Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRAKTIKUM III
MEMBUAT SEDIAAN STERIL GLUKOSA 5%
(Injeksi Glukosa)

Disusun Oleh:
DINI PRIMA RAHMADANI PO713251201062
DITA WILDANA PO713251201063
ELIYANASWAH PO713251201064
FITRIANI PO713251201067
HADIYA SEPTRIARJU PO713251201068
HARDIANTI KAHARUDDIN PO713251201069
IKA APRIL YANI PO713251201070
INDRI NOVIASARI SESA PO713251201072
INDRIANA NATASYAH PUTRI PO713251201073
IRHAM AHSAN PO713251201074
ISMAYANTI PO713251201075
KELOMPOK :2
HARI PRAKTIKUM : JUM’AT
PEMBIMBING : Dwi Rachmawati, S.Farm, M.Kes.

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
MASTER FORMULA

A. Formula Asli
Injeksi Glukosa (FN hal.137)
Nama resmi : GLUCOSI INJECTION
Nama lain : Injeksi Glukosa
Komposis : - Tiap 500 ml mengandung:
- Glukkosa 29 g
- Aqua pro injeksi ad 500 ml
Catatan : pH 3,5-6,5
- Tidak boleh mengandung bakterisida
- Disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera
setelah dibuat
- Bebas pirogen
- Sediaan berkelarutan lain; 50 g, 100 g, 125 g,
250 g
Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal

B. Rancangan Formula
Infus intravena Glukosa 5%
Tiap 500 ml mengandung:
1. Glukosa
2. Norit
3. Aqua pro injeksi (A.P.I)

Nama produk :

Nama pabrib :

Jumlah produk:

No. Registrasi :

No. Batch :
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
sediaan farmasi tidak hanya sebatas sediaan padat dan cair, selain itu terdapat juga
sediaan steril. Salah satu sediaan steril adalah sediaan injeksi. Injeksi terdiri atas
injeksi volume kecil (ampul dan vial) dan injeksi volume besar (infus). Sediaan
steril termasuk sediaan yang agak rumit karena pengerjaannya harus
memperhatikan keadaan bahan, alat dan lingkungan yang steril serta pengerjaan
dilakukan secara aseptik dan juga harus hati-hati untuk menghindari terjadinya
kontaminasi mikroba dan bahan asing.

Injeksi input ini didefinisikan sebagai sediaan steril untuk menggunakan


parenteral. Sediaan ini dibuat dengan melarutkan, mengemulsikan atau
mensuspensikan sejumlah obat ke dalam pelarut atau dengan menggunakan bahan
atau zat yang isotonis atau mempunyai tekanan yang sama dengan darah dan
cairan tubuh yang lain dengan menggunakan A.P.I sebagai zat pembawanya.

Pembuatan infus dilakukan dengan tujuan diberikan kepada pasien yang tidak
dapat menelan obat dan biasanya dilakukan untuk intravena. Cairan itu, juga
bertujuan agar seorang farmasi dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan
sediaan steril infus.

Infus glukosa ini berfungsi untuk mengatasi hipolikemia atau kondisi kadar gula
darah terlalu renda. Obat ini juga digunakan sebagai alternative untuk memenuhi
kebutuhan gula dan cairan pada pasien dengan kondisi medis tertentu

B. Tujuan Praktikum
Mampu membuat sediaan steril infus injeksi glukosa beserta cara sterilisasinya
sesuai dengan syarat dan prosedur yang tertera

C. Manfaat Praktikum
Mengetahui cara pembuatan sediaan steril volume besar injeksi glukosa beserta
cara sterilisasinya
D. Prinsip Percobaan
Pembuatan sediaan infus intravena glukosa dengan menggunakan wadah baik
dosis tunggal dan disterilisasi dengan cara sterilisasi A, segera setelah dibawa
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspense atau serbuk yang
dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan
dengan cara merobek ke dalam jaringan tubuh atau melalui kulit atau selaput lendir.

Infus adalah larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan
melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Asupan air
dan elektrolit dapat terjadi melalui makanan dan minuman dan dikeluarkan dalam
jumlah yang relative sama. Rasio air dalam tubuh 57%; lemak 20,8%; protein 17,0%
serta mineral dan glikogen 6%. Ketika terjadi gangguan homeostatis (keseimbangan
cairan tubuh). Maka harus segera mendapatkan terapi untuk mengembalikan
keseimbangan air dan elektrolit larutan untuk infus intravena harus jernih dan praktis
bebas partikel (Lukas,2006).

Syarat-syarat infus, yaitu;


1. Aman, tidak boleh menyebabkan iritasi jaringan atau efek toksik
2. Jernih, berarti tidak ada partikel padat
3. Tidak berwarna kecuali obat memang berwarna
4. Sedapat mungkin isotonis artinya mempunyai tekanan osmosiyang sama dengan
darah atau cairan tubuh yang lain yakni setara dengan tekanan osmosi larutan
glukosa 5%
5. Sedapat mungkin isohidris, pH larutan sama dengan darah dan cairan tubuh lain
yakni pH 7,4
6. Harus steril, suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari
mikroorganisme hidup yang patogen maupun yang non patogen baik dalam
bentuk negative maupun dalam bentuk vegetative (spora)
7. Bebas pirogen, karena cairan yang mengandung pirogen dapat menimbulkan
demam menurut pirogen pirogen adalah senyawa kompleks disakarida dimana
mengandung radikal yang ada unsur N.P sesame radikal masih terikat, selama itu
masih dapat menimbulkan demam dan pirogen bersifat termostabil (Arief, 1997)
Keuntungan sediaan infus antara lain;

1. Obat memiliki onset (mulai kerja) yang cepat


2. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
3. Biolabelitas sempurna atau hampir sempurna
4. Kerusakan obat dalam tractusgostrominastinalis dapat dihindarkan
5. Obat dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau dalam keadaan koma
Kerugiaan sediaan infus antara lain:
1. Rasa nyeri pada saat disuntik apalagi harus diberikan berulang kali
2. Memberikan efek pisikologi pada penderita yang takut suntik
3. Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperoleh terutama
sesudah pemberian intravena
4. Obat hanya dapat diberikan kepada penderita sakit atau ditempat praktik dokter
oleh perawat kompeten
5. Lebih mahal dari bentuk sediaan non steril hanya karena ketatnya persyaratan
yang harus dipenuhi (steril, bebas pirogen, jernih, praktis, bebas partikel)

B. Uraian Bahan

1. Glukosa (FI Ed. III hal 268)


Nama resmi : GLUCOSUM
Nama lain : Glukosa
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau
butiran putih; tidak berbau; rasa manis
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut
dalam air mendidih; agak sukar larut dalam
etanol (95%) P mendidih; sukar larut dalam
etanol (95%) P
Khasiat : Kalorigenikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Norit (FI Ed III hal 133)
Nama resmi : CARBO ADSORBENS
Nama lain : Arang Jerap
Pemerian : Serbuk sangat halus, bebas dari butiran, hitam,
tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P
Khasiat : Sebagai adsorbin, Antidotum
Penyimpanan : Tempat kering dan wadah yang tertutup
3. Aqua pro injeksi (FI Ed. Hal 97)
Nama resmi : AQUA PRO INJECTIONE
Nama lain : Air untuk injeksi
Pemerian : Keasaman-kebasaan; Amonium; Besi;
Tembaga; Timbal; Kalsium; Klorida; Nitrat;
Sulfat; zat teroksidasi memenuhi syarat yang
tertera pada Aqua destillata
Khasiat : Sebagai pelarut untuk injeksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Beaker gelas
b. Botol infus
c. Corong gelas
d. Erlenmeyer
e. Gelas arloji
f. Hot plate
g. Indikator universal
h. Kain putih
i. Oven
j. Rostaf
k. Sendok porselen
l. Spoit
m. Timbangan
n. Tissue
o. Kertas saring
2. Bahan
a. Aqua pro injeksi
b. Glukosa
c. Norit

B. Perhitungan
1. Perhitungan volume pembuatan
a. Volume obat = 500 ml
b. Volume penambah = 10 ml
c. Volume pembilas = 40 ml
Total = 550 ml
2. Perhitungan bahan
550 ml
a. Glukosa = × 25 g=27,5 g
500 ml
b. Norit = 1% × 550 = 0,55 g
c. Aqua pro injeksi ad 550 ml
3. Perhitungan m.osmo/L (untuk 1 L)
100
Glukosa = ×25 g
500
50
=
198,17
= 0,2523 g
= 252,3 m.osmo/L
C. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disterilkan alat
3. Ditimbang glukosa
4. Diukur A.P.I ± 250 ml ke dalam Erlenmeyer dicek pH larutan sesuai
dengan pH yang tertera 3,5-6,5
5. Ditambahkan A.P.I hingga tanda (ad 550 ml)
6. Ditimbang Norit sebanyak 0,55 g lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
kemudian dikocok selama 15 menit
7. Disaring hingga jernih lalu dimasukkan ke dalam botol infus yang telah
dikalibrasi
8. Ditutup karet infus, dibilas dengan sisa infus agar bebas pirogen
9. Dilakukan sterilisasi akhir
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai