1000-10000 bagian pelarut

 Praktis tidak larut : lebih dari 10.000 bagian palarut

Keuntungan bentuk sediaan larutan :

o Merupakan campuran homogen


o Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatannya
o Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer, sedangkan kapsul dan
tablet sulitdiencerkan
o Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat terabsopsi
o Mudah diberi pemani, pengaroma dan warna dan hal ini cocok untuk
pemberian obat padaanak-anak
o Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah digunakan Kekurangan bentuk
sediaan larutan:
o Volume bentuk larutan lebih besar
o Ada obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan
o Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya
dalam larutan Hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan solution adalah
o Kelarutan zat aktif harus jelas dan bisa larut
o Kestabilan zat aktif dalam larutan/pelarut maupun kosolven harus baik
o Dosis takaran tepat
o Penyimpanan yang sesuai
B. RESEP

dr. Ampuh Pribadi


SIP :
123.456.789.000
Jl. Tukad Barito No. 57, Renon, Denpasar 80226 (0361-4749310)

Denpasar, 27 November 2023

R/ Sol. Lugolii 30
S.t.d.d.gtt.III

Pro : An. Soni ( Paraf Dokter


) Umur : 43 Tahun
Alamat : Jl. Lili No.30, Denpasar
C. RESEP STANDAR

R/ Iodium 1g
Kali iodide 2g
Qluk 5
Qluk ad 500
S.t.d.d.gtt. III

Literatur : Farmakope Nederland Hal. 336

D. ALAT DAN BAHAN

 ALAT :

1. Mortir dan stemper


2. Timbangan dan anak timbangan
3. Batang Pengaduk
4. Kertas Perkamen
5. Sudip
6. Kaca arloji
7. Gelas ukur

 BAHAN :
1. Iodium

2. Kali iodide

3. Aquadest
E. PERHITUNGAN

 Penimbangan masing – masing bahan

o Iodium : 1/500 x 30 = 0,06 gram = 60 mg


o Kalii iodide : 2/500 x 30 = 0,12 gram = 120 mg
o Oluk : 5/500 x 30 = 0,3 gram = 0,3 ml
o Oluk ad 500 = 500 – (0,06 + 0,12 + 0,3)

= 500 – 0,48 = 499,52 gram

= 499,52 / 500 x 30 = 29,97 gram = 29,97 ml

 Tidak ada perhitungan dosis maksimal dan dosis lazim

F. CARA KERJA

Siapkan Alat & Bahan

Setarakan Timbangan

Timbang Kalium iodide 120 mg masukkan dlm mortr,


digerus dan dilarutkan ked lm air sebanyak 2,5 x berat
kalium iodide kurang lebih 3 tetes.

Iodium ditimbang 0.06 g dlm botol timbang tertutup


(mengambil iodium harus dgn sendok tertutup),
masukkan ked lm larutan kalium iodide, gerus pelan2.

Timbang aquae sisa 29.97 ml lalu aduk setelah itu


masukkan ked lm botol kaca warna gelap dan kedap
cahaya, lalu beri etiket.
G. ETIKET

Apotek STF Mahaganesha


SIA. 01/ ABC/ 18
Jl. Tukad Barito, No.57, Renon, Denpasar 80226

No:01 Tanggal: 27/11/2023


Nama : Bp. Soni (30 th)

3 x sehari 3 tetes

Kocok dahulu

H. KHASIAT DAN PEMERIAN BAHAN

1. Iodium (FI III, Hal. 316)


Nama Resmi : iodii, iod. RM : 1
Pemerian : Keping atau butir, mengkilap, seperti logam, hitam
kelabu bau khas.
Kelarutan : Larut dalam air, larut dalam kloroform dan
karbon tetraklorida
Khasiat : Antiseptikum ekstern (untuk mencegah luka agar tidak busuk)
2. Kali Iodida (FI III, Hal. 330)
Nama Resmi : Kalii iodium, kalium iodide
Kelarutan : Sangat mudah larut dala air, lebih mudah pada air
mendidih larut dalam etanol 96%, mudah larut dalam gliserol.
Khasiat : anti jamur

3. Qluk (FI III, Hal. 96)


Nama Resmi : Aquadest, air suling, aqua destilata
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna dan tidak
berbau Khasiat : Pelarut
I. SALINAN RESEP

Apotek STF Mahaganesha


SIA. 01/ ABC/ 18
Jl. Tukad Barito No. 57, Renon, Denpasar 80226

APOGRAPH

Tanggal Resep: 27/11/2023 Tanggal: 28/11/2023


Nama Dokter: dr. Ampuh Pribadi No Resep: 02
Nama Pasien: Bp. Soni 43 th

R/ Sol. Lugolii 30

S.t.d.d.gtt.III

Det

p.c.c

apt.Putu Yulia Apriliani,S.Farm

Pro : Bp. Soni


Umur : 43 tahun
Alamat: Jl. Lili , No. 30, Denpasar
J. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini dibuat solution. tujuan dari praktikum ini yaitu
mengetahui cara membuat sediaan larutan lugol dan mengetahui khasiat yang
terkandung dari obat tersebut. Larutan atau solutio adalah sediaan cair yang
mengandung satu zat aktif atau lebih yang terlarut didalamnya, biasanya
menggunakan air sebagai pelarut. Perbedaan potio dan larutan (solutio) adalah
potio merupakan sediaan cair untuk konsumsi obat secara oral, sedangkan larutan
(solutio) merupakan sediaan cair yang bisa digunakan secara oral, topikan,
parenteral dan sebagainya.Pada praktikum ini yaitu membuat sediaan lugol yang
berbahan dasar iodium, kalium iodida, dan aqua untuk penggunaan luar atau
topikal. sediaan lugol ini harus sesuai dengan resep, maka dari itu kita harus
melakukan skrening pada resep terlebih dahulu. skrening farmasis : dimana
ditemukan masalah yaitu bahan iodium bersifat korosif dan bahan iodium tidak
larut dalam air sehingga pengatasannya adalah yaitu pengambilan bahan iodium
harus menggunakan sarung tangan dan ditimbang menggunakan botol, serta
iodium dilarutkan dalam KI atau kalium iodida.

Selanjutnya adalah pembuatan larutan lugol harus sesuai dengan cara kerja
yang ada agar hasil dari sediaan baik dan layak pakai. Timbang kalii iodide,
dimasukkan mortir, digerus dan dilarutkan dalam air sebanyak 2,5x berat kalii
iodide (air mula-mula dalam resep standar Iodium ditimbang dalam botol
timbang tertutup dengan sendok dari porselin, masukkan dalam larutan KI, gerus
pelan- pelan. Tambahkan aqua sisa, aduk.Masukkan dalam botol dan beri etiket
putih. Cara pakainya 3 x sehari 3 tetes solutio lugol ini bertujuan sebagai
antiseptik pada permukaan kulit atau topikal dan dapat digunakan bila kulit
terluka oleh goresan atau lain sebagainya. Namun pada resep ini di tunjukkan
bahwa penggunalan solutio sebagai obat tiroid atau gondok, maka dari itu etiket
yang di berikan yaitu etiket putih.
K. KESMPULAN

Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :


1. Solutio atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
yang terlarut.
2. Solutio Lugol adalah sediaan larutan topikal untuk penggunaan luar dan bisa
digunakan sebagai obatt dalam.

L. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Keesehatan Republik


Indonesia Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat; Teori dan Praktik. UGM Press.
Yogyakarta
Tim, Farmasi. 2020. Modul Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar. Stikes Surya
Global Yogyakarta

Denpasar, 2023

Anda mungkin juga menyukai