Anda di halaman 1dari 3

LARUTAN

A. LANDASAN TEORI

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu jenis obat atau lebih dalam pelarut air
suling kecuali dinyatakan lain, dimaksudkan untuk digunakan sebagai obat dalam, obat luar
atau dimasukkan ke dalam rongga tubuh ( Moh.Anief, 2007 )

Larutan didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air yang karena bahan-bahannya cara peracikan atau
penggunaannya tidak dimasukkan ke dalam golongan produk lain (Howard C Ansel, 2008)

Keuntungan sediaan larutan diantaranya lebih mudah ditelan sehingga dapat dikonsumsi
untuk pasien yang sulit menelan, sudah berada dalam bentuk larutan sehingga lebih cepat
diabsorpsi, obat secara homogen terdistribusi ke seluruh bagian sediaan, mengurangi risiko
iritasi lambung oleh zat-zat iritan. Kerugian sediaan larutan diantaranya merupakan media ideal
untuk pertumbuhan mikroorganisme, ketetapan dosis tergantung kemampuan pasien menakar,
sulit dibawa, rasa obat terasa. ( Agoes, 2008: 39)

B. RESEP LENGKAP

Dr. Sang Surya    


Sip: 4580/IDI/2009  
Jln. Nangka No.8 Palopo  
Telp: 34255    
No R/:01 Palopo 9 Juni 2021
   
R/Sol.Iodii Aquasa 30ml  
S.Prn.Part.Doi  
   

   
Pro: An.Dinda Dokter
Umur: 12  
Alamat: Jl.Andi Tadda    
C. PERHITUNGAN BAHAN

• IODIUM =

= 0,06 gr / 60 mg

• KALIUM IODIDA = x 30
500
= 0,12 gr / 120 mg

• AQUADEST ad = 30 ml – (0,06 gr + 0,12 gr)


= 30 ml – 0,18 gr
= 29,82 ml

D. CARA KERJA

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan .


2. Kalibrasi botol 30 ml.
3. Timbang KI 0,12 gram di kaca arloji tertutup.
4. Masukkan ke dalam erlenmeyer dan tutup dengan aluminium foil .
5. Di timbang iodium 0,06 gram di kaca arloji tertutup campur kan dengan KI ke
dalam gelas erlenmeyer + aquades kocok sampai larut .

6. Dimasukkan ke dalam botol dan tambahkan aquades hingga volume 30 ml lalu


beri etiket biru.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi, Edisi Revisi & Pelunasan, ITB,
Bandung, 199 – 200

Ansel, Howard, C.,2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia pp 605-609

Anief M., 2007, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai